You are on page 1of 17

 APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES

EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-


senyawakompleksdalambidang.html 1/9 Laman Beranda Profil Album Foto Buku Tamu
Labels Artikel Islam (2) Artikel Lepas (3) Biokimia (4) English (5) Ikatan Kimia (2)
Ilmu Alamiah Dasar (5) Ilmu Pengetahuan (4) Kimia (3) Kimia Analitik (2)
Kimia AnOrganik (1) Kimia Fisik (1) Media Pembelajaran (2) Pendidikan (13)
Statistik Pendidikan (3) Stoikimetri (1) Entri Populer Struktur Sel Hewan (Organel Sel
Hewan dan Fungsinya) Struktur Sel Hewan Organel
sel Hewan dan Fungsinya: 1. Membran Plasma Tersusun atas lemak (lipid)
dan protein (lipoprot... Struktur Sel Tumbuhan (Organela dan fungsinya) Struktur Sel
Tumbuhan Organela sel pada tumbuhan sebagian besar Baca yang lainnya
Error loading feed. APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG
INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KESEHATAN
Minggu, 11 Desember 2011 | By Asyti Febliza, S.Pd., M.Pd.
Salah satu ciri penting dari logam transisi ialah kemampuannya membentuk
kompleks atau senyawa koordinasi, dimana atom atau ion logam pusatnya mempunyai
dua atau lebih ligan terikat padanya oleh ikatan kovalen koordinat. Senyawaan
demikian mungkin berupa sebuah ion kompleks dengan ionion tergabung yang
bermuatan berlawanan dengannya, atau mungkin berupa sebuah kompleks yang netral.
Suatu ligan dengan lebih dari satu titik lekat kepada ion atau atom pusatnya, disebut
zat penyepit (Keenan, 1992).
Senyawa kompleks sudah sejak lama dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Beberapa penggunaan praktis senyawaan koordinasi yang paling tua, adalah yang
disebabkan oleh warnanya. Berdasarkan kesenian dan praktek yang berasal dari zaman
kuno, pada ahli kimia dan ahli kesenian dan kerajinan merumuskan zatzat pewarna,
kaca berwarna, dan glasir untuk keramik dari zatzat yang sekarang diuraikan menurut
kimia koordinasi logam transisi.
Jumlah dan jenis aplikasi kimia koordinasi atau senyawa kompleks sangat luas
meliputi kehidupan rumah tangga, industri sampai kesehatan. Dalam tulisan ini akan
dibahas mengenai aplikasi atau penggunaan senyawa kompleks atau senyawa
koordinasi dalam industri, kimia analitik dan kesehatan. Beberapa aplikasi atau penggunaan
senyawa koordinasi atau senyawa kompleks
yaitu dalam dunia industri, kimia analitik dan kesehatan. A. Dalam Industri
1. Proses Fotografi
Film foto pada dasarnya merupakan emulsi perak bromide dalam gelatin.
Bila film terkena cahaya, butiran perak bromida teraktifkan sesuai dengan tingkatan
cahaya yang mengenainya. Jika film sudah terkena cahaya ini diletakkan pada larutan
pengembang (pereduksi lemah, misalnya hidrokuinon C6H4(OH)2, butir perak
bromide yang teraktifkan membentuk logam perak bromide hitam. Butirbutir yang
tidak teraktifkan pada bagian yang tidak terkena cahaya tidak berpengaruh. Hal ini ini
menghasilkan bayangan foto. Proses fotografi inibelum selesai, butir-
butir perak bromide yang tak
teraktifkan dapat tereduksi menjadi logam perak hitam bila terkena cahaya. Bayangan
film harus difikasi (diikat). Hal ini menyebabkan logam perak hitam yang dihasilkan
dari pengembangan melekat pada film dan perak hitam yang dihasilkan dari
pengembangan melekat pada film dan perak bromide sisa dihilangkan (dicuci).
Mengenai Saya ASYTI FEBL IZA, S.PD . , M .PD . Builded Pertamina and SPBU LIHAT
PROFIL LENGKAPKU Chating Yuk 19 May 13, 03:31 PM abang gadget: mari
singgah blog abg plak 27 Jan 13, 08:57 PM fieza: rumah ala2 korea?
singgah la blog saya ye 17 Jan 13, 09:33 AM arang: peminat nikon leh
datang blog saya 12 Jan 13, 10:36 PM abg walit: singgah sini abg nak cerita pasal
burung walit datang la ye 11 Nov 12, 08:07 PM RGCX Gold Investmen: Invest In Gold & Get
Monthly Dividen with RGCX Brokerage Company with MT4 No Margin Call
11 Nov 12, 02:33 PM [Upgrade Cbox] refresh name email / url message Go
help · smilies · cbox Blog Archive ► 2013 (1) ► 2012 (15) ▼ 2011 (33) ▼ Desember (11)
ANALISIS MISKONSEPSI PADA MATERI KESETIMBANGAN KIM...
.:: UNIC OF CHEMISTRY ::. S i t u s B l o g B e l a j a r On l i n e B e r s a m a A s y t
i Febliza
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 2/9 sama dengan organela pada
hewan, hanya saja ada beberapa perbedaan di... APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS
DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KESEHATAN
Salah satu ciri penting dari logam transisi ialah kemampuannya membentuk
kompleks atau senyawa koordinasi, dimana atom atau ion logam pu... UJI FEHLING
Gula pereduksi merupakan golongan gula (karbohidrat) yang dapat mereduksi senyawa-
senyawa penerima elektron, contohnya adalah glukosa d... BEBERAPA CONTOH BUTIR
SOAL DALAM LINGKUNGAN RANAH KOGNITIF Berikut disajikan contoh
butir soal dalam ranah kognitif memuat klasifikasi taksonomi tujuan pendidikan
yang dikemukakan oleh Benyamin S... Metode Amperometri (voltametri) dalam analisis
Voltametri adalah suatu elektrolisis dimana arus direkam sebagai suatu fungsi potensial
elektroda kerja. Voltametri merupakan elektrolis... Asking for help, Offering
help, appologizing, Offering something, Asking for permission, and inviting
Asking for help To asking for help we can use this expression below: Expression
Acceptation response ... Pembentukan Orbital Molekul HCl Berdasarkan Teori Orbital
“pengikat” yang digunakan umumnya adalah Natrium tiosulfat. Pada proses
pengikatan ini., AgBr (p) dilarutkan dan ion perak kompleks tercuci. AgBr (s) + 2 S2O32-
→ [Ag(S2O3)2]3 + Br 2. Penyepuhan
Larutan elektrolit yang digunakan pada penyepuhan komersial amat rumit
komposisinya. Setiap komponen memainkan peranan dalam pembentukan hasil akhir
berupa penyepuhan yang halus dan mengkilat. Beberapa logam, misalnya, tembaga,
perak dan emas, umumnya disepuhkan dari larutan ion kompleks siano. Pada reaksi
elektrolisis di bawah ini obyek yang disepuh dibuat sebagai katode dan batang tembaga
sebagai anode. Anode : Cu + 4CN → [Cu(CN)4]3 + e Katode: [Cu(CN)4]3 + e-
→ Cu + 4 CN
Perubahan bersih secara sederhana mencakup pemindahan logam tembaga Cu
dari ion kompleks [Cu(CN)4]3. Keuntungan lain dari penyepuhan tembaga Cu dari
larutan [Cu(CN)4]3. Keuntungan lain dari penyepuhan tembaga Cu dari larutan [Cu(CN)4]3-
ialah pembentukan 1 mol tembaga per Faraday, bukan ½ mol per
Faraday jika digunakan larutan Cu2+. 3. Pengasingan Ion Logam
Ion logam dapat berlaku sebagai katalis reaksireaksi yang tak dikehendaki
pada proses industry, atau dapat mengubah sifatsifat bahan dalam proses industri.
Sehingga, dianggap penting untuk membersihkan air dari logamlogam pengotor.
Logam pengotor ini, misalnya Cu2+, biasanya hanya terdapat dalam jumlah kecil.
Pengendapan ion logam ini dari larutan dapat dilakukan bila Ksp pengendapannya
sangat kecil.
Salah satu metode pengolahan air melibatkan pengkelatan. Pengkelat yang banyak
dipakai ialah garam asam ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA), misalnya
garam natriumnya. Gambar 1. Garam natrium EDTA
Sebagai gambaran, tetapan pembentukan [Ca(EDTA)]2 dan [Mg(EDTA)]2
cukup besar (Kf= 4 x 1010 dan 4 x 108) sehingga konsentrasi Ca2+ (aq) dan Mg2+ (aq)
dapat diturunkan ke titik dimana ion ini tidak mengendap jika ditambahkan pereaksi
umum, seperti sabun (Petrucci, 1987).
1. Pencegahan dan pemecahan kerak yang dibentuk oleh logam
Ligan Heksadentat EDTA merupakan zat pengelat yang mempunyai
afinitas yang sangat kuat terhadap ionion logam tertentu dan dapat mengasingkan
(sequester) ionion tersebut secara efektif dalam larutan (Oxtoby, 2003). Mekanisme
pencegahan kerak meliputi Chelating, sequestration, complexation, antiprecipitation,
protective colloid, threshold treatment, dispersan, deflocculant, antinucleation, dan lain-
lain. Chelation adalah pembentukan senyawa kompleks dari ion logam dengan
mengunakan molekul organic atau anorganik, senyawa kompleks tersebut dapat
terlarut atau tak terlarut. Sequestration didefinisikan sebagai pembentukan senyawa
Asking for help, Offering help, appologizing, Offe... Greeting, Introduction, and Thanking
Paradigma Mengenai Prestasi Belajar, Motivasi dan... Potensiometri Penentuan Nitrit
Dalam Sampel Berair... Metode Amperometri (voltametri) dalam analisis
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, K... Struktur Sel Tumbuhan
(Organela dan fungsinya) Struktur Sel Hewan (Organel Sel Hewan dan Fungsiny...
