You are on page 1of 15

Manajenen Biaya

UKURAN KINERJA STRATEGIS :


PUSAT INVESTASI

Disusun oleh : KELOMPOK 12

DIANA MARTHIN ( 142160152 )


ADELIA HITA R. ( 142160158 )
TOTO SUGIARTO ( 142160159 )

KELAS EA-B
JURUSAN AKUNTASI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
UKURAN KINERJA STRATEGIS :
PUSAT INVESTASI

Lima langkah dalam menilai kinerja keuangan unit-unit investasi strategis dalam sebuah
perusahaan
Global electronic, Inc. didirikan lima tahun yang lalu oleh sebuah kelompok kecil para
siswa kewirausahaan. Perusahaan tersebut memperoduksi produk-produk elektronik yang
inovatif dan menarik bagi anak-anak muda, individu yang berpendidikan. Global mengejar
biaya yang rendah, dengan strategi bervolume tinggi. Baru-baru ini, untuk mendapatkan
keuntungan dari peluang pajak pendapatan, Global telah mendirikan beberapa cabang di luar
negeri, yang memproduksi sekaligus mendistribusikan produk-produk perusahaan. Pada
awalnya, perusahaan itu merasa sedikit membutuhkan sistem evaluasi kinerja yang
komprehensif. Namun, dengan pertumbuhan dan perkembangan yang baru, para pemiliknya
mencari model-model alternatif untuk mengevaluasi kinerja berbagai unit sesuai desentralisasi
perusahaan.
Para konsultan bisnis yang ditemui para pemilik perusahaan baru-baru ini
merekomendasikan proses lima langkah untuk mengembangkan sistem pengukuran kinerja
kepada Global
1. Tentukan isu-isu srategis yang melingkupi permasalahan
Electronic, Inc telah mengatur dirinya menjadi sejumlah unit-unit yang
didesentralisasikan, termasuk unit-unit investasi strategis dimana para direktur
mempunyai tanggung jawab yang luas terhadap keputusan-keputusan operasional dan
tingkat investasi dalam unit.
2. Identifikasi tindakan-tindakan alternatif
Indikator-indikator alternatif yang diajukan mencakup ROI, RI atau nilai
tambah ekonomi (EVA). Global harus memilih periode waktu terhadap kinerja
keuangan mana yang akan dievaluasi, untuk transfer produk dan jasa antar divisi, global
harus memilih sistem penetapan harga transfer yang sesuai diantara beberapa alteratif
berikut: biaya penuh,harga pasar,atau harga negosiasi. Selanjutnya, perusahaan harus
menentukan apakah harga transfer yang telah ditetapkan akan sesuai dengan
kenyataannya, dianggarka, atau pada biaya strandar. Akhirnya global harus
menentukan apakah menggunakan sistem harga transfer tunggal atau rangkap dual.
3. Dapatkan infornasi dan lakukan analisis terhadap tindakan-tindakan anlternatif yang
telah dibuat.
Pilihan sistem evaluasi kinerja untuk unit-unit yang didesentralisasi, seperti
pusat investasi, memliki perilaku konsekuensi yang penting. Pilihan tersebut bisa
berupa mempertahankan atau mengurangi otonomi pengelolaan, meningkatkan atau
menguragi motivasi pengelolaan, dsn untuk hasil yang lebih besar atau lebih rendah
dalam kesesuaian dengan tujuan perusahaan.
4. Berdasarkan strategi dan analisis, pilih dan impelementasikan tindakan alternatif yang
diinginklan.
Secara keseluruhan, sistem evaluasi kinerja yang diajukan untuk pusat investasi
miliknya akan membantu Global mengimplemtasikan startegi pertumbuhannnya dan
menentukan pertumbuhan dibagian mana yang lebih menguntungkan.
5. Sediakan evaluasi terus menerus dari efektivitas emoat langkah yang telah dilakukan.
Kinerja keuangan semua pusat investasi strategis perusahaan dievaluasi tiap tiga
bulan, dalam hubungannya dengan subunit dan kartuskor perusahaan. Perubahan-
perubahan ke arah kinerja keuangan dievaluasi, sebagaimana perubahan-perubahan
potensial terhadap sistem penetapan harga transfer yang digunakan oleh perusahaan,
didiskusikan selama pertemuan tiap tiga bulan engan para pemilik perusahaan.

