Professional Documents
Culture Documents
BAB 1 Manajemen ICU Ulin
BAB 1 Manajemen ICU Ulin
PENDAHULUAN
1
2
Rumah Sakit Ulin sebagai Rumah Sakit pusat rujukan di Kalimantan Selatan
sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan, mempunyai beberapa ruangan yang
menjadi ruangan percontohan untuk ruangan lainnya yang menerapkan
sistem/metode SP2KP. Ruang Bedah Umum (Nusa Indah) termasuk salah satu
ruangan percontohan yang sudah mulai menerapkan sistem/metode SP2KP.
Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan
bagi organisasi pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan pada saat ini
melibatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para praktisi, pasien,
keluarga dan dokter. Saat mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu
diperhitungkan nilai-nilai dasar keyakinan para perawat serta cara
mengorganisasikan asuhan keperawatan tersebut. Latar belakang dalam
pemberian tugas dalam mutu asuhan keperawatan yang berorientasi teknik,
mungkin akan didefinisikan cukup berbeda dengan keperawatan yang lebih
holistic dan ada kemungkinan bahwa metode keperawatan hanya merupakan
prosedur dan teknik bukannya interpersonal dan kontekstual yang berkaitan
dengan mutu asuhan.
Ruang Intensif Care Unit (ICU) merupakan salah satu unit pelayanan rawat inap
yang memberikan perawatan khusus pada pasien yang memerlukan perawatan
yang lebih intensif yang mengalami gangguan kesadaran, pernapasan dan
serangan penyakit akut, dimana di ruangan sudah tersedianya peralatan yang
ada di ICU seperti ventilator, monitor, infus pump, syringe pump. Metode
asuhan keperawatan yang di gunakan saat ini di ruang ICU adalah model
SP2KP dengan metode moduler.
Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sudah menjadi tren dalam
keperawatan Indonesia adalah asuhan keperawatan professional dengan metode
pemberian asuhan keperawatan modifikasi primer yang merupakan modifikasi
Primary Nursing. Salah satu kritik yang dikemukakan mengenai model
keperawatan ini adalah terlalu kompleks dan teoritis, akan tetapi bila seluruh
pembicaraan mengenai model ini mendorong perawat untuk memperjelas
keyakinan dan pekerjaannya, meningkatkan kemampuannya dalam
mendiskusikan masalah tersebut yang melibatkan sikap politis dan pribadi yang
lebih terbuka, dan membantu para perawat tersebut untuk lebih bertanggung
gugat secara professional terhadap tindakannya, maka kita telah
mendapatkannya (Salvage, 1985).
Keperawatan primer dilihat sebagai bentuk yang paling berkembang dan sangat
spesifik terhadap tingkatan tanggung gugat dan organisasi. Keperawatan primer
merupakan suatu model praktik professional yang menempatkan seorang
perawat yang berkualitas untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
4
asuhan keperawatan klien dengan beban kasus yang kecil selama keseluruhan
masa perawatannya. Pada kenyataanya banyak area klinik tidak mempunyai
jumlah tenaga professional yang cukup untuk melaksanakan pendekatan
semacam ini, bentuk murni perawatan ini terlihat seperti suatu tujuan jangka
panjang bukan suatu hasil akhir realitas yang segera.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka pengetahuan dan aplikasi yang baik
tentang manejemen keperawatan perlu ditingkatkan agar kualitas pelayanan
dapat di tingkatkan dengan parameter waktu rawat inap semakin pendek dan
tingkat kepuasan klien semakin baik. Pengetahuan tentang manejemen
keperawatan dan aplikasinya di lapangan ini juga sangat perlu dipelajari oleh
mahasiswa sebagai calon perawat-perawat profesonal. Dasar dari penerapan
manajemen keperawatan ini adalah data-data yang di peroleh dari tatanan dari
ruangan yang kemudian di analisa, dirumuskan masalah, dan selanjutnya
melanjutkan rencana strategi yang cocok untuk menumbuhkan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (SP2KP). Penerapan SP2KP ini meliputi beberapa hal
meliputi beberapa hal antara lain: 1). Timbang terima 2). Pendokumentasian 3).
Ronde keperawatan 4). Sentralisasi obat 5). Supervisi keperawatan dan 6).
Penentuan model SP2KP yang diterapkan.
Berdasarkan data yang ada dan dengan mempertimbangkan waktu dan tenaga,
maka dalam praktek manejemen keperawatan ini, kami mahasiswa profesi Ners
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
akan memfokuskan pada pengaplikasian supervise timbang terima pada model
asuhan keperawatan professional (SP2KP) pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam aplikasi SP2KP di Ruangan Intensif RSUD Ulin
Banjarmasin.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen keperawatan
diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman dalam
mengaplikasikan prinsip-prinsip manejemen keperawatan dalam
melaksanakan model Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional (SP2KP).
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu :
1.2.2.1 Menjelaskan sistem pengorganisasian SP2KP
5