Pembentukan Orbital Molekul HCl Berdasarkan Teori... UJI FEHLING ► November (4)
► Oktober (1) ► Juni (3) ► Mei (12) ► April (2) ► 2010 (7) ► 2009 (1) ► 2008 (1)
► 2007 (1) ► 2006 (1) ► 2005 (1) ► 2004 (1) Berbagi Untuk Ummah Error loading feed.
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 3/9 Molekul Untuk menggambarkan
ikatan kovalen dan struktur elektron dari molekul banyak teori yang digunakan
diantaranya teori lewis. Namu teori lew... KISIKISI SOAL UJIAN MID SEMESTER ILMU
ALAMIAH DASAR 1. Mengapa manusia
dikatakan unik? 2 2. Jelaskan mengenai mitos! Dan beri satu contoh mitos
yang berkembang di... MATERI ILMU ALAMIAH DASAR PERTEMUAN 7
BUMI, BIOSFER DAN MAKHLUK HIDUP BUMI (PRODI PENDIDIKAN
EKONOMI AKUNTANSI) Bumi berbentuk seperti bola, meskipun agak pepat pada
kedua kutubnya. Kepepatan itu akibat gerak rotasi mengelilingi sumbunya. Oleh karen...
Pengikut Join this site with Google Friend Connect Members (6) Already a member? Sign in
Proxy List Error loading feed. Support by Diberdayakan oleh Blogger.
kompleks terlarut dari suatu logam. Sequestering agent yang biasa dipakai antara lain
nitrilotriacetic acid (NTA), ethylene diamine tetraacetic (EDTA), hydrotyethyl
ethylene diamine triacetic acid (HEDTA), dan linlin. Bila sequestering agent
ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung ion logam maka senyawa kompleks
akan terbentuk, pembentukan kerak tidak terjadi karena ion logam telah
terkomplekkan. Senyawa kompleks tersebut mempunyai nilai stabilitas tertentu, yang
dinyatakan dalam konstanta stabilitas kation yang terkomplekkan. Bila ada dua atau
lebih ion logam dalam larutan sebagaimana yang terjadi pada air alam, terdapat rekasi
kompetisi terhadap sequestering agent. Reaksi pembentukan senyawa kompleks antara
ion logam dan sequestring agent merupakan reaksi setimbang, dipengaruhi oleh
beberapa factor antara lain pH, temperature, jenis dan konsentrasi padatan terlarut, dan lain-
lain. Banyak kation dapat dikomplekkan pada suatu kondisi tetap.
Sequestring agent jenis EDTA atau NTA saat ini banyak digunakan
khususnya dalam pengolahan air boiler. EDTA dan NTA membentuk senyawa
kompleks yang stabil dengan banyak kation pengganggu pembentuk kerak dan deposit
seperti Ca2+, Mg2+, Fe3+, Fe2+, Cu2+, dan lainlain. Bila dalam larutan terdapat
beberapa kation dan konsentrasi molar dari sequestering agent melebihi nilai total
konsentrasi molar ionion logam, bahan tersebut akan membentuk kompleks dengan
ion logam yang memiliki afinitas yang lebih kuat. Afinitas ionion logam terhadap
sequestering agent EDTA mempunyai nilai yang berbeda dan besarnya sesuai dengan
urutan sebagai berikut: Na+
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 4/9 2. Metalurgi
Dalam metalurgi, ekstraksi perak dan emas dengan pembentukan senyawa kompleks siano
dari bijihnya dan pemurnian logam nikel menjadi senyawa kompleks karbonil merupakan con
toh yang khas bagi manfaat senyawa kompleks dalam proses ini. Dalam bijih logam yang
mengandung emas atau perak sekalipun kecil kadarnya, keduanya dapat dipisahkan secara
ekstraksi
dengan larutan sianida dalam air yaitu dengan membentuk senyawa kompleks yang larut.
4Au (s) + 8CN (aq) + O (g) + 2H O ()  4[Au(CN) ] (aq) + 4OH (aq)
Selanjutnya ion kompleks ini dipisahkan dari materialmaterial tak larut yang lain dengan
penyaringan (biasanya dengan penambahan ion Na ), kemudian ke dalam larutan senyawa
kompleks ditambahkan logam elektropositif Zn sehingga terjadi pemisahan emas: 2 [Au(CN)
] (aq) + Zn (s)  [Zn(CN) ] (aq) + 2 Au (s)
Metode distilasi fraksional yang sangat terkenal adalah proses Mond (Ludwig Mond, 1839 -
1909 ahli kimia Inggris dari Jerman) untuk pemurnian logam nikel. Gas karbonmonoksida
dialirkan lewat logam nikel yang tidak murni pada temperatur sekitar 70 C sehingga terbentu
k senyawa kompleks [Ni(CO) ] yang sangat volatil (mudah menguap, titik didih ≈ 43 C), tetapi
sangat beracun. Ni (s) + 4 CO (g)  [Ni(CO) ] (g)
Selanjutnya senyawa kompleks ini dapat dipisahkan dari senyawa-
senyawa lain yang lebih sukar
menguap dengan destilasi. Pemanasan lebih lanjut senyawa kompleks ini pada 200 C aka
n diperoleh logam murni Ni, dan gas CO yang dibebaskan dapat dipakai ulang dalam proses
pengambilan logam Ni. Ni(CO)
] (g)  Ni (s) + 4 CO (g) A. Dalam kimia analitik
1. Analisis Kualitatif
Pada pemisahan dan pengenalan kation dalam bagan analisa kualitatif Ag+,
Pb2+, dan Hg22+ mulamula diendapkan sebagai klorida. Seluruh kation umum yang
lain membentuk klorida yang dapat larut. PbCl2 (p) dipisahkan dari AgCl (p) dan
HgCl2 (p) berdasar kelarutannya yang lebih besar di dalam air panas. AgCl (p)
dipisahkan dari Hg2Cl2 (p) berdasar kelarutannya dalam NH3 (aq).
Pada bagian lain bagan analisis kualitatif diinginkan untuk mengendapkan CdS
sebagai Sulfida dengan penambahan Cu2+. Pada keadaan biasa, Cu2+ akan
mengendapkan serentak dengan Cd2+, sebab Ksp untuk CuS lebih kecil dari pada CdS.
(6,3 x 1036 dengan 8 x 1027). Tetapi dengan penambahan CN berlebih sebelum
penjenuhan dengan H2S, pemisahan antara kedua kation terjadi, sesuai reaksi berikut :
Cd2+ + 4CN → [Cd(CN)4]2 Kf = 7,1 x 1018 2Cu2+ + 10 CN → 2 [Cu(CN)4]3-
+ C2N2 (g) Reaksi diatas merupakan rekasi oksidasi reduksi dimana Cu2+ direduksi
menjadi Cu+ dan terkompleks dengan CN. Ion kompleks [Cu(CN)4]3 sangat mantap,
dimana nilai Kf adalah 1 x 1028. Konsentrasi Cu+ bebas pada kesetimbangan dengan
ion kompleks sangat rendah. Jika suatu larutan yang mengandung ion kompleks ini
dijenuhkan dengan H2S, Ksp untuk Cu2S tidak tercapai. Sebaliknya, pada kondisi yang
sama Cd2+] pada kesetimbangan dengan [Cd(CN)4]2 cukup besar sehingga Ksp CdS
tercapai. 2. Penetuan kesadahan air dengan Titrasi EDTA 2 22 +2 4-
o4o 4o4
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 5/9
Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ dapat ditentukan melalui titrasi
dengan EDTA sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua
kation tersebut. Kejadian total tersebut dapat dianalisis secara terpisah misalnya
dengan metode AAS (Automic Absorption Spectrophotometry).
Asam Ethylenediaminetetraacetic dan garam sodium ini (singkatan EDTA)
bentuk satu kompleks kelat yang dapat larut ketika ditambahkan ke suatu larutan yang
mengandung kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil Eriochrome Hitam T atau
Calmagite ditambahkan ke suatu larutan mengandung kalsium dan ionion magnesium
pada satu pH dari 10,0 ± 0,1, larutan menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA
ditambahkan sebagai satu titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu
kompleks, dan ketika semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan
akan berubah dari berwarna merah muda menjadi berwarna biru yang menandakan
titik akhir dari titrasi. Ion magnesium harus muncul untuk menghasilkan suatu titik
akhir dari titrasi. Untuk mememastikankan ini, kompleks garam magnesium netral dari
EDTA ditambahkan ke larutan buffer.
Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH
untuk titrasi adalah 10 dengan indikator Eriochrom Black T (EBT). Pada pH lebih
tinggi, 12, Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh
Ca2+ dengan indikator murexide. Adanya gangguan Cu bebas dari pipapipa saluran
air dapat di masking dengan H2S. EBT yang dihaluskan bersama NaCl padat
kadangkala juga digunakan sebagai indikator untuk penentuan Ca ataupun
hidroksinaftol. Seharusnya Ca tidak ikut terkopresitasi dengan Mg oleh karena itu
EDTA direkomendasikan. http://ginoest.wordpress.com B. Bidang Kesehatan
3. Terapi khelasi
Terapi khelasi adalah metode pengobatan dengan menggunakan bahan
utama EDTA (Ethylene Diamine Tetracetik Acid ) dan nutrien lain yang dilarutkan
dalam 500 ml larutan infus steril, kemudian dimasukan ke dalam tubuh langsung
melalui pembuluh darah vena. Terapi khelasi berasal dari kata yunani “ CHELE “ yang
berarti capit , sehingga prinsip terapi khelasi ini adalah mencapit dimana yang dicapit
disini adalah logamlogam berat yang banyak masuk kedalam tubuh manusia karena
berbagai polusi seperti timah hitam, aluminium,merkuri,kadmium,dan bahanbahan
kimiawi lainnya. Polutan tersebut dapat masuk kedalam tubuh kita dan beredar dalam
pembuluh darah melalui polusi asap industri, makanan modern seperti makanan
kaleng,bahan pengawet,bahan pewarna,bahan penyedap, dll. Terapi khelasi ini lebih
