You are on page 1of 18

PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No.

9 - Jakarta 10750 - Indonesia


Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 1:
CCC Turbomachinery Controls System

Slide 2:
Introduction
Compressor Controls Corporation (CCC) adalah salah satu perusahaan yang khusus memproduksi
controls system. Dalam hal ini adalah khusus untuk Turbomachinery controls system, yaitu:
- Antisurge Controls System, khusus untuk proteksi surge pada centrifugal dan axial
compressor
- Performance Controls System, digunakan untuk pressure control, capacity controls.
- Load Sharing Controls System, digunakan untuk load sharing controls system pada
compressor network. Compressor yang dioperasikan secara parallel atau seri.
- Gas Turbine Control system.
- Steam Turbine Control system.
CCC controls system tersebut diproduksi untuk membuat compressor “safe” terhindar dari surge,
tetapi tetap memperhitungkan keefisiensian (minimize power consumption).

Slide 3:
In Operation for 34 years
CCC didirikan tahun 1974 telah beroperasi selama 34 tahun, mempunyai beberapa perwakilan yang
tersebar didunia.
Mempunyai +/- 400 karyawan; lebih dari 8300 installation; 200 Major projects tiap tahunnya;
merupakan Gas Turbine retrofitter terbesar didunia

Sejak didirikan sampai sekarang product CCC adalah sebagai berikut:


- Series I (Analog Controller). Product ini sudah obsolete.
- Series II (Digital Controller). Product ini sudah obsolete.
- Series III (Digital Controller). Product ini sudah Obsulete.
- Series IV (Triple Modular Redundant – Controller). Product ini sudah obsolete.

- Series 3+ (Series 3 Plus). Product ini masih valid, dan merupakan product yang paling
banyak dipasang didunia.
- Series 3++ (Series 3 Plus Plus). Product yang baru di-release dipasar pada tahun 2007.
- Series 5. Product ini masih valid.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 4:
Series 3+ Products
Menunjukkan physical dan feature-feature dari CCC Series 3 Plus products. Ini adalah products
CCC yang paling banyak terpasang. Products ini terdiri dari module-module unit controller, seperti:
- Antisurge Control, untuk antisurge control pada centrifugal/axial compressor
- Performance Control, untuk performance control, pressure control, capacity control, load
sharing dan master control system
- Speed Control, untuk steam turbine control system
- Fuel Control, untuk gas turbine control system
- Extraction control system, untuk steam turbine extraction control system.

Slide 5:
Series 5 Products
Berbeda dengan CCC Series 3 Plus yang berupa module-module unit controller, Series 5 ini adalah
merupakan gabungan Antisurge, Performance dalam satu unit controller.
CCC Series 5 Product family terdiri dari:
- Guardian Over Speed Trip System
- Reliant
- Vanguard
- Vantage GD

Slide 6:
Vanguard Duplex Chassis
Memperlihatkan physical dari CCC Vanguard Duplex controls system. Duplex adalah dual
redundancy controls system.

Slide 7:
Series 5 Reliant Duplex
Menunjukkan physical dari Reliant Controls system. Duplex adalah dual redundancy controls
system.

Slide 8:
Guardian Overspeed Trip System
Menunjukkan physical dari Guardian Overspeed Trip System. Guardian adalah khusus untuk
memproteksi overspeed pada steam turbine. Guardian overspeed Trip system adalah EOST
(Electronic OverSpeed Trip) controls system.
Biasanya juga digunakan untuk mengganti/retrofit MOST (Mechanical OverSpeed Trip) menjadi
EOST.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 9:
Vantage GD Steam Turbine Governor
Vantage GD Steam Turbine Governor adalah controls system untuk Steam Turbine governor yang
menggerakkan Generator.

Slide 10:
Air Miser Controls System
CCC Air Miser controls system adalah untuk controls system pada compressor yang tidak terlalu
besar/complicated, contohnya compressor untuk plant air compressor, utility compressor, dsb.

