Professional Documents
Culture Documents
Integra Si
Integra Si
Integrasi Numerik
f ( x) dx F ( x) a F (b) F (a )
b
dengan F (x) adalah integral dari f (x) sedemikian sehingga F ' (x) = f (x).
Sebagai contoh:
3
3
1 3 1 3 1 3
x dx x (3) (0) 9.
2
0 3 0 3 3
Integral numerik dilakukan apabila:
1. Integral tidak dapat (sukar) diselesaikan secara analisis.
1
2. Fungsi yang diintegralkan tidak diberikan dalam bentuk analitis, tetapi secara
numerik dalam bentuk angka (tabel).
Merupakan luasan antara kurva f (x) dan sumbu-x serta antara x = a dan x
= b, bila nilai f (a) dan f (b) diketahui maka dapat dibentuk fungsi polinomial
order satu f1(x).
Dalam gambar tersebut fungsi f (x) didekati oleh f1(x), sehingga
integralnya dalam luasan antara garis f1(x) dan sumbu-x serta antara x = a dan x =
b. Bidang tersebut merupakan bentuk trapesium yang luasannya dapat dihitung
dengan rumus geometri, yaitu:
f (a) f (b)
I (b a)
2
Dalam integral numerik, pendekatan tersebut dikenal dengan metode
trapesium. Dengan pendekatan ini integral suatu fungsi adalah sama dengan
luasan bidang yang diarsir (Gambar 2), sedang kesalahannya adalah sama dengan
luas bidang yang tidak diarsir.
Apabila hanya terdapat dua data f (a) dan f (b), maka hanya bisa dibentuk satu
trapesium dan cara ini dikenal dengan metode trapesium satu pias. Jika tersedia
lebih dari dua data, maka dapat dilakukan pendekatan dengan lebih dari satu
trapesium, dan luas total adalah jumlah dari trapesium-trapesium yang terbentuk.
Cara ini dikenal dengan metode trapesium banyak pias. Seperti pada Gambar 2b,
dengan tiga data dapat dibentuk dua trapesium, dan luas kedua trapesium (bidang
yang diarsir) adalah pendekatan dari integral fungsi. Hasil pendekatan ini lebih
2
baik dari pada pendekatan dengan satu pias. Apabila digunakan lebih banyak
trapesium hasilnya akan lebih baik.
Fungsi yang diintegralkan dapat pula didekati oleh fungsi polinomial
dengan order lebih tinggi, sehingga kurva yang terbentuk tidak lagi linier, seperti
dalam metode trapesium, tetapi kurva lengkung. Seperti pada Gambar 2c, tiga
data yang ada dapat digunakan untuk membentuk polinomial order tiga. Metode
Simpson merupakan metode integral numerik yang menggunakan fungsi
polinomial dengan order lebih tinggi. Metode Simpson 1/3 menggunakan tiga titik
data (polinomial order dua) dan Simpson 3/8 menggunakan empat titik data
(polinomial order tiga). Jarak antara titik data tersebut adalah sama.
Saat tidak ada pernyataan analitik untuk Ô(x) , integrasi numerik harus digunakan
untuk mencari nilai pendekatannya. Sebagai contoh, nilai Ô(5) adalah area
dibawah kurva y=f(t)=t3/(et-1) untuk 0 t 5.
4
Nilai-nilai ù0, ù 1,…, ùM berupa konstanta atau bobot. Tergantung pada
penerapan yang diinginkan, simpul-simpul xk dipilih dalam berbagai cara. Untuk
aturan Trapesium, Simpson, dan aturan Boole, simpul-simpul xk=a+hk dipilih
berjarak sama. Untuk integrasi Gauss-Legendre simpul-simpul dipilih berupa
titik-titik nol dari polinom-polinom Legendre tertentu. Bilamana formula integrasi
dipakai menurunkan suatu algoritma eksplisit untuk memecahkan persamaan
diferensial, simpul-simpul semuanya dipilih lebih kecil dari b. Beberapa formula
umum yang berdasarkan pada interpolasi polinom disebut formula integrasi
Newton Cotes. Ketika titik sample x0=0 dan xM=b digunakan dalam formula,
formula tersebut dinamakan formula Newton Cotes tertutup.
