You are on page 1of 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, kehidupan manusia semakin kompleks


dengan permasalahan yang beragam. Permasalahan ini timbul karena berbagai faktor,
salah satunya karena manusia tidak dapat memahami hakikat kemanusiaannya. Oleh
karenanya pemahaman menganai hakikat manusia dirasa penting dan perlu agar tercipta
sikap kemanusiaan yang diharapkan. Para Ahli mengungkapkan berbagai definisi
mengenai manusia, kemampuan- kemampuan yang dimiliki oleh manusia, sampai
peranan manusia sebagai makhluk tuhan, makhluk individu, makhluk sosial dan makhluk
yang dapat berbudaya, hal ini semata mata merupakan cara untuk meningkatkan rasa
kemanusiaan agar menciptakan kehidupan manusia yang damai, rukun dan sejahtera.

1.2 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Memahami hakikat manusia sebagai makhluk tuhan, makhluk hidup, dan makhluk
berbudaya
2. Memahami kemampun manusia dalam berinteraksi sosial
3. Meningkatkan rasa kemanusiaan
4. Memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Sosial Budaya

1.3 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hakikat manusia menurut para ahli?
2. Bagaimana kerangka Kluckhohn mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang
menentukan orientasi nilai budaya manusia?
3. Apa saja dimensi – dimensi manusia?
4. Apakah yang dimaksud dengan Nilai, Norma, Moral?
5. Apakah peranan ilmu pengetahuan bagi manusia?
6. Bagaimanakah peran manusia sebagai makhluk Tuhan?

1
7. Bagaimanakah peran manusia sebagai mekhluk individu
8. Bagaimanakah pernan manusia sebagai makhluk sosial?
9. Bagaimanakah peranan manusia sebagai makhluk berbudaya?
10. Bagaimanakah peranan manusia sebagai makhluk bagian dari alam?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Manusia


Dalam konteks perbandingan dengan bagian-bagian alam lainnya, para ahli telah banyak
mengkaji perbedaan antara manusia dengan makhluk-makhluk lainnya terutama dengan
makhluk yang agak dekat dengan manusiayaitu hewan. Berikut adalah beberapa definisi
manusia menurut beberapa ahli
● Aristoteles (384 - 322 SM) : Manusia adalah hewan berakal sehat , yang
mengeluarkan pendapat, yang berbicara berdasarkan
akal fikirannya, manusia adalah hewan yang berpolitik (
Zoon Politicon/Political Animal), hewan yang
membangun masyarakat diatas famili - famili menjadi
pengelompokan impersonal dari kampung dan negara.
● Plato (427-328) : Manusia dilihat secara dualistik yaitu unsur jasad dan
jiwa. Jasad akan musnah sedangkan jiwa tidak. Jiwa
mempunyai tiga fungsi (kekuatan) yaitu loystikon
(berfikir/rasional), theymoides ( keberanian), dan
epithymetikom (keinginan).
● Ibnu Sina (1980 - 1037M) : Manusia adalah makhluk yang mempunyai
kesanggupan 1) makan, 2) tumbuuh 3) berkembang biak
4) pengamatan hal - hal yang sitimewa, 5) pergerakan
dibawah kekuasaan 6) ketahuan (pengetahuan) tentang
hal hal umum 7) kehendak bebas 8). Sedangkan hewan
hanya mempunyai kesanggupan 1,2,3,4,5 dan tumbuhan
hanya 1,2,3

3
2.2 Kerangka Kluckhohn Mengenai Lima Masalah Dasar dalam Hidup
Secara universal Kluckhon dalam Koentjaraningrat (1974) telah menyusun kerangka
orientasi nilai budaya manusia yang menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia
yang secara terperinci dapat dilihat pada tabel berikut:

Masalah Dasar
Orientasi Nilai Budaya
dalam Hidup

Hakikat hidup Hidup itu buruk Hidup itu baik Hidup itu buruk,
tetapi manusia wajib
berikhtiar supaya
hidup itu menjadi
baik

