Professional Documents
Culture Documents
Laporan Pba 4
Laporan Pba 4
Disusun oleh:
NPM : E1G016052
Kelompok : 3 (Tiga)
2. Tuti Tuturiama,STP., M, Si
Talas berasal dari daerah sekitar India dan Indonesia, yang kemudian menyebar hingga
ke China, Jepang, dan beberapa pulau di Samudra Pasifik. Pertumbuhan paling baik dari
tanaman ini dapat dicapai dengan menanamnya di daerah yang memiliki ketinggian 0 m
hingga 2740 m di atas permukaan laut, suhu antara 21 – 27 °C, dan curah hujan sebesar 1750
mm per tahun. Bagian yang dapat dipanen dari talas adalah umbinya, dengan umur panen
berkisar antara 6 -18 bulan dan ditandai dengan daun yang tampak mulai menguning atau
mengering. kontribusi dalam menjaga ketahanan pangan di dalam negeri dan juga berpotensi
sebagai barang ekspor yang dapat menghasilkan keuntungan. Pemasarannya selain dapat
dilakukan dalam bentuk segar, juga dapat dilakukan dalam bentuk umbi beku ataupun umbi
kaleng yang memenuhi syarat ukuran tertentu. Pada umumnya talas yang sering ditanam
adalah talas bentul karena memiliki produktivitas yang tinggi serta memiliki rasa umbi yang
enak dan pulen. Pada kondisi optimal, produktivitas talas dapat mencapai 30 ton/hektar.
Perbedaan varietas tersebut dapat dilihat secara kasat mata. Hal yang membedakan dapat
dilihat mulai dari ukuran, warna umbi, daun, dan pelepah daun, umur panen, serta bentuk dan
ukuran pucuk (Sudarmadji, 1997).
Ubi jalar merupakan jenis yang banyak dibudidayakan dan diolah menjadi berbagai
jenis bahan olahan karena mengandung antosionin yang tinggi dan sebagai bahan pangan
sumber kalori, contohnya: es krim, campuran selai buah, kue kering, kripik dan lain
sebagainya, banyak dibudidayakan di kabupaten malang. ubi jalar jingga merupakan sumber
vitamin C dan β-karoten (provitamin A) yang sangat baik, kandungan β-karotennya lebih
tinggi dibandingkan ubi jalar lainnya, dan juga mengandung vitamin B yang sedang( Syamsir,
2007).
Ubi jalar termasuk famili convolvulaceae dan merupakan tanaman palawija. Bentuk
daunnya sangat bervariasi dari bentuk lonjong sampai bentuk seperti jari, dengan lekukan tepi
yang banyak dan dalam. Bentuk ubi jalar biasanya bulat sampai lonjong dengan permukaan
rata sampai tidak rata. Bentuk ubi yang ideal adalah lonjongn agak panjang dengan berat
antara 200 sampai 250 gram per ubi. Ubi jalar dapat berwarna putih, kuning, orange, sampai
merah bahkan ada yang berwarna kebiruan, violet atau berbintik-bintik biru. Ubi yang
berwarna kuning, orange sampai merah banyak mengandung karotenoid yang merupakan
precursor bagi vitamin A. Ubi jalar mengandung protein kadar rendah tetapi kualitas
proteinnya cukup baik. Timbunan kalori dalam ubi jalar berbentuk karbohidrat (Sarwono,
2005).
Ubi kayu merupakan tanaman yang sangat mudah tumbuh didaerah tropis khususnya
pada tanah yang gembur di dataran rendah. Selain mudah tumbuh didaerah tropis kelebihan
tanaman ubi kayu dibandingkan dengan tanaman ubi – ubi lainnya yaitu masa panen ubi kayu
tidak mengenal musim, oleh karena itu ubi kayu dapat dijadikan sebagai cadangan makanan,
yaitu dapat dibiarkan disuhu ruangan untuk beberapa minggu. Semua yang terdapat dalam
tanaman ubi kayu dapat diolah menjadi makanan kecuali batang dan dahan pada ubi kayu.
Ubi kayu juga dapat bereproduksi pada tanah yang subur maupun pada tanah yang kurang
subur, selain itu ubi kayu merupakan makanan pokok terbesar di dunia setelah padi dan
jagung (Bantacut, 2009).
