You are on page 1of 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kayu adalah salah satu bahan konstruksi ringan yang masih banyak
digunakan di Indonesia, antara lain untuk keperluan rumah tinggal, jembatan dan
lain-lain. Yang dianggap penting dalam perdagangan dan telah diselidiki hanya
sekitar ±150 jenis pohon yang memenuhi syarat untuk konstruksi bangunan.
Keuntungan dari kayu adalah sebagai bahan struktur bangunan yang tahan terhadap
gempa serta memiliki nilai estetika dan nilai seni yang tinggi. Apalagi seperti kondisi
saat ini setelah terjadinya gempa, masyarakat lebih memilih kayu sebagai bahan
struktur bangunan.
Kayu sebagai bahan bangunan sampai saat ini masih hanya dipakai untuk
struktur atap dan kusen. Sedangkan untuk struktur balok, kolom dan lantai masih
jarang ditemui. Untuk itu diperlukan pengembangan teknologi pengolahan kayu
sehingga dapat dijadikan andalan sebagai bahan bangunan alternatif yang aman dan
ekonomis.
kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan, yaitu kayu olahan yang
diperoleh dengan memproses kayu bulat atau gelondongan menjadi kayu berbentuk
balok, papan dan bentuk-bentuk yang lain sesuai dengan tujuan penggunaannya.

B. Tujuan Praktek Kerja Kayu


 menjelaskan jenis pekerjaan praktek kayu yang akan dikerjakan
 menjelaskan penggunaan perkakas dan peralatan yang digunakan pekerjaan
praktek kayu
 dapat membuat dan mengerjakan finishing pada pekerjaan kayu secara baik
dan benar.

C. Sistematika Laporan
Sisematika laporan ini adalah :
1. Pendahuluan
2. Teori dasar
3. Job praktikum
4. Penutup
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Praktikum Kerja Kayu
Praktikum Kerja Kayu adalah ilmu pengetahuan yang mencakup semua pekerjaan
yang berhubungan konstruksi yang menggunakan bahan kayu atau menyangkut
pekerjaan kayu.
- Macam-macam kayu terdiri dari:
a. Kayu masip/asli
b. Kayu lapis (tripleks atau multipleks)
c. Kayu lapis majemuk
- Kerja kayu terbagi atas :
a. Konstruksi meubel (furniture) : meja, kursi, lemari dll
b. Konstruksi bangunan : daun pintu/jendela, kusen, tangga dll.
c. Konstruksi acuan dan perencah (form work) : cetakan beton dll.

B. Urutan Pekerjaan Kayu


a. Perecanaan, jenis konstruksi apa yang ingin dibuat dan jenis bahan apa
b. Analisa , kalkulasi bahan yang efisien dan waktu yang sesuai dengan peralatan
dan anggaran.
c. Pengerjaan.
d. Perakitan.
e. Finishing/penyelesaian.
BAB III
PENGENALAN ALAT TANGAN MANUAL
A. Tujuan
1. Menyebutkan peralatan kayu secara manual.
2. Menjelaskan fungsi setiap alat.
3. Menjelaskan cara menggunakan alat.

B. Alat dan bahan:


1. Bangku kerja atau tempat menukang, terdiri dari:
a. Mundam; tempat meletakkan alat sewaktu tidak digunakan,
b. Lokasi kerja; tempat dimana kita mengerjakan benda kerja.
c. Klem atau penjepit; menahan benda kerja sewaktu mengetam, benda ini dapat
dipindahkan.
2. Alat pengatur dan pemberi tanda, yaitu:
a. Pensil tukang
Pensil tukang digunakan untuk menandai dan merancang tanda.

b. Perusut
Perusut digunakan untukmembuatgoresan garis sejajar pada benda kerja, baik untuk
menentukanketebalan atau lebar kayu yang akan dibuang.
c. Siku
Siku digunakan untuk Siku di sini digunakan untuk menarik garis lukisan pada
kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang
telah diberi tanda paring.

d. Meteran
Meteran digunakan untuk megukur panjangkayu:
- Rol Meter

- Meter Lipat

3. Alat Pemotong/Gergaji
1. Gergaji potong; untuk memotong kayu menjadi berbagai bagian.
2. Gergaji belah; untuk Membelah kayu yang telah digergaji.

