KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
NOMOR 3/KN/2014
TENTANG
PEDOMAN PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAI NEGARA
BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA.
DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mengoptimalkan pengelolaan
sumber daya alam yang merupakan salah satu
kekayaan yang dikuasai negara, telah diterbitkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.06/2010
tentang Penilaian Kekayaan Yang Dikuasai Negara
Berupa Sumber Daya Alam;
b. bahwa untuk meningkatkan kualitas dan akuntabilitas
penilaian kekayaan yang dikuasai negara berupa
sumber daya alam Batubara, perlu menyusun pedoman
dalam melakukan penilaian sumber daya alam
Batubara;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan _sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan
Negara tentang Pedoman Penilaian Kekayaan Yang
Dikuasai Negara Berupa Sumber Daya Alam Batubara;
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 98/PMK.06/2010
tentang Penilaian Kekayaan yang Dikuasai Negara
Berupa Sumber Daya Alam;
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.06/2014
tentang Penilai Internal di Lingkungan Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEKAYAAN YANG
DIKUASAI NEGARA BERUPA SUMBER DAYA ALAM
BATUBARA.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud
dengan:
1, Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan
yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-
tumbuhan.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2. Direktorat_ Jenderal adalah Direktorat _ Jenderal
Kekayaan Negara.
3. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Kekayaan
Negara.
4. Kantor Pusat adalah Kantor Pusat Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara.
5. Kantor Wilayah adalah Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara.
6. Kantor Pelayanan adalah Kantor Pelayanan Kekayaan
Negara dan Lelang.
7. Penilaian adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan
oleh penilai untuk memberikan opini nilai yang
didasarkan pada data/fakta yang objektif dan relevan
dengan menggunakan metode/teknik tertentu atas objek
tertentu pada saat tanggal penilaian.
8. Penilai Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara, untuk selanjutnya disebut Penilai
Direktorat Jenderal adalah Penilai Pegawai Negeri Sipil
di lingkungan Direktorat Jenderal yang diangkat olch
kuasa Menteri Keuangan yang diberi tugas, wewenang,
dan tanggung jawab untuk melakukan penilaian secara
independen.
BAB II
RUANG LINGKUP
Pasal 2
Objek Penilaian yang diatur dalam Peraturan Direktur
Jenderal ini yaitu kekayaan yang dikuasai negara berupa
sumber daya alam Batubara.
Pasal 3
(1) Penilaian kekayaan yang dikuasai negara berupa
sumber daya alam Batubara dilakukan dalam rangka
pemanfaatan, pengusahaan, dan/atau perkiraan potensi
dengan tujuan untuk menentukan nilai wajar,
(2) Perkiraan potensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mencakup penilaian dalam rangka pelaporan_nilai
sumber daya alam Batubara.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB III
PERMOHONAN PENILAIAN
Pasal 4
(1) Kantor Pusat, Kantor Wilayah, atau Kantor Pelayanan
sesuai dengan kewenangannya menerima permohonan
penilaian yang disampaikan secara tertulis dari
Pemohon Penilaian.
(2) Permohonan Penilaian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) disertai dengan data berupa:
a. fotokopi dokumen legalitas; dan
b. informasi mengenai objek penilaian.
(3) Pemohon Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berasal dari:
a. pengelola sektoral di bidang sumber daya alam
Batubara yaitu. ~- Kementerian/Lembaga — dan
Pemerintah Daerah;
b. pihak lain yang berwenang dalam pengelolaan fiskal.
(4) Fotokopi dokumen legalitas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) huruf a meliputi:
a, fotokopi izin usaha pertambangan (IUP) atau izin
usaha pertambangan khusus (IUPK) atau izin
pertambangan rakyat (IPR);
b. fotokopi kuasa pertambangan; dan/atau
c. fotokopi —Perjanjian - Karya_—-Pengusahaan
Pertambangan Batubara.
(5) Informasi mengenai objek penilaian _ sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) huruf b meliputi:
a. latar belakang permohonan;
b. tujuan penilaian;
c. deskripsi objek penilaian, yaitu:
1. lokasi;
kuantitas;
3. kualitas/kadar;
4. sistem penambangan; dan
5. _luas wilayah usaha/kerja.
(6) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) dan ayat (5) huruf c angka 4 dan angka 5
untuk permohonan penilaian kekayaan yang dikuasai
negara berupa sumber daya alam batubara yang belum
diusahakan/dikerjasamakan dengan pihak ketiga, tidak
perlu disertai dengan data dan informasi.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BAB IV
PENDEKATAN PENILAIAN
Pasal 5
Pendekatan penilaian yang digunakan dalam _penilaian
kekayaan yang dikuasai negara berupa sumber daya alam
Batubara antara lain:
a. pendekatan data pasar;
b. pendekatan biaya; dan/atau
. pendekatan pendapatan.
Pasal 6
(1) Pendekatan data pasar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf a dilakukan untuk mengestimasi nilai objek
Penilaian dengan cara mempertimbangkan data penjualan
dan/atau data penawaran dari objek pembanding sejenis
atau pengganti dan data pasar yang terkait melalui proses
perbandingan
(2) Ketentuan mengenai penggunaan pendckatan data pasar
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam
Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal ini.
Pasal 7
(1) Pendekatan biaya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf b dilakukan untuk mengestimasi nilai objek
Penilaian dengan cara menghitung seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk membuat/memperoleh objek Penilaian
atau penggantinya pada waktu Penilaian dilakukan
kemudian dikurangi dengan penyusutan fisik, keusangan
fungsional, dan/atau keusangan ekonomis,
(2) Ketentuan mengenai _penggunaan_pendekatan _biaya
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam
Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal ini
Pasal 8
(1) Pendekatan pendapatan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 huruf c dilakukan untuk mengestimasi nilai objek
Penilaian dengan cara mempertimbangkan pendapatan
dan biaya yang berhubungan dengan objek Penilaian
melalui proses kapitalisasi langsung atau pendiskontoan.
