You are on page 1of 10

1

NAMA :
KELAS :
2

MATRIKS

Matriks adalah susunan berbeda dalam bentuk persegi panjang yang diatur pada baris dan kolom.

NOTASI MATRIKS DAN ORDO MATRIKS


 Notasi matriks biasanya dituliskan dalam huruf kapital (huruf besar)
 Ordo matriks adalah ukuran matriks berdasarkan baris dan kolom
 Ordo matriks biasanya ditulis m x n, di mana
m menunjukkan banyak baris
n menunjukkan banyak kolom

Contoh:
Baris
2 3 4
A =
4 0 10

Kolom

Matriks A dikatakan ordo 2 x 3 ditulis A 2 x 3

JENIS-JENIS MATRIKS
1. Matriks Baris
Matriks Baris adalah matriks yang hanya mempunyai satu baris.
Contoh: A 1 x 3 = [2 −1 10]

2. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang hanya mempunyai satu kolom.
−2
3
Contoh: A 4 x 1 = 1
14

3. Matriks Persegi
Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai baris dan kolom yang sama.
1 2 3
Contoh: A 3 x 3 = 4 5 6
7 8 9

4. Matriks Identitas
Matriks identitas adalah matriks persegi yang elemen pada diagonal utamanya adalah 1, sedangkan
elemen yang lainnya adalah 0.
1 0
Contoh : A 2 x 2 =
0 1

5. Matriks diagonal
Matriks diagonal adalah matriks persegi yang elemen pada diagonal utamanya bukan 0, sedangkan
elemen yang lainnya adalah 0.
1 0 0
1 0
Contoh: A 2 x 2 = D 3x3 = 0 5 0
0 1
0 0 9
3

6. Matriks Nol
Matriks nol adalah matriks yang semua elemennya adalah 0. Matriks nol biasanya dinyatakan
0 0
0 0
dengan O. Contoh : A 2 x 2 = B 3x2 = 0 0
0 0
0 0
7. Transpose matriks
Transpose dari suatu matriks A dilambangkam dengan A atau AT.
Transpose matriks adalah mengubah baris menjadi kolom dan kolom menjadi baris.

Contoh:
5 −6
5 4 −3
A2 x 3 =  AT 3x 2 = 4 −10
−6 −10 12
−3 12

KESAMAAN DUA BUAH MATRIKS


Dua buah matriks dikatakan sama apabila dua matriks itu mempunyai ordo yang sama dan elemen-
elemen yang seletak sama.

Contoh 1:
2 3 2 2 +5
A= 4 7 B= 4 7
5 2 4 +9 2

Jika matriks A = B, tentukan nilai x dan y!


Jawab:

Contoh 2:
6 4 −5 −2
Diketahui C = CT dengan C = 3 + 2 1 7 . Tentukan x, y, z!
5 7 9
Jawab:
4

OPERASI ALJABAR PADA MATRIKS


Operasi aljabar pada matriks hanya ada tiga, yaitu penjumlahan, pengurangan, dan perkalian.
1. Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Dua buah matriks dapat dijumlahkan atau dikurangkan apabila mempunyai ordo yang sama.
Penjumlahan dan pengurangan matriks dilakukan dengan cara menjumlahkan atau mengurangkan
elemen-elemen yang seletak.
Contoh:

2. Perkalian Matriks
a. Perkalian dengan skalar
A= , k R sehingga

kA = k =

Contoh:
2 3 4
Diketahui A= −1 3 5 . Tentukan nilai A!
2 7 8
Jawab:
1
2 3 4 ⎡ 2⎤
⎢ ⎥
A= −1 3 5 = ⎢ ⎥.
2 7 8 ⎢ 4⎥
⎣1 ⎦

b. Perkalian dua buah matriks


 Perkalian dua buah matriks adalah proses mengalikan dua buah matriks dengan mengalikan
tiap elemen baris matriks sebelah kiri dengan kolom matriks sebelah kanan kemudian
dijumlahkan.
 Syarat perkalian dua buah matriks:
Dua buah matriks dapat dikalikan, yaitu matriks A dikali matriks B, jika banyak kolom
matriks A sama dengan banyak baris matriks B.

Contoh 1:
2
2 −1 3
Diketahui A = dan B = −1 . Tentukan AB!
2 1 1
1
Jawab :
5

Contoh 2:
2 3 1 3
Diketahui A = dan B= . Tentukan AB dan BA!
4 −1 2 7
Jawab :

BENTUK PERPANGKATAN MATRIKS


Misal matriks A adalah matriks persegi.
A2 = A . A
A3 = A2 . A = A . A . A
A4 = A3. A = A . A . A . A
dst
Contoh:
2 3
Diket A = . Tentukan nilai A2 + AT!
1 4
Jawab:

Perhatikan contoh berikut:


2 3 4 3 4 2
Diketahui A = ,B= ,C= . Tentukan :
−1 −4 0 1 3 7
a. (AB)C
b. A(BC)
c. A(B+C)
d. AB + BC
Jawab:

Sifat Operasi pada Matriks


1. Asosiatif Perkalian
ABC = A(BC) =(AB)C
2. Distributif Perkalian
A(B + C) = AB +BC
3. Komutatif pada Penjumlahan
A +B=B+A
4. Asosiatif pada Penjumlahan
(A + B ) + C = A + (B + C)
5. A - B ≠ B – A
6. AB ≠ BA
7. k(A+B) = kA + kB
6

DETERMINAN DAN INVERS MATRIKS BERORDO 2 X 2


 Pengertian determinan matriks ordo 2 X 2

Misalkan A = , ad adalah elemen utama sedangkan bc adalah elemen sekunder.