3. Gergaji punggung; Digunakan untuk menggergaji lurus, halus kesemua arah tanpa
memperhaitkan arah serat kayu.

4. Gergaji lubang; digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.

5. Gergaji bajang; membuat tanggam yangpemasangannya lebih besar dan


ketat.

4. Ketam digunakan untuk membuat permukaan bidang kayu menjadi rata, lurus,
halus, dan siku. Diperlukan alat-alat
a. Ketam panjang; mengetam kayu yang panjang-panjang supaya parmukaan
kayu itu menjadi Iurus dan rata.
b. Ketam pendek; untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam
terlebih dahulu oleh ketam pendek kasar

c. Ketam baja ;
d. Ketam kupu-kupu ;

5. Pahat
a. Pahat digunakan untuk membuat lubang pada kayu

b. Pahat tusuk ;

c. Pahat lubang ;
d. Pahat kuku ;

6. Alat penggerak atau bor


a. Bor Erwin/engkel ;

b. Bor Pusat ;

c. Bor Penggerak Tilit


d. Bor Penggerak Sekrup

e. Bor Penggerak Benam

7. Alat-alat bantu.
a. Palu kayu; sebagai alat pemukulan pahat dan juga pemukulan untuk
pemasangan spin kayu.

b. Palu besi; untuk memukul benda dari bahan logam yang keras.

c. Obeng; untuk melepas sekrup dari komponen-komponen kendaraan,


seperti lampu kepala, pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat
seperti sekrup-sekrup kontak, dan baut-baut talang. Obeng juga dapat
digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel cetakan, emblem, dan
menekan atau mendorong seperti pemasangan wiper.
d. Tang; mencengkram, memotong dan memutar kawat atau kabel.

e. Klem; menahan benda kerja sewaktu mengetam.

f. Kikir; untuk mengikir permukaan benda kerja sampai halus.

C. Kesimpulan dan Saran


Kesimpulan:
1. Dapat menyebutkan peralatan kayu secara manual.
2. Dapat menjelaskan fungsi setiap alat.
3. Dapat menjelaskan cara menggunakan alat.
Saran:
1. Sebaiknya alat-alat bengkel dirawat dengan baik.
2. Sebaiknya alat-alat bengkel dilengkapi sesuai dengan daftar.
3. Sebaiknya setelah melakukan praktek, alat-alat bengkel disimpan dengan
baik pada tempatnya.
BAB IV
JOB PRATIKUM
LATIHAN DASAR MENGETAM DAN MENGGERGAJI

A. Tujuan

1. Menggunakan perkakas tangan kayu.


2. Memotong lurus dan tegak.
3. Mengetam rata ,lurus , halus ,dan siku.
4. Melukis benda kerja dan memberi tanda untuk diketam/dipotong.
5. Terampil memotong dan membelah kayu dengan gergaji tangan.
B. Dasar Teori

Pengetaman dan penggergajian adalah dasar dari pekerjaan kayu.Setiap kayu


yangdibentuk menjadi beberapa barang sesuai dengan gambar kerja selalu diawali dengan
pengetaman dan penggergajian sampai mencapai dimensi atau ukuran yang dikehendaki.
Pengetaman yang baik adalah pengetaman yang menghasilakan bidang kayu yang
lurus,rata dan siku.
C. Keselamatan Kerja
1. Gunakan peralatan kerja selengkapnya dan secukupnya
2. Pelajari terlebih dahulu gambar kerja dengan teliti dan ikuti langkah dengan teratur.
3. Pusatkan perhatian pada benda kerja
4. Gunakan setiap perlengkapansecukupnya
5. Bersihkan kemudian simpan alat pada tempatnya
D. Alat dan bahan
Alat
 Mesin ketam
 Siku
 Perusuk
 Kraspen
 Meteran
Bahan
 Balok 5/7
E. Langkah Kerja
1. Pengetaman
a. Pilih bidang yang paling lebar sebagai dasar pengetaman

b. Ketam bidang 1 hingga rata dan lurus

c. Katam bidang II hingga rata dan lurus dan siku terhadap bidang 1

d. Mengetam bidang ke IV buat garis batas sejajar pada bidang I Dan II dengan
perusuk lalu ketam hingga rata dan lurus dan siku terhadap bidang I
e. Ketam Bidang III hingga rata dan halus dan siku terhadap bidang IVdan II