Slide 11:
CCC Series 3++ Controllers
CCC Series 3++ (CCC series 3 Plus Plus) adalah merupakan pengembangan CCC series 3+. Untuk
CCC Series 3++ sudah dilengkapi dengan Ethernet communication, LCD display panel yang lebih
komunikatif, design dan dimensionnya adalah persis sama dengan CCC series 3+, hal ini untuk
menjaga apabila upgrade dari CCC series 3+ ke CCC series 3++ tidak memerlukan perubahan
panel/cabinet.

Slide 12:
Raising the Bar Advance Constraint Control
Sebagai perusahaan controls system, CCC market adalah mencakup:
- Upstream Business
Mengembangkan controls system seperti load sharing controls system, expanders, untuk
compressor yang beroperasi parallel, series (network compressors) yang terintegrasi di
offshore maupun onshore.
- Midstream Business
Mengembangkan controls compressor system seperti, BOG (Boil Off Gas) compressor
networks (parallel/series), LNG compressor plant (Propane refrigerant compressor, dsb)
- Downstream Business
Mengembangkan controls system pada ethylene plant, refinery, FCCU, PTA plant,
Amonia Plant

Slide 13:
CCC Installation in Indonesia
Menunjukkan daftar beberapa perusahaan yang memasang/menggunakan CCC products. (Mohon
maaf apabila ada perusahaan yang tidak tertulis dalam list tersebut walupun sudah memnggunakan
CCC products).
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 14:
Typical Single Train Controls (Suction Pressure Controls)
Menunjukkan contoh aplikasi CCC controls system pada dual stage compressor (Dua stage
compressor-single shafts).
Ada dua CCC Antisurge controller pada masing-masing stage. Input dari CCC Antisurge ini adalah
dari transmitters (pressure, flow dan temperature) yang terpasang di suction maupun discharge,
dalam hal ini transmitter tidak digambarkan pada diagram tersebut. Output dari CCC Antisurge
menuju ke Recycle Valve, mengatur pembukaan atau penutupan recycle valve.
CCC Performance Controls system dipasang pada suction compressor. Input CCC Performance
controls system diperoleh dari pressure transmitter yang terpasang di-suction (karena digunakan
untuk suction controls system). Output dari CCC Performance menuju ke speed control turbine,
untuk mengatur cepat/lambatnya turbine sebagai penggerak compressor.
Pada masing-masing CCC controller terdapat serial communication link yang digunakan untuk
komunikasi antar controller tersebut.

Slide 15:
Compressor Refresher

Slide 16:
Compressor Type
Dilihat dari jenisnya, compressor dibagi dua yaitu Positive Displacement Compressor dan Dynamic
Compressor.
Contoh Positive Displacement Compressor:
- Reciprocating Compressor
- Rotary Compressor
- Membrane Compressor
- Screw Compressor.

Untuk Dynamic Compressor:


- Centrifugal compressor
- Axial compressor
Dynamic compressor adalah merupakan focus dari CCC business.

Slide 17:
Where do the different types of compressor fit?
Diagram ini diambil untuk menunjukkan type compressor yang dipakai berdasarkan flow dan
pressurenya.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 18:
Types of Compressor – Dynamic Compressors
Menunjukkan gambar dalam dari Axial compressor dan centrifugal compressor

Slide 19:
Type of Compressor – Dynamic Axial Compressors
Menunjukkan gambar penampang dan bagian dari axial compressor.

Slide 20:
Cross section of Axial Compressors
Menunjukkan gambar penampang dan bagian dari axial compressor

Slide 21:
Type of Compressor – Dynamic Centrifugal Compressors
Beberapa contoh jenis centrifugal compressor Barrel Centrifugal compressor dan Bullgear
Centrifugal compressor.

Slide 22:
Horizontally Split Type (Centrifugal compressor)
Menunjukkan gambar penampang dan bagian dari centrifugal compressor

Slide 23:
Type of Compressor – Picture of Horizontally Split Type (Centrifugal
Compressor)

Slide 24:
Type of Compressor – Principal of Operation (Centrifugal
Compressor)

Slide 25:
Types of Compressor - Classifications

Slide 26:
Types of Compressor – Classifications
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 27:
Surge Phenomenon
Mengapa compressor surge dan apa yang terjadi apabila compressor surge?