Kentang adalah komoditi yang mengandung karbohidrat yang rendah, mineral seperti
fosfor, besi, kalsium; vitamin B, C dan sedikit vitamin A. Kentang yang diolah juga memiliki
kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan karena mengandung kalori yang cukup dan
kandungan kolesterol yang rendah dan tidak mengandung zat kimia yang berbahaya bagi
kesehatan tubuh (Muchtadi, 2010).
Kentang memiliki kandungan pati yang lebih rendah dari ubi jalar dan ubi kayu. Rasio
amilopektin tepung kentang lebih besar dari umbi lainnya kecuali tepung tapioka. Kentang
kuning memiliki rasio amilopektin yang lebih besar dari kentang merah, sehingga memiliki
stabilitas yang lebih baik (tidak bisa membengkak karena kemampuan menyerap air rendah).
Semakin tinggi kandungan amilosa maka akan semakin tinggi daya serap air produk tersebut.
Kemampuan menyerap air lebih rendah karena amilosa yang terkandung lebih sedikit,
sehingga tepung kentang memiliki stabilitas yang baik. (Hidayat, 2009).
Pati (starch) merupakan salah satu jenis karbohidrat yang banyak terdapat di alam, dan
dapat diperoleh dari berbagai bagian tubuh tanaman seperti biji, akar, batang maupun sereal.
Pati merupakan sumber salah satu karbohidrat primer dan merupakan bahan baku dalam
industri pangan, farmasi maupun kosmetik. Beberapa pati industri yang banyak digunakan
adalah pati singkong, jagung, kentang dan gandum (Deka and Sit, 2016).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan :
-Pisau -Penggaris 30 cm
-Jangka sorong -Timbangan
-Stopwatch -Nampan
-Ember/baskom -Ayakan
-Kain saring -Oven
-Parutan
Bahan yang digunakan :
-Ubi jalar -Kentang
-Ubi kayu -Talas
3.2 Prosedur Kerja
3.2.1 Bentuk
Memoto bentuk masing-masing bahan utuh.
Kemudian mengiris bahan secara membujur dan melintang.
Memberi keterangan bagian-bagian gambar.
3.2.2 Ukuran
Mengukur panjang, lebar, tebal/ diameter bahan dengan menggunakan jangka sorong
dan penggaris.
Melakukan pengukuran sebanyak 3 kali ulangan, kemudian dirata-ratakan.
3.2.3 Berat
Menimbang masing-masing umbi dengan menggunakan timbangan, untuk mengetahui
kisaran beratnya.
Melakukan pengukuran sebanyak 3 kali ulangan. Kemudian dirata-ratakan.
3.2.4 Warna
Melakukan pengamatan warna terhadap kulit dan daging, umbi pada masing-masing
bahan.
Membandingkan dengan buku warna (jika ada).
3.2.5 Pencoklatan
Mengiris daging umbi kemudian membiarkan umbi pada udara terbuka.
Mencatat pada waktu setelah pengirisan tepat pada terjadi perubahan warna pada
daging umbi.
3.2.6 Ekstraksi pati
Mengupas umbi, kemudian mencuci 1 kali dengan air bersih.
Merendam umbi dalam larutan garam 3% selama 1 jam. Kemudian mencuci bersih
dengan air (1 kali).
Memarut ubi yang telah dicuci kemudian menimbang hasil yang diperoleh.
Menambahkan air bersih sebanyak 9 kali dari berat parutan ubi.
Kemudian memeras campuran dengan kain sraing sehingga diperoleh filtratnya.
Membiarkan filtrat mengendap sampai supernatanya jernih.kemudian membuang
supernatnya. Menimbang endapan yang dihasilkan.
Mencuci endapan yang diperoleh dengan menambahkan air sebanyak 9 kali dari
banyak endapan , kemudian membiarkan sampai supernatnya jernih lalu membuang.
Melakukan proses sebanyak 4 kali.
Endapan terakhir yang diperoleh kemudian ditimbang selanjutnya memasukkan pada
oven selama 2 jam dengan suhu yang ditentukan untuk menghitung kadar tepungnya.
Menghitung kadar airnya.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Pengamatan Struktur dan Bentuk
Talas Lonjong
kentang Bulat