Hakikat karya Karya itu untuk Karya itu untuk Karya itu untuk
nafkah hidup kedudukan, menambah karya
kehormatan, dan
sebagainya

Persepsi manusia Orientasi ke masa Orientasi ke masa Orientasi ke masa


tentang waktu depan lalu depan

Pandangan Manusia tunduk Manusia berusaha Manusia berhasrat


manusia terhadap kepada alam yang menjaga keselarasan dengan alam
alam dahsyat dengan alam

Hakikat hubungan Orientasi kolateral Orientasi vertical, Individualisme


manusia dengan (horizontal), rasa rasa kebergantungan menilai tinggi usaha
manusia kebergantungan pada tokoh-tokoh atas kekuatan
pada sesamanya atasan dan sendiri
(berjiwa gotong berpangkat
royong)

4
2.3 Dimensi-dimensi Manusia
Berdasarkan dari berbagai definisi manusia menurut para ahli, dapat ditarik beberapa
kesimpulan tentang siapa itu manusia, yaitu:
a. Secara fisikal, manusia sejenis hewan juga
b. Manusia memiliki kemampuan untuk bertanya
c. Manusia memiliki kemampuan untuk berpengetahuan
d. Manusia memiliki kemampuan bebas
e. Manusia dapat berperilaku sesuai norma (bermoral)
f. Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan berbudaya
g. Manusia memiliki kemampuan berfikir reflektif dalam totalitas dengan kesadaran diri
h. Manusia adalah makhluk yang punya kemampuan untuk percaya pada Tuhan

Apabila dibagankan dengan mengacu pada pendapat diatas akan nampak sebagai berikut

Tabel 1. Dimensi-dimensi Manusia

MANUSIA

Hewan/Basari Insani/Manusia

Jasad/Fisik/Biologis Jiwa/akal/rohani

Makan Berfikir

Minum Berpengetahuan

Tumbuh Bermasyarakat

Berkembang Biak Berbudaya/Beretika/Bertuhan

Dengan demikian nampaknya terdapat perbedaan sekaligus persamaan antara


manusia dengan makhluk lain khususnya hewan, secara fisikal/biologis perbedaan
manusia dengan hewan lebih bersifat gradual dan tidak prinsipil, sedangkan dalam aspek
kemampuan berfikir, bermasyarakat dan berbudaya serta bertuhan perbedaannya sangat
asasi/prinsipil
5
2.4 Nilai, Norma, dan Moral
a. Nilai
Nilai merupakan suatu bentuk abstrak dari hal –hal yang bersifat ideal dan
disepakati bersama dalam masyarakat. Nilai tidak tersebar secara sembarangan, tetapi
menunjukan serangkaian hubungan yang bersifat timbal balik , yang menjelaskan adanya
tata tertib di dalam suatu masyarakat (Munandar Soelaeman – 1989). Nilai sosial
merupakan sikap dan perasaan yang diterima oleh masyarakat sebagai dasar untuk
merumuskan apa yang dianggap benar dan penting. Perwujudan nilai sosial adalah peri
kehidupan yang juga akan membentuk identitas budaya suatu masyarakat tertentu yang
membedakannya dengan budaya masyarakat yang lain.
b. Norma
Norma adalah bentuk konkrit dari sistem nilai yang ada di dalam masyarakat.
Norma sosial merupakan pedoman – pedoman berperilaku dalam masyarakat yang
berupa aturan-aturan dan sanksi-sanksi yang dikenakan baik terhadap individu maupun
kelompok dalam masyarakt secara keseluruhan dalam rangka mewujudkan nilai-nilai
sosial. Norma sosial akan menegaskan (eksistensi) suatu masyarakat. Norma sosial akan
mengakar melalui peri kehidupan masyarakat melalui proses pelembagaan dan
internalisasi. Berikut adalah penggolongan norma social:

c. Moral
Moral Secara Etimologis berasal dari kata mos dalam bahasa latin, bentuk
jamaknya mores yang artinya adalah tata cara atau adat istiadat. Moral adalah ajaran baik
dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan (Akhlak).

