You are on page 1of 5

Makalah

Dakwah Nabi di Mekah

DISUSUN
OLEH:
NAMA : MUH.QADRI
KELAS : X MIA 5
NO.URUT : 30
SMA NEGERI 17 MAKASSAR
Dakwah Nabi di Mekah
A. Kondisi Masyarakat Arab Sebelum Islam

1. Asal – Usul Masyarakat Arab


Menurut bahasa, ‘Arab artinya padang pasir, tanah gundul dan gersang tanpa air dan
tanaman.
Para sejarawan membagi orang arab menjadi dua. Arab Ba’idah yang kini sudah tidak
ada lagi keturunannya. Arab Baqiyah yang hingga kimi masih ada, yaitu mereka yang
menjadi keturunan Bani Qathan dan Bani Adnan. Adnan adalah salah satu putra Nabi Ismail
a.s. yang paling menonjol dan darinyalah muncul kabilah – kabilah Arab.

2. Sejarah Politik Arab Sebelum Islam


a. Kabilah – Kabilah Badui (Pedalaman)
Orang – orang Badui hidup sebagai kabilah – kabilah kecil yang terpencar – pencar di
dusun – dusun. Kesatuan kabilah - kabilah itu diikat oleh ikatan darah dan fanatisme.
b. Kerajaan – Kerajaan di Perkotaan
Kerajaan-kerajaan Arab di perkotaan terpusat pada tiga kawasan yaitu Yaman, Utara
Jazirah dan Hijaz. Kerajaan-kerajaan yang pernah tumbuh dan berkembang di Yaman adalah
sebagai berikut.
1) Kerajaan Ma’in dan Qathan (1200SM - 700SM)
2) Kerajaan Saba’ (955SM - 115SM)
3) Kerajaan Himyar
4) Pendudukan Romawi di Yaman
5) Pendudukan orang-orang Persia di Yaman
Adapun kerajaam-kerajaan yang pernah tumbuh dan berkembang di wilayah utara
Jazirah Arab adalah sebagai berikut.
1) Kerajaan Anbath (400SM – 105SM)
2) Kerajaan Tadmur
3) Kerajaan Hirah
4) Kerajaan Gassan
Kondisi politik bangsa Arab sebelum datangnya Islam adalah bangsa yang sangat
heterogen dengan fanatisme kabilah dan kesukuan yang sangat berlebihan, Demi
mempertahankan kehormatan suku dan kabilahnya, kehidupan bangsa Arab sebelum Islam
penuh dengan perselisihan dan peperangan.

3. Agama dan Kepercayaan Masyarakat Arab sebelum Islam


Agama dan kepercayaan yang dianut masyarakat Arab sebelum Islam bertentangan
dengan konsep tauhid. Di antara agama serta kepercayaan tersebut adalah agama Yahudi
yang dianut oleh Dzumnuwas pemimpin kerajaan Himyar, agama Nasrani yang dianut oleh
masyarakat Yaman keturunan Romawi, dan kepercayaan terhadap alam semesta serta
berhala-berhala seperti yang dianut oleh masyarakat Hijaz, Anbath, dan Tadmur.

B. Muhammad SAW. Sebelum Menjadi Nabi dan Rasul


1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW. Dilahirkan di Kota Mekah pada hari Senin menjelang subuh
tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah. Tahun ini bersamaan dengan usaha Abrahah
menghancurkan Ka’bah. Ia membangun sebuah gereja yang sangat besar dan indah di
Shan’a. Namun, Allah SWT. Membinasakan mereka dengan burung ababil, yang
dilemparinya dengan batu dan keriki dari neraka. Kisah ini lalu diabadikan Allh SWT. dalam
Surah al-Fil.
Pada saat ayahnya meninggal ( Abdullah bin Abdul Mutalib ), Nabi Muhammad SAW.
masih berada dalam kandungan ibunya. Pada saat Muhammad SAW. Berusia enam tahun,
ibunya Aminah binti Wahab mengajaknya ke Yastrib. Namun, dalam perjalanan pulang
ibunya jatuh sakit. Setelah beberapa hari, Aminah meninggal dunia di Desa Abwa.
Sepeninggal ibunya, Muhamma SAW diasuh oleh kakeknya (Abdul Mutalib). Pada usia
delapan tahun, kakeknya pun meninggal dunia. Setelah itu, Muhammad SAW. Diasuh oleh
pamannya (Abu Talib). Paman beliau (Abu talib) adalah rang yang memiliki banyak anak
dengan kondisi ekonomi yang pas-pasan. Untuk membantu dan meringankan beban
ekonom pamannya, beliau bekerja sebagai penggembala kambing. Dari sini, kita bisa
melihat bahwa jiwa mandiri, solidaritas, dan pekerja Rasulullah SAW. telah terlihat sejak
beliau masih kecil.