2. Melukis benda kerja


Melukis benda kerja (bagian-bagianyang akan dikerjakan)
a. Buatkan titik pada kedua ujung balok menggunakan perusuk sejauh 2 cm dari
dasar balok. Tarik garis lurus(panjang kayu) dengan menggunakan kraspen.

b. Buatkan garis sejajar sebanyak 6 garis dengan jarak masing-masing 1 cm pada


bidang I (Bidang paling lebar) dengan menggunakan kraspen.

c. Lukiskan garis miring 450 sebanyak 4 garis dengan jarak masing-masing 2 cm


dengan menggunakan kraspen/pensil pada bidang I dan garis lurus pada bidang
II
d. Lukiskan garis tegak lurus pada bidang I dengan jarak masing-masing 2 cm
sebanyak 4 garis dengan menggunakan kraspen/pensil.

e. Lukiskan garis tegak lurus pada bidang I dan membentuk sudut 450 pada sisi
bidang II dengan jarak masing-masing 1,5 cm dengan menggunakan
kraspen/pensil.

f. Terakhir lukiskan garis lusur memanjang pada bidang II sebnyak 3 garis


dengan jarak masing-masing 1 cm dengan menggunakan kraspen/pensil.

3. Menggergaji
a. belah dengam menggunakan gergaji pembelah baik bagian melebar maupun
bagian tebal. Dengan cara berselang-seling sedikit demi sedikit secara
bergantian hingga batas akhir.
b. Menggergaji dengan menggunakan gergaji potong. Dengan cara berselang-
seling sedikit demi sedikit secara bergantian hingga batas akhir

c. Menggergaji dengan menggunakan gergaji punggung.Dengan cara berselang-


seling sedikit demi sedikit secara bergantian hingga batas akhir.

Catatan: penggergajian dengan berselang-seling atau bergantian gunanya untuk


mencegah terjadinya pecah-pecah pada bagian-bagian sampingnya yang telah digergaji
F. Gambar kerja
G. Kesimpulan dan saran
1. Kami dapat menggunakan perkakas manual tangan dengan baik dan
benar
2. Kami dapat mengetam kayu dengan rata,lurus,halus,dan siku
3. Kami dapat melukis benda kerja dan memberi tanda untuk
diketam/dipotong
4. Kami dapat memotong / membelah kayu gergaji dengan lurus dan tegak
.
5. Sebaiknya menggunakan masker pada saat melakukan pekerjaan
KESELAMATAN KERJA MESIN MESIN KAYU
A. keselamatan kerja secara umum untuk semua mesin kayu
1. Perikasa aliran listrik dan pastikan semua bagian mesin seperti mur, spindel, pisau,
gurdi, pisau girik, atau daun gergaji, pelindung cincin, dsb. Terpasang dengan kuat
dan tepat sebelum mempergunakan mesin.
2. pastikan bahwa alat pemotong yang dipakai tajam dan terpasang dengan baik.
3. Laksanakan penyetelan apapun sebelum mesin dijalankan, sekali-kali jangan
melakukan penyetelan pada mesin yang sedang berjalan.
4. Pastikan bahwa semua alat pengaman dipasang secara baik.
5. Sebelum mesin dihidupkan, pariksa bahwa tidak ada orang lainyang masih menyetel
atau mengadakan perbaikan pada mesinnya, dan pastikan bahwa tidak ada benda yang
menghambat pemutaran mesin pemotong itu.
6. Hidupkan mesin dan pilih kecepatan yang baik menurut pekerjaan yang harus
diselesaikan. Jangan pergunakan mesin sebelum mesin itu mencapai kecepatan operasi
penuh.
7. Bekerjalah menurut lembaran keselamatan kerja yang telah ditetapkan untuk tiap
mesin.
8. Apabila terjadi sesuatu kelainan pada mesin, segera matikan mesin dan berdirilah
menjauhi mesin sampai pemutarannya berhenti sama sekali.
9. Awas! Sekali-kali jangan meniggalkan mesin yang masih berjalan, karena orang lain
dapat memegangnya tanpa mengatahui penyebabnya.
10. Setelah selesai memakai mesin, matikan motornya dan tinggalkan mesin hanya apabila
pemutarannya sudah berhenti sama sekali.
11. Sebelum meninggalkan mesin, perikasalah apakah mesinnya bersih dan aman untuk
dipergunakan lagi oleh orang lain berikutnya.
12. Hindari lingkungan yang membahayakan, area harus bersih dari potongan-potongan
kayu dan kotoran atau minyak.
13. Gunakan perlengkapan kerja (masker, kacamata, sepatu dan pakaian yang praktis)
seperlunya.
14. Konsentrasikan pikiran pada pekerjaan.
15. Usahakan sewaktu penyetelan dan menghidupkan mesin dilakukan oleh satu orang
saja.
16. Jika akan mengganti pisau atau mereparasi/menyetel mesin, matikanlah lebih dahulu
pusat listriknya