bersifat detoksifikasi atau menghilangkan dan menetralkan racun yang masuk kedalam
tubuh kita yang mengakibatkan proses atherosklerosis tersebut. Bahan – bahan polutan
dalam tubuh yang telah dicapit oleh EDTA akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui
ginjal sebagai urine dalam keadaan masih seperti aslinya tanpa dimetabolisme.
Keuntungan terapi khelasi :
 Memperbaiki fungsi organ tubuh secara alamiah dengan membersihkan zatzat
beracun dari dalam tubuh dan memperbaiki aliran darah.  Memperbaiki organ –
organ secara menyeluruh tidak hanya satu organ saja  Vitalitas setelah khelasi meningkat
 Biaya lebih ringan dibanding dengan operasi
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 6/9
Gambar 2. EDTA http://askep kesehatan.blogspot
1. Kompleks kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) sebagai pengikat logam
timbal (Pb) dalam tubuh manusia Pengobatan utama untuk orang-
orang yang memiliki kadar timbal dalam
darah cukup tinggi atau yang memiliki gejala keracunan yaitu dengan terapi khelasi.
Pengobatan kekurangan zat besi, kalsium, dan seng yang diiringi dengan meningkatnya
penyerapan timbal, adalah bagian dari pengobatan untuk keracunan timbal. Ketika
bahan makanan yang mengandung timbal masuk kedalam saluran pencernaan
(dibuktikan dengan sinarX), seluruh proses dalam usus, cathartics, endoscopi, atau
bahkan mungkin pembedahan digunakan untuk menghilangkannya dari usus dan
pencegahan penyebaran lebih lanjut. Jika terdapat timbal dalam otak Anticonvultans
dapat diberikan untuk mengendalikan kekejangan dan pengobatan untuk
mengendalikan pembengkakan otak termasuk kortikosteroid dan manitol. Pengobatan
keracunan timbal organic meliputi proses menghilangkan timbal dari kulit, pencegahan
penyebaran lebih lanjut, mengobati kejang dan mungkin terapi khelasi untuk orang
dengan konsentrasi timbal dalam darahnya tinggi dengan kadar timbal darah di atas 25
ug / dL (Wikipedia, 2010). Gambar 3. struktur CaNa2EDTA
Untuk mengeluarkan Pb dari dalam tubuh maka tingkat ekskresi harus
dinaikkan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan khelat. Zat khelat yang dipakai
untuk membuang logam beracun (timbal) dari dalam tubuh harus membentuk senyawa
yang stabil dengan ion logam tersebut. Adapun khelat yang cocok untuk digunakan
adalah Kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) yang merupakan senyawa kompleks.
Zat pengkhelat ini hanya cocok untuk orang dewasa, sedangkan pada anakanak jarang
digunakan zat ini. Di dalam tubuh, kalsium (Ca) akan digantikan oleh timbal (Pb)
karena bisa membentuk senyawa yang lebih stabil dengan EDTA. Kalsium disodium
EDTA (CaNa2EDTA) ini dalam bentuk infus yang diberikan kepada penderita
keracunan timbal (Pb). Faktor yang menentikan stabilitas kompleks adalah berdasarkan
pada sifatsifat baik agen khelating dan logam khelat. Stabilitas konstan kompleks
dapat secara kuantitatif dinyatakan dalam nilai persamaan kesetimbangan, yang
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 7/9
tergantung pada struktur atom dari logam khelated. Sebagai contoh, konstanta stabilitas
untuk logam berbeda dengan EDTA berada pada skala yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Stabilitas logam terhadap EDTA Metal Na Li Ba Sr Mg Ca Mn Fe Co Zn Cd Pb Ni K
(log) 1,7 2,8 7,8 8,6 8,7 10,6 13,4 14,4 16,1 16,1 16,4 18,3 18,4
dimana logam dengan k konstan yang lebih tinggi bersaing untuk agen chelating
dengan logam nilai stabilitas lebih rendah dan akhirnya menghapus kedua
Pemberian kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) yang akan mengkhelat
timbal (Pb) dari tulang dan jaringan lunak, sehingga membentuk ion kompleks
PbNa2EDTA yang stabil dan secara cepat juga akan diekskresikan melaui urin. CaNa
2EDTA merupakan kompleks dan Pb merupakan ion logam. Berdasarkan deret
volta sifat reduktor Pb lebih kecil dibandingkan dengan Ca. Hal ini berarti kemampuan
oksidasi Pb lebih kecil dibandingkan dengan Ca sehingga posisi Ca di EDTA akan
digantikan oleh Pb. Sehingga Pb2+ akan berikatan dengan Na2EDTA dan terbentuk
kompleks PbNa2EDTA yang stabil . Akibatnya Pb akan keluar dalam bentuk larutan
berupa air seni. Sedangkan Ca2+ akan tertinggal dalam tubuh sebagai zat gizi. Jadi
kompleks kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) dapat digunakan sebagai pengikat
logam timbal (Pb) dalam tubuh manusia sehingga timbal (Pb) yang bersifat racun dapat
keluar dari dalam tubuh manusia tersebut. Pertukaran tersebut terjadi sebab [Pb
Na2(EDTA)] (Kf = 1 x 1018) lebih mantap dibanding [Ca Na2(EDTA)]2 (Kf = 4 x 1010).
Pb2+ + [CaNa2(EDTA)] → [PbNa2(EDTA)] + Ca2+ Derajat kemantapan yang tinggi da
ri kompleks EDTA dan beberapa lainnya dapat
dijelaskan dengan adanya cincin kelat beranggotakan lima dalam kompleks tersebut
(Flora, 2010). 1. EDTA sebagai antikoagulan
Dalam dunia kedokteran darah sangat diperlukan untuk pemeriksaan
penyakit secara medis. Darah cepat membeku, oleh karena itu diperlukan suatu zat
yang dapat membuat darah tidak membeku untuk mempermudah pemeriksaan secara
labororium. Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara
mengikat kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan
untuk mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes
membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung
yang berisi antikoagulan. Spesimenantikoagulan harus dicampur segera setelah
pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang
lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.
Ada berbagai jenis antikoagulan, masingmasing digunakan dalam jenis
pemeriksaan tertentu. Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau
potassium (kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi
kalsium. EDTA memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu
tidak mempengaruhi selsel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti
pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit,
retikulosit, apusan darah, dsb. K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 1,5
mg/ml darah. Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat
mengalami koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi,
trombosit membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 8/9
tabung, segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolakbalikkan
tabung dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit
dan pembentukan bekuan darah.
http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/antikoagulan.html I. REFERENSI
Aksep, 2008. Terapi Khelasi. http://askepkesehatan.blogspot.com (diakses 4
agustus 2010).
Flora, J.s. and Pachauri, V., 2010. Chelation in Metal Intoxication. International
Journal of Enviromental Research and Public Health 7 : 2745 2788, 2010.
Ginoest. 2010. Penentuan Kesadahan air dengan titrasi EDTA.
http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17. (diakses 4 agustus 2010)
Keenan, dkk., 1992. Ilmu Kimia untuk Universitas. Erlangga : Jakarta.
Laboratorium Kesehatan. 2009. Antikoagulan. http://labkesehatan.blogspot.com.
Oxtoby, dkk., 2003. PrinsipPrinsip Kimia Modern. Erlangga : Jakarta.
Petrucci, R.H., 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern ed IV jilid 3.
Erlangga : Jakarta. Wikipedia, 2010. Lead Poisoning.
http://en.wikipedia.org/wiki/Lead_poisoning#Treatment (diakses tanggal 3 Agustus 2010)
Label: Kimia AnOrganik 1 k o m e n t a r : P o s k a n K o m e n t a r
Izzah Anne Abdullah mengatakan... bisa ga ngejelasin kelat itu apa? masih ngawang-
ngawang dengan kelat itu sendiri, makasih 16 Februari 2012 22.14
 6/3/2015
APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA ANALITIK DAN KES
EHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::. http://asytifebliza.blogspot.com/2011/12/aplikasi-
senyawakompleksdalambidang.html 9/9 Posting Lebih Baru Posting Lama
Keluar Beri tahu saya Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai: pradika afid himawan (Google) Publikasikan Pratinjau Beranda
Tinggalkan komen di sini Google Hacking
Error loading feed. Add a comment View 11 more Facebook social plugin 15 comments
Wulansari Dewi · SMAN 1 Blitar sharing knowledge
Reply · Like · · Follow Post · September 18, 2012 at 7:51am1
Nur Hasanah Jutek · · S2 Kimia Anorganik boleh ga di download videox.
Reply · Like · · Follow Post · May 18, 2012 at 6:38am Follow 7 2004 -
2011.:: UNIC OF CHEMISTRY ::. is proudly powered by Blogads Zul Afdal by Temple
Modificated By Temple

