You are on page 1of 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan munculnya masalah pelanggaran etika dalam bisnis menyebabkan dunia
perdagangan menuntut etika dalam berbisnis segera dibenahi agar tatanan ekonomi dunia
semakin membaik. Sebuah bisnis yang baik harus memiliki etika dan tanggung jawab sosial
sesuai dengan fungsinya baik secara mikro maupun makro. Dalam bisnis tidak jarang berlaku
konsep tujuan menghalalkan segala cara, bahkan tindakan yang identik dengan kriminalpun
ditempuh demi pencapaian suatu tujuan. Terjadinya perbuatan tercela dalam dunia bisnis
tampaknya tidak menampakkan kecendrungan tetapi sebaliknya, semakin hari semakin
meningkat.
Sebagai bagian dalam masyarakat, tentu bisnis tunduk pada norma-norma yang ada pada
masyarakat. Tata hubungan bisnis dan masyarakat yang tidak dapat dipisahkan tersebut
membawa serta etika-etika tertentu dalam kegiatan bisnis, baik etika itu antara sesama pelaku
bisnis maupun etika bisnis terhadap masyarakat dalam hubungan langsung maupun tidak
langsung. Dengan memetakan pola hubungan dalam bisnis seperti itu dapat dilihat bahwa
prinsip-prinsip etika bisnis terwujud dalam sutu pola hubungan yang bersifat interaktif.
Hubungan ini tidak hanya berlaku dalam satu Negara, tetapi meliputi berbagai Negara yang
terintegrasi dalam hubungan perdagangan dunia yang nuansanya kini telah berubah.
Perubahan nuansa perkembangan dunia ini menuntut segera dibenahinya etika bisnis.
Pasalnya, kondisi hukum yang melingkupi dunia usaha sangat jauh tertinggal dari
pertumbuhan dan perkembangan dibidang ekonomi.
Komunikasi diperlukan dalam berbagai bidang kehidupan manusia, salah satunya adalah di
sektor ekonomi yaitu bisnis. Melihat kondisi ekonomi di bidang bisnis yang serba kompetitif
terutama di era globalisasi, pengusaha bisnis diharapkan dapat menempatkan dan
mempertahankan posisinya diantara berbagai persaingan. Pengusaha bisnis yang tidak dapat
mempertahankan posisinya di masyarakat, akan kalah bersaing dan jatuh dalam waktu cepat
atau lambat. Sejalan dengan semakin pesatnya pertumbuhan dan perubahan ekonomi dan

1
kegiatan bisnis yang berjalan, pengusaha membutuhkan strategi dan konsep komunikasi yang
tepat dalam menjaga keberlangsungan hidup dari usahanya, terutama dalam mencapai tujuan
yang diinginkan yaitu untuk mendapatkan konsumen agar usahanya tetap berjalan. Hal ini
seperti yang diungkapkan oleh Purwanto (2011: 5) yaitu komunikasi bisnis merupakan
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup berbagai macam bentuk
komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.
Dengan melakukan komunikasi bisnis, seseorang dapat meraih keuntungan dengan
meningkatkan jualannya. Tanpa komunikasi, maka produk yang dijual tidak akan dikenal
oleh konsumen. Komunikasi dilakukan baik secara langsung maupun melalui media promosi
untuk meningkatkan keuntungan.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa itu etika bisnis ?


b. Komunikasi bisnis syariah adalah ?
c. Penjelasan bisnis syariah ?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui etika dalam berbisnis


b. Untuk mengetahui dan memahami etika didalm bisnis syariah
c. Mengetahui fungsi lain bisnis syariah

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ETIKA BISNIS

A. Pengertian etika dan bisnis

Etika adalah sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan
adil. Etika merupakan cabang ilmu filsafat, mempelajari perilaku moral dan immoral,
membuat pertimbangan matang yang patut dilakukan oleh seseorang kepada orang lain atau
kelompok tertentu.
Etika dikategorikan sebagai filsafat moral atau etika normatif. Etika adalah suatu
perilaku normatif. Etika normatif mengajarkan segala sesuatu yang sebenarnya benar
menurut hokum dan moralitas. Etika mengajarkan sesuatu yang salah adalah salah yang
benar adalah benar. Sesuatu yang benar tidak dapat dikatakan salah dan sebaliknya.
Sedangkan bisnis sendiri yaitu sebuah aktivitas yang mengarah pada peningkatan
nilai tambah melalui proses penyerahan jasa, perdagangan atau pengolahan barang
(produksi).
Dengan demikian etika bisnis adalah norma norma atau kaidah etik yang dianut oleh
bisnis, baik sebagai institusi atau organisasi, maupun dalam interaksi bisnisnya dengan
“stakeholders”nya.
Etika bisnis merupakan etika terapan, etika bisnis juga merupakan aplikasi
pemahaman kita tentang apa yang baik dan benar yang beragam institusi, teknologi,
transaksi, aktivitas dan usaha yang kita sebut bisnis. Bisnis dalam islam memposisikan
pengertian bisnis yang pada hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan
Allah SWT.

B. Fungsi etika dalam bisnis


1. Dapat mengurangi dana yang diakibatkan dari pencegahan yang kemungkinan terjadi friksi
atau perpecahan, baik dari intern perusahaan itu sendiri maupun ekstern

3
2. Membangkitkan motivasi pekerja agar terus meningkat, melindungi prinsip dalam kebebasan
berdagang atau berniaga, serta dapat menciptakan keunggulan dalam bersaing.
3. Melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu
pemahaman atau cara pandang baru, yakni bahwa bisnis tidak terpisah dari etika.