(2) Ketentuan mengenai penggunaan pendekatan pendapatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam
Lampiran Ill yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Direktur Jenderal iniKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Ge
BAB V
LAPORAN PENILAIAN
Pasal 9
(1) Hasil penilaian kekayaan yang dikuasai negara berupa
sumber daya alam Batubara dituangkan ke dalam laporan
penilaian.
(2) Penyusunan laporan penilaian kekayaan yang dikuasai
negara berupa sumber daya alam Batubara sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), tercantum dalam Lampiran IV
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.
Pasal 10
Laporan Penilaian yang dibuat oleh Tim Penilai Direktorat
Jenderal berlaku paling lama 1 (satu) tahun sejak tanggal
Penilaian.
Pasal 11
Laporan Penilaian hanya dapat dipergunakan sepanjang
ditandatangani oleh paling sedikit 2/3 (dua per tiga) anggota
Tim Penilai Direktorat Jenderal.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 12
Pada saat Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku:
a. Laporan Penilaian kekayaan yang dikuasai negara berupa
sumber daya alam Batubara yang dilakukan oleh Penilai
Direktorat | Jenderal sebelum berlakunya Peraturan
Direktur Jenderal ini dinyatakan tetap berlaku;
b. Pelaksanaan penilaian kekayaan yang dikuasai negara
berupa sumber daya alam Batubara oleh Tim Penilai
Direktorat Jenderal yang masih belum selesai, proses
selanjutnya mengikuti ketentuan sebagaimana diatur
dalam Peraturan Direktur Jenderal ini.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
oe
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 13
Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 Agustus 2014
DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
ttd
HADIYANTO,
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
ub.
Kepala Bagian Umum,
artolof
IP 19680323 198803 1 004KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN 1
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR 3/KN/2014
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAI
NEGARA BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA
PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAI NEGARA
BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA
DENGAN PENDEKATAN DATA PASAR (MARKET DATA APPROACH)
Pendekatan data pasar (market data approach) dalam Penilaian sumber
daya alam Batubara diterapkan pada semua tahapan_pertambangan
Batubara. Penggunaan pendekatan data pasar dalam _ penilaian
pertambangan batubara dilakukan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Setiap Cebakan Batubara bersifat unik, sehingga perbandingan transaksi
secara langsung sulit dan jarang menemukan kesesuaian. Meskipun
demikian Pendekatan data pasar tetap merupakan pendekatan yang
penting dalam penilaian pertambangan batubara.
. Prinsip dari pendekatan data pasar adalah menggunakan harga transaksi
dari aset sejenis yang sebanding untuk menetapkan nilai dari aset.
Penilaian dengan menggunakan pendekatan data pasar dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut:
1. mengidentifikasi data dari beberapa perusahaan tambang Batubara
sejenis;
2. mengidentifikasi data harga transaksi atau penawaran, jumlah
cadangan, dan kadar/kualitas Batubara;
3. menghitung harga transaksi atau penawaran untuk per satuan unit
misalnya rupiah/ton;
4. mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi nilai yaitu:
a. kadar/kualitas;
b. biaya penambangan (gali, muat dan angkut);
c. umur tambang; dan/atau
d. masa berlaku izin usaha pertambangan Batubara.
5.melakukan analisis perbandingan dengan memberikan penyesuaian
(adjustment) pada faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan antara
objek penilaian dengan objek pembanding;
6.melakukan pembobotan terhadap indikasi nilai yang dihasilkan dari
masing-masing objek pembanding;
7. menentukan simpulan indikasi nilai dalam satuan mata uang Rupiah.
. Dalam hal diperlukan, —_Penilai_-Direktorat Jenderal_—_ dapat
mempertimbangkan faktor lain yang mempengaruhi nilai selain yang
disebutkan pada huruf D angka 4.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
oe
CONTOH PENILAIAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA PASAR
Contoh 1:
Sebagai ilustrasi, berikut ini disajikan data suatu perusahaan tambang
Batubara PT X dengan metode tambang terbuka di Kabupaten Barito Timur,
Kalimantan Tengah. Perusahaan berada dalam tahap produksi dengan
cadangan 15.000.000 MT, kadar/kualitas kalori 5.700 keal/kg, kapasitas
produksi per bulan 250.000 MT, luas areal 1.843 ha. Penilaian dilakukan pada
bulan Desember 2013. Adapun data pembanding disajikan sebagaimana dalam
tabel berikut ini:
Pembanding I Pembanding II Pembanding Ill
Nama KP PTA cVB PTC |
LokasiTambang | Kec. Gunung Kec. Awangdan | Kec. Kembang
Bintang Ara, Dusun Timur, Kab. | Jenggot dan
Pandang-Patas Barito Timur, Kenohan, Kab. Kutai
Barito Selatan Kalimantan Tengah | Kartanegara, |
Buntok), Kalimantan Timur
Kalimantan Tengah
Jenis Transaksi Jual Beli Jual Beli Juai Beli
Waktu Transaksi Desember 2013 Januari 2013 Desember 2013
Tzin Usaha Produksi Nomor 535 | Produksi Nomor | Produksi Nomor
Pertambangan (IUP) | Tahun 2009) 150 Tahun 2009 540/004 /IUP-
OP/DPE-
EV/V/2009. KW
KTN2009 004 OP.
Luas (Ha) 1.283,44 1.179,00 5.000,00
| Data Bor (titik) 20 18] ae 18
| Mineable Reserve 8.609.843,00 | 8.298.005,35, 2.965.844,00 |
(MT) | |
Biaya penambangan 350.000 400.000 300.000 |
| (p/m)
Kapasitas Produksi 75.000,00, 75.000,00 75,000,00
(MT/bulan)
Kalori Batubara 6.500 5.300 - 5.600 5.240
(Kcal/Ke)
Harga Take Over 130.000.000.000 80.000.000.000 50.000.000. 000 |
(Rp)KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
oe
Penilaian menggunakan pendekatan data pasar dilakukan sebagai berikut.
Pembanding! | Pembanding i | Pembanding Il | Objek Penilaian
Nama KP PTA cv.B PTC Pr.D
Tokasi Tambang Kec. Gunung | Kec. Awang | Kec. Kembang | Tamiang
Bintang Ara, [dan Dusun | Jenggot dan _| Layang, Kab.