Indikator kinerja keuangan untuk pusat investasi


Pada umumnya, kita mengevaluasi setiap alternatif tersebut berdasarkan kriteria dibawah
ini :
1. Sejauh mana ukuran tingkat tinggi memotivasi level yang tinggi dari usaha pada bagian
para pemimpin subunit.
2. Sejauh mana penggunaan ukuran memberikan hasil dalam kesesuain tujuan
3. Sejauh mana ukuran itu memberi imbalan yang cukup kepada para pimpinan atas usaha
dan kemampuan mereka, dan atas efektivitas setiap keputusan yang mereka buat
Ukuran yang paling umum digunakan kinerja keuangan pusat investasi jangka pendek
adalah laba atas investasi ( return on investment-ROI), yang didefinisikan sebagai beberapa
ukuran keuntungan dibagi oleh beberpa ukuran modal dalam unit bisnis. Tingkat penerimaan
ROI bergantung pada banyaknya faktor, termasuk kondisi ekonomi yang umu dan khususnya
kondisi ekonimi terkini dari perusahaan. Jumlah investasi seringkali ditentukan oleh aset dari
unit bisnis
ROI = ROS X AT³
𝑲𝒆𝒖𝒏𝒕𝒖𝒏𝒂𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏
ROI = x
𝒑𝒆𝒏𝒋𝒖𝒂𝒍𝒂𝒏 𝒂𝒔𝒆𝒕

Laba atas penjualan atau keuntungan per penjualan dalam dolar, mengukur kemampuan
direktur dalam mengendalikan baiaya-biaya dan menaikkan pendapatan untuk meningkatkan
profitabilitas, ROS juga disebut margin.
Perputaran aset, jumlah penjualan dollar yang didapat per dolar investasi, mengukur
kemampuan direktur untuk menaikkan penjualan dari tingkat investasi yang diberikan.
Analisis strategis menggunakan ROI
Menggunakan ROI memungkinkan perusahaan untuk mengevaluasi kinerja keuangan jangka
pendek dari setiap unit produk. Perusahaan dapat mengatur tujuan-tujuan kinerja untuk setiap
unit dalam hal ROI dan AT. Direktur unit kemudian memiliki tujuan yang sangat jelas untuk
menaikkan penjualan dan mengurangi pengeluaran, mengurangi investasi, dsn menggunakan
luas wilayah secara efektif. Untuk menjadi efektif, tujuan-tujuan tersebut harus melibatkan
perbedaan dalam faktor-faktor persaingan antar unit. Dalam tampilan 19.1 juga
menggambarkan cara faktor-faktor yang bersaing dalam unit komputer dan hubungan bisnis
mengenai persediaan pada unit dan buku memengaruhi profitabilitas. Hal ini memberikan dasar
yang berguna untuk analisis yang ditingkatkan yaitu menentukan bagaimana perusahaan harus
memposisikan dirinya secara strategis.

Laba atas Investasi : persoalan ukuran


Jika ROI digunakan untuk mengevaluasi kinerja relatif unit bisnis, lalu pendapatan dan
investasi harus dtentukan secara konsisten dan adil melewati unit-unit dibawah ini
1. Pendapatan dan investasi, sejauh mana kemungkinannya, diukur dengan cara yang
sama untuk tiap unit.
2. Metode pengukuran harus beralasan dan adil untuk semua unit

