You are on page 1of 2

PUISI UNTUK AYAH

Ayahku sayang......

Bolehkah aku bertanya

Untuk siapakah ayah melakukan semua ini

Tiada peduli terik matahari memanggang punggungmu

Tiada peduli hawa dingin menusuk

Sampai sumsum tulang

Siang malam…..

Garis –garis ketuaan telah membayangi wajahmu

Terlukis guratan hidup yang penuh penderitaan

Tesirat kelelahan yang mendalam

Memancar dari sorotan mata yang mulai layu

Kini….tinggal seonggok belulang yang lemah

Kepasrahan mewarnai hari-hari tuamu

Seakan hidupmu tiada bermakna lagi

Untuk hari ini dan esok hari

Atau mungkin untuk selamanya

Hatiku menjerit menyaksikan permain itu

Sebuah sandiwara yang penuh kepura-puraan

Ayah….

Izinkanlah aku menghapus semua……..

Kedukaan…

Kejemuan...

You might also like