You are on page 1of 101

I.

NUTRITION CARE PROCESS PADA PASIEN DI RUANGAN STROKE CARE


UNIT (SCU)

DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. HP
Tanggal lahir : 30 Desember 1975
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Tanggal Masuk : 11 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 12-13 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Stroke Iskemik onset hari ke 1
Diet awal : Diet Rendah Garam
Bentuk Makanan : Biasa

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang pegawai negeri sipil berusia 40 tahun. Os bekerja dari
jam 08-00-17.00 WIB. Os pergi ke kantor dengan mengendarai motor. Os jarang
berolahraga dan biasa mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat dan lemak
sebagai makan utama. Os juga mengkonsumsi suplemen dan obat untuk meredakan
nyeri. Os datang ke rumah sakit dengan kondisi kaku pada bagian tubuh sebelah
kiri. Os sedang bekerja dan tepat sebelum waktu jam makan siang Os terjatuh dan
segera dilarikan ke rumah sakit.

1
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Berat badan aktual = 69 Berat badan ideal = 63 kg
kg Berat badan normal = 56,7- Normal
Tinggi badan = 170 cm 69,3 kg
Indeks Massa Tubuh = 23,9
Normal
kg/m2

Berdasarkan berat badan Os tergolong ke dalam kategori normal karena


berat badan aktual masih dalam range normal, yaitu 56,7-69,3 kg. Sedangkan,
berdasarkan status gizi menurut indeks massa tubuh tergolong dalam range
normal, yaitu >18,5-25 kg/m2 (Almatsier, 2004 dalam Wahyuningsih, 2013).
2. Biokimia

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Glukosa Darah Puasa 117 mg/dl 74-106 mg/dl Tinggi
Hemoglobin 12,5 mg/dl 13-16 mg/dl Rendah
Natrium 148 mg/dl 136-146 mmol/l Tinggi
Klorida 108 mg/dl 98-106 mmol/l Tinggi
Kalium 2,9 mg/dl 3,5-5,0 mmol/l Rendah

Berdasarkan nilai laboraturium, Os mengalami stres metabolik yang


menyebabkan peningkatan sekresi hormon glukagon. Pada keadaan puasa
tubuh memproduksi hormon glukagon untuk memecah cadangan energi di otot
dan hati agar tidak terjadi penuurunan energi. Peningkatan sekresi hormon
glukagon dapat menyebabkan meningkatnya pemecahan glikogen menjadi
glukosa di dalam darah. Sehingga akan terjadi peningkatan kadar glukosa
darah dalam keadaan puasa. Kemudian, menigkatnya kadar natrium dan
kalium disebabkan oleh terjadinya dehidrasi akut karena kurangnya asupan
cairan di dalam tubuh. Sedangkan, rendahnya kadar hemoglobin dan kalium
dapat disebabkan oleh rendahnya asupan protein dan asupan kalium (Pedoman
Interpretasi Data Klinis, 2011).

2
3. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Nadi Respirasi


Fisik Suhu (°C)
Darah (mmHg) (x/menit) (x/menit)

Keadaan tidur yang


dalam, masih ada
154/109 60 17 36,4
respon pada
(Tinggi) (Normal) (Normal) (Normal)
rangsangan verbal
dan non verbal

Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, Os mengalami peningkatan


tekanan darah karena adanya peningkatan kontraksi jantung dan perubahan
pada pengaturan keseimbangan air dan natrium pada ginjal. Peningkatan
kontraksi jantung dapat disebabkan oleh pemompaan darah yang berat karena
adanya penyempitan pembuluh darah. Selain itu, glukosa darah yang
meningkat dalam darah menyebabkan darah menjadi kental. Sedangkan, nilai
pernapasan yang rendah pada pasien disebabkan oleh rendahnya sirkulasi
oksigen. Oksigen yang berada di dalam darah menjadi lamban pengedarannya
karena penyempitan pada pembuluh darah menuju otak.
4. Dietary History
Os biasa makan makanan utama 2 kali dalam sehari. Os sering
mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan natrium seperi nasi uduk dan nasi
padang. Os mengonsumsi karbohidrat pada makan utama lebih dari 2 penukar,
sayur dan buah hanya 1 porsi, mengonsumsi air putih 5 gelas sehari. Os sering
minum minuman kemasan dengan kandungan tinggi natrium seperti new green
tea, pulpy orange dan sebagainya.
Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS
Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat
Makanan Gram
(kkal) (gram) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6 0,3
telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6 0
tempe 25 49,8 4,8 1,9 4,3 0,3
kentang 15 13,9 0,3 0 3,2 0,2
santan 5 3,5 0 0,3 0,2 0,1
Total 282,6 14,4 8,3 36,8 1
3
Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS
Energi Protein Lemak Karbohidrat Serat
Makanan Gram
(kkal) (gram) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
nasi putih 275,3 357,9 6,6 0,6 78,7 0,8
telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6 0
wortel 30 6,3 0,3 0,1 1,1 1,1
daun bawang 2 0,4 0 0 0,1 0
brokoli 20 4,6 0,6 0 0,4 0,6
makaroni 10 35,3 1,2 0,2 7,1 0,4
kentang 10 9,3 0,2 0 2,2 0,2
daging sapi 55 147,9 13,7 9,9 0 0
buncis 20 7 0,4 0,1 1,6 0,6
kembang kol 20 5 0,3 0,1 1,1 0,5
Total 659,1 30,2 16,7 92,8 4,2

Perhitungan Kebutuhan Energi


The Mifflin-St. Jeor (1997)
RMR = 10(W) + 6,25(H) - 5(40) + 5
RMR = 10(69) + 6,25(170) - 5(40) + 5
= 690 + 1062,5 - 200 + 5
= 1558 kkal
TEE = RMR × AF × IF
= 1558 × 1,1 × 1,2
= 2057 kkal (1851-2263 kkal)
Perhitungan Zat Gizi Makro

Karbohidrat = (2057× 60%)/4 = 309 gram (278-340 gram)


Protein = (2057 × 15%)/4 = 77 gram (73-81 gram)
Lemak = (2057 × 25%)/9 = 57 gram (54-60 gram)
Perhitungan Zat Gizi Mikro

Kebutuhan Serat berdasarkan AKG (2013)


Serat = BBA/BBAKG × 38 gram
= 69/62 × 38 gram
= 42,3 gram

4
Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 282,6 13,7 659,1 32 2057 kkal
Protein 14,4 18,7 30,2 39,2 77 gram
Lemak 8,3 14,6 16,7 29,3 57 gram
Karbohidrat 36,8 11,9 92,8 30 309 gram
Serat 1 2,4 4,2 9,9 42,3 gram

Berdasarkan hasil perhitungan asupan SMRS asupan energi, protein,


lemak, karbohidrat dan serat kurang dari kebutuhan. Hal tersebut
dikarenakan pada recall 24 jam pengkajian awal pasien mengakatan pada
pagi hari setelah dibawa ke rumah sakit sampai malam pasien dipuasakan
untuk uji kimia darah.
Tabel 7. Terapi Farmakologi
Jenis
Obat/Tindakan Fungsi Efek Samping
Amlodipin menurunkan tekanan darah bengkak terutama pada sisi
tinggi (antihipertensi) kiri dan kanan tulang kering
kaki, sakit kepala, lemas,
pusing berputar, mual, nyeri
perut dan mengantuk.
Miniaspi antikoagulan, antiplatelet dan iritasi gastrointestinal, mual,
fibri muntah, pendarahan
gastrointestinal, tukak
peptik, serangan dispneu,
reaksi kulit dan
trombositopenia.
Ranitidin menangani gejala dan penyakit muntah-muntah, sakit
akibat produksi asam lambung kepala, sakit perut, sulit
yang berlebihan. menelan dan urin yang keruh

Vitamin B6 nutrisi untuk darah, kulit dan dalam dosis tinggi jangka
sistem saraf pusat, mengatasi panjang, terjadi masalah
defisiensi vitamin B6 dan sistem saraf, seperti mati
anemia rasa, kesemutan dan
gangguan pada indera
peraba.
Vitamin B12 menghasilkan sel darah merah, diare, tubuh terasa bengkak,
menjaga kesehatan sistem saraf. kram otot, sngat haus, sering
Memproses asam folat, buang air kecil.
membantu proses sintesis DNA.
Vitamin B9 memproduksi dan gejala alergi, ruam, gatal
mempertahankan sel-sel baru atau bengkak (terutama
dan juga membantu mencegah wajah atau tenggorokan),
perubahan DNA yang pusing atau kesulitan
menyebabkan kanker. bernapas.
5
Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

5. Riwayat Personal
Tabel 8. Riwayat Personal
Keluhan Utama Os mengeluh tidak bisa menggerakkan anggota tubuh
sebelah kiri
Umur 40 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit Hipertensi sejak 4 tahun yang lalu, ibu menderita
hipertensi

B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 5.8.5 Asupan serat tidak adekuat berkaitan dengan kurang konsumsi sayuran
dan buah ditandai dengan nilai asupan serat SMRS 2,9 % dan asupan
serat RS 9,9%.

Domain Klinis
N.C.2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait gizi berkaitan dengan gangguan
metabolisme elektrolit ditandai dengan nilai natrium 148 mmol/l dan
nilai klorida 108 mmol/l.

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan gizi sampai ≥90%
2. Meningkatkan konsumsi kalium
3. Meningkatkan konsums serat
4. Membantu menstabilkan nilai laboraturium
b. Syarat Diet
1. Energi dianjurkan mencapai 2057 kkal.
2. Karbohidarat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari total energi.
3. Asupan serat dianjurkan 42,3 gram dengan mengutamakan serat larut air yang
terdapat di dalam sayur dan buah.
4. Menghindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana,
makanan yang mengandung tinggi kolesterol, lemak trans dan lemak jenuh

6
yang meningkatkan kolesterol darah dan makanan yang mengandung tinggi
natrium.
5. Garam rendah, 2-3 g/hari.
6. Makanan mudah cerna dan tidak mengandung gas.
7. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
c. Prinsip Diet : Rendah garam
d. Preskripsi Diet
Bentuk Makanan : Biasa
Jenis Diet : Diet Rendah Garam
Rute pemberian : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama dan 2 kali selingan
Tabel 9. Pemberian Diet
Bahan Makanan SP Pagi Selingan Siang Selingan Malam
Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran 1 0,3 - 0,3 - 0,3
Buah 2 1 - - - 1
Karbohidrat 8 2 1 2 1 2
Rendah lemak 4 2 - 2 - -
Lemak sedang 2 - - - - 2
Tinggi lemak 1 - - - - 1
Lemak tidak jenuh 3 1 - 1 - 1

Nilai Gizi
Energi = 2175 kkal
Protein = 85 gram
Lemak = 39 gram
Karbohidrat = 365 gram

7
D. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tabel 10. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Setiap per 7 hari Mencapai status gizi gizi normal
Antopometri Perbandingan IMT
/ 1 minggu berdasarkan IMT
 Tekanan darah: <120/80
Perbandingan tanda
mmHg
Klinis dan vital Os (tekanan Setiap hari
 HR: 60-100x/menit
fisik darah, HR, RR, dan selama 3 hari
 RR: 14-20 x/menit
suhu)
 Suhu: ≤ 37°C
 Kadar laboratorium terkait
Kadar laboratorium Setiap hari
Biokimia gizi mencapai normal
terkait gizi selama 3 hari
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Setiap hari
Asupan makan kebutuhan dengan lemak, dan karbohidrat ≥90%
selama 3 hari
asupan terpenuhi

8
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. BR
Tanggal lahir : 10 Agustus 1978
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pekerjaan : Wiraswasta-Pedagang
Tanggal Masuk : 13 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 14 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Hemiperase Dextra et clausa Cerebrovascular Disease
Diet awal : Diet Cair Penuh 6 x 200 ml
Bentuk Makanan : Cair

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang wiraswasta di bidang otomotif. Os memiliki sebuah
bengkel di depan rumah. Os sehari-hari bekerja di bengkel miliknya dari jam
08.00-20.00 WIB. Os tinggal dengan putri tunggalnya. Os memiliki kebiasaan
sering duduk dalam durasi yang lama untuk bermain game.dan makan dengan porsi
yang besar serta menyukai makanan instan. Os jarang melakukan aktifitas olah
raga. Os didiagnosa mengalami penyakit jantung sejak 5 tahun yang lalu. Sehari
sebelum masuk rumah sakit, Os mengalami rasa nyeri seperti disengat listrik di
bagian tubuh sebelah kanan.

9
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Lingkar lengan atas = 33 cm Gizi baik : ≥85%
Pensentil = (33/32,6) x 100% Gizi kurang : ≥70% - <85%
Gizi baik
= 101,2% Gizi buruk : <70%
(Wahyuningsih, 2013)
Tinggi lutut = 55 cm Berat badan ideal = 66,6 kg
Perkiraan Tinggi Badan =
-
174 cm

Perkiraan Berat Badan Berat badan normal =


berdasarkan LLA dan Tinggi
59,94-73,26 kg Berat badan berlebih
Badan = 93 kg

Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas, status gizi Os termasuk


dalam kategori baik. Namun, pada perhitungan perkiraan berat badan
menunjukkan bahwa berat badan Os melebihi range normal.
2. Biokimia

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Glukosa Darah Puasa 123 mg/dl 74-106 mg/dl Tinggi
Klorida 107 mg/dl 98-106 mmol/l Tinggi
Kreatinin 1,23 mg/dl 0,67-1,17 mmol/l Tinggi

Berdasarkan nilai laborraturium, Os mengalami peningkatan sekresi


hormon glukagon. Tubuh mengeluarkan hormon glukagon untuk memecah
cadangan energi berupa glikogen menjadi glukosa agar tidak terjadi penurunan
energi dalam keadaan puasa. Akibat stres metabolik, sekeresi hormon glukagon
yang meningkat dapat menyebabkan tingginya kadar glukosa dalam darah.
Sedangkan, tingginya kadar kreatinin dan klorida dapat disebabkan kurangnya
asupan cairan di dalam tubuh (dehidrasi) akut. Dehidrasi akut dapat disebabkan
oleh konsumsi air mineral kurang dari 2 liter dalam sehari (Pedoman Interpretasi
Data Klinik, 2011).

10
3. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Nadi Respirasi


Fisik Suhu (°C)
Darah (mmHg) (x/menit) (x/menit)

Penurunan kesadaran
yang tidak memberikan
respon pada komunikasi
123/80 72 18 36,4
verbal, bunyi nafas
(Normal) (Normal) (Normal) (Normal)
seperti ada tarikan
dinding dada ke dalam
saat tidur.

Tidak ada hasil pemeriksaan fisik dan klinis abnormal terkait dengan gizi
Os.
4. Dietary History
Os biasa makan makanan utama 3 kali dalam sehari. Os senang
mengonsumsi kopi namun sedikit air putih. Os biasanya mengonsumsi makanan
dan kudapan instan, serta jarang mengonsumsi sayuran dan buah.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)

- - - - - -

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(ml) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
FRS 200 199,53 8,5 8,05 21,6

Perhitungan Kebutuhan Energi


30 × BBI = 30 × 66,6
= 1998 kkal (1798-2198 kkal)

11
Perhitungan Zat Gizi Makro
Karbohidrat = (1998 × 60%)/4 = 300 gram (270-330 gram)
Protein = (1998× 15%)/4 = 75 gram (71-79 gram)
Lemak = (1998 × 25%)/9 = 55,6 gram (52,6-58,6 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi - - 199,53 9,98 1998 kkal
Protein - - 8,5 11,3 75 gram
Lemak - - 8,05 14,5 55,6 gram
Karbohidrat - - 21,6 7,2 300 gram

Berdasarkan hasil perhitungan asupan RS asupan energi, protein, lemak,


karbohidrat dan serat kurang dari kebutuhan energi makan pagi, yaitu 15-20% dari
kebutuhan energi dalam sehari. Asupan SMRS tidak diketahui karena ibu dan
sepupu Os tinggal secara terpisah dan tingkat kesadaran Os ada pada tingkat semi-
koma (koma ringan) tidak memberikan respon rangsang terhadap rangsangan
verbal.

