You are on page 1of 22

LAPORAN PENDAHULUAN PRE NATAL

ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM REPRODUKSI

Disusun Oleh

NAMA : SOFHYA THIODORA SILALAHI

NIM : 30120113031

PRODI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BORROMEUS

2015
A.PENGERTIAN

Pelayanan antenatal ialah untuk mencegah adanya komplikasi obstetri bila mungkin
dan memastikan bahwa komplikasi dideteksi sedini mungkin serta ditangani secara
memadai (Saifuddin, dkk., 2002)

Pemeriksaan kehamilan atau ANC merupakan pemeriksaan ibu hamil baik fisik dan
mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa
nifas, sehingga keadaan mereka pada saat post partum sehat dan normal, tidak hanya
fisik tetapi juga mental (Wiknjosastro, 2005)

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan terlatih


untuk ibu selama masa kehamilannya, dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK) (Depkes, 2010)

Pengkajian prenatal adalah suatu proses pemeriksaan untuk melihat kondisi ibu saat
hamil beserta janinnya. Proses tersebut dimulai saat ibu datang pertama kali karena
merasa/ diduga hamil, kemudian berlanjut untuk setiap kunjungan sampai kehamilan
cukup bulan. Hasil pemeriksaan yang menunjukkan kelainan dapat mengindikasikan
adanya komplikasi yang dapat digunakan (Ida Maryati,2011)

Kesimpulan : Antenatal care adalah proses pemeriksaan baik secara fisik maupun
mental dimana proses tersebut saat ibu pertama kali datang sampai kehamilan cukup
bulan untuk melihat kondisi ibu hamil dan janinnya sehingga keadaan ibu dan anak
saat postpartum sehat dan normal .

B. ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anatomi fisiologi sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat
reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat
reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum.

1. Alat genitalia wanita bagian luar


a. Mons veneris / Mons pubis

Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di bagian depan
simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa
tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak
kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan
hubungan seks.

b. Labia mayora

Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia


mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir
ini dibagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan terdiri dari: 1)
Bagian luar Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada
mons veneris. 2) Bagian dalam Tanpa rambut merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak).

c. labia minora

Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir besar
(labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kea rah bawah klitoris dan menyatu
dengan fourchette, semantara bagian lateral dan anterior labia biasanya
mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa
vagina yaitu merah muda dan basah.
d. Klitoris

Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan letaknya
dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan
serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki.
Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual.

e. Vestibulum

Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau
lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri
dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan
vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia,
panas, dan friksi.

f. Perinium

Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.
Perinium membentuk dasar badan perinium.

g. Kelenjar Bartholin

Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah
robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat

h.Himen (Selaput dara)

Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah
robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang di
keluarkan uterus dan darah saat menstruasi.

h. Fourchette

Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada
pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di
bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di
antara fourchette dan himen.

2. Alat genitalia wanita bagian dalam


a. Vagina

Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang
secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Panjang dinding anterior
vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina
terletak di depan rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran
muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva.

Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan


muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan. Pada dinding vagina
terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. Pada
puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang
menonjol ke dalam vagina di sebut portio. Portio uteri membagi puncak vagina
menjadi empat yaitu: fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra.

Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu
dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi
utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah
menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan.

b. Uterus
Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih, cekung dan
tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di pelvis minor di antara
kandung kemih dan rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila
ditekan, licin dan teraba padat. Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu
bagian corpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri
merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk segitiga, dan
seviks uteri yang berbentuk silinder.

Dinding belakang, dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan
bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih. Untuk mempertahankan
posisinya uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum.
Ukuran uterus tergantung dari usia wanita, pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3
cm, nullipara 6-8 cm, dan multipara 8-9 cm.

Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu peritoneum, miometrium / lapisan otot,
dan endometrium.

1) Peritoneum

a) Meliputi dinding rahim bagian luar

b) Menutupi bagian luar uterus

c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat

d) pembuluh darah limfe dan urat saraf

e) Meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen

2) Lapisan otot (miometrium)

a) Lapisan luar: seperti “Kap”melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum .

b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum

c) Lapisan tengah: terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk lapisan tebal
anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan
vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka dan sehingga saat terjadi
kontraksi pembuluh darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti.
3) Semakin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya
bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum
yang merupakan batas dan kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri
histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput
lendir serviks) disebut istmus. Istmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan
meregang saat persalinan.

4) Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri,
tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot dasar panggul, ligamentum yang
menyangga uterus adalah ligamentum latum, ligamentum rotundum (teres uteri)
ligamentum infindibulo pelvikum (suspensorium ovarii) ligamentum kardinale
machenrod, ligamentum sacro uterinum dan ligamentum uterinum.

a. Ligamentum latum

(1) Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke dinding
panggul (2) Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan mengandung
pembuluh darah limfe dan ureter

(3) Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopi

(4) Ligamentum rotundum (teres uteri)

(5) Mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis dan mencapai
labia mayus

(6) Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat

(7) Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi

b. Ligamentum infundibulo pelvikum

(1) Terbentang dari infundibulum dan ovarium menuju dinding panggul

(2) Menggantung uterus ke dinding panggul

(3) Antara tuba fallopi dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium

c. Ligamentum kardinale machenrod

(1) Dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul

(2) Menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri


(3) Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus

d. Ligamentum sacro uterinum

Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale machenrod menuju os sacrum

e. Ligamentum vesika uterinum

(1) Dari uterus menuju ke kandung kemih

(2) Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti
perkembangan uterus saat hamil dan persalinan

f. Pembuluh darah uterus

a) Arteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding lateral dan
memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar endometrium membentuk arteri
spinalis uteri

b) Di bagian atas ada arteri ovarika untuk memberikan darah pada tuba fallopi dan
ovarium melalui ramus tubarius dan ramus ovarika.

g. Susunan saraf uterus Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh
saraf simpatis dan parasimpatis melalui ganglion servikalis fronkenhouser yang
terletak pada pertemuan ligamentum sakro uterinum.

c. Tuba Fallopi

Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine hingga
suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus.
terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae
internum pada dinding rahim.

Panjang tuba fallopi 12cm diameter 3-8cm. Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu
serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia

Fungsi tuba fallopi :

 Sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai kavum uteri.


 Untuk menangkap ovum yang dilepaskan saat ovulasi.
 Sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi.
 Tempat terjadinya konsepsi.
 Tempat pertumbuahn dan perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai
bentuk blastula yang siap mengadakan implantasi.

d. Ovarium

Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum,


ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon steroid.

Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum


dan melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium.

Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu:

1) Korteks ovarii

a) Mengandung folikel primordial

b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff

c) Terdapat corpus luteum dan albikantes

2) Medula ovarii

a) Terdapat pembuluh darah dan limfe

b) Terdapat serat saraf

e. Parametrium

Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar ligamentum
latum. Batasan parametrium

1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping

2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri

3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium.

4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii

C. TUJUAN

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan Ibu dan tumbuh


kembang bayi;
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
dan bayi,

3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang


mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan,

4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, Ibu


maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin,

5. Mempersiapkan peran Ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal (Saifuddin, dkk., 2002).

D. TUGAS DAN PERAN PERAWAT

 Menentukan diagnosa kehamilan dan kunjungan ulang


 Memonitor secara akurat dan cermat tentang kemajuan kehamilan
 Penyuluham ibu dan keluarga untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan selama kehamilan
 Membantu menurunkan keluhan ringan dalam kehamilan
 Identifikasi komplikasi (deteksi dini)

E. CARA PELAYANAN PRENATAL

Cara pelayanan Antenatal care disesuaikan dengan standar pelayanan antenatal


menurut Depkes RI yang terdiri dari :

a. Kunjungan Pertama

1) Catat identitas ibu hamil

2) Catat kehamilan sekarang

3) Catat riwayat kehamilan dan persalinan yang lalu

4) Catat penggunaan cara kontrasepsi sebelum kehamilan


5) Pemeriksaan fisik diagnostik dan laboratorium

6) Pemeriksaan obstetri

7) Pemberian imunisasi tetanus toxoid (TT)

8) Pemberian obat rutin seperti tablet Fe, calsium, multivitamin, dan mineral lainnya
serta obat-obatan khusus atas indikasi.

9) Penyuluhan/konseling.

b. Jadwal Kunjungan Ibu Hamil

Setiap wanita hamil menghadapi resiko komplikasi yang bisa mengancam jiwanya.
Wanita hamil memerlukan sedikitnya empat kali kunjungan selama periode antenatal
yang terdiri dari:
1. Satu kali kunjungan selama trimester satu (< 14 minggu).

