You are on page 1of 6

Fibrosis

Atau sering disebut jaringan parut, yaitu menambahkan kerangka jaringan granulasi
pada pembuluh darah baru dan ECM longgar yang berkembang dini pada tempat pemulihan.

Fibrosis berlangsung 2 langkah, yaiutu :

1. Emigrasi dan proliferasi fibroblas ke dalam tempat jejas


2. Deposisi sel ini pada ECM

Rekrutment dan stimulasi fibroblast dikendalikan oleh banyak faktor pertumbuhan,


meliputi faktor pertumbuhan yang berasal dari trombosit ( PDGF), bFGF, dan TGF-beta.

Sumber-sumber faktor ini adalah

1. Endotel teraktivasi
2. Sel radang
3. Makrofag

Makrofag adalah unsur sel penting dalam jaringan granulasi. Berfungsi sebagai
membersihkan debris ekstrasel dan fibrin pada tempat jejas. Selain itu juga sebagai mediator
yang menginduksi proliferasi fibroblas dan produksi ECM.

Ketika proses penyembuhan, jumlah fibroblas berproliferasi dan pembuluh darah baru akan
berkurang. Namun, fibroblas akan lebih mengambil fenotip sintesis, sehingga terjadi
peningkatan deposisi ECM. Sintesis kolagen sangat penting untuk kekuatan pada daerah luka.

Sel radang dan mkrofag faktor pertumbuhan

Endotel teraktivasi (PDGF,bFGF,TGF-b, sitokin (IL-1))

Membawa

faktor pertumbuhan

sintesis kolagen fibroblas

setelah sintesis, bangunan dasar granulasi

menjadi suatu jaringan parut terdiri dari fibroblas inaktif.

Berbentuk kumparan, kolagen padat, fragmen jaringan elastis.


Jaringan parut, fibroblas inaktif

Saat matang, regresi pembuluh darah mengaubah

Jar. Granulasi yg banyak pembuluh darah menjadi

Jaringan parut pucat dan sangat avaskular.

Remodeling Jaringan Parut


Terjadi perubahan dalam komposisi ECM ketika perubahan jar. Granulasi jar.
Parut. ECM akan terus diubah dan dilakukanlah remodeling.

Hasil akhir dari setiap tahapan adalah keseimbangan sintesis dan degradasi ECM.

Degradasi kolagen dan komponen ECM lainnya dilakukan oleh metaloproteinase.

Metaloproteinase meliputi ;

Kolagenase interstisial : yang memecah kolagen fibril tipe I, II, III

Gelatinase : memecah kolagen amorf dan fibronektin

Stromelisin : mengatabolisasi berbagai unsur pokok ECM termasuk proteoglikan, laminin.

ADAMs
Proses Remodeling Jaringan Parut
Proses Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka adalah proses yang kompleks tetapi terjadi secara teratur.

Sel khusus pada awalnya akan mmbersihkan jejas kemudian secara cepat membangun
dasar untuk mengisi setiap defek yang dihasilkan

Secara ringkas proses penyembuhan luka :

1. Induksi respons peradangan akut oleh jejas awal


2. Regenerasi sel parenkim
3. Migrasi dan proliferasi, baik parenkim maupun sel jaringan ikat
4. Sintesis protein ECM
5. Remodeling unsur parenkim untuk mengembalikan fungsi jaringan
6. Remodeling jaringan ikat untuk memperoleh kekuatan luka.

Grafik penyembuhan luka

Pada spesifiknya, proses penyembuhan luka dibagi menjadi dua, yaitu ;

1. Proses penyembuhan primer


2. Proses penyembuhan sekunder
Proses penyembuhan primer
Contohnya pada insisi bedah yang bersih dan tidak terinfeksi di sekitar jahitan bedah.
Menyebabkan gangguan membran basalis yang minimal

0 jam ; luka insisi terisi oleh bekuan darah

3 – 24 jam ; sel-sel neutrofil menginfiltrasi bekuan

24 – 48 jam ; sel epitel bermigrasi dari bagian tepi luka menumpuk membran basalis

Hari ke-3 ; sel-sel neutrofil digantikan oleh makrofag. Jaringan granulasi mulai muncul.

Hari ke-5 ; ruang bekas insisi terisi oleh jaringan granulasi, neovaskularisasi dan proliferasi
epitel terjadi maksimal. Fibril kolagen terlihat

Minggu ke-2 ; inflamasi, edema dan peningkatan vaskularitas telah mereda. Pengendapan
kolegen terus terjadi.

Bulan ke-2 ; jaringan parut sudah terdiri dari jaringan ikat tanpa inflamasi dan ditutupi oleh
suatu epidermis yang sangat normal. Kekuatan pada luka untukregangan akan terus
bertambah.
Proses Penyembuhan Sekunder
Terjadi karena kehilangan sel atau jaringan yang sel yang luas seperti infark, ulserasi
radang, pembentukan abses, luka besar.

Penyebuhan sekunder berbeda dengan penyembuhan primer dlm beberapa hal, yaitu ;

1. Secara intirnsik ; kerusakan jaringan yang luas mempunyai jumlah debris nekrotik,
eksudat dan fibrin yang lebih besar yang disingkirkan.
2. Jaringan granulasi akan terbentuk dalam jumlah besar
3. Penyembuhan sekunder menunjukkan fenomena kontraksi luka.

You might also like