Slide 28:
Developing the surge cycle on the compressor curve
Menunjukkan simulasi surge pada compressor. Suction compressor terhubung dengan udara
luar/atmosphere. Discharge compressor terhubung dengan sebuah tangki besar, disini tangki bisa
diumpamakan proses/plant (pada kenyataannya sebuah proses plant tidak hanya terdiri dari
tangki/drum saja, tetapi ada cooler, pipeline, air separator dsb). Pada simulasi ini digambarkan
compressor tidak mempunyai system control apapun, tanpa proteksi, tanpa pressure control, dsb.

Terlihat pada compressor map, pada saat awal, compressor masih dalam keadaan shutdown,
sehingga masih belum ada flow dan juga belum ada pressure. Saat compressor mulai di-start,
compressor mulai mengalirkan udara dan mempunyai sedikit pressure. Saat compressor mencapai
speed yang diinginkan, compressor menghasilkan pressure dan terus mengalirkan udara ke dalam
tangki, semakin tangki terisi udara, maka tekanan ditangki akan bertambah besar sehingga
compressor mulai merasakan resistansi pada waktu mengalirkan udara ke tangki, dengan demikian
aliran udara yang ke tangki makin kecil karena ada resistansi untuk mengirimkan udara ke tangki,
tetapi tekanan ditangki menjadi semakin besar sampai pada suatu kondisi tertentu dimana
compressor sudah tidak dapat mengalirkan udara lagi dan tidak dapat menaikkan pressure ditangki
lagi (pada compressor map digambarkan pada Titik “A”). Pada kondisi ini tekanan ditangki lebih
besar dari tekanan udara atmosphere, sehingga tekanan di-discharge lebih besar dibandingkan
dengan tekanan di-suction. Hal ini mengakibatkan terjadi aliran balik dari discharge ke suction
(sampai Titik “B”). Sehingga terjadi aliran udara keluar dari tangki ke atmosphere kembali. Sampai
pada kondisi tertentu tekanan udara di tangki mengecil (Titik “C”), dengan demikian compressor
mulai dapat mengalirkan udara lagi (Titik “D”), sehingga compressor mulai mengalirkan udara dan
menghasilkan tekanan kembali, dan kembali lagi pada Titk “A”. Karena tidak ada system control
maka hal ini akan terus terjadi berulang-ulang.

Dari Titik “A” ke “B” terjadi dalam 20-50 millisecond, disebut drop into surge.
Dari Titik “C” ke “D” terjadi dalam 20-120 millisecond disebut jump out of surge.
Dari Titik “A” ke “B” ke “C” ke “D” disebut satu cycle surge, terjadi dalam waktu 0,3 – 3 second.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 29:
Major Process Parameters during Surge
Pada graphic ini terlihat saat terjadi surging
- Flow Compressor akan berosilasi, terjadi flow balik, merupakan hal yang merusak
compressor (potential damage) karena compressor didesign untuk mengalirkan udara dari
suction ke discharge bukan sebaliknya.
- Pressure Compressor menjadi berosilasi (naik-turun), tidak stabil, process plant menjadi
terganggu.
- Temperature Compressor cenderung untuk naik.

Slide 30:
Some surge consequences
Akibat dari surge pada compressor:
- Pressure dan Flow menjadi tidak stabil
- Kerusakan pada seals, bearing, impellers, dan shaft
- Seal yang rusak mengakibatkan kebocoran pada compressor
- Energy efficiency menjadi berkurang
- Umur compressor menjadi berkurang

Slide 31:
Factors leading to onset of surge
Beberapa factor yang dapat menyebabkan surge pada compressor:
- Problem pada saat start-up
- Problem pada saat shut-down
- Pengoperasian pada saat pengurangan pressure
- Pengoperasian pada saat beban berat dan disertai/terjadi:
o Trips
o Power loss
o Operator errors
o Process upsets
o Load changes
o Gas composition changes
o Cooler problems
o Filter or strainer problems
o Driver problems
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 32:
Standard Antisurge Control VS CCC Controls system
Setelah melihat simulasi surge, dapat dibayangkan apabila compressor tidak mempunyai surge
protection.
Surge protection bisa dibuat dari PLC ataupun DCS, dalam hal ini disebut standard controls system.
Ada juga system controls yang dibuat / didesign khusus untuk surge protection system atau
dedicated controls system dalam hal ini disebut advanced controls system (Contoh: CCC controls
system)

