You are on page 1of 1

Berdasarkan data World Federation of Mental Health (WMFH) setiap 40 detik seseorang

di suatu tempat di dunia meninggal akibat bunuh diri. Bahkan satu dari setiap empat orang dewasa
akan mengalami masalah kesehatan jiwa pada suatu saat dalam hidupnya. Akan tetapi mereka ini
hanya menerima sedikit perhatian atau bahkan tidak mendapatka n dukungan psikologis awal jika
masalah kesehatan jiwa ini terjadi dalam keadaan darurat. Padahal umumnya sebagian besar orang
dengan masalah kesehatan fisik akan segera mendapat pertolongan pertama di fasilitas pelayanan
kesehatan dalam keadaan darurat.

esehatan jiwa seringkali kurang mendapat perhatian akibat; 1) ketidaktahuan masyarakat tentang
pentingnya menjaga kesehatan jiwa; 2) kurangnya kepedulian masyarakat; 3) masih adanya stigma
dan diskriminasi pada Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan
Jiwa (ODGJ). Akibatnya, mereka sering tidak menerima pelayanan kesehatan jiwa sesuai
kebutuhan. Tentu saja situasi ini tidak dapat dibiarkan, sebab kita berkeyakinan bahwa Tidak Ada
Kesehatan Tanpa Kesehatan Jiwa atau No Health Without Mental Health.

Selain itu, guna memenuhi hak seluruh masyarakat agar mampu menjangkau pelayanan kesehatan
jiwa yang bermartabat, maka Pemerintah telah mengupayakan; 1) Pemerataan layanan kesehatan
jiwa dimulai dari tingkat pertama sebagai ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat; 2)
Penyediaan layanan kesehatan jiwa yang terpadu dengan layanan kesehatan umum dengan
dukungan masyarakat sebagai penggerak; 3) Pengembangan upaya kesehatan jiwa berbasis
masyarakat yang dimulai dari keluarga dengan dukungan jajaran lintas sektor; dan (4)
Pengembangan kesadaran dan kemandirian masyarakat di bidang kesehatan jiwa. - See more at:
http://www.depkes.go.id/article/view/16101100004/hkjs-2016-pertolongan-pertama-psikologis-
dan-kesehatan-jiwa-bagi-semua-.html#sthash.mepMpoY5.dpuf

You might also like