You are on page 1of 4

Laporan Fisiologi Tumbuhan 13 November 2017

Pendidikan Biologi 2015

PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN STOMATA TANAMAN CABAI PADA WAKTU


YANG BERBEDA

Azizah Nur Halimah*)


Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
E-mail : azizahnu354@studet.uns.ac.id

Abstract: Percobaan ini bertujuan untuk mengamati banyak uap air yang dihasilkan dari
transpirasi tanaman cabai merah pada pukul 05.30 - 09.30 WIB dan mengamati
banyak uap air yang dihasilkan dari transpirasi tanaman cabai merah pada pukul
16.00 - 20.00 WIB. Percobaan ini menggunakan 12 botol dengan masing-masing
diberi tanaman Cabai merah. Parameter yang diamati merupakan banyaknya uap
air yang dihasilkan dari transpirasi tanaman cabai merah pada pukul 05.30 - 09.30
WIB dan banyaknya uap air yang dihasilkan dari transpirasi tanaman cabai merah
pada pukul 16.00 - 20.00 WIB. Percobaan dilakukan dengan 4 kali pengulangan
selama 6 jam. Hasil percobaan menunjukkan pada pukul pukul 05.30 - 09.30 WIB
uap air yang dihasilkan banyak. Sedangkan pada pukul 16.00 - 20.00 WIB uap yang
dihasilkan sedikit.

Keywords: transpirasi, membuka dan menutup stomata, Cabai merah

1. PENDAHULUAN epidermis yang diapit oleh sel penutup,


dan di dekat sel penutup dikelilingi oleh
Dasar Teori sel tetangga. Sel penutup dapat
Transpirasi merupakan membuka dan menutup sesuai dengan
hilangnya air dari tubuh tanaman dalam kebutuhan transpirasi. Stomata
bentuk uap melalui stomata, kutikula berfungsi sebagai pintu keluarnya
atau lentisel (Retno, 2015). Transpirasi cairan dari sel dalam proses transpirasi
terdiri dari dua tipe yaitu transpirasi (Papuangan, Nurhasanah, & Djurumudi,
kutikula dan transpirasi stomata. 2014).
Menurut (Sulistiono, 2015), transpirasi Mekanisme membuka dan
yang paling banyak terjadi merupakan menutup stomata dipengaruhi oleh
transpirasi stomata, sedangkan cahaya. Proses pembukaan dan
transpirasi kutikula hanya berperan 10% penutupan stomata pada tanaman
saja. Peran dari transpirasi yaitu berlangsung secara kontinu sesuai
pengangkutan air ke daun, difusi air dengan kebutuhan tanaman terkait
antar sel, penyerapan pengangkutan air dengan transpirasi. Temperatur
dan hara, pengangkutan asimilat, lingkungan pada pagi hari sama dengan
pembuangan kelebihan air, pengaturan temperature tanaman sehingga
pembukaan stomata, mempertahankan penguapan air atau transpirasi masih
suhu daun, pendinginan tanaman yang terkontrol. Sedangkan pada siang hari
terus-menerus terpapar sinar matahari. temperature lingkungan lebih tinggi
Stomata merupakan modifikasi daripada temperature tanaman, sehingga
sel epidermis berupa celah diantara tanaman harus mengurangi penguapan
2 Chapter Error! No text of specified style in document.