B. Keselamatan kerja mesin gergaji kayu ayun pemotong (Radial ARM SAW)
1. Semua penyetelan dilaksanakan hanya pada waktu mesin dalam keadaan mati.
2. Pilihlah daun gergaji yang tepat untuk pekerjaan. Sebelum mempergunkannya
periksalah ketajamannya.
3. Selalu pasang daun gergaji dengan gigi mengarah ke putaran motor.
4. Untuk pemotong putus, setel ketinggian daun gergaji sampai daun gergaji itu
memotong kurang lebih 2 mm dari bawah permukaan meja kerja.
5. Pilih permukaan benda kerja yang dapat menempel stabil terhadap meja kerja.
6. Selesai melakukan operasi, selalu kembalikan daun gergaji ke posisi berhenti di
belakang dan matikan mesin, kemudian kunci daun gergaji.
7. Jangan pindahkan benda kerjanya setelah digergaji sebelum daun gergajinya kembali
pada posisi berhenti di belakang.
8. Pada waktu menggergaji, tempatkan jari pada salah satu sisi daun gergaji, dan sekali-
kali tangan jangan terletak segaris dengan celah yang digergaji.
9. Menarik gergaji harus perlahan-lahan dan dapat dirasakan. Jangan ditarik terlalu cepat
karena akan mengakibatkan daun gergaji terjepit atau menimbulkan kecelakaan.
10. Untuk pekerjaan memotong, anti penumbuk balik harus bebas terhadap benda kerja.
11. Untuk pekerjaan membelah, anti penumbuk balik disetel 3 mm lebih rendah dari
permukaan benda kerja.
12. Arah dorongan benda kerja harus dilakukan dari sisi yang berlawanan terhadap anti
penumbuk balik.

 Fungsi Mesin Gergaji Ayun


a. Memotong
b. Membelah
c. Membuat sponing/alur
d. Membuat takik
e. Membuat purus
 Bagian-Bagian Yang Terpenting dari Mesin Gergaji Ayun
a. Motor
b. Daun gergaji
c. Pengaman
d. Pengunci
e. Anti penumbuk balik
f. Meja kerja

 Alat-Alat Bantu Untuk Menjaga Keamanan


a. Tongkat pendorong, untuk mendororng benda kerja yang kecil.
b. Papan pendorong, untuk menahan benda kerja agar tetap menempel pada
pengantar pembelah.
c. Block pengantar, untuk pengantar pembelah bentuk serong.

C. Keselamatan kerja mesin gergaji Bundar ( circle saw )


1. Pasang tudung pengaman dengan baik pada saat membelah / memotong putus.

2. Setel daun gergaji maksimal 5 mm di atas permukaan benda kerja.

3. Jangan sekali-kali mencoba menyingkirkan/mengambil sisa potongan kayu kecil pada


saat gergaji berputar.
4. Setelah selesai melakukan operasi, matikan mesin gergaji dan turunkan daun gergaji
ke bawah permukaan meja.
5. Untuk menggergaji bentuk bulat dengan memakai blok pengantar.
6. Untuk pekerjaan-pekerjaan khusus minta petunjuk pada instruktur.
7. Jangan melakukan pekerjaan tanpa pengantar.
8. Apabila kayu yang akan digergaji melengkung, letakkan bidang yang cekung
menempel di meja.