C. Peranan etika dalam bisnis

Etika bisnis dalam perusahaan mempunyai peran penting, yaitu untuk membentuk suatu
perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan nilai ( value-creation ) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.[2]
Peranan Etika dalam Bisnis menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses atau
berhasil memerlukan 3 hal pokok yaitu :
1. Produk yang baik
2. Managemen yang baik
3. Memiliki Etika
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Etika bisnis memang memiliki peranan penting dalam keberhasilan ataupun kegagalan sebuah
usaha. Etika bisnis sangat berpengaruh besar dalam hasil suatu usaha tingkah wirausaha yang
baik akan menentukan suatu usahanya tersebut dapat kearah yang berhasil atau gagal
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, system prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen. Karena itu, tindakan perusahaan berasal dari
pilihan dan tindakan individu manusia, individu-individulah yang harus dipandang sebagai
penjaga utama kewajiban moral dan tanggung jawab moral. Individu manusia bertanggung
jawab atas apa yang dilakukan perusahaan karena tindakan perusahaan secara keseluruhan
mengalir dari pilihan dan perilaku mereka.. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu
disebabkan oleh pilihan tindakan yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika
perusahaan bertindak secara moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan
bertindak secara bermoral. Etika bisnis mempunyai prinsip dalam kaitan ini berhubungan

4
dengan berbagai upaya untuk menggabungkan berbagai nilai-nilai dasar (basic values) dalam
perusahaan, agar berbagai aktivitas yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan
.
D. Definisi etika bisnis dalam ekonomi islam
Dari uraian diatas, maka dapat disimpulkan kalau etika sebagai perangkat prinsip moral
yang membedakan apa yang benar dari apa yang salah, sedangkan bisnis adalah suatu
serangkaian peristiwa yang melibatkan pelaku bisnis, maka etika diperlukan dalam bisnis.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa, Etika bisnis adalah norma-norma atau kaidah
etik yang dianut oleh bisnis, baik sebagai institusi atau organisasi, maupun dalam interaksi
bisnisnya dengan “stakeholders”nya.
Etika bisnis merupakan etika terapan. Etika bisnis merupakan aplikasi pemahaman kita
tentang apa yang baik dan benar untuk beragam institusi, teknologi, transaksi, aktivitas dan
usaha yang kita sebut bisnis. Pembahasan tentang etika bisnis harus dimulai dengan
menyediakan kerangka prinsip-prinsip dasar pemahaman tentang apa yang dimaksud dengan
istilah baik dan benar, hanya dengan cara itu selanjutnya seseorang dapat membahas
implikasi-implikasi terhadap dunia bisnis. Etika dan Bisnis, mendeskripsikan etika bisnis
secara umum dan menjelaskan orientasi umum terhadap bisnis, dan mendeskripsikan
beberapa pendekatan khusus terhadap etika bisnis, yang secara bersama-sama menyediakan
dasar untuk menganalisis masalah-masalah etis dalam bisnis.
Dengan demikian, bisnis dalam islam memposisikan pengertian bisnis yang pada
hakikatnya merupakan usaha manusia untuk mencari keridhaan Allah swt. Bisnis tidak
bertujuan jangka pendek, individual dan semata-mata keuntungan yang berdasarkan kalkulasi
matematika, tetapi bertujuan jangka pendek sekaligus jangka panjang, yaitu tanggung jawab
pribadi dan sosial dihadap masyarakat, Negara dan Allah swt.

5
2.2 KOMUNIKASI BISNIS

A. Pengertian Komunikasi Bisnis

Komunikasi diadopsi dari bahasa Inggris yaitu “ communication”. Istilah ini berasal dari bahasa
latin “ communicare” yang bermakna membagi sesuatu dengan orang lain, memberikan sebagian
untuk seseorang, tukar-manukar, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap,
bertukar pikiran, berhubungan, berteman, dan lain sebagainya .

Dalam bahasa Arab, komunikasi sering menggunakan istilah tawashul dan ittisal. Sebagai
contoh, Dr. Halah Abdul ‘Ala al-Jamal ketika menulis tentang seni kominikasi dalam Islam
beliau memberikan judul bukunya dengan Fann al-tawashul fi al-Islam (Seni Komunikasi Dalam
Islam). Begitu juga Prof. Dr. Abdul Karim Bakkar ketika menulis komunikasi keluarga beliau
memberikan nama buku dengan al-Tawashul al-Usari (Komunikasi Keluarga).
Komunikasi Bisnis (iqtishadiyah) adalah pertukaran pendapat atau gagasan dan informasi yang
memiliki tujuan tertentu yang disajikan secara personal atau inpersonal.

B. Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli :

a. Dalam ensiklopedia bebas Wikipedia (2009), komunikasi disefinisikan sebagai “ the imparting
or interchange of thoughts opinions, or information by speech, writing, or sings”. Komunikasi
menurut Wikipedia adalah proses saling bertukar pikiran, opini, atau infoemasi secara lisan,
tulisan, ataupun isyarat.

b. Forsdale (Muhammad, 1995) mengartikan komunikasi sebagai suatu proses memberikan


signal menurut aturan tertentu sehingga dengan cara ini sistem dapat disusun, dipelihara dan
diubah.

c. Merrinhe’s (Hoy dan Miskel, 1978) mengartikan komunikasi itu adalah sipengirim
menyampaikan pesan yang diinginkan kepada si penerima dan menyebabkan terjadinya
tanggapan (respons) dari si penerima pesan sebagaimana yang dikehendakinya.

d. Awadh al-Qarni mengatakan komunikasi (ittashal), adalah melakukan cara yang terbaik dan
menggunakan sarana yang terbaik untuk memindahkan informasi, makna, rasa, dan pendapat

6
kepada pihak lain dan mempengaruhi pendapat mereka serta meyakinkan mereka dengan apa
yang kita inginkan apakah dengan menggunakan bahasa atau dengan lainnya. Dan kalau merujuk
kepada kata dasar “ washala” yang artinya sampai. Komunikasi adalah proses yang dilakukan
oleh dua pihak untuk saling bertukar informasi sehingga pesan yang disampaikan dipahami atau
sampai kepada dua belah pihak yang berkomunikasi.

e. Komunikasi bisnis adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang mencakup
berbagai macam bentuk komunikasi baik komunikasi verbal maupun nonverbal untuk mencapai
tujuan tertentu.
f. Komunikasi bisnis menurut syariah Islam adalah komunikasi yang dilakukan dalam rangka
bisnis dengan segala bentuk bisnis yang dibatasi oleh cara mendapatkan dan memberdayakan
harta agar selalu halal dan menolak hal-hal yang bersifat haram, dan dengan selalu
mengedepankan prinsip-prinsip komunikasi Islam.

C. Unsur-Unsur Komunikasi Bisnis

Dalam bisnis komunikasi suatu hal yang sangat urgen, majunya bisnis sangat tergantung pada
komunikasi bukan pada jumlah banyaknya modal, modal yang banyak tidak menjamin
susksesnya bisnis, sebagai contoh nyata, majunya bisnis Khadijah binti Khualid karena Nabi
Muhammad SAW mampu membangun komuniaksi yang baik dengan relasi dan konsumennya,
karenanya untuk terwujudnya bisnis yang baik perlu memahami unsur-unsur komunikasi,
diantaranya:

1. Komunikator.
Pengirim (sender) yang mengirim pesan kepada komunikan dengan menggunakan media
tertentu. Unsur yang sangat berpengaruh dalam komunikasi, karena merupakan awal
(sumber) terjadinya suatu komunikasi. Seorang manajer dalam sebuah perusahaan sangat
perlu memahami komunikasi karena ia akan mengarahkan orang lain untuk mencapai
tujuan bisnis perusahaannya yang lebih sukses.
2. Komunikan.
Penerima (receiver) yang menerima pesan dari komunikator, kemudian memahami,
menerjemahkan dan akhirnya memberi respon. Dalam dunia bisnis tujuan komunikasi

7
sebenarnya bagaimana konsumennya tertarik untuk mengkonsusmsi produk yang
dikelurkan oleh subuah perusahaan.
3. Media.
Saluran (channel) yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai sarana
berkomunikasi. Berupa bahasa verbal maupun non verbal, wujudnya berupa ucapan,
tulisan, gambar, bahasa tubuh, bahasa mesin, sandi dan lain sebagainya. Dalam aktivitas
bisnis media adalah sebagai hal utama untuk memperkenalkan produk-produk baru
melalui pengiklanan, dalam pengiklanan juga dibutuhkan dua komunikasi dasar yaitu
komunikasi verba dan nonverba, sebab sebuah pengiklanan butuh kepada peraga
penggunaan atau sebagainya yang merupakan takmilah dalam sebuah iklan.
4. Pesan.
Isi komunikasi berupa pesan (message) yang disampaikan oleh Komunikator kepada
Komunikan. Kejelasan pengiriman dan penerimaan pesan sangat berpengaruh terhadap
kesinambungan komunikasi. Seperti hakikatnya bisnis adalah sebuah sistem bagaimana
produk itu haru laku, untuk lakunya produk tersebut tentunya seller harus mampu
memberikan kasiat atau kegunaan barang tersebut atau dalam istilah dakwah di sebut
materi. Dalam bisnis kemampuan menyampaikan pesan kepada konsumen suatu hal yang
mutlak harus dikuasai agar bisnis lebih lancar dan mendapat kesan dari konsumen.
5. Tanggapan.
Merupakan dampak (effect) komunikasi sebagai respon atas penerimaan pesan.
Diimplentasikan dalam bentuk umpan balik (feed back) atau tindakan sesuai dengan
pesan yang diterima. Setiap barang yang ditawarkan oleh produsen tentunya harus
memiliki nilai tawar sehingga dampak bagi konsumen tetap tinggi, sehingga
bisnisnyapun sukses, dan inilah salah satu penyebab banyaknya penipuan-penipuan
dalam dunia bisnis, mungkin awalnya barang yang ditawarkan berkualitas tetapi setelah
maju kualitasnya rendah sehingga dampak negatif terhadap kepercayaan konsumenpun
tidak terelakkan, hal semacam ini sangat dilarang dalam Islam karena tatacara jual beli
seperti ini paktet kaum jahiliyah.

8
D. Dasar-Dasar Komunikasi Bisnis

Pada dasarnya ada dua bentuk komunikasi yang umum digunakan dalam dunia bisnis, yaitu,
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

1. Komunikasi verbal

Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang
disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written;) dan lisan (oral). Contohnya adalah
membaca al-Quran, membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam
suatu acara seminar dan lain-lain.

Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun
dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
a. Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan
tulisan, seperti surat, memo dan laporan.

b. Mendengarkan dan Membaca


Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-
orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca
(reading).

2. Komunikasi Nonverbal

Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi
bisnis. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur
sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi
wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya,
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam
komunikasi nonverbal pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa
memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami. Adapun Komunikasi
Nonverbal memilki beberapa tujuan , yaitu :

9
a. Menyediakan dan memberikan informasi
b. Mangatur alur suatu percakapan
c. Mengekspresikan emosi
d. Memberi sifat dan melengkapi, menentang atau mengembangkan pesan-pesan verbal
e. Mengendalikan atau mempengaruhi orang lain
f. Mempermudah tugas-tugas khusus, misalnya dalam memberikan pengajaran pada saat kuliah

Dalam prakteknya tentu komunikasi verbal dan non verbal dapat bergabung agar penyampaian
sebuah informasi dapat mudah dipahami. Contohnya komunikasi yang dilakukan seorang
pemimpin untuk menyuruh bawahanya dimana melalui ucapan dan ekspersi wajah yang tepat
akan mempermudah penyampaian maksud dan tujuan yang akan disampaikan sehingga tidak
akan terjadi sebuah kekeliruan.

E. Startegi Komunikasi Bisnis

Dalam dunia bisnis dapat dibedakan dua macam strategi, pertama strategi dalam bingkai Islam
dan kedua strategi dalam bingkai non Islam (konvensional).

a. Strategi Konvensional
Dalam bisnis konvensional strategi suatu hal yang sangat penting sebelum segala sesuatu
dilakukan. Dalam hal ini ada lima strategi yang perlu dilakukan, mulai dari Why? yaitu
menentukan target, goal dan ukuran kesuksesan. Who? siapa yang ingin dijangkau? Dengan
menentukan target audience baru kemudian monopolization bisa dijalankan. Do what?
Mempelajari consumer behaviour atau kebiasaan yang biasanya dilakukan oleh target audience.
Demographic tanpa adanya pengenalan serta pencarian informasi dan mempelajari kebiasaan
yang ada akan menjadi percuma. Pada akhirnya semua harus menjadi solusi terbaik untuk
konsumen yang ditarget. Dan yang terakhir adalah How?, ketika telah sukses melakukan
kebiasaan jangan berfokus untuk melakukan hal yang sama, lakukan perubahan dan adopsi
teknologi yang ada.

b. Strategi Islam
Agar komunikasi tepat sasaran dan mudah diterima komunikasi harus disampaikan dengan cara-
cara tersendiri, dan berbeda pendekatan caranya sesuai dengan kondisi komunikan, Allah SWT

10
telah menawarkan kepada kita model-model komunikasi yang efektif seribu abad yang lalu
disaat komunikasi konvensional belum berkembang, diantaranya :

1. Strategi Qaulan Sadida (perkataan yang benar, jujur)


2. Strategi Qaulan Baligha (tepat sasaran, komunikatif, to the point, mudah dimengerti)
3. Strategi Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik)
4. Strategi Qaulan Karima (perkataan yang mulia)
5. Strategi Qaulan Layyinan (perkataan yang lembut)
6. Strategi Qaulan Maysura (perkataan yang ringan)

F. Sumber-Sumber Komunikasi

Sebagai sebuah ilmu, komunikasi memiliki sumber utama yang sangat potensial untuk
digali, yaitu al-Quran dan Hadis. Kedua sumber ini adalah cekabakal lahirnya berbagai
ilmu pengetahuan. Prof. Dr. Al Azmi mengungkapkan, sebelum Alquran diturunkan para
pemikir kuno terhenti pikiran mereka, setelah Alquran diturunkan mulailah mereka dapat
berfikir kembali. Sumber komunikasi dapat dibedakan dalam dua sumber pokok:
a. Sumber Komunikasi Dalam Islam

1. Al-Quran
A-Quran terdiri dari rangkaian kata-kata yang masing-masingnya memiliki makna
tersendiri, kata-kata dalam Al-Quran tidak bisa diterjemah dengan menggunakan kamus
biasa, karena setiap kata Al-Quran memiliki makna yang sangat dalam dan memiliki nilai
sastra yang sangat tinggi, dan sastra Al-Quran tidak seorangpun dapat menandinginya
walau berhimpunnya para ahli bahasa niscara mereka tidak akan mampu menyamai
uslub-uslum kalimat dalam Al-Quran. Karena keagungan Al-Quran itu, maka kitab ini
hannya dapat oleh ulama yang diilhami oleh Allah untuk menafsirkannya yang sesui
dengan maksud Allah SWT.

Sejak pertama diturunkan Allah SWT. telah memerintahkan kepada manusia untuk membaca dan
menulis serta mempelajari apa-apa yang telah Allah ciptakan. Terutama diri manusia itu sendiri.
Artinya pada diri manusia itu sendiri terdapat keajaiban-keajaiban bila ia mau mempelajarinya.