Tabel 7. Terapi Farmakologi

Jenis Obat/Tindakan Fungsi Efek samping

Furosemid membuang cairan berlebih mulut terasa kering, sensitif


di dalam tubuh terhadap cahaya matahari,
pusing, sakit kepala, sakit
perut, penglihatan buram,
merasa lelah.

Spironolactone antagonis aldosterone sakit perut, diare, merasa


diuretic, mengatasi kelelahan, mengantuk,
penimbunan cairan atau pusing dan sakit kepala,
edema, gangguan ginjal, keringat berlebihan, rambut
gagal jantung, rontok, mual dan muntah.
aldosteronisme primer,
hipertensi, penyakit hati, dan
sindrom nefrotik, mencegah
penimbunan cairan dalam
tubuh dengan meningkatkan
jumlah urine yang
diproduksi oleh ginjal.

12
Jenis Obat/Tindakan Fungsi Efek samping

ISDN (Isosorbid mengendurkan pembuluh sakit kepala berdenyut, muka


Dinitrate Tablet) darah, meningkatkan merah, pusing, hipotensi
persediaan darah dan postural, takikardi (dapat
oksigen ke jantung. Obat ini terjadi bradikardi
digunakan untuk mencegah paradoksikal). Efek samping
sakit di dada yang yang khas setelah injeksi
disebabkan oleh angina. meliputi hipotensi berat,
mual dan muntah, diaforesis,
kuatir, gelisah, kedutan otot,
palpitasi, nyeri perut, sinkop,
pemberian jangka panjang
disertai dengan
methemoglobinemia.

Cardesartan menghambat reseptor batuk, sakit tenggorokan,


angiotensin untuk mengobati pusiing, sakit kepala, sakit
penyakit hipertensi atau kepala, vertigo, infeksi
tekanan darah tinggi saluran pernapasan.

Atrovastatin menurunkan kadar kolesterol konstipaasi, diare, sakit


tubuh dengan menghambat kepala, perut kembung dan
reaksi beberapa enzim yang mual.
dibutuhkan oleh tubuh dalam
menghasilkan kolesterol

Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

5. Riwayat Personal
Tabel 8. Riwayat Personal
Keluhan Utama Os mengeluh kaku dan nyeri pada bagian dada kiri, lengan
kiri dan pungung bagian kiri
Umur 40 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Kristen Protestan
Riwayat Penyakit Hipertensi, dislipidemia, stroke iskemik (hemoragik) dan
gagal jantung

B. Diagnosis Gizi
Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait gizi berkaitan dengan gangguan
metabolisme elektrolit ditandai dengan nilai klorida 107 mmol/l dan nilai
kreatinin 1,23 mg/dl.

13
C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
Mengoptimalkan asupan gizi sampai ≥90% dari kebutuhan.
b. Syarat Diet
1. Energi diberikan 1998 kkal.
2. Karbohidarat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari total energi.
3. Memperhatikan keseimbangan cairan (intake dan output).
c. Prinsip Diet
1. Cukup energi, protein, lemak dan karbohidrat.
2. Mudah cerna.
d. Preskripsi Diet
Bentuk Makanan : Cair
Jenis Diet : Diet Cair 6 × 300 ml
Rute pemberian : NGT
Frekuensi : 6 kali

Tabel 9. Takaran Saji Produk Nutrisi/Enteral (SCU)

Protei
Energ
n Lemak Karbohidr
Formula Takaran Saji i
(gram (gram) at (gram)
(kkal)
)
Formula Rumah
1500 ml 1496,5 63,7 60,4 162
Sakit
Entramix 58 gram 260 10 8 37
Sumber : Standar Porsi Makanan Cair Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Tabel 10. Pemberian Diet


Jam Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Formula
Pemberian (ml) (kkal) (gram) (gram) (gram)
09.00 WIB,
12.00 WIB,
Formula
15.00 WIB 4 x 300 1197,2 50,96 48,32 129,6
Rumah Sakit
dan 18.00
WIB
22.00 WIB
dan 06.00 Entramix 2 x 300 599,8 23 18,46 85,4
WIB
Total 1797 73,96 66,78 215

14
D. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Setiap per 7
Perbandingan Mencapai status gizi gizi
Antopometri hari / 1
LLA normal berdasarkan LLA
minggu
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Setiap hari
Klinis dan fisik (tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
selama 3 hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait
Setiap hari
Biokimia laboratorium gizi mencapai normal
selama 3 hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Setiap hari
Asupan makan kebutuhan dengan lemak, dan karbohidrat
selama 3 hari
asupan ≥90% terpenuhi

15
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Ny. DS
Tanggal lahir : 2 Desember 1943
Umur : 73 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 14 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 15 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Hemiperesis, Hemihipestasi Dextra dan Disartria
Diet awal : Biasa
Bentuk : Biasa

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang ibu rumah tangga. Os tinggal bersama putrinya yang
sedang hamil. Kegiatan Os setiap harinya adalah mengurus putrinya dan beberapa
pekerjaan rumah seperti menyapu lantai dan memasak. Pagi hari sebelum dirawat
telapak Os terasa panas dan nilai laboraturium kadar gula darah sewaktu Os rendah
(hipoglikemia). Dikatakan oleh Os bahwa akhir-akhir pola makan lebih sedikit dari
biasanya karena saudara kandungnya baru meninggal.

16
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Lingkar lengan atas Gizi baik : ≥85%
= 33 cm Gizi kurang : ≥70% -
Pensentil = (33/29,9) <85% Gizi baik
x 100% = 110,4% Gizi buruk : <70%
(Wahyuningsih, 2013)
Tinggi lutut = 51 cm Berat badan ideal = 60 kg
Perkiraan Tinggi
-
Badan = 160 cm

Perkiraan Berat Berat badan normal = 54-


Badan berdasarkan
64 kg Berat badan berlebih
LLA dan Tinggi
Badan = 77

Berdasarkan status gizi dari hasil ukur lingkar lengan pasien tergolong
ke dalam kategori gizi baik .Berdasarkan hasil perhitungan berat badan dengan
hasil pengukura LLA dan tinggi lutut pasien mengalami kelebihan berat badan
20,3% dibandingkan batas normal berat badan pasien (54-64 kg).

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Glukosa Darah Sewaktu 137 mg/dl 60-180 mg/dl Normal
Hemoglobin 12,4 g/dl 13-16 g/dl Rendah
Natrium 147 mmol/l 136-146 mmol/l Tinggi
Klorida 10 mmol/l 98-106 mmol/l Tinggi

Berdasarkan nilai laboraturium, Os mengalami gangguan metabolisme


elektrolit. Nilai natrium dan klorida yang tinggi menunjukkan adanya dehidrasi
akut yang disebabkan oleh kurangnya asupan cairan. Sedangkan, nilai
hemoglobin Os yang rendah menunjukkan kurangnya asupan protein sebagai
komponen dalam pembentukan eritrosit (Pedoman Interpretasi Data Klinik,
2011).

17
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Nadi Respirasi Suhu


Fisik
Darah (mmHg) (x/menit) (x/menit) (°C)

Kesadaran compos metis,


36
agak lemas, tidak ada 145/73 70 19
(Normal
gangguan komunikasi (Prehipertensi) (Normal) (Normal)
)
verbal.

Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, Os mengalami peningkatan tekanan


darah tinggi yang disebabkan oleh adanya peningkatan kontraksi jantung
(hipertensi sistolik). Peningkatan kontraksi jantung dapat disebabkan oleh
beratnya pemompaan darah pada jantung yang disebabkan oleh adanya
penyempitan pembuluh darah. Sedangka, rendahnya nilai pernapasan Os
disebabkan oleh rendahnya sirkulasi oksigen yang dibawa oleh darah karena
adanya penyempitan pembuluh darah menuju otak.

3. Dietary History
Os biasa makan maknan utama dengan nasi 2 penukar, lauk hewani 2
penukar, sayuran ½ penukar dan buah1 penukar hanya pada makan siang. Dipagi
hari Os biasa sarapan dengan roti lapis yang terdiri dari 2 penukar roti putih,
sayuran (tomat muda dan selada air) 1/5 penukar, telur ayam 1 penukar), Os
hanya makan buah di malam hari, tetapi malam terakhir sebelum masuk rumah
sakit Os makan shabu-shabu bersama keluarganya. Os sering mengkonsumsi
kudapan seperti lumpia dan kue kering (cookies) dan teh dengan takaran gula
pasir 2 penukar pada pagi hari dan malam hari. Os menyukai buah pepaya dan
pear serta mengonsumsi air putih 5 gelas dengan ukuran dalam sehari dan minum
1 gelas air putih di pagi hari.

18
Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS
Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
gula pasir 26 100 0 0 26
roti tawar 140 383,5 12,3 4,2 72,7
telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6
tomat muda 10 2,1 0,1 0 0,5
selada air 10 7 0,7 0 1,4
Selingan
lumpia 200 251,9 10 7,4 35,4
Makan Siang
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
daging sapi 70 188,2 17,4 12,6 0
sayur sop 50 52 0,9 3,5 5,3
pear 85 44,5 0,4 0,3 10,5
Selingan
kue putri salju 50 144,5 2 6,8 19,2

Makan Malam
pepaya 90 35,1 0,5 0,1 8,8
TOTAL 1554,7 56,1 41,1 237,5

Serat = 14,7 gram


Natrium = 1032,7 mg
Kalium = 1282,4 mg

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS (Oral)


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
gula pasir 26 100,6 0 0 26
nasi putih 354 258,1 4,6 0,4 56,6
daging sapi 22,5 60,2 5,6 4 0
jagung kuning pipil 10 36,2 0,8 0,4 7,7
buncis 20 7 0,4 0,1 1,6
wortel 40 10,3 0,4 0,1 1,9
roti manis 70 199,4 5,5 1,9 39,7
bubur nasi 327 238,4 4,3 0,3 52,3
daging ayam 30 85,5 5,1 5,7 0
TOTAL 995,7 29,6 12,8 185,8

Serat = 5,9 gram


Natrium = 445,7 mg
19
Kalium = 516 mg

Tabel 6. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS (Parenteral)


Cairan Infus Jumlah (ml)
Dextrose 5% 435
Dextrose 10% 750
Dextrose 40% 50
Nilai Gizi
Energi = 887,3 kkal
Karbohidrat = 116,75 gram

Perhitungan Kebutuhan Energi


Diabetes Mellitus (Dubois,
BB ideal = 60 kg........................................................................(a)
BB minimal = 54 kg........................................................................(b)
BB maksimal = 64 kg........................................................................(c)
Kalori basal = 25 kalori...................................................................(d)
Umur = 73 tahun
Perhitungan Kalori
Kalori basal = a × d = 60 × 25 = 1500 kalori....(e)
Koreksi :
- (5% × e) = - (5% × 1500) = -75 kalori
Umur > 40 =
tahun
Aktivitas 20% × e = 20% ×1500 = 300 kalori
=
Ringan
Berat badan : - (20% × e) = - (20% × 1500) = - 300 kalori
=
Gemuk
Total
= 1425 kalori
kebutuhan

Perhitungan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (1425× 60%)/4 = 213,75 gram (192,35-235,15 gram)
Protein = (1425 × 15%)/4 = 53,4 gram (50,7-56,1 gram)
Lemak = (1425 × 25%)/9 = 39,6 gram (37,6-41,6 gram)

20
Perhitungan Zat Gizi Mikro
Kebutuhan Zat Gizi Mikro berdasarkan AKG (2013)
Natrium = BBA/BBAKG × 1200 mg
= 77/54 × 1200 mg
= 1711 mg
Kalium = BBA/BBAKG × 4700 mg
= 77/54 × 4700 mg
= 6701 mg
Serat = BBA/BBAKG × 22 gram
= 77/54 × 22 gram
= 31, 4 gram
Tabel 7. Perbandingan Nilai Asupan dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 1554,7 109 1883 132 1425 kkal
Protein 56,1 105 29,6 55,4 53,4 gram
Lemak -41,1 103,8 12,8 32,3 39,6 gram
Karbohidrat 237,5 111 302,6 141,6 213,75 gram
Serat 14,6 46,5 5,9 18,8 31,4 gram
Natrium 1032,7 60,35 445,7 26 1711 mg
Kalium 1282,4 19 516 7,7 6701 mg

Berdasarkan hasil perhitungan asupan SMRS asupan energi, protein,


lemak dan karbohidrat lebih dari kebutuhan. Sedanngkan, konsumsi serat dan
kalium kurang dari kebutuhan. kemudian, asupan energi dan karbohidrat yang
berlebih pada asupan RS disebabkan adanya makanan dari luar yang dibawakan
oleh keluarga Os.

Tabel 8. Terapi Farmakologi


Jenis Efek samping
Fungsi
Obat/Tindakan
Neosep Forte untuk meringankan gejala mengantuk, gangguan pencernaan,
flu seperti demam, sakit gangguan psikomotor, takikardia,
kepala, hidung tersumbat aritmia, mulut kering, palpitasi,
dan bersin-bersin. retensi urin, penggunaan dosis besar
dan jangka panjang menyebabkan
kerusakan hati, dapat menyebabkan
iritasi lambung.

21
Jenis Efek samping
Fungsi
Obat/Tindakan
OMZ menurunkan kadar asam sakit kepala, konstipasi, diare, sakit
(Omeprazole) yang diproduksi di dalam perut, nyeri sendi, sakit
lambung, mencegah dan tenggorokan, kram otot, hilang
mengobati gangguan selera makan.
pencernaan atau nyeri ulu
hati, tukak lambung,
sindrom Zollinger-Ellison,
penyakit asam lambung
atau GERD, salah satu
langkah pengobatan infeksi
bakteri H. Pylori.

CPG mengurangi kekentalan memar, mimisan, pendarahan di


(Clopidogrel darah dan membantu bawah kulit atau lepuh, gangguan
mencegah terjadinya pencernaan, sakit perut dan
pembekuan darah di arteri. konstipasi atau diare.

Atorvastatin menurunkan kadar konstipaasi, diare, sakit kepala,


kolesterol tubuh dengan perut kembung dan mual.
menghambat reaksi
beberapa enzim yang
dibutuhkan oleh tubuh
dalam menghasilkan
kolesterol

Miniaspi mencegah agregasi plaletet iritasi pencernaan, mual, muntah,


pada infark miokard dan perdarahan pencernaan, tukak
angina tidak stabil, peptik, serangan dispneu, reaksi
mencegah serangan kulit, trombositopenia
iskemik otak sepintas.

Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 9. Riwayat Personal
Os mengeluh tidak bisa menggerakkan
Keluhan Utama anggota tubuh sebelah kiri, sehari sebelum
dirawat tangan terasa panas
Umur 73 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Hipertensi, Diabetes Mellitus tipe II,
Riwayat Penyakit
Hipoglikemia

22
B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
NI. 1.5 Kelebihan asupan energi berkaitan dengan konsumsi karbohidrat 6½
penukar, konsumsi protein 8 penukar, konsumsi lemak 8 penukar dalam
sehari ditandai dengan nilai asupan energi SMRS 132% dari kebutuhan.
NI. 5.8.2 Kelebihan asupan karbohidrat berkaitan dengan konsumsi karbohidrat 6½
penukar dalam sehari ditandai dengan nilai asupan karbohidrat SMRS
141,6% dari kebutuhan.
NI. 5.10.1 Asupan kalium tidak adekuat berkaitan dengan komsumsi sayuran 1 ½
penukar dan konsumsi buah 2 penukar dalam sehari ditandai dengan
nilai asupan kalium SMRS 19% dari kebutuhan.
NI. 5.8.5 Asupan serat tidak adekuat berkaitan dengan komsumsi sayuran 1 ½
penukar dan konsumsi buah 2 penukar dalam sehari ditandai dengan nilai
asupan serat SMRS 46,5% dari kebutuhan.

Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait gizi berkaitan dengan gangguan
metabolisme dan kebiasaan Os mengonsumsi karbohidrat 6½ penukar
elektrolit ditandai dengan nilai natrium 148 mmol/l, nilai klorida 108
mmol/l nilai kalium 2,8 mmol dan nilai gula darah sewaktu 137 mg/dl.

