You are on page 1of 4

FEELING USED

Description :

Ayla, cewek tegas yang memiliki passion yang sangat tinggi untuk menjadi
ketua osis. Namun tentunya tidak bisa semudah yang ia bayangkan. Aldi, cowok
urak urakan yang selalu mengganggu Ayla, mengambil kesempatan Ayla untuk
menjadi ketua osis, membut Ayla sangat membenci Aldi. Menurut Ayla, Aldi
adalah cowok yang paling egois yang pernah ia temui. Namun semua berubah
sejak saat itu, saat Aldi menatap mata Ayla menembus pupil matanya. Rasa itu
mulai muncul. Rasa yang membuat jantung Ayla berdegup dengan sangat
kencang.

Prolog :

Mesin suara detak jantung terdengar jelas di ruangan tersebut. Sepi. Satu kata
yang menggambarkan keadaan sekarang, terdapat dua orang didalamnya. Yang
satu sedang terbaring lemah di atas ranjang karna sudah mengalami koma selama
2 tahun, satunya lagi sedang menatap orang yang terbaring di ranjang tersebut
dengan tatapan menyerah. Ayla, menatap saudara laki lakinya yang sangat ia
sayangi, ia tidak pernah menyangka bahwa akan mengalami kejadian yang seperti
ini. "Kenapa harus aku? Kenapa harus keluarga aku yang ngalamin kayak gini?"
Teriak Ayla dalam hati. Memori itu terulang kembali.

Malam itu sangat sepi, keduanya sedang berada didalam mobil, bercengkrama
bersama, tertawa bersama. "Ish apaan sih Kak! Ayla ga suka tau!" Teriak Ayla
kesal karena kakaknya yang terus menerus mengganggu Ayla. Karena melihat
Ayla yang sudah mulai emosi, kakaknya menyudahi untuk menggangu nya.
Hening. Selang beberapa menit, kakaknya membuka suara.
"Ayla, kalau besar nanti, ada ataupun ga ada kakak, jaga diri baik baik ya" Sahut
Rey, Kakaknya.

"Ihh apaan sih kak! kok ngomong kayak gitu, ga boleh tau!"

Rey menatap adiknya sendu sambil tertawa " Hahaha, kan jaga jaga aja siapa tau
kalau kakak ga ada, ga ada yg bakalan antar jemput lo lagi"

"Gamau, Gaboleh. Pokoknya kakak ga boleh ninggalin Ayla!"

Seharusnya Ayla tau, bahwa itu adalah saat terakhir kakaknya menjailinya,
pertanyaan terakhir yang ditanyakan oleh kakaknya. Saat sesudah itu, semua
gelap. Ayla hanya terbangun di kamar rumah sakit dan merasakan sakit di
kepalanya. Ingatannya kembali.

PART 1 :

Sinar terik matahari membangunkan Ayla dari tidurnya yang nyenyak,


matanya yang bengkak karena lelah menangis semalaman. Yaa, Ayla menangis
karena mengetahui, bahwa sahabatnya, telah mengambil seseorang yang sangat
Ayla sayang. Seharusnya Ayla tau semua itu dari dulu. Hanya saja, Ayla terlalu
bodoh untuk percaya dengan segala omongan sahabatnya.
Langkah demi langkah Ayla berjalan di koridor sekolahnya dengan lemas, bisa
dikatakan, keadaan Ayla sekarang sangat kacau, berantakan. Ia terus menggerutu
pada dirinya sendiri. Mengapa ia bisa sebodoh itu? Bahkan dalam hal seperti ini,
Ayla sangat lemah. Satu satunya sahabat yang selalu berada disisinya,
mencampakkannya begitu saja karena lebih memilih untuk bersama dengan
seorang cowok yang sudah lama Ayla sayang. Penampilan Ayla yang dulunya fresh
dan bersemangat, sekarang berubah seratus delapanpuluh derajat. Semua mata
yang berada di koridor, menatap Ayla dengan berbeda beda. Ada yang khawatir,
ada yang menganggap Ayla gila, dan ada yang merasa Iba.

Sesampainya dikelas, Ayla tambah dibuat down oleh pemandangan yang ada.
Dipojok kelas, ia melihat sahabatnya sedang tertawa lepas bersama seseorang
yang ia kenal, Renold. Renold adalah orang yang telah membuat Ayla merasa
nyaman dan sangat yakin untuk merasakan jatuh cinta kembali. Renold adalah
orang yang menyembuhkan luka yang sempat dibuat oleh seorang laki-laki yang
membuat Ayla takut untuk jatuh cinta kembali. Lantas, untuk apa datang
menyembuhkan luka, jika pada akhirnya akan pergi dengan membuat luka yang
baru pada tempat yang sama? Ayla tak habis pikir.

"Gue boleh pinjam buku Kimia gak?" Tanya seorang laki-laki, Aldi

Ayla yang melihat bahwa yang akan meminjam bukunya adalah Aldi pun,
mengurungkan niatnya karena rasa jengkelnya terhadap Aldi. Aldi telah merebut
posisi Ayla sebagai ketua osis, yang sudah menjadi passion Ayla sejak SMP dulu.

"Woi orang ngajak bicara dibalas dong. Tuli lo?" Teriak Aldi dari tempat duduknya.

Ayla yang sudah kesal dan tambah dibuat kesal oleh perlakuan Aldi pun
mendrobrak meja hingga semua mata tertuju padanya. Sesaat ia terdiam,
kemudian berlari keluar kelas dengan air mata yang sudah tidak kuat
dibendungnya.

"Tom and jerry season 3 nih." Teriak salah satu teman kelasnya

"Cot."

AUTHOR POV.

Ayla berlari menuju gerbang belakang sekolahnya. Menurutnya, disana adalah


tempat yang paling bisa membuat Ayla tenang, tempat yang mengetahui semua
masalah Ayla dari Nenek Moyang-Cucu nya.

You might also like