air berlebih dengan cara menutup 2. Sedikit uap air yang dihasilkan dari
stomata. Pada pukul 07.00 laju transpirasi tanaman cabai merah pada
transpirasi dan pembukaan stomata pukul 16.00 - 20.00 WIB.
sangat rendah akibat intensitas cahaya
yang rendah pula. Peningkatan laju 2. METODE PENELITIAN
transpirasi terjadi sekitar pukul 11.00
Percobaan mengamati banyak uap air
sampai 13.00, kembali menurun sekitar
pukul 15.00, kemudian meningkat yang dihasilkan pada transpirasi tanaman
kembali pada pukul 16.00 dan cabai merah dilakukan di Lab depan KKI
selanjutnya akan menurun (Haryanti & Gedung D FKIP UNS, pada hari Minggu 12
Meirina, 2009). November 2017.
Tanaman C3 merupakan Praktikum dimulai dengan menyiapkan
tanaman yang dapat mengalami alat dan bahan yang dibutuhkan. Bahan
kehilangan air lebih banyak daripada yang digunakan dalam praktikum adalah
tanaman C4 karena tanaman C3
tanaman cabai. Tanaman cabai didalam
memiliki rasio transpirasi lebih tinggi
dan keadaan pembukaan stomata lebih polybag plastik bening yang berisi tanah
lama. Tanaman C3 cenderung diletakkan didalam gelas air mineral dan
mengalami kehilangan CO2 lebih ditutup menggunakan plastik bening dan
banyak daripada tanaman C4 sehingga direkatkan dengan selotip bening dibagian
laju fotosintesis lebih rendah daripada bawahnya pada pukul 05.30 WIB. Tanaman
tanaman C4 (Ramadhani, P.Putri, & cabai diletakkan didaerah yang terkena
Hasyim, 2013). Tanaman cabai
cahaya matahari secara langsung pada pukul
(Capsicum annum) merupakan salah
satu contoh tanaman C3 yang mudah 05.30 - 09.30 WIB. Pengamatan banyaknya
untuk dibudidayakan. uap air pada tanaman cabai dilakukan pada
Rumusan Masalah pukul 09.30 WIB. Plastik bening
1. Bagaimanakah banyak uap air yang pembungkus tanaman cabai dilepaskan.
dihasilkan dari transpirasi tanaman cabai Tanaman cabai ditutup lagi menggunakan
merah pada pukul 05.30 - 09.30 WIB ? plastik bening dan direkatkan dengan
2. Bagaimanakah banyak uap air yang selotip bening dibagian bawahnya pada
dihasilkan dari transpirasi tanaman cabai pukul 16.00 - 20.00 WIB. Pengamatan
merah pada pukul 16.00 - 20.00 WIB ? banyaknya uap air pada tanaman cabai
Tujuan dilakukan pada pukul 20.00 WIB. Tanaman
1. Mengamati banyak uap air yang cabai yang diberlakukan sebagai perlakuan
dihasilkan dari transpirasi tanaman cabai kontrol ditutup plastik bening pada pukul
merah pada pukul 05.30 - 09.30 WIB. 11.00-14.00 WIB.
2. Mengamati banyak uap air yang
dihasilkan dari transpirasi tanaman cabai
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
merah pada pukul 16.00 - 20.00 WIB.
Transpirasi merupakan hilangnya air
Hipotesis
dari tubuh tanaman dalam bentuk uap
1. Banyak uap air yang dihasilkan dari
melalui stomata, kutikula atau lentisel
transpirasi tanaman cabai merah pada
(Retno, 2015).
pukul 05.30 - 09.30 WIB. Stomata merupakan modifikasi sel
epidermis berupa celah diantara epidermis
yang diapit oleh sel penutup, dan di dekat
Kode: diisi panitia
Kode: diisi panitia

Nama akhir penulis 1 et al. Ringkasan Judul Naskah


(contoh: Saputra et al.Komposisi dan Kemelimpahan Zooplankton di Laguna Glagah, DIY)
sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga intensitas cahaya yang rendah pula.
(Papuangan, Nurhasanah, & Djurumudi, Peningkatan laju transpirasi terjadi sekitar
2014). pukul 11.00 sampai 14.00, kembali menurun
Mekanisme membuka dan menutup sekitar pukul 15.00, kemudian meningkat
stomata dipengaruhi oleh cahaya. Proses kembali pada pukul 16.00 dan selanjutnya
pembukaan dan penutupan stomata pada akan menurun sehingga pada pukul 16.00-
tanaman berlangsung secara kontinu sesuai 20.00 menghasilkan uap air yang sedikit
dengan kebutuhan tanaman terkait dengan (Haryanti & Meirina, 2009).
transpirasi (Haryanti, 2010).
Data hasil pengamatan banyaknya uap
air yang dihasilkan pukul 05.30 - 09.30 WIB
dan pukul 16.00 - 20.00 WIB menunjukkan
hasil yang berbeda.
Tabel hasil pengamatan banyaknya uap air
yang dihasilkan pukul 05.30 - 09.30 WIB
dan pukul 16.00 - 20.00 WIB.
Kontrol Pagi Malam
(Pk 11.00-14.00) (Pk 05.30-09.30) (Pk 16.00-20.00)