6
2.5 Peran Ilmu Pengetahuan bagi Manusia
Tujuan ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan, yaitu:
a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan untuk keperluan ilmu pengetahuan itu sendiri yaitu
sebatas untuk memenuhi rasa keingintahuan manusia.
b. Ilmu pengetahuan pragmatis , bahwa pengembanan ilmu harus dapat memberikan
manfaat bagi manusia dalam pemecahan masalah kehidupan.
2.6 Peran Manusia Sebagai Makhluk Tuhan
Manusia sebagai makhluk individu diartikan sebagai perseorangan atau sebagai
diri pribadi. Manusia sebagai diri pribadi merupakan makhluk yang diciptakan secara
sempurna oleh Tuhan Yan Maha Esa. Manusia diciptakan untuk mengemban suatu tugas
sebagai khalifah di bumi ini. Manusia dibekali potensi dan kekuatan positif untuk mengubah
corak kehidupan didunia ke arah yang lebih baik. Menurut M. Quraisy Shihab disiimpulkan
bahwa khalifah itu mencakup dua pengertian:
a. Orang yang diberi kekuasaan untuk mengelola wilayah, baik luas maupun terbatas.
b. Khalifah memiliki potensi untuk mengemban tugasnya, namun jua dapat berbuat
kesalahan dan kekeliruan.

Setiap makhluk ciptaan tuhan memiliki unsur yang melekat padanya, diantaranya yaitu
unsur benda, hidup, naluri, dan akal budi. Berikut adalah kategori makhluk Tuhan:

1. Makhluk tuhan yang hanya memiliki satu unsur, yaitu benda dan materi saja. Contoh:
batu, kayu, dan meja

2. Makhluk tuhan yang memiliki dua unsur, yaitu benda dan hidup. Contoh: tumbuh-
tumbuhan dan pepohonan.

3. Makhluk tuhan yang memiliki tiga unsur, yaitu benda, hidup, dan naluri/insting. Contoh:
binatang ternak, seperti kambing, kerbau, sapi dan ayam.

4. Makhluk tuhan yang memiliki empat unsur, yaitu benda, hidup, naluri/insting, dan akal
budi. Contoh : manusia.

7
2.7 Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu

Individu berasal dari kata in dan devided. Dalam Bahasa Inggris in salah satunya
mengandung pengertian tidak, sedangkan devided artinya terbagi. Jadi individu artinya tidak
terbagi, atau satu kesatuan. Dalam bahasa latin individu berasal dari kata individium yang
berarti yang tak terbagi, jadi merupakan suatu sebutan yang dapat dipakai untuk menyatakan
suatu kesatuan yang paling kecil dan tak terbatas.

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi seorang individu yakni, faktor genotip dan
faktor fenotip. Faktor genotip merupakan faktor yang dibawa sejak lahir dari gen kedua
orangtua, misalnya secara biologis pengaruh gen yang diwarisi orang tuanya atau bahkan
leluhur sebelumnya sangat mempengaruhi kelahiran individu. Sedangkan pertumbuh dan
perkembangan individu selanjutnya sangat dipengaruhi oleh berbagai masukan dari
lingkungan sekitarnya, yang demikian itulah disebut dengan faktor fenotip.