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan gizi sampai 90-100%.
2. Menstabilkan kadar gula darah.
3. Meningkatkan asupan serat.
4. Meningkatkan asupan kalium.
5. Meningkatkan asupan cairan oral.
b. Syarat Diet
1. Cukup energi.
2. Karbohidarat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari total kebutuhan energi.

23
3. Asupan serat dianjurkan 31,4 gram dari serat larut air yang terdapat di
dalam sayur dan buah. Namun jumlahnya harus cukup untuk menghindari
konstipasi.
4. Asupan kalium dianjurkan 6-7 gram dari buah-buahan seperti pepaya dan
pisang.
5. Menghindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana,
makanan yang mengandung tinggi kolesterol, lemak trans dan lemak jenuh
yang meningkatkan kolesterol darah dan makanan yang mengandung tinggi
natrium, bahan makanan yang mengandung gas.
6. Garam rendah, 2-3 g/hari.
7. Makanan mudah cerna dan tidak mengandung gas.
8. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.

c. Prinsip Diet : Pemberian bertahap, rendah garam, rendah lemak


d. Preskripsi Diet
Bentuk Makanan : Biasa
Jenis Diet : Diet DM 1300
Rute pemberian : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama dan 2 kali selingan

Perhitungan Pemberian Energi dan Zat Gizi Makro Diet DM 1300 kkal
Energi = 1300 kkal (1170-1330 kkal)
Karbohidrat = (1300 × 60%)/4 = 195 gram (175,5-214,5 gram)
Protein = (1300 × 15%)/4 = 48,75 gram (46,35-51,2 gram
Lemak = (1300 × 25%)/9 = 36 gram (34,2-37,8 gram)
e. Edukasi
1. Menjelaskan tujuan intervensi yang sudah direncanakan kepada Os, yaitu
untuk mengoptimalkan asupan energi.
2. Menjelaskan masalah yang sedang dihadapi oleh Os.
3. Menjelaskan mengenai makanan yang tidak dianjurkan untuk dikonsumsi
oleh Os, seperti makanan yang tinggi karbohidrat, tinggi natrium dan tinggi
lemak.

24
4. Memberikan dukungan kepada Os agar ingin memakan makanan yang
diberikan.

Tabel 10. Pemberian Diet


Bahan SP pagi selingan siang selingan malam
Protein nabati 1 1/3 - 1/3 - 1/3
Sayuran 3 1 - 1 - 1
Buah 2 ½ - 1 - 1/2
Karbohidrat 4 1 1/2 1 1/2 1
Protein
hewani rendah 2 1 - - - 1
lemak
Protein
hewani lemak 1 - 1 - -
sedang
Lemak tidak
1 - 1 - 1
jenuh 3

Nilai gizi
Energi = 1275 kkal
Karbohidrat = 206 gram
Protein = 45 gram
Lemak = 24 gram

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Perbandingan Setiap per 7 Mencapai status gizi gizi normal
Antopometri
LLA hari / 1 minggu berdasarkan pengukuran LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80 mmHg
tanda vital Os
Klinis dan Setiap hari  HR: 60-100x/menit
(tekanan darah,
fisik selama 3 hari  RR: 14-20 x/menit
HR, RR, dan
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait gizi
Setiap hari
Biokimia laboratorium mencapai normal
selama 3 hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein, lemak,
Asupan Setiap hari
kebutuhan dan karbohidrat ≥90%
makan selama 3 hari
dengan asupan terpenuhi

25
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Ny. R
Tanggal lahir : 15 Maret 1946
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 13 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 14 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Stroke Iskemik onset hari ke 2
Diet awal : 6 x 200 ml
Bentuk : Cair

26
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Gizi baik : ≥85%
Lingkar lengan atas = 38
cm Gizi kurang : ≥70% - <85%
Gizi lebih
Pensentil = (38/29,9) x
Gizi buruk : <70%
100% = 127% (Wahyuningsih, 2013)
Tinggi lutut = 46 cm Estimasi tinggi badan = 161
-
cm
Estimasi Berat Badan Berat badan ideal = 61 kg
berdasarkan LLA dan Berat badan normal = 54,9-
Berat badan berlebih
Tinggi Badan = 78 67 kg

Berdasarkan perhitungan status gizi dengan pengukuran lingkar lengan


atas, status gizi Os termasuk dalam kategori gizi lebih. Sedangkan, berdasarkan
estimasi berat badan Os dengan pengukuran pengukuran lingkar lengan dan
estimasi tinggi badan, berat badan Os melebihi berat badan ideal dan range berat
badan normal Os.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis
Hasil Nilai Rujukan Keterangan
Pemeriksaan
Ureum 59 mg/dl 70-110 mg/dl Tinggi
Kreatinin 1,8 mg/dl 0,67-1,17 mg/dl Tinggi

Berdasarkan hasil laboraturium, Os mengalami gangguan fungsi ginjal.


Tingginya kadar ureum dan kreatinin menunjukkan tingginya sisa metabolit dari
ginjal yang tidak dapat tersaring di ginjal dan beredar di dalam darah (Pedoman
Interpretasi Data Klinik, 2011).

27
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Nadi Respirasi


Fisik Suhu (°C)
Darah (mmHg) (x/menit) (x/menit)

152/81 77 10 36,2
Kesadaran somnolen
(Tinggi) (Normal (Rendah) (Normal)

Berdasarkan hasil pemeriksaan klinis, Os mengalami peningkatan


tekanan darah yang disebabkan oleh meningkatnya kontraksi otot jantung
(hipertensi sistolik). Meningkatnya kontraksi jantung dapat disebabkan oleh
beratnya pemompaan darah pada jantung karena adanya penyempitan pembuluh
darah. Sedangkan, nilai pernapasan Os yang rendah disebabkan oleh rendahnya
sirkulasi oksigen di dalam darah yang edarkan ke seluruh tubuh karena adanya
penyempitan pada pembuluh darah tersebut.

3. Dietary History
Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS
Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Tidak dapat dikaji

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS (Oral)


Jam Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Formula
Pemberian (ml) (kkal) (gram) (gram) (gram)
06.00 WIB Entramix 200 201 7,8 6,2 28,6

Perhitungan Kebutuhan Energi


Perhitungan kebutuhan zat gizi makro, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
sesuai dengan perhitungan kebutuhan pada pasien stroke, yaitu karbohidrat 60-
70%, protein 1,2-1,5 gram/kgBB atau 17-21,5% dan lemak 20-25% dari
kebutuhan energi total (Almatsier, 2006).
Stroke = 30 kkal/BBI
Energi = 30 kkal x 61
28
= 1830 kkal (1647-2013 kkal)
Karbohidrat = (1830 x 60%)/4 = 274,5 gram (247-302 gram)
Protein = (1830 x 20%)/4 = 92 gram (87-97 gram)
Lemak = (1830 x 20%)/9 = 41 gram (39-43 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi - - 201 11 1830 kkal
Protein - - 7,8 8,5 92 gram
Lemak - - 6,2 15 41 gram
Karbohidrat - - 28,6 10,4 274,5 gram

Asupan SMRS tidak diketahui karena pada saat pengamatan awal tidak
ada keluarga ataupun kerabat pasien, sedangkan tingkat kesadaran pasien ada
pada tingkat semi-koma (koma ringan) tidak memberikan respon rangsang
terhadap rangsangan verbal.

Tabel 7. Terapi Farmakologi


Jenis
Fungsi Efek Samping
Obat/Tindakan
Clopidogrel mengurangi kekentalan memar, mimisan, pendarahan di
darah dan membantu bawah kulit atau lepuh darah,
mencegah terjadinya gangguan pencernaan, sakit perut,
pembekuan darah di arteri. konstipasi atau diare.
Aspilet mengatasi trombosis atau tidak nyaman pada lambung dan
antitrombotik. sekitar ulu hati, mual dan muntah,
pada pemakaian jangka panjang
dapat menyebabkan terjadinya tukak
lambung, pendarahan lambung,
gangguan pada fungsi hati dan
gangguan pada fungsi ginjal.
Bisprolol menurunkan hipertensi sakit perut, sakit kepala, jari tangan
atau tekanan darah tinggi, dan kaki terasa dingin, lelah, detak
angina dan gagal jantung. jantung lambat, gangguan tidur,
sembelit, diare, mual, mengantuk,
pusing.
Furosemide membuang cairan berlebih mulut terasa kering, sensitif terhadap
di dalam tubuh. cahaya matahari, pusing, sakit kepala,
sakit perut, penglihatan buram,
merasa lelh
Miniaspi mencegah agregasi plaletet : iritasi pencernaan, mual, muntah,
pada infark miokard dan perdarahan pencernaan, tukak peptik,
angina tidak stabil, serangan dispneu, reaksi kulit,
mencegah serangan trombositopenia
iskemik otak sepintas.
29
Jenis
Fungsi Efek Samping
Obat/Tindakan
Clopidogrel mengurangi kekentalan memar, mimisan, pendarahan di
darah dan membantu bawah kulit atau lepuh darah,
mencegah terjadinya gangguan pencernaan, sakit perut,
pembekuan darah di arteri. konstipasi atau diare.
Aspilet mengatasi trombosis atau tidak nyaman pada lambung dan
antitrombotik. sekitar ulu hati, mual dan muntah,
pada pemakaian jangka panjang
dapat menyebabkan terjadinya tukak
lambung, pendarahan lambung,
gangguan pada fungsi hati dan
gangguan pada fungsi ginjal.

Amlodipine mengatasi hipertensi atau merasa lelah atau pusing, jantung


tekanan darah tinggi.. berdegup kencang, merasa mual dan
tidak nyaman di bagian perut,
pergelangan kaki membengkak
Spironolactone mengatasi edema atau sakit perut, diare, kerasa kelelahan,
penimbunan cairan, mengantuk, pusing dan sakit kepala,
hipertensi atau tekanan keringat berlebihan, rambut rontok,
darah tinggi, mengatasi mual dan muntah.
aldosteronisme primer,
penyakit hati, sindrom
nefrotik, kadar potasium
rendah
Trombo mengatasi trombosis atau perasaan tidak nyaman pada lambung
Aspilets antitrombotik. digunakan dan sekitar ulu hati, perasaan mual
untuk pencegahan terhadap dan muntah, pada pemakaian jangka
terjadinya serangan panjang dapat menyebabkan
jantung, pengobatan gejala terjadinya tukak lambung,
pada saat serangan pendarahan lambung dan gangguan
jantung, dan sebagai pada fungsi hati dan gangguan pada
pengobatan tambahan pada fungsi ginjal.
saat pasca stroke
Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 9. Riwayat Personal
Keluhan Utama Kelemahan anggota tubuh sisi kiri, sesak nafas 1
hari yang lalu.
Umur 70 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Riwayat Penyakit Hipertensi, penyakit jantung koroner, kateterisasi
jantung pada tahun 2008

30
B. Diagnosis Gizi
Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait gizi berkaitan dengan gangguan fungsi
ginjal ditandai dengan nilai ureum 59 mg/dl dan nilai kreatinin 1,8 mg/dl.
C. Intervensi Gizi
a. Tujuan diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan
2. Membatasi asupan protein.
3. Membantu menstabilkan kadar ureum dan kreatinin.

b. Prinsip diet
1. Cukup energi, karbohidrat, protein dan lemak.
2. Mudah cerna dan tidak memberatkan pencernaan.
3. Pemberian bertahap.

c. Syarat diet
1. Energi dianjurkan mencapai 1830 kkal.
2. Energi minimal 1 kalori dalam 1 cc.
3. Karbohidrat 60-70%, protein 1,2-1,5 gram/kgBB atau 17-21,5% dan lemak
20-25% dari kebutuhan energi total .
4. Pemberian energi bertahap dimulai dari 1500 kkal/hari.
5. Tidak memberatkan kerja saluran pencernaan.

d. Preskripsi Diet
Bentuk Makanan : Cair
Jenis Diet : Diet Cair 6 x 250 LLM
Rute pemberian : NGT
Frekuensi : 6 kali pemberian

31
Tabel 10. Pemberian Diet
Jam Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Formula
Pemberian (ml) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Formula
09.00 WIB 250 252,7 6,6 12 28,8
Rumah Sakit
Formula
250 252,7 6,6 12
12.00 WIB Rumah Sakit 28,8

Formula
15.00 WIB 250 252,7 6,6 12 28,8
Rumah Sakit
Formula
18.00 WIB 250 252,7 6,6 12 28,8
Rumah Sakit
22.00 WIB Nephrisol 250 248 5 5,5 44
06.00 WIB Nephrisol 250 248 5 5,5 44
Total 1507 36,4 59 203,2

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Setiap per 7 Mencapai status gizi gizi
Perbandingan
Antopometri hari / 1 normal berdasarkan
LLA
minggu pengukuran LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Setiap hari
Klinis dan fisik (tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
selama 3 hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait
Setiap hari
Biokimia laboratorium gizi mencapai normal
selama 3 hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Setiap hari
Asupan makan kebutuhan lemak, dan karbohidrat ≥90%
selama 3 hari
dengan asupan terpenuhi

32
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Ny. N
Tanggal lahir : 22 November 1941
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 18 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 19-20 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Stroke Iskemik onset Hari ke 5
Diet awal : 6 x 250 ml
Bentuk : Cair

33
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Lingkar lengan atas Gizi baik : ≥85%
= 33 cm Gizi kurang : ≥70% -
Pensentil = (28/29,9)<85% Gizi baik
x 100% = 93,6% Gizi buruk : <70%
(Wahyuningsih, 2013)
Ulna = 27 cm Estimasi tinggi badan =
168 cm untuk wanita >54 -
tahun (Gibson, 1933)
Estimasi Berat Badan Berat badan ideal = 68 kg
berdasarkan LLA Berat badan normal =
Berat badan berlebih
dan Tinggi Badan = 61,2-74,8 kg
74 kg

Berdasarkan hasil perhitungan status gizi berdasarkan pengukuran


lingkar lengan atas, status gizi Os dalam kategori normal. namun, berdasarkan
estimasi berat dan Os termasuk dalam berat badan yang berlebih karena estimasi
tersebut melebihi berat badan ideal dan melebihi range berat badan normal Os.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Pemeriksaan
Glukosa Darah 122 mg/dl 60-180 mg/dl Normal
Sewaktu

Berdasarkan nilai kadar glukosa darah sewaktu, Os mengalami


hiperglikemia yang terjadi akibat adanya faktor stres yang menyebabkan
menurunnya pengontrolan kadar glukosa pada darah. Pada keadaan stres dapat
terjadi peningkatan sekresi hormon glukagon. Hormon glukagon berperan
dalam menstimulasi proses pemecahan glikogen di dalam hati dan otot menjadi
glukosa (glikogenolisis). Peningkatan sekeresi hormon glukagon dapat
menyebabkan tingginya kadar glukosa yang beredar di dalam darah. Sehingga,
apabila dibiarkan Os dapat mengalami pusing dan lemas (Pedoman Interpretasi
Data Klinik, 2011).

34
2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan
Nadi Respirasi
Fisik Darah Suhu (°C)
(x/menit) (x/menit)
(mmHg)
Kesadaran compos
metis, sakit kepala, 173/104 126 21 36
lemas gangguan (Tinggi) (Tinggi) (Tinggi) (Normal)
komunikasi verbal.

Berdasarkan keadaan fisik, Os mengalami stroke yang terjadi karena


adanya pembekuan di pembuluh darah yang menuju ke otak. Pembekuan
pembuluh darah tersebut dapat menyebabkan penurunan nutrisi dan oksigen
yang diperlukan dalam memelihara jaringan otak. Sehingga mengganggu sistem
kerja otak dan menimbulkan penurunan fungsi organ tubuh seperti sulit
bergerak atau kaku dan terjadinya gangguan berkomunikasi. Berdasarkan nilai
tekanan darah, Os mengalami penyempitan pada pembuluh darah arteri atau
arterosklerosis yang disebabkan oleh tingginya kadar glukosa beredar di dalam
darah. Kelebihan glukosa yang beredar di dalam darah dapat menyebabkan
meningkatnya pemompaan darah oleh jantung ke seluruh tubuh menjadi berat
sehingga terjadi peningkatan tekanan darah dan peningkatan denyut nadi.

