You are on page 1of 6

LAPORAN SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Penyakit Tuberculosis (TBC Paru)


Sasaran : Ny. Khatimah
Hari/tanggal : Jumat, 25 Mei 2018
Waktu pertemuan : 1x pertemuan (60 menit)
Tempat : Jl. Pasar Lama Gg. Maluku

I. Tujuan
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan klien dan/atau
keluarga dapat memahami mengenai Penyakit Tuberculosis (TBC Paru).

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit diharapkan sasaran dapat:
1. Menyebutkan kembali pengertian tuberculosis (TBC paru) dengan
kalimat sederhana

2. Menyebutkan kembali penyebab tuberculosis (TBC paru) dengan


kalimat sederhana

3. Menyebutkan kembali tanda dan gejala tuberculosis (TBC paru)


dengan kalimat sederhana

4. Menjelaskan kembali cara pencegahan dan pengobatan tuberculosis


(TBC paru) dengan kalimat sederhana

5. Menjelaskan kembali makanan yang baik untuk penyakit tuberculosis


(TBC paru)

I. Pokok bahasan : Tuberculosis (TBC paru)

II. Sub pokok bahasan


1. Pengertian tuberculosis (TBC paru)

2. Penyebab tuberculosis (TBC paru)

3. Tanda dan gejala tuberculosis (TBC paru)


4. Pencegahan dan pengobatan tuberculosis (TBC paru)

5. Makanan yang baik di konsumsi penderita tuberculosis (TBC paru)

III. Metode : Ceramah dan tanya jawab

IV. Media : Leaflet

V. Mekanisme kegiatan
No. Waktu Kegiatan Keterangan
1. 2 menit Pembukaan - mengucapkan salam
- memperkenalkan
diri
- menjelaskan tujuan
- kontrak waktu

2. 20 menit Penyajian materi - menggali


pengetahuan klien
tentang pengertian
tuberculosis (TBC
paru)
- menjelaskan materi
tentang tuberculosis
(TBC paru)
- memberikan
kesempatan untuk
bertanya
- menjawab
pertanyaan yang
diajukan

3. 20 menit Penututp - mengulang kembali


materi yang
disampaikan dengan
mengajukan
pertanyaan
- menyimpulkan
materi
- mengucapkan salam

VI. Evaluasi
Memberikan post test dengan cara memberikan pertanyaan dengan lisan:
1. Pengertian tuberculosis (TBC paru)

2. Penyebab tuberculosis (TBC paru)

3. Tanda dan gejala tuberculosis (TBC paru)

4. Pencegahan dan pengobatan tuberculosis (TBC paru)

5. Makanan yang baik di konsumsi penderita tuberculosis (TBC paru)

VII. Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan dirumah keluarga Ny. - yang berada pada Jl. Pasar
Lama. Kegiatan dilakukan untuk menjelaskan apa itu penyakit tuberculosis
(TBC paru) agar semua bisa mengetahui dan mencegah penyakit tuberculosis
(TBC paru). Diharapkan setelah dilakukannya penyuluhan tentang
tuberculosis (TBC paru) semua anggota sadar akan pentingnya kesehatan
paru-paru dengan menerapkan pola hidup sehat.

VIII. Referensi
Ardiansyah, Muhammad. (2012). Medikal Bedah Untuk Mahasiswa,
Jogjakarta: DIVA Press.

Nurarif, Amin Huda & Hardhi Kusuma. (2015). Aplikasi Asuhan


Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC Edisi
Revisi Jilid 3, Jogjakarta: MediAction

Smeltzer, Susan C. (2015). Keperawatan Medikal Bedah Brunner &


Suddart Edisi 12, Jakarta: EGC.
MATERI PENYULUHAN

1. Pengertian Tuberculosis (TBC Paru)


TBC paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru-paru
dan disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (Somantri, 2009).
Sementara itu, Junaidi (2010) menyebutkan tuberculosis (TB) sebagai suatu
infeksi akibat Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyerang berbagai
organ, terutama paru-paru dengan gejala yang sangat bervariasi.

2. Penyebab Tuberculosis (TBC Paru)


Penyebab tuberculosis adalah Mycobacterium tuberculosis. Basil ini tidak
berspora sehingga mudah dibasmi dengan pemanasan, sinar matahari, dan
sinar ultraviolet. Kuman ini juga tahan berada di udara kering dan keadaan
dingin (misalnya di dalam lemari es) karena sifatnya yang dormant, yaitu
dapat bangkit kembali dan menjadi lebih aktif. Selain itu, kuman ini juga
bersifat aerob.

3. Tanda dan Gejala Tuberculosis (TBC Paru)


a. Demam derajat rendah, batuk, berkeringat malam, keletihan, dan
penurunan berat badan.
b. Batuk nonproduktif, yang dapat berlanjut menjadi sputum mukopurulen
dengan hemoptysis.

4. Pencegahan Tuberculosis (TBC Paru)


a. Jelaskan dengan perlahan kepada pasien tentang tindakan kebersihan
yang penting dilakukan, termasuk perawatan mulut, menutup mulut dan
hidung ketika batuk dan bersin, membuang tisu dengan benar, dan
mencuci tangan.
b. Laporkan setiap kasus TB ke departemen kesehatan sehingga orang
yang pernah kontak dengan pasien yang terinfeksi selama statdium
menular dapat menjalani skrining dan kemungkinan terapi, jika
diindikasikan.

c. Informasikan pasien mengenai resiko menularkan TB ke bagian tubuh


lain (penyebaran atau perluasan infeksi TB ke lokasi lain selain paru pada
tubuh dikenal sebagai T miliar).

d. Pantau pasien secara cermat untuk mengetahui adanya TB miliar:


Pantau tanda-tanda vital dan pantau lonjakan suhu tubuh serta perubahan
fungsi ginjal dan kognitif; beberapa tanda fisik dapat diperlihatkan pada
pemeriksaan fisik dada, tetapi pada stadium ini pasien mengalami batuk
hebat dan dyspnea. Penanganan TB miliar sama seperti penanganan
untuk TB pulmonal.

5. Kriteria makanan yang bagus untuk penderita Tuberculosis (TC Paru)


Meningkatkan asupan energy, protein dan lemak di kombinasikan dengan
kombinasi suplemen yang dimulai sejak fase awal pengobatan TB,
menghasilkan peningkatan yang signifikan dalam berat badan dan fungsi fisik
setelah enam minggu. Anjuran makan yang dilakukan dalam penanganan
pasien TB adalah makan dengan porsi sedikit tapi sering, mulai dari 4x-6x
perharinya dengan tambahan 3x makanan selingan. Protein diberikan setiap
kali makan 2 porsi masing-masing hewani dan nabati. Yang perlu
diperhatikan dalam pemberian makanan adalah jarak antara obat dan
makanan, karena dapat mempengaruhi terapi TB, setidaknya diberikan jarak
30 menit-1 jam setelah meminum obat di pagi hari kemudian sarapan. Asupan
cairan tidak boleh dilupakan, setidaknya 10-12 gelas air putih wajib diminum
setiap hari oleh pasien. Selain karena kebutuhan cairan yang harus terpenuhi
saat sakit, fungsi klirens ginjal terhadap obat-obatan TB juga harus dijaga
agar tetap lancar.

You might also like