Berikut ini adalah beberapa metode integrasi numerik yang popular
digunakan:
a. Trapezoidal Rule (Aturan Trapesium)
Simplicity, Optimal for improrer integrals, Needs a large number of sub intervals
for good accuracy.
5
a. Metode Integrasi Simpson
Di samping menggunakan rumus trapesium dengan interval yang lebih kecil,
cara lain untuk mendapatkan perkiraan yang lebih teliti adalah menggunakan
polinomial order lebih tinggi untuk menghubungkan titik-titik data. Misalnya,
apabila terdapat satu titik tambahan di antara f (a) dan f (b), maka ketiga titik
dapat dihubungkan dengan fungsi parabola (Gambar 4a). Apabila terdapat dua
titik tambahan dengan jarak yang sama antara f (a) dan f (b), maka keempat titik
tersebut dapat dihubungkan dengan polinomial order tiga (Gambar 4b). Rumus
yang dihasilkan oleh integral di bawah polinomial tersebut dikenal dengan metode
(aturan) Simpson.
1. Aturan-Aturan Simpson
a. Aturan Simpson 1/3
Pada Gambar 5, nilai I (xi + 1) adalah luasan dibawah fungsi f (x) antara
batas a dan xi + 1. Sedangkan nilai I (xi 1) adalah luasan antara batas a dan I (xi 1).
Dengan demikian luasan di bawah fungsi antara batas xi 1 dan xi + 1 yaitu (Ai),
adalah luasan I (xi + 1) dikurangi I (xi 1) atau persamaan (3) dikurangi persamaan
(4).
Ai = I (xi + 1) – I (xi 1)
Atau
Δx3
Ai 2 Δ x f ( xi ) f ' ' ( xi ) O (Δ x 5 ) (persamaan 5)
3
Nilai f ''(xi) ditulis dalam bentuk diferensial terpusat:
f ( xi 1 ) 2 f ( xi ) f ( xi 1 )
f ' ' ( xi ) O ( Δx 2 )
Δx 2
7
Kemudian bentuk diatas disubstitusikan ke dalam persamaan 5. Untuk
memudahkan penulisan, selanjutnya notasi f (xi) ditulis dalam bentuk fi, sehingga
persamaan 5 menjadi:
Δx Δ x3
Ai 2Δx f i ( f i 1 2 f i f i 1 ) O (Δx 2 ) O(Δx 5 )
3 3
atau
Δx
Ai ( f i 1 4 f i f i 1 ) O ( Δx 5 ) (persamaan 6)
3
Persamaan 6 dikenal dengan metode Simpson 1/3. Diberi tambahan nama 1/3
(b a) 5
t f ' ' ' ' ( )
2880
Contoh soal:
4
Hitung I e x dx, dengan aturan Simpson 1/3.
0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan 7 maka luas bidang adalah:
ba
Ai f (a) 4 f (c) f (b) 4 0 (e0 4e2 e4 ) 56,7696.
6 6
Kesalahan terhadap nilai eksak:
8
53,598150 56,7696
t 100 % 5,917 %.
53,598150
b. Aturan Simpson 1/3 dengan banyak pias
Seperti dalam metode trapesium, metode Simpson dapat diperbaiki dengan
membagi luasan dalam sejumlah pias dengan panjang interval yang sama
(Gambar 6):
ba
x
n
Dengan n adalah jumlah pias.
f ( x) dx A1 A3 ... An 1 (persamaan 8)
a
Dalam metode Simpson ini jumlah interval adalah genap. Apabila persamaan 6
disubstitusikan ke dalam persamaan 8 akan diperoleh:
b
Δx Δx Δx
f ( x) dx ( f 0 4 f1 f 2 ) ( f1 4 f 2 f 3 ) ... ( f n 2 4 f n 1 f n )
a 3 3 3
atau
b
Δx n 1 n2
f ( x) dx f ( a ) f (b ) 4 f ( xi ) 2 f ( xi )
a 3 i 1 i2
(persamaan 9)
9
Seperti pada Gambar 6, dalam penggunaan metode Simpson dengan banyak pias
ini jumlah interval adalah genap. Perkiraan kesalahan yang terjadi pada aturan
Simpson untuk banyak pias adalah:
(b a)5
a f ''''
180 n 4
Dengan f ' ' ' ' adalah rerata dari turunan keempat untuk setiap interval.