Aset yang dilibatkan dalam perhitungan ROI


Kreiteria kunci untuk memasukkan aset dalam ROI adalah tingkat yang dikendali oleh
unit. Aset dengan umur yang panjang umumnya dimasukkan pada investasi jika barang-barang
itu dapat dicatat terhadap unit. Aset yang disewakan harus dimasukan sebagai invetasi karena
mereka mempresentasikan aset yang digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan
kegagalan untuk memasukkan aset tersebut dapat menyebabkan satu catatan berlebih mengenai
ROI yang signifikan.
Untuk aset pasif, masalah utama lagi-lagi adalah pengendalian, jika manajemen puncak
ingin mendorong pembebasan dari aset pasif, memasukan aset pasif ke dalam ROI akan
memotivasi tinadakan yang diinginkan, karena pembebasan akan mengurangi investasi dan
menaikkan ROI. Sebagi kemungkinan lain, jika manajemen puncak melihat satu keuntungan
strategis yang potensial untuk memegang aset pasif, tidak memasukkan aset pasif dari ROI
akan memberikan motivasi yang paling efektif karena dengan memegang aset pasif tidak akan
memengaruhi perhitungan ROI.
Mengukur investasi nilai lancar
Jumlah investasi biasanya adalah biaya historis aset divisi yang didefinisikan sebagai
nilai buku dari aset saat ini ditambah NBV aset berumur panjang. Nilai buku bersih untuk aset
yang dapat menyusut adalah selisih antara harga asli aset dan akumulasi depresiasi aset
tersebut. Masalah muncul saat aset berumur panjang merupakan bagian penting dari investasi
keseluruhan karena kebanyakan aset berumur panjang dinyatakan dalam biaya historis, dan
harga berubah karna pembelian mereka dapat membuat gambaran biaya histroris tidak relevan
dan menyesatkan.
Jika nilai biaya historis yang relatif kecil digunakan untuk investasi dalam ROI,
hasilnya adalah bahwa ROI dapat dinyatakan secara berlebihan dalam hubungannya dengan
nilai aset saat ini. Konsekuensinya adalah bahwa penggunan ROI biaya historis dapat
menyesatkan para pembuat keputusan strategis, karena gambaran ROI yang melambung dapat
menciptakan sebuah ilusi profitabilitas. Ilusi tersebut hilang saat aset digantikan kemudian
pada nilai saat ini.
Sebagai tambahan atas nilai strategisnya, penggunaan nilai lancar membantu
mengurangi ketidakwajaran NBV biaya historis saat membandingkan antara unit bisnis dengan
aset dengan usia yang berbeda. Unit-unit dengan aset lama dibawah metode NBV secara
signfikan memiliki ROI yang lebih tinggi dibandingkan unit-unit dengan aset yang lebih baru
dikarenakan efek perubahan harga dan perhitungan depresiasi selama hidup aset tersebut.
Ukuran nilai lancar tiga metode untuk mengembangkan atau memperkirakan nilai lancar aset
adalah (1) nilai buku kotor, (2) biaya penggantian, dan (3) nilai likuidasi. Nilai buku kotor
adalah biaya historis tanpa pengurangan untuk akumlasi depresiasi. Biaya penggantian
mewakili biaya saat ini untuk mengganti aset pada tingkat layanan dan fungsi saat ini. Nilai
likuidasi adalah harga perkiraan yang dapat diterima dari penjualan aset unit bisnis.
GBV dipilih oleh mereka yang menilai objectivitas dari jumlah biaya historis; biaya
pembelian awal dapat dipercaya karena berupa angka yang dapat dibuktikan. Sebaliknya, biaya
penggantian dipilih saat ROI digunakan untuk mengavaluasi direktur atau unit sebagai
perusahaan yang berkelanjutan karena penggunaan biaya penggantian konsisten dengan ide
bahwa aset akan diganti pada biaya saat ini dan bisnis akan berjalan terus.