 Salah satu ciri penting dari logam transisi ialah kemampuannya membentuk kompleks
atau senyawa koordinasi, dimana atom atau ion logam pusatnya mempunyai dua atau
lebih ligan terikat padanya oleh ikatan kovalen koordinat. Senyawaan demikian mungkin
berupa sebuah ion kompleks dengan ion-ion tergabung yang bermuatan berlawanan
dengannya, atau mungkin berupa sebuah kompleks yang netral. Suatu ligan dengan lebih
dari satu titik lekat kepada ion atau atom pusatnya, disebut zat penyepit (Keenan, 1992).
 Senyawa kompleks sudah sejak lama dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan.
Beberapa penggunaan praktis senyawaan koordinasi yang paling tua, adalah yang
disebabkan oleh warnanya. Berdasarkan kesenian dan praktek yang berasal dari zaman
kuno, pada ahli kimia dan ahli kesenian dan kerajinan merumuskan zat-zat pewarna, kaca
berwarna, dan glasir untuk keramik dari zat-zat yang sekarang diuraikan menurut kimia
koordinasi logam transisi.
 Jumlah dan jenis aplikasi kimia koordinasi atau senyawa kompleks sangat luas meliputi
kehidupan rumah tangga, industri sampai kesehatan. Dalam tulisan ini akan dibahas
mengenai aplikasi atau penggunaan senyawa kompleks atau senyawa koordinasi dalam
industri, kimia analitik dan kesehatan.

