Professional Documents
Culture Documents
2, tahun 2008
ABSTRAK
Saat ini, etanol banyak digunakan sebagai bahan bakar alternatif, untuk membantu
mengatasi krisis energi. Etanol merupakan produk fermentasi dari tumbuhan yang
mengandung pati atau lignoselulosa, dengan bantuan aktivitas mikroorganisme.
Jerami dan alang-alang sebagai limbah pertanian dan perkebunan yang mengandung
polisakarida apakah berpotensi dikembangkan sebagai bahan penghasil etanol ?.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi jerami padi dan alang-alang sebagai
substrat dalam produksi alkohol menggunakan kapang Trichoderma viride dan khamir
Saccharomycess cerevisiae. Parameter yang diamati adalah kemampuan fermentasi
gula oleh kapang T. viride pada substrat jerami padi dan alang-alang, serta
kemampuan fermentasi etanol oleh khamir S. cerevisiae dari ekstrak gula alang-alang
dan jerami padi selama 0,3,6 dan 9 hari. Berdasarkan hasil analisis, waktu inkubasi
pada fermentasi gula hari ke 0, 3, 6 dan 9 berbeda nyata (p < 0.05) terhadap kadar
gula yang dihasilkan oleh kapang T. viride. Kadar gula sederhana jerami padi lebih
tinggi dibandingkan kadar gula sederhana yang dihasilkan oleh substrat alang-alang.
Kadar etanol yang dihasilkan oleh susbstrat jerami padi lebih tinggi dibandingkan
dengan substrat alang-alang.
12,1
12
11,9
Rata-rata Kadar Gula (%)
11,8
11,7 12
11,6 Jerami padi
11,5 Alang-alang
11,4
11,3
11,39
11,2
11,1
11
Jerami padi Alang-alang
Substrat
Gambar 1. Nilai rata-rata gula (%) jerami padi dan alang-alang dari fermentasi
yang dihasilkan kapang T. viride.
0,9
0,8
0,773
0,73
0,7
0,1
0 0
0 3 6 9
Waktu Inkubasi (hari)
Penurunan kadar etanol terjadi pada fermentasi tidak berbeda nyata (p > 0.05)
hari ke 6 dan ke 9 dari subtrat jerami padi dengan etanol yang dihasilkan pada substrat
dan alang-alang. Hal ini terjadi karena alang-alang. Hal ini berarti, jerami padi
etanol dikonversi oleh khamir menjadi memiliki potensi yang sama baiknya
suatu senyawa seperti ester, sehingga dengan alang-alang sebagai substrat dalam
mengakibatkan penurunan kadar etanol fermentasi etanol. Sedangkan waktu
dalam substrat jerami padi dan alang-alang. inkubasi mem-berikan pengaruh yang
Kadar etanol yang diperoleh berbeda nyata (p < 0.05) terhadap kadar
cendrung bernilai rendah. Hal ini terjadi etanol yang dihasilkan oleh khamir (tabel
karena khamir tidak dapat memfermentasi lampiran 12). Hasil lanjut dengan uji LSD
gula xilosa dan arabinosa menjadi etanol waktu inkubasi pada hari ke 3 berbeda
(Saha, 2003). Sehingga tidak semua gula nyata (p < 0.05) dengan hari ke 6 dan 9,
yang terdapat pada jerami padi dikonversi sehingga hari ke 3 merupakan hari yang
oleh khamir menjadi etanol. Musapahaji terbaik untuk produksi etanol
(2007) menyata-kan gula-gula yang dapat
didegra-dasi oleh khamir berupa glukosa,
fruktosa dan sukrosa. Selain itu, sebagian KESIMPULAN DAN SARAN
gula juga digunakan sebagai nutrien untuk
pertumbuhan khamir. Menurut Berry A. Kesimpulan
(1983) dalam Deker (1989) menyatakan
bahwa hampir 40% bahan kering dari 1. Etanol dapat dihasilkan dari jerami padi
khamir dapat menyimpan cadangan dan alang-alang melalui proses
karbohidrat di dalam sel. Cadangan gula fermentasi secara bertahap (tahap 1
tersebut digunakan oleh khamir untuk fermentasi gula dengan menggunakan
melakukan budding, sehingga khamir kapang T. viride dan tahap 2 fermentasi
meng-alami peningkatan sel. etanol dengan menggunakan khamir S.
Hasil analisis sidik ragam cerevisiae).
menunjukkan bahwa etanol yang dihasilkan 2. Lama inkubasi terbaik untuk fermentasi
khamir pada substrat jerami padi dalam gula sederhana oleh T. viride pada