Professional Documents
Culture Documents
CAPM
CAPM
CAPM
Kelompok 3
CAPM (capital asset pricing model) adalah alat yang digunakan untuk mengistimasi
return suatu individual sekuritas yang akan diperlukan oleh investor.
Asumsi digunakan supaya sutau model lebih mudah untuk dipahami dan lebih mudah
untuk diuji. Asumsi yang digunakan oleh model CAPM adalah:
1. Semua investor mempunyai cakrawala waktu satu periode yang sama seperti
memaksimumkan kekayaannya dengan memaksimumkan utility harapan dalam satu
periode yang sama.
2. Investor mengambil keputusan investasi berdasarkan pertimbangan nilai return
ekspektasian dan deviasi standar return dari portfolio.
3. Investor mempunyai harapan yang sama terhadap factor factor input yang digunakan
untuk mengambil keputusan portfolio return ekspektasian, varian dari return, dank
ovarian antara return return sekuritas.
4. Investor dapat meminjam dan meminjamkan sejumlah dana.
5. Penjualan pendek (short sale) diijinkan.
6. Semua aktiva bisa dipecah pecah menjadi bagian kecil yang tidak terbatas.
7. Semua aktiva bisa dipasarkan secara likuid sempurna.
8. Tidak ada biaya transaksi.
9. Tidak terjadi inflasi.
10. Tidak ada pajak pendapatan pribadi.
11. Investor adalah penerima harga.
12. Pasar modal dalam kondisi ekuilibrium.
PORTOFOLIO PASAR
Portofolio pasar adalah portofolio yang berisi dengan seluruh aktiva yang ada di pasar.
Diasumsikan bahwa semua investor akan melakukan investasi di portofolio yang sama, yaitu
porotfolio pasar. Asumsi ini berlaku karena asumsi CAPM, yaitu semua investor menggunakan
analisis yang sama, yaitu menggunakan analisis metode Markowitz.
merupakan garis yang menunjukkan tradeoff antara risiko dan return ekspektasian
untuk sekuritas individual dan merupakan penggambaran secara grafis dari model CAPM.
E (𝑅𝑖 )
M
E (𝑅𝑀 ) Garis pasar sekuritas
𝑅𝐵𝑅
0
1.0
- Titik M menunjukkan portofolio pasar untuk Beta senilai 1 dengan return ekspektasian
sebesar E (𝑅𝑀 )
- Untuk Beta bernilai 0 atau untuk aktiva yang tidak mempunyai risiko sistematik, yaitu
Beta untuk aktiva bebas risiko, aktiva ini mempunyai return ekspektasiab yang
merupakan intercept dari GPS
- Dengan mengamsumsikan GPS adalah garis linier, maka persamaan dari garis linier ini
dapat dibentuk dengan intercept sebesar 𝑅𝐵𝑅 dan slope sebesar E(𝑅𝑖 ) =
𝑅𝐵𝑅 +𝛽𝑖 .[E(𝑅𝑀 )- 𝑅𝐵𝑅
Contoh :
Return aktiva bebas risiko adalah sebesar 12%. Return portofolio pasar adalah sebesar 15%.
