You are on page 1of 6

1.

MIKRO EKONOMI DAN MAKRO EKONOMI


Ilmu ekonomi terbagi menjadi dua yaitu mikroekonomi dan makroekonomi.
mikroekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana rumah tangga dan perusahaan
berinteraksi satu sama lain dan membuat keputusan dalam sebuah pasar sedangkan
makroekonomi adalah ilmu yang mempelajari fenomena ekonomi secara agregat atau
keseluruhan. Penjelasan makroekonomi mencakup inflasi, pengangguran dan tingkat

pertumbuhan ekonomi (Mankiw, 2009). 


1.1 PASAR, PERMINTAAN, DAN PENAWARAN


1.1.1 Pasar
Pasar adalah media bertemunya pembeli dan penjual barang/jasa untuk
melakukan pertukaran. Sebuah pasar dikatakan memiliki persaingan yang sempurna
apabila terdiri dari banyak pembeli dan penjual sehingga masing-masing memiliki
dampak yang sama terhadap pembentukan harga, yang diperoleh melalui proses
bertemunya Permintaan dan Penawaran terhadap satu barang atau jasa yang sama.
Bursa Efek (pasar surat berharga) adalah cerminan dari teori ini. Adapun istilah
Permintaan dan Penawaran mengacu kepada perilaku manusia, pada saat mereka
berinteraksi satu sama lain di pasar. Dimana Pembeli menentukan Permintaan,
sedangkan Penjual menentukan Penawaran.
1.1.2 Permintaan (Demand)
Jumlah barang yang diminta (the quantity demanded) adalah jumlah barang yang rela

dan dapat dibeli oleh konsumen (Mankiw, 2009)
 Hukum Permintaan (Law of

demand): Apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan mengalami
kenaikan, dan apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta akan mengalami
penurunan, ceteris paribus.
Asumsi ceteris paribus artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau

faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
 Dalam hukum permintaan

jumlah barang yang diminta akan berbanding terbalik dengan tingkat harga barang

1.1.3 Penawaran (Supply)


Hukum penawaran (law of supply) mengatakan “Apabila tingkat harga mengalami


kenaikan maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik, dan apabila tingkat harga

turun maka jumlah barang yang ditawarkan akan turun, ceteris paribus”.


1
1. 2 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH BARANG YANG
DIMINTA DAN DITAWARKAN
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta selain harga
barang itu sendiri yaitu selera, jumlah pembeli, pendapatan konsumen, harga barang pengganti
dan pelengkap, perkiraan harga di masa datang serta intensitas kebutuhan konsumen sedangkan
faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah barang dan jasa yang ditawarkan selain harga barang
itu sendiri yaitu biaya produksi, teknologi, harga barang pengganti dan pelengkap, pajak,
perkiraan harga barang di masa datang dan jumlah penjual.

1. 3 KESETIMBANGAN PASAR DAN HARGA


Kesetimbangan pasar (market equilibrium) adalah suatu kondisi dimana jumlah barang atau

jasa yang ditawarkan sama dengan jumlah barang atau jasa yang diminta.


1.4 ELASTISITAS
Elastisitas (elasticity) adalah sebuah ukuran sensitivitas jumlah barang yang diminta (Qd)
maupun yang ditawarkan (Qs) terhadap faktor-faktor penentunya. Elastisitas permintaan ada 3
macam yaitu Elastisitas Harga, Silang, dan Pendapatan. Elastisitas Harga mengukur seberapa
besar sensitivitas perubahan permintaan konsumen terhadap perubahan harga produk.
Koefisien elastisitas permintaan (elastisitas harga) dibedakan menjadi : Inelastisitas sempurna,
Elastisitas sempurna, Elastisitas uniter, Elastis, Inelastis. Elastisitas Silang mengukur seberapa
besar sensitivitas perubahan permintaan konsumen terhadap produk A akibat adanya
perubahan harga produk B. Jika elastisitasnya positif maka barang A dan B adalah substitusi
dan jika elastisitasnya negatif berarti barang A dan B adalah komplementer. Elastisitas
Pendapatan mengukur seberapa besar sensitivitas perubahan permintaan konsumen terhadap
produk akibat adanya perubahan pendapatan konsumen.