Slide 33:
CCC Business in Constraint Control
Terlihat pada diagram ini adalah batas batas compressor beroperasi. Compressor harus beroperasi :
- Pada proses limitnya (sesuai dengan set point yang diniginkan)
- Didaerah yang aman, disebelah kanan dari “Surge limit line”-nya
- Diatas minimum speed
- Dibawah maksimum speed
- Tidak melewati batas stonewall atau choke limitnya
- Tidak melebihi power limitnya.
Dari batas-batas diatas, maka kalau dilihat dearah operation stabil beroperasinya compressor adalah
daerah yang berwarna hijau tersebut.

Slide 34:
CCC Business in Constraint Control
Daerah yang berwarna hijau tua adalah daerah stabil beroperasinya compressor. Untuk menjaga agar
compressor tetap beroperasi didaearah stabilnya maka harus ditempatkan control line yang menjaga
agar compressor beroperasi tidak melewati batas stabilnya.
Dengan demikian kalau dilihat maka daerah yang benar-benar stabil untuk beroperasinya
compressor adalah dearah yang berwarna hijau muda.

Penempatan control line inilah yang mempengaruhi baik atau tidaknya suatu controls system.
Dengan demikian controls system yang diharapkan adalah:
1. Harus tetap bisa menjaga operating compressor tetap berada diset-pointya. Apabila terjadi
penyimpangan, maka controls system harus bisa menjaga tidak terjadi penyimpangan yang besar
terhadap set-point. Dan juga harus bisa cepat mengembalikan ke setpoint-nya.
2. Control line yang ditempatkan harus sedekat mungkin dengan batas actual line-nya.
3. Harus menjaga compressor dan memberikan perlindungan compressor terhadap bahaya yang ada
(surging, dll), walaupun control linenya dekat dengan actual linenya.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 35:
Expanding the Operating Envelope
Perbedaaan General Purpose Control (Contoh: PLC atau DCS) dan CCC Controls system.
Biasanya General Purpose controller jarak anatara control line dan actual linenya dibuat sedemikian
besar untuk proteksi. Semakin besar jarak anatara control line dan actual linenya compressor
semakin aman, tetapi akibatnya compressor beroperasi tidak effisien. Dan juga kalau terjadi
penyimpangan terhadap setpoint-nya penyimpangan tersebut otomatis juga akan mempunyai
kesempatan yang besar. Pada waktu mengembalikan ke nilai setpointya juga semakin lama.
Untuk dedicated controls system (Contoh: CCC), controller memang didesign khusus, jadi bukan
programmable controller tetapi configurable controller. Dengan demikian jarak antara control line
dengan actual linenya bisa diperkecil, compressor tetap aman walaupun perbedaan jarak antara
control line dan actual line-nya relative kecil. Semakin kecil jarak antara control line dan actual
linenya maka compressor akan beroperasi lebih effisien. Penyimpanagan terhadap setpoint dijaga
agak tidak terlalu besar. Waktu untuk kembali ke nilai set-point juga semakin cepat.

Slide 36:
Standard Antisurge Controller
Standard Antisurge controller adalah seperti terlihat pada diagram ini. Antisurge controller inputnya
diperoleh dari FT (Flow Transmitter) di suction, PT (Pressure Transmitter) di suction dan discharge.
Output Antisurge Controler dikirmkan ke Recycle Valve. Apabila terjadi Surge, maka Antisurge
Controller akan memerintahkan untuk membuka Recycle Valve untuk memproteksi compressor dari
surge.

