You are on page 1of 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


RSUD Ulin Banjarmasin adalah Rumah Sakit Umum dengan klasifikasi kelas A
Pendidikan yang berada di kota Banjarmasin Kalimantan Selatan yang
berfungsi :
1.1.1 Rumah Sakit yang memberikan pelayanan spesialis dan subspesialis.
1.1.2 Sebagai Rumah Sakit Pusat Rujukan Provinsi Kalimantan Selatan, juga
banyak menerima rujukan dari Provinsi Kalimantan Tengah.
1.1.3 RSUD Ulin Banjarmasin merupakan Rumah Sakit pendidikan bagi
tenaga kesehatan dan juga sebagai lahan praktik untuk mahasiswa
khususnya tenaga kesehatan.

Visi RSUD Ulin Banjarmasin :


Visi RSUD Ulin Banjarmasin yaitu ”Terwujudnya Pelayanan Rumah Sakit yang
Profesional dan Mampu Bersaing di Masyarakat Ekonomi ASEAN”
mengutamakan mutu pelayanan, pendidikan dan penelitian serta keselamatan
pasien.

Misi RSUD Ulin Banjarmasin


1.1.1 Menyelenggarakan pelayanan terakreditasi paripurna yang berorientasi
pada kebutuhan dan keselamatan pasien, bermutu serta terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat.
1.1.2 Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, penelitian dan
pengembangan sub spesialis sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan,
kemajuan ilmu pengetahuan dan penapisan teknologi kedokteran.
1.1.3 Menyelenggarakan manajemen RS dengan kaidah bisnis yang sehat,
terbuka, efisien, efektif, akuntabel sesuai ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
1.1.4 Menyiapkan SDM, sarana prasarana dan peralatannya untuk mampu
bersaing dalam era pasar bebas ASEAN.
1.1.5 Mengelola dan mengembangkan SDM sesuai dengan kebutuhan
pelayanan dan kemampuan Rumah Sakit.

Fenomena yang menjadi tanggung jawab keperawatan adalah pemenuhan 14


kebutuhan dasar manusia. Pemenuhan kebutuhan ini dilakukan berdasarkan
pendekatan penyelesaian masalah sehingga dapat diidentifikasi berbagai
tindakan keperawatan yang meliputi tindakan, terapi keperawatan, pendidikan
kesehatan, dan tindakan kolaborasi. Luasnya cakupan tindakan ini untuk 1 klien

1
2

selama 24 jam memerlukan pendekatan manajemen sehingga tugas dan


tanggung jawab setiap tenaga perawat serta kesinambungan asuhan
keperawatan dapat dilakukan secara maksimal.

Pemberian asuhan keperawatan kepada klien diberikan oleh beberapa anggota


tim kesehatan. Namun, fokus pemberian asuhan perawatan adalah klien. Karena
banyaknya anggota tim kesehatan yang terlibat, diperlukan pengaturan
hubungan profesional sehingga diharapkan terdapat integrasi dari semua
tindakan yang diberikan kepada klien. Untuk itu, diperlukan kemampuan
kolaborasi yang baik dari semua anggota tim dan diperlukan metode yang tepat
tentang cara melakukan hubungan kolaborasi tersebut.

Rumah Sakit Ulin sebagai Rumah Sakit pusat rujukan di Kalimantan Selatan
sekaligus sebagai rumah sakit pendidikan, mempunyai beberapa ruangan yang
menjadi ruangan percontohan untuk ruangan lainnya yang menerapkan
sistem/metode SP2KP. Ruang Bedah Umum (Nusa Indah) termasuk salah satu
ruangan percontohan yang sudah mulai menerapkan sistem/metode SP2KP.

SP2KP (Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan Profesional) adalah sistem


pemberian pelayanan keperawatan profesional yang merupakan pengembangan
dari MPKP (Model Praktek Keperawatan Profesional) dimana dalam SP2KP ini
terjadi kerjasama profesional antara perawat primer (PP) dan perawat asosiet
(PA) serta tenaga kesehatan lainnya. Menurut Gillies (1986), manajemen
didefinisikan sebagai suatu proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui
orang lain. Sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja
melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan
secara profesional. Di sini manajer keperawatan dituntut untuk merencanakan,
mengorganisir, memimpin, dan mengevaluasi sarana dan prasarana yang
tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan
seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat.

Proses manajemen keperawatan sejalan dengan proses keperawatan sebagai satu


metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara professional, sehingga
diharapkan keduanya dapat saling menopang. Sebagaimana proses keperawatan
dalam manajemen keperawatan terdiri dari pengumpulan data, identifikasi
masalah, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi hasil. Karena manajemen
keperawatan mempunyai kekhususan terhadap mayoritas tenaga dari pada
seorang pegawai, maka setiap tahapan didalam proses manajemen lebih rumit
3

dibandingkan proses keperawatan.