MASALAH STRATEGIS MENGENAI PENGGUNAAN ROI


Penggunaan ROI untuk tujuan penilaian kinerja digunakan dengan baik dalam praktik
bisnis. Namun, manajemen laporan harus waspada terhadap beberapa batasan atau definisi
dalam menggunakan ROI untuk mengevaluasi kinerja para pusat investasi. Kita menyebutkan
empat masalah seperti itu : penerapan ROI sebagai indikator kinerja dalam ekonomi berbasis
pengetahuan; masalah-masalah kesesuaian tujuan diasosiasikan dengan penggunaan berbagai
indikator penilaian kinerja jangka pendek, seperti ROI; Konsekuensi perilaku diasosiasikan
dengan menggunakan model-model yang berbeda (contohnya NPV dan ROI) yang berkenaan
dengan investasi baru oleh unit-unit yang paling menguntungkan dari perusahaan.
Penciptaan Nilai dalam Ekonomi Baru
Metrik ROI dikembangkan untuk digunakan oleh perusahaan-perusahaan
berpengalaman. Penggunaannya memungkinkan manajemen puncak untuk mengalokasikan
modal secara efektif melalui subunit perusahaan, seperti invesment cebters. Singkatnya,
perusahaan-perusahaan dalam era tersebut berkompetisi dalam bagaimana mereka mengatur
aset fisik mereka secara efektif (pabrik,properti, dan perlengkapan). Hal ini secara keseluruhan
bermanfaat untuk mengevaluasi unit-unit tersebut berdasarkan jumlah keuntungan yang
didorong oleh penggunaan aset fisik tersebut.
Lingkungan bisnis zaman sekarang berbeda drastis. Penciptaan nilai untuk berbagai
perusahaan yang bersaing dalam apa yang disebut ekonomi berbasis pengetahuan meliputi
pengaturan aset tidak berwujud, seperti halnya yang berwujud. Contohnya seperti tingkat
keahlian para pekerja perusahaan (SDM). Dengan demikian, dalam lingkungan persaingan
zaman sekarang ukuran kinerja yang lebih luas dan sistem penyeliaan dituntut, seperti
penggunaan Balanced Scorecard
Fokus Jangka Pendek Metrik
ROI dan RI merupakan ukuran jangka pendek dari profitabilitas dan keduanya adalah
subjek untuk manipulasi bagian direktur. Tindakan yang dilakukan oleh direktur yaitu
menunda pemeliharaan dan perbaikan yang dibutuhkan, mengurangi pembelanjaan pada
penelitian kritis dan aktivitas perkembangan atau program-program peningkatan produktivitas.
Oleh karena itu, mereka dapat menyediakan dorongan jangka pendek untuk keuntungan yang
dilaporkan (seperti angka pembilang dalam metrik ROI), tapi pada pengeluaran posisi bisnis
yang bersaing dalam jangka panjang.
Model Keputusan dan Ketidaktetapan Model Kinerja
Pada praktiknya, kinerja keuangan direktur bisa saja diadili menggunakan metrik
berbasis akuntansi seperti ROI. Penggunaan dua metrik yang berbeda, satu untuk membuat
keputusan investasi (NPV) dan yang lainnya untuk mengevaluasi kinerja keuangan terdahulu
(ROI) menciptakan masalah yang melekat pada dorongan yang signifikan. Hal ini dapat
menghentikan para direktur dari pembuatan keputusan investasi yang menambah nilai terhadap
perusahaan (misalnya NPV>0). Satu penyelesaian untuk masalah ini adalah dengan
menghitung depresiasi, untuk tujuan ROI, pada dasar nilai sekarang. Hasil akhirnya adalah
bahwa penggunaan depresiasi sekarang meluruskan model pembuatan keputusan dengan
model yang digunakan terdahulu untuk mengevaluasi kinerja divisi.
ROI : Penghentian untuk Investasi Baru oleh Unit-unit yang paling Menguntungkan
Penghentian untuk investasi yang baru merugikan perusahaan secara strategis dalam
dua cara. Pertama, hal itu berarti menolak proyek-proyek investasi yang akan sangat
bermanfaat. Kedua, untuk megambil keuntungan keahlian manajemen yang nyata dari sebuah
unit, penilaian ROI memberikan sebuah pengehentian kepada unit terbaik untuk tumbuh.
Sebaliknya, unti dengan ROI terendah memiliki dorongan untuk berinvestasi dalam proyek
baru untuk meningkatkan ROI mereka. Keahlian manajemen akan berkurang dalam unit-unit
dengan ROI yang rendah.
PENDAPATAN RESIDUAL
Pendapatan Residual adalah jumlah dolar sama dengan pendapatan unit bisnis
dikurangi beban yang berhubungan untuk tingkat investasi pada unit. Beban ditentukan dengan
melipatgandakan tingkat laba minimum yang diinginkan oleh tingkat investasi dalam divisi. RI
dapat diinterpretasikan sebagai pendapatan yang diperoleh setelah divisi “membayar” beban
untuk dana yang diinvestasikan oleh manajemen puncak dalam divisi.
Pendapatan NBV
Data Finansial
Midwest $26.000 $192.500
Area Boston 38.500 212.000
South Florida 16.850 133.000
ROI
Midwest 13,51%
Area Boston 18,16%
South Florida 12,67%
RI
Midwest $2.900 = $26.000 – (0,12x$192.500)
Area Boston $13.060 = $38.500 – (0,12x$212.000)
South Florida $890 = $16.850 – (0,12x$133.000)

JANGKA WAKTU ANALISIS


Baik ROI maupun RI merupakan idnikator kinerja keuangan jangka pendek. Pada
umumnya keduanya mencerminkan kinerja satu tahun. Oleh karena itu, beberapa perusahaan
memili untuk mengevaluasi kedua indikator kinerja tersebut selama beberapa tahun.