 Beberapa aplikasi atau penggunaan senyawa koordinasi atau senyawa kompleks yaitu
dalam dunia industri, kimia analitik dan kesehatan.
 A. Dalam Industri
 1. Proses Fotografi
 Film foto pada dasarnya merupakan emulsi perak bromide dalam gelatin. Bila film
terkena cahaya, butiran perak bromida teraktifkan sesuai dengan tingkatan cahaya yang
mengenainya. Jika film sudah terkena cahaya ini diletakkan pada larutan pengembang
(pereduksi lemah, misalnya hidrokuinon C6H4(OH)2, butir perak bromide yang
teraktifkan membentuk logam perak bromide hitam. Butir-butir yang tidak teraktifkan
pada bagian yang tidak terkena cahaya tidak berpengaruh. Hal ini ini menghasilkan
bayangan foto.
 Proses fotografi inibelum selesai, butir-butir perak bromide yang tak teraktifkan dapat
tereduksi menjadi logam perak hitam bila terkena cahaya. Bayangan film harus difikasi
(diikat). Hal ini menyebabkan logam perak hitam yang dihasilkan dari pengembangan
melekat pada film dan perak hitam yang dihasilkan dari pengembangan melekat pada
film dan perak bromide sisa dihilangkan (dicuci). “pengikat” yang digunakan umumnya
adalah Natrium tiosulfat. Pada proses pengikatan ini., AgBr (p) dilarutkan dan ion perak
kompleks tercuci.
 AgBr (s) + 2 S2O32- → [Ag(S2O3)2]3- + Br-

 2. Penyepuhan
 Larutan elektrolit yang digunakan pada penyepuhan komersial amat rumit komposisinya.
Setiap komponen memainkan peranan dalam pembentukan hasil akhir berupa
penyepuhan yang halus dan mengkilat. Beberapa logam, misalnya, tembaga, perak dan
emas, umumnya disepuhkan dari larutan ion kompleks siano. Pada reaksi elektrolisis di
bawah ini obyek yang disepuh dibuat sebagai katode dan batang tembaga sebagai anode.
 Anode : Cu + 4CN- → [Cu(CN)4]3- + e-
 Katode: [Cu(CN)4]3- + e- → Cu + 4 CN-
 Perubahan bersih secara sederhana mencakup pemindahan logam tembaga Cu dari ion
kompleks [Cu(CN)4]3-. Keuntungan lain dari penyepuhan tembaga Cu dari larutan
[Cu(CN)4]3-. Keuntungan lain dari penyepuhan tembaga Cu dari larutan [Cu(CN)4]3-
ialah pembentukan 1 mol tembaga per Faraday, bukan ½ mol per Faraday jika
digunakan larutan Cu2+.

 3. Pengasingan Ion Logam
 Ion logam dapat berlaku sebagai katalis reaksi-reaksi yang tak dikehendaki pada proses
industry, atau dapat mengubah sifat-sifat bahan dalam proses industri. Sehingga,
dianggap penting untuk membersihkan air dari logam-logam pengotor. Logam pengotor
ini, misalnya Cu2+, biasanya hanya terdapat dalam jumlah kecil. Pengendapan ion logam
ini dari larutan dapat dilakukan bila Ksp pengendapannya sangat kecil.
 Salah satu metode pengolahan air melibatkan pengkelatan. Pengkelat yang banyak
dipakai ialah garam asam ETILENDIAMINTETRAASETAT (EDTA), misalnya garam
natriumnya.