Pandang-Patas | Timur, Kab. | Kenohan, Kab. | Barito Timur,
Barto Selatan | Barito Timur, | Kutai Kalimantan
(Bontok), Kalimantan | Kartanegara, | Tengah
Kalimantan __| Tengah Kalimantan
Tengah Timur
Tenis Transaksi Jual Bel Taal Bel Jual Bel Ponilaian
Potensi
Waka Transakei Desember 2013 | Januari 013 _| Desember 2013 | Desember 2013
Tain Usaha Produksi Nomor_| Produksi Produksi Produksi,
Pertambangan (IUP) | 535 Tahun 2009 | Nomor 150 _| Nomor Pengangkutan
Tahun 2009 | 540/004/1UP- | dan Penjualan
OP/DPE-
EV/V/2009.
KW KTN2009
004 OP,
Tuas (ay 1.283,44 7.179,00 5,000,00, 1,843,00
Mineable Reserve (MT) 8,609.843,00| _8.298.005,35| _2.965.844,00 | _15,000.000,00
Bia e rermn basen 350,000 400,000 300.000 350.000
(Rp/MT)
Kapasitas Produkst = a a
aes 75.000 75.000 75.000 250.000
Kalori Batubara
ae 6.500] 5.300 - 5.600 5.240 5.700
Harga Take Over (Rp) 130.000.000.000 | 80.000.000.000 | 50.000.000.000
Harga Take Over
15.099 9.641 16.859
{Rp/MT)
Penyesuaian
Jenis Transaksi 0% 0% 0%
Waktu Transaksi 0% 10% 0%
Luas 0% 0% 0%
Biaya Penambangan 0% 5% 5%
Target/kapasitas : a a
nares 15% 15% 5%
Kalori Batubara “7% 1% 2%
Jumlah Penyesuaian a aie iat
a)
Indikasi nilai (Rp/MT) 16.307 12.630 15.510
Pombobotan| 50% 30% 20%
Nilai Pasar setelah
Se a 8.153 3,789 3,102
Nilai Pasar Wajar naa
‘Tambang (Rp/MT)
Nilai Pasar Wajar
Tambang (Rp)
225.664.585.441
Pembulatan (Rp)
225.664.586.000KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Bae
Contoh 2:
Sebagai ilustrasi, berikut ini disajikan data-data suatu sumber daya
alam Batubara di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Data
sumber daya alam Batubara di daerah tersebut sebesar 10.000.000 MT.
Berdasarkan pengamatan pada tambang Batubara di dacrah sckitar diperoleh
informasi kadar kalori Batubara di daerah tersebut 6.000 kcal/kg, biaya
penambangan sebesar US$ 35/MT. Harga pasar Batubara dengan kadar kalori,
sulfur, air dan abu yang memiliki spesifikasi mirip adalah US$ 75/MT. Tarif
royalti yang berlaku adalah 7,5% dan kurs US$ = Rp 11.500.
Berdasarkan asumsi bahwa hanya 10% dari total sumber daya ini yang dapat
dieksploitasi secara teknikal dan komersial (probability of success), maka
perhitungan nilai sumber daya alam ini adalah sebagai berikut:
Perkiraan cadangan yang bisa ditambang = 10% x 10.000.000
= 1.000.000 MT
Pendapatan bruto = US$ 75 x 1.000.000 MT
= US$ 75.000.000
Royalti = 7,5% x US$ 75.000.000
= US$ 5.625.000
Biaya operasi = US$ 35 x 1.000.000
= US$ 35,000,000
Pendapatan operasi bersih = US$ 75.000.000 ~ 5.625.000 - 35.000.000
= US$ 34.375.000
Dengan demikian nilai dari sumber daya Batubara tersebut adalah
= US$ 34.375.000 x Rp 11.500 = Rp 395.312.500.000
DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
ttd.
HADIYANTO.
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
ub.
Kepala Bagian Umum,
artoloy
NIP 19680323 198803 1 004KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN II
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
NOMOR 3/KN/2014
TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAI
NEGARA BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA
PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAI NEGARA
BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA.
DENGAN PENDEKATAN BIAYA (COST APPROACH)
A. Pendekatan biaya (cost approach) dalam penilaian sumber daya alam
Batubara dapat diterapkan pada pertambangan Batubara yang sedang
berada dalam tahap eksplorasi.
B. Konsep dasar dari aplikasi pendekatan biaya dalam _penilaian
pertambangan batubara adalah nilai riil dari aset eksplorasi terdapat pada
kemungkinan keberadaan dan penemuan cadangan Batubara yang
ekonomis, Semakin besar potensi dari sumber daya alam Batubara dan
prospek ekonomisnya, semakin besar pengeluaran eksplorasi yang
dilakukan untuk lebih meningkatkan derajat kepercayaan dari cadangan.
C. Penentuan nilai properti eksplorasi dengan pendekatan biaya dilakukan
sebagai berikut:
1. properti_ eksplorasi dinilai dari pengeluaran eksplorasi_ sebelumnya
ditambah dengan komitmen biaya masa depan;
2, pengeluaran eksplorasi diperhitungkan jika memberikan hasil untuk
pelaksanaan pekerjaan selanjutnya dan memberikan keyakinan menuju
penemuan cadangan Batubara ekonomis;
3. komitmen biaya masa depan merupakan biaya yang akan dialokasikan
berikutnya untuk pelaksanaan eksplorasi dan identifikasi potensi;
4. perlu dilakukan pemisahan antara biaya eksplorasi yang memberikan
kontribusi dan yang tidak memberikan kontribusi pada nilai asct serta
program dan biaya eksplorasi ke depan;
5. jika eksplorasi tidak memberikan kontribusi, biaya tidak diakui sebagai
nilai atau mengurangi nilai;
6. Penilaian sumber daya alam Batubara yang kurang menguntungkan
(marginal properties) didasarkan pada perkiraan realistis dari eksplorasi
potensi yang tersisa;
7. pengeluaran eksplorasi dieskalasi dengan tingkat inflasi sampai dengan
saat pelaksanaan Penilaian;
8. menentukan simpulan nilai wajar sumber daya alam Batubara.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
2-
CONTOH PENILAIAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BIAYA
Sebagai ilustrasi, berikut ini disajikan data-data suatu perusahaan
tambang Batubara PT X dengan metode tambang terbuka di suatu daerah.