11
Kalimat ‘alaq (segumpal darah) dalam surat al-alaq telah melahirkan disiplin ilmu dibidang
kedokteran, kalimat alqalam (pena) telah melahirkan ide dan pemikiran terhadap berbagai ilmu
pengetahuan, baik itu tatanegara, astronomi, aljabar, dan bahkan sebagai sumber lahirnya ilmu-
ilmu modern, seprti komputer dan sebagainya.

b. Sumber Komunikasi Konvensional

1. Buku-Buku
Buku telah mengubah sejarah manusia dengan mempercepat pertukaran Ide dan
informasi antarmanusia. Buku bertahan sebagai gudang peyimpanan kebudayaan. Buku
adalah wahana utama untuk mengajarkan nilai-nilai sosial kepada generasi baru dan
untuk memahami pelajaran dari generasi lama.
Diabad modern buku telah mengalami pengaruh sangat besar. Kemajuan ilmiah,
reformasi soaial telah menempatkan buku pada peringkat teratas, buku telah dijadikan
sebagai sumber rujukan berbagai karya ilmiah . Tidak hannya ini saja buku juga menyimpan
nilai-nilai kebudayaan suatu bangsa, terutama bangsa-bangsa yang lebih dahulu maju. Buku
juga akan mempengaruhi dialog kita tentang isu-isu yang baru muncul, walau informasi ini
telah ada dalam Alquran dan kitab-kitab klasik seperti isu dajjal, gempa bumi, api dalam laut,
laut dalam laut dan sebagainya. Kesemuanya ini adalah sumber informasi yang patut dibaca
dan dipelajari oleh spesies manusia dibumi ini, dan bahkan tidak sedikit manusia yang
mengcari kebenaran Tuhan setelah mereka membaca dan mengkaji secara ilmiah terhadap
apa yang telah tersimpan dalam kitabullah Alquran, yang telah diterjemah kedalam berbagai
bahasa didunia dan buku-buku yang ditulis oleh sarjana-sarjana muslim.
1. Koran.
Koran adalah medium massa utama bagi orang untuk memperoleh berita di sebagian
besar kota. Tak ada sumber berita yang bisa menyamai keluasan dan kedalaman liputan
berita Koran.
Industri Koran mengungguli media berita lain di hamper segala aspek. Satu dari tiga
orang amerika membaca Koran setiap hari, jauh lebih banyak ketimbang orang yang
menonton berita televise sore ini. Data cukup mengejutkan:

12
 Sekitar 1.570 koran harian menrbitkan 52,4 juta eksemplar setiap harinya, dan belum
termasuk Koran mingguan. Karena setiap eksemplar diberikan ke rata-rata 2,2 orang,
maka Koran harian itu sampai ke 116 juta pembaca setiap harinya.
 Koran mingguan mengeluarkan 50 juta eksemplar. Dengan perkiraan sirkulasi itu sampai
keempat orang per eksemplar, maka Koran ini menjangkau sekitar 200 juta orang setiap
minggu.

Di sebagian besar komunitas, Koran meliput berita secara lebih mendalam ketimbang media
sainganny. Koran metropolitan seperti Washington Past biasanya memuat 300 item dan lebih
banyak pada hari Minggu lebih banyak ketimbnag aca telivisi dan radio, serta lebih luas
cakupannya. Koran mengandung isi yang amat beragam berita, saran, komik, openi, teka teki
silang, dan data. Semuanya ada untuk dibaca sekehendak hati. Bebarapa orang langsung
membaca tabek pasar saham, yang lainnya langsungmembuka berita olah raga atau kolumnis
favorit.

1. Majalah.
Sekarang, seperti yang telah terjadi di sepanjang sejarahnya, majalah-majalah besar
merupakan medium massa yang mempengaruhi kultur AS secara nasional. Literature
besar dan ide-ide besar lainnya masuk dalam format majalah yang berbeda dengan buku,
dapat dijangkau oleh hamper semua orang. Majalah juga perekat nasional karena majalah
bisa member para bapak pendiri bangsa sebuah audien yang amat luas.
2. Sound Recording (Musik)
Rekaman suara telah menjadi unsur keseharian kita.Ia ada di mana-mana dan di
sepanjang waktu. Perusahaan yang mendominasiindustri music adalah kekuatan utma
dalam bisnis music global, meski kini mengalami penurunan pendapatan karena adanya
teknologi pertukaran music secara online.
Ketika orang-orang kaya perkotaan di masa lalu ingin music merka mendatangi konser.
Banyak warga kalas menengah menuju ke bar dan duduk main piano. Orang-orang desa
juga punya musik-bermain biola di serambi rumah di sore hari,meniup harmonika di
dekat api unggun.Musik adalah secara spesial, sesuatu yang diatur. Bagi orang-orang itu,
kehidupan masa ini mungkin akan tampak seperti pesta besar-sebab sekarang musik ada
dimana-mana. Ya,kita masih menonton konser dan acara pesta musik, tetapi kita juga

13
bisa bangun tidur lalu mengengar musik, pergi dan belajar ke toko kaset. Banyak dari kita
bekerja untuk musik dan mempelajari musik. Dalam kenyataannya industri rekaman
adalah produk dari begitu banyak bagian dari hidup kita.
3. Radio
Radio telah menjadi medium massa yang ada dimana-mana, tersedia di semua tempat, di
sepanjang waktu. Tetapi, sebagai sebuah industri, ada tanda-tanda yang
menggelisahkan.Acara utama radio, yakni musik, telah tersedia dalam bentuk perangkat
lain, dan banyak yang tanpa iklan, audien radio utama, yakni kelompok usia 18-24 tahun,
telah banyak berkurang.
Daya jangkau yang amat luas, Radio ada di mana-mana. Sinyal yang melewati spektrum
elektromagnetik mencapai hampir setiap penjuru dunia. Hampir semua tempat di seluruh
dunia bisa menerima siaran radio.

