Professional Documents
Culture Documents
UAS Teori Akun M Fauzan B
UAS Teori Akun M Fauzan B
Disusun untuk Memenuhi Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Teori Akuntansi
Keuangan Kelas CF
Dosen Pengampu : Prof. Sutrisno T., SE., M.Si., Ak., CA.
Oleh :
Kelompok Diskusi :
Zain Muhammad Ilham (155020307111016)
Taufik Nurrochman (155020301111070)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2018
1. Salah satu karakteristik standar akuntansi adalah bahwa standar tersebut
tidak mengatur prosedur akuntansi, namun merupakan pedoman yang lengkap
tentang fungsi akuntansi sebagai alat untuk mengungkapkan informasi
keuangan. Jelaskan dan uraikan landasan apa saja yang diatur dalam standar
akuntansi keuangan.
Jawab :
Menurut saya landasan yang diatur dalam standar akuntansi keuangan sebenarnya
semua sudah tercantum dalam kerangka konseptual di SFAC. Karena kerangka kerja
konseptual sudah secara jelas dan bersifat pokok dan fundamental dalam menjelaskan
kerangka konseptual pelaporan laporan keuangan. Kemudian ada 2 landasan yang
diatur dalam standar akuntansi keuangan.
Pertama landasan operasional, terdapat tiga tingkatan kerangka prinsip akuntansi
yang berlaku umum. Tingkat 1 adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Standar
Akuntansi Keuangan merupakan aturan utama yang harus diacu dalam penyajian
laporan keuangan dalam kerangka prinsip akuntansi berlaku umum. Standar tersebut
penting agar laporan keuangan lebih berguna, dapat dimengerti, dapat
diperbandingkan serta tidak menyesatkan. Tingkat 2 adalah SAK Internasional,
Buletin Teknis, regulasi untuk industri, dan pedoman atau praktik akuntansi industri.
Tingkat 2 merupakan acuan alternatif setelah tingkat 1, yaitu jika terdapat hal yang
tidak diatur di tingkat 1 maka tingkat 2 dapat menjadi acuan selama tidak
bertentangan dengan landasan konseptual atau prinsip yang digunakan di landasan
operasional. Sedangkan tingkat 3 adalah Praktik, Konvensi, dan Kebiasaan Pelaporan
yang Sehat, serta Buku Teks/Ajar, Simpulan Riset, Artikel, dan Pendapat Ahli. Seperti
halnya di atas, jika terdapat hal yang tidak diatur di tingkat 1 ataupun 2 maka tingkat
3 dapat menjadi acuan selama tidak bertentangan dengan landasan konseptual atau
prinsip yang digunakan di landasan operasional.
Kedua adalah landasan konseptual, landasan konseptual yang berisi kerangka
dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan (KDPPLK) adalah konsep yang
digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tujuan umum. KDPPLK
menjadi acuan penyusun standar akuntansi dalam pelaksanaan tugasnya, acuan
penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum
diatur dalam standar akuntansi keuangan, acuan auditor dalam memberikan pendapat,
dan acuan pemakai dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan. Jadi dapat dikatakan bahwa KDPPLK ini merupakan acuan dalam
penyusunan Standar Akuntansi Keuangan yang ada pada landasan operasional tingkat
1.
1
Group Theory ). Tujuannya adalah memaksimalkan kesejahteraan sosial sebagai dasar
permintaan publik untuk mengoreksi kegagalan pasar yang berujung pada
kepentingan publik. Deegan (2004:36) menjelaskan bahwa teori kepentingan publik
mengasumsikan badan regulator (biasanya pemerintah) bersifat netral
memperjuangkan kepentingan publik dan tidak memasukkan kepentingan pribadi ke
dalam penyusunan aturan. Singkat kata, badan regulator melakukan tindakan yang
terbaik untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial. Deegan (2004:36) menjelaskan
pula capture theory berargumentasi bahwa walaupun regulasi awalnya bertujuan
untuk melindungi publik, mekanisme regulasi seringkali dikendalikan atau diambil
alih untuk melindungi kepentingan dari kelompok-kelompok kepentingan di dalam
masyarakat, khususnya pihak-pihak yang aktivitasnya paling banyak terpengaruh
regulasi. Teori kelompok kepentingan menekankan adanya konflik dan negosiasi antar
konstituen akuntansi di dalam proses penyusunan standar akuntansi.