Contoh soal:
4
Hitung I e x dx , dengan metode Simpson dengan x = 1.
0
Penyelesaian:
Dengan menggunakan persamaan 9 maka luas bidang adalah:
1
I [ e 0 e 4 4(e1 e3 ) 2 e 2 ] 53,863846.
3
Kesalahan terhadap nilai eksak:
53,598150 53,863846
t 100 % 0,5 %.
53,598150
Dengan cara yang sama pada penurunan aturan Simpson 1/3, akhirnya diperoleh:
3Δ x
I f ( x0 ) 3 f ( x1 ) 3 f ( x2 ) f ( x3 ) (persamaan 10)
8
dengan:
ba
x
3
Persamaan 10 disebut dengan metode Simpson 3/8 karena x dikalikan
dengan 3/8. Metode Simpson 3/8 dapat juga ditulis dalam bentuk:
10
I (b a)
f ( x0 ) 3 f ( x1 ) 3 f ( x2 ) f ( x3 ) (persamaan 11)
8
Metode Simpson 3/8 mempunyai kesalahan pemotongan sebesar:
3
t Δ x 3 f ' ' ' ' ( ) (persamaan 12a
80
ba
Mengingat x , maka:
3
(b a) 5
t f ' ' ' ' ( ) (persamaan 12b)
6480
Metode Simpson 1/3 biasanya lebih disukai karena mencapai ketelitian
order tiga dan hanya memerlukan tiga titik, dibandingkan metode Simpson 3/8
yang membutuhkan empat titik. Dalam pemakaian banyak pias, metode Simpson
1/3 hanya berlaku untuk jumlah pias genap. Apabila dikehendaki jumlah pias
ganjil, maka dapat digunakan metode trapesium. Tetapi metode ini tidak begitu
baik karena adanya kesalahan yang cukup besar. Untuk itu kedua metode dapat
digabung, yaitu sejumlah genap pias digunakan metode Simpson 1/3 sedang 3
pias sisanya digunakan metode Simpson 3/8.
Contoh soal:
4
I e x dx
0
Dengan aturan Simpson 3/8 hitung. Hitung pula integral tersebut dengan
menggunakan gabungan dari metode Simpson 1/3 dan 3/8, apabila digunakan 5
pias dengan x = 0,8.
Penyelesaian:
a. Metode Simpson 3/8 dengan satu pias
Integral dihitung dengan menggunakan persamaan (11):
I (b a)
f ( x0 ) 3 f ( x1 ) 3 f ( x2 ) f ( x3 )
8
(e0 3e1,3333 3e 2,6667 e 4 )
I (4 0) 55,07798.
8
Besar kesalahan adalah:
11
53,598150 55,07798
t 100 % 2,761% .
53,59815
b. Apabila digunakan 5 pias, maka data untuk kelima pias tersebut adalah:
f (0) = e0 = 1 f (2,4) = e2,4 = 11,02318.
f (0,8) = e0,8 = 2,22554 f (3,2) = e3,2 = 24,53253.
f (1,6) = e1,6 = 4,9530 f (4) = e4 = 54,59815.
Integral untuk 2 pias pertama dihitung dengan metode Simpson 1/3 (persamaan7):
ba
Ai f ( a ) 4 f (c ) f ( b )
6
1,6
I (1 (4 2,22554 ) 4,95303 ) 3,96138.
6
Tiga pias terakhir digunakan aturan Simpson 3/8:
I (b a)
f ( x0 ) 3 f ( x1 ) 3 f ( x2 ) f ( x3 )
8
(4,95303 (3 11,02318) (3 24,53253) 54,59815)
I 2,4 49,86549.
8
Integral total adalah jumlah dari kedua hasil diatas:
I 3,96138 49,86549 53,826873.
Kesalahan terhadap nilai eksak:
53,598150 53,826873
t 100 % 0,427 %.
53,59815
12
13