Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kayuku
Laporan Kayuku
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kayu adalah salah satu bahan konstruksi ringan yang masih banyak
digunakan di Indonesia, antara lain untuk keperluan rumah tinggal, jembatan dan
lain-lain. Yang dianggap penting dalam perdagangan dan telah diselidiki hanya
sekitar ±150 jenis pohon yang memenuhi syarat untuk konstruksi bangunan.
Keuntungan dari kayu adalah sebagai bahan struktur bangunan yang tahan terhadap
gempa serta memiliki nilai estetika dan nilai seni yang tinggi. Apalagi seperti kondisi
saat ini setelah terjadinya gempa, masyarakat lebih memilih kayu sebagai bahan
struktur bangunan.
Kayu sebagai bahan bangunan sampai saat ini masih hanya dipakai untuk
struktur atap dan kusen. Sedangkan untuk struktur balok, kolom dan lantai masih
jarang ditemui. Untuk itu diperlukan pengembangan teknologi pengolahan kayu
sehingga dapat dijadikan andalan sebagai bahan bangunan alternatif yang aman dan
ekonomis.
kayu yang digunakan sebagai bahan bangunan, yaitu kayu olahan yang
diperoleh dengan memproses kayu bulat atau gelondongan menjadi kayu berbentuk
balok, papan dan bentuk-bentuk yang lain sesuai dengan tujuan penggunaannya.
C. Sistematika Laporan
Sisematika laporan ini adalah :
1. Pendahuluan
2. Teori dasar
3. Job praktikum
4. Penutup
BAB II
DASAR TEORI
A. Pengertian Praktikum Kerja Kayu
Praktikum Kerja Kayu adalah ilmu pengetahuan yang mencakup semua pekerjaan
yang berhubungan konstruksi yang menggunakan bahan kayu atau menyangkut
pekerjaan kayu.
- Macam-macam kayu terdiri dari:
a. Kayu masip/asli
b. Kayu lapis (tripleks atau multipleks)
c. Kayu lapis majemuk
- Kerja kayu terbagi atas :
a. Konstruksi meubel (furniture) : meja, kursi, lemari dll
b. Konstruksi bangunan : daun pintu/jendela, kusen, tangga dll.
c. Konstruksi acuan dan perencah (form work) : cetakan beton dll.
b. Perusut
Perusut digunakan untukmembuatgoresan garis sejajar pada benda kerja, baik untuk
menentukanketebalan atau lebar kayu yang akan dibuang.
c. Siku
Siku digunakan untuk Siku di sini digunakan untuk menarik garis lukisan pada
kayu pekerjaan di atas permukaan dengan garis siku terhadap bidang lain yang
telah diberi tanda paring.
d. Meteran
Meteran digunakan untuk megukur panjangkayu:
- Rol Meter
- Meter Lipat
3. Alat Pemotong/Gergaji
1. Gergaji potong; untuk memotong kayu menjadi berbagai bagian.
2. Gergaji belah; untuk Membelah kayu yang telah digergaji.
3. Gergaji punggung; Digunakan untuk menggergaji lurus, halus kesemua arah tanpa
memperhaitkan arah serat kayu.
4. Ketam digunakan untuk membuat permukaan bidang kayu menjadi rata, lurus,
halus, dan siku. Diperlukan alat-alat
a. Ketam panjang; mengetam kayu yang panjang-panjang supaya parmukaan
kayu itu menjadi Iurus dan rata.
b. Ketam pendek; untuk menghaluskan permukaan kayu yang sudah diketam
terlebih dahulu oleh ketam pendek kasar
c. Ketam baja ;
d. Ketam kupu-kupu ;
5. Pahat
a. Pahat digunakan untuk membuat lubang pada kayu
b. Pahat tusuk ;
c. Pahat lubang ;
d. Pahat kuku ;
b. Bor Pusat ;
7. Alat-alat bantu.
a. Palu kayu; sebagai alat pemukulan pahat dan juga pemukulan untuk
pemasangan spin kayu.
b. Palu besi; untuk memukul benda dari bahan logam yang keras.
A. Tujuan
c. Katam bidang II hingga rata dan lurus dan siku terhadap bidang 1
d. Mengetam bidang ke IV buat garis batas sejajar pada bidang I Dan II dengan
perusuk lalu ketam hingga rata dan lurus dan siku terhadap bidang I
e. Ketam Bidang III hingga rata dan halus dan siku terhadap bidang IVdan II
e. Lukiskan garis tegak lurus pada bidang I dan membentuk sudut 450 pada sisi
bidang II dengan jarak masing-masing 1,5 cm dengan menggunakan
kraspen/pensil.