1.5 INFLASI
Inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus. Indikator
yang sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK)
atau CPI (Consumer Price Index). Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan
pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Indikator inflasi lainnya berdasarkan international best practice yaitu Indeks Harga
Perdagangan Besar (IHPB). Harga Perdagangan Besar dari suatu komoditas ialah harga

2
transaksi yang terjadi antara penjual/pedagang besar pertama dengan pembeli/pedagang besar
berikutnya dalam jumlah besar pada pasar pertama atas suatu komoditas. Inflasi yang tinggi
akan menyebabkan pendapatan riil masyarakat akan terus turun sehingga standar hidup dari
masyarakat turun dan akhirnya menjadikan semua orang, terutama orang miskin, bertambah
miskin. Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding dengan tingkat inflasi di negara
tetangga menjadikan tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif sehingga dapat

memberikan tekanan pada nilai Rupiah. 


1. 6 PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)


Produk domestic bruto merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha
di dalam suatu negara, atau dapat juga merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang
dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Angka PDB dapat dihitung menggunakan pendekatan
produksi, pengeluaran, dan pendapatan.

2. PERANAN NEGARA DALAM EKONOMI


Negara (Pemerintah) dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, antara lain sebagai fasilitator,
atau melakukan intervensi. Sebagai fasilitator, pemerintah bertugas untuk memastikan bahwa
mekanisme pasar dapat bekerja dengan baik melalui penegakan hukum dan penyediaan sarana
dan prasarana. Sementara bentuk intervensi pemerintah dapat dilakukan melalui penetapan
kebijakan moneter dan fiskal.
1. Kebijakan Moneter adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Sentral (otoritas
moneter) untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar untuk mencapai perkembangan
kegiatan perekonomian yang diinginkan. Kebijakan Moneter adalah bagian integral dari
kebijakan ekonomi makro yang pada umumnya dilakukan dengan mempertimbangkan siklus
ekonomi, sifat perekonomian suatu negara (terbuka atau tertutup) serta faktor-faktor
fundamental ekonomi lainnya. Beberapa instrumen Kebijakan Moneter yaitu Suku Bunga,
Giro Wajib Minimum, Operasi Pasar Terbuka, Pengendalian Kredit Selektif dan Himbauan
Moral. Sifat kebijakan moneter terdiri dari (a) Kebijakan Ekonomi yang Kontraktif, apabila
Bank Sentral melakukan langkah- langkah pengetatan dengan cara: menaikkan suku bunga
acuan, menaikkan GWM, dan menjual surat berharga (OPT Absorbsi). (b) Kebijakan Ekonomi
yang Ekspansif adalah apabila Bank Sentral melakukan langkah- langkah pelonggaran dengan
cara: menurunkan suku bunga acuan, menurunkan GWM, dan membeli surat berharga (OPT
Injeksi). Kebijakan moneter utamanya bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang

3
beredar sehingga dapat menjaga laju inflasi agar sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan Moneter juga bertujuan untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang, karena
perubahan Kebijakan Moneter dapat mempengaruhi permintaan dan penawaran di pasar uang
dan pasar modal.
2. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang dibuat pemerintah untuk mengarahkan
keadaan ekonomi negara melalui pengendalian pengeluaran dan penerimaan. beberapa
instrumen kebijakan fiskal yaitu pajak, subsidi dan anggaran. Sifat kebijakan fiskal antara lain
(a) kebijakan fiskal kontraktif ditempuh apabila pertumbuhan ekonomi lebih tinggi dari
potensialnya, antara lain dengan cara menaikkan tingkat pajak, mengurangi subsidi, dan
mengurangi belanja negara. (b) kebijakan fiskal ekspansif ditempuh apabila pertumbuhan
ekonomi lebih rendah dari potensialnya, antara lain dengan cara menurunkan tingkat pajak,
menambah subsidi, dan menambah belanja negara. kebijakan fiskal bertujuan untuk
mempengaruhi beberapa variabel ekonomi, antara lain harga barang dan jasa, kesempatan kerja
dan pertumbuhanekonomi