Slide 37:
Conventional Control Using Separate Performance Recycle
Selain Antisurge Control, compressor juga harus mempunyai Performance Control/Capacity Control
untuk mejaga agar Suction pressurenya atau Discharge pressurenya sesuai dengan set-pointnya. Pada
diagram ini conventional/standard control untuk performance control menggunakan Recycle Valve
yang terpisah. Jadi untuk mengatur discharge pressure, PIC (pressure control) mengatur pembukaan
additional recycle valve.
Jadi disini ada dua recycle valve, satu untuk Antisurge dan satunya lagi untuk pressure control.

Slide 38:
Why invest in Advanced Control?
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 39:
How will CCC control?
Bagaimana CCC controls system mengatasi surge pada compressor?
Bagaimana CCC controls system digunakan sebagai performance control/capacity control/pressure
control?

Slide 40:
CCC Controls System
Diagram ini menunjukkan CCC Antisurge controls system dan Performance controls system.

CCC Antisurge (UIC) controls system inputnya terdiri dari FT (Flow Transmitter), PT (Pressure
Transmitter) dan TT (Temperature Transmitter) di suction, dan juga PT dan TT di discharge.
Sedangkan ouputnya menuju ke Recycle Valve.

CCC Performance (PIC) controls system (PIC) digunakan utuk menjaga pressure di discharge
compressor. Output dari PIC dikirimkan ke Speed control yang menggerakkan compressor.

CCC Antisurge (UIC) dan CCC Performance (PIC) saling berkomunikasi dengan menggunakan
serial link, shingga apabila terjadi gangguan/disturbance maka controller akan bekerja bersama-sama
(terkoordinasi) untuk mengatasi gangguan tersebut.

Slide 41:
Controls System Objective
Controls system objectives:
- Adalah menjaga agar process tetap berada pada setpoint process variablenya, dan
kembali secepat mungkin ke nlai set pointnya apabila terjadi penyimpangan/setelah
terjadi gangguan.
- Controls system harus menjaga agar process selalu berada/mengembalikan ke setpoint
sambil menjaga operating compressor tetap berada pada batas-batas operasinya termasuk
melindungi compressor dari surge dan kerusakan yang diakibatkannya.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 42:
Challenges of Compressor Controls System
Unsur-unsur penting dari compressor controls system agar menjadi controller yang bagus/sukses
adalah:
z An algorithm that can accurately locate the operating point and its corresponding surge limit
z A controller execution speed that will allow a digital controller to emulate immediate analog
control
z Control responses that allow different margins of safety for different operating conditions
z Advanced control strategies that can avoid the negative effects of loop interaction
z A quick acting, correctly sized antisurge control valve
z The elimination of unnecessary dead time or lag time within the system
z Valid load sharing strategies

Slide 43:
Standard Control VS CCC Controls

Slide 44:
Standard Control VS CCC Controls
Standard CCC
- 15% surge margin - Typically 8% surge margin
- Quick opening valves - Linear valves with positioners for control
- No control of process variable via across 100% range
recycle - Control of primary process variable by
- No invariant coordinates recycle when speed limit is reached
- Concentrating on ‘Protection’ - Can handle varying molecular weight
gases
- Concentrating on ‘Control and Protection’

Slide 45:
CCC Controller Protection
Bagaimana CCC melindungi compressor terhadap surge?
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 46 dan Slide 47:


Antisurge Controller Protection# 1
The Surge Control Line (SCL)
Apabila gangguan/disturbance yang menimpa compressor sangat kecil dan pelan, maka CCC cukup
mengatasinya dengan Surge Control Line (SCL).

SCL adalah garis control yang dipasang didepan Surge Limit Line (SLL) untuk mejaga agar
operation point tidak bergerak ke SLL. Jarak antara SCL dan SLL inilah yang disebut surge margin.
Semakin besar surge margin-nya, maka semakin aman compressor tersebut, tetapi pengoperasioan
compressor menjadi tidak effisien. CCC akan membuat surge margin yang sekecil mungkin dan
tetap menjaga compressor seaman mungkin.