9. Ketika menggergaji, posisi badan dan tangan berada di salah satu sisi daun gergaji.
10. Gunakan kacamata dan masker, pakaian kerja jangan kedodoran.
11. Apabila daun gergaji masih berputar, jangan tarik kayu kebelakang.
12. Jagalah agar tangan cukup jauh dari daun gergaji.
13. Jika daun gergaji menjadi panas dan mulai goyang berputarnya, kayu harus segera dan
secepat mungkin ditarik atau diangkat. Mesin jangan dimatikan. Biarlah daun gergaji
berputar terus hingga dingin dan lurus putarannya.

Peraturan untuk Membelah Menggunakan Mesin Gergaji Bundar


1. Gunakanlah tongkat pendorong untuk membelah kayu yang jaraknya antara daun
gergaji dan pengantar < 10 cm.
2. Jangan membelah potongan kayu yang panjangnya < 15 cm.
3. Waktu membelah harus menggunakan splitter.
4. Jangan membelah kayu lebarnya < 1 cm antar pengantar dan daun gergaji.
5. Pembantu hanya sekedar memegang kayu, dan sama sekali tidak boleh
mendorong atau menarik kayu yang hendak dibelah.
6. Gunakan alat/kayu pendorong untuk menggergaji benda yang kecil.

Peraturan Memotong
1. Tempatkan jari / tangan sedikitnya 10 cm dari daun gergaji.
2. Jauhkan pengantar (belah) sebelum menggunakan pengantar potong (metre
gauge).
3. Jangan sekali-kali memotong kayu dimana bidang yang menempel pada pengantar
potong kurang dari 15 cm.
4. Jangan menggunakan pengantar belah sebagai pembatas (stopper), kecuali jika
dipasang kayu batas (clearance block).

Fungsi / Kegunaan
1. Membelah tegak lurus dan sudut 45° - 90°
2. Memotong tegak lurus dan sudut 45° - 90°
3. Membuat alur V dan U
4. Membuat sponing
5. Membuat cekungan pada benda bulat
6. Membuat purus

Bagian-Bagian Dari Mesin Gergaji Bundar


1. Motor
2. Splitter
3. Tudung pengaman
4. Anti penumbuk balik
5. Daun gergaji
6. Pengantar belah utama
7. Pengantar belah tambahan
8. Meja kerja
9. Penyetel kemiringan daun gergaji

Alat Tambahan Pada Mesin Gergaji Bundar


1. Tongkat pendorong
2. Papan pendorong
3. Block pengantar

D. Keselamatan Kerja Mesin ketam perata(surface planner)


1. Pergunakanlah selalu tudung pengaman, kecuali jika membuat potongan sponing.
2. Periksalah lebih dahulu kedudukan meja depan dan belakang, apakah telah dalam
posisi atau persyaratan yang benar sebelum mengoperasikan mesin.
3. Meja belakang sama tinggi dengan mata ketam dan meja depan diturunkan sesuai
tebal pengetaman.
4. Jangan mulai bekerja sebelum putaran stabil.
5. Tebal pengetaman maksimal 3 mm.
6. Gunakanlah papan pegas untuk memegang/menekan benda kerja yang tebalnya kurang
dari 1 cm.
7. Gunakan papan dorong untuk benda kerja kurang dari pengantar belah.
8. Gunakan papan pendorong untuk mengetam kayu yang panjangnya < 30 cm dan
tebalnya < 1 cm.
9. Penekanan benda kerja yang sebenarnya di meja belakang.
10. Jangan berdiri di meja depan, dan membahayakan bila terjadi tumbuk balik.
11. Minta petunjuk pada instruktur untuk alat bantu khusus.
12. Untuk penajaman pisau satu set sekaligus.
13. Pakaian kerja jangan kedodoran (terutama bagian tangan).

