Henoch Schonlein Purpura (HSP) merupakan penyakit autoimun (IgA
mediated) berupa hipersensitivitas vaskulitis. Penyakit ini dapat timbul pada semua usia dan paling sering ditemukan pada anak-anak. Merupakan sindrom klinis kelainan vaskulitis pembuluh darah kecil pada kulit, sendi, saluran cerna, dan ginjal yang ditandai dengan lesi kulit spesifik berupa purpura palpabel nontrombositopenia, artritis / atralgia, nyeri perut atau perdarahan saluran cerna dan kadang kadang disertai kelainan ginjal berupa nefritis atau hematuria. Berdasarkan kriteria European League against rheumatism (EULAR), paeditric rheumatology international trials organisatio (PRINTO) dan paediatric rheumatology european society (PRES) tahun 2010, diagnosis dari HSP ditegakkan berdasarkan adanya purpura atau ptekia dengan lokasi predominan di ekstrimitas bawah (jika lokasinya tidak khas diperlukan biopsi untuk melihat adanya deposit IgA) ditambah sekurang kurangnya 1 dari 4 kriteria berikut yaitu nyeri abdomen, histopatologi, atritis atau atralgia dan keterlibatan ginjal. Karena Henoch-Schonlein purpura dapat sembuh spontan pada 94 persen dari anak-anak dan 89 persen orang dewasa, intervensi yang diberikan adalah terapi suportif terutama Asetaminofen atau obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) dapat digunakan untuk meringankan artralgia. Pengobatan steroid awal yang paling tepat untuk anak-anak dengan keterlibatan ginjal atau gejala - gejala lainnya. Terapi prednison dapat diberikan dengan dosis 1-2 mg/kgBB/hari secara oral, terbagi dalam 3-4 dosis selama 5-7 hari untuk mengobati nyeri perut sedang hingga berat dan gejala nyeri sendi, dan untuk mempercepat resolusi Henoch-Schonlein purpura.