Professional Documents
Culture Documents
Question Ethics
Question Ethics
Prinsip-prinsip apa saja yang harus di penuhi dalam teori etika deontologi
2. Apa perbedaan antara teori etika deontologi dengan teori etika teologi? Sebutkan
contohnya
>>> Etika Deontologi adalah sebuah istilah yang berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang
berarti kewajiban dan ‘logos’ berarti ilmu atau teori. Mengapa perbuatan ini baik dan
perbuatan itu harus ditolak sebagai keburukan, deontologi menjawab, ‘karena
perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’.
Sejalan dengan itu, menurut etika deontologi, suatu tindakan dinilai baik atau buruk
berdasarkan apakah tindakan itu sesuai atau tidak dengan kewajiban. Karena bagi etika
deontology yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan
deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu
teori etika yang terpenting.
Contoh kasus dari etika deontologi :
1. Jika seseorang diberi tugas dan melaksanakannya sesuai dengan tugas maka itu
dianggap benar, sedang dikatakan salah jika tidak melaksanakan tugas.
2. Suatu tindakan bisnis akan dinilai baik oleh etika deontology bukan karena tindakan
itu mendatangkan akibat baik bagi pelakunya melainkan karena tindakan itu sejalan
dengan kewajiban si pelaku untuk misalnya menberikan pelayanan terbaik untuk semua
konsumennya, untuk mengembalikan hutangnya sesuai dengan perjanjian , untuk
menawarkan barang dan jasa dengan mutu sebanding dengan harganya.
3. PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat
bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan adil
memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi
pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi
enggan untuk berinvestasi. Dalam kasus ini, PT. Perusahaan Listrik Negara (Persero)
sesungguhnya mempunyai tujuan yang baik, yaitu bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan listrik nasional. Akan tetapi tidak diikuti dengan perbuatan atau tindakan
yang baik, karena PT. PLN belum mampu memenuhi kebutuhan listrik secara adil dan
merata. Jadi menurut teori etika deontologi tidak etis dalam kegiatan usahanya.
>>Etika Teleologi
Teleologi berasal dari bahas kata Yunani telos (τέλος), yang berarti akhir, tujuan,
maksud, dan logos (λόγος), perkataan. Teleologi adalah ajaran yang menerangkan
segala sesuatu dan segala kejadian menuju pada tujuan tertentu. Etika teleologi
mengukur baik dan buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai
dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Artinya, teleologi bisa diartikan sebagai pertimbangan moral akan baik buruknya suatu
tindakan yang dilakukan. Teleologi mengerti benar mana yang benar, dan mana yang
salah, tetapi itu bukan ukuran yang terakhir. Yang lebih penting adalah tujuan dan
akibat. Walaupun sebuah tindakan dinilai salah menurut hukum, tetapi jika itu
bertujuan dan berakibat baik, maka tindakan itu dinilai baik. Namun dengan demikian,
tujuan yang baik tetap harus diikuti dengan tindakan yang benar menurut hukum.
Menurut Kant, setiap norma dan dan kewajiban moral tidak bisa berlaku begitu saja
dalam setiap situasi. Jadi, sejalan dengan pendapat Kant, etika teleologi lebih bersifat
situasional karena tujuan dan akibat suatu tindakan bisa sangat tergantung pada situasi
khusus tertentu.
Contoh kasus dari etika teleologi :
1. Seorang anak mencuri untuk membeli obat ibunya yang sedang sakit. Tindakan ini
baik untuk moral dan kemanusiaan tetapi dari aspek hukum tindakan ini melanggar
hukum sehingga etika teleologi lebih bersifat situasional, karena tujuan dan akibatnya
suatu tindakan bisa sangat bergantung pada situasi khusus tertentu.
2. PT. PLN memonopoli kelistrikan nasional, kebutuhan listrik masyarakat sangat
bergantung pada PT. PLN, tetapi mereka sendiri tidak mampu secara merata dan adil
memenuhi kebutuhan listrik masyarakat. Hal ini ditunjukkan dengan banyaknya
daerah-daerah yang kebutuhan listriknya belum terpenuhi dan juga sering terjadi
pemadaman listrik secara sepihak sebagaimana contoh diatas. Kejadian ini
menyebabkan kerugian yang tidak sedikit bagi masyarakat, dan investor menjadi
enggan untuk berinvestasi, monopoli di PT. PLN terbentuk secara tidak langsung
dipengaruhi oleh Pasal 33 UUD 1945, dimana pengaturan, penyelengaraan,
penggunaan, persediaan dan pemeliharaan sumber daya alam serta pengaturan
hubungan hukumnya ada pada negara untuk kepentingan mayoritas masyarakat dan
sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Maka PT. PLN dinilai etis bila ditinjau dari teori
etika teleologi.