3. ANALISA EKONOMI TERHADAP KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN


3.1 Analisis Fundamental (Fundamental Analysis)
Merupakan fondasi atau dasar dalam melakukan investasi, yang bertujuan untuk
mempelajari segala variabel yang dapat mempengaruhi nilai intrinsik sebuah surat berharga
(termasuk kondisi makroekonomi sebuah negara dan kondisi industri dimana perusahaan itu
berada, maupun kondisi spesifik dari perusahaan itu sendiri).
3.1.1Kerangka Kerja Analisis Fundamental, Top-Down Approach
Dalam analisis fundamental top-down approach, analisis dimulai dengan melakukan
analisis pada ekonomi global, termasuk indikator ekonomi nasional dan internasional.
3.1.2 Kerangka Kerja Analisis Fundamental, Bottom-up Approach
Dalam analisis fundamental bottom-up approach, seorang investor fokus hanya pada
analisa satu perusahaan saja dengan mengasumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat
memiliki kinerja yang baik (bahkan pada saat kondisi perekonomian dan industrinya

tidak baik).


3.2 Analisis Teknikal (Technical Analysis)


Adalah metode analisis yang digunakan untuk memprediksi pergerakan harga suatu
instrumen keuangan (dalam hal ini surat berharga atau efek) di masa yang akan datang
berdasarkan data masa lalu, terutama pergerakan harga dan volume.

4
4. PERMINTAAN DAN PENAWARAN : PENGARUHNYA TERHADAP KEGIATAN
INVESTASI DI PASAR MODAL
Harga merupakan hasil interaksi antara jumlah penawaran dan permintaan antara
penjual dan pembeli. Kunci keberhasilan pasar modal terletak pada pemahaman atas kondisi
pasar secara umum, serta faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran dan/atau
permintaan dari suatu efek (surat berharga: saham, obligasi).
Nilai sebuah efek ditentukan dari potensi perusahaan tersebut untuk menghasilkan laba, atau
kemampuannya membayar kewajiban. Hal tersebut akan mempengaruhi persepsi, ekspektasi
dan perilaku investor dalam menentukan harga yang dianggapnya wajar.

5. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN DAN


PERMINTAAN INVESTASI (DALAM HAL INI SAHAM) DI PASAR MODAL
Faktor (aksi korporasi) yang dapat mempengaruhi jumlah penawaran saham yang
beredar itu kebutuhan perusahaan untuk menambah modal, ketika opsi saham untuk karyawan
dieksekusi, terjadinya pemecahan nilai saham (stock split), adanya pembelian saham kembali
(buy jack) dan adanya likuidasi dari pemegang saham mayoritas. Pelaksanaan untuk semua
aksi korporasi tersebut diatas wajib mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh OJK dan BEI.
Faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan (demand) saham suatu perusahaan yaitu
keuntungan perusahaan, perluasan pasar dan kontrak penjulan baru, hutang perusahaan, berita
lainnya dan psikologi massa.

6. PEMBAHASAN KASUS EKONOMI & KINERJA KEGIATAN INVESTASI DI

PASAR MODAL 


6.1 Informasi Perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI)


BEI mengakui pengesahan Undang-Undang (UU) Pengampunan Pajak atau Tax
Amnesty oleh DPR membuat IHSG sempat melambung ke atas level 5.000.
6.2 Informasi yang berdampak pada kinerja perusahaan
Kenaikan pajak untuk kendaraan bermotor diperkirakan meningkatkan harga jual mobil
hingga 13 persen dari harga sebelumnya.
6.3 Struktur Mikro Bursa Efek Indonesia

5
Kajian struktur mikro akan memberikan gambaran yang lebih rinci tentang aliran
transaksi perdagangan saham antara pelaku pasar, siapa pelaku terbesar dan sangat
berpengaruh dalam proses pembentukan harga, serta dampak transmisinya pada pasar lainnya.

You might also like