Ada rata-rata 6,6 penerima radio di Amerika. Hampir semua mobil dilengkapi fasilitas radio,
orang bangun dan mendengar radio, tidur dengan mendengar radio, berpesta dengan boomboxes
dan berkeliling dangan mobil sambil mendengar radio. Orang mendengar acara olahraga di radio
meski mereka juga ada di stadion olahraga.ribuan orang mengisi hari-harinya mendengarkan
komentator seperti paul Harvey. Jutaan orang mendengarkan siaran berita radio untuk mendapat
informasi terbaru. Orang mulai memilih penyiar faforit dan disc jockey favorit.

1. Televisi
Banyak audien televisi menjadikan sebagai medium dengan efek yang besar terhadap
orang dan kultur dan juga terhadap media lain sekarang televisi adalah medium massa
dominan untuk hiburan dan berita. Hampir setiap rumah tangga AS setidaknya punya
satu televisi. Rata-rata, satu televisi menyala selama tujuh jam sehari di rumah. Jelas
bahwa televisi telah mengubah gaya hidup warga As, mengelihkan perhatian orang dari
hal-hal yang dahulu menjadi perhatian mereka. Gereja,bar,dan warung kopi dahulu
merupakan unsur sentral dalam kehidupan bakyak orang. Etapi sekarang tidak lagi.Ritual
minggu malam yang tidak ada pada dua generasi yang lalu adalah 60 minutes, yang
menarik sebanyak 36 juta pemirsa dan siaran hariannya di tonton 12 sampai 14 juta.
2. Internet
Internet muncul sebagai medium masa besar kedelapan dengan banyak isi, terutama

14
melalui web coding, yang melebihi media tradisional dalam banyak hal.
Dari serangkian teknologi baru yang memusingkan, Internet muncul di pertengahan
1990-an sebagai medium masa baru yang amat kuat. Apakah internet itu? Ia adalah
jaringan kabel dan telepon dan satelit yang menghubungkan computer. Hampir semua
orang di planet ini yang memiliki computer bisa masuk ke jaringan. Dengan beberapa
kali mengklik tombol mouse kita akan masuk ke lautan informasi dan hiburan yang ada
di seluruh dunia.

Kendati dalam beberapa hal internet mirip dengan medium massa tradisional yang mengirim
pesan dari titik trasmisi sentral, tetepi internet lebih dari itu. Penerima pesan bisa mengklik
hampir seketika dari satu sumber ke sumber lain dari catalog L.L.Baen ke film Disney ke US
Today. Perbedaan signifikan lain dari media massa adalah Internet bersifat interaktif. Internet
punya kapasitas untuk memampukan orang-orang berkomunikasi, bukan sekedar menerima
pesan belaka, dan bisa melakukannya secara real time. Cobalah lakukan hal seperti itu dengan
film Spelberg atau sekuel Harry potter terbaru.
Setiap perusahaan media massa besar menempatkan produknya di internet. Ribuan perusahaan
baru membangun jaringan di internet. Teknologi ini sangat langsung dan akses murah sehingga
jutaan individu bisa membuat situs milik sendiri. Begitulah pengaruhnya internat sehingga
mengharuskan kita untuk melihat informasi dari internet.

G. Prinsip-Prinsip Bisnis
Prinsip bisnis dapat dibagikan menjadi dua :
a. Prinsip bisnis dalam tinjauan Islam, :

1. Tidak melanggar Syari’at Islam


2. Berusaha dengan barang yang halal
3. Melakukan interaksi jual beli dengan suka rela
4. Selalu benar dalam ucapan dan perbuatan
5. Amanah dalam bermuamalah
6. Bersikap luwes dan lapang dada
7. Mengharamkan segala bentuk sistem jual beli yang membawa kemudharatan dan
kerugian kepada orang lain.

15
8. Menguatkan aqad jaminan hak-hak dan mendirikan keadilan diantara manusia.
9. Pengawasan pasar

b. Prinsip Bisnis Dalam Tinjauan Konvensional.

Bisnis konvensioal hanya berkonsentrasi pada kesepakatan antara dua belah pihak untuk
memperoleh keuntungan, bersifat umum dan bukan agamis dalam pelaksanaannya, tidak
memperhitungkan riba atau kerugian sebelah pihak asalkan sesuai dengan perjanjian. Secara
singakat tujan bisnis konvensiaonal hannya beroreantasi pada keuntungan semata. Namun
demikian bisnis konvensional juga memiliki prinsip-prinsipnya:

1. Prinsip Otonomi
Adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadarannya untuk memilih tindakan yang paling baik dilakukan.Unsur
hakiki dari prinsip otonomi ini adalah kebebasan untuk bertindak secara etis dan
bertangung jawab. Etis adalah tindakan yang bersumber dari kemauan baik serta
kesadaran pribadi. Orang yang otonom adalah orang yang sadar akan kewaibannya dan
bebas mengambi keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, melainkan
juga adalah orang yang bersedia mempertanggung jawabkan keputusannya dan
tindakannya serta mampu bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya serta
dampak dari keputusan keputusan dan tindakannya.