Kata sifatnya individual (bahasa Prancis) menunjukkan pada satu orang masyarakat
yang sekaligus untuk membedakan dengan masyarakat, dan juga dimaksudkan ciri-ciri khas
yang melekat pada satu orang tersebut. Setiap individu mempunyai ciri-ciri yang khas dalam
dirinya, ciri-ciri watak yang individu yang konsisten, yang memberikan kepadanya identitas
sebagai khusus, disebut sebagai kepribadian.
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh faktor
bawaan genotip)dan faktor lingkungan (fenotip) yang saling berinteraksi terus-menerus.
Menurut G W. Allport, kepribadian adalah organisasi dinamika system psiko fisik
yang ada pada suatu individu, yang menentukan karakteristik tingkah laku dan berfikirnya.
Menurut Thedore M.Newcob menyatakan bahwa kepribadian merupakan organisasi
sikap-sikap yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhaadap perilaku.
Menurut Nursid Sumaatmadja, kepribadian adalah keseluruhan perilaku individu
yang merupakan hasil interaksi antara potensi-potensi bio-psiko-fiskal (fisik dan psikis) yang
terbawa sejak lahir dengan rangkaian situasi lingkungan, yang terungkap pada tindakan dan
perbuatan serta reaksi mental psikologisnya, jika mendapat rangsangan dari lingkungan. Dia
menyimpulkan bahwa faktor lingkungan (fenotip) ikut berperan dalam pembentukan
karakteristik yang khas dari seeorang.

8
Manusia sebagai individu memiliki potensi-potensi yang dapat berkembang melalui
proses pendididkan. Proses pendidikan tersebut dapat terjadi melalui keluarga maupun
lingkungan masyarakat. Akibat dari proses pendidikan disertai penanaman nilai-nilai dan
norma-norma social budaya maka terjadilah person atau pribadi yang memiliki
kepribadian (personaliti).
Dengan demikian disimpulkan bahwa kepribadian dalam cirri-ciri/karakteristik watak
individu yang konsisten yang berkenaan dengan sikap, keinginan, pola pikir dan tingkah laku
untuk membuat berfikir, dan merasakan, khususnya bila ia berhubungan dengan orang orang
lain atau menggapi suatu keadaan dilingkungan.
Kepribadian dan keunikan inndividu akan dapat dipahami dengan mempelajari unsure-
unsur yang menyebabkan keunikan tersebut. Menurut koentjaraningrat, unsure-unsur
kepribadian itu meliputi:
1. Pengetahuan
Orang yang memahami atau mengetahui pengetahuan sesuatu disebut mempunyai
pengetahuan. Yang dimaksud pengetahuan adalah kesan dalam pikiran manusia sebagai
hasil penggunaan panca indra. Kita mengenal pengetahuan diasa dan pengetahuan ilmiah
atau ilmu.penetahuan biasa disebut juga pengetahuan umum sangat bermanfaat bagi
hidup manusia umtuk keperluan sehari-hari, tanpa harus mengetahui seluk belukyang
sedalam-dalamnya.ilmu atau pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ilmiah.
2. Perasaan
Perasaan adalah keadaan batin sewaktu menghadapi (merasa) sesuatu dapt juga diartikan
pertimbangan batin atas sesuatu. Perasaan selalu bersifat subyektif, dsn tidak pernah
obyektif, karena itu sulit untuk mendenifisikan.
3. Doorogan naluri
Dorongan naluri adalah sesuatu yang selalu ada pada setiap manusia, atau dengan kata
lain merupakan unsur bawaan dengan tanpa memperoleh pengetahuan apapun
sebelumnya. Misalnya dorongan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,
dorongan seksual, dorongan untuk mecari makan , dorongan akan keindahan dan
sebagainya.

9
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik
dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala
unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Jika unsur tersebut sudah tidak menyatu lagi
maka seseorang tidak disebut sebagai individu. Dalam diri individi ada unsur jasmani dan
rohaninya, atau ada unsur fisik dan psikisnya, atau ada unsur raga dan jiwanya.
Setiap manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, tidak ada manusia
yang persis sama. Dari sekian banyak manusia, ternyata masing-masing memiliki
keunikan tersendiri. Seorang individu adalah perpaduan antara faktor fenotip dan genotip.
Faktor genotip adalah faktor yang dibawa individu sejak lahir, ia merupakan faktor
keturunan, dibawa individu sejak lahir. Kalau seseorang individu memiliki ciri fisik atau
karakter sifat yang dibawa sejak lahir, ia juga memiliki ciri fisik dan karakter atau sifat
yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan (faktor fenotip). Faktor lingkungan (fenotip)
ikut berperan dalam pembentukan karakteristik yang khas dari seseorang. Istilah
lingkungan merujuk pada lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Ligkungan fisik seperti
kondisi alam sekitarnya. Lingkungan sosial, merujuk pada lingkungan di mana seorang
individu melakukan interaksi sosial. Kita melakukan interaksi sosial dengan anggota
keluarga, dengan teman, dan kelompok sosial yang lebih besar.
Untuk mendapatkan gambaran bagaimana proses pembentukkan kepribadian dari
individu menjadi seorang yang memiliki kepribadian, dapat dilihat bagan berikut :