 Gambar 1. Garam natrium EDTA
 Sebagai gambaran, tetapan pembentukan [Ca(EDTA)]2- dan [Mg(EDTA)]2- cukup besar
(Kf= 4 x 1010 dan 4 x 108) sehingga konsentrasi Ca2+ (aq) dan Mg2+ (aq) dapat diturunkan
ke titik dimana ion ini tidak mengendap jika ditambahkan pereaksi umum, seperti sabun
(Petrucci, 1987).
 1. Pencegahan dan pemecahan kerak yang dibentuk oleh logam
 Ligan Heksadentat EDTA merupakan zat pengelat yang mempunyai afinitas yang sangat
kuat terhadap ion-ion logam tertentu dan dapat mengasingkan (sequester) ion-ion tersebut
secara efektif dalam larutan (Oxtoby, 2003). Mekanisme pencegahan kerak
meliputi Chelating, sequestration, complexation, antiprecipitation, protective colloid,
threshold treatment, dispersan, deflocculant, antinucleation, dan lain-
lain. Chelation adalah pembentukan senyawa kompleks dari ion logam dengan
mengunakan molekul organic atau anorganik, senyawa kompleks tersebut dapat terlarut
atau tak terlarut. Sequestration didefinisikan sebagai pembentukan senyawa kompleks
terlarut dari suatu logam. Sequestering agent yang biasa dipakai antara
lain nitrilotriacetic acid (NTA), ethylene diamine tetraacetic (EDTA), hydrotyethyl
ethylene diamine triacetic acid (HEDTA), dan lin-lin. Bila sequestering
agent ditambahkan ke dalam larutan yang mengandung ion logam maka senyawa
kompleks akan terbentuk, pembentukan kerak tidak terjadi karena ion logam telah
terkomplekkan. Senyawa kompleks tersebut mempunyai nilai stabilitas tertentu, yang
dinyatakan dalam konstanta stabilitas kation yang terkomplekkan. Bila ada dua atau lebih
ion logam dalam larutan sebagaimana yang terjadi pada air alam, terdapat rekasi
kompetisi terhadap sequestering agent. Reaksi pembentukan senyawa kompleks antara
ion logam dan sequestring agent merupakan reaksi setimbang, dipengaruhi oleh beberapa
factor antara lain pH, temperature, jenis dan konsentrasi padatan terlarut, dan lain-lain.
Banyak kation dapat dikomplekkan pada suatu kondisi tetap.
 Sequestring agent jenis EDTA atau NTA saat ini banyak digunakan khususnya dalam
pengolahan air boiler. EDTA dan NTA membentuk senyawa kompleks yang stabil
dengan banyak kation pengganggu pembentuk kerak dan deposit seperti Ca2+, Mg2+, Fe3+,
Fe2+, Cu2+, dan lain-lain. Bila dalam larutan terdapat beberapa kation dan konsentrasi
molar dari sequestering agent melebihi nilai total konsentrasi molar ion-ion logam, bahan
tersebut akan membentuk kompleks dengan ion logam yang memiliki afinitas yang lebih
kuat. Afinitas ion-ion logam terhadap sequestering agent EDTA mempunyai nilai yang
berbeda dan besarnya sesuai dengan urutan sebagai berikut:

 Na+ < Ba2+ < Mg2+ < Ca2+ < Fe2+ < Cu2+ < Fe3+

 Jadi EDTA akan membentuk senyawa kompleks lebih besar dengan ion kalsium dari
pada dengan ion magnesium, juga lebih besar dengan Fe2+ dari pada dengan ion kalsium.
Reaksi pembentukan kompleks ion logam dengan EDTA mengikuti persamaan sebagai
berikut :

 4M+ + H4EDTA ↔ M4-EDTA + 4H+

 Untuk pengkomplekan setiap satu ppm ion magnesium dibutuhkan EDTA sebanyak 12
ppm, dan untuk pengomplekkan setiap 1 ppm ion kalsium diperlukan EDTA sebanyak
7,4 ppm, seperti yang ditunjukkan oleh tabel 2.

 Tabel 2. Konsentrasi EDTA dan garam natriumnya yang dibutuhkan untuk
mengomplekkan 1 ppm ion kalsium, ion magnesium, dan ion barium.
Bahan pengomplek Kelarutan pH larutan Jumlah (ppm) yang dibutuhkan untuk
g/100 ml air mengkomplekkan 1 ppm logam alkali
0
H2O-79 F tanah
2+
Mg Ca2+ Ba2+
EDTA 0,02 2,3 12 7,4 2,1
Disodium etilen diamin 11,1 5 15,4 9,5 2,7
tetra asetat dihidrat
Trisodium etilen diamin 57 8,4 15,6 9,6 2,8
tetra asetat mono hidrat
Tetrasodium etilen 103,9 10,3 16,9 10,4 3
diamin tetra asetat
dihidrat

 (Salimin, 2006)




 2. Metalurgi
 Dalam metalurgi, ekstraksi perak dan emas dengan pembentukan senyawa kompleks
siano dari bijihnya dan pemurnian logam nikel menjadi senyawa kompleks karbonil
merupakan contoh yang khas bagi manfaat senyawa kompleks dalam proses ini. Dalam
bijih logam yang mengandung emas atau perak sekalipun kecil kadarnya, keduanya dapat
dipisahkan secara ekstraksi dengan larutan sianida dalam air yaitu dengan membentuk
senyawa kompleks yang larut.
 4Au (s) + 8CN- (aq) + O2 (g) + 2H2O ()  4[Au(CN)2]- (aq) + 4OH -(aq)
 Selanjutnya ion kompleks ini dipisahkan dari material-material tak larut yang lain dengan
penyaringan (biasanya dengan penambahan ion Na+), kemudian ke dalam larutan
senyawa kompleks ditambahkan logam elektropositif Zn sehingga terjadi pemisahan
emas:
 2 [Au(CN)2]- (aq) + Zn (s)  [Zn(CN)4]- (aq) + 2 Au (s)
 Metode distilasi fraksional yang sangat terkenal adalah proses Mond (Ludwig Mond,
1839 - 1909 ahli kimia Inggris dari Jerman) untuk pemurnian logam nikel. Gas
karbonmonoksida dialirkan lewat logam nikel yang tidak murni pada temperatur sekitar
70 oC sehingga terbentuk senyawa kompleks [Ni(CO)4] yang sangat volatil (mudah
menguap, titik didih ≈ 43oC), tetapi sangat beracun.
 Ni (s) + 4 CO (g)  [Ni(CO)4] (g)
 Selanjutnya senyawa kompleks ini dapat dipisahkan dari senyawa-senyawa lain yang
lebih sukar menguap dengan destilasi. Pemanasan lebih lanjut senyawa kompleks ini
pada 200 oC akan diperoleh logam murni Ni, dan gas CO yang dibebaskan dapat dipakai
ulang dalam proses pengambilan logam Ni.
 Ni(CO)4] (g)  Ni (s) + 4 CO (g)