Pengulanga P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4 P1 P2 P3 P4
n
Jumlah +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ +++ + + + +
Uap air

Rata-rata +++ +++ +

Keterangan :
+++ = Uap air banyak
+ = Uap air sedikit
- = Tidak ada uap air
Berdasarkan hasil di atas menunjukkan
bahwa pada pukul pukul 05.30 - 09.30 WIB
uap air yang dihasilkan banyak. Sedangkan
pada pukul 16.00 - 20.00 WIB uap yang
dihasilkan sedikit.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa
terjadi kesesuaian hasil praktikum dengan
hipotesis. Temperatur lingkungan pada pagi Gambar 1 pengamatan banyaknya uap
hari sama dengan temperature tanaman air yang dihasilkan pukul 05.30-09.30 WIB
sehingga penguapan air atau transpirasi
masih terkontrol . Sedangkan pada siang
hari temperature lingkungan lebih tinggi
daripada temperature tanaman, sehingga
tanaman harus mengurangi penguapan air
berlebih dengan cara menutup stomata. Pada
pukul 05.30-09.30 laju transpirasi dan
pembukaan stomata sangat rendah akibat
4 Chapter Error! No text of specified style in document.

Gambar 2 pengamatan banyaknya uap Peanut ( Arachis hypogaea ( L .). Merr .).
air yang dihasilkan pukul 16.00 - 20.00 WIB SP-014-1, 653–656.

4. SIMPULAN

Berdasarka praktikum yang dilakukan


menunjukkan bahwa pada pukul pukul
05.30 - 09.30 WIB uap air yang dihasilkan
banyak. Sedangkan pada pukul 16.00 -
20.00 WIB uap yang dihasilkan sedikit.

5. UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih kepada Tuhan YME, kedua


orangtua, dosen pembimbing, teman-teman,
dan semua pihak yang terlibat dalam
praktikum dan pembuatan paper ini.

6. DAFTAR PUSTAKA

Haryanti, S. (2010). Jumlah dan distribusi


Stomata pada daun beberapa spesies
tanaman Dikotil dan Monokotil. Buletin
Anatomi Dan Fisiologi, 18(2), 21–28.
Papuangan, N. N. et al. (2014). Jumlah dan
Distribusi Stomata pada Tanaman
Penghijauan. Jurnal ßioêdukasi. 287–292.
Ramadhani, F., P.Putri, L. A., & Hasyim, H.
(2013). EVALUASI KARAKTERISTIK
BEBERAPA VARIETAS KEDELAI
(Glycine max L.Merill) HASIL MUTASI
KOLKISIN M2 PADA KONDISI
NAUNGAN. Online Agroekoteknologi,
1(3), 744–758.
Retno, R. S. (2015). IDENTIFIKASI TIPE
STOMATA PADA DAUN TANAMAN
XEROFIT (Euphorbia
splendens),HIDROFIT (Ipomoea
aquatica), DAN MESOFIT (Hibiscus
rosa-sinensis). Florea, 2(2).
Sulistiono. (2015). Pengaruh Cahaya dan
Unsur Hara Terhadap Perkembangan
Buah Kacang Tanah ( Arachis hypogaea (
L .). Merr .) The Effect of Light and
Nutrients on the Development of Fruit of

You might also like