Perusahaan berada dalam tahap eksplorasi dan telah mengalokasikan biaya
sebagai berikut.
Tahun 2005 Rp5.800.000.000,-
Tahun 2006 Rp5.800.000.000,-
Tahun 2007 Rp5.800.000.000,-
Tahun 2008 Rp5.800.000.000,-
Tahun 2009 Rp6.200.000.000,-
Tahun 2010 Rp8.950.000.000,-
Tahun 2011 Rp8.350.000.000,-
Tahun 2012 Rp15.750.000.000,-
Tahun 2013 Rp26.650.000.000,-
Tahun 2014 Rp5.500.000.000,-
Penilaian dilakukan pada akhir tahun 2013, inflasi rata-rata tahun 2005
sampai 2013 sebagai berikut.
TAHUN INFLASI
2005 aE 17,11
2006 66
2007 6,59
2008 11,06
2009 2,98
2010 6,96
2011
[eaeeniae 20.1 2am
Pembiayaan eksplorasi:
T GEOMEAN fi i
TAHUN | BIAYA (Rp) INFLASI | “Typiagt _ | NILA SEKARANG (Rp)
2005 5,800,000,000 | 17.11% 0.06 9,520,420,604
2006 | 5,800,000,000 | 6.60% 0.06 8,466 ,263,063
2007 | 5,800,000,000 | 6.59% is 7,949,299,304
2008 5,800,000,000 | 11.06% 0.05 7,466,980,750
2009 6,200,000,000 2.98% 0.04 7,333,740,037KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
eae
2010 | 8,950,000,000 | 6.96% 0.05 10,313,650,738
2011 | 8,350,000,000 | 3.79% 0.04 9,037,779,363
2012 | 15,750,000,000 | 4.30% 0.04 16,427,250,000
2013 | 26,650,000,000 - - 26,650,000,000
2014 | 5,500,000,000 - - 5,500,000,000
TOTAL. 108,665,383,859
Untuk menghitung rata-rata inflasi menggunakan formula geomean sebagai
berikut:
= V¥1y293 Yn
Biaya eksplorasi yang tidak memberikan kontribusi pada nilai aset:
NO JUMLAH LUBANG BOR Sows TOTAL
L 120 30 3,600
Biaya pengeboran per meter (Rp) 500,000
TOTAL BIAYA EKSPLORASI YANG TIDAK 1,800,000,000
MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA NILAI ASET (Rp) |
Nilai Wajar = total pembiayaan eksplorasi - total biaya eksplorasi yang tidak
memberikan kontribusi pada nilai aset
= Rp108.665.383.859 — Rp1.800.000.000
= Rp106.865.383.859
= Rp106.865.384.000 (pembulatan)
DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
ttd.
? HADIYANTO.
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
ub,
Kepala Bagian Umum,
fartoloy
NIP 19680323 198803 1 004KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN IIL
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA
NOMOR 3/KN/2014
‘TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAI
NEGARA BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA.
PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAI NEGARA
BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA
DENGAN PENDEKATAN PENDAPATAN (INCOME APPROACH)
A. Pendekatan pendapatan (income approach) dalam penilaian sumber daya
alam Batubara diterapkan pada pertambangan Batubara yang sedang
berada dalam tahap operasi produksi.
B. Konsep pendekatan pendapatan dalam penilaian sumber daya alam
Batubara adalah menilai kinikan (present value) potensi keuntungan
finansial di masa mendatang yang dapat dihasilkan jika sumber daya alam
Batubara tersebut diproduksi. Oleh karena kegiatan penambangan dan
pengolahan dilakukan di masa mendatang, maka dalam perhitungan nilai
wajar sumber daya alam Batubara dengan menggunakan pendekatan
pendapatan perlu menggunakan asumsi-asumsi yang menjadi dasar
perhitungan, Akibatnya, diperlukan proyeksi masa mendatang yang baik
dari asumsi-asumsi yang dipakai. Apabila asumsi yang dipakai bias, maka
penilaian sumber daya alam Batubara yang dihasilkan bias. Penilaian
sumber daya alam Batubara dengan pendekatan pendapatan dapat
memakai metode Discounted Cash Flow (DCF)
C. Penentuan nilai wajar sumber daya alam Batubara dengan menggunakan
pendekatan pendapatan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
1, menentukan kondisi umum harga pasar dari produk sumber daya alam
Batubara;
2. mengidentifikasi kualitas dan kuantitas dari cadangan sumber daya alam
Batubara yang tersedia untuk ditambang, diproses, dan dijual (mineable
reserve);
3. menentukan tingkat produksi yang layak, seperti kapasitas produksi,
dimana penentuan tingkat produksi harus dibuat realistis dan perlu
diperhatikan proses waktu sampai tercapainya tingkat produksi
maksimal;
4, periode produksi diasumsikan selama umur tambang atau selama masa
berlaku izin usaha pertambangan;KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BD
memproyeksikan harga komoditas Batubara untuk menghitung
pendapatan kotor;
memproyeksikan biaya modal, biaya produksi, biaya operasi dan biaya
lainnya dari pengusahaan sumber daya alam Batubara;
menentukan pendapatan bersih dari penjualan sumber daya alam
Batubara;
proyeksi biaya pengusahaan sumber daya alam Batubara harus
mencakup royalti, properti tax, dan yang sejenisnya;
menghitung Net Present Value (NPV) melalui Discounted Cash Flow (DCF)
Analysis pada tingkat diskonto tertentu.