3. Menggergaji
a. belah dengam menggunakan gergaji pembelah baik bagian melebar maupun
bagian tebal. Dengan cara berselang-seling sedikit demi sedikit secara
bergantian hingga batas akhir.
b. Menggergaji dengan menggunakan gergaji potong. Dengan cara berselang-
seling sedikit demi sedikit secara bergantian hingga batas akhir
B. Keselamatan kerja mesin gergaji kayu ayun pemotong (Radial ARM SAW)
1. Semua penyetelan dilaksanakan hanya pada waktu mesin dalam keadaan mati.
2. Pilihlah daun gergaji yang tepat untuk pekerjaan. Sebelum mempergunkannya
periksalah ketajamannya.
3. Selalu pasang daun gergaji dengan gigi mengarah ke putaran motor.
4. Untuk pemotong putus, setel ketinggian daun gergaji sampai daun gergaji itu
memotong kurang lebih 2 mm dari bawah permukaan meja kerja.
5. Pilih permukaan benda kerja yang dapat menempel stabil terhadap meja kerja.
6. Selesai melakukan operasi, selalu kembalikan daun gergaji ke posisi berhenti di
belakang dan matikan mesin, kemudian kunci daun gergaji.
7. Jangan pindahkan benda kerjanya setelah digergaji sebelum daun gergajinya kembali
pada posisi berhenti di belakang.
8. Pada waktu menggergaji, tempatkan jari pada salah satu sisi daun gergaji, dan sekali-
kali tangan jangan terletak segaris dengan celah yang digergaji.
9. Menarik gergaji harus perlahan-lahan dan dapat dirasakan. Jangan ditarik terlalu cepat
karena akan mengakibatkan daun gergaji terjepit atau menimbulkan kecelakaan.
10. Untuk pekerjaan memotong, anti penumbuk balik harus bebas terhadap benda kerja.
11. Untuk pekerjaan membelah, anti penumbuk balik disetel 3 mm lebih rendah dari
permukaan benda kerja.
12. Arah dorongan benda kerja harus dilakukan dari sisi yang berlawanan terhadap anti
penumbuk balik.
9. Ketika menggergaji, posisi badan dan tangan berada di salah satu sisi daun gergaji.
10. Gunakan kacamata dan masker, pakaian kerja jangan kedodoran.
11. Apabila daun gergaji masih berputar, jangan tarik kayu kebelakang.
12. Jagalah agar tangan cukup jauh dari daun gergaji.
13. Jika daun gergaji menjadi panas dan mulai goyang berputarnya, kayu harus segera dan
secepat mungkin ditarik atau diangkat. Mesin jangan dimatikan. Biarlah daun gergaji
berputar terus hingga dingin dan lurus putarannya.
Peraturan Memotong
1. Tempatkan jari / tangan sedikitnya 10 cm dari daun gergaji.
2. Jauhkan pengantar (belah) sebelum menggunakan pengantar potong (metre
gauge).
3. Jangan sekali-kali memotong kayu dimana bidang yang menempel pada pengantar
potong kurang dari 15 cm.
4. Jangan menggunakan pengantar belah sebagai pembatas (stopper), kecuali jika
dipasang kayu batas (clearance block).
Fungsi / Kegunaan
1. Membelah tegak lurus dan sudut 45° - 90°
2. Memotong tegak lurus dan sudut 45° - 90°
3. Membuat alur V dan U
4. Membuat sponing
5. Membuat cekungan pada benda bulat
6. Membuat purus
2. Membuat coakan
3. Membuat tirus
Alat-Alat Tambahan
1. Papan pendorong
2. Papan pegas (untuk menekan benda kerja yang kecil agar tidak terangkat)
2. Untuk mengetam bidang III dan IV yang mana bidang I dan II telah diketam dengan
mesin ketam perata, benda kerja yang telah diketam menempel di meja kerja.
3. Panjang benda kerja minimal jarak rol + 5 cm = 35 cm
4. Jika benda kerja kurang dari jarak rol + 5 cm, harus menggunakan papan pengantar
yang panjangnya lebih dari jarak rol + 5 cm dan tebalnya harus sama.
5. Jangan mengetam benda kerja yang tebalnya kurang dari 1 cm, kecuali dengan
menggunakan blok pengantar.
B. Dasar Teori
Kusen pintu merupakan bagian (komponen) dari suatu bangunan yang berfunsi
untuk menggantungkan daun pintu.Selain dari pada itu, juga untuk menambah
keindahan dan menahan pasangan dinding agar pasangan sekitar lubang dinding untuk
pintu tidak runtuh.