2. Satu kali kunjungan selama trimester kedua (antara minggu 14 – 28).

3. Dua kali kunjungan selama trimester ketiga (antara minggu 28 – 36 dan sesudah
minggu ke 36) (Saifudin, dkk.,2002),

4. Perlu segera memeriksakan kehamilan bila dirasakan ada gangguan atau bila janin
tidak bergerak lebih dari 12 jam (Pusdiknakes, 2003).

Trimester pertama sebelum minggu ke 14 ;

1. Membangun hubungan saling percaya antara petugas kesehatan dan ibu hamil.

2. Mendeteksi masalah dan menanganinya.

3. Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan


zat besi, penggunaan praktek tradisional yang merugikan.

4. Memulai persiapan kelahiran bayi dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.


Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan dan kebersihan, istirahat dan
sebagainya.

c. Trimester kedua sebelum minggu ke 28


Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklampsia (tanya
ibu tentang gejala – gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi edema,
periksa untuk apakah ada kehamilan ganda).
d.Trimester ketiga antara minggu 28-36 Sama seperti di atas, ditambah palpasi
abdominal untuk mengetahui apakah ada kehamilan ganda.

d. Trimester ketiga setelah 36 minggu


Sama seperti di atas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain
yang memerlukan kelahiran di rumah sakit. (Saifuddin, dkk., 2002)

5. Tinjauan tentang Kunjungan Ibu Hamil

Kontak ibu hamil dan petugas yang memberikan pelayanan untuk mendapatkan
pemeriksaan kehamilan, istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa selalu ibu
hamil yang ke fasilitas tetapi dapat juga sebaliknya, yaitu ibu hamil yang dikunjungi
oleh petugas kesehatan (Depkes RI, 2004).

Pelayanan/asuhan standar minimal termasuk “7 T” terdiri dari:

a. (Timbang) berat badan .

b. Ukur (Tekanan) darah

c. Ukur (Tinggi) fundus uteri

d. Pemberian imunisasi (Tetanus Toxoid)

e. Pemberian Tablet zat besi, minimum 90 tablet selama kehamilan

f. Tes terhadap penyakit menular sexual

g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan. (Syaifudin, 2002).


F. ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

a. Identitas klien dan penanggung jawab : Nama, Usia,Tanggal lahir, Ras, Pendidikan
terakhir,Pekerjaan, Tanggal Pengkajian

b.Keluhan Utama : (alasan datang ke rumah sakit / yang dirasakan oleh klien seperti
tanda-tanda kehamilan ) harus meliputi PQRST, yaitu Palliative/provokative,
Quantitas/Qualitas, Region, Scale, Timing

c.Riwayat Kesehatan Sekarang / Riwayat kehamilan saat ini (Diagnosa


kehamilan,GPA, Umur kehamilan dan taksiran persalinan)

Menentukan diangosa kehamilan

1. Presumtive sign

 Minggu 2 : perubahan payudara, amenorrhea


 Minggu 3 : peningkatan frek BAK
 Minggu 12 : mudah lelah, pembesaran uterus
 Minggu 18 : Quickening
 Minggu 24 : Choloasma gravidarum, Linea nigra, Striae gravidarum

2. Probable sign

 Minggu 1 : HCg (+)


 Minggu 6 : chadwick`s sign,goodell`sign, hegar sign, USG : kantung
kehamilan (+)
 Minggu 16 : Ballotement,pembesaran uterus teraba
 Minggu 20 : Braxton Hicks sign, bagian besar tubuh janin teraba
 USG: tampak kantung kehamilan

 Terlihat gerakan janin

3. Positif sign

 Minggu ke 8 : USG terlihat bagian besar janin


 Minggu 10 : terdengar DJJ
 Minggu 20 : gerakan bayi teraba/terlihat oleh pemeriksa
d. Riwayat Kesehatan Dahulu dan Riwayat Obstetric/ Gynaecologic (Riwayat
medik, usia pertama kali menstruasi dan riwayat menstruasinya, infertilitas,
riwayat terkena penyakit sexual menular (PSM), riwayat sexual, riwayat
kehamilan dan persalinan yang lalu )

e. Riwayat Kontrasepsi

f. Riwayat Kesehatan Keluarga disertai Genogram ( 3 generasi mulai dari klien


ke atas )

g. Riwayat Psikososial (Mekanisme koping, adaptasi kehamilan klien dan


pasangan, hubungan seksual)

h. Penerimaan keluarga

i. Rencana Bersalin

j. Kebutuhan belajar

k. Activity Daily Living

2. Pemeriksaan Fisik

a. Penampilan umum klien (kesadaran, postur tubuh, penampilan fisik )


b. Tanda-tanda vital (Tekanan darah, nadi, respirasi, suhu )
c. Tinggi dan berat badan (sebelum dan saat hamil )
c. Head to toe / persistem
1. Postur Tubuh