2) Masa Remaja Nabi Muhammad SAW


Tatkala umur Nabi Muhammad SAW. Telah mencapai 18 tahun, bersama pamannya
beliau sering diajak keluar untuk menemaninya berdagang menuju Kota Syam. Saat itulah
beliau bertemu pendeta Buhaira. Pendeta itu melihat tanda-tanda kenabian yang ada pada
diri Muhammad SAW. Kemudian, pendeta Buhaira memerintahkan Abu Talib agar tidak lagi
membawanya ke Syam karena khawatir pada kejahatan yang akan dilakukan oleh orang-
orang Yahudi. Pada masa remaja ini, ada beberapa peristiwa penting yang pernah diikuti
beliau, antara lain
a. Perang Fijar, yaitu peperangan yang terjadi antara Quraisy dan Qais pada bulan-bulan
haram. Rasulullah SAW. ikut serta dalam peperangan itu pada saat berumur dua puluh
tahun.
b. Kesepakatan al-Fudhul, yaitu kesepakatan yang dilakukan orang-orang Quraisy untuk
tidak melakukan peperangan dan perbuatan zalim apa pun dan terhadap siapa pun di
Mekah, kecuali mereka akan menolongnya.

3) Pernikahan Nabi Muhammad SAW. dengan Khadijah


Ketika Muhammad SAW. mencapai usia remaja dan berkembang menjadi seorang
dewasa, ia mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, begitupula dengan ilmu untuk
menambah keterampilannya dalam berdagang.
Kabar tentang kejujuran dan sifatnya yang dapat dipercaya menyebar luas dengan
cepat, membuatnya banyak dipercaya sebagai agen penjual dan perantara barang dagangan
penduduk Mekah. Reputasi Muhammad SAW. membuat Khadijah memercayakannya untuk
mengatur pengelolaan barang dagangannya menuju Kota Syam.
Seiring dengan perjalanan waktu, Khadijah yang seorang janda kaya serta memiliki
status tinggi di lingkungannya merasa tertarik dengan Muhammad SAW. sebagai pemuda
yang berjiwa kesatria, berhati jujur, dan dapat dipercaya. Akhirnya, Muhammad SAW.
menikah dengan Khadijah pada usianya yang kedua puluh lima, sementara Khadijah berusia
40 tahun. Dari pernikahan ini, beliau dikariniai enam orang anak, dua laki-laki, yaitu Qasim
dan Abdullah dan empat perempuan, yaitu Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah.

C. Dakwah Nabi Muhammad SAW. Setelah Menjadi Rasul.

1. Pengangkatan Nabi Muhammad Menjadi Rasul


Saat berusia 40 tahun, beliau sering menyendiri di Gua Hira yang berada di sebuah
bukit bernama Jabal Nur, Sekitar 6 km sebelah timur Kota Mekah. Beliau bertafakur
(merenung) dan mencari ketenangan di tempat itu berhari-hari lamanya. Pengangkatan
Nabi Muhammad SAW. menjadi rasul bersamaan dengan diturunkannya wahyu pertama
pada malam hari tanggal 17 Ramadhan/ 6 Agustus 611M. Saat itu Malaikat Jibril berkata,
“Bacalah!” Beliau menjawab, “Saya tidak bisa membaca.” Kemudian Malaikat Jibril
mengulangi perintahnya “Bacalah!” Sampai yang ketiga kalinya, beliau tetap dengan
jawaban yang sama. “ Saya tidak bisa membaca.” Lalu turunlah wahyu pertama Surah al-
Alaq Ayat 1-5 dengan perantara Malaikat Jibril.
Setelah itu, wahyu sempat terputus selama 40 hari. Rasulullah SAW. pun sedih atas
kejadian ini. Lalu, Malaikat Jibril datang menemuinya kembali dengan menampakkan
rupanya yang asli. Hal ini membuat Rasulullah SAW. bergetar hatinya sehingga beliau segera
pulang menemui Khadijah dan berkata, ‘’Selimutilah aku ... Selimutilah aku ... “ Saat itu,
turunlah Surah al-Muddassir Ayat 1-7
Ayat ini menjadi pertanda dimulainya misi Rasulullah SAW. dalam berdakwah
menyebarkan agama Islam dengan memberikan peringatan kepada seluruh umat manusia
untuk menyembah Allah SWT. dan menesakan-Nya.