Sebagai mahluk hidup yang berada di muka bumi ini keberadaan manusia adalah
sebagai mahluk individu dan mahluk sosial, dalam arti manusia senantiasa tergantung dan

10
atau berinteraksi dengan sesamanya. Dengan demikian, maka dalam kehidupan
lingkungan sosial manusia senantiasa terkait dengan interaksi antara individu manusia,
interaksi antar kelompok, kehidupan sosial manusia dengan lingkungan hidup dan alam
sekitarnya, berbagai proses sosial dan interaksi sosial, dan berbagai hal yang timbul
akibat aktivitas manusia seperti perubahan sosial.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi,
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan, dapat kita
uraikan, bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas
di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola
tingkah laku spesifik dirinya.
Manusia sebagai individu memiliki tugas pada dirinya sendiri yaitu
1. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk
kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus
belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan
mendapatkan pengalaman dan pelatihan.
2. Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap
tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada
keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipata kesejukan dalam kehidupan
bermasyarakat.

2.8 Peran Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai pribadi adalah berhakekat sosial. Kebutuhan akan orang lain dan
interaksi sosial membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Dan dalam
kehidupannya manusia membutuhkan Norma-Norma Sosial sebagai patokan dalam
bertingkah laku. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena karakter setiap manusia
berbeda-beda. Setiap manusia tidak memiliki sifat yang sama dan manusia mempunyai
dorongan untuk saling berinteraksi dengan orang lain. Manusia dikatakan sebagai makhluk
sosisal yang hidup bermasyarakat (zoon politicon) keutuhan manusia akan tercapai apabila
manusia sanggup menyelaraskan perannya sebagai makhluk ekonomi dan sosial.

11
Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat,
selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat
dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia
selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak
lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya
manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai
makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk
berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai
manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Menurut soejorno soekanto, bahwa tidak semua himpunan manusia dapat dikatakan
sebagai kelompoksosial. Suatu himpunan manusia dapat dikatakan kelompok social
apabila:
1. Kesadaran setiap anggota bahwa ia merupakan bagian dari kelompok yang
bersangkutan,
2. Ada interaksi dan timbalbalik antara anggota kelompok dengan yang lain.
3. Ada sesuatu yang dimiliki bersama, misalnya, tujuan, cita-cita, ideology dan
kepentingan,
4. Berstuktur, berkaidah , dan memiliki pola prilaku,
5. Bersistem dan berproses.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau
bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karrena
beberapa alasan, yaitu:
a. Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b. Perilaku manusia mengaharapkan suatu penilain dari orang lain.
c. Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d. Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia
Manusia sebagai makhluk sosial memiiki tiga aspek penting dalam hidupnya.
Ketiga aspek ini meliputi:

12
1. Aspek Organik
Aspek organik ini yaitu manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki fisik yang
disebut jasmani. Organ tubuh manusia mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki,
hingga ia bisa disebut sebagai manusia. Tidak disebut binatang tertentu atau tumbuhan
yang juga merupakan ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi ini.
2. Aspek Psikologis
Aspek psikologi di sini yakni unsur rohaniah yang terdapat dalam diri manusia sebagai
makhluk sosial. Jiwa atau ruh yang menjadikan seorang manusia itu hidup dan memiliki
ciri-ciri hidup. Mulai dari bernafas, tumbuh, berkembang, dan dapat memiliki
pemikiran-pemikiran yang sifatnya abstrak. Termasuk memiliki perasaan tehadap segala
sesuatu yang dialaminya dalam hidupnya baik sebagi individu maupun manusia sebagai
makhluk sosial.
3. Aspek Sosial
Aspek sosial yang dimaksud, yaitu adanya kebersamaan yag menjadi bagian dari ciri
manusia sebagai makhluk sosial. Dalam situasi atau kondisi tertentu mereka melakukan
sesuatu secara bersama-sama. Mereka melakukan kerja sama dengan manusia lainnya
untuk menghasilkan sesuatu bisa juga dalam upayanya untuk mewujudkan peranan
manusia sebagai makhluk sosial.
Manusia sebagai Makhluk sosial memiliki tugas pada dirinya yaitu
1. Saling tolong menolong dan bantu membantu dalam kebajikan
2. Ikut meringankan beban kesengsaraan orang lain
3. Menjaga dan memelihara keamanan, ketentraman dan ketertiban lingkungan dan
masyarakat
4. Menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta
ketergantungan yang saling menguntungkan.

2.9 Peran Manusia Sebagai Makhluk Berbudaya

Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi dan paling beradab
dibandingkan dengan ciptaan Tuhan lainnya. Manusia mempunyai tingkatan lebih tinggi
lagi dalam berfikir, dan mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya
melalui proses belajar terus-menerus. Sedangkan budaya atau kebudayaan berasal dari

13
bahasa sansakerta yaitu “buddhayah”, yang merupakan jamak dari budhi (budi atau akal).
Olehkarena itu dapat diartikan bahwa budaya adalah sebagai pikiran atau akal budi. Dan
dapat disimpulkan bahwa makhluk budaya dapat diartikan sebagai makhluk yang memiliki
pikiran atau akal budi.

Hakekatnya kebudayaan mempunyai dua segi, bagian yang tidak dapat dilepaskan
hubungannya satu sama lain yaitu segi kebendaan dan segi kerohanian. Segi kebendaann
yaitu meliputi segala benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya, serta bisa
diraba. Sedangkan segi kerohanian terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang
tersusun teratur, keduaya tidak dapat bisa diraba. Manusia adalah makhluk berbudaya.
Berbudaya merupakan kelebihan manusia dibanding makhluk lain. Dengan berbudaya,
manusia dapat memenuhi kebutuhan dan menjawab tantangan hidupnya. Manusia
menggunakan akal dan budinya dalam berbudaya

Berdasarkan bentuknya, budaya dapat dibagi menjadi 2 yaitu budaya yang bersifat
abstrak dan budaya yang bersifat konkret atau nyata:

 Budaya yang bersifat abstrak adalah budaya yang tidak dapat dilihat secara kasat mata
karena bearada dalam pemikiran manusia. Contohnya yaitu ide, gagasan, cita-cita dan
lain sebagainya.
 Budaya yang bersifat konkret adalah budaya yang berpola dari tindakan atau peraturan
dan aktivitas manusia di dalam masyarakat yang dapat diraba, dilihat, diamati, disimpan
atau diphoto. Koencaraningrat menyebutkan sifat budaya dengan sistem sosial dan fisik,
yang terdiri atas: perilaku, bahasa dan materi.

Perilaku
Perilaku adalah cara bertindak atau bertingkah laku dalam situasi tertentu. Setiap perilaku
manusia dalam masyarakat harus mengikuti pola-pola perilaku (pattern of behavior)
masyarakatnya.

Bahasa
Bahasa adalah sebuah sistem simbol-simbol yang dibunyikan dengan suara (vokal) dan
ditangkap dengan telinga (auditory). Ada pula yang berpendapat bahwa bahasa adalah

14
suatu perjanjian tidak tertulis yang telah kita tandatangani dan berlaku seumur hidup.
Dengan bahasa, manusia dapat berkomunikasi satu sama lain sehingga manusia dapat
saling bertukar pikiran sehingga hasil dari pertukaran tersebut adalah budaya yang semakin
kaya dan kebudayaan yang berkembang dan semakin maju seiring dengan perkembangan
zaman.
Materi
Budaya materi adalah hasil dari aktivitas atau perbuatan manusia. Bentuk materi
misalnya pakaian, perumahan, kesenian, alat-alat rumah tangga, senjata, alat produksi, dan
alat transportasi.
Substansi utama budaya adalah sistem pengetahuan, pandangan hidup, kepercayaan,
persepsi, dan etos kebudayaan. Tiga unsur yang terpenting adalah sistem pengetahuan,
nilai, dan pandangan hidup.

2.10 Peran Manusia sebagai Makhluk bagian dari Alam

Manusia adalah makhluk hidup ciptaan tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang
tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan,
mati, dan seterusnya, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam
sebuah hubungan timbal balik positif maupun negatif. Bumi kita dengan segala kekayaan
serta makhluk hidup yang ada diatasnya, hanyalah merupakan titik dalam alam raya yang
belum kita ketahui ukurannya secara pasti. Apalagi manusia sebagai penghuni planet
bumi. Berdasarkan hal tersebut maka dasar pemahaman manusia sebagai bagian dari alam:

 Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan


 Manusia diciptakan dengan fungsi dan potensi sebagai makhluk hidup
 Manusia tunduk kepada aturan hukum alam, serta berinteraksi dalam hubungan
timbal balik

Dan Kedudukan Manusia di Alam Semesta

 Manusia hanyalah bagian teramat kecil di alam semesta


 Manusia bertugas sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi

15
 Manusia tidak mampu menguasai alam seluruhnya

 Manusia mempunyai ketergantungan terhadap alam

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pada hakekatnya manusia adalah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, diciptakan dalam
bentuk paling sempurna. Manusia adalah makhluk spiritual yang akan menjalani fase-fase
peristiwa kehidupan baik sebelum lahir, sekarang maupun setelah mati. Spiritual merupakan
aspek non fisik yang mampu memberikan kekuatan manusia untuk lebih dari sekedar hidup.
Jadi manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan sebagaimana juga makhluk-makhluk yang lain di
muka bumi ini dan setiap makhluk yang dijadikan itu memiliki ciri-ciri tertentu yang
membedakan iadenganmakhluklainnya.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk utama dalam dunia alami, makhluk yang
berkemauan bebas, makhluk yang sadar dan sadar diri, kreatif, idealis, serta makhluk moral. Sifat
hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara prinsipil ( jadi bukan hanya
gradual ) membedakan manusia dari hewan.

Manusia dalam menjalankan kehidupannya diatur oleh tiga hal yang harus dipatuhi agar
kehidupannya dapat berjalan lancar tiga hal itu adalah nilai,norma, dan moral. Dan juga dalam
menjalankan kehidupannya manusia dibantu oleh ilmu pengetahuan. Dimana ilmu pengetahuan
ini berperan sangat penting dalam perkembangan dan kemajuan kehidupan manusia, maka
manusia sebaiknya memanfaatkan ilmu pengetahuan itu untuk menjadikan kehidupannya lebih
baik.

Dalam menjalankan kehidupannya manusia memiliki perannya sendiri, manusia memiliki peran
yang sangat banyak diantaranya peran manusia sebagai mahkluk tuhan, peran manusia sebagai
makhluk individu, peran manusia sebagai makhluk sosial, peran manusia sebagai makhluk
berbudaya, dan peran manusia sebagai makhluk bagian dari alam. Dari peranan itulah yang dapat
membeda manusia dengan makhluk lainnya yang ada di dunia ini.

3.2 Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini maka pembaca akan menambah pengetahuan tentang
hakekat manusia dan peranannya sebagai manusia sehingga kita akan menjalankan kehidupan
dengan lebih baik lagi dan juga karena dirasa masih kurangnya sumber yang pakai dalam

17
pembuatan makalah ini maka pembaca bisa mencari berbagai sumber yang relevan untuk materi
ini, karena penulis merasa belum maksimal dalam menyusun makalah ini.

18

You might also like