Determinan matriks A ditulis det A atau A adalah hasil dari perkalian elemen diagonal utama
dikurangi perkalian elemen diagonal sekunder.

A = = ad – bc
Contoh:
2 3
1. Tentukan determinan matriks A =
4 3
Jawab :

3 −1 3
2. Tentukan nilai x yang memenuhi: = 0!
+1 +2
Jawab:

 Invers Matriks Ordo 2 X 2


Ingat matriks identitas:
Matriks identitas adalah matriks persegi yang elemen pada diagonal utamanya adalah 1, sedangkan
elemen yang lainnya adalah 0. Matriks Identitas dilambangkan dengan I.
1 0
Contoh : A 2 x 2 =
0 1

Lambang Invers
Diketahui matriks A maka invers dari matriks A dapat ditulis A -1.

Jika A dan B adalah matriks persegi dan berordo sama serta berlaku A.B = B.A = I maka dikatakan
bahwa A merupakan invers dari B dan B merupakan invers dari A.

Dengan kata lain, jika matriks A dan B saling invers maka:


A = B -1 B = A -1
A . A -1 = I
B . B -1 = I

Contoh:
Buktikan bahwa kedua matriks berikut saling invers!
3 2 1 −2
A= , B=
1 1 −1 3
Jawab :
7

Rumus Invers Matriks Ordo 2x2


Elemen a dan d tukar tempat,
elemen b dan c diberi tanda “-“
Misalkan A =
− −
Maka invers dari matriks A = A -1= =
− −
dengan syarat det A ≠ 0.

 Matriks singular adalah matriks yang determinannya = 0, matriks singular tidak mempunyai
invers.
 Matriks non singular adalah matriks yang determinannya ≠ 0, matriks singular mempunyai
invers.

Contoh:
Tentukan invers dari:
4 2
1. A =
10 5
Jawab :
A -1 =

2 −1
2. B =
3 1
Jawab:
B -1 =

DETERMINAN MATRIKS BERORDO 3 X 3


Misalkan:

A= ℎ

Determinan matriks ordo 3x3 menggunakan METODE SARRUS

A= ℎ

- x x x

| | = ℎ = aei + dhc + gbf – ceg – fha - ibd

x x x +

Contoh:
1 2 3
A= 4 5 6 . Tentukan nilai det A!
7 8 9
Jawab:
8

Penyelesaian Persamaaan Matriks

 A .X =B
A . A . X = A- 1 . B
-1

I . X = A- 1 . B
X = A- 1 . B

Jadi, A . X = B  X = A- 1 . B

 X .A =B
X . A . A = B . A- 1
-1

X . I = B . A- 1
X = B . A- 1

Jadi, X . A = B X = B . A- 1

Contoh:
Diketahui :
2 5 4
A= dan B = . Tentukan matriks X dari:
1 3 7
a. A . X = B
b. X . A = B
Jawab:

Menyelesaikan SPLDV dengan Matriks


 Menggunakan Invers
Bentuk Umum:
a1x + b1y = c1
a2x + b2y = c2

Dapat dinyatakan dalam matriks:


a x + b y c c
= c  y = c
a x + b y

c
Misalkan A = , X= y , B= c maka dapat ditulis sebagai : A.X = B.

Sehingga SPLDV di atas dapat diselesaikan dalam bentuk: A . X = B  X = A- 1 . B


9

Contoh:
Tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut menggunakan invers matriks:
3x - 2y =7
4x + y = 13
Jawab:

 Aturan Cramer (menggunakan determinan matriks)


Bentuk Umum:
x+ y =
x+ y =c

i. Nilai x dapat ditentukan sebagai berikut:

. .
x= =
. .

ii. Nilai y dapat ditentukan sebagai berikut:

. .
y= =
. .

Contoh:
Tentukan penyelesaian dari SPLDV berikut menggunakan aturan Cramer:
2x + y = 5
3x - 2y = 4
Jawab:
10

Menyelesaikan SPLTV dengan matriks (menggunakan determinan)


Bentuk Umum:
x+ y + z=
x+ y +c z=
x + y + c z =

i. Nilai x dapat ditentukan sebagai berikut:

x=

ii. Nilai y dapat ditentukan sebagai berikut:

y=

iii. Nilai z dapat ditentukan sebagai berikut:

z=

Contoh:
Tentukan nilai x, y, dan z dengan aturan cramer!
2x + 4y + z = 17
x + 3y + 4z = 15
3x - 2y + 5z = 5
Jawab:

You might also like