Ukuran yang umum dipakai untuk rumah tinggal berkisar 80cm lebarnya dan
tingginya 200cm, tanpa angin-angin.Lubang angin ada bermacam-macam tergantung
dari kebutuhan maupun kondisinya.
Bagian dari kusen pintu adalah ambang datar dan tiang.Pertemuan ambang
datar dengan tiang (ambang tegak) dibuat lubang dan pen/purus. Lebar purus 1/3lebar
ambang dan tebalnya= tebal kusen-tebal sponing. Tebal sponing=1,5cm dan lebarnya
setebal daun pintu+sekitar 3mm agak tidak terlalu sempit setelah daur pintu dipasang.
Tebal daun pintu rata-rata (3cm-4cm) sehingga lebar sponing sekitar (3,5cm-
4cm). Ini tergantung dari tebal daun pintu. Untuk sponing kaca dibuat tebalnya =1,5
dan lebarnya sekitar 3,5cm. Ini diperhitungkan agar efisien bahan untuk lis dan efektif
dalam kerja.
Untuk kusen dengan lubang angin angin di atasnya, maka ukuran tinggi dari
pada lubang angin-angin harus benar-benar sama. Kalau sampai tidak sama, maka
sangat jelek karena kelihatan sekali perbedaannya satu dengan lainnya setelah
dipasang dengan dinding rumah.
Agar hubungan kusen dengan tembok kelihatan baik, maka pada kusen
dibuatlah sponing kapur yang berukuran (1×1)cm. dan kekokohan hubngannya, maka
dibuat alur kapur dan pasang angkur yang berukuran diameter 10mm -25mm.
C. Keselamatan kerja
1. Simpanlah alat-alat praktikum kayu pada tempat nya bila telah digunakan.
2. Jangan bermain-main pada saat melakukan praktikum kayu.
3. Fokuskan pikiran pada saat menggunakan mesin kayu.
2. Bahan :
Kayu berukuran (6/12×400) cm.
Paku lis 1 inch.
D. Langkah Kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Hitung kebutuhan bahan dan rencanakan pemotongannya sehingga sedikit
mungkin bahan yang terbuang.
3. Potong bahan sesuai kebutuhan kebutuhan dan perencanaan dengan menggunakan
mesin gergaji ayun.
4. Ketam dua bidang I dan II dengan ketam perata hingga lurus dan siku.
5. Ketam dua bidang lainnya yaitu III dan IV dengan ketam penebal hingga lurus dan
halus.
6. Lukiskan benda kerja sesuai gambar job dengan betul, teliti dan jelas bagian-
bagiannya dengan menggunakan pensil dan pengaris/siku.
7. Kerjakan lubang dengan menggunakan mesin bor.
8. Buatlah sponing pintu dengan menggunakan mesin gergaji pita .
9. Sambungakan tiang kusen dengan ambang atas kusen laku paku kusen pada
tempat yang sudah di lubangi dengan mesin bor dengan menggunakan paku lis 1
inch dan palu .
10. Buatkan penyiku antara ambang atas dan tiang dengan menggunakan papan kecil
dan paku.
11. Serahkan kepada instruktur dan berilah komentar tentang pekerjaan anda.
E.
F. Kesimpulan dan Saran
- Kesimpulan :
1. Dapat meyetel dan mengoprasikan mesin-mesin: Gergaji ayun,Ketam
perata,gergaji belah, Ketam penebal dan Gergaji pita sesuai bentuk serta
macam pekerjaan yang dilaksanakn dengan betul, aman, dan baik
hasilnya.
2. Dapat menyebutkan fungsi utama dari pada kusen pintu pada suatu
konstruksi bangunan.
3. Dapat membuat kusen pintu sesuai dengan gambar job dengan langkah
kerja yang betul dan hasil yang baik, siku dan lurus.
- Saran :
1. Sebaiknya kita tetap fokus terhadap pembuatan kusen pintu.
2. Sebaiknya kita memusatkan perhatian penuh serta serius dalam
menggunakan mesin-mesin kayu dalam pembuatan kusen pintu.
3. Jika selesai menggunakan alat-alat sebaiknya kita menyimpannya
kembali dengan rapi pada tempatnya.
4. Sebaiknya setelah melakukan praktikum kayu kita membersihkan dan
merapikan kembali lokasi kerja.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a. Dari perkerjaan kayu kita dapat mengetahui cara menggunakan alat sesuai
dengan fungsinya
b. Dapat membuat kusen serta papan tulis sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
2. Saran
a. Pada saat melakukan praktik , instruktur harus ada
b. Pusatkan perhatian pada setiap job yang dilakukan ,