Apabila terjdi gangguan maka operating poit compressor akan bergerak kearah SLL, dan sebelum
sampai di SLL akan mengenai SCL terlebih dahulu, sehingga controller akan memerintahkan recycle
valve untuk membuka. Dengan membukanya recycle valve maka operating point akan kembali lagi
menjauhi SLL-nya (bergerak ke daerah yang aman kembali).

Note: PI Response.

Slide 48:
Antisurge Controller Protection# 2
Moving The Surge Control Line (SCL)
Apabila gangguan/disturbance yang menimpa compressor lebih besar dan cepat, maka CCC akan
mengaktifkan SCL untuk bergerak menjemput operating point. Dengan demikian recycle valve akan
terbuka sesegera mungkin, sehingga operating point kembali ke daerah yang aman kembali.

Note: PID response.

Slide 49:
Antisurge Controller Protection# 3
The Recycle Trip® Line (RTL)
Apabila gangguan/disturbance yang menimpa compressor lebih besar dan lebih cepat, sehingga PI
dan PID response tidak dapat mengatasinya, maka CCC akan mengaktifkan Recycle Trip® Line.

Recycle Trip® line (RTL) adalah trade mark dari CCC. RTL ini terletak dantara SLL dan SCL.
Sehingga pada saat operating point mengenai RTL maka CCC controller akan memerintahkan
recycle valve untuk jump-open sekian persen (configurable). Jadi yang tadinya terbuka secara linear
maka akan terbuka secara step-jump open (biasanya +/- 8 s/d 15 persen bukaan).

Dengan demikian operating point akan kembali kedaerah yang aman kembali.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 50:
What if one Recycle Trip® step response is not enough?
Apabila gangguan/disturbancenya semakin besar, dan bukaan valve (step response) dari RTL masih
belum bisa mengatasi, maka CCC akan memerintahkan untuk melakukan step response yang
berikutnya sehingga operating point kembali ke daerah yang aman. Apabila masih belum cukup
maka step response berikutnya akan dilakukan kembali secara continue sampai compressor kembali
ke daerah yang aman.

Slide 51 dan Slide 52:


Integrated control decoupling Performance dan Antisurge Control
Integrated controls system adalah adanya saling komunikasi anatara CCC Antisurge controller dan
CCC Performance controller.
Apabila terjadi gangguan/disturbance masing-masing controller akan saling berkomunikasi untuk
mangatasi gangguan tersebut. Dengan demikian pada waktu pengembalian operating point
compressor ke daerah yang aman akan lebih stabil dan juga pada waktu mengatasi gangguan
tersebut tidak memerlukan surge margin yang besar, sehingga dapat menghemat energy dan
operation tetap aman.

Slide 53:
Antisurge Controller Operation Protection# 4
“Safety On”
Bagaimana jika semua proteksi yang telah diaktifkan tetapi tidak dapat mengatasi
gangguan/disturbance tersebut?

Maka compressor akan benar-benar mengalami surge, dengan demikian apa yang harus dilakukan
oleh CCC?
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 54:
Antisurge Controller Operation Protection# 4
“Safety On”
Gangguan/disturbance yang menimpa compressor sangat besar dan sangat cepat, sehingga PI
response, PID response, RTL response tidak dapat mengatasinya, maka operating point akan
mengenai SLL-nya. Compressor mengalami surge.

CCC menggunakan Safety On Line (SOL) yang terletak berdekatan dengan SLL-nya. Dengan
demikian apabila operating point ini mengenai SOL maka CCC akan memerintahkan untuk
memindahkan SCL (lebih melebar lagi), dengan demikian akan terbentuk surge margin yang baru
yang lebih besar dari surge margin yang lama. Hal ini adalah untuk menghidari agar tidak terjadi
surge yang kedua kali.
SCL yang baru ini kan kembali ke tempat semula apabila sudah dilakukan “Reset Controller”,
dengan catatan penyebab gangguan sudah diketahui dan sudah dapat diatasi. Dengan demikain
apabila tombol “RESET” pada CCC controller sudah ditekan maka compressor akan beroperasi
kembali dengan safety margin originalnya.

CCC juga dapat dikonfigurasi dengan mentoleransi surge pada compressor sebanyak 3 kali dalam
kurun waktu tertentu (misalnya 3 kali surge dalam satu detik), maka CCC akan mengirimkan shut-
down signal ke Emergency Shut Down (ESD) system.