2. Kepala dan Leher


 Kepala: kebersihan, distribusi rambut dan kekuatannya
 Muka: chloasma gravidarum, udem
 Mata:konjungtiva, gangguan penglihatan
 Mulut: kebersihan, karies, gusi
 Leher: pembesaran thyroid, peninggian JVP

 Chloasma gravidarum
3. Dada dan Payudara

 Inspeksi: pengembangan paru, kebersihan payudara, bentuk putting


 Auskultasi bunyi paru dan jantung
 Palpasi: massa (batas, konsistensi, mobilitas), colustrum

 Bentuk Putting

inverted menonjol

 Memeriksa colustrum

4. Abdomen

 Periksa: bekas luka, striae, linea nigra


 Periksa Leopold I sd IV
 DJJ

Linea nigra

Striae gravidarum
 Pemeriksaan Leopold

1. LEOPOLD I : Tinggi fundus uteri, Bagian apa yang terdapat dalam fundus

2. LEOPOLD II :
Bagian apa yang terdapat di kanan kiri perut ibu

3. LEOPOLD III
Apa yang terdapat di bagian bawah & bagian bawah sudah/belum tergpegang
oleh PAP

4. LEOPOLD IV Berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul

 Periksa DJJ
5. Genetalia dan Anus

 Udem
 Varises
 Tanda Chadwick

 Tanda Hegar

 Tanda Goodell
 Tanda Piskacek
 Tanda Ballottement
 Keputihan
 Haemorroid

2. Diagnosa Keperawatan

Trimester 1 :

a. Cemas sehubungan dengan:


 Perubahan pada diri
 Perubahan fisik akibat kehamilan
 Perasaan tentang kehamilan
 Ketidaknyamanan karena kehamilan
b. Gangguan dalam proses berkeluarga sehubungan dengan:
 Respon kelurga karena kehamilan
d. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh sehubungan dengan :
 Morning sickness
e. Gangguan pola sexual sehubungan dengan:
 Ketidaknyamanan pada awal kehamilan
 Takut menyakiti fetus

Trimester 2
a. Gangguan body image sehubungan dengan
 Perubahan anatomy dan fisiology karena kehamilan
b. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang
mempertahankan kesehatan berkaitan dengan
 Istirahat dan relaksasi
c. Nyeri sehubungan dengan
 Ketidaknyamanan karena kehamilan
Trimester 3
a. Gangguan pola tidur sehubungan dengan :
 Ketidaknyamanan akibat kehamilan tua
 Kecemasan tentang persalinan

b. Aktivitas intolerance sehubungan dengan:


 Peningkatan berat badan dan perubahan pusat gravitasi

3. Intervensi Keperawatan

Hasil Yang Diharapkan :


a. Pengelolaan Kolaborative
b. Pendidikan Perawatan Diri
c. Posture dan Body Mechanik
d. Mandi dan Berenang
e. Persiapan Untuk menyusukan Bayi
f. Review Tentang Tanda-Tanda Bahaya
g. Tanda-tanda Persalinan
h. Pendidikan Sebelum Bersalin
i. Program Pendidikan Pada Orang Tua

4. Evaluasi Keperawatan

Tingkatan keberhasilan tergantung pada ukuran kriteria yang telah ditetapkan


DAFTAR PUSTAKA

Syaiffudin,Drs.2006. “Anatomi dan Fisiologi untuk mahasiswa

keperawatan”.ed.3.Jakarta.EGC

Saifuddin, dkk. 2006. “Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal &

Neonatal” Jakarta : EGC

Wilkinson, Judith M. 2011. “Buku Saku Diagnosa Keperawatan NANDA, intervensi


NIC, KriteriaHasil NOC Edisi 9”.Jakarta : EGC

Nugroho, Taufan. 2011. “Buku Ajar Obstetri untuk Mahasiswa Kebidanan.”


Yogyakarta : Nuha Medika

You might also like