 A. Dalam kimia analitik


 1. Analisis Kualitatif
 Pada pemisahan dan pengenalan kation dalam bagan analisa kualitatif Ag+, Pb2+, dan
Hg22+ mula-mula diendapkan sebagai klorida. Seluruh kation umum yang lain
membentuk klorida yang dapat larut. PbCl2 (p) dipisahkan dari AgCl (p) dan HgCl2 (p)
berdasar kelarutannya yang lebih besar di dalam air panas. AgCl (p) dipisahkan dari
Hg2Cl2 (p) berdasar kelarutannya dalam NH3 (aq).
 Pada bagian lain bagan analisis kualitatif diinginkan untuk mengendapkan CdS sebagai
Sulfida dengan penambahan Cu2+. Pada keadaan biasa, Cu2+ akan mengendapkan
serentak dengan Cd2+, sebab Ksp untuk CuS lebih kecil dari pada CdS. (6,3 x 10-
36
dengan 8 x 10-27). Tetapi dengan penambahan CN- berlebih sebelum penjenuhan
dengan H2S, pemisahan antara kedua kation terjadi, sesuai reaksi berikut :
 Cd2+ + 4CN- → [Cd(CN)4]2- Kf = 7,1 x 1018
 2Cu2+ + 10 CN- → 2 [Cu(CN)4]3- + C2N2 (g)
 Reaksi diatas merupakan rekasi oksidasi reduksi dimana Cu2+ direduksi menjadi Cu+ dan
terkompleks dengan CN-. Ion kompleks [Cu(CN)4]3- sangat mantap, dimana nilai Kf
adalah 1 x 1028. Konsentrasi Cu+ bebas pada kesetimbangan dengan ion kompleks sangat
rendah. Jika suatu larutan yang mengandung ion kompleks ini dijenuhkan dengan H2S,
Ksp untuk Cu2S tidak tercapai. Sebaliknya, pada kondisi yang sama Cd2+] pada
kesetimbangan dengan [Cd(CN)4]2- cukup besar sehingga Ksp CdS tercapai.

 2. Penetuan kesadahan air dengan Titrasi EDTA
 Kesadahan total yaitu ion Ca2+ dan Mg2+ dapat ditentukan melalui titrasi dengan EDTA
sebagai titran dan menggunakan indikator yang peka terhadap semua kation tersebut.
Kejadian total tersebut dapat dianalisis secara terpisah misalnya dengan metode AAS
(Automic Absorption Spectrophotometry).
 Asam Ethylenediaminetetraacetic dan garam sodium ini (singkatan EDTA) bentuk satu
kompleks kelat yang dapat larut ketika ditambahkan ke suatu larutan yang mengandung
kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil Eriochrome Hitam T atau Calmagite
ditambahkan ke suatu larutan mengandung kalsium dan ion-ion magnesium pada satu pH
dari 10,0 ± 0,1, larutan menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai
satu titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan ketika semua
magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan akan berubah dari berwarna
merah muda menjadi berwarna biru yang menandakan titik akhir dari titrasi. Ion
magnesium harus muncul untuk menghasilkan suatu titik akhir dari titrasi. Untuk
mememastikankan ini, kompleks garam magnesium netral dari EDTA ditambahkan ke
larutan buffer.
 Penentuan Ca dan Mg dalam air sudah dilakukan dengan titrasi EDTA. pH untuk titrasi
adalah 10 dengan indikator Eriochrom Black T (EBT). Pada pH lebih tinggi, 12,
Mg(OH)2 akan mengendap, sehingga EDTA dapat dikonsumsi hanya oleh Ca2+ dengan
indikator murexide. Adanya gangguan Cu bebas dari pipa-pipa saluran air dapat di
masking dengan H2S. EBT yang dihaluskan bersama NaCl padat kadangkala juga
digunakan sebagai indikator untuk penentuan Ca ataupun hidroksinaftol. Seharusnya Ca
tidak ikut terkopresitasi dengan Mg oleh karena itu EDTA direkomendasikan.
http://ginoest.wordpress.com

 B. Bidang Kesehatan
 3. Terapi khelasi
 Terapi khelasi adalah metode pengobatan dengan menggunakan bahan utama EDTA
(Ethylene Diamine Tetracetik Acid ) dan nutrien lain yang dilarutkan dalam 500 ml
larutan infus steril, kemudian dimasukan ke dalam tubuh langsung melalui pembuluh
darah vena. Terapi khelasi berasal dari kata yunani “ CHELE “ yang berarti capit ,
sehingga prinsip terapi khelasi ini adalah mencapit dimana yang dicapit disini adalah
logam-logam berat yang banyak masuk kedalam tubuh manusia karena berbagai polusi
seperti timah hitam, aluminium,merkuri,kadmium,dan bahan-bahan kimiawi lainnya.

 Polutan tersebut dapat masuk kedalam tubuh kita dan beredar dalam pembuluh darah
melalui polusi asap industri, makanan modern seperti makanan kaleng,bahan
pengawet,bahan pewarna,bahan penyedap, dll. Terapi khelasi ini lebih bersifat
detoksifikasi atau menghilangkan dan menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh kita
yang mengakibatkan proses atherosklerosis tersebut. Bahan – bahan polutan dalam tubuh
yang telah dicapit oleh EDTA akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui ginjal sebagai
urine dalam keadaan masih seperti aslinya tanpa dimetabolisme. Keuntungan terapi
khelasi :
  Memperbaiki fungsi organ tubuh secara alamiah dengan membersihkan zat-zat
beracun dari dalam tubuh dan memperbaiki aliran darah.
  Memperbaiki organ – organ secara menyeluruh tidak hanya satu organ saja
  Vitalitas setelah khelasi meningkat
  Biaya lebih ringan dibanding dengan operasi


 Gambar 2. EDTA

 http://askep-kesehatan.blogspot

 1. Kompleks kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) sebagai pengikat logam timbal
(Pb) dalam tubuh manusia
 Pengobatan utama untuk orang-orang yang memiliki kadar timbal dalam darah cukup
tinggi atau yang memiliki gejala keracunan yaitu dengan terapi khelasi. Pengobatan
kekurangan zat besi, kalsium, dan seng yang diiringi dengan meningkatnya penyerapan
timbal, adalah bagian dari pengobatan untuk keracunan timbal. Ketika bahan makanan
yang mengandung timbal masuk kedalam saluran pencernaan (dibuktikan dengan sinar-
X), seluruh proses dalam usus, cathartics, endoscopi, atau bahkan mungkin pembedahan
digunakan untuk menghilangkannya dari usus dan pencegahan penyebaran lebih lanjut.
Jika terdapat timbal dalam otak Anticonvultans dapat diberikan untuk mengendalikan
kekejangan dan pengobatan untuk mengendalikan pembengkakan otak termasuk
kortikosteroid dan manitol. Pengobatan keracunan timbal organic meliputi proses
menghilangkan timbal dari kulit, pencegahan penyebaran lebih lanjut, mengobati kejang
dan mungkin terapi khelasi untuk orang dengan konsentrasi timbal dalam darahnya
tinggi dengan kadar timbal darah di atas 25 ug / dL (Wikipedia, 2010).