3. Dietary History
Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS
Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Tidak dapat dikaji

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS (Enteral)


Jam Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Formula
Pemberian (ml) (kkal) (gram) (gram) (gram)
12.00 WIB Formula 250 249,4 10,6 10,06 27
Rumah
Sakit

Formula
15.00 WIB Rumah 100 99,8 4,24 4,02 10,8
Sakit

35
Formula
18.00 WIB Rumah 100 99,8 4,24 4,02 10,8
Sakit
22.00 WIB Entramix 250 251 9,7 7,7 35,7
06.00 WIB Entramix 250 251 9,7 7,7 35,7
Total 951 38,7 33,5 120

Perhitungan Kebutuhan Energi


Perhitungan kebutuhan zat gizi makro, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
sesuai dengan perhitungan kebutuhan pada pasien stroke, yaitu karbohidrat 60-
70%, protein 1,2-1,5 gram/kgBB atau 17-21,5% dan lemak 20-25% dari
kebutuhan energi total (Almatsier, 2006).
Stroke = 30 kkal/BBI
Energi = 30 kkal x 68
= 2040 kkal (1836-2244 kkal)
Karbohidrat = (2040 x 60%)/4 = 306 gram (275,4-336,6 gram)
Protein = (2040 x 20%)/4 = 102 gram (97-107 gram)
Lemak = (2040 x 20%)/9 = 45,3 gram (43-47,6 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi - - 951 47 2040 kkal
Protein - - 38,7 38 102 gram
Lemak - - 33,5 74 45,3 gram
Karbohidrat - - 120 39,2 306 gram

Berdasarkan riwayat makan Os, dapat disimpulkan bahwa asupan energi,


asupan protein, asupan karbohidrat, serat dan kalium RS pasien kurang (defisit).
Kurangnya asupan energi dan zat gizi terkait disebabkan adanya sisa makanan
cair yang telah diberikan dan masuk melalui NGT dengan rentang ¾ atau ½ dari
porsi makanan cair yang diberikan.

36
Tabel 7. Terapi Farmakologi
Jenis Efek samping
Fungsi
Obat/Tindakan
Ranitidine menangani gejala dan muntah-mutah, sakit perut, sulit
penyakit akibat produksi menelan, urin yang keruh.
asam lambung yang
berlebihan.
Citicolin mengurangi kerusakan insomnia, sakit kepala, diare,
jaringan otak saat otak tekanan darah rendah atau
cedera. Seperti glaukoma, hipotensi, tekanan darah tinggi
emensia, alzheimer, trauma atau hipertensi, mual, penglihatan
kepala, stroke, pikun akibat terganggu, sakit di bagian dada.
usia, penyakit Parkinson
dan ADHD.
Cordarone mengatasi ketidakteraturan memar, mimisan, pendarahan di
irama jantung pada bawah kulit atau lepuh, gangguan
penderita aritmia jantung. pencernaan, sakit perut dan
konstipasi atau diare.
Simvastatin menurunkan kolesterol sakit kepala, gangguan
dalam darah, mengurangi pencernaan, konstipasi, gangguan
risiko serangan jantung dan tidur dan penipisan rambut.
stroke

Digoxin mengobati detak jantung mual, ruam kulit, pusins,


cepat dan tidak teratur, pandangan buram dan diare.
seperti fibrilasi atrium dan
atrial flutter dan gagal
jantung.
Miniaspi mencegah agregasi plaletet iritasi pencernaan, mual, muntah,
pada infark miokard dan perdarahan pencernaan, tukak
angina tidak stabil, peptik, serangan dispneu, reaksi
mencegah serangan kulit, trombositopenia
iskemik otak sepintas.

Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 9. Riwayat Personal
Keluhan Utama Kurang lebih 3 jam setelah masuk rumah sakit pada saat
bangun tidur, Os tampak diam dan lemas.
Umur 75 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Riwayat Penyakit Hipertensi

37
B. Diagnosis Gizi
Domain Klinis
NC.2.2 Perubahan nilai laboraturium terkait gizi berkaitan dengan meningkatnya
sekresi hormon glukagon karena stres metabolik ditandai dengan nilai
kadar glukosa darah sewaktu 122 mg/dl.
C. Intervensi Gizi
a. Tujuan diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan
2. Membantu menstabilkan kadar gula darah.

b. Prinsip diet
1. Cukup energi, karbohidrat, protein dan lemak.
2. Mudah cerna dan tidak memberatkan pencernaan.
3. Pemberian bertahap.

c. Syarat diet
1. Energi dianjurkan mencapai 2040 kkal.
2. Energi minimal 1 kalori dalam 1 cc.
3. Karbohidrat 60-70%, protein 1,2-1,5 gram/kgBB atau 17-21,5% dan lemak 20-
25% dari kebutuhan energi total..
4. Pemberian energi bertahap dimulai dari 1500 kkal/hari.
5. Tidak memberatkan kerja saluran pencernaan.

d. Preskripsi diet
Bentuk makanan : Cair
Jenis diet : Diet 6 x 250 ml
Rute pemberian : NGT
Frekuensi : 6 kali pemberian

38
Tabel 10. Pemberian Diet
Jam Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Formula
Pemberian (ml) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Formula
09.00 WIB 250 249,4 10,6 10,06 27
Rumah Sakit
Formula
250 249,4 10,6 10,06
12.00 WIB Rumah Sakit 27

Formula
15.00 WIB 250 249,4 10,6 10,06 27
Rumah Sakit
Formula
18.00 WIB 250 249,4 10,6 10,06 27
Rumah Sakit
22.00 WIB Entramix 250 251 9,7 7,7 35,7
06.00 WIB Entramix 250 251 9,7 7,7 35,7
Total 1500 62 55,6 179

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan Setiap per 7 hari / 1
Antopometri normal berdasarkan
LLA minggu
pengukuran LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait
Setiap hari selama 3
Biokimia laboratorium gizi mencapai normal
hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat ≥90%
makan hari
dengan asupan terpenuhi

39
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. Y
Tanggal lahir : 3 Februari 1963
Umur : 53 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Pegawai Depkes
Tanggal Masuk : 7 Agustus 2016
Tanggal Pengamatan : 8 Agustus 2016
Diagnosa Penyakit : Stroke Iskemik
Diet awal : 6 x 250 ml
Bentuk : Cair

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang pegawai di Departemen Kesehatan. Os berusia 53 tahun.
Os bekerja 5 hari dalam seminggu. Sehari sebelum masuk rumah sakit Os merasa
sangat lemas, sakit kepala dan sulit bicara, serta tubuh sebelah kiri terasa lemah.

40
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Berat badan = 60 kg Gizi baik : ≥85%
Lingkar lengan atas = 31cm Gizi kurang : ≥70% - <85%
Gizi baik
Persentil = (31/32,2) x 100% Gizi buruk : <70%
= 96,3% (Wahyuningsih, 2013)
Tinggi lutut = 49 Estimasi tinggi badan : 162
cm -

Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas, status gizi Os termasuk


dalam kategori gizi baik.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Natirum 147 mmol/l 136-146 mmol/l Tinggi
Klorida 108 mmol/l 98-106 mmol/l Tinggi
Hemoglobin 16,4 g/dl 13-16 g/dl Tinggi

Berdasarkan hasil pemeriksan laboraturium, nilai natrium dan kloris Os


termasuk dalam kategori tinggi. Meningkatnya kadar natrium dan klorida pada
darah Os kemungkinan disebabkan oleh adanya dehidrasi akut. Sedangkan, nilai
hemoglobin darah yang tinggi pada Os kemungkinan disebabkan oleh adanya
gangguan pada fungsi paru-paru.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Darah Nadi Respirasi


Fisik Suhu (°C)
(mmHg) (x/menit) (x/menit)

Kesadaran
somnolen, mual, 165/107 86 18
36 (Normal)
muntan dan sakit (Tinggi) (Normal) (Normal)
kepala

41
Berdasarkan pemeriksaan klinis, Os mengalami peningkatan tekanan
darah. Meningkatnya tekanan darah Os kemungkinan disebabkan oleh
penyempitan pada pembuluh darah menuju otak.

3. Dietary History
Kebiasaan makan
Os biasa makan makanan utama 2 kali dalam sehari, yaitu pagi dan siang.
Dalam satu kali makan utama terdapat 1 penukar nasi, 2 penukar lauk hewani, 1
penukar lauk nabati dan ½ penukar sayuran. Os menyukai kopi dan teh tarik. Os
biasa mengonsumsi air putih lebih dari 8 gelas dalam sehari.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
nasi uduk 100 118,1 2,1 1,5 23,5
orek tempe 50 50 4,8 2 4,3
bihun 25 95,2 0,1 0 22,8
Makan Siang
nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6
sayur asem 50 24,5 0,9 1,4 2,8
daging ayam 80 265,6 21 18,5 3
goreng
minyak/lemak 10 86,2 0 10 0
apel 85 50,2 0,2 0,3 13
Makan Malam
nasi putih 100 2,4 2,4 0,2 28,6
pepes ikan mas 70 8,1 8,1 2,5 0
sayur asem 50 0,9 0,9 1,4 2,8
kelengkeng 100 1,2 1,2 0,2 20,2
Total 1110,1 44 38,1 149,7

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS


Jam Formula Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Pemerian (ml) (kkal) (gram) (gram) (gram)
7 Agustus 2016
15.00 WIB FRS 250 249,4 10,6 10,06 27
18.00 WIB FRS 250 249,4 10,6 10,06 27
22.00 WIB Peptamen 100 200 9,3 10,7 14,7
8 Agustus 2016
06.00 WIB Frisian 200 399 17 16,1 43,2
Flag
TOTAL 1098 47,5 46,9 112

42
Perhitungan Kebutuhan Energi
Kebutuhan kalori = 30 kkal/BBI
= 30 kkal x 60
= 1800 kkal (1620-1980 gram)

Perhitungan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (1800 x 60%)/4 = 270 gram (243-297 gram)
Protein = (1800 x 15%)/4 = 67,5 gram (64-71 gram)
Lemak = (1800 x 25%)/9 = 50 gram (47,5-52,5 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 1110,1 62 1098 61 1800 kkal
Protein 44 65 47,5 70,4 67,5 gram
Lemak 38,1 76 46,9 94 50 gram
Karbohidrat 149,7 55 112 41,5 270 gram

Berdasarkan perhitunan asupan energi RS dan SMRS Os termasuk dalam


kategori defisit berat, yaitu 62% dan 61%. Asupan SMRS defisit berat disebabkan
oleh porsi makan Os yang sedikit dan waktu makan utama yang hanya dua kali
sehari. Sedangkan, asupan RS yang belum mencapai kebutuhan disebabkan karena
pemberian energi pada Os bertahap dalam bentuk cair dan adanya sediaan nutrisi
enteral yang tidak habis.

4. Riwayat Personal
Tabel 7. Riwayat Personal
Keluhan Utama Os mengeluh lemas pada tubuh sebelah kiri sejak 1 hari yang
lalu, adanya muntah-muntah pada malam hari, sakit kepala,
sulit bicara.
Umur 53 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit tidak ada

43
B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.3 Asupan enteral tidak adekuat berkaitan dengan adanya mual, muntah dan
sakit kepaladitandai dengan nilai asupan enteral RS energi 61%, protein
70,4%, lemak 94% dan karbohidrat 41,5% dari kebutuhan energi dalam
sehari.

C. Intervensi Gizi

1. Tujuan Diet
a. Mengoptimalkan asupan enteral 80-100% dari kebutuhan dalam sehari.
2. Prinsip Diet
a. Cukup energi, protein, lemak dan karbohidrat.
b. Mudah cerna.
3. Syarat Diet
a. Energi dianjurkan mencapai 1800 kkal.
b. Jumlah karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari kebutuhan energi
total dalam sehari.
4. Preskripsi Diet
a. Bentuk : Cair
b. Jenis : 6 x 250 ml
c. Rute : NGT
d. Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali makan selingan

44
Tabel 8. Pemberian Diet
Jam Energi Protein Lemak Karbohidrat
Formula Jumlah
Pemberian (kkal) (gram) (gram) (gram)
Formula
250 ml 249,4 10,6 10,06 27
09.00 WIB Rumah
Sakit
Formula
250 ml 249,4 10,6 10,06 27
12.00 WIB Rumah
Sakit
Formula
250 ml 249,4 10,6 10,06 27
15.00 WIB Rumah
Sakit
Formula
18.00 WIB Rumah 250 ml 249,4 10,6 10,06 27
Sakit
22.00 WIB Entramix 250 ml 251 9,7 7,7 35,7
Frisian
06.00 WIB 250 ml 250 12 13 18
Flag
Total 1499 64 60,9 162

C. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan Setiap per 7 hari / 1
Antopometri normal berdasarkan
LLA minggu
pengukuran LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait
Setiap hari selama 3
Biokimia laboratorium gizi mencapai normal
hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat ≥90%
makan hari
dengan asupan terpenuhi

45
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. SC
Tanggal lahir : 14 Oktober 1943
Umur : 72 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Janda
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 10 Agustus 2016
Tanggal Pengamatan : 11 Agustus 2016
Diagnosa Penyakit : Stroke Hemoragik onset hari ke 1
Diet awal : Bubur
Bentuk : Lunak

46
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Berat badan = 60 kg Gizi baik : ≥85%
Lingkar lengan atas = 27 cm Gizi kurang : ≥70% - <85%
Gizi baik
Persentil = (27/29,9) x Gizi buruk : <70%
100% = 90,3% (Wahyuningsih, 2013)
Tinggi lutut = 44 cm Estimasi tinggi badan : 147 cm
Estimasi berat badan : 49 kg -

Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas, status gizi Os termasuk


dalam kategori gizi baik.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Pemeriksaan
- - - -

Tidak ada hasil laboraturium abnormal terkait gizi.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Nadi Respirasi


Fisik Suhu (°C)
Darah (mmHg) (x/menit) (x/menit)

Kesadaran compos
metis, fisik baik dan 115/82 60 16 36
mampu bergerak, sulit (Normal) (Normal) (Normal) (Normal)
bicara.

Berdasarkan pemeriksaan fisik, Os mengalami sulit biacara karena adanya


gangguan fungsi saraf tepi pada wajah Os yang disebabkan oleh penyempitan
pembuluh darah ke otak. Penyempitan pembuluh darah ke otal dapat menghambat
suplai nutrisi dan oksigen sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan pada saraf.

47
3. Dietary History
Kebiasaan makan
Tidak dapat dikaji secara verbal dan keluarga Os sedang tidak ada.