CONTOH PENILAIAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDAPATAN
Sebagai ilustrasi, berikut ini disajikan data-data suatu perusahaan tambang
Batubara PT X dengan metode tambang terbuka di suatu daerah. Cadangan
tertambang diketahui sebesar 28,41 juta ton, kapasitas produksi maksimum 3,79
juta ton/tahun, harga jual Batubara sebesar USD 79 per ton dengan loses
pencucian Batubara 21%, Eskalasi harga jual diasumsikan 1% per tahun, eskalasi
biaya 3% per tahun, Biaya aktiva tidak berwujud yang diamortisasi sebesar
USD 4.500.000, discount rate 10%, dan asumsi kurs tengah 1 USD = Rp11.500.
Total investasi awal USD 59 juta, periode depresiasi untuk pabrik dan
infrastruktur 10 (sepuluh) tahun dan periode depresiasi untuk peralatan 5 (lima)
tahun. Periode Penilaian dilakukan selama umur tambang dengan mengacu
kepada kapasitas produksi maksimum dengan rencana kerja produksi sebagai
berikut
1. Rencana Produksi
2019 | 2020 | 2021 | 2022
Tahun | 2014 | 2015 | 2016 | 2017 | 201
[Coal 1.26 | 2.53 | 3.79 | 3.79 | 3.79 | 3.79 | 3.79 | 1.89 | 1.89 | 1.89
(Juta Ton)
(Cverburden | 7.99 | 13.40 | 19.50 19.50 | 18.00 | 18.00] 18.00 | 9.00 | 9.00 | 9.00 |
(Juta BCM)
\siripping
‘Ratio 5.56 | 5.30 | 5.15 | 5.15 | 4.75 | 4.75 | 4.75 | 4.76 | 4.76 | 4.76
(BCM/Ton) |
coat 0.995 | 1.999] 2.99 | 2.99 | 2.99 | 2.99 | 2.99 | 1.49 | 1.49 | 1.49
Hrerjual |KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ae
2. Biaya Operasi
NO KOMPONEN BIAYA | UNIT
‘A | BIAYA PRODUKSI
1 |Penambangan Batubara 2.20 | $/ton
2 |Pemindahan Overburden 1.70 |$/bem’
3. | Penanganan di Stockpile 1.50 | $/ton
4 | Transportasi ke Pelabuhan 9.24 | $/ton
5 |Penanganan di Stockyard + Barge Load 1.00 | $/ton
6 | Barging ke Teluk 1 2.16 | $/ton
7 |Penanganan di Teluk T 0.80 | $/ton
8 | Barging ke Teluk II 3.36 | $/ton
9 | Penanganan di transhipment (pengapalan) 1.80 | $/ton
10 | Peralatan Penunjang 0.70 | $/ton
11 | Biaya Overhead 1.00 | $/ton
B | BIAYA UMUM DAN ADMINISTRASI
1 | Gaji Pegawai 0.50 | $/ton
2. |Perawatan Bangunan dan Pabrik 1.00 | $/ton
3. | Administrasi 0.30 | $/ton
4 | Biaya Lingkungan dan K3 1.25 | $/ton
5 | Biaya CSR (buat prosentase keuntungan) 0.17 | $/ton
6 |Biaya Penutupan Tambang 0.50 | $/ton
7 | Biaya Pemasaran 0.30 | $/tonTy wees oni (Gsn) aan onrea sueema von
ood Ten eke
was wernt ceces | eave | oewne | eeoue | cuse | seowy | coves | const |onecowre (asa laa) one auos ong
— eeree waciz | _eives | vevsa | eevee | seove | crows | sovor | oowte asa) sora ¥se9 19x
° ° ° 2 ° aise ° ° ® ° | sees (asm) pen ieee
wer woos coos | ovvse | ovos | ove | ovosr | ooose | ooosy | _ovrone Tash) peso
ore | ovewe | ovewa | ove | ovew | ovewe | ovewa | ove | oreeu | orca (asi) wosoxdoa
eveore: | ccworer | aresoer | scvewsy | ev'eru | ovary | oe evenros | eceecte | us'seret (asnl aefea aviones weedepuag
wees | eeosee | evoore | ecoomer | covivoc | evecrwe | retour | esse | weieer | oreuss (0 HH
avivvve | sceoese | oreecue | sc'vorse | svevows | aotiwo: | evoores | avvects | evevow | ve'loost (asa) aefed wnjoqos wrvedepuag.
cc 0°08 ove | ooos | coos | ovos | ovosr | ovom | ooosr | ose (asa) wesnsomy
sree [oven | ovewe | ore | ovewe | ores | orvua | orewe | ones | reas (asi) wean
seer eet oie cee | ewer [ower | vww [owe | ver | aio (GSN) wanin ep ENERTEADY BEE
wees Toros seca | serse | evone | cores | cove | enrse | sores | cove Tosa) Bastia pL RANPON em
war0e eset vee cove | esoe | ewse | onze | oem | ree | aseer (asm) wpmaaaso wqypuTad
a8 sere es ss or 3566 96 vate tire [ses | sere (asa) Weegee ee =
wee eee wow tear | serv | eorsy | tere | onesr | cove | eerst (as) Hass eNPOK WHE
wees z3097 some | overt | crsoc | avec | cevver | cso | curse | sowie (ash) memo wane
woueer | ovseveer | peters: | vvsicore | evterenr | eveorsee | eeveveer | sovreter | eviioest | eeters (asa) qsing ueyedopuoa
arise | atows | woes | eweoei | ecvssc: | svocrct | teect sino | sruse as) Aeon
eeseroct | vesooec: | everett | seveseat | ov'eeoter | te'sceere porto | teres {asn) 2010H wenedepuog ee
zort eer eer fd ro woe 36 Gap wafer meqTeE
76 ry 16 36 36 0 7 mee = ee {or mop 912) so807 Bo.
cost oe O08 {Ho ereqniva STmpors
a se
er ot « wor | 00 fing TENE TO
(asn 000°T werep) ereqnieg ueBuequiELieg mops soa UPAUNYIOg
VISANOGNI HITENdaa NVONVAEY NVINALNAWEYKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
aoe
Dengan demikian nilai cadangan Batubara tersebut adalah sebesar
= US$ 190.522,02 x Rp 11.500
= Rp 2.191.003.230
= Rp 2.191.004.000 (pembulatan)
DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
td.
