You are on page 1of 3

Nama : Andi Nadia Fadila

Nim : C03215009

Prodi : Hukum Pidana Islam

Tugas : Ujian Tengah Semester (UTS)

Mata kuliah : Kapita Selekta Hukum Pidana

Kasus :

Pria Dibacok Lima Orang yang Mengaku dari Ormas

JAKARTA, KOMPAS.com - Irfan Kurniawan (30) mengalami luka bacokan yang


cukup parah setelah dikeroyok lima orang yang mengaku berasal dari organisasi
kemasyarakatan tertentu. Warga Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, itu pun harus
menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Kejadiannya di perempatan DDN, Pondok Labu, tengah hari," kata Komisaris


Nuredy Irwansyah, Kapolsek Metro Cilandak saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta
Selatan, Jumat (14/12/2012).

Peristiwa tersebut berawal saat Irfan sedang mengatur lalu lintas yang macet di
perempatan DDN. Tiba-tiba muncul rombongan pelaku yang mengendarai sepeda motor dan
menyerobot jalur.

Melihat tingkah tersebut, Irfan langsung menegur salah seorang pelaku. Namun,
teguran itu justru tidak diterima oleh pelaku yang langsung menghentikan kendaraannya.

"Tegurannya dijawab dengan keras juga. Kata dia, kamu nggak tahu apa saya ini
anggota ormas," kata Nuredy menirukan ucapan pelaku.

Dibantu rekan-rekannya, pelaku lantas membacok korban dengan menggunakan


senjata tajam jenis golok. Korban yang terluka parah di bagian tangan, kepala bagian
belakang, dan punggung, kemudian dilarikan warga ke RS Marinir Cilandak untuk mendapat
bantuan medis.
Sementara itu, petugas kepolisian langsung melakukan pengejaran setelah
mendapatkan keterangan dari beberapa saksi dari lokasi kejadian.

Analisis

Hukum pidana adalah ketentuan-ketentuan yang mengatur dan membatasi tingkah


laku manusia dalam dalam meniadakan pelanggaran kepentingan umum.

Syarat suatu perbuatan atau peristiwa dikatan sebagai peristiwa pidana adalah:

a. Ada perbuatan atau kegiatan.

b. Perbuatan harus sesuai dengan apa yang dilukiskan/dirumuskan dalam ketentuan


hukum.

c. Harus terbukti adanya kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan.

d. Harus berlawanan/bertentangan dengan hukum.

e. Harus tersedia ancaman hukumnya.

Kasus diatas termasuk suatu peristiwa pidana karena kasus tersebut memenuhi syarat-
syarat peristiwa pidana, dimana terjadi penganiayaan, pengeroyokan dan pembacokan
terhadap Irfan oleh lima orang yang mengaku sebagai ormas tersebut. Ini dibuktikan dengan
adanya laporan dari beberapa saksi di TKP yang langsung melaporkan kepada aparat
kepolisian stempat. Disini jelas bahwa perbuatan kelima orang tersebut melanggar hukum,
yakni pasal 351,354, dan 358 KUHP tentang Penganiayaan.

Kasus ini khususnya diatur dalam pasal 351 ayat 1 dan 2 yang berbunyi:
“Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau
pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah” dan “Jika perbuatan
mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam dengan pidana penjara paling lama
lima tahun”.
Kemudian diatur juga dalam pasal 354 ayat 1 yang berbunyi: “Barang siapa sengaja
melukai berat orang lain, diancam karena melakukan penganiayaan berat dengan pidana
penjara paling lama delapan tahun”.

Dan untuk pengeroyokannya diatur dalam pasal 358 (1) yang berbunyi: “Mereka
yang sengaja turut serta dalam penyerangan atau perkelahian di mana terlibat beberapa orang,
selain tanggung jawab masing-masing terhadap apa yang khusus dilakukan olehnya,
diancam: dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan, jika akibat
penyerangan atau perkelahian itu ada yang luka-luka berat”.

Jadi untuk pelaku pembacokannya akan dikenai hukuman sesuai dengan pasal 351
ayat 1 dan 2, dan 354 ayat 1 KUHP, sedangakan teman-teman yang membantu orang
yang membacoktersebut dikenai hukuman sesuai dengan pasal 351 ayat 1 dan pasal 358
KUHP.

Kesimpulan

Saran

You might also like