 Fungsi Mesin Ketam Perata


1. Menegetam bidang I dan II

2. Membuat coakan
3. Membuat tirus

 Bagian-Bagian Dari Mesin Ketam Perata


1. Motor
2. Pisau ketam
3. Meja kerja yang terdiri dari meja depan dan meja belakang
4. Tudung pengaman
5. Pengantar

 Alat-Alat Tambahan
1. Papan pendorong
2. Papan pegas (untuk menekan benda kerja yang kecil agar tidak terangkat)

E. Keselamatan kerja mesin ketam penebal ( Thicknesser Planner)


1. Permukaan kayu yang paling tebal sebagai dasar pengetaman awal

2. Untuk mengetam bidang III dan IV yang mana bidang I dan II telah diketam dengan
mesin ketam perata, benda kerja yang telah diketam menempel di meja kerja.
3. Panjang benda kerja minimal jarak rol + 5 cm = 35 cm

4. Jika benda kerja kurang dari jarak rol + 5 cm, harus menggunakan papan pengantar
yang panjangnya lebih dari jarak rol + 5 cm dan tebalnya harus sama.

5. Jangan mengetam benda kerja yang tebalnya kurang dari 1 cm, kecuali dengan
menggunakan blok pengantar.

6. Tebal pengetaman maksimal 2 mm (1,5-2 mm)


7. Jaga jari tangan jangan sampai ikut terdorong masuk ke mesin, khususnya pengetaman
yang tipis.
8. Jangan memukul benda kerja bila benda kerja macet/tidak bisa jalan dengan baik.
9. Sesuaikan kecepatan mesin berdasarkan kekerasan benda kerja.
 Kayu keras dengan kecepatan lambat
 Kayu lunak dengan kecepatan cepat
10. Jika mengetam sisi tebal kayu, untuk lebar papan + 8 cm. Bidang yang diketam (tebal
kayu) minimal 1,5 - 2,5 cm, dan untuk lebar + 15 cm adalah 5 cm.
11. Periksa benda kerja harus bebas dari paku.
12. Untuk memperbaiki mesin matikan sumber listriknya.
13. Untuk menajamkan pisau ketam satu set sekaligus,
 Fungsi Mesin Ketam Penebal
1. Mengetam bidang III dan IV dimana bidang I dan II sudah saling tegak
lurus dari ketam perata.
2. Mengetam untuk bentuk tirus.
3. Mengetam bentuk binofek.
4. Mengetam bentuk gelombang
 Bagian-Bagian dari Mesin Ketam Penebal
1. Pisau ketam
2. Rol penggerak
3. Rol depan dan belakang
4. Meja kerja
5. Penyetel ketinggian
Membuat Kusen Pintu
A. Tujuan
1. Meyetel dan mengoprasikan mesin-mesin: Gergaji ayun,Ketam perata,gergaji
belah, Ketam penebal dan Gergaji pita sesuai bentuk serta macam pekerjaan yang
dilaksanakn dengan betul, aman, dan baik hasilnya.
2. Menyebutkan fungsi utama dari pada kusen pintu pada suatu konstruksi
bangunan.
3. Membuat kusen pintu sesuai dengan gambar Job dengan langkah kerja yang betul
dan hasil yang baik, siku dan lurus.