Slide 55:
CCC Load Sharing Controls System

Slide 56:
Compressor Networks
Tujuan dari compressor networks adalah:
¾ Compressors are often operated in parallel and sometimes in series
¾ The purposes of networks include:
z Redundancy
z Flexibility
z Incremental capacity additions
¾ Often each compressor is controlled, but the network is ignored
¾ Compressor manufacturers often focus on individual machines
¾ A “network view” of the application is essential to achieve good surge protection and good
performance control of the network
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 57:
Load Sharing
Control system objectives for compressors in parallel:
z Maintain the primary performance variable (in this case suction pressure), and then:
z Optimally divide the load between the compressors in the network, while:
• Minimizing risk of surge
• Minimizing energy consumption
• Minimizing disturbance of starting and stopping individual compressors
• Operating within limits

Slide 58:
Load Sharing
Saat ini yang kami ketahui ada 3 types load sharing controls system, yaitu:
1. Base and Swing Load Sharing controls system
2. Equal Flow Load Sharing controls system
3. CCC Equidistance Load Sharing controls system

Slide 59 dan 60:


Base and Swing Load Sharing
Flow Diagram for Control Process
Pada diagram ini ada dua compressor yang dijalankan secara parallel. Pada compressor yang
pertama controls system secara automatic mengontrol discharge header pressure. Sedangkan
compressor yang kedua memerlukan operator atau manual controls system untuk menjaga discharge
header sesuai dengan set point.

Dengan demikian apabila terjadi gangguan pada process sehingga pressure didischarge header tidak
sesuai dengan setpoint diperlukan operator/manual adjustment. Sehingga Base and Swing load
sharing ini tidak effisien, compressor yang ke satu lebih berisiko mengalami surge, masih
memerlukan operator/manual.

Kesimpulan: Base and Swing is not recommended for Load Sharing controls system.
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 61 dan 62:


Equal Flow Load Sharing controls system
Dua compressor yang dijalankan secara parallel dapat menggunakan Equal Flow load sharing
controls system, apabila dua compressor tersebut benar-benar identical, mempunyai characteristic
yang sama.

Tetapi pada kenyataannya sangatlah sulit untuk mendapatkan compressor yang benar-benar identic.
Untuk meggunakan Equal Flow Load sharing controls system juga harus menambahkan Flow
Measuring Device (FMD) yang akurat.

Kesimpulan: Equal Flow load sharing sulit diterapkan, not recommended untuk compressor
yang berbeda characteristic-nya.

Slide 63 dan 64:


CCC Equidistance Load Sharing
Flow Diagram for Control Process
CCC Equidistance Load Sharing controls system adalah metode dari CCC Load Sharing Controls
system yang di-patent-kan, yaitu dengan cara menyamakan jarak operating point compressor
terhadap SCL. Jarak antara operating point dengan SCL dalam istilah CCC disebut Dev.

Pada diagram ini ada dua compressor yang running in parallel. Pada masing compressor terdapat
Antisurge controls system, Load Sharing controls system dan satu master controls system pada
discharge headernya.

Antisurge control melidungi compressor terhadp surge.

Load Sharing controls adalah untuk menerima signal dari Master controls system, dan kemudian
mengirimkan signal ke speed control/governor.

Master control adalah menjaga agar discharge pressure (karena dipasang pada discharge header)
sesuai dengan pressure yang dinginkan.

Prinsip kerja CCC Equidistance Load Sharing:


Tujuan utama dari controls system ini adalah untuk menjaga process variable (PV)/actual presurenya
sesuai dengan set point. Apabila pressure di discharge lebih besar dari Set Pointnya (PV > SP), maka
master control akan mengirimkan signal ke Load Sharing Controls untuk memberikan signal ke
speed control/governor supaya menurunkan speed, sampai PV = SP (PV sama dengan SP). Apabila
hal ini sudah tercapai maka CCC baru melakukan load balancing, yaitu dengan menyamakan Dev
compressor kesatu dengan Dev compressor kedua.
Sehingga pada kondisi stabil maka:
- PV = SP
- Dev compressor ke satu = Dev compressor kedua
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Hal ini tidak tergantung pada characteristic compressor, size compressor, ataupun merek
compressor, sehingga ada kalanya:
- Speed (N) compressor kesatu tidak sama dengan Speed (N) compressor kedua
- Flow (Q) compressor ke satu tidak sama dengan Flow (Q) compressor kedua.