HADIYANTO
Salinan sesuai dengan aslinya
Sekretaris Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
ub.
Kepala Bagian Umum,
rartoloy
IP 19680323 198803 1 004KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
LAMPIRAN IV
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
NOMOR 3/KN/2014
‘TENTANG PEDOMAN PENILAIAN KEKAYAAN YANG DIKUASAL
NEGARA BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA
PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PENILAIAN
KEKAYAAN YANG DIKUASAI NEGARA
BERUPA SUMBER DAYA ALAM BATUBARA.
Laporan Penilaian adalah sebuah bentuk pelaporan dari kegiatan
Penilaian yang telah dilaksanakan oleh Penilai Direktorat Jenderal sebagai
bentuk pertanggungjawaban atas tugas yang diterima dari pihak pemberi
tugas. Tujuan dari laporan Penilaian adalah agar pengguna laporan memahami
masalah penilaian dari objek yang dinilai melalui analisis dan deskripsi data
yang relevan untuk mendukung suatu opini/simpulan nilai
Penilai dalam menyusun laporan Penilaian _sekurang-kurangnya
melakukan hal sebagai berikut:
1. mengidentifikasi dan mendeskripsikan objek Penilaian yang dinilai, kegiatan
ini meliputi analisis terhadap aspek fisik, legalitas, potensi ekonomi dan
setiap faktor yang mempengaruhi nilai;
2. menjelaskan semua asumsi dan batasan yang mempengaruhi analisis
penilaian, opini dan simpulan nilai.
Asumsi dan batasan ini menyatakan batas tanggung jawab penilai;
3. menentukan terlebih dahulu jenis nilai, tujuan dan kegunaan Penilaian
sebelum proses Penilaian tersebut dilaksanakan.
4. menetapkan tanggal survei lapangan, tanggal Penilaian, dan tanggal
pelaporan.
a. Tanggal survei lapangan adalah waktu pelaksanaan survei lapangan.
b. Tanggal Penilaian adalah waktu nilai ditetapkan, yaitu pada tanggal
terakhir survei lapangan.
c. Tanggal pelaporan adalah waktu pada saat laporan penilaian
disampaikan kepada pemberi tugas.
menerangkan prosedur Penilaian yang digunakan, sehingga pengguna
laporan Penilaian mempunyai gambaran mengenai prosedur simpulan nilai
tersebut dihasilkan;
6. menyajikan dan menganalisis data pendukung disertai dengan opini dan
simpulan nilai dalam laporan.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
S26
Laporan Penilaian disusun berbentuk naratif dan memuat secara
lengkap, jelas, rinci dan sistematis mengenai data dan analisis Penilaian yang
dilakukan, Setiap laporan Penilaian memuat beberapa hal sebagai berikut:
A, PENGANTAR
1, Lembar Judul
Lembar judul digunakan sebagai halaman sampul laporan Penilaian.
Lembar judul berisi:
jenis objek penilaian;
vp
nama pemilik/pengguna objek penilaian;
lokasi objek penilaian;
a9
logo Kementerian Keuangan;
°
tanggal penilaian; dan
nama Kementerian, unit eselon I, (Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Direktorat Jenderal Kekayaan Negara) dan ditambah
dengan instansi vertikal dimana Tim Penilai Direktorat Jenderal
berada,
2. Surat Pengantar
Surat pengantar merupakan surat yang dibuat oleh Ketua Tim Penilai
Direktorat Jenderal kepada pemohon Penilaian yang menyatakan bahwa
Tim Penilai Direktorat Jenderal telah melakukan penilaian atas objek
yang ditunjuk pada tanggal tertentu dan untuk tujuan tertentu serta
pernyataan /opini nilai atas objek yang dinilai.
Surat pengantar sekurang-kurangnya memuat:
a. tanggal pelaporan Penilaian dan nomor laporan;
b. pihak yang memberi tugas;
c. surat yang mendasari pelaksanaan Penilaian beserta tanggal dan
surat tugas;
d. alamat objek Penilaian yang dinyatakan secara jelas;
¢. tanggal Penilaian, yaitu tanggal saat nilai tersebut ditetapkan dan
merupakan tanggal terakhir survei lapangan;
f. simpulan nilai, yaitu pernyataan mengenai besarnya nilai objek
Penilaian yang dinilai; dan
g. tanda tangan Ketua Tim Penilai Direktorat Jenderal.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Bae
3. Daftar Isi
Daftar isi memuat daftar pokok bahasan yang terdapat dalam laporan
Penilaian dan terdiri dari empat bagian.
Bagian pertama berisi: lembar judul, surat pengantar, sertifikasi nilai,
ringkasan nilai, pernyataan, asumsi-asumsi dan syarat-syarat_ yang
membatasi
Bagian kedua berisi: dasar penugasan dan lingkup Penilaian, tujuan
Penilaian, tanggal pemeriksaan lapangan dan tanggal Penilaian, definisi
nilai, deskripsi umum objek Penilaian, letak dan identifikasi objek
Penilaian, metodologi Penilaian.
Bagian ketiga berisi analisis dan Penilaian.
Bagian keempat berisi lampiran yang perlu disertakan sebagai data
pendukung laporan penilaian.
4. Sertifikasi Nilai
Sertifikasi nilai merupakan:
a. pernyataan bahwa Penilaian dilakukan berdasarkan fakta yang
dikumpulkan; dan
b. penegasan bahwa penilaian telah dilakukan secara independen dan
bertanggung jawab.
5. Pernyataan, asumsi-asumsi dan syarat-syarat yang membatasi
Bagian ini memuat asumsi-asumsi yang di pakai dan kondisi pembatas
apa saja yang ada dalam proses Penilaian. Hal ini dimaksudkan untuk
membatasi ruang lingkup Penilaian, melindungi Penilai_terhadap
kemungkinan penyalahgunaan hasil Penilaian yang telah dilakukan dan
penyebarluasan hasil Penilaian kepada pihak lainnya selain pemberi
tugas kecuali atas izin dari Tim Penilai Direktorat Jenderal dan pemberi
tugas
6. Ringkasan Nilai
Ringkasan nilai antara lain berisi informasi singkat tentang objek
Penilaian, alamat objek Penilaian, nama pemilik/pengelola, alamat
pemilik/pengelola, luas kawasan, jenis izin usaha pertambangan,
pendekatan Penilaian, dan Nilai Wajar objek Penilaian.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
aa
B. LINGKUP PELAKSANAAN PENILAIAN
Te
Dasar Penugasan
Bagian ini berisikan pernyataan siapa pemberi tugas dan untuk siapa
laporan tersebut dibuat.