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
bubur nasi 50 36,4 0,6 0,1 8
sayur tahu 30 54 1,7 4 3,4
santan 5 5,3 0,1 0,5 0,2
kol 15 3,3 0,2 0,1 0,7
tauge 15 9,1 1 0,5 0,7
daging ayam 10 28,5 2,7 1,9 0
wortel 20 4,2 0,2 0 0,7
Total 140,9 52,9 39 211,5

Perhitungan Kebutuhan Energi


Kebutuhan kalori = 30 kkal/BBI
= 30 kkal x 47
= 1410 kkal (1269-1551 kkal)

Perhitungan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (1410 x 60%)/4 = 211,5 gram (190,4-232,7 gram)
Protein = (1410 x 15%)/4 = 52,9 gram (50,3-55,5 gram)
Lemak = (1410 x 25%)/9 = 39 gram (37-41 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi - - 140,9 10 1410 kkal
Protein - - 6,4 12,1 52,9 gram
Lemak - - 7,1 18,2 39 gram
Karbohidrat - - 13,7 6,5 211,5 gram

48
Berdasarkan perhitungan asupan energi RS Os termasuk dalam kategori
defisit, karena nilai asupan energi makan pagi Os di RS kurang dari 15%. Hal
ini disebabkan oleh daya terima Os yang belum mampu menghabiskan 1 porsi
makanan yang diberikan.
Tabel 7. Terapi Farmakologi
Jenis Efek samping
Fungsi
Obat/Tindakan
Ranitidine menangani gejala dan penyakit muntah-mutah, sakit perut, sulit
akibat produksi asam lambung menelan, urin yang keruh.
yang berlebihan.
Atorvastatin menurunkan kadar kolesterol konstipaasi, diare, sakit kepala,
tubuh dengan menghambat perut kembung dan mual.
reaksi beberapa enzim yang
dibutuhkan oleh tubuh dalam
menghasilkan kolesterol

Asam Menghentikan pendaraahan Diare, mual dan badan terasa


traneksamat misalnya pada mimisan, lelah.
pascaoperasi, menstruasi
berlebihan, dan pendarahan
pada penderita angioedema
turunan.
Prosogan Gastopati AINS, refluks Sakit kepala, pusing, diare,
esofagitis, tukak duodenum, ruam, konstipasi, pruritus,
ulkus lambung jinak. kembung, mulut kering, perut
kembung, demam.
Brainact Gangguan kesadaran akibat Syok, ruam-ruam,
cedera kepala, bedah otak dan psikoneurologik,
infark serebral stadium akut. gastrointestinal, fungsi hati
abnormal, diplopia.
Amlodipin Mengatasi hipertensi dan Merasa lelah atau sakit kepala,
serangan angina. jantung berdegup kencang,
merasa mual dan tidak nyaman
di bagian perut dan pergelangn
kaki membengkak.
Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 7. Riwayat Personal
Keluhan Utama Os mengeluh lemas pada tubuh sebelah kiri sejak 1 hari
yang lalu, adanya muntah-muntah pada malam hari,
sakit kepala, sulit bicara.
Umur 72 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Riwayat Penyakit Hipertensi, Hiperkolesterol, Stroke sejak 1 tahun yang lalu

49
B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan adanya kondisi klinis Os
(rendahnya daya terima makann) ditandai dengan nilai asupan energi RS
kurang dari kebutuhan energi makan pagi dalam sehari (10%).

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan dalam sehari.
b. Prinsip Diet
1. Cukup energi, protein, lemak dan karbohidrat.
2. Mudah cerna.
c. Syarat Diet
1. Energi dianjurkan mencapai 140 kkal.
2. Jumlah karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari kebutuhan energi
total dalam sehari.
d. Preskripsi Diet
Bentuk : Lunak
Jenis : Lunak
Rute : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali makan selingan
Tabel 8. Pemberian Diet

Bahan Makanan SP Pagi Selingan Siang Selingan Malam


Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Buah 2 - - 1 - 1
Gula 2 - 1 1
Karbohidrat 4 1 1/2 1 1/2 1
Protein hewani rendah
2 1 - 1 - -
lemak
Protein hewani lemak
2 - - 1 - 1
sedang
Lemak/minyak 3 1 - 1 - 1

50
Nilai Gizi
Energi = 1500 kkal
Protein = 56 gram
Lemak = 35 gram
Karbohidrat = 232 gram

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan Setiap per 7 hari / 1
Antopometri normal berdasarkan
LLA minggu
pengukuran LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait
Setiap hari selama 3
Biokimia laboratorium gizi mencapai normal
hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat ≥90%
makan hari
dengan asupan terpenuhi

51
II. NUTRITION CARE PROCESS PADA PASIEN DI RUANGAN 7A

DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. K
Tanggal lahir : 1 Mei 1959
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Buruh
Tanggal Masuk : 17 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 18 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Stroke Iskemik onset hari ke 1
Diet awal : Biasa
Bentuk : Biasa

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang buruh berusia 57 tahun. Os tinggal berdua dengan
istrinya, karena anak sudah menikah dan tinggal di rumah suaminya. Os bekerja
dari jam 07.00 WIB sampai jam 18.00 WIB. Os jarang berolahraga tetapi pekerjaan
Os termasuk dalam aktifitas yang berat. Setiap hari Os pergi ke lokasi kerja dengan
berjalan kaki. Os datang ke rumah sakit dengan keadaan tubuh kaku disebelah
kanan dan bicara yang kurang jelas.

52
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Nilai Standar Interpretasi
Pengukuran
Berat badan ideal = 63
Berat badan normal = 56,7- Berat badan normal
69,7 kg
Berat badan
Kurang BB tingkat berat
aktual = 69 kg
<17,0
Tinggi badan =
Kurang BB tingkat ringan
163 cm
17,0-18,5
Indeks Massa
Normal >18,5-25
Tubuh = Gizi lebi
Kelebihan BB tingkat ringan
25,6kg/m2
>25-27
Kelebihan BB tingkat berat
>27
(Almatsier, 2004)

Berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh, status gizi Os masuk


kedalam kategori gizi lebih. Namun berat badan aktual Os masih dalam range
normal. Sehingga ernergi yang dibutuhkan pasien adalah jumlah energi untuk
mempertahankan berat badan normal.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Pemeriksaan
- - - -

Tidak ada hasil laboraturium abnrmal terkait gizi.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Nadi Respirasi


Fisik Suhu (°C)
Darah (mmHg) (x/menit) (x/menit)

Sulit
menggerakkan
150/80 84 18 36
anggota tubuh
(Tinggi) (Normal) (Normal) (Normal)
sebelah kanan,
kesadaran
53
compos metis,
pusing dan
mual.

Berdasarkan keadaan fisik, Os mengalami stroke yang terjadi karena


adanya pembekuan di pembuluh darah yang menuju ke otak. Pembekuan
pembuluh darah tersebut dapat menyebabkan penurunan nutrisi dan oksigen
yang diperlukan dalam memelihara jaringan otak. Sehingga mengganggu sistem
kerja otak dan menimbulkan penurunan fungsi organ tubuh seperti sulit
bergerak atau kaku dan terjadinya gangguan berkomunikasi. Berdasarkan nilai
tekanan darah, Os mengalami peningkatan tekanan darah karena adanya
penyempitan pada pembuluh darah arteri atau arterosklerosis.

3. Dietary History
Kebiasaan makan
Os biasa makan makanan utama 3 kali dalam sehari, yaitiu dengan
jumlah karbohidrat 6 penukar, protein 3 penukar dan sayuran ¾ penukar. Os
menyukai buah pepaya dan apel. Os mengonsumsi air putih minimal 5 gelas
dalam sehari dan biasa minum kopi (ABC sachet) setiap pagi hari.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS

Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat


Makanan
(gram) (gram) (gram) (gram) (gram)
17 Juli 2016
Makan Malam
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
daging ayam 55 156, 14,8 10,4 0
7
sayur kangkung 25 2,7 0,4 0 0,4
santan 10 7,1 0,1 0,7 0,3
Makan Siang
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
daging ayam 55 156, 14,8 10,4 0
7
sayur kangkung 50 5,5 0,4 0,1 0,8
santan 10 7,1 0,1 0,7 0,3
Makan Pagi
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2

54
Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (gram) (gram) (gram) (gram)
daging ayam 55 156, 14,8 10,4 0
7
sayur kangkung 25 2,7 0,4 0,1 0,8
santan 10 7,1 0,1 0,7 0,3

16 Juli 2016
Makan Malam
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
daging ayam 55 156, 14,8 10,4 0
7
santan 10 7,1 0,1 0,7 0,3

TOTAL 1706 80,3 46 231,5


,3

Serat = 4,5 gram


Natrium = 173,2 mg
Kalium = 801,8 mg

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS

Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat


Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
18 Juli 2016
Makan Pagi
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
perkedel kentang 26 71 2,3 5,6 3
kol putih 30 75,3 7 5 0
wortel 30 6,6 0,3 0,1 0,8
daging sapi 28 6,3 0,3 0,1 1,1
TOTAL 419,2 14,6 11,2 62,7

Serat = 2,7 gram


Natrium = 31,7 mg
Kalium = 306 mg

55
Perhitungan Kebutuhan Energi
Mifflin-St. Jeor (1997)
RMR = 10(W) + 6,25(H) +5(A) + 5
RMR = 10(69) + 6,25 (163) +5(57) + 5
= 690 + 1018,75 + 200 + 5
= 1914 kkal
TEE = RMR × AF × IF
= 1914 × 1,1 × 1,2
= 2526,5 kkal (2273,5-2776,6 kkal)

Perhitungan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (2526,5 x 60%)/4 = 379 gram (341-417 gram)
Protein = (2526,5 x 15%)/4 = 95 gram (90-100 gram)
Lemak = (2526,5 x 25%)/9 = 70 gram (66-76 gram)

Perhitungan Zat Gizi Makro


Serat = (69/62 x 33) = 36,7 gram
Kalium = (69/62 x 4700) = 5230 mg

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 1706,3 67,5 419,2 16,6 2526,5 kkal
Protein 80,3 84,5 14,6 14,7 95 gram
Lemak 46 65,7 11,2 16 70 gram
Karbohidrat 231,5 61 62,7 16,5 379 gram
Serat 4,5 12,3 2,7 7,4 36,7 gram
Kalium 801,8 15,3 306,0 5,9 5230 mg

Berdasarkan nilai asupan Os sebelum masuk rumah sakit, dapat


disimpulkan bahwa asupam energi, lemak, karbohidrat, serat dan kalium Os
kurang (defisit). Kurangnya asupan zat gizi Os disebabkan oleh jam kerja Os
yang padat setiap harinya. Sehingga, Os hanya makan pada jam makan utama

56
saja tanpa ada selingan atau kudapan sebagai tambahan energi masih dalam
kategori cukup, karena makanan Os hanya tersisa sedikit.

Tabel 7. Terapi Farmakologi


Jenis
Fungsi Efek samping
Obat/Tindakan
Ranitidin menangani gejala dan muntah-muntah, sakit kepala,
penyakit akibat produksi sakit perut, sulit menelan dan urin
asam lambung yang yang keruh.
berlebihan.
Clopidogrel Mencegah pembekuan darah Memar, mimisan, pendarahan di
pada penderita stroke, bawah kulit, gangguan
serangan jantung, operasi pencernaan, sakit perut, konstipasi
pada jantung, penderita atau diare.
sindrom koroner akut.
Aspilet mengatasi trombosis atau perasaan tidak nyaman pada
antitrombotik, dapat lambung dan sekitar ulu hati,
digunakan untuk pencegahan perasaan mual dan muntah, pada
terhadap terjadinya serangan pemakaian jangka panjang dapat
jantung, pengobatan gejala menyebabkan terjadinya tukak
pada saat serangan jantung, lambung, pendarahan lambung,
dan sebagai pengobatan gangguan pada fungsi hati dan
tambahan padasaat pasca gangguan pada fungsi ginjal.
stroke.
Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 8. Riwayat Personal
Keluhan Utama Kelemahan sisi tubuh sebelah kanan, sejak 1 hari
sebelum masuk rumah sakit, tidak bisa bicara
dengan jelas, batuk berdahak sudah lebih dari 3
minggu yang lalu.
Umur 57 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit tidak ada

B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 5.7.1 Asupan protein inadekuat berkaitan dengan keadaan klinis (lemah,
lemas dan pusing) ditandai dengan nilai asupan protein RS 14,7 %.

57
C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan gizi 90-100%
2. Meningkatkan konsumsi kalium
3. Meningkatkan konsumsi serat
b. Syarat Diet
1. Energi yang diberikan 2526,6 kkal.
2. Karbohidarat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari total kebutuhan energi.
3. Asupan serat dianjurkan 36,7 gram dan asupan kalium 5,23 gram dianjurkan
dengan mengutamakan konsumsi sayur dan buah.
4. Menghindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana,
makanan yang mengandung tinggi kolesterol, lemak trans dan lemak jenuh
yang meningkatkan kolesterol darah dan makanan yang mengandung tinggi
natrium.
5. Garam rendah, 2-3 g/hari.
6. Makanan mudah cerna dan tidak mengandung gas.
7. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
c. Prinsip Diet : Cukup energi.
d. Preskripsi Diet
Bentuk Makanan : Biasa
Jenis Diet : Diet Biasa
Rute pemberian : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama dan 2 kali makan selingan

58
Tabel 10. Pemberian Diet
Bahan
SP Pagi Snack Siang Snack Malam
Makanan
Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran B 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Buah 2 - 1 - 1
Karbohidrat 8 2 1 2 1 2
P.H. Rendah
4
lemak - 2 - 2
P.H. Lemak
2
sedang 2 - - -
Lemak tidak
8
jenuh 2 - 4 - 2

Nilai Gizi
Karbohidrat = 368 gram
Protein = 86 gram
Lemak = 64 gram
Energi = 2450 kkal
D. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan
Setiap per 7 hari / 1 normal berdasarkan
Antopometri Indeks Massa
minggu perhitungan Indeks Massa
Tubuh
Tubuh
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait
Setiap hari selama 3
Biokimia laboratorium gizi mencapai normal
hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat ≥90%
makan hari
dengan asupan terpenuhi

59
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. UR
Tanggal lahir : 4 Juni 1968
Umur : 48 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : Sarjana
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk : 27 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 27 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Tetraparesis
Diet awal : Biasa
Bentuk : Biasa

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang pedagang berusia 48 tahun. Os lebih sering bekerja di
dalam rumah karena pemesanan dapat dilakukan melalui telepon. Jika pekerjaan
sedang padat, Os bisa bekerja dari jam 08.00 WIB-17.00 WIB. Sejak memasuki
bulan puasa Os senang mengkonsum makanan yang manis, berminyak dan
bersantan serta jarang berolahraga. Os suka mengkonsumsi kolak dan gorengan.
Setelah lebaran pola makan Os pun belum berubah karena masih suka
mengkonsumsi makanan yang bersantan. Os datang dengan keluhan kelemahan
pada ke empat ekstremitas (tangan kanan dan kiri, kaki kanan dan kiri). Awalnya,
kurang lebih tujuh hari sebelum masuk rumah sakit, Os mengeluh nyeri pada leher
dan punggungnya. Kurang lebih enam hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengeluh baal pada kedua tangan, kemudian dada dan perut, kedua kaki. Empat
hari sebelum masuk rumah sakit kedua tangannya melemah dan satu hari sebelum
masuk rumah sakit kedua kaki melemah.

60
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Lingkar lengan atas = 32 Gizi baik : ≥85%
cm Gizi kurang : ≥70% - <85%
Gizi buruk : <70%
Gizi baik
Persentil = (32/32,3) x
(Wahyuningsih, 2013)
100% = 99% Estimasi tinggi badan : 164 cm
Estimasi berat badan : 78 kg
Tinggi lutut = 50 cm
-

Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas, status gizi Os termasuk


dalam kategori gizi baik.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Pemeriksaan
- - - -

Tidak ada hasil laboraturium abnrmal terkait gizi.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan
Nadi Respirasi
Fisik Darah Suhu (°C)
(x/menit) (x/menit)
(mmHg)
Leher belakang dan
punggung terasa nyeri,
pusing, tangan kanan 110/70 72 12 36
dan kiri sulit bergerak, (Normal) (Normal) (Rendah) (Normal)
kaki kanan dan kiri sulit
bergerak.

