Professional Documents
Culture Documents
Bab 1
Bab 1
Yunan Maulana
Universitas Malikussaleh
Yunanmaulana71@gmail.com
Abstrak
The purpose of this study was to evaluate the job of tax supervision mobile
billboards in Sidoarjo. The study was based on the basis of the conditions in the
field where there are many damaged mobile billboards in the district of North
Aceh that are still set on the vehicle. This study used a qualitative approach with
interviews and documentation data collection methods. Data were analyzed using
triangulation and theory. The study concluded that the job done by a team of
billboards in North Aceh has not done well. It is caused by established procedures
for doing supervisory functions billboards is less effective, object of the
supervision is not appropriate when using guideline rules for incidental
billboards used to control mobile billboard, and no follow-up of police as SKPD
who have the authority to curb if there are mobile billboards that violate the
regulations on the administration of the billboard.
Keywords: Tax, Mobile Billboards, Evaluation, Monitoring
PENDAHULUAN
Latar Belakang
kehidupannya. Oleh karena itu, setiap negara baik negara berkembang maupun
pembangunan yaitu dengan menggali sumber dana yang berasal dari dalam negera
dan Retribusi Daerah dalam pasal 1 ayat 10 menyebutkan bahwa Pajak Daerah
yang selanjutnya disebut Pajak, adalah kontribusi wajib kepada daerah yang
terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan
digunakan untuk keperluan daerah. Pajak daerah merupakan salah satu sumber
dari Pendapatan Asli Daerah dan akan digunakan untuk keperluan daerah dalam
Kabupaten Aceh Utara adalah pajak reklame. Pajak Reklame di Kabupaten Aceh
kualitas agar pelanggan yang lain dapat mengenal dan pesaing yang lain akan
pajak reklame di Kabupaten Aceh Utara. Disinilah penerimaan pajak bagi daerah
sangat penting sehingga perlu adanya suatu pengawasan pajak, khususnya pada
penerimaan pajak reklame dan prosedur yang menyeluruh pada kinerja yang
sehingga penerimaan pajak reklame salah satu sumber pendapatan asli daeiah
dapat ditingkatkan.
penyelenggaraan reklame dilapangan telah sesuai dengan izin yang diberikan dan
ukuran, lokasi reklame yang tidak sesuai dengan izin diperbolehkan supaya
terhadap aspek izin, perpajakan, estetika, konstruksi bangunan dan aspek teknis
Reklame berjalan yang telah rusak, usang atau reklame dari produk-
produk lama yang masih beredar menimbulkan banyak tanggapan dari penulis dan
dari masyarakat kalangan advertising apakah reklame ini sudah habis masa pajak
yang tidak diperbarui dan tidak dilakukan penertiban atas tindakan koreksi dari
pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Jika memang reklame berjalan itu sudah habis
masa pajaknya dan tidak dilakukan perpanjangan izin itu merupakan pelanggaran
yang terjadi bisa menimbulkan kerugian yang berasal dari penerimaan pajak
reklame.
pengenaan dan pengawasan antara lain menurut Gunawan (2015) yang berjudul
ada kesadaran pemilik persil untuk mengajukan izin reklame, masih banyak
beredar reklame yang masa pajaknya sudah berakhir dan tidak diperpanjang, serta
dan Aset di Kota Bontang” yang menunjukkan hasil penelitian bahwa pengawasan
Bontang melalui penelitian dan observasi dari pendataan yang di lakukan oleh
berbagai bidang yang ada di DPPKA sudah optimal. Karena adanya bantuan yang
diberikan dari Satuan Polisi Pamong Praja dan masyarakat terkait, dan dengan
diberikannya sanksi tegas dari penegak hukum kepada pihak yang melakukan
2012 tentang Pajak Daerah, sehingga dapat memberikan efek jera kepada pelaku
membayar pajak yang disebabkan banyak wajib pajak yang belum mengetahui isi
dari peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 13 Tahun 2012 tentang pajak Daerah.
5
Kabupaten Aceh Utara (Studi Pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Dan
Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yaitu bagaimana kinerja pengawasan pajak reklame berjalan
Tujuan
pengawasan pajak reklame berjalan yang diterapkan di Kabupaten Aceh Utara dan
KAJIAN PUSTAKA
satunya adalah menurut Dunn (2000:21) kebijakan publik adalah suatu daftar
pilihan tindakan yang saling berhubungan yang disusun oleh instansi atau pejabat
Pengawasan
organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang dilakukan
hasil efektif dan sesuai dengan rencana. Hal ini sesuai dengan pendapatnya
pekerjaan diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif),
1996:143).
