Professional Documents
Culture Documents
LP Perilaku Kekerasan Ar
LP Perilaku Kekerasan Ar
LAPORAN PENDAHULUAN
PERILAKU KEKERASAN
OLEH:
( ) ( )
STRATEGI PELAKSANAAN
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
OLEH:
( ) ( )
OLEH:
( ) ( )
BAB I
KONSEP MEDIS
A. Masalah Utama
Perilaku Kekerasan
B. Proses Terjadinya Masalah
1. Pengertian
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain
maupun lingkungan. Hal tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan kesal
atau marah yang tidak konstruktif. Pengungkapkan kemarahan secara tidak langsung
dan konstrukstif pada waktu terjadi akan melegakan individu dan membantu orang
lain untuk mengerti perasaan yang sebenarnya. Kemarahan yang ditekan atau pura-
pura tidak marah akan mempersulit diri sendiri dan mengganggu hubungan
interpersonal.
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai seseorang secara fisik maupun psiklogis. Berdasarkan definisi tersebut
maka perilaku kekerasan dapat dilakukakn secara verbal, diarahkan pada diri
sendiri, orang lain dan lingkungan. Perilaku kekerasan dapat terjadi dalam dua
bentuk yaitu sedang berlangsung kekerasan atau perilaku kekerasan terdahulu
(riwayat perilaku kekerasan).Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik, baik kepada diri
sendiri maupun orang lain dan lingkungan yang dirasakan sebagai ancaman
(Kartika Sari, 2015:137)
2. Penyebab
a. Faktor Predisposisi
Menurut Riyadi dan Purwanto ( 2009 ) faktor-faktor yang mendukung
terjadinya perilaku kekerasan adalah
1) Faktor biologis
a) Intinctual drive theory (teori dorongan naluri)
Teori ini menyatakan bahwa perilaku kekerasan disebabkan oleh suatu
dorongan kebutuhan dasar yang kuat.
Perilaku kekerasan
Data Objektif :
- Mata merah, wajah agak merah.
- Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai: berteriak, menjerit,
memukul diri sendiri/orang lain.
- Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
- Merusak dan melempar barang-barang.
b. Perilaku kekerasan / amuk
Data Subyektif :
- Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang.
- Klien suka membentak dan menyerang orang yang mengusiknya jika
sedang kesal atau marah.
- Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
Data Obyektif ;
- Mata merah, wajah agak merah.
- Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai.
- Ekspresi marah saat membicarakan orang, pandangan tajam.
- Merusak dan melempar barang-barang.
c. Gangguan harga diri : harga diri rendah
Data subyektif:
- Klien mengatakan: saya tidak mampu, tidak bisa, tidak tahu apa-apa,
bodoh, mengkritik diri sendiri, mengungkapkan perasaan malu terhadap
diri sendiri.
Data obyektif:
- Klien tampak lebih suka sendiri, bingung bila disuruh memilih alternatif
tindakan, ingin mencederai diri / ingin mengakhiri hidup.
D. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Perilaku kekerasan
2. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
E. Intervensi Keperawatan
1. Perilaku kekerasan
Pasien Keluarga
No.
SPIP SPIk
1. Mengidentifikasi penyebab PK Mendiskusikan masalah yang dirasakan
keluarga dalam merawat pasien
2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK Menjelaskan pengertian PK, tanda dan
gejala, serta proses terjadinya PK
3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan Menjelaskan cara merawat pasien PK
4. Mengidentifikasi akibat PK
5. Menyebutkan cara mengontrol PK
6. Membantu pasien mempraktekkan
latihan cara mengontrol PK secara
fisik 1: latihan tarik napas dalam
7. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam kegiatan harian
SPIIP SPIIk
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Melatih keluarga mempraktekkan cara
pasien merawat pasien dengan PK
SPVP
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian
pasien
2. Melatih pasien mengontrol PK dengan
minum obat
3. Menganjurkan pasien memasukkan ke
dalam jadwal kegiatan harian
2. Harga diri rendah
Pasien Keluarga
No.
SPIP SPIk
1. Mengidentifikasi kemampuan dan Mendiskusikan masalah yang dirasakan
aspek positif yang dimiliki pasien keluarga dalam merawat pasien
2. Membantu pasien menilai Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala
kemampuan pasien yang masih harga diri rendah yang dialami pasien
dapat digunakan beserta proses terjadinya.
3. Membantu pasien memilih kegiatan Menjelaskan cara-cara merawat pasien
yang akan dilatih sesuai dengan isolasi sosial
kemampuan pasien
4. Melatih pasien sesuai kemampuan
yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar
terhadap keberhasilan pasien
6. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SPIIP SPIIk
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan Melatih keluarga mempraktekkan cara
harian pasien merawat pasien dengan harga diri rendah
2. Melatih kemampuan kedua Melatih keluarga mempraktekkan cara
merawat langsung kepada pasien harga diri
rendah
3. Menganjurkan pasien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian
SPIIIk
1. Membantu keluarga membuat jadwal
aktivitas di rumah termasuk minum obat
(discharge planning)
2. Menjelaskan follow up pasien setelah
pulang
DAFTAR PUSTAKA