61
Nilai respirasi yang rendah menunjukkan bahwa inspirasi dan ekspirasi
yang dalam atau secara keseluruhan merupakan pernafasan yang lamban. Nilai
respirasi Os menunjukkan adanya perubahan pola pernafasan yang sebabkan
oleh gangguan suplai oksigen olrh pembuluh darah yang menuju ke otak.
3. Dietary History
Kebiasaan makan
Sejak bulan puasa sering mengkonsumsi makanan bersantan dan
berminyak seperti kolak dan gorengan. Os biasa mengonsumsi sayur dua
penukar, karbohidrat pada nasi enam penukar, air putih sampai delapan gelas
dalam sehari. Jika masih terasa kenyang, Os tidak makan malam. Os menyukai
buah pisang.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan (kkal) (gram) (gram) (gram)
(gram)
Makan Pagi
nasi uduk 150 177,1 3,1 2,3 35,3
semur tahu 50 68,5 6,8 2,3 5,3
kentang 30 27,9 0,6 0 6,5
bihun 25 95,2 0,1 0 22,8
bawang goreng 2 7,3 0,1 0,4 0,8
Makan Siang
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
jagung muda 25 14,8 0,4 0,2 3,5
kembang kol 25 6,3 0,3 0,1 1,4
wortel 25 5,3 0,2 0 0,9
jamur 25 6,8 0,6 0,1 1,3
Makan Malam
Pisang 100 92 1 0,5 23,4
Total 761,1 18,2 63 158,2

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS


Energ Protein Lemak Karbohidrat
Jumlah
Makanan i (gram) (gram) (gram)
(gram)
(kkal)
Makan Pagi
nasi putih 150 195 3,6 0,3 42,9
kacang polong 10 8,4 0,7 0 1,3
wortel 50 10,5 0,5 0,1 1,8
jamur 30 8,1 0,7 0,2 1,5
daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
lemak/minyak 20 172,4 0 20 0
62
Energ Protein Lemak Karbohidrat
Jumlah
Makanan i (gram) (gram) (gram)
(gram)
(kkal)
Total 536,9 52,6 18,9 47,5

Perhitungan Kebutuhan Energi


Mifflin-St. Jeor (1997)
TEE = RMR x AF x IF
RMR = 10(W) + 6,25(H) – 5(A) + 5
= 10(78) + 6,25(164) – 5(48) + 5
= 780 + 1025 – 240 +5
= 1570 kkal
AF = 1 (tirah baring)
IF = 1,1
TEE = 1570 x 1 x 1,1
= 1727 kkal (1554-1900 kkal)

Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (1727 x 60%)/4 = 259 gram (233-285 gram)
Protein = (1727 x 15%)/4 = 65 gram (62-68,3 gram)
Lemak = (1727 x 25%)/9 = 48 gram (45,6-50,4 gram)

Tabel 3.6 Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 761,1 44 536,9 31 1727 kkal
Protein 18,2 28 18,9 29 65 gram
Lemak 6,3 13 30 63 48 gram
Karbohidrat 158,2 61 47,5 18 259 gram

Berdasarkan riwayat makan Os, asupan energi, protein lemak dan


karbohidrat Os sebelum masuk rumah sakit termasuk dalam kategori kurang
(defisit). Kurangnya asupan Os disebabkan oleh kebiasaan makan Os yang
makan dalam porsi yang sedikit dan kadang tidak makan pada malam hari
karena waktu bekerja Os yang padat.

63
Tabel 7. Terapi Farmakologi
Jenis
Fungsi Efek Samping
Obat/Tindakan
Methylprednisolone meredakan inflamasi dan mual dan muntah, nyeri ulu
menangani gejala alergi hati, sakit perut, gangguan
pencernaan, lemas dan lelah,
berkeringat melebihi biasanya,
uring-uringan, kecemasan dan
depresi, sulit tidur, menstruasi
yang tidak teratur, kenaikan
berat badan
OMZ (omeprazole) mengurangi produksi asam sakit kepala, konstipasi, diare,
lambung, mencegah dan sakit perut, nyeri sendi, sakit
mengobati gangguan tenggorokan, kram otot, hilang
pencernaan atau nyeri ulu selera makan.
hati, tukak lambung,
sindrom Zollinger-Ellison,
penyakit asam lambung atau
GERD, salah satu langkah
pengobatan infeksi bakteri
H. Pylori, engurangi asam
lambung selama operasi.
Ulsafat menangani tukak pusing, diare, mual, mengantuk,
duodenum, melindungi nyeri punggung, perut
tukak duodenum dari asam kembung, sering buang gas dan
lambung, menangani mulut kering.
gastritis.
Mecobalamin mengobati anemia hipersensitivitas, sakit kepala,
megaloblastik dan neuropati rsa nyeri atau terjadi pengerasan
perifer. dis ekitar area injeksi,
berkeringat, rasa panas dan
kemerahan pada kulit wajah,
mual, kehilangan nafsu makan,
diare, muntah dan demam.
Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 8. Riwayat Personal
Keluhan Utama Kurang lebih enam hari sebelum masuk rumah sakit pasien
mengeluh baal pada kedua tangan, kemudian dada dan perut,
kedua kaki. Empat hari sebelum masuk rumah sakit kedua
tangannya melemah dan satu hari sebelum masuk rumah sakit
kedua kaki melemah.
Umur 48 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit tidak ada

64
B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan Os (makan
dalam porsi sedikit dan jarang makan malam) ditandai dengan nilai
asupan energi SMRS 44%, nilai asupan protein SMRS 28%, nilai asupan
lemak SMRS 13% dan nilai asupan karbohidrat SMRS 61% dari total
kebutuhan sehari.

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan energi total
2. Meningkatkan konsumsi serat.
b. Prinsip diet
1. Cukup energi, protein, lemak dan karbohidrat.
c. Syarat diet
1. Energi dianjurkan mencapai 1727 kkal.
2. Karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari total kebutuhan energi.
3. Utamakan karbohidrat kompleks seperti serat larut air yang terdapat pada
sayuran dan buah.
4. Tidak memberatkan kerja saluran pencernaan.
5. Menghindari makanan yang mengandung banyak karbohidrat sederhana,
makanan yang mengandung tinggi kolesterol dan makanan yang
mengandung tinggi natrium.
6. Cukup cairan ± 2 liter dalam sehari.
d. Preskripsi diet
Bentuk makanan : Biasa
Jenis diet : Biasa
Rute pemberian : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama dan 2 kali selingan

65
Tabel 9. Pemberian Diet
Bahan Makanan SP pagi selingan siang selingan malam
Protein nabati 2 0.3 - 0.3 - 0,3
Sayuran 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Buah 2 - - 1 - 1
Karbohidrat 6 1 1 2 1 1
Protein hewani rendah
2 1 - 1 -
lemak
Protein hewani lemak
2 - - 1 - 1
sedang
Lemak tidak jenuh 3 1 - 1 - 1

Energi = 1750 kkal


Protein = 65 gram
Lemak = 35 gram
Karbohidrat = 288 gram

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 10. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan Setiap per 7 hari / 1
Antopometri normal berdasarkan
LLA minggu
pengukuran LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
Kadar  Kadar laboratorium terkait
Setiap hari selama 3
Biokimia laboratorium gizi mencapai normal
hari
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat ≥90%
makan hari
dengan asupan terpenuhi

66
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Ny. SB
Tanggal lahir : 24 Desember, 1957
Umur : 75 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Tanggal Masuk : 27 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 28 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Hemiperase Dextra et clausa Stroke Iskemik onset hari
ke 1, disartria
Diet awal : DM Rendah Garam
Bentuk : Biasa

67
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Berat badan ideal = 50 kg
Berat badan normal = 45-55 Berat badan normal
kg
Berat badan aktual = Kurang BB tingkat berat
55 kg <17,0
Tinggi badan = 150 Kurang BB tingkat ringan
cm 17,0-18,5
Indeks Massa Tubuh Normal >18,5-25
Gizi baik-
= 24 kg/m2 Kelebihan BB tingkat ringan
>25-27
Kelebihan BB tingkat berat
>27
(Almatsier, 2004)

Berdasarkan hasil perhitungan antropometri, berat badan aktual Os


masuk dalam kategori berat badan normal dan status gizi berdasarkan indeks
massa tubuh Os normal.
Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Pemeriksaan
- - - -

Tidak ada hasil laboraturium abnrmal terkait gizi.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan
Nadi Respirasi
Fisik Darah Suhu (°C)
(x/menit) (x/menit)
(mmHg)
Sulit menggerakkan tubuh
130/70
sebelah kanan, dapat bicara 76 18 36
(Prehiperte
dengan pelan dan jelas, (Normal) (Normal) (Normal)
nsi)
lemas.

Berdasarkan keadaan fisik, Os mengalami stroke yang terjadi karena


adanya pembekuan di pembuluh darah yang menuju ke otak. Pembekuan
68
pembuluh darah tersebut dapat menyebabkan penurunan nutrisi dan oksigen
yang diperlukan dalam memelihara jaringan otak. Sehingga mengganggu sistem
kerja otak dan menimbulkan penurunan fungsi organ tubuh seperti sulit
bergerak atau kaku dan terjadinya gangguan berkomunikasi. Berdasarkan nilai
tekanan darah, Os mengalami peningkatan tekanan darah karena adanya
penyempitan pada pembuluh darah arteri atau arterosklerosis.

3. Dietary History
Kebiasaan makan
Os biasa makan makanan utama tiga kali sehari (pagi, siang dan malam).
Os mengonsumsi lauk nabati satu penukar, sayur satu penukar, mengonsumsi
nasi empat penukar dalam sehari. Os menyukai buah jeruk, tidak menyukai
pepaya. Os jarang mengkonsumsi daging sapi dan mengonsumsi air putih
hampir 8 gelas dalam sehari.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidr
Makanan
(gram) (gram) (gram) (gram) at (gram)
Makan Pagi
nasi putih 150 195 3,6 0,3 42,9
sayur sop daging
50 33 3,3 0,9 2,9
cincang wortel
daging ayam 50 142,4 13,4 9,4 0
Makan Siang
nasi putih 150 195 3,6 0,3 42,9
pepes ikan mas 70 56,7 8,1 2,5 0
sayur bayam wortel 50 9,4 0,5 0,1 2
tempe orek 25 25 2,4 1 2,2
Makan Malam
nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6
sayur bayam wortel 50 9,4 0,5 0,1 2
ayam goreng 55 182,6 14,4 12,7 2
TOTAL 978,7 52,2 27,7 125,6

69
Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS
Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat (gram)
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram)
27 Juli 2016
Makan Malam
nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6
ikan tenggiri 50 56 10,7 1,1 0
tahu 50 38 4,1 2,4 0,9
minyak/lemak 5 43,1 0 5 0
labu siam 20 4 0,2 0,1 0,9
kacang 20 7 0,4 0,1 1,6
panjang
jagung 15 16,2 0,5 0,2 3,8
kuning pipil
pepaya 60 23,4 0,4 0,1 5,9
28 Juli 2016
Makan Pagi
nasi putih 150 195 3,6 0,3 42,9
daging sapi 40 107,6 10 7,2 0
minyak/lemak 10 86,2 0 10 0
perkedel 40 109,2 3,5 86 4,7
kentang
timun 25 3,2 0,2 0 0,7
wortel 30 6,3 0,3 0,1 1,1
TOTAL 825,3 27,2 35,3 91

Perhitungan Kebutuhan Energi


Perkeni (2006)
Berat badan aktual = 55 kg
Kalori energi basal = 25 kkal/BB
= 25 kkal x 55
= 1375 kkal
Koreksi usia = 1375 x –(5%) = - 69 kkal
Koreksi aktifitas (istirahat) = 1375 x 10% = 137,5 kkal
Komplikasi (Stroke) = 1375 x 10% = 137,5 kkal
Total kebutuhan energi = kalori energi basal – koreksi usia + aktifitas +
komplikasi
= 1375 kkal – 69 kkal + 137,5 +137,5

70
= 1581 kkal (1422,9-1739,1 kkal)

Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Makro


Kabohidrat = (1581 x 60%)/4 = 237 gram (213-260,7 gram)
Protein = (1581 x 15%)/4 = 59 gram (56-62 gram)
Lemak = (1581 x 25%)/9 = 43,9 gram (41,7-46,1 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 978,7 61,9 825 52 1581 kkal
Protein 52,2 90 27,2 46,9 58 gram
Lemak 27,7 63,1 35,3 80,4 43,9 gram
Karbohidrat 125,6 53 91 38,4 237 gram

Berdasarkan hasil perhitungan SMRS, asupan energi, lemak dan


karbohidrat kurang (defisit). Kurangnya asupan SMRS Os disebabkan oleh
kebiasaan Os yang makan dalam porsi kecil. Sedangkan, asupan RS Os untuk
makan malam dan pagi masih dalam kategori cukup, karena makanan Os hanya
tersisa sedikit.

Tabel 7. Terapi Farmakologi


Jenis Obat/Tindakan Fungsi Efek samping
Miniaspi Mencegah pembekuan Memar, mimisan,
darah pada penderita pendarahan di bawah kulit,
stroke, serangan jantung, gangguan pencernaan, sakit
operasi pada jantung, perut, konstipasi atau diare.
penderita sindrom koroner
akut.
Clopidogrel Mencegah pembekuan Memar, mimisan,
darah pada penderita pendarahan di bawah kulit,
stroke, serangan jantung, gangguan pencernaan, sakit
operasi pada jantung, perut, konstipasi atau diare.
penderita sindrom koroner
akut.
Atorvastatin Menurunkan kadar Konstipasi, diare, sakit
kolesterol dalam darah, kepala, perut kembung, mual.
menurunkan resiko
penyakit jantung dan
penyakit pembuluh darah.
Vitamin B6 Mengatasi defisiensi Dosis tinggi secara jangka
vitamin B6 panjang, berupa masalah
sistem saraf, seperti kebas,
71
Jenis Obat/Tindakan Fungsi Efek samping
mati rasa, kesemutan, dan
gangguan pada indra peraba.
Vitamin B12 Mengatasi defisiensi Diare, tubuh terasa bengkak,
vitamin B12 kram otot,
Citicolin Mencegah degenerasi Insomnia, sakit kepala, diare,
saraf dan melindungi dari tekanan darah rendah
kerusakan mata akibat (hipotensi), tekanan darah
degenerasi saraf optik, tinggi (hipertensi), mual,
meningkatkan penglihatan terganggu, sakit
metabolisme glukosa bagian dada.
diotak, meningkatkan
aliran darah dan oksigen
di otak.
Amlodipin Mengatasi hipertensi dan Lelah, pusing, jantung
serangan angina. berdegup kencang, mual dan
tidak nyaman dibagian perut,
pergelangan kaki
membengkak.
Glibenclamid Membantu menurunkan Gejala-gejala hipoglikemia,
kadar gula darah pada mual, nyeri ulu hati, sembelit
penderita diabetes dan konstipasi, mengalami
mellitus tipe II diare, berat badan naik.
Gludapatic Membantu menurunkan Mual dan muntah, penurunan
kadar gula darah pada nafsu makan, sensasi rasa
penderita diabetes logam di mulut, sakit perut,
mellitus tipe II batuk, nyeri otot dan kram,
lemas dan mengantuk.
Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 8. Riwayat Personal
Keluhan Utama Tidak bisa menggerakkan tubuh sebelah kanan,
lemas dan sakit kepala.
Umur 75 tahun
Jenis kelamin Perempuan
Agama Islam
Riwayat Penyakit Hipertensi

B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan pasien (makan
utama dengan porsi sedikit ditandai dengan nilau asupan SMRS energi
61,9%, lemak 63,1%, 53% dari kebutuhan.

72
C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan.
2. Membantu menstabilkan tekanan darah.

b. Prinsip Diet
1. Cukup energi, karbohidrat, protein dan lemak.
2. Rendah garam.
3. Mudah cerna.
c. Syarat Diet
1. Energi dianjurkan mencapai 1581 kkal.
2. Karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari kebutuhan energi.
3. Meningkatkan asupan serat dengan buah, sayuran dan selingan pada menu
diet.
4. Membatasi karbohidrat sederhana, seperti penggunaan gula pasir.
d. Preskripsi Diet
1. Bentuk : Biasa
2. Jenis diet : Diet DM 1500
3. Rute : Oral
4. Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali selingan

Tabel 9. Pemberian Diet


Bahan Makanan SP Pagi Selingan Siang Selingan Malam
Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Buah 2 - - 1 1
Karbohidrat 4 1 0,5 1 0,5 1
Protein hewani
4 2 - - - 2
rendah lemak
Protein hewani
2 - - 2 - -
lemak sedang
Lemak/minyak 3 1 - 1 - 1

Nilai gizi
Energi = 1500 kkal
Protein = 70 gram
73
Lemak = 39 gram
Karbohidrat = 208 gram

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 10. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan
Setiap per 7 hari / 1 normal berdasarkan
Antopometri Indeks Massa
minggu perhitungan Indeks Massa
Tubuh
Tubuh
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Setiap hari selama 3
Klinis dan fisik (tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
 Kadar laboratorium
Kadar
Setiap hari selama 3 terkait gizi mencapai
Biokimia laboratorium
hari normal
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Setiap hari selama 3
Asupan makan kebutuhan lemak, dan karbohidrat
hari
dengan asupan ≥90% terpenuhi

74
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. FD
Tanggal lahir : 2 Oktober 1970
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Tanggal Masuk : 27 Juli 2016
Tanggal Pengamatan : 28 Juli 2016
Diagnosa Penyakit : Hemihipestesi (Defisit Sensori), Hemiperase Dextra et
clausa suspect Stroke Iskemik
Diet awal : Biasa
Bentuk : Biasa

B. Gambaran Umum
Os adalah seorang karyawan swasta berusia 46 tahun. Os bekerja 5 hari
dalam seminggu dari jam 08.00-16.00 WIB. Os tidak mempunyai riwayat
hipertensi namun ada riwayat penyekit pada katup jantung. Os datang dengan
keluhan kesemutan dan baal pada tubuh tangan dan kaki sebelah kanan sejak 5 jam
sebelum masuk rumah sakit disertai jalan sempoyongan, kaki kanan terasa lebih
berat dan bicara kurang jelas.