Saham A mempunyai Beta sebesar 1,8. Return ekspektasian dari saham A ini dapat dihitung
sebesar :
= 17,4%
Untuk portofolio pasar yang diasumsikan bahwa return sekuritas individual berkorelasi
dengan return pasar, risiko portofolio pasar dapat disederhanakan sebagai berikut :
𝜎𝑀 = (𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 − 1 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑝𝑜𝑟𝑡𝑜𝑓𝑜𝑙𝑖𝑜
+ 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 − 2 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑝𝑜𝑟𝑡𝑜𝑓𝑜𝑙𝑖𝑜 + ⋯
+ 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑟𝑖𝑏𝑢𝑠𝑖 𝑠𝑒𝑘𝑢𝑟𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑘𝑒 − 𝑛 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑟𝑖𝑠𝑖𝑘𝑜 𝑝𝑜𝑟𝑡𝑜𝑓𝑜𝑙𝑖𝑜)1/2
Untuk sekuritas ke-I, kontribusi risiko sekuritas ini terhadap risiko portofolio pasar
adalah sebesar :
𝜎𝑖,𝑀
𝜎𝑀
Untuk return sebuah sekuritas tunggal, return ekspektasian untuk sekuritas ke-I adalah
:
𝐸(𝑅𝑖 ) = 𝑅𝐵𝑅 + 𝛽𝑖 ∙ [𝐸(𝑅𝑀 ) − 𝑅𝐵𝑅 ]
Risiko portofolio pasar yang diukur dari deviasi standarnya dapat juga dinyatakan sebagai
berikut :
𝑛 𝑛 1/2
𝜎𝑀 = (∑ ∑ 𝑤𝑖 . 𝑤𝑗 . 𝜎𝑖𝑗 )
𝑖=1 𝑗=1
Karena investor diasumsikan memegang portofolio pasar, maka kontribusi risiko sebuah
sekuritas terhadap kontribusi total risiko portofolio dapat dianggap sebagai perubahan dari
risiko portofolio akibat proporsi perubahan sekuritas tersebut. Perubahan risiko portofolio
pasar akibat proporsi suatu sekuritas dapat dihitung dari turunan pertama total risiko portofolio
pasar terhadap proporsi sekuritas ke-i sebagai berikut :
𝑑𝜎𝑀 𝜎𝑖,𝑀
=
𝑑𝑤𝑖 𝜎𝑀
Rumus tersebut adalah rumus untuk model CAPM yang sama dengan sebelumnya.
Model dari CAPM : 𝐸(𝑅𝑖 ) = 𝑅𝐵𝑅 + 𝛽𝑖 . [𝐸(𝑅𝑀 ) − 𝑅𝐵𝑅 ] merupakan model untuk
return ekspektasian sehingga tidak dapt diuji karena ekspektasi adalah nilai yang belum diuji
sehingga belum dapat diobservasi. Supaya model CAPM dapat diuji, maka harus diubah
menjadi model ex post sebagai berikut :
Model ekpektasi merupakan model teoritis sehingga slope dari Garis Sekuritas Pasar
(GPS) harus bernilai positif karena secara teoritis hubungan antara risiko dan return
ekspektasian adalah positif dan hubungan ini diwakili oleh slope ini.
Model ex post merupakan model empiris dan secara empiris garis slope dapat bernilai
nol atau negatif.
Jika CAPM secara empiris akan diuji, umumnya model ini dinyatakan sebagai berikut :
𝑅′𝑖.𝑡 = 𝛿0 + 𝛿1 . 𝛽𝑖 + 𝑒𝑖.𝑡
𝛿1 = (𝑅𝑀.𝑡 – 𝑅𝐵𝑅.𝑡 )
Secara umum hasil dari pengujian model CAPM setuju dengan kesimpulan berikut :
1. Nilai dari intercept, yaitu 𝛿0 secara statistik dan signifikan berbeda lebih besar dari nol.
2. Koefisien dari Beta, yaitu 𝛿1 bernilai lebih kecil dari perbedaan return portofolio pasar
dikurangi dengan tingkat return bebas risiko.
3. Walaupun 𝛿1 <𝑅𝑀.𝑡 – 𝑅𝐵𝑅.𝑡 , tetapi nilai koefisien ini adalah positif atau 𝛿1 > 0.
4. Hasil yang diperoleh menunjukkan hubungan yang linier.
5. Dengan memasukkan faktor-faktor lainselain Beta di model CAPM, ternyata faktor-
faktor lain ini juga dapat menjelaskan porsi dari return sekuritas yang tidak dapat
ditangkap oleh Beta.
Model CAPM masih jauh dari sempurna karena hasil pengujian menunjukkan bahwa intercept
𝛿0 berbeda dari nol dan masih banyak faktor-faktor lain selain Beta yang masih dapat
menjelaskan variasi dari return sekuritas.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono, Jogiyanto. 2015. Teori Portofolio dan Analisis Investasi “Edisi Kesepuluh”.
Yoyakarta: BPFE-Yogyakarta