You are on page 1of 1

Berbeda dari penelitian yang lainnya, dalam penelitian ini peneliti tidak menemukan perubahan yang

signifikan pada jumlah leukosit total atau neutrofil pada pasien post stroke. Hal ini bisa terjadi
karena penelitian ini menggunakan sampel yang terdiri dari pasien stroke dengan defisit neurologis,
berbeda dengan penelitian lain dengan sampel yang tidak spesifik. Perkiraan perubahan jumlah
leukosit sebelum dan selama terjadi defisit neurologis, ditemukan bahwa jumlah limfosit meningkat
secara signifikan pada defisit neurologis-1 dengan jumlah leukosit total dan neutrofil pada defisit
neurologis-0 berkorelasi dengan skor NIHSS selama defisit neurologis. Hal ini dapat digunakan
sebagai penanda yang tepat dari defisit neurologis, tetapi masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut
mengenai peran leukosit pada defisit neurologis.

Pasien dengan stroke lebih mungkin mengalami infeksi. Leukosit akan meningkat pada pasien post
stroke. Pengamatan peneliti terhadap peningkatan jumlah leukosit dengan perburukan gejala dapat
dijadikan bahan pertimbangan mengapa pasien stroke dengan infeksi memiliki gejala yang lebih
buruk.

Hasil penelitian ini mungkin tidak berlaku untuk semua opulasi pasien karena penelitian ini dilakukan
di satu tempat dengan jumlah sampel terbatas. Sulit untuk membandingkan hasil temuan pada
pasien defisit neurologis karena tidak ada standar defisit neurologi di literatur. Pada penelitian juga
dapat tejadi bias dikarenakan CBC tidak setiap hari menerima pasien. Karena lebih dari setengah,
episode defisit neurologis terjadi dalam 24 jam post store, dan tidak semua jumlah leukosit pasien
tersedia dalam 24 hingga 48 jam sebelum terjadi defisiti neurologis. Hasil penelitian ini juga terbatas
pada pasien yang baru pertama kali mengalami defisit neurologis. Namun kami mengamati bahwa
pasien mungkin mengalami > 1 episode defisit neurologis selama tinggal di RS.

Kesimpulannya, peneliti menemukan bahwa pasien dengan defisit neurologis dan perburukan
mempunyai perbedaan jumlah leukosit yang signifikan selama mengalami defisit neurologis.
Pemantauan hasil pemeriksaan laboratorium yang tepat dapat berfungsi untuk mengidentifikasi
pasien yang mungkin akan mengalami perburukan defisit neurologis. Identifikasi yang cepat dan
tepat dari pasien-pasien ini berpotensi dapat digunakan untuk menguji terapi yang dapat digunakan
kelak untuk mencegah atau setidaknya mengurangi kejadian stroke.

You might also like