Professional Documents
Culture Documents
(HSKB418)
Dosen Pembimbing:
Muhammad Azhari Noor, S.T., M. Eng.
19801119 200501 1 001
Disusun Oleh:
Kelompok VIII
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat
yang diberikan-Nya sehingga tugas Makalah tentang “Badan Restorasi Gambut
(BRG)” ini dapat di selesaikan. Makalah ini di buat sebagai kewajiban untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Sumber Daya Air
Kelompok VIII
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Memperdalam pengetahuan tentang Badan Restorasi Gambut.
2. Mengetahui 3 metode yang dipakai BRG untuk mencegah kebakaran lahan
gambut.
3. Mengetahui cara kerja metode Rewetting (Pembasahan)
4. Mengetahui bagaimana cara BRG memprioritaskan lahan gambut yang
mana akan ditangani duluan.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Penanaman (Revegetasi)
c. Sumur Bor
Sumur bor adalah sarana dan alat berupa pipa atau sambungan
serial pipa pvc yang dipasang/ditanam ke dalam tanah gambut guna
mengalirkan/mengeluarkan sumber air yang berlokasi di lapisan bawah
tanah gambut (lapisan akuifer).
Tujuan pembangunan sumur bor adalah untuk mengatasi
kelangkaan sumber air permukaan yang umumnya terjadi pada musim
kemarau. Pada kondisi tersebut, umumnya muka air tanah gambut turun
drastis dan sumber air permukaan alami yang terdapat di kanal/parit, anak
sungai, sungai dan danau mengalami kekeringan dan jangkauannya sangat
jauh.
Fungsi sumur bor dalam upaya restorasi gambut di BRG adalah
sumber air untuk pembasahan gambut khususnya pada musim kemarau.
Namun demikian, tidak menutup kemungkinan sumur bor juga dapat
digunakan sebagai sumber air untuk pemadaman awal kebakaran.
Kriteria lokasi untuk kegiatan pembangunan sumur bor antara lain
sebagai berikut:
1. Lokasi rencana penempatan sumur bor adalah pada lokasi prioritas
restorasi gambut BRG;
2. Wilayah dimana terdapat potensi kelangkaan sumber air permukaan
alami dan jauh dari sumber air alami (anak sungai, sungai, danau, dan
laut) khususnya pada musim kemarau;
3. Wilayah rawan kekeringan dan secara historis rentan terbakar serta
terbakar sejak tahun 2015;
4. Wilayah yang memiliki keterbatasan akses langsung baik jalur darat
(jalan, jembatan) maupun air (sungai, danau, kanal/parit); dan
5. Wilayah yang terdapat sumberair bawah tanah (lapisan akuifer).
3.1 Kesimpulan
1. BRG dibentuk setelah bencana kebakaran lahan gambut yang
berkelanjutan saat musim kemarau di Indonesia
2. Metode 3R atau 3P adalah Pembasahan kembali lahan gambut
(Rewetting), Penanaman atau Penghijauan kembali (Revegetasi) dan
Pemberdayaan masyarakat melalui Peningkatan Sumber Mata
Pencaharian Masyarakat (Revitalization of local livelihoods).
3. Metode Pembasahan atau Rewetting mempunyai 3 cara yaitu dengan
membangun sekat kanal, penimbunan kanal dan sumur bor.
DAFTAR PUSTAKA