. Tujuan Penilaian
Berisikan tentang tujuan dilaksanakannya Penilaian. Tujuan Penilaian
harus dinyatakan dengan jelas pada laporan penilaian, seperti dalam
rangka penggunaan, pengusahaan dan/atau penentuan potensi. Tujuan
penilaian ini perlu dinyatakan dengan jelas karena mempunyai kaitan
yang erat dengan jenis nilai yang dihasilkan dan sejauh mana tanggung
jawab Penilai Direktorat Jenderal terhadap opini nilai yang diberikannya.
‘Tanggal Survei Lapangan Dan Tanggal Penilaian
Berisikan informasi tentang tanggal survei lapangan yaitu tanggal pada
saat dilakukannya survei atau pengecekan fisik, pengukuran dan
pengidentifikasian langsung di lapangan terhadap objek yang dinilai
Tanggal survei lapangan ini perlu disebutkan dengan lengkap tanggal,
bulan dan tahunnya, sesuai dengan waktu survei yang telah dilakukan.
‘Tanggal penilaian juga harus dinyatakan dengan jelas dan lengkap
tanggal, bulan dan tahunnya. Tanggal Penilaian ditetapkan sama dengan
tanggal hari terakhir survei di lapangan.
Definisi Nilai
Berisi tentang definisi dari nilai yang menjadi tujuan_penilaian
dilakukan. Definisi nilai harus sesuai dengan peraturan terkait.
Deskripsi Objek Penilaian
a. Kondisi Umum Objek Penilaian
Gambaran objek Penilaian perlu dinyatakan pada bagian ini, antara
lain : lokasi objek penilaian atau lokasi kawasan site tambang
batubara apabila objek penilaian sudah memasuki tahap
penambangan (eksploitasi), kondisi geologi, kondisi topografi, tahapan
pertambangan yang dilakukan (antara lain eksplorasi, penambangan
(eksploitasi), pengolahan, pemasaran, kegiatan pasca tambang), dan
informasi tentang lingkungan sekitar objek Penilaian
b. Legalitas Objek Penilaian
Semua hal yang berkaitan dengan aspek legalitas objek Penilaian
pada bagian ini perlu dinyatakan dengan jelas, meliputi:KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
1) Alamat Objek : kelurahan, kecamatan,
kota/kabupaten, dan provinsi.
2) Nama Pemegang Izin Usaha : nama pemegang IUP (pribadi/badan
/instansi)
3) Alamat Pemegang Hak : nama jalan, nomor, RT/RW,
kelurahan, kecamatan, —_—kota/
kabupaten dan provinsi.
4) Jenis Izin Usaha IUP eksplorasi, IUP produksi, IUP
Pemasaran, dan lain sebagainya
5) Luas Kawasan Tambang : luas yang tertera. dalam [UP
sertifikat dalam m?
6) Tahun Perolehah Izin Usaha : tahun IUP diterbitkan.
7) Tahun Berakhir Izin Usaha: masa berakhirnya IUP yang dimiliki.
Lokasi Objek Penilaian
Dalam bagian ini perlu dijelaskan tentang alamat objek Penilaian
secara lengkap dan jelas, schingga alamat tersebut bisa ditemukan
dengan mudah oleh pengguna laporan Penilaian dan tidak sampai
tertukar dengan objek lainnya yang bukan merupakan objek
Penilaian. Penilai pada bagian ini juga perlu menguraikan lokasi objek
yang dinilai secara lebih rinci dengan menyebutkan batas-batas objek
penilaian dengan objek di sekitarnya. Perlu disebutkan pula jarak
antara objek Penilaian dengan pemukiman warga atau pusat
kota/kabupaten terdekat, jarak antara objek Penilaian dengan
sarana/jalur transportasi (sungai/jalan daerah/jalan propinsi/jalan
nasional), dan hal-hal lain yang dapat menjelaskan keberadaan objek
penilaian.
. Cadangan, Karakteristik, dan Kualitas Batubara
Pada bagian ini dijelaskan mengenai jumlah cadangan (reserve)
Batubara yang terkandung dalam objek penilaian, jenis atau
peringkat Batubara, karakteristik dan kualitas Batubara meliputi:
nilai kalor yang dihasilkan (calorific/ heating vatue), kandungan fixed
karbon, kandungan air/lengas (moisture content), kandungan abu
(ash content), kandungan belerang (sulfur content), hard grove grind
ability index (HGI), karakter lebur (ash fusion character, dan
sebagainya.KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ae
¢. Fasilitas dalam Kawasan Tambang
Apabila objek Penilaian berada dalam tahap penambangan, fasilitas
yang ada pada objek Penilaian tersebut perlu dijelaskan dalam bagian
ini, seperti fasilitas kantor, fasilitas penambangan, _fasilitas,
pengolahan, fasilitas umum, dan sebagainya.
{, Tahapan Pertambangan
Pada bagian ini dijelaskan mengenai gambaran secara jelas tahap
pertambangan yang sedang dilakukan pada objek penilaian.
6. Metodologi Penilaian
Dalam Penilaian pada dasarnya dikenal ada 3 (tiga) pendekatan yaitu
pendekatan biaya (cost approach), pendekatan data pasar (market data
approach), dan pendekatan pendapatan (income approach). Untuk
menilai objek Penilaian tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
lebih dari 1 (satu) pendekatan jika memang diperlukan.
Di dalam pendekatan Penilaian terdapat beberapa metode Penilaian.