3. Apa yang dapat dilakukan akuntan professional untuk mencegah berkembangnya jurang
kredibilitas dan jurang harapan?
untuk mencegah berkembangnya kesenjangan kredibilitas dan kesenjangan harapan,
audit komite dan komite etika (akuntan profesional) telah melakukan perluasan kode
prilaku perusahaan dan meningkatkan pelaporan keuangan perusahaan. Sensitivitas
moral juga terlihat pada isu-isu internasional dan domestic, Kampanye untuk memboikot
pembelian dan perusahaan—perusahaan yang terlibat dalam penggunaan tenaga kerja
anak atau mempekerjakan tenaga kerja dan upah rendah dinegara-negara asing
memberikan kesaksian yang cukup. Hal tersebut telah menghasilkan terciptanya kode
etik praktik untuk para pemasok dan mekanisme-mekanisme untuk memastikan bahwa
mereka mematuhi kode
tersebut.
5. Mengapa menjadi suatu faktor penting bagi klien agar akuntan profesional berperilaku
etis?
Etika dalam auditing sangat penting karena hal ini merupakan suatu prinsip untuk
melakukan proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang
dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria-kriteria adalah yang dilakukan oleh
seorang yang kompeten dan independen. Profesi akuntan memegang peranan yang
penting dimasyarakat, sehingga menimbulkan ketergantungan dalam hal tanggung jawab
akuntan terhadap kepentingan publik. Kepentingan Publik merupakan kepentingan
masyarakat dan institusi yang dilayani anggota secara keseluruhan. Ketergantungan ini
menyebabkan sikap dan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya
mempengaruhi kesejahteraan ekonomi masyarakat dan negara.
Profesi akuntan memegang peranan yang penting di masyarakat, sehingga menimbulkan
ketergantungan dalam hal tanggung-jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Dalam
kode etik diungkapkan, akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab terhadap klien
yang membayarnya saja, akan tetapi memiliki tanggung jawab juga terhadap publik.
Kepentingan publik adalah kepentingan masyarakat dan institusi yang dilayani secara
keseluruhan. Publik akan mengharapkan akuntan untuk memenuhi tanggung jawabnya
dengan sebaik-baiknya serta sesuai dengan kode etik professional AKDA.
7. Haruskah para eksekutif dan direktur ditahan (dikirim kepenjara) atas tindakan
karyawan perusahaan mereka?
Berdasarakn pada kesadaran masyarakat memberikan dampak politisi yang beraksi
dengan menyiapkan undang-undang yang baru atau mengetatkan peraturan, Akibatnya
banyak masalah membawa kesadaran masyarakat dalam penguatan kelembagaan dan
kodifikasi pada hukum yang berlaku. Oleh sebab itu perlunya penelusuran terhadap
tindakan karyawan apabila tindakan karyawan tersebut berasal dari para perbuatan para
eksekutif dan direktur . Tentu adanya undang-undang yang nantinya menyeret mereka
kejalur hukum.
Sanksi Pelanggaran Etika:
1. Sanksi Sosial : Sanksi ini diberikan oleh masyarakat sendiri, tanpa melibatkan pihak
berwenang. Pelanggaran yang terkena sanksi sosial biasanya merupakan kejahatan kecil,
ataupun pelanggaran yang dapat dimaafkan. Dengan demikian hukuman yang diterima
akan ditentukan leh masyarakat, misalnya membayar ganti rugi dsb, pedoman yang
digunakan adalah etika setempat berdasarkan keputusan bersama.
2. Sanksi Hukum : Sanksi ini diberikan oleh pihak berwengan, dalam hal ini pihak
kepolisian dan hakim. Pelanggaran yang dilakukan tergolong pelanggaran berat dan
harus diganjar dengan hukuman pidana ataupun perdata. Pedomannya suatu KUHP.