Pelayanan asuhan keperawatan yang optimal akan terus sebagai suatu tuntutan
bagi organisasi pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan pada saat ini
melibatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku dari para praktisi, pasien,
keluarga dan dokter. Saat mendefinisikan kualitas keperawatan, perlu
diperhitungkan nilai-nilai dasar keyakinan para perawat serta cara
mengorganisasikan asuhan keperawatan tersebut. Latar belakang dalam
pemberian tugas dalam mutu asuhan keperawatan yang berorientasi teknik,
mungkin akan didefinisikan cukup berbeda dengan keperawatan yang lebih
holistic dan ada kemungkinan bahwa metode keperawatan hanya merupakan
prosedur dan teknik bukannya interpersonal dan kontekstual yang berkaitan
dengan mutu asuhan.

Ruang Intensif Care Unit (ICU) merupakan salah satu unit pelayanan rawat inap
yang memberikan perawatan khusus pada pasien yang memerlukan perawatan
yang lebih intensif yang mengalami gangguan kesadaran, pernapasan dan
serangan penyakit akut, dimana di ruangan sudah tersedianya peralatan yang
ada di ICU seperti ventilator, monitor, infus pump, syringe pump. Metode
asuhan keperawatan yang di gunakan saat ini di ruang ICU adalah model
SP2KP dengan metode moduler.

Model pemberian asuhan keperawatan yang saat ini sudah menjadi tren dalam
keperawatan Indonesia adalah asuhan keperawatan professional dengan metode
pemberian asuhan keperawatan modifikasi primer yang merupakan modifikasi
Primary Nursing. Salah satu kritik yang dikemukakan mengenai model
keperawatan ini adalah terlalu kompleks dan teoritis, akan tetapi bila seluruh
pembicaraan mengenai model ini mendorong perawat untuk memperjelas
keyakinan dan pekerjaannya, meningkatkan kemampuannya dalam
mendiskusikan masalah tersebut yang melibatkan sikap politis dan pribadi yang
lebih terbuka, dan membantu para perawat tersebut untuk lebih bertanggung
gugat secara professional terhadap tindakannya, maka kita telah
mendapatkannya (Salvage, 1985).

Keperawatan primer dilihat sebagai bentuk yang paling berkembang dan sangat
spesifik terhadap tingkatan tanggung gugat dan organisasi. Keperawatan primer
merupakan suatu model praktik professional yang menempatkan seorang
perawat yang berkualitas untuk bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas
4

asuhan keperawatan klien dengan beban kasus yang kecil selama keseluruhan
masa perawatannya. Pada kenyataanya banyak area klinik tidak mempunyai
jumlah tenaga professional yang cukup untuk melaksanakan pendekatan
semacam ini, bentuk murni perawatan ini terlihat seperti suatu tujuan jangka
panjang bukan suatu hasil akhir realitas yang segera.

Untuk mengantisipasi hal tersebut maka pengetahuan dan aplikasi yang baik
tentang manejemen keperawatan perlu ditingkatkan agar kualitas pelayanan
dapat di tingkatkan dengan parameter waktu rawat inap semakin pendek dan
tingkat kepuasan klien semakin baik. Pengetahuan tentang manejemen
keperawatan dan aplikasinya di lapangan ini juga sangat perlu dipelajari oleh
mahasiswa sebagai calon perawat-perawat profesonal. Dasar dari penerapan
manajemen keperawatan ini adalah data-data yang di peroleh dari tatanan dari
ruangan yang kemudian di analisa, dirumuskan masalah, dan selanjutnya
melanjutkan rencana strategi yang cocok untuk menumbuhkan Model Asuhan
Keperawatan Profesional (SP2KP). Penerapan SP2KP ini meliputi beberapa hal
meliputi beberapa hal antara lain: 1). Timbang terima 2). Pendokumentasian 3).
Ronde keperawatan 4). Sentralisasi obat 5). Supervisi keperawatan dan 6).
Penentuan model SP2KP yang diterapkan.

Berdasarkan data yang ada dan dengan mempertimbangkan waktu dan tenaga,
maka dalam praktek manejemen keperawatan ini, kami mahasiswa profesi Ners
Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
akan memfokuskan pada pengaplikasian supervise timbang terima pada model
asuhan keperawatan professional (SP2KP) pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam aplikasi SP2KP di Ruangan Intensif RSUD Ulin
Banjarmasin.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen keperawatan
diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman dalam
mengaplikasikan prinsip-prinsip manejemen keperawatan dalam
melaksanakan model Sistem Pemberian Pelayanan Keperawatan
Profesional (SP2KP).
1.2.2 Tujuan Khusus
Setelah mengikuti proses pembelajaran klinik manejemen keperawatan
diharapkan mahasiswa mampu :
1.2.2.1 Menjelaskan sistem pengorganisasian SP2KP
5

1.2.2.2 Melakukan pengkajian data, identifikasi dan analisa data


dengan menggunakan pendekatan analisa SWOT (SP2KP,
supervisi, timbang terima, pendokumentasian)
1.2.2.3 Merumuskan masalah berdasarkan hasil analisa yang di
dapatkan
1.2.2.4 Menentukan rencana strategi yang akan dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang di temukan.
1.2.2.5 Melaksanakan model pengorganisasian pelayanan keperawatan
dengan model SP2KP.
1.2.2.6 Melaksanakan kegiatan role play timbang terima, supervise,
sterilisasi obat dan ronde keperawatan sesuai dengan konsep
SP2KP.
1.2.2.7 Melakukan evaluasi (struktur, proses, hasil)

You might also like