You are on page 1of 7

KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kopi Robusta (Coffea Canephora) Pada
Bentuk Lahan Asal Volkanis Di Kecamatan Pasrujambe Kabupaten Lumajang

KELAS D
Nurhasanah (150510160070)
Aine Rheina P (150510160084)
Miftahul Fakih (150510160100)
Dea Pratama (150510160115)
Ratna Aghnia N (150510160212)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
Form 1. Kriteria syarat tumbuh tanaman
Tabel 1 Kriteria Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kopi Robusta (Coffea canephora)
Form 2. Analisis Kualitas Tanah
Kecamatan Pasrujambe merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lumajang yang juga
mengembangkan tanaman kopi. Kecamatan Pasrujambe memiliki luas wilayah sebesar 97,30
km2 dan terletak dibarat Kabupaten Lumajang dengan ketinggian +- 400 m dpl sampai
dengan +- 1.200 m dpl, yang keseluruhan daerahnya berada di bawah lereng Gunung Semeru
sebelah timur. Kecamatan Pasrujambe memiliki topografi landai hingga curam dengan
tumbuhan yang dominan berupa tanaman kopi dan pisang.
Berdasarkan hasil dari overlay empat peta maka didapatkan dua puluh unit lahan. Kemudian
dipilih lima unit lahan yang dijadikan sampel penelitian yang didasarkan pada karakteristik
lahan atau ciri-ciri dan sifat dari subjek yang memiliki variasi yang berbeda di daerah
penelitian.
Tabel 2 sampel penelitian di Kecamatan Pasrujambe

Untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan untuk penggunaan tertentu perlu diketahui
karakteristik lahannya. Adapun karakteristik lahan yang diukur adalah yang mewakili
kualitas lahan untuk temperatur (tc), ketersediaan air (wa), ketersediaan oksigen (oa), retensi
hara (nr), toksisitas (xc), bahaya erosi (eh), bahaya banjir (fh) dan penyiapan lahan (lp).
Pada unit lahan 1.A.I.K memiliki temperatur rerata 23,16 oC dengan curah hujan 2602,15 mm
dan lamanya masa kering 2,8 bulan. Drainase pada lahan ini baik, memiliki tekstur yang
sedang dan kedalaman tanah 120 cm. Tingkat kecukupan hara di lahan ini sedang didasarkan
pada nilai KTK liat 41,29 cmol, kejenuhan basa 5%, pH H20 6,2 dan C-organik 1,92%.
Tanah yang mempunyai kejenuhan basa rendah akan cenderung meracuni tanaman karena
kandungan kation asam terlalu banyak.
Pada unit lahan 2.B.I.K memiliki berupa ketersediaan oksigen pada karakteristik lahan
drainase. Kondisi drainase pada lahan ini agak baik, meskipun tidak ditemukan adanya
bercak tetapi anah ini sedikit menggenang jika turun hujan. Tekstur tanah pada unit lahan ini
yaitu liat berdebu dimana fraksi liat merupakan fraksi penyusun tanah yang dominan yaitu
49%. faktor pembatas retensi hara pada karakteristik lahan C-organik. Pada unit lahan ini,
nilai C-organik rendah 0,21%. serta faktor pembatas bahaya erosi pada karakteristik lahan
lereng dan bahaya erosi. Unit lahan ini memiliki lereng 15% (miring atau berbukit) dan
bahaya erosi ringan.
Pada unit lahan 2.B.II.K mempunyai faktor pembatas retensi hara pada karakteristik lahan
kejenuhan basa serta faktor pembatas bahaya erosi pada karakteristik lahan lereng dan bahaya
erosi. Pada unit lahan ini, Kejenuhan Basa sebesar 18 %. Unit lahan 2.B.II.K memiliki lereng
22 % (miring atau berbukit) dan bahaya erosi ringan.
Unit lahan 2.B.III.K mempunyai faktor pembatas media perakaran pada karakteristik lahan
tekstur, dan faktor pembatas bahaya erosi pada karakteristik lahan lereng. Unit lahan
2.B.III.K memiliki tekstur lempung berpasir yang artinya fraksi pasir merupakan fraksi
penyusun tanah yang dominan yaitu 62%, debu 32% dan liat 6%. Tekstur lempung berpasir
ini tergolong kelas tekstur agak kasar sehingga kurang baik untuk tanaman kopi Robusta.
Unit lahan 2.B.III.K memiliki lereng yang agak curam sebesar 42 % dengan erosi yang
terjadi masih sedang.
Unit lahan 4.D.I.K memiliki faktor pembatas media perakaran pada karakteristik lahan
tekstur. Unit lahan 4.D.I.K memiliki tekstur lempung berpasir yang artinya fraksi pasir
merupakan fraksi penyusun tanah yang dominan yaitu 70%, debu 21% dan liat 9%.
Form 3. Penilaian Klasifikasi Kesesuaian Lahan Aktual
Tabel 3 hasil evaluasi kesesuaian lahan kecamatan pasrujambe untuk tanaman kopi robusta

Form 4. Penilaian klasifikasi kesesuaian lahan aktual dan potensial


Unit lahan 1.A.I.K
Kualitas/karakteristik Nilai data Kelas Upaya Kelas
lahan kesesuaian perbaikan kesesuaian
aktual potensial
Ketersediaan oksigen
(oa)
1. drainase Baik S1 -
Media perakaran
1. tekstur Sedang S1 -
2. bahan kasar 0,0006 S1 -
(%)
3. kedalaman 120 S1 -
tanah (cm)
Unit Lahan 2.B.I.K
Kualitas/karakteristik lahan Nilai data Kelas Upaya Kelas
kesesuaian perbaikan kesesuaian
aktual potensial
Ketersediaan oksigen (oa)
1. drainase AgakBaik S2 Penambahan S1
BO
Media perakaran
1. tekstur Halus S1 -
2. bahan kasar (%) 0 S1 -
3. kedalaman tanah 160 S1 -
(cm)

Unit Lahan 2.B.II.K


Kualitas/karakteristik lahan Nilai data Kelas Upaya perbaikan Kelas
kesesuaian kesesuaian
aktual potensial
Ketersediaan oksigen (oa)
1. drainase Baik S1 Penambahan BO S1
Media perakaran
1. tekstur Sedang S1 -
2. bahan kasar (%) 0 S1 -
3. kedalaman tanah 140 S1 -
(cm)

Unit Lahan 2.B.III.K


Kualitas/karakteristik lahan Nilai data Kelas Upaya Kelas
kesesuaian perbaikan kesesuaian
aktual potensial
Ketersediaan oksigen (oa)
2. drainase Baik S1 Penambahan S1
BO
Media perakaran
4. tekstur Agak Kasar S3 Penggemburan S1
5. bahan kasar (%) 0.75 S1 -
6. kedalaman tanah 120 S1 -
(cm)

Unit Lahan 4.D.I.K


Kualitas/karakteristik lahan Nilai data Kelas Upaya Kelas
kesesuaian perbaikan kesesuaian
aktual potensial
Ketersediaan oksigen (oa)
3. drainase Baik S1 Penambahan S1
BO
Media perakaran
7. tekstur Agak Kasar S3 Penggemburan S1
8. bahan kasar (%) 0 S1 -
9. kedalaman tanah 110 S1 -
(cm)

You might also like