2. Prinsip Kejujuran
Kejujuran memang prinsip yang paling penting dalam kegiatan bisnis islami maupun
konvensional. Para pelaku bisnis modern sadar dan mengakui bahwa memang kejujuran
dalam berbisnis adalah kunci keberhasilannya. Kejujuran relevan dalam pemenuhan
syarat-syarat perjanjian dan kontrak. Dalam mengikat perjanjian semua pihak secara
Saling percaya,serius serta tulus dan jujur dalam membuat dan melaksanakannya. Jika
ada salah satu pihak yang tidak jujur maka akan menimbulkan efek multiplier-expansive.
Kejujuran juga relevan dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang
sebanding. Dengan 1x saja seorang pebisnis berbohong tentang hal apapun, jangan harap
mendapatkan kepercayaan lagi.

16
1. Prinsip Keadilan

Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan
aturan yang adil, kriteria yang rasional, objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Tidak
boleh ada pihak yang dirugikan. Prinsip Keadilan dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

2. Keadilan Distributive

Yaitu keadilan yang sifatnya menyeimbangkan alokasi benefit dan beban antar anggota
kelompok sesuai dengan kontribusi tenaga dan pikirannya terhadap benefit. Benefit
terdiri dari pendapatan, pekerjaan, kesejahteraan, pendidikan, dan waktu luang. Beban
terdiri dari tugas kerja, pajak, dan kewajiban social.

3. Keadilan Retributif

Yaitu keadilan yang terkait dengan retribution (ganti rugi) dan hukuman atas kesalahan
tindakan. Seseorang bertanggung jawab atas konsekuensi negative atas tindakan yang
dilakukan kecuali tindakan tersebut dilakukan atas paksaan pihak lain.

4. Keadilan Kompensatoris

Yaitu keadilan yang terkait dengan kompensasi bagi pihak yang dirugikan. Kompensasi
yang diterima dapat berupa perlakuan medis,pelayanan,dan barang penebus kerugian.

5. Prinsip Saling Menguntungkan (Mutual Benefit Principle)

Saling menguntungkan adalah tujuan utama jika kita bekerja sama dengan orang lain,
karena tidak akan ada kecemburuan sosial jika salah satu dirugikan dan bisa dituntut ke
jalur hukum jika tidak sesuai perjanjian.

6. Prinsip Integritas Moral

Prinsip ini terutama dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan agar tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.

17
H. Tujuan Komunikasi Bisnis
Komunikasi Islam sifatnya rahmatan lil’alamin yang bertujuan atau menitik beratkan
pemamfaatannya terhadap komunikan, artinya umat Islam harus lebih baik setelah
adanya komunikasi dan komunikasi Islam sangat terikat dengan nilai-nilai agama karena
bila mana komunikasi melanggar dengan ketentuan agama dihukum berdosa. Dalam
komunikasi bisnis umat Islam diharap dapat memperoleh keuntungan yang besar dengan
adanya komunikasi yang baik, dan keuntungan itu dapat pula memberikan efek kepada
kaum muslimin lainnya melalui infak atau zakat wajib. Sedangkan komunikasi
konvensional hanya bertujuan untuk kepentingan komunikator, sifatnya individual, Dan
tidak terikat dengan norma-norma agama. Dan hasil yang dicapai dari bisnis hannya
untuk kepentingan pribadi atau kelompok dan tidak terikat dengan orang lain kecuali
hannya pajak semata.

2.3 Ekonomi Syariah

A. Pnegertian Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah secara sederhana didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang
berupaya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ekonomi dengan cara-cara Islam,
yaitu berdasarkan kitab Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW.

Para tokoh ekonomi Islam memiliki sedikit perbedaan pandangan menyangkut definisi dari
ekonomi syariah itu sendiri.

Perbedaan tersebut pada dasarnya berakar pada 3 masalah utama, yang pertama adalah
perbedaan metodologi yang digunakan dalam membangun sistem ekonomi Islam.

Yang kedua adalah perbedaan penafsiran konsep ekonomi, seperti penafsiran makna khilafah dan
implikasi kepemilikan. Dan terakhir adalah perbedaan tafsiran pembangunan ekonomi.Untuk
lebih melengkapi pemahaman Anda mengenai ekonomi syariah, di bawah ini terdapat 5 definisi
ekonomi syariah menurut para ahli:

18
1 Yusuf Qardhawi
Ekonomi syariah merupakan ekonomi yang berdasarkan pada ketuhanan. Esensi sistem ekonomi
ini bertitik tolak dari Allah, tujuan akhirnya kepada Allah, dan memanfaatkan sarana yang tidak
lepas dari syari’at Allah.

2 Umer Chapra
Ekonomi islam (ekonomi syariah) merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan yang membantu
manusia dalam mewujudkan kesejahteraannya melalui alokasi dan distribusi berbagai sumber
daya langka sesuai dengan tujuan yang ditetapkan berdasarkan syariah (al–‘iqtisad al–syariah)
tanpa mengekang kebebasan individu secara berlebihan, menciptakan ketidakseimbangan
makroekonomi dan ekologi, atau melemahkan solidaritas keluarga dan sosial serta ikatan moral
yang terjalin di masyarakat.

3 Muh. Nejatullah ash-Shiddiqi


Ekonomi syariah adalah tanggapan atau respon para pemikir muslim terhadap berbagai tantangan
ekonomi pada masa tertentu.

Dalam hal ini ekonomi dituntun oleh Al-Qur’an dan sunnah serta akal (pengalaman dan ijtihad).

