Professional Documents
Culture Documents
Yaaaaa
Yaaaaa
Di susun oleh :
Isnaeni Nurusyarifah
(P17420213055)
III B
PURWOKERTO
2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEPUTIHAN
PokokBahasan : KesehatanReproduksiRemaja
Sub pokokbahasan : Keputihan
Hari / Tanggal :20 Oktober 2015
Waktu :08.00 – 08.30 WIB (30 menit)
Tempat : Ruang kelas XI SMA N 2 Cilacap
Sasaran : Siswi putri kelas XI SMA N 2 Cilacap
Penyuluh : Isnaeni Nurusyarifah
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik,
mental, dan sosial secara utuh, tidak semata-mata bebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal yang berkaitan dengan sistem reproduksi serta
fungsi-fungsinya dan prosesnya (Widyastuti, 2009).Kesehatan reproduksi
pada wanita tidak terlepas pada kesehatan organ intimnya. Tentu kita perlu
sadari bahwa menjaga kesehatan reproduksi sangat penting. Salah satu hal
yang dapat kita lakukan adalah menjaga kebersihan atau higienitas, terutama
pada daerah sekitar vagina. Dalam vagina terdapat mikroorganisme (flora
normal) yang bila tidak di jaga dapat terganggu keseimbangan. Bila hal ini
terjadi maka akan timbul gangguan dan keluhan pada daerah tersebut, salah
satu gejala adanya gangguan adalah melalui timbulnya keputihan.
Pada pengumpulan data yang dilaksanakan pada tanggal 15 September
2015 dengan menggunakan kuisioner di SMA N 2 Cilacap dari 325 siswi
menunjukkan bahwa sebagian besar dari remaja putri memiliki pengetahuan
yang kurang dalam hal kesehatan reproduksi remaja yaitu keputihan sebesar
70,83%.
Pengetahuan yang kurang ini terjadi karena hampir seluruh remaja
putri belum pernah mendapatkan informasi mendetile mengenai keputihan.
Dalam mata pelajaranpun keputihan tidak dipelajari secara gamblang. Melihat
fenomena yang ada perlu diadakannya kegiatan penyuluhan, pembagian
leaflet, diskusi ataupun bentuk kajian yang bisa menjadi pilihan referensi
sebagai upaya untuk terwujudnya peningkatan pengetahuan pada seluruh
siswi yang masih memiliki tingkat pengetahuan tentang kesehatan reproduksi
kurang.
B. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan, diharapkan
peserta mampu memahami bahaya dari keputihan sehingga dapat
mencegah sejak dini penyakit keputihan.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan selama 30 menit,
diharapkan peserta mampu menyebutkan:
a. Pengertian keputihan
b. Jenis-jenis keputihan
c. Penyebab keputihan
d. Tanda dan gejala keputihan
e. Cara mengatasi keputihan
C. Kegiatan Penyuluhan
NO Waktu Kegiatan Penyuluh Metode/ Kegiatan Sasaran Ket.
Media
1. 3 Pembukaan : Ceramah Semangat
menit - Memberi salam Menjawab salam
- Memperkenalkan diri Mendengarkan
- Menjelaskan tujuan Menyimak
- Memberikan apersepsi
2. 15 Inti : Ceramah Menyimak Responsif
menit Menjelaskan materi Tanya Jawab Memperhatikan Antusias
penyuluhan secara Media : Menjawab pertanyaan Aktif
berurutan dan teratur. - LCD
Materi : - Laptop
1. Pengertian keputihan - Ppt
2. Jenis-jenis keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Tanda dan gejala
keputihan
5. Cara mengatasi
keputihan
3. 5 Evaluasi Tanya Jawab Mengerti Berhasil/ tidak
menit - Formatif Menjawab berhasil
E. Media
1. LCD, laptop, Power point (ppt)
2. Leaflet
F. Materi (terlampir)
1. Pengertian keputihan
2. Jenis-jenis keputihan
3. Penyebab keputihan
4. Tanda dan gejala keputihan
5. Cara mengatasi keputihan
G. Evaluasi (terlampir)
H. Daftar Pustaka
Penyuluh
(Isnaeni Nurusyarifah)
NIM P17420213055
Mengetahui,
Pemb. Akademik Pemb. Lahan
NIP. 1966 0115 199803 1 001 NIP. 1985 0776 199865 2 004
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN
A. Pengertian Keputihan
Keputihan adalah keluarnya cairan selain darah dari vagina yang
berwarna putih kekuningan atau putih keabu-abuan baik encer maupun
kental, yang beraroma tidak sedap dan bisa menyebabkan rasa gatal yang
cukup hebat.
Keputihan merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita.
Keputihan yang disebabkan infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di
dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Jika di biarkan dan
tidak ditangani sedini mungkin infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan
peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si
penderita buang air kecil (Nenk,2009).