Dalam penjelasan tentang metodologi Penilaian yang digunakan, Penilai
menguraikan secara jelas metode Penilaian apa yang digunakan dalam
mengestimasi nilai sumber daya alam Batubara. Selain itu, juga perlu
dijelaskan pula data pendukung yang diperoleh untuk penerapan
masing-masing metode. Sebagai contoh, data harga jual/transaksi objek
pembanding disertakan jika pendekatan data pasar digunakan dalam
penilaian tersebut dan jika digunakan pendekatan pendapatan maka
perlu diuraikan mengenai data yang berkaitan dengan pendapatan objek
Penilaian, perkiraan tingkat produksi Batubara tahunan, trend harga
komoditi Batubara, tingkat diskonto, dan sebagainya.
C. ANALISIS DATA
1. Analisis Data
Penilai Direktorat Jenderal menjelaskan mengenai analisis Penilaian
yang dilakukan pada bagian ini, Misalnya, apabila Penilai Direktorat
Jenderal menggunakan pendekatan perbandingan data pasar, Penilai
menjelaskan alasan-alasan pemilihan objek pembanding/data transaksi
pembanding sehingga diperoleh harga Batubara per ton. Atau apabila
pendekatan biaya yang digunakan, penilai menjelaskan alasan pemilihan
pendekatan biaya dan analisis biaya yang dilakukan. Atau jika PenilaiKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ae
Direktorat Jenderal menggunakan pendekatan pendapatan, Penilai
menjelaskan analisis yang dilakukan seperti perkiraan harga Batubara di
masa yang akan datang selama umur tambang, perkiraan produksi
selama umur tambang, penentuan tingkat diskonto yang digunakan,
asumsi-asumsi yang digunakan, dan sebagainya.
2. Penilaian
Penilai secara ringkas menjelaskan pendekatan yang digunakan dengan
metode Penilaian yang ada di dalamnya untuk menentukan nilai properti
tambang Batubara. Adapun rincian detil perhitungan tersebut
disertakan dalam lampiran sebagai Kertas Kerja Penilaian.
D. SIMPULAN NILAI
Apabila penilai menggunakan lebih dari 1 (satu) pendekatan Penilaian
(misalnya menggunakan pendekatan biaya dan pendekatan perbandingan
data pasar), maka untuk dapat memberikan 1 (satu) simpulan nilai, Penilai
Direktorat Jenderal terlebih dahulu harus melakukan rekonsiliasi nilai
dengan melakukan pembobotan terhadap masing-masing pendekatan
penilaian yang digunakan. Untuk pendekatan yang dianggap paling sesuai
diberikan bobot yang lebih tinggi. Namun apabila perbedaan kedua
pendekatan penilaian tersebut sangat signifikan, dengan perbedaan lebih
dari 20%, sebaiknya dipilih salah satu pendekatan penilaian yang menurut
opini Penilai Direktorat Jenderal dianggap lebih tepat digunakan untuk
menentukan nilainya. Simpulan nilai properti ini harus disertai tanda
tangan asli menggunakan tinta warna biru dari Ketua tim Penilai Direktorat
Jenderal dan seluruh anggota tim Penilai Direktorat Jenderal. Dalam hal
terdapat Penilai Direktorat Jenderal yang tidak bersedia menandatangani
laporan penilaian, maka Penilai Direktorat Jenderal tersebut_ membuat
surat pernyataan dan dilampirkan dalam laporan penilaian. Laporan
Penilaian dinyatakan sah apabila ditandatangani sekurang-kurangnya 2/3
(dua pertiga) dari jumlah anggota tim Penilai Direktorat Jenderal. Simpulan
nilai dan tanda tangan penilai harus dimuat dalam 1 (satu) halaman
E. LAMPIRAN
Data pendukung pada bagian lampiran laporan Penilaian sekurang-
kurangnya:KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
ae
1. Foto objek Penilaian, untuk memberikan gambaran secara utuh objek
penilaian pada saat dilakukan survei lapangan. Apabila terdapat
fasilitas-fasilitas dalam objek Penilaian, foto-foto fasilitas tersebut dapat
disajikan pada lampiran ini. Dalam hal tidak dapat diperoleh foto-foto
objek Penilaian, harus disebutkan dengan jelas dasar dan alasannya
serta dituangkan dalam Berita Acara Survei Lapangan.
2. Peta kota, kawasan dan peta lainnya, untuk memberi gambaran
mengenai lokasi/letak objek Penilaian.
3. Denah kawasan objek Penilaian/site tambang Batubara, yaitu denah
yang menunjukkan letak objek Penilaian/bagian-bagian dalam site
tambang Batubara (seperti lokasi penambangan, fasilitas pengolahan,
stockpile, fasilitas pengolahan air asam tambang, fasilitas perkantoran,
fasilitas umum, dan sebagainya) yang dinilai.
4. Analisis perhitungan nilai sumber daya alam Batubara. Analisis ini
hanya dilampirkan pada pertinggal laporan Penilaian asli, sedangkan
laporan Penilaian yang akan disampaikan kepada pemberi tugas tidak
dilampirkan analisis perhitungan nilai sumber daya alam Batubara
Dalam hal diperlukan Penilai memberikan penjelasan _analisis
perhitungan nilai sumber daya alam Batubara.
5. Fotokopi pendukung aspek legalitas seperti IUP dan Ijin Pinjam Pakai
Kawasan Hutan (IPPKH) (jika data tersedia).
6. Foto objek Pembanding dan/atau denah lokasi objek pembanding
apabila menggunakan pendekatan data pasar. Jika tidak diperoleh data
pembanding di lapangan dan tidak dapat dibuktikan dengan foto objek
pembanding, penilai harus menyebutkan dengan jelas sumber data
pembanding yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan nilainya.
7. Fotokopi Surat Tugas.
8. Berita Acara Survei Lapangan yang ditandatangani oleh Tim Penilai dan
mengetahui pihak terkait di lapangan.
DIREKTUR JENDERAL KEKAYAAN NEGARA,
Salinan sesuai dengan aslinya ttd
Sekretaris Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara
ub.
Kepala Bagian Umum,
hey y
NIP 19680323 198803 1 004
HADIYANTO,