B. Dasar Teori
Kusen pintu merupakan bagian (komponen) dari suatu bangunan yang berfunsi
untuk menggantungkan daun pintu.Selain dari pada itu, juga untuk menambah
keindahan dan menahan pasangan dinding agar pasangan sekitar lubang dinding untuk
pintu tidak runtuh.
Ukuran yang umum dipakai untuk rumah tinggal berkisar 80cm lebarnya dan
tingginya 200cm, tanpa angin-angin.Lubang angin ada bermacam-macam tergantung
dari kebutuhan maupun kondisinya.
Bagian dari kusen pintu adalah ambang datar dan tiang.Pertemuan ambang
datar dengan tiang (ambang tegak) dibuat lubang dan pen/purus. Lebar purus 1/3lebar
ambang dan tebalnya= tebal kusen-tebal sponing. Tebal sponing=1,5cm dan lebarnya
setebal daun pintu+sekitar 3mm agak tidak terlalu sempit setelah daur pintu dipasang.
Tebal daun pintu rata-rata (3cm-4cm) sehingga lebar sponing sekitar (3,5cm-
4cm). Ini tergantung dari tebal daun pintu. Untuk sponing kaca dibuat tebalnya =1,5
dan lebarnya sekitar 3,5cm. Ini diperhitungkan agar efisien bahan untuk lis dan efektif
dalam kerja.
Untuk kusen dengan lubang angin angin di atasnya, maka ukuran tinggi dari
pada lubang angin-angin harus benar-benar sama. Kalau sampai tidak sama, maka
sangat jelek karena kelihatan sekali perbedaannya satu dengan lainnya setelah
dipasang dengan dinding rumah.
Agar hubungan kusen dengan tembok kelihatan baik, maka pada kusen
dibuatlah sponing kapur yang berukuran (1×1)cm. dan kekokohan hubngannya, maka
dibuat alur kapur dan pasang angkur yang berukuran diameter 10mm -25mm.
C. Keselamatan kerja
1. Simpanlah alat-alat praktikum kayu pada tempat nya bila telah digunakan.
2. Jangan bermain-main pada saat melakukan praktikum kayu.
3. Fokuskan pikiran pada saat menggunakan mesin kayu.

D. Alat dan Bahan.


1. Alat :
 Mesin Gergaji Ayun
 Mesin ketam perata.
 Mesin ketam penebal.
 Mesin Gergaji belah.
 Mesin gergaji pita.
 Mesin Bor
 Siku, pensil meteran
 Pahat tusuk dan lubang
 Palu kayu.

2. Bahan :
 Kayu berukuran (6/12×400) cm.
 Paku lis 1 inch.

D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Hitung kebutuhan bahan dan rencanakan pemotongannya sehingga sedikit
mungkin bahan yang terbuang.
3. Potong bahan sesuai kebutuhan kebutuhan dan perencanaan dengan menggunakan
mesin gergaji ayun.
4. Ketam dua bidang I dan II dengan ketam perata hingga lurus dan siku.
5. Ketam dua bidang lainnya yaitu III dan IV dengan ketam penebal hingga lurus dan
halus.
6. Lukiskan benda kerja sesuai gambar job dengan betul, teliti dan jelas bagian-
bagiannya dengan menggunakan pensil dan pengaris/siku.
7. Kerjakan lubang dengan menggunakan mesin bor.
8. Buatlah sponing pintu dengan menggunakan mesin gergaji pita .
9. Sambungakan tiang kusen dengan ambang atas kusen laku paku kusen pada
tempat yang sudah di lubangi dengan mesin bor dengan menggunakan paku lis 1
inch dan palu .
10. Buatkan penyiku antara ambang atas dan tiang dengan menggunakan papan kecil
dan paku.
11. Serahkan kepada instruktur dan berilah komentar tentang pekerjaan anda.
E.
F. Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan :
1. Dapat meyetel dan mengoprasikan mesin-mesin: Gergaji ayun,Ketam
perata,gergaji belah, Ketam penebal dan Gergaji pita sesuai bentuk serta
macam pekerjaan yang dilaksanakn dengan betul, aman, dan baik
hasilnya.
2. Dapat menyebutkan fungsi utama dari pada kusen pintu pada suatu
konstruksi bangunan.
3. Dapat membuat kusen pintu sesuai dengan gambar job dengan langkah
kerja yang betul dan hasil yang baik, siku dan lurus.
- Saran :
1. Sebaiknya kita tetap fokus terhadap pembuatan kusen pintu.
2. Sebaiknya kita memusatkan perhatian penuh serta serius dalam
menggunakan mesin-mesin kayu dalam pembuatan kusen pintu.
3. Jika selesai menggunakan alat-alat sebaiknya kita menyimpannya
kembali dengan rapi pada tempatnya.
4. Sebaiknya setelah melakukan praktikum kayu kita membersihkan dan
merapikan kembali lokasi kerja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Dari perkerjaan kayu kita dapat mengetahui cara menggunakan alat sesuai
dengan fungsinya
b. Dapat membuat kusen serta papan tulis sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
2. Saran
a. Pada saat melakukan praktik , instruktur harus ada
b. Pusatkan perhatian pada setiap job yang dilakukan ,

You might also like