75
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Berat badan ideal = 70 kg
Berat badan normal = 63-77 kg Berat badan berlebih
Berat badan aktual =
Kurang BB tingkat berat <17,0
80 kg
Kurang BB tingkat ringan 17,0-
Tinggi badan = 170
18,5
cm
Normal >18,5-25
Indeks Massa Tubuh Gizi lebih
Kelebihan BB tingkat ringan >25-
= 27,68 kg/m2
27
Kelebihan BB tingkat berat >27
(Almatsier, 2004)

Berdasarkan hasil perhitungan antropometri, berat badan aktual Os


masuk dalam kategori berat badan berlebih dan status gizi berdasarkan indeks
massa tubuh Os adalah overweight.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Keterangan


Pemeriksaan
- - - -

Tidak ada hasil laboraturium abnormal terkait gizi.


2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan
Nadi Respirasi
Fisik Darah Suhu (°C)
(x/menit) (x/menit)
(mmHg)
Agak sulit
menggerakkan tubuh
sebelah kanan, dapat 145/80 86 18 35,8
bicara dengan pelan (Tinggi) (Normal) (Normal) (Normal)
dan jelas, sedikit
lemas.

76
Berdasarkan pemeriksaan fisik, Os terlihat agak sulit menggerakkan
tubuh sebelah kanan dan sedikit lemas. Namun, Os mengatakan tidak ada
keluhan. Berdasarkan nilai tekanan darah, Os mengalami peningkatan tekanan
darah karena adanya penyumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang
mengarah ke otak yang disebabkan mengerasnya pembuluh darah
(aterosklerosis).
3. Dietary History
Kebiasaan makan
Os biasa makan makanan utama 2 kali, yaitu pada siang hari dam malam
hari. Dalam satu kali makan utama terdapat nasi 3 penukar, lauk nabati 2
penukar dan sayur ½ penukar. Os jarang mengkonsumsi daging ayam dan
daging sapi. Os jarang mengkonsumsi buah, namun menyukai buah pepaya. Os
mengonsumsi air putih 2-8 gelas dalam sehari.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (gram) (gram) (gram) (gram)
Makan Siang
nasi putih 300 390 7,2 0,6 85,8
tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
tahu 77 58,5 6,2 3,7 1,5
sayur sop 50 52 0,9 3,5 5,3
minyak/lemak 10 86,2 0 10 0

Makan Malam
nasi putih 300 390,1 7,2 0,6 85,8
tempe orek 50 50 4,8 2 4,3
sayur tahu 70 126 4 9,4 7,9
pepaya 110 42,9 0,7 0,1 10,8
TOTAL 1295,2 40,5 33,7 209,8

77
Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS
Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Malam
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
ikan tenggiri 70 78,5 15 1,6 0
tahu 60 45,6 4,9 2,9 1,1
minyak/lemak 5 43,1 0 5 0
labu siam 25 5 0,2 0,1 1,1
kacang panjang 25 8,7 0,5 0,1 0,2
jagung kuning pipil 15 54,3 1,2 0,5 11,5
pepaya 110 42,9 0,7 0,1 10,8
Makan Pagi
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
daging sapi 35 94,1 8,7 6,3 0
minyak/lemak 10 86,2 0 10 0
perkedel kentang 45 122,8 3,9 9,7 5,3
timun 30 3,9 0,2 0 0,8
wortel 25 5,3 0,2 0 0,9
TOTAL 1110,3 45,1 37,2 147,9

Perhitungan Kebutuhan Energi


Perhitungan kebutuhan zat gizi makro, yaitu karbohidrat, protein dan lemak
sesuai dengan perhitungan kebutuhan pada pasien stroke, yaitu karbohidrat 60-
70%, protein 1,2-1,5 gram/kgBB atau 17-21,5% dan lemak 20-25% dari
kebutuhan energi total (Almatsier, 2006).
Mifflin-St. Jeor (1997)
Kebutuhan energi = RMR x AF x IF
AF =1
IF = 1,1
RMR = 10(W) + 6,25(H) – 5(A) + 5
= 10(70) + 6,25(170) – 5(45) + 5
= 700 + 1062,5 – 225 + 5
= 1542,5 kkal
RMR x AF x IF = 1542,5 x 1 x 1,1
= 1697 kkal (1527,3-1866,7 kkal)
78
Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Makro
Kabohidrat = (1697 x 60%)/4 = 254,6 gram (229-280 gram)
Protein = (1697 x 15%)/4 = 63,6 gram (60,4-66,8 gram)
Lemak = (1697 x 25%)/9 = 47 gram (44,65-49,35 gram)
Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan SMRS dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 1295,2 76,3 1110,3 65,4 1697 kkal
Protein 40,5 63,7 45,1 70,9 63,6 gram
Lemak 33,7 71,7 37,2 79 47 gram
Karbohidrat 209,8 82,4 147,9 58 254,6 gram

Berdasarkan hasil perbandingan asupan oral dan kebutuhan, asupan


SMRS protein dan lemak kurang (defisit). Kurangnya asupan protein dan lemak
disebabkan oleh Os yang jarang mengkonsumsi dan tidak menyukai daging
ayam dan daging sapi. Os juga mengkonsumsi daging ikan tapi bukan dalam
frekuensi yang sering.

Tabel 7. Terapi Farmakologi


Jenis Fungsi Efek samping
Obat/Tindakan
Miniaspi Mencegah pembekuan darah Memar, mimisan, pendarahan
pada penderita stroke, di bawah kulit, gangguan
serangan jantung, operasi pada pencernaan, sakit perut,
jantung, penderita sindrom konstipasi atau diare.
koroner akut.
Clopidogrel Mencegah pembekuan darah Memar, mimisan, pendarahan
pada penderita stroke, di bawah kulit, gangguan
serangan jantung, operasi pada pencernaan, sakit perut,
jantung, penderita sindrom konstipasi atau diare.
koroner akut.
Atorvastatin Menurunkan kadar kolesterol Konstipasi, diare, sakit kepala,
dalam darah, menurunkan perut kembung, mual.
resiko penyakit jantung dan
penyakit pembuluh darah.
Vitamin B6 Mengatasi defisiensi vitamin Dosis tinggi secara jangka
B6 panjang, berupa masalah
sistem saraf, seperti kebas,
mati rasa, kesemutan, dan
gangguan pada indra peraba.
Vitamin B12 Mengatasi defisiensi vitamin Diare, tubuh terasa bengkak,
B12 kram otot,

79
Jenis Fungsi Efek samping
Obat/Tindakan
Citicolin Mencegah degenerasi saraf Insomnia, sakit kepala, diare,
dan melindungi dari kerusakan tekanan darah rendah
mata akibat degenerasi saraf (hipotensi), tekanan darah
optik, meningkatkan tinggi (hipertensi), mual,
metabolisme glukosa diotak, penglihatan terganggu, sakit
meningkatkan aliran darah dan bagian dada.
oksigen di otak.
Amlodipin Mengatasi hipertensi dan Lelah, pusing, jantung
serangan angina. berdegup kencang, mual dan
tidak nyaman dibagian perut,
pergelangan kaki
membengkak.
Glibenclamid Membantu menurunkan kadar Gejala-gejala hipoglikemia,
gula darah pada penderita mual, nyeri ulu hati, sembelit
diabetes mellitus tipe II dan konstipasi, mengalami
diare, berat badan naik.
Gludapatic Membantu menurunkan kadar Mual dan muntah, penurunan
gula darah pada penderita nafsu makan, sensasi rasa
diabetes mellitus tipe II logam di mulut, sakit perut,
batuk, nyeri otot dan kram,
lemas dan mengantuk.
Sumber : Referensi Ringkas Produk Obat Edisi 2016 (MIMS, 2016)

4. Riwayat Personal
Tabel 8. Riwayat Personal
Keluhan Utama Kesemutan dan baaal pada tubuh sebelah kanan
(tangan dan kaki) sejak 5 jam sebelum masuk rumah
sakit diserati jalan sempoyongan, kaki kanan terasa
lebih berat dan bicara kurang jelas.
Umur 46 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit Penyakit Katup Jantung

B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan pasien
(makan utama dengan porsi sedikit ditandai dengan nilai asupan SMRS
protein 63,7%, lemak 71,7% dari kebutuhan.

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan.
2. Membantu menstabilkan tekanan darah.
80
b. Prinsip Diet
1. Cukup energi, karbohidrat, protein dan lemak.
2. Rendah garam.
3. Mudah cerna.
c. Syarat Diet
1. Energi dianjurkan mencapai 1697 kkal.
2. Karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari kebutuhan energi.
3. Meningkatkan asupan serat dengan buah, sayuran dan selingan pada menu
diet.
4. Membatasi karbohidrat sederhana, seperti penggunaan gula pasir.
d. Preskripsi Diet
1. Bentuk : Biasa
2. Jenis diet : Diet Biasa
3. Rute : Oral
4. Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali selingan

Tabel 9. Pemberian Diet


Bahan
SP Pagi Selingan Siang Selingan Malam
Makanan
Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran B 3 1 - 1 - 1
Buah 2 - - 1 1
Karbohidrat 5 1 0,5 1,5 0,5 1
Protein hewani
4 2 - - - 2
rendah lemak
Protein hewani
2 - - 2 - -
lemak sedang
Lemak/minyak 3 1 - 1 - 1

Nilai gizi
Energi = 1700 kkal
Protein = 75 gram
Lemak = 39 gram
Karbohidrat = 253 gram

81
D. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Tabel 10. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan
Setiap per 7 hari / 1 normal berdasarkan
Antopometri Indeks Massa
minggu perhitungan Indeks Massa
Tubuh
Tubuh
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Setiap hari selama 3
Klinis dan fisik (tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
 Kadar laboratorium
Kadar
Setiap hari selama 3 terkait gizi mencapai
Biokimia laboratorium
hari normal
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Setiap hari selama 3
Asupan makan kebutuhan lemak, dan karbohidrat
hari
dengan asupan ≥90% terpenuhi

82
NUTRITION CARE PROCESS PADA PASIEN DI RUANGAN 7B

DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Ny. NP
Tanggal lahir : 3 Agustus 1975
Umur : 41 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma
Pekerjaan : Pensiunan
Tanggal Masuk : 2 Agustus 2016
Tanggal Pengamatan : 3 Agustus 2016
Diagnosa Penyakit : Meningioma Frontal
Diet awal : Bubur
Bentuk Makanan : Lunak

B. Gambaran Umum Pasien

Os adalah seorang pensiuan berusia 40 tahun. Pendidikan Os merupakan


diploma. Setelah Os melahirkan anak pertama, beberapa bulan kemudian Os
mengalami amnesia jangka pendek. Ibu Os juga memberi keterangan bahwa Os
agak sulit berkomunikasi dengan orang yang belum Os kenal. Keluarga Os
membiarkan hal tersebut sampai pada tanggal 2 Agustus 2016 Os didiagnosa
menderita meningioma frontal. Os belum bisa dikaji secara verbal.

83
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Lingkar lengan atas = 25 Gizi baik : ≥85%
cm Gizi kurang : ≥70% - <85%
Gizi baik
Persentil = (25/29) x Gizi buruk : <70%
(Wahyuningsih, 2013)
100% = 86,2% Estimasi tinggi badan : 161 cm
Tinggi lutut = 47 cm Estimasi berat badan : 59
-

Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas, status gizi Os termasuk dalam


kategori gizi baik.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Pemeriksaan
- - - -

Tidak ada hasil laboraturium abnrmal terkait gizi.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Nadi
Respirasi Suhu
Fisik Darah (x/meni
(x/menit) (°C)
(mmHg) t)

Kesadaran compos metis, 86


100/70 17 36,2
lemas, gangguan (Normal
(Normal) (Normal) (Normal)
komunikasi verbal. )

Berdasarkan penmeriksaan fisik, keadaan Os yang mengalami


gangguan komunikasi verbal kemungkinan disebabkan oleh terganggunya
sistem saraf Os. Sehingga, Os mengalami hambatan dalam merespon
komunikasi verbal.

84
3. Dietary History
Kebiasaan makan
Os biasa makan makanan utama 3 kali dalam sehari dan porsi sedikit.
Dalam satu kali makan utama Os makan bubur nasi 1 penukar, lauk hewani dan
lauk nabati 1 penukar, sayuran 1 penukar dan buah 1 penukar. Siang hari
diberikan sari kacang hijau atau sari buah.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
kentang 200 185,9 4 0,2 43,2
telur ayam 55 85,3 6,9 5,8 0,6
bayam merah 50 18,5 1,9 0,1 3,7
wortel 25 5,3 0,2 0 0,9
jagung kuning pipil 25 27 0,8 0,3 6,3
apel 85 50,2 0,2 0,3 13
Makan Siang
bubur nasi 200 145,8 2,6 0,2 32
bayam merah 50 18,5 1,9 0,1 3,7
wortel 25 5,3 0,2 0 0,9
jagung kuning pipil 25 90,5 2 0,9 19,2
kiwi 110 67 1,1 0,7 11,8
Makan Malam
jus tomat 250 55 1,3 0,5 13,3
Total 754,3 23,1 9,3 148,5

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
bubur nasi 200 145,8 2,6 0,2 32
daging ayam 20 57 5,4 3,8 0
santan 5 3,5 0 0,3 0,2
tahu 55 41,8 4,5 2,6 1
daun bawang 2 0,4 0 0 0,1
TOTAL 251,5 13 7 13,6

85
Perhitungan Kebutuhan Energi
Mifflin-St. Jeor (1997)
Kebutuhan kalori = RMR x AF x IF
RMR = 10 (W) + 6,25 (H) -5(A) - 161
= 10 (59) + 6,25 (161) – 5 (41) - 161
= 1235 kkal
AF =1
IF = 1,3
RMR x AF x IF = 1235 kkal x 1 x 1,3
= 1605,5 kkal (1445-1766 kkal)

Perhitungan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (1605,5 x 60%)/4 = 240,8 gram (216,7-267 gram)
Protein = (1605,5 x 15%)/4 = 60,2 gram (57,2-63,2 gram)
Lemak = (1605,5 x 25%)/9 = 44,6 gram (42,4-46,8 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 754,3 47 251,5 15,66 1605,5 kkal
Protein 23,1 38,4 13 21,6 60,2 gram
Lemak 9,3 20,8 7 15,7 44,6 gram
Karbohidrat 148,5 61,7 13,6 5,65 240,8 gram

Berdasarkan riwayat makan Os, asupan energi RS Os sudah mencapai


kebutuhan energi makan pagi dalam sehari.