Kemudian perlu dilakukan regulasi karena (1) menyelesaikan konflik antara
pemilik dan manajemen, laporan keuangan digunakan untuk memonitor hubungan
kerja, untuk menilai dan menentukan kompensasi manajer. (2) regulasi bermanfaat
bagi kepentingan umum. Pada dasarnya kegagalan pasar maupun kebutuhan untuk
mencapai tujuan sosial memaksa adanya regulasi akuntansi. (3) Untuk menghindari
adanya kegagalan pasar sebagai isu alokasi yang belum optimal dapatdisebabkan oleh
keengganan perusahaan mengungkapkan informasi, adanya penyelewengan,
penyajian informasi akuntansi secara tidak semestinya. Kebutuhan untuk mencapai
tujuan sosial yang memuaskan juga mendukung perlunya regulasi akuntansi. Yaitu
kewajaran laporan keuangan yang disajikan dan perlindungan investor. (5) Sebagai
suatu sarana dalam meningkatkan kualitas produk akuntansi. (6) Karena profesi
akuntansi membutuhkan suatu standar sebagai pedoman dan acuan dalam melakukan
jasa profesionalnya.
Pentingnya implementasi dalam praktik, Implementasi praktik adalah
dibentuknya IFRS sebagai standar tunggal pelaporan akuntansi yang memberikan
tekanan pada penilaian (revaluation) profesional dengan disclosures yang jelas dan
transparan mengenai substansi ekonomis transaksi, penjelasan hingga mencapai
kesimpulan tertentu. Standar ini muncul akibat tuntutan globalisasi yang
mengharuskan para pelaku bisnis di suatu negara ikut serta dalam bisnis lintas negara.
IFRS memberikan dampak positif yaitu memudahkan pemahaman atas laporan
keuangan dengan menggunakan SAK yang dikenal secara internasional,
meningkatkan arus investasi global, menurunkan biaya modal melalui pasar modal
global dan menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan. Selain itu Sarbanes
Oxley Act yang muncul sebagai jawaban dari pemerintah Amerika Serikat untuk
menangani skandal keuangan yang terjadi pada perusahaan besar di Amerika seperti
Enron, Worldcom, dll.
Jika terlalu banyak standar akuntansi (standart overload) dampaknya dalam praktik :
(1) Bagi akuntan, perdebatan tentang apa yang harus diungkapkan dan yang tidak perlu diungkapkan
sehingga akuntan mulai mengeluarkan begitu banyak standar yang
cenderung mengabaikan pertimbangan dan mengurangi permasalahan yang melibatkan prinsip
akuntansi. Ia akan kehilangan pandangan tentang pekerjaan riil karena data yang begitu banyak
diperlukan untuk menyesuaikan dengan standar yang
ada. (2) Bagi auditor, dampak pada akuntan yang kehilangan fokus audit dan melupakan prosedur
audit baku, membuat auditor gagal dalam mengaudit sehingga menyebabkan terkikisnya profesi
akuntan publik dengan adanya ketidakpuasan klien terbebani dengan standar tersebut. (3) Bagi
pengguna laporan keuangan, ketika informasi yang disajikan tidak disusun secara sempurna
dikarenakan kebingungan pengguna dalam menghadapi jumlah dan kompleksitas catatan yang
diperlukan untuk menjelaskan persyaratan seperti yang dikehendaki oleh standar yang berlaku,
2
maka keputusan yang diambil oleh para penggunannya akan menjadi sebuah hal yang sangat berisiko.