2. Dakwah Rasulullah SAW. di Mekah


a. Dakwah Rasulullah SAW. secara Sembunyi- Sembunyi
Permulaan dakwah Rasuullah SAW. dalam menyebarkan agama Islam dilakukan secara
sembunyi-sembunyi. Semua itu dilakukn karena jumlah umat Islam saat ini belum begitu
banyak sehingga belum memiliki kekuatan yang cukup besar untuk menampakkan diri di
tengah-tengah mayoritass masyarakat penyembah berhala dan penuh tradisi nenek moyang
yang jauh dari ketauhidan
Rasulullah SAW. bersama kaum muslimin sering kali berkumpul di rumah Arqam bin
Abi al-Arqam untuk mempelajari dan memperdalam pengetahuan tentang Islam. Sejak saat
itu, orang-orang Quraisy pun menyatakan permusuhannya terhadap Rasulullah SAW.
sebagai tokoh penyebar agama Islam
Namun, Allah SWT. selalu melindungi beliau dengan keberadaan pamannya, Abu Talib,
sebagai salah satu tokoh pemuka Quraisy. Adapun para sahabat yang termasuk orang-orang
yang pertama kali masuk Islam atau yang sering disebut as-sabiqun al-awwalun adalah
sebagai berikut
1) Khadijah binti Khuwailid (istri Rasulullah SAW.)
2) Abu Bakar as-Siddiq (sahabat tertua Rasulullah SAW.)
3) Ali bin Abi Thalib (sepupu sekaligus sahabat Rasulullah SAW.)
4) Usman bin Affan (sahabat Rasulullah SAW.)
5) Zubair bin Awwam (sahabat Rasulullah SAW.)
6) Abdurrahman bin Auf (sahabat Rasulullah SAW.)
7) Sa’ad bin Abi Waqas (sahabat Rasulullah SAW.)
8) Thalhah bin Ubaidillah (sahabat Rasulullah SAW.)
9) Abu Ubaidillah bin Jarrah (sahabat Rasulullah SAW.)
10) Arqam bin Abi al-Arqam (sahabat Rasulullah SAW.)
11) Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah SAW.)
12) Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah SAW.)

B. Dakwah Rasulullah SAW. secara Terang-Terangan


Di saat jumlah kaum muslimin yang berada di Kota Mekah semakin bertambah
banyak, Rasullah SAW. mencoba untuk menyebarkan dakwah secar terang-terangan. Hal ini,
beliau lakukan seiring dengan turunnya firman Alla SWT. dalam Surah al-Hijr ayat 94

Artinya:
Maka sampaikanlah (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang yang musyrik. (Q.S. al-Hijr/15: 94)

Pada suatu hari, Rasulullah SAW. naik ke atas bukit Safa dan memanggil orang-orang
Mekah. Beliau bersabda, “ Bagaimana pendapat kalian jika aku kabarkan kepada kalian
bahwa lembah sana ada pasukan berkuda yang akan menyerang kalian, apakah kalian
percaya terhadap apa yang saya ucapkan?” Mereka menjawab. “Ya,” kau berdusta.”
Rasulullah SAW. kembali bersabda, “ Ketahuilah, sesungguhnya aku memberi peringatan
kepada kalian tentang siksa yang sangat pedih.” Lalu, Rasulullah SAW. mengajak mereka
untuk beriman kepada Allah SWT. dan mengesakan-Nya.

C. Ujian dan Rintangan Dakwah Rasulullah SAW. ketika di Mekah


1) Kutukan dan ancaman Abu Lahab terhadap Rasulullah SAW. ketika beliau mengumpulkan
penduduk Mekah di Bukit Safa untuk mengajaknya beriman kepada Allah SWT. dan
mengesakan-Nya
2) Siksaan kafir Quraisy terhadap sejumlah kaum muslimin.
3) Pengusiran masyarakat Thaif terhadap Rasulullah SAW. dan kaum muslimin di saat
kunjugannya ke Thaif untuk menyebarkan ajaran Islam. Ajakan dan ajaran mulia Rasulullah
SAW. ini ternyata dibalas oleh masyarakat Thaif dengan ejekan dan lemparan batu shingga
kedua kaki beliau berdarah dan salah satu giginya tanggal.
4) Blokade terhadap Bani Hisyam. Di saat Bani Hisyam berkumpul untuk memberikan
bantuan dan pertolongan kepada Rasulullha SAW., orang-orang Quraisy memutuskan untuk
mengisolasi mereka dari masyarakat Mekah yang lain.
5) Fitnah dan ejekan kafir Quraisy terhadap Rasulullah SAW. sebagai orang gila dan tukang
bohong ketika beliau pulang dari Isra’ Mi’raj.
6) Usaha yang dilakukan para pemuka Quraisy terhadapa Rasulullah SAW. yang dilakukan
pada suatu malam ketika perjalanan beliau menuju Madinah.
7) Upaya Suraqah bin Malik al-Madlaji dalam membunuh Rasulullah SAW. demi
mendapatkan hadiah sayembara berupa seratus ekor unta betina.

You might also like