BATASAN PENDAPATAN RESIDUAL


Karena RI bukanlah persentase, ia tidak digunakan untuk membandingkan setiap unit
dari ukuran yang berbeda secarasignifikan. RI menyokong unit-unit yang lebih besar yang akan
diharapkan memiliki RI yang lebih besar, bahkan dengan kinerja yang relatif buruk.

NILAI TAMBAH EKONOMI


Nilai tambah ekonomi merupakan perkiraan dari keuntungan ekonomis sebuah unit
bisnis yang didorong selama waktu yang ditentukan. Dalam bentuk sederhananya, EVA dapat
didefinisikan sebagai keuntungan dikurangi beban yang dihubungkan atas penggunaan aset
selama periode tersebut dan dapat digambarkan sebagai berikut :
Penjualan
Dikurangi : Biaya Operasional (termasuk pajak)
Dikurangi : Biaya modal x Jumlah modal yang diinvestasikan
Pada permukaannya, RI dan EVA terlihat sama. Namun, terdapat perbedaan pokok. RI
dihitung seluruhnya menggunakan data akuntansi yang dilaporkan berbasis PSAK. Dengan
demikian, ukuran profitabilitas yang dihasilkan mengalami semua batasan yang dihubungkan
dengan laporan akuntansi berbasis historis. Sebaliknya, EVA berusaha memperkirakan
ekonomi dibandingkan akuntansi, pendapatan dan tingkat modal yang diinvestasikan.
Dengan demikian, RI dan EVA memiliki bentuk yang sama namun berbeda dalam
menarik pengukuran. Tujuan keseluruhan EVA adalah untuk memberikan perkiraan mengenai
nilai tambah untuk setiap divisi perusahaan selama waktu yang ditentukan.
Keuntungan Kerugian
ROI  Mudah dimengerti oleh para  Penghentian untuk unit-unit dengan
direktur ROI yang tinggi untuk
 Dapat dibandingkan dengan angka menginvestasikan proyek-proyek
bunga dan angka ROI alternatif dengan ROI yang lebih tinggi
 Digunakan secara luas dibandingkan angka minimum laba tapi
lebih rendah dibandingkan ROI unit
terbaru
 Dapat mengarahkan kepada masalah
kesesuaian tujuan seperti pembuatan
keputusan investasi
RI  Memberikan dorongan untuk  Membantu unit-unit besar
menerima semua proyek dengan  Sulit untuk menentukan angka
ROI diatas angka minimum laba minimum laba untuk subunit
 Dapat menggunakan angka perusahaan
minimum laba untuk digunakan
pada risiko yang berbeda-beda
 Dapat menggunakan angka
minimum laba yang berbeda pada
tipe aset yang berbeda
Baik RI  Ukuran finansial yang luas  Dapat menyesatkan pembuatan
maupun termasuk elemen kunci yang keputusan yang strategis
ROI penting untuk manajemen puncak  Gagal untuk menangkap aktivitas
 Dapat dibandingkan untuk pembuatan nilai seperti mengatur aset
memperluas jangkauan kendali perusahaan yang tidak berwujud
manajemen puncak dengan
memungkinkan perbandingan antar
unit bisnis
Memperkirakan EVA
Persamaan untuk EVA dapat dijelaskan seperti berikut :
EVA= NOPAt (k x rata-rata modal yang diinvestasikan)
Dimana NOPAT = laba operasional tunai setelah pajak, setelah depresiasi (jumlah satuan dana
tunai yang tersedia untuk penyedia modal)
Pendekatan Alternatif untuk Memperkirakan EVA NOPAT dan EVA Modal
1. Pendekatan Finansial
 Menentukan jumlah keseluruhan dari utang yang mengandung bunga
ditambah sewa milik yang dimanfaatkan
 Menambah nilai buku kewajaran yang umum (per nilai persediaan, modal
dalam kelebihan yang sama, dan penghasilan yang ditahan), nilai buku
persediaan yang lebih disukai, dan bunga yang tidak diawasi
2. Pendekatan Operasi
 Diawali dengan penjualan tunai dan kemudian mengurangi depresiasi dan
mengulangi peningkatan ekonomi tunai
 Mengurangi jumlah pajak operasional tunai
 Dalam memperkirakan jumlah pembayaran pajak tunai, kita menyesuaikan
peningkatan pajak pendapatan yang dilaporkan oleh perubahan dalam akun
pajak yang ditangguhkan selama periode