Solusi nya jika terjadi standart overload AICPA melakukan evaluasi terhadap
berbagai pendekatan yang berkaitan dengan overload: (1) Tidak ada perubahan
(mempertahnkan status quo). (2) Melakukan perubahan terhadap konsep GAAP
menjadi dua jenis GAAP, misalnya GAAP khusus untuk pengusaha besar dan GAAP
khusus untuk pengusaha kecil. (3) Melakukan perubahan GAAP untuk
menyederhanakan penerapannya bagi semua perusahaan. (4) Menentukna
pengungkapan dan pengukuran yang berbeda. (5) Menentukan perubahan terhadap
standar akuntansi public untuk pelaporan informasi keuangan. (6) Memberi
alternative bagi GAAP sebagai basis pilihan dalam penyajian laporan keuangan.
3. Dalam perumusan standar akuntansi ada tiga pendekatan, yaitu diatur oleh
pemerintah, swasta, dan diserahkan langsung pada pasar bebas. Jelaskan
kelebihan dan kekurangannya.
Jawab :
Pendekatan Sektor Publik
Kelebihan Regulasi Kelemahan Regulasi
1. Proses inovasi dalam akuntansi 1. Umumnya diketahui bahwa
didasarkan pada peran lembaga diperlukan biaya yang besar untuk
pemerintah memenuhi ketentuan pemerintah
2. Regulasi sektor publik dalam
dalam penyajian informasi
standar akuntansi dimotivasi oleh 2. Beberapa orang beragumen bahwa
kebutuhan untuk melindungi birokrat mempunyai
kepentingan umum kecendrungan untuk
3. Keinginan untuk meyajikan
memaksimalkan total aggaran
tingkat pengungkapan kepada
biro mereka.
publik yang dianggap perliu dan 3. Akan timbul kondisi yang
memadai dalam pembuat berbahaya apabila penyususn
keputusan standar bersifat politis.
4. Lembaga pemerintah mempunyai 4. Beberpa kalangan
legitimasi yang lebih besar melalui mempertanyakan tentang perlunya
kewenangan statutori yang lebih sistem pemerintahan yang
jelas. Selain itu lembaga didukung kekuatan kepolisian
pemerintah memeiliki kekuatan
memaksa lebih besar dari pada
lembaga sektor swasta
5. Sejumlah tuntutan agar sektor
3
umum
4
tersebut Penyajian informasi akuntansi
secara tidak semestinya.
5
lai 75 di sini. Dengan demikian, angka laba naik dari -50 menjadi 25. Secara umum, i
nvestor dan pihak eksternal lainnya tidak memiliki sumber daya (e.g. waktu, akses, ke
mampuan) untuk mengetahui apakah angka laba dimanipulasi atau tidak ataupun bera
pa besar jumlah manipulasinya. Oleh karenanya, mereka bergantung pada auditor unt
uk mengkonfirmasi angka laba tersebut. Kadang kala, angka laba manipulasian itu lol
os dan tersaji sebagai angka laba laporan keuangan auditan. Angka tersebut dipercaya
oleh investor dan kemudian digunakan untuk melakukan penilaian kinerja.
6. Jelaskan apakah ada tugas tambahan bagi akuntan publik dalam mengaudit
laporan keuangan dari perusahaan yang melakukan praktik manajemen
laba.