Pajak
Pajak Daerah
Pajak daerah adalah salah satu sumber pendanaan yang sangat penting
daerah. Untuk itu, sejalan dengan tujuan otonomi daerah penerimaan daerah yang
berasal dari Pajak Daerah dari waktu ke waktu harus senantiasa ditingkatkan. Hal
ini dimaksudkan agar peranan daerah khususnya dalam hal penyediaan pelayanan
Salah satu jenis pajak yang dapat dipungut oleh Pemerintah Kabupaten
Aceh Utara sesuai Pasal 2 ayat (2) huruf j Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009
tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah adalah pajak Bumi dan Bangunan
ditetapkan dengan Qanun. Sejalan dengan hal tersebut, penetapan Qanun ini
dimaksudkan agar adanya kepastian hukum dan pemungutan Pajak Bumi dan
Pajak Reklame
pengertian reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang dibuat untuk
tujuan komersial dan digunakan untuk memperkenalkan suatu barang atau jasa
untuk menarik perhatian umum yang ditempatkan atau yang dapat dilihat oleh
meliputi:
a) Reklame papan;
b) Reklame berjalan;
c) Reklame kain;
d) Reklame baliho;
e) Reklame selebaran;
f) Reklame melekat;
g) Reklame film;
h) Reklame udara;
i) Reklame suara;
j) Reklame peragaan.
8
Reklame Berjalan
ataupun tidak.
Pada Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 41 Tahun 2005 tentang Tata
menyatakan:
9
lainnya.
1) Tanpa izin
telah diterbitkan
perpanjangan.
10
Praja.
METODE PENELITIAN
berada di Kabupaten Aceh Utara untuk mengetahui bagaimana prosedur dan tata
cara pengawasan pajak reklame yang dilakukan oleh Tim Reklame dari DPPKA
pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu dari luar data itu untuk
11
keabsahan data yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Triangulasi teori
PEMBAHASAN
diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Aceh Utara Nomor 41 Tahun 2009
Utara untuk mendapatkan surat izin dari bupati dalam pendirian dan
reklame.
menjadi 2 (dua), yaitu reklame tetap dan reklame insidentil. Dari 2 (dua) jenis
reklame berjalan masuk dalam jenis reklame tetap yang mempunyai masa izin
Kabupaten Aceh Utara saat ini digolongkan dalam jenis reklame insidentil. Hal ini
diketahui bahwa dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi DPPKA tidak
ditempatkan pada kendaraan atau benda yang dapat bergerak dengan cara ditarik
atau dibawa oleh orang. Saat ini yang banyak terselenggara adalah reklame
berjalan yang ditempatkan pada kendaraan umum seperti angkot, bus kota dan
yang berada di Kabupaten Aceh Utara saat ini adalah pada bus kota dan kendaraan
operasional perusahaan saja. Sedangkan reklame berjalan yang ada pada angkot
tidak dipungut pajak reklame. Hal ini dituturkan oleh petugas DPPKA Aceh Utara
yang mengatakan,
Jika reklame yang berada pada angkot tidak dikenakan pajak reklame
maka bisa disimpulkan bahwa reklame yang beredar pada angkot adalah reklame
liar dan tidak memiliki ijin dalam penyenggaraannya. Jika dilihat dijalanan
sekarang angkot yang kaca belakangnya ditempel stiker berupa materi reklame
sangat banyak, dan kebanyakan dari pemilik angkot tersebut merasa senang jika
dipasangi reklame dari produk miliknya. Ini yang bisa menyebabkan penerimaan
tidak semua objek pajak reklame berjalan dikenakan pemungutan pajak untuk
reklame berjalan.
Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Kabupaten Aceh Utara masih belum efektif
tim reklame DPPKA Kabupaten Aceh Utara yang melakukan tugas lapangan
mengawasi pajak reklame hanya 5 (lima) orang, ini dituturkan oleh petugas
“Saat ini tim reklame dari dispenda sini 5 orang mas, itu meliputi orang
lapangan yang biasanya tugas luar untuk ikut patroli dengan dinas
14
reklame yang tidak berizin maupun yang menyalahi aturan estetika dari perizinan
reklame akan meneruskan kepada Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten
reklame tersebut yang dibantu oleh Satpol PP sebagai SKPD yang mempunyai
reklmae berjalan yang ada di Kabupaten Aceh Utara tidak terdapat peneng atau
tanda izin dari DPPKA atas masa berakhir dari pajak reklmae yang terpasang. Hal
“Saat ini untuk reklame berjalan tidak diberi peneng mas dalam
perizinannya, jadi kami mencatat jenis kendaraan dan plat nomor dari
kendaraan yang dipasangi reklame. Memang untuk reklame berjalan ini
masih rentan mas terhadap reklame illegal yang tidak berizin”.
dari masa izin pemasangan reklame berjalan. Seharusnya dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Aceh Utara Nomor 7 Tahun 2005 bahwa setiap reklame yang telah
diberikan izin pemasangan selanjutnya akan diberi peneng atau tanda masa
Tindakan koreksi atas pengawasan reklame berjalan sampai saat ini belum
dilakukan dikarenakan tidak adanya peneng atau tanda masa berakhirnya masa
Jika untuk reklame lain ada jaminan bongkar untuk setiap izin
penyelanggaraan reklame dalam reklame berjalan ini tidak ada jaminan bongkar
maka dari itu dari tim reklame tidak melakukan penertiban karena biayanya tidak
penerimaan pajak reklame berjalan, bisa saja reklame berjalan yang sekarang
banyak beredar itu tidak berizin dan penyelenggara tahu bahwa tidak ada