Menggunakan Rata-rata Keseluruhan Aset


Pada praktiknya, akuntan menggunakan rata-rata neraca awal dam akhie tahun untuk
total aset di metrik kinerja. Alasannya adalah karena pendapatan dapat diaplikasikan selama
tahun itu, maka dengan menggunakan rata-rata sederhana dari jumlah keseluruhan aset tahun
itu konsisten dengan periode yang dicakup oleh pendapatan.

PENETAPAN HARGA TRANSFER


Penetapan harga transfer (transfer pricing) merupakan penentuan harga penukaran
untuk produk atau layanan saat unit-unit bisnis yang berbeda dalam sebuah perusahaan saling
bertukar.
Tujuan penetapan harga transfer
Harga transfer digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Ini berlawanan
dengan tujuan-tujuan tersebut bahwa pilihan alternatif harga transfer dapat dievaluasi.
Sebagaimana kasus metrik kinerja keuangan yang dibahas di bagian satu bab ini, kita dapat
mengindentifikasi tiga tujuan utama dari harga transfer:
1. Memotivasi usaha tingkat tinggi pada bagian manajer subunit (seperti sejauh mana
metode penentuan harga transfer tertentu memelihara otomatis divisi).
2. Kesesuasuan tujuan (seperti mencapai konsisten antara pengambilan keputusan yang
dibuat oleh manajer dan tujuan-tujuan manajemen) sebagai contoh, satu tujuan dari
penentuann harga transfer adalah untuk meminimalkan, konsekuensi pajak pendapatan
dari transfer barang dan jasa intradivisi.
3. Menghadiahi para manajer secara adil atas usaha dam kemampuan ,mereka, serta
keefektifan keputusan yang mereka buat.

Metode-metode penetapan harga transfer


Empat metode yang tersedia untuk menentukan harga harga transfer adalah:
1. Metode biaya variabe (variable cost method) mengatur harga transfer sama dengan
biaya variabel per unit penjualan.
2. Metode biaya penuh mengatur harga transfer sama dengan biaya transfer ditambah
alokasi biaya yang telah ditentukan untuk unit penjualan.
3. Metode harga pasar menempatkan harga transfer sebagai harga produk saat ini dipasar
luar.
4. Metode harga negosiasi melibatkan proses negosiasi dan terkadang arbitrase antar unit
untuk menentukan harga transfer.
5. Penentuan harga ganda melibatkan penggunaan harga yang dilipatgandakan untuk
transfer internal.

