You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

Duktus nasolakrimal adalah saluran yang menghubungkan sakus lakrimalis ke bagian


anterior meatus inferior dari hidung, tempat mengalirnya air mata ke hidung. Obstruksi pada
duktus nasolakrimalis, menyebabkan air mata tidak dapat mengalir ke kavum nasi. Hal ini
sering menimbulkan gejala epifora. Selain gejala epifora yang sering dikeluhkan, pasien yang
mengalami obstruksi pada saluran ini, sering mengalami rekuren infeksi mata atau infeksi
saluran air mata.1,2
Kanalisasi duktus nasolakrimal biasanya telah terbentuk pada bulan ke-8 gestasi. Pada
2-4% dari seluruh bayi dilahirkan mengalami keterlambatan perkembangan, dimana masih
terdapat sisa membran di ujung saluran ini, tidak terdapatnya pungtum, stenosis dari sistem
pengeluaran air mata, infeksi, atau tulang hidung yang menghambat pengeluaran air mata.2
Terdapat 90% pasien obstruksi duktus lakrimal kongenital mengalami patensi saluran pada
usia kurang dari 1 tahun namun sisanya berlanjut hingga usia lebih dari 1 tahun.4
Kejadian obstruksi duktus nasolakrimal cukup sering, namun tidak terdapat data pasti
yang menyatakan angka kejadian pastinya.2 Obstruksi duktus nasolakrimal dapat
menimbulkan beberapa komplikasi. Komplikasi yang tersering salah satunya adalah
konjungtivitis dan komplikasi lainnya adalah dakriosistitis. Pada beberapa kasus dibutuhkan
penatalaksanaan untuk membuat saluran nasolakrimal yang paten. Komplikasi penyakitnya
membutuhkan pengetahuan dan pemahaman mengenai penegakan diagnosis dan tatalaksana
obstruksi duktus nasolakrimal kongenital.5

You might also like