Jawab :
Menurut saya mungkin tambahannya bagi auditor adalah menentukan ukuran
penilaian dalam manajemen laba di mana nantinya bisa mempengaruhi kualitas audit
terhadap manajemen laba. Salah satu aktivitas auditor adalah audit forensik. Audit ini dilakukan
untuk mendapatkan bukti-bukti tentang adanya dugaan kejadian suatu pelanggaran peraturan, baik
peraturan internal maupun eksternal. Aktivitas audit ini banyak digunakan dalam suatu perkara
pidana. Tujuan utamanya adalah untuk membuat terang benderang suatu dugaan perkara. Biasanya,
audit ini menyangkut segala hal yang akan menjadi bahan pembuktian perkara pidana atau perdata
pada persidangan di pengadilan. Berbagai aktivitas harus dilakukan auditor forensik untuk
mendukung proses peradilan (litigation support). Aktivitas ini khususnya berhubungan dengan
menghitung dan menetapkan kerugian keuangan korporasi ataupun negara. Mereka sangat
diperlukan untuk menganalisis, menginterpretasikan, merangkum, dan menyajikan informasi yang
penting. Dan yang tidak boleh dilupakan, informasi ini mesti bisa dipahami dan layak untuk
mendukung penyelesaian kasus di pengadilan, terutama yang berkaitan dengan kasus-kasus kerugian
korporasi ataupun negara.
7.Jelaskan dan uraikan perkembangan dan isu dari Good Corporate Governant
(GCG), Behavioral Finance, dan Corporate Sosial Responsibility (CSR).
Uraikan pula isu tersebut terkait dengan bidang akuntansi keuangan dan
pelaporannya jika memang ada.
Jawab :
CSR merupakan salah satu bentuk aplikasi penerapan perusahaan dalam disebut
GCG, sebagai suatu entitas bisnis yang memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat serta
lingkungannya maka suatu perusahaan memang sudah seharusnya mempunyai tindakan yang baik
sebagai good citizen yang dimana hal ini merupakan tuntutan dari etika bisnis yang baik. Di dalam
beberapa tahun terakhir ini, Good Corporate Governance atau GCG sudah menjadi istilah dan juga
gerakan yang begitu sering di perbincangkan. Institusi global seperti IMF, World, Bank, APEC, ADB dan
OECD pun juga turut menjadi pemantik untuk meyalakan api dalam implementasi Good Corporate
Governance atau GCG yang konsisten di dalam dunia usaha. Terdapat lima prinsip GCG yang
dapat dijadikan pedoman bagi para pelaku bisnis, yaitu Transprency (Keterbukaan
Informasi), Accountability (Akuntabilitas), Responsibility (Pertanggungjawaban),
Indepadency (Kemandirian), Fairness (Kesetaraan dan Kewajiban). Prinsip
Responsibilty (Pertanggungjawaban) merupakan prinsip yang mempunyai hubungan
paling dekat dengan CSR. Dalam prinsip ini, penekanan yang signifikan diberikan
kepada stakeholders perusahaan. Melalui penerapan prinsip ini diharapkan perusahaan
dapat menyadari bahwa kegiatan operasionalnya seringkali menghasilkan dampak
eksternal yang harus ditanggung oleh stakeholders. Oleh karena itu, wajar bila
perusahaan juga memperhatikan kepentingan dan nilai tambah bagi stakholders-nya.
Namun dalam praktiknya masih saja terdapat kendala yang dikarenakan kurang
tegasnya pemerintah mengenai CSR dan status untuk CSR ini masih merupakan
voluntare disclosure atau baru dilakukan secara sukarela.
6
8. Konsep historical cost sering mendapat kritik tajam karena dianggap sudah
ketinggalan jaman dan tidak relevan dalam menyajikan informasi akuntansi.
Namun demikian, keandalan informasi justru telah dibuktikan oleh
historical cost, karena bisa ditelusuri kepada bukti transaksi, yaitu pada saat
terjadinya transakksi tersebut. Disamping itu, fair market value justru tidak
fair karena hanya penaksiran oleh beberapa pihak yang bisa jadi hanya
bersifat sangat subjektif. Jelaskan pendapat saudara baik setuju maupun
yang tidak setuju!
Jawab :
Historical Cost Principle adalah prinsip akuntansi yang mengakui harta/utang
pada nilai historisnya/harga perolehan. Penggunaan Historical Cost Principle
membuat laporan keuangan yang disajikan akan lebih reliable. Hal tersebut
dikarenakan jumlah yang dicatat dalam setiap transaksi didukung dengan bukti yang
jelas dan nyata, sehingga pencatatannya pun dapat dipertanggungjawabkan dan
akurat. Namun seiring dengan perkembangan kebutuhan pengguna laporan keuangan,
muncul berbagai kritik terhadap penggunaan Historical Cost Principle. Sekarang ini
investor lebih menuntut informasi yang lebih relevan dalam pengambilan keputusan.