Memilih metode penetapan harga transfer yang tepat: sudut pandang perusahaaan
secara menyeluruh
Salah satu aspek penentuan harga transfer adalah apakah harga transfer akan mengarah
pada tindakan-tindakan yang menguntungkan perusahaan secara menyeluruh. Lihat pada
perbedaannya, kita akan bertanya apakah harga transfer memotivasi an internal transefer saat
hal ini menguntungkan perusahaan, dan apakah ini memotivasi penjualan eksternal saat
penjualan seperti dubutuhkan (dari sudut pandang perusahaan yang luas). Untuk memmandu
keputusan seperti, tiga pertanyaan harus ditunjukan:
1. Apakah ada pemasok dari luar? Jika tidak ada harga pasar, dan harga transfer terbaik
adalah berdasarkan biaya atau harga negosiasi. Jika ada, kita harus memperhatikan
hubungan biaya variabel bagian dalam penjual dengan hargaa pasar dari pemasok luar
dengan menjawab pertanyaan kedua.
2. Apakah biaya variabel penjual kurang dari harga pasar? Jika tidak, biaya pembeli
sepertinya terlalu tinggi, dan dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan akan
membeli diluar. Di lain pihak, jika biaya variabel penjual kurang dari harga pasar, kita
harus memperhatikan kapasitas unit penjual dengan menjawab keputusan ketiga.
3. Apakah unit penjualan beroperasi pada kapasitas penuh? Berdasarkan hal tersebut,
akankah pesanan dari internal menyebabkan unit penjualan untuk menolak penjualan
unit lainnya? Jika tidak, divisi penjualan harus menyediakan pesanan pada pembeli
internal pada harga transfer disuatu tempat antara biaya variabel dan harga pasar.
Sebaliknya, jika unit penjualan dalam kapasitas yang penuh, kita harus menentukan dan
membandingkan tabungan biaya penjualan internal dengan biaya peluang penjulan
yang merugidari divisi penjualan. Jika tabungan biaya terhadap pembeli dalam lebih
tinggi dari biaya penjualan yang merugi terhadap penjual, maka dari sudut pandang
perusahaan secara keseluruhan unit pembelian harus membeli didalam, dan harga
transfer yang sesuai pastinya metode harga pasar.
Metode Keuntungan Batasan
Biaya  Membarikan motivasi yang  Tidak cocok untuk pengambilan
Variabel tepat kepada manajer untuk keputusan jangka panjang dimana biaya
membuat keputusan jangka yang ditetapkan relevan dan harga
pendek yang tepat dimana biaya harus mencakup ketetapan
penjual yang ditetapkan sebagaimana biaya variabel.
dihaapkan tidak berubah. Saat  Tidak adil untuk penjual jika penjual
biaya variabel penjual kurang adalah laba atau pusat investasi
dari harga pembeli luar, harga
transfer biaya variabel akan
menyebabkan sumber internal,
keputusan yang tepat.
Biaya  Mudah untuk diterapkan  Peyimpangan biaya yang ditetapkan
Penuh  Intutif dan mudah dipahami dalam pengambilan keputusan jangka
 Dipilih oleh jendral pajak panjang, biaya yang ditetapkan harus
dibandingkan biaya variabel diabaikan dalam pilihan pembeli
 Sesuai untuk keputusan jangka apakah adakn membeli didalam atau
panjang dimana biaya yang diluar perusahaan.
ditetapkan rekevan, dan harga  Jiak digunakan harus standar
harus mencakup ketetapan dibandingkan harga yang sebenarnya.
sebagaimana biaya variabel.
Harga  Membantu untuk menjaga  Produk menengah sering tidak
pasar otonomi unit memiliki harga pasar.
 Memberikan dorongan untuk  Harus disesuaikan untuk segala
unit penjualan untuk bersaing penyimpanan biaya yang dihubungkan
dengan pemasok dari luar. dengan transfer internal, seperti
 Memiliki stantar normal yang mengurangi biaya-biaya penjualan.
diinginkan oleh jendral pajak.
Harga  Dapat menjadi pendekatan  Membutuhkan aturan negosiasi
Negosiasi yang paling praktis saat konflik dan/atau prosedur arbitrase, yang dapat
yang signifikan muncul. mengurangi otonomi.
 Konsisten dengan teori  Masalah pajak potensial: seperti tidak
desentralisasi. akan mempertimbangkan kernormalan.
 Dapat menghabiskan biaya dan waktu
untuk diterapkan.
 Ukuran profitabilitas yang dihasilkan
sebagian merupakan fungsi
kemampuan negosiasi manajer
daripada kinerja operasional unit bisnis.