4 S. M. Hasanuzzaman
Ekonomi syariah adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang
mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna
memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban
mereka terhadap Allah dan masyarakat.

5 Veithzal Rivai dan Andi Buchari


Ekonomi syariah adalah suatu ilmu multidimensi atau interdisiplin, komprehensif dan saling
berhubungan, mencakup ilmu Islam yang bersumber dari Al Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW
serta ilmu-ilmu rasional.

Dengan ilmu tersebut, manusia dapat mengatasi keterbatasan sumber daya untuk mencapai
kebahagiaan.

19
Dari pendapat sejumlah ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa definisi ekonomi syariah secara
lengkap adalah ilmu dan praktik kegiatan ekonomi berdasarkan pada ajaran Islam yakni ajaran
yang sesuai dan tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan sunnah Rasulullah SAW ataupun
hadits dengan berteguh terhadap esensi tujuan ekonomi Islam yaitu mewujudkan kebahagiaan
dan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat.

B. Tujuan Ekonomi Syariah

Ekonomi syariah memiliki tujuan yang berbeda dari ekonomi konvensional yang memiliki tujuan
utama meningkatkan keuntungan secara pribadi.

Dalam ekonomi syariah, tujuannya sejalan dengan tujuan dari syariat Islam itu sendiri, yaitu
mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat melalui suatu tata kehidupan yang baik dan
terhormat dan dapat bermanfaat untuk seluruh umat manusia.

Terdapat 4 tujuan utama dari ekonomi syariah, berikut adalah penjelasannya:

1. Menempatkan Ibadah kepada Allah Lebih dari Segalanya

Tujuan utama dari ekonomi syariah adalah kegiatan ekonomi yang dalam pelaksanaannya
dilakukan hanya semata-mata untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah.

Dengan diniatkan untuk ibadah maka kita akan mendapat dua hal sekaligus yaitu harta dan
pahala.

2. Menyeimbangkan Kehidupan Dunia dan Akhirat


Dalam ekonomi syariah, kehidupan akhirat tidak boleh dilupakan, karena kehidupan
sesungguhnya adalah di akhirat nanti.

Memang kita wajib bekerja dan mencari uang untuk kebutuhan hidup, namun hal itu tidak boleh
membuat kita lupa akan akhirat justru harus menambah kepekaan dan ketaatan kita akan Allah.

20
Inilah golongan yang ingin dicetak oleh ekonomi syariah yang bisa menyeimbangkan antara
kehidupan dunia dan akhiratnya.

3. Meraih Kesuksesan Perekonomian yang Diperintahkan Allah


Ekonomi syariah menjunjung nilai sosial, sehingga semua orang berhak mendapatkan dan
merasakan sebuah keakmuran dan bebas untuk berkreasi.

Pada dasarnya, prinsip ekonomi syariah adalah mementingkan kemaslahatan umat bukan
mudharat, sehingga tujuan sebenarnya bagi ekonomi syariah adalah untuk keselamatan
keyakinan agama, keselamatan jiwa, keselamatan akal, keselamatan keluarga dan keturunan,
serta keselamatan harta benda.

4. Menghindari Kekacauan dan Kerusuhan


Salah satu tujuan dari ekonomi syariah adalah membentuk suatu pemerintahan yang mampu
mengatur perekonomian secara baik, benar dan adil.

Agar semua masyarakat bisa merasakan keadilan dan kesejahteraan di manapun mereka
berada.Tidak usah diragukan lagi, ekonomi syariah cocok untuk siapa saja. Dengan gabungan
nilai-nilai islam, sistem ekonomi ini menjadi sempurna dengan tujuan-tujuan luhur yang
dimilikinya.Inilah yang membedakan ekonomi syariah dengan ekonomi yang lainnya. Meskipun
tuntutan zaman yang semakin keras, ekonomi syariah tetap pada keteguhannya yaitu
mempertahankan nilai-nilai islam yang ada di dalamnya. Kekuatan dari ekonomi syariah adalah
dasar hukum yang digunakannya atau yang menjadi acuannya.

C. Prinsip Ekonomi Syariah

Dalam pelaksanaan ekonomi syariah, harus terdapat fondasi yang berfungsi sebagai
landasan dan mampu menopang segala bentuk kegiatan ekonomi guna mencapai tujuan mulia.

Dalam bukunya yang berjudul Hukum Ekonomi Syariah (2009), Zainuddin Ali
memaparkan 3 prinsip dasar dalam ekonomi syariah. Berikut adalah penjelasan ketiganya:

21
1 Tidak Melakukan Penimbunan (Ihtikar)
Definisi dari ihtikar adalah tindakan pembelian barang dagangan dengan tujuan untuk menahan
atau menyimpan barang tersebut dalam jangka waktu yang lama, sehingga barang tersebut
dinyatakan barang langka dan berharga mahal.

2 Tidak Melakukan Monopoli


Monopoli adalah kegiatan menahan keberadaan barang untuk tidak dijual atau tidak diedarkan di
pasar, agar harganya menjadi mahal. Kegiatan monopoli merupakan salah satu hal yang dilarang
dalam Islam, apabila monopoli diciptakan secara sengaja dengan cara menimbun barang dan
menaikkan harga barang.

3 Menghindari Jual-Beli yang Diharamkan


Kegiatan jual-beli yang sesuai dengan prinsip Islam