Latar belakang tersebut mendasari penggunaan Fair Value Accounting (FVA) dalam
membuat laporan keuangan. Ada tiga komponen ekonomi modern yang
menyebabkan Historical Cost Principle kurang valid untuk digunakan dalam
penyajian laporan keuangan jika dibandingkan saat model ini dikembangkan, antara
lain: tingkat perubahan harga secara khusus yang disebabkan oleh hal-hal seperti
kemajuan teknologi dan pergeseran preferensi konsumen, tingkat perubahan harga
secara umum yang disebabkan oleh inflasi, serta fluktuasi nilai tukar mata uang.
Menurut pendapat saya penggunaan Fair Value Accounting (FVA) lebih baik
dibandingkan Historical Cost Principle. Reliable dan relevan terkadang tidak dapat
kita penuhi dengan sempurna secara bersamaan, harus ada salah satu yang
dikorbankan. Namun tentu saja, penggunaan Fair Value Accounting (FVA) bukan
tanpa cacat sama sekali. Prinsip Fair Value Accounting (FVA) tetap harus lebih
dikembangkan kembali karena masih memiliki banyak kelemahan, seperti misalnya
dianggap tidak fair karena hanya penaksiran oleh beberapa pihak yang bisa jadi
hanya bersifat sangat subjektif.
9. Isu tentang IFRS, IAS, harmonisasi dan konvergensi terkait erat dengan
faktor budaya (culture) antarnegara. Berikan penjelasan secukupnya tentang
isu-isu tersebut.
Jawab :
Faktor budaya (culture) merupakan hal yang perlu diperhatikan. Budaya timbul
dan tercermin dari kehidupan masyarakat di suatu negara, serta tentu saja tercermin
dari kehidupan ekonomi masyarakat tersebut. Misalnya saja kehidupan ekonomi di
Indonesia dengan Amerika tentu saja memiliki banyak perbedaan dalam hal transaksi
ekonomi ataupun sumber dayanya. Budaya juga tercermin dalam prinsip akuntansi
domestik di setiap negara yang memang telah disesuaikan dengan perekonomian di
negara masing-masing. Selain itu, pastinya setiap negara ingin mempertahankan
budaya masing-masing sebagai ciri khas dan kepribadian bangsanya. Dengan
demikian, proses harmonisasi dan konvergensi tersebut tidak akan mudah karena
7
memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit untuk dapat menyeragamkan standar
akuntansi yang sama untuk semua negara dengan budaya yang berbeda.
Dengan adanya penetapan dan implementasi IFRS dalam proses akuntansi secara global. Pada
dasarnya International Financial Reporting Standards (IFRS) memang merupakan kesepakatan global
standar akuntansi yang didukung oleh banyak negara dan badan-badan internasional di dunia.
Popularitas IFRS di tingkat global semakin meningkat dari waktu ke waktu . Penetapan IFRS sebagai
standar global juga sudah sering dibahas dalam konferensi dunia seperti G20 misalnya, menyatakan
bahwa otoritas yang mengawasi aturan akuntansi internasional harus meningkatkan standar global
untuk mengurangi kesenjangan aturan di antara negara-negara anggota G-20. hal ini cukup baik
dimana dunia akuntansi secara global mempunyai satu pedoman inti mengenai prinsip-prinsip
akuntansi sehingga terdapat keselarasan diantara satu negara dengan negara lainnya. Namun hal ini
tidak mudah diterapkan dalam waktu yang singkat.
8
Jelaskan menurut pendapat saudara! Apakah pengungkapan ini telah diatur
dengan regulasi? Apakah ada Undang-undang yang mengaturnya?