Kesimpulan:
- CCC Equidistance Load Sharing dapat diterapkan pada compressor yang berbeda
characteristic, berbeda size/capacity, berbeda merek.
- CCC Equidistance Load Sharing controls system adalah fully automatic controls system
- Integrated dengan Antisurge control sehingga memperkecil/mencegah terjadinya surge
pada compressor
- CCC Patended Algorithm

Slide 65
The Load Balancing Response
Menunjukkan diagram block tentang Load Balancing response pada CCC controls system.

Ada tiga block yaitu Master Controller, Antisurge Controller dan Load Sharing Control. Pada Master
Controller menerima sinyal PV (Process Value / Actual pressure) yang kemudian akan dibandingkan
dengan SP (set point). Hasil perbandinagn ini akan dikirimkan ke Load Sharing Controller untuk
malakukan action di performance control elementnya (dalam hal ini adalah speed control / IGV).
Action yang dikirim misalnya perintah untuk menaikkan atau menurunkan speed, tergantung dari
perbandingan antara PV dan SP-nya. Perintah dari Master controller ke Load Sharing controller akan
dihentikan apabila nilai PV = SP (Procces Value = Setpoint).

Apabila PV = SP CCC Master Controller akan melanjutkan langkah selanjutnya yaitu Load
Balancing. DEV dari Antisurge controller dikirimkan ke Load Sharing Controller yang kemudian
oleh Load Sharing controller dikirimkan ke Master Controller. Masing-masing Antisurge controller
dan masing-masing load sharing controller dari tiap-tiap compressor dikirimkan ke Master
controller. Kemudian oleh Master controller akan dilakukan perhitungan rata-rata (average), hasil
perhitungan ini dikirimkan kembali ke Load Sharing Controller, kemudian oleh Load Sharing
controller dikirmkan ke Antisurge controller untuk memerintahkan agar Dev-nya harus sesuai
dengan hasil perhitungan tersebut. Hal ini terus dilakukan sampai compressor benar-benar stabil.

Dengan demikian hasilnya adalah nilai PV = SP, dan juga compressor bisa running seefisien
mungkin dan recycle valve bisa menutup sekecil mungkin atau tertutup penuh (tanpa ada recycle).
PT Putranata Adi Mandiri - Jl. Kartini VIII No. 9 - Jakarta 10750 - Indonesia
Tel: (021)6007850 – Fax: (021)6007846 Email: pamccc@cbn.net.id

Slide 66
CCC Load Sharing Controls System Drawing
Pada drawing ini adalah salah satu contoh aplikasi Load Sharing controls system untuk sales gas
compressor (offshore platform).

Ada tiga compressor, masing masing compressor terdiri dari dua stage (dual stage compressor).

Control system terdiri dari:


- 3 unit CCC Antisurge controller pada 1st stage compressor (each stage has 1 controller)
- 3 unit CCC Antisurge controller pada 2nd stage compressor (each stage has 1 controller)
- 3 unit Load Sharing controls system (each compressor has 1 controller)
- 1 Master controller yang dipasang di Suction Header (suction pressure control system)

Slide 67
End Slide
Thank You very much for your kind attention and cooperation.
Saya berharap, sekiranya penjelasan diatas dapat cukup untuk dipahami/dimengerti. Apabila ada
pertanyaan atau menginginkan penjelasan lebih detail lagi jangan ragu ragu untuk contact saya di:

PT Putranata Adi Mandiri


Jl. Kartini VIII No. 9
Jakarta 10750

Tel: (021) 6007850


Fax: (021) 6007846
Email: pamccc@cbn.net.id

You might also like