 Gambar 3. struktur CaNa2EDTA


 Untuk mengeluarkan Pb dari dalam tubuh maka tingkat ekskresi harus dinaikkan. Hal ini
dapat dilakukan dengan memberikan khelat. Zat khelat yang dipakai untuk membuang
logam beracun (timbal) dari dalam tubuh harus membentuk senyawa yang stabil dengan
ion logam tersebut. Adapun khelat yang cocok untuk digunakan adalah Kalsium
disodium EDTA (CaNa2EDTA) yang merupakan senyawa kompleks. Zat pengkhelat ini
hanya cocok untuk orang dewasa, sedangkan pada anak-anak jarang digunakan zat ini. Di
dalam tubuh, kalsium (Ca) akan digantikan oleh timbal (Pb) karena bisa membentuk
senyawa yang lebih stabil dengan EDTA. Kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) ini
dalam bentuk infus yang diberikan kepada penderita keracunan timbal (Pb). Faktor yang
menentikan stabilitas kompleks adalah berdasarkan pada sifat-sifat baik agen khelating
dan logam khelat. Stabilitas konstan kompleks dapat secara kuantitatif dinyatakan dalam
nilai persamaan kesetimbangan, yang tergantung pada struktur atom dari logam
khelated. Sebagai contoh, konstanta stabilitas untuk logam berbeda dengan EDTA berada
pada skala yang ditunjukkan pada Tabel 1.
 Tabel 1. Stabilitas logam terhadap EDTA
Metal Na Li Ba Sr Mg Ca Mn Fe Co Zn Cd Pb Ni
K 1,7 2,8 7,8 8,6 8,7 10,6 13,4 14,4 16,1 16,1 16,4 18,3 18,4
(log)

 dimana logam dengan k konstan yang lebih tinggi bersaing untuk agen chelating dengan
logam nilai stabilitas lebih rendah dan akhirnya menghapus kedua
 Pemberian kalsium disodium EDTA (CaNa2EDTA) yang akan mengkhelat timbal (Pb)
dari tulang dan jaringan lunak, sehingga membentuk ion kompleks PbNa2EDTA yang
stabil dan secara cepat juga akan diekskresikan melaui urin. CaNa2EDTA merupakan
kompleks dan Pb merupakan ion logam. Berdasarkan deret volta sifat reduktor Pb lebih
kecil dibandingkan dengan Ca. Hal ini berarti kemampuan oksidasi Pb lebih kecil
dibandingkan dengan Ca sehingga posisi Ca di EDTA akan digantikan oleh Pb. Sehingga
Pb2+ akan berikatan dengan Na2EDTA dan terbentuk kompleks PbNa2EDTA yang stabil .
Akibatnya Pb akan keluar dalam bentuk larutan berupa air seni. Sedangkan Ca2+ akan
tertinggal dalam tubuh sebagai zat gizi. Jadi kompleks kalsium disodium EDTA
(CaNa2EDTA) dapat digunakan sebagai pengikat logam timbal (Pb) dalam tubuh
manusia sehingga timbal (Pb) yang bersifat racun dapat keluar dari dalam tubuh manusia
tersebut. Pertukaran tersebut terjadi sebab [Pb Na2(EDTA)] (Kf = 1 x 1018) lebih mantap
dibanding [Ca Na2(EDTA)]2- (Kf = 4 x 1010).
 Pb2+ + [CaNa2(EDTA)] → [PbNa2(EDTA)] + Ca2+
 Derajat kemantapan yang tinggi dari kompleks EDTA dan beberapa lainnya dapat
dijelaskan dengan adanya cincin kelat beranggotakan lima dalam kompleks tersebut
(Flora, 2010).

 1. EDTA sebagai antikoagulan
 Dalam dunia kedokteran darah sangat diperlukan untuk pemeriksaan penyakit secara
medis. Darah cepat membeku, oleh karena itu diperlukan suatu zat yang dapat membuat
darah tidak membeku untuk mempermudah pemeriksaan secara labororium.
Antikoagulan adalah zat yang mencegah penggumpalan darah dengan cara mengikat
kalsium atau dengan menghambat pembentukan trombin yang diperlukan untuk
mengkonversi fibrinogen menjadi fibrin dalam proses pembekuan . Jika tes
membutuhkan darah atau plasma, spesimen harus dikumpulkan dalam sebuah tabung
yang berisi antikoagulan. Spesimen-antikoagulan harus dicampur segera setelah
pengambilan spesimen untuk mencegah pembentukan microclot. Pencampuran yang
lembut sangat penting untuk mencegah hemolisis.
 Ada berbagai jenis antikoagulan, masing-masing digunakan dalam jenis pemeriksaan
tertentu. Umumnya tersedia dalam bentuk garam sodium (natrium) atau potassium
(kalium), mencegah koagulasi dengan cara mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA
memiliki keunggulan disbanding dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak
mempengaruhi sel-sel darah, sehingga ideal untuk pengujian hematologi, seperti
pemeriksaan hemoglobin, hematokrit, KED, hitung lekosit, hitung trombosit, retikulosit,
apusan darah, dsb. K2EDTA biasanya digunakan dengan konsentrasi 1 - 1,5 mg/ml darah.
Penggunaannya harus tepat. Bila jumlah EDTA kurang, darah dapat mengalami
koagulasi. Sebaliknya, bila EDTA kelebihan, eritrosit mengalami krenasi, trombosit
membesar dan mengalami disintegrasi. Setelah darah dimasukkan ke dalam tabung,
segera lakukan pencampuran/homogenisasi dengan cara membolak-balikkan tabung
dengan lembut sebanyak 6 kali untuk menghindari penggumpalan trombosit dan
pembentukan bekuan darah. http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/antikoagulan.html

 I. REFERENSI

 Aksep, 2008. Terapi Khelasi. http://askep-kesehatan.blogspot.com (diakses 4 agustus
2010).

 Flora, J.s. and Pachauri, V., 2010. Chelation in Metal Intoxication. International Journal
of Enviromental Research and Public Health 7 : 2745-2788, 2010.

 Ginoest. 2010. Penentuan Kesadahan air dengan titrasi EDTA.
http://ginoest.wordpress.com/2010/03/23/17. (diakses 4 agustus 2010)

 Keenan, dkk., 1992. Ilmu Kimia untuk Universitas. Erlangga : Jakarta.

 Laboratorium Kesehatan. 2009. Antikoagulan. http://labkesehatan.blogspot.com.

 Oxtoby, dkk., 2003. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga : Jakarta.

 Petrucci, R.H., 1987. Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern ed IV jilid 3. Erlangga :
Jakarta.
 Wikipedia, 2010. Lead Poisoning.
http://en.wikipedia.org/wiki/Lead_poisoning#Treatment (diakses tanggal 3 Agustus
2010)

Sumber: APLIKASI SENYAWA KOMPLEKS DALAM BIDANG INDUSTRI, KIMIA


ANALITIK DAN KESEHATAN | .:: UNIC OF CHEMISTRY ::.

You might also like