4. Riwayat Personal
Tabel 7. Riwayat Personal
Keluhan Utama Belum bisa dikaji secara verbal.
Umur 60 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit tidak ada

86
B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan kebiasaan makan pasien
(dalam porsi sedikit) ditandai dengan nilai asupan SMRS energi 47%,
protein, 38,4%, lemak 20,8% dan karbohidrat 61,7% dari total kebutuhan
energi dalam sehari

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan dalam sehari.
b. Prinsip Diet
1. Cukup energi, protein, lemak dan karbohidrat.
c. Syarat Diet
1. Energi dianjurkan mencapai 1605,5 kkal.
2. Jumlah karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari kebutuhan energi
total dalam sehari.
d. Preskripsi Diet
Bentuk : Biasa
Jenis : Biasa
Rute : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali makan selingan

Tabel 8. Pemberian Diet

Bahan Makanan SP Pagi Selingan Siang Selingan Malam


Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran 3 1 - 1 - 1
Buah 2 - - 1 - 1
Gula 2 - 1 1
Karbohidrat 4 1 1/2 1 1/2 1
Protein hewani
2 2 - - - -
rendah lemak
Protein hewani
4 - - 2 - 2
lemak sedang
Lemak/minyak 3 1 - 1 - 1

87
Nilai Gizi
Energi = 1675 kkal
Karbohidrat = 312 gram
Protein = 71 gram
Lemak = 45 gram

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 9. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan Setiap per 7 hari / 1
Antopometri normal berdasarkan
LLA minggu
perhitungan LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
 Kadar laboratorium
Kadar
Setiap hari selama 3 terkait gizi mencapai
Biokimia laboratorium
hari normal
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat
makan hari
dengan asupan ≥90% terpenuhi

88
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. J
Tanggal lahir : 8 Maret 1956
Umur : 60 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Tanggal Masuk : 2 Agustus 2016
Tanggal Pengamatan : 3 Agustus 2016
Diagnosa Penyakit : Hemiparesis Sinistra et clausa Space Occupying Lesions
Intrakranial
Diet awal : Bubur
Bentuk : Lunak

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang petani berusia 60 tahun. Os bekerja setiap hari dari jam
07.00-15.00 WIB. Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit Os mengeluh lemah
di tubuh bagian sebelah kiri dan sakit kepala. Os datang tanpa konfirmasi dari
Rumah Sakit Medika Cikarang dengan penurunan kesadaran yang disebabkan
adanya lesi pada intrakranial.

89
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Lingkar lengan atas = 22 Gizi baik : ≥85%
cm Gizi kurang : ≥70% -
Persentil = (22/31,7) x <85% Gizi kurang
Gizi buruk : <70%
100% = 64,9% (Wahyuningsih, 2013)
Tinggi lutut = 46 cm Estimasi tinggi badan :
155 cm
Estimasi berat badan : 46 -
kg

Berdasarkan pengukuran lingkar lengan atas, status gizi Os termasuk dalam


kategori gizi kurang. sehingga

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Hasil Nilai Rujukan Interpretasi


Pemeriksaan
- - - -

Tidak ada hasil laboraturium abnrmal terkait gizi.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Darah Nadi Respirasi Suhu


Fisik
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (°C)

Kesadaran compos 36,2


130/80 73 16
metis, pusing dan (Normal
(Normal) (Normal) (Normal)
mual.. )

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, Os mengalami pusing dan mual


yang kemungkinan merupakan dari gejala meiningkatnya tekanan
intrakranial.

90
3. Dietary History
Kebiasaan makan
Os biasa makan makanan utama 2 kali dalam sehari, yaitu pagi dan
siang. Dalam satu kali makan utama terdapat 2 penukar nasi atau bubur nasi, 1
penukar lauk hewani, 1 penukar lauk nabati dan ½ penukar sayuran. Os
menyukai buah pisang. Os biasa mengonsumsi air putih lebih dari 8 gelas dalam
sehari.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidr
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) at (gram)
Makan Pagi
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
ikan mas goreng 35 70,7 5,6 5,3 0
sayur sop 50 52 0,9 3,5 5,3
tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
minyak/lemak 5 43,1 0 5 0
Makan Siang
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
sayur sop ayam 100 71,9 5,9 3,8 3,4
tahu 55 113,3 11,2 0,2 0,6
pisang mas 80 73,6 0,8 0,4 18,7
minyak/lemak 5 43,1 0 5 0
Makan Malam
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
sayur labu 100 14,1 0,5 0,5 2,3
lemak/minyak 5 43,1 0 5 0
Total 1517,9 45,6 55,8 211,6

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidr
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) at (gram)
Makan Pagi (2 Agustus, 2016)
nasi putih 150 195 3,6 0,3 42,9
brokoli 25 41,8 4,5 2,6 1
tahu 55 5,8 0,8 0 0,5
minyak/lemak 10 86,2 0 10 0
TOTAL 328,8 8,8 13 44,4

91
Perhitungan Kebutuhan Energi
Mifflin-St. Jeor (1997)
Kebutuhan kalori = RMR x AF x IF
RMR = 10 (W) + 6,25 (H) -5(A) + 5
= 10 (46) + 6,25 (155) – 5 (60) +5
= 1134 kkal
AF =1
IF = 1,3
RMR x AF x IF = 1134 kkal x 1 x 1,3
= 1474 kkal (1705,5-2084,5 gram)

Perhitungan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (1474 x 60%)/4 = 221 gram (198,9-243 gram)
Protein = (1474 x 15%)/4 = 55,3 gram (52,5-58 gram)
Lemak = (1474 x 25%)/9 = 41 gram (39-43 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 1329,5 90,2 328,8 22,3 1474 kkal
Protein 44,65 80,7 8,8 15,9 55,3 gram
Lemak 38,2 93,3 13 32 41 gram
Karbohidrat 324,2 146,7 44,4 20 221 gram

Berdasarkan riwayat makan Os, asupan energi RS Os sudah mencapai


kebutuhan energi makan pagi dalam sehari.

4. Riwayat Personal
Tabel 7. Riwayat Personal
Keluhan Utama Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit
Os mengeluh lemah di tubuh bagian sebelah
kiri dan sakit kepala.
Umur 60 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit tidak ada

92
B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan adanya pusing, mual dan
kebiasaan makan (tidak mengkonsumsi daging sapi) ditandai dengan nilai
asupan RS (makan pagi) energi 17%, protein 12,4%, lemak 24,5% dan
karbohidrat 15,6% dari total kebutuhan energi makan pagi dalam sehari

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan dalam sehari.
b. Prinsip Diet
1. Cukup energi, protein, lemak dan karbohidrat.
c. Syarat Diet
1. Energi dianjurkan mencapai 1895 kkal.
2. Jumlah karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari kebutuhan
energi total dalam sehari.
d. Preskripsi Diet
Bentuk : Biasa
Jenis : Diet Biasa (N)
Rute : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali makan selingan

Tabel 8. Pemberian Diet

Bahan Makanan SP Pagi Selingan Siang Selingan Malam


Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Buah 2 - - 1 - 1
Gula 2 - 1 1
Karbohidrat 4 1 1/2 1 1/2 1
Protein hewani
2 1 - 1 - -
rendah lemak
Protein hewani
2 - - 1 - 1
lemak sedang
Lemak/minyak 3 1 - 1 - 1

93
Nilai Gizi
Energi = 1500 kkal
Protein = 56 gram
Lemak = 35 gram
Karbohidrat = 232 gram

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan Setiap per 7 hari / 1
Antopometri normal berdasarkan
LLA minggu
perhitungan LLA
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
 Kadar laboratorium
Kadar
Setiap hari selama 3 terkait gizi mencapai
Biokimia laboratorium
hari normal
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat
makan hari
dengan asupan ≥90% terpenuhi

94
DATA UMUM PASIEN

A. Data Umum Pasien


Nama : Tn. I
Tanggal lahir : 3 Desember 1975
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Tanggal Masuk : 1 Agustus 2016
Tanggal Pengamatan : 2 Agustus 2016
Diagnosa Penyakit : Space Occupying Lesions Intrakranial, Hidrosefalus
Obstruktif
Diet awal : Biasa
Bentuk : Biasa

B. Gambaran Umum Pasien


Os adalah seorang wiswasta berusia 40 tahun. Os bekerja lima hari dalam
seminggu. Namun, Os tidak menyempatkan diri untuk berolahraga pada hari Sabtu
dan Minggu. Pada tanggal 1 Agustus di siang hari dari poli RS PON dengan
keluhan nyeri kepala bagian belakang sampai dengan leher, tidak bisa bicara
dengan jelas, kedua mata tidak bisa melihat sejak tahun 2012.

95
NUTRITION CARE PROCESS

A. Asesmen
1. Antropometri
Tabel 1. Antropometri
Hasil Pengukuran Nilai Standar Interpretasi
Kurang BB tingkat berat
<17,0
Berat badan = 60 kg
Kurang BB tingkat ringan
Tinggi badan = 160 cm
17,0-18,5
Indeks Massa Tubuh = Gizi baik
Normal >18,5-25
23,6 kg/m2 -
Kelebihan BB tingkat ringan
>25-27
Kelebihan BB tingkat berat
>27

Berdasarkan perhitungan indeks massa tubuh, status gizi Os merupakan


status gizi normal. Berat badan aktual juga termasuk dalam berat badan ideal
dan normal.

Tabel 2. Hasil Pemeriksaan Laboraturium

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Interprestasi


Klorida 108 mmol/l 98-106 mmol/l Tinggi

Berdasarkan hasil laboraturium, nilai klorida termasuk dalam katergoi


tinggi. Nilai klorida Os yang meningkat kemungkinan disebabkan oleh adanya
dehidrasi akut, asidosis metabolik dan gangguan pada fungsi ginjal Os.

2. Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tabel 3. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

Tekanan Darah Nadi Respirasi


Fisik Suhu (°C)
(mmHg) (x/menit) (x/menit)

Kesadaran compos
130/80 73 16 36,2
metis, pusing dan
(Normal) (Normal) (Normal) (Normal)
mual.

96
Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik, Os masih mengalami pusing dan
mual yang kemungkinan merupakan gejala dari meningkatnya tekanan pada
bagian intrakranial.

3. Dietary History
Kebiasaan makan
Os biasa makan makanan utama 3 kali dalam sehari. Dalam satu kali
makan utama terdapat 2 penukar nasi, ½ penukar sayuran, 2 penukar lauk
hewani dan 1 penukar buah. Os menyukai kudapan seperti gorengan yang dibuat
sendiri. Os mengonsumsi air putih lebih dari 8 gelas dalam sehari.

Tabel 4. Hasil Perhitungan Riwayat Makan SMRS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi
lontong sayur 420 389 14,55 10,68 57,33
Makan Siang
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
ikan mas goreng 70 141,4 11,2 10,9 0
sayur bayam wortel 50 9,4 0,5 0,1 2
minyak/lemak 10 86,2 0 10 0
jeruk manis 110 51,8 1 0,1 13
Makan Malam
nasi putih 200 260 4,8 0,4 57,2
telur ayam 55 156,7 14,8 10,4 0
sayur bayam wortel 50 9,4 0,5 0,1 2
lemak/minyak 10 86,2 0 10 0
pisang 40 36,8 0,4 0,2 9,4
Total 1329,5 44,65 38,2 324,2

Tabel 5. Hasil Perhitungan Riwayat Makan RS


Jumlah Energi Protein Lemak Karbohidrat
Makanan
(gram) (kkal) (gram) (gram) (gram)
Makan Pagi (2 Agustus, 2016)
nasi putih 150 195 3,6 0,3 42,9
brokoli 25 41,8 4,5 2,6 1
tahu 55 5,8 0,8 0 0,5
minyak/lemak 10 86,2 0 10 0
TOTAL 328,8 8,8 13 44,4

97
Perhitungan Kebutuhan Energi
Mifflin-St. Jeor (1997)
Kebutuhan kalori = RMR x AF x IF
RMR = 10 (W) + 6,25 (H) -5(A) + 5
= 10 (78) + 1137,5 -200 +5
= 1722,5 kkal
AF =1
IF = 1,1
RMR x AF x IF = 1722,5 kkal x 1 x 1,1
= 1895 kkal (1705,5-2084,5 gram)

Perhitungan Zat Gizi Makro


Karbohidrat = (1895 x 60%)/4 = 285 gram (256,5-313,5 gram)
Protein = (1895 x 15%)/4 = 71 gram (67,45-74,55 gram)
Lemak = (1895 x 25%)/9 = 53 gram (50,35-55,65 gram)

Tabel 6. Perbandingan Nilai Asupan dengan Perhitungan Kebutuhan

SMRS RS
Zat Gizi Kebutuhan
Nilai % Nilai %
Energi 1329,5 70,2 328,8 17 1895 kkal
Protein 44,65 62,9 8,8 12,4 71 gram
Lemak 38,2 72 13 24,5 53 gram
Karbohidrat 324,2 113,75 44,4 15,6 285 gram

Berdasarkan riwayat makan Os, asupan energi RS Os sudah mencapai


kebutuhan energi makan pagi dalam sehari.

4. Riwayat Personal
Tabel 7. Riwayat Personal
Keluhan Utama Sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit Os
mengeluh lemah di tubuh bagian sebelah kiri dan
sakit kepala.
Umur 60 tahun
Jenis kelamin Laki-laki
Agama Islam
Riwayat Penyakit tidak ada

98
B. Diagnosis Gizi
Domain Asupan
N.I. 2.1 Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan adanya pusing, mual dan
kebiasaan makan (tidak mengkonsumsi daging sapi) ditandai dengan nilai
asupan RS (makan pagi) energi 17%, protein 12,4%, lemak 24,5% dan
karbohidrat 15,6% dari total kebutuhan energi makan pagi dalam sehari.

C. Intervensi Gizi
a. Tujuan Diet
1. Mengoptimalkan asupan oral 80-100% dari kebutuhan dalam sehari.
b. Prinsip Diet
1. Cukup energi, protein, lemak dan karbohidrat.
c. Syarat Diet
1. Energi dianjurkan mencapai 1895 kkal.
2. Jumlah karbohidrat 60%, protein 15% dan lemak 25% dari kebutuhan energi
total dalam sehari.
d. Preskripsi Diet
Bentuk : Biasa
Jenis : Biasa
Rute : Oral
Frekuensi : 3 kali makan utama, 2 kali makan selingan

Tabel 8. Pemberian Diet

Bahan Makanan SP Pagi Selingan Siang Selingan Malam


Protein nabati 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Sayuran 2 0,7 - 0,7 - 0,7
Buah 2 - - 1 - 1
Gula 2 - 1 1
Karbohidrat 4 1 1/2 1 1/2 1
Protein hewani
2 1 - 1 - -
rendah lemak
Protein hewani
2 - - 1 - 1
lemak sedang
Lemak/minyak 3 1 - 1 - 1

99
Nilai Gizi
Energi = 1500 kkal
Protein = 56 gram
Lemak = 35 gram
Karbohidrat = 232 gram

D. Rencana Monitoring dan Evaluasi


Tabel 11. Rencana Monitoring dan Evaluasi
Parameter Evaluasi Pelaksanaan Target
Mencapai status gizi gizi
Perbandingan
Setiap per 7 hari / 1 normal berdasarkan
Antopometri Indeks Massa
minggu perhitungan Indeks Massa
Tubuh
Tubuh
Perbandingan  Tekanan darah: <120/80
tanda vital Os mmHg
Klinis dan Setiap hari selama 3
(tekanan darah,  HR: 60-100x/menit
fisik hari
HR, RR, dan  RR: 14-20 x/menit
suhu)  Suhu: ≤ 37°C
 Kadar laboratorium
Kadar
Setiap hari selama 3 terkait gizi mencapai
Biokimia laboratorium
hari normal
terkait gizi
Perbandingan  Asupan energi, protein,
Asupan Setiap hari selama 3
kebutuhan lemak, dan karbohidrat
makan hari
dengan asupan ≥90% terpenuhi

100
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. (2006). Penuntun Diet Edisi Baru Instalasi Gizi Perjan Rs Dr. Cipto
Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Indonesia, K. K. R. (2011). Pedoman interpretasi data klinik. Jakarta: Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Referensi Obat: Informasi Ringkas Produk Obat (3rd ed.). (2016). PT Bhuana Ilmu Populer:
Jakarta.
Wahyuningsih, R. (2013). Penatalaksanaan diet pada pasien. PT Graha Ilmu: Yogyakarta.

101

You might also like