Aturan umum penetapan harga transfer


Keputusan transferharga tertinggi adalah fungsi dari beberapa pertimbangan. Salah
satunya adalah sejauh mana harga pengalihan memotivasi keputusan yang benar dari sudut
pandang perusahaan secara keseluruhan.
Biaya relevan adalah untuk pengambilan keputusan. Salah satu definisi biaya tersebut
adalah jumlah biaya pou-of-pocket ditambah biaya peluang (jika ada).
Aturan umum harga transfer:
Harga transfer minimum =
biaya (misal, tunai) divisi produksi yang bertambah
+
peluang biaya perusahaan (jika ada) dengan membuat transfer internal.
Dari sudut pandang perusahaan secara keseluruhan, aturan sebellumnya biasanya akan
memastikan bahwa keputusan optimal (transfer internal atau bukan) akan termotivasi dengan
harga transfer. Pada saat yang sama kita harus melihat dengan benar jumlah yang ditunjukan
oleh aturan umum sebagai jumlah minimum yang harus diterima oelh divisi penjualan.
Persoalan penetapan harga transfer internasional
Standar netral (arms-length) diadakan untuk mengatur harga transfer untuk mencerminkan
harga yang telah ditetapkan oleh pihak ketiga yang bertindak independen. Standar netral
ditetapkan di banyak cara, namun tiga metode yang paling sering digunakan adalah:
1. Metode perbandingan harga (compaarable price methode)
Adalah yang paling umum digunakan dan yang paling diinginkan oleh jenderal
pajak. Ini menetapkan harga netral dengan menggunakan harga penjualan dari
produk serupa yang dibuat oleh pihak ketiga.
2. Metode harga penjualan kembali (resale-price methode)
Digunakan untuk para distributor da unit penjualan saat sedikit nilai
ditambahkan dan tidak adanya operasi pabrik yang signifikan. Pada metode ini, harga
transfer berdasarkan kenaikan harga yang sesuai menggunakan laba kotor dari
produk-produk serupa yang dijual perusahaan-perusahaan lain.
3. Metode biaya plus (cost plus method)
Menentukan harga transfer nerdasarkan biaya penjualan ditambah persentase
laba kotor yang ditentukan dengan membandingkan penjualan oleh penjual dengan
para pihak ketiga atau penjualan para pihak ketiga tersebut dengan pihak ketiga
lainnya.

Berbagai pertimbangan internasional lainnya


Risiko pengembalian
Pengambilalihan (expropriation) terjadi saat pemerintah mengambil kepemilikan dan
pengendalian atas aset yang telah diinvestasikan oleh investor luar di negaranya. Dalam
mengatur hubungan dengan negara manapun, akuntan manajemen berusaha untuk menemukan
keseimbangan strategis diantara tujuan-tujuan yang terkadang menimbulkan konflik tersebut.
Saat ada risiko pengambilan alih yang signifikan, perusahaan dapat mengambil tindakan yang
tepat seperti membatasi investasi baru atau mengembangkan hubungan yang ditingkatkan
dengan pemerintah luar negeri (misal dengan membayar secara nyata pajak yang lebih tinggi
kepada pemerintah tersebut melalui keputusan penentuan harga transfer.
Meminimalkan tuntutan bea cukai
Jumlah harga transfer dapat mempengaruhi biaya keseluruhan, termasuk tuntutan bea
cukai, barang-barang yang dimpor dari unit luar negeri. Sebagai contoh, jika tuntutan bea cukai
atas bagian-bagian dan komponen yang di impor oleh unit pabrik domestik dalam jumlah yang
signifikan, harga transfer High Value computer yang relatif rendah pada barang-barang impor
ini akan menguntungkan untuk mengurangi jumlah tuntutan bea cukai.
Pembatasan mata uang
Sebagai keuntungan yang diakumulasikan unit luar negeri, satu masalah muncul
dibeberapa negara yang membatasi jumlah dan/atau waktu pengiriman kembali keuntungan-
keuntungan tersebut keinduk perusahaan. Satu cara untuk membuat kesepakatan dengan
pembatasan ini adalah dengan menempatkan harga transfer sehingga keuntungan
diakumulasikan dalam jumlah yang relatif rendah. Masalah ini memberi para pimpinan dan
akuntan manajemen kesempatan merencanakan tambahan dalam keadaan yang pasti.
Kesepakatan penentuan harga lanjutan
Kesepakatan penentuan harga lanjutan (advance pricing agreement APA) merupakan
satu perjanjian antara internal revenue service (IRS) dan perusahaan yang mengadakan harga
transfer sesuai kesepakatan. APA biasanya didapatkan sebelum perusahaan terlibat dalam
transfer.. tujuan program APA adalah untuk memecahkan perselisihanpenentuan harga transfer
dalam cara terbatas dan untuk menghindari proses pengadilan yang memakan biaya.

You might also like