You are on page 1of 9
Pemodelan Geometri Peledakan dengan Menggunakan Persamaan R.L Ash untuk Mengetahui Tingkat Fragmentasi pada Kuari Batuan Andesit PT Batu Sarana Persada, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat ‘Zulham Nurcahya, ’Zaenal, *Yuliadi Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Islam Bandung Jin. Tamansari No. I Bandung, Telp : (022) 420554, Fax : (022) 4263895 Email : zulham.nurcahya@gmail.com ‘Abstmak, PY Batu Sarana Persada Andesit terletak oi Desa Rengasiajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Secara Geografis dacrah ini terltak antara 106°33'10" - 106°33°30" Bujur ‘Vimar dan antara 06°26°34" ~ 0626'50" Lintang Selatan, Perusahaan ini menghasilkan proguk Batuan Andesit berupa Screening, Split dan Abu. Dengan luas Konsesi sebesar 15 Ha. Pembongkaran batusn ‘desit dar batsanan induknyadilakukan dengan kegstan peledakan mengeunakan bahan peledak ANFO yang dipicu oleh power gel magnum 365. Rangkaian yang digunakan diperusahaan yaitu menggunakan rangkaian detonator elektrik Pembuatan Tubang ledak menggunakan pola persboran staggered pattern yang dikerjakan oleh alat bor jeniw Craw Rock Drill tipe Furukawa PCR 200 berdiameter 3,0 inchi yang Gigerakan olch satu unit kompresor merk Airman PDS 750 ( Serew Compressor ) yang. mampu ‘mengalirkan udara 750 fmenit, Tekanan yang dihasilkan CRD pada saat beroperasi yaa sebesat 0,6 Mpa. Penerapan geometri sat ini Kurang memperbatikan arah peledakan dan orientasi bidang lemah, schinga perlu peninjevan ulsng atau disesusikan dengen orientasi bentuk pit terhadap orientasi stuktur geologi ‘untuk mendapat basil fragmentasi yang lebih optimum. Perbaikan geomet dilekvkan memanfaatkan ‘lastability index sesuai dengan kondisistuktur geologidlapangen, yang kemudian dlakukan pendesainan ‘geomet peledakan menggunskan persamaan R.L Ash yaitu mensimolasi nile spacing (3) stemming (, subdrill () dan kedalaman tubang ledek (b). Pads akhiraya pemodelan geometti peledakan yang dilakukan dapat memperolehtingkatfragmentasi yang optimum pada Kondisi sruktur geolog dilapangan Untuk JPO 20 deagan ara peledakan searah bidang lemah diperoleh nila spacing ratio 1.8, stemming ratio 0.9, subdriling ratio 03 dan depth ravi 2.4, sebingga diperolchfragmentasi batuanan dengan ukuran < 60 com sebesar 99.70 %. Untuk JPO 30 dengan arah peledskan tegak furus terhadap bidang lemah diperole rilei spacing ratio 2.0, stemming ratio 1.0, subdriling ratio 0.4 éan depth ratio 2.3, sehingga diperoleh ffagmentasi batuanen dengan ukuran < 60'em sebesar 99.50 %, Untuk JPO 40 dengan arah peledakan scarah bidang lemah diperoleh nilai spacing ratio 2, stemming ratio 1.0, subdriling ratio 0.5 dan depth ratio 25, schingga Giperolch fragmentasi batuanan dengan ukuran < 60 cm schesar 96.00 %. Kata Kunci : Geom i poledakan, Orientasi Struktur, Fragmentasi A, Pendahuluan 11 Latar Belakang PT Batu Sarana Persada merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang tambang Andesit. Kegiatan penambangannya sendiri yaitu dilakukan dengan peledakan, arena seperti yang kita ketahui batuan andesit memiliki kekerasan battan yang cukup kuat schingga tidak bisa dibongkar dengan alat mekanis. Akan tetapi fragmentasi hasil peledakannya sendiri memiliki hasil yang tidak sesuai yang diharapkan perusahaan, yaitu ‘menghasilkan boulder sebesar 20 % dimana target perusahaan yaitu menghasilkan ukuran boulder sebesar 15 %. Faktor yang mempengarubi tingkat fragmentasi adalah penerapan teknik peledakan dan juge struktur geologi. Saat ini belum ada ketentuan angka pasti yang ‘mewakili suatu tipe batuan dikarenakan tingkat variasi struktur yang beragam, Walau demikian beberapa abli telah melakukan penelitian dan merumuskan berbagai cara sebagai pendckatan untuk menentukan variabel-variabel yang tidak dapat dikontrol, 1.2 Maksud dan Tujuan Penelitian Tujuan dari kegiatan Karya Imiah ini adalah + Untuk mengetahui pengaruh struktur geologi (kekar) yang terdapat pada batuan dalam kegiatan pemboran dan peledakan * Untuk mengetahui arah peledakan yang optimum untuk dilakukan suatu kegiatan peledakan yang ditinjau dari ukuran fragmentasi dan %lolos, * untuk memperoleh tingkat fragmentasi optimum dengan melakukan pendesainan geometti peledakan berdasarkan orientasi struktur dilapangan dengan mensimulai nilai S (Spasi), T (Stemming ), J (Subdrill) dan H (Depth menggunakan persamaan RL Ash, B. — Landasan Teori 2.1 Geometri Peledakan Untuk memperoleh hasil pembongkaran batuan sesuai dengan yang diinginkan, maka perlu suatu perencanaan peledakan dengan memperhatikan besaran-besaran geometri peledakan, Dan salah satunya dengan menggunakan teori coba-coba atau yang sering disebut dengan Geometri Peledakan “Rules of Thumb” (Dyno Nobel). Dasar dari penggunaan Teori “Rules of Thumb” adalah dari percobaan para praktisi di lapangan ‘maupun dati produsen bahan peledak yang tujuannya ingin mempermudah dalam ‘menentukan geometri peledakan karena geometri yang sclama ini digunakan seperti RL. Ash (1963) dan C.J. Konya (1972) menyajikan batasan range/konstanta untuk menentukan dan menghitung geometri peledakan, terutama menentukan ukuran burden berdasarkan diameter lubang tembak, kondisi batuan setempat dan jenis bahan peledak., sehingga para ptaktisi dilapangan mencetuskan pendesainan geometri “Rules of Thumb yang penggunaannya lebih simpel dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Berikut merupakan bagian-bagian dari geometri peledakan untuk tambang, terbuka 1. Burden 6. Tinggi Jenjang 2. Spacing (S) 7. Panjang Kolom Isian (PC) 3. Stemming (T) 8. Loading Density 4, Subdrilling 9. Powder Factor (PD) 5. Kedalaman lubang ledak (H) 2.2 Penaksiran Kurva Distribusi Fragmentasi. Dalam menerapkan Model Kuz-Ram, terdapat batasan-batasan yang harus dipethitungkan agar fragmentasi yang dihasilkan mendeketi dengan yang direncanakan, Batasan tersebut antara lain X= Ar Px Qe Dimana : X = Ukuran ratacrata fragmentasi batuan (em) ‘A = Faktor Batuan. Vo = Volume batuan yang terbongkar (m*) Q =Berat bahan peledak tiap ibang ledak (ke) Xa An Ex I Em Dimana (Q= Berat bahan peledak tiap lubang ledak (kg) E = RWS bahan peledak : ANFO = 100, TNT = 115 Lalu untuk menentukan distribusi fragmen batuan hasil peledakan digunakan persamaan Rossin— Rammiler , yait : Rae XP) 100% Dimana:R = Banyaknya batuan yang tertahan pada ayaken X =Ukuran ayakan, (mm ); Xe = Xmean/ (0.693); © =ephsilon=2.71 Xedihitung dengan menggunakan rumus. sebagai berikut ini Xe = (x 1 0,693)'" Dimana : N = Indeks Keseragaman B =Burden D_— =Diameter (m) W = Standar deviasi lubang bor (m) A =Ratio spasi/burden PC Panjang lubang ledak (mn) L_ = Tinggi jenjang (m) SF = Staggered Factor (1.18) C. — Hasil Penelitian dan Pembabasan 3.1 Perhitungan Teoritis Geometri Peledakan Menurul Ash Untuk menghitunga harga Kb (burden ratio) yang sesuai adalah dengan mencari hharga faktor penyesuaian dari bahan peledak dan faktir penyesuaian dari batuan yang akan diledakan secara empiris dapat dinyatakan sebagai berikut Kb =Kbstd x Afl x Af xe rote Senne, fom | SGe sidx Ve sid D -40 fossxosser |", 160 " ~~ | 4,2x (12000) 1 155,08 = 30x (0,807) x (1,010) = 24,456 Kb x 1. Burden (B) = ° 2 _ 24,456 x3 12 6,114 f= 1,86 meter 2 Spacing (S$) =KsxB dimana : (Ks = Spacing Ratio harganya antara 1,00 ~ 2,00 ), Jadi Ks(1,0)=1x 1,86 meter = 1,860 meter 32 Stemming (T) = Ktx B dimana : (Kt = Stemming Ratio harganya antara 0,5 — 1,0 ), Sadi : Kt (0,5)=0,5 x 1,86 meter = 0,930 meter Subdrilling (J) =KixB dimana : (Kj = Subdrilling Ratio harganya antara 0,3 —0,5 ), Jadi Kj (0,3)=0,3 x 1,86 meter = 0,558 meter Kedalaman Lubang Ledak = Khx B dimana : (Kh = Stemming Ratio harganya antara 1,5 ~4,0 ), Jadi : Kh (1,5)=1,5 x 1,86 meter = 2,790 meter Panjang Kolom Isian Pe=H-T 2,79 -0,93 1,860 meter De=0,34 x Sge xd? Schingga Nilai Loading Density (de) De =0,34 x 0,85 x (37) 2,601 Ib/ft x 1,488 (faktor penyesuaian) 3,88 kg/m Jumlah bahan peledak yang digunakan untuk setiap lubang ledak Qe =PexDe = 1,86 mx 3,88 Kgim =7,217 Kg/lubang ledak Powder Factor Schingga fe pr- 22 v 7.217 Kg 5 Sa 70.748 Kel’ 9,652 m3 Perhitungan Prediksi Fragmentasi Dengan Model Kuz-Ram Menggunakan Data Geometri Dari Persamaan R.L Ash Untuk Orientasi Struktur JPO 20 Untuk Ks = 1,0, Kt= 0,5 , Kj =0,3 dam Kh=1,5 Xm = A(PF)°*x Qe" x (IIS/E)™™ Dengan Data-data A. =Faktor batuan ( 0,06 x 88,75 = 5,325) PE =0,748 Kg/m? Qe = 7217 Kg FE = 100 ( karena menggunakan ANFO ) Jadi, Xm = A(PFY**x Qe! x (IIS/E)™ 325 (0,748) x 7,217!" x (115/100)"""° 10,204 em “(22 52)(1= 9) (0+ 3) Bw (22 SE) (- ged (0+ F) GB )o 131 Xe = Xm 0,69)" 10,204 6937" = 11,22 em R= 100 (1-ey'" Untuk X = 10 em R = 100 (1-¢0y = 100 (1- e'0229!34) = 100(1 =e) = 100(1-0,51) = 68,93 % Tabel 3.1 Prediksi Fragmentasi Model Kuz-Ram Dengan Data Geometri Dari Persamaan R.L Ash x R Total (em) (4)_|_Fraksi x=20 | 90.35 Bex | WI Wex=0 | 084 | 99.91 60=x=80_| 008 wo MMIEA YoU] SuEprq yore HeSuAp YeIeas UNYePafad MUN UeeUNdIP ueK sHtsoay exeoas ueuMIYZad [sey Yepey Sueqn Uueumeepay rej HeIag Tar [eHT * FZ PY LeU MeINyN WeSUAP nyReK Tenses ueydesegIp HULK tseuaLUmTENY UeIMN ep so[o]%% UeBLAp snieq Surjed Suek UY MoU ueduap yyeAT Mens yojorsdip “Henqip Tue yyeai sejaq wedejap ay wed “Tu Bye MOINY|N Tey AUEAT sejoq URde|ap ay EC] Fursem-Buisew yp} reUEM EUOS Yoqor9dsp My mres werzny jopour ueBuMMod texeUNsuow weTUOp (WX) IseMMOWTELY WeMyN WEP Sojo7] ueSuop Uy eee ueungny yyeLT Le 07 Ode ANPINS SENAIO MON yepoy Suen] mewmepepay esyeny ge wn | ty 9 | ©s | oo | APel [ico we 5 west | met [| sos | soy | one | 860 | toro 159 SE wor_[ sat we | ov | oer [rico aes ¥ wm | 91 | wr | ae | oor | oo |occo oF ee wee [ er | se | ot | oot | sveee [oso ze w D. Kesimpulan Dari hasil pengamatan, penelitian dan perhitungan secara teoritis menggunakan persamaan-persamaan yang ada maka dapat dibuat kesimpulan dan saran yaitu sebagai berikut 1 Struktur geologi kekar yang banyak terdapat pada batuan mengakibatkan kegiatan pemboran dan peledakan terhambat, ini terlihat dari efektifitas alat bor yang mampu menghasilkan lubang bor dengan kedalaman 4 m selama 20 menit, dimana waktu normal pemboran yaitu 10 menit, Lalu ukuran boulder yang dihasikan akibat terdapatnya kekar yaitu sebanyak 20%. Fragmentasi yang optimum tereapai apabila arah peledakan dilakukan searah dengen arah kemiringan bidang lemah, karena efek peledakan yang terjadi menghasilkan fragmentasi yang diharapkan dan boulder yang terbentuk hanya 0,3 Geometri yang telah disesuaikan untuk tiap-tiap orientasi struktur geologi antara lain Tabel 6.1 Data Geometri Peledakan Hasil Pemodelan 1_| Burden (m) 18. 18 2_| Spacing (mn) 33) 37, 3_| Stemming (m) 16 18 4 _| Subdriliing (mm) 05, 09 ‘S| Kedalaman Lubang Ledak (m) 45 46 6 _| Tinggi Jenjang (m) 39 37 7__| Panjang Kolom Isian (mm) 28 28) | Jumlah Bahan Peledakan (Ky/Lubang) 106 10.6) 9 | Volume Batuan (m3) 33.3 38.6 10 _| Powder Factor (ky'm3) 03, 02. 11_[% Lolos Fragmentasi dengan ukuran < 60 em (%4) 99.70 | 99.50 [96.00 Prosidng Penltian SPeSTA 2015 Pertamoangan Daftar Pustaka 1. Ash, RL, 1990, “Design of Blasting Round, Surface Mining”, B.A Kennedy Editor, Society for Mining, Metallurgy, and Explotion, Inc. Page, 565-584, 2 Engin, 1.C. 2008, “Practical Method of Bench Blasting Design for Disired Fragmentation base on Digital Emage processing Technique and Kuz-ram Model” Afyon Kocatepe University: Turky. 3. Jemino, Lopez. Carlos. 1995, “Drill and Blast of Rock” Revised and Updated Eddition by A.A Blaskena:Rotterdam, Netherlands. 4, Koesnaryo. 8. 2001. "Teor! Peledakan”, Pusat Pendidikan dan Pelatihan Teknologi Mineral dan Batubara,Bandung 5. Konya, CJ. and Walter EI. 1 Prentice Hall, Englewood Clif 90, “Surface Blast Design’ New Jersey. Rai, AstawaM. 2000, “Klasifikasi Massa Batwan”, Tim Dana Pengembangan Keahlian Sub Sektor Pertambangan Umum dan Lembaga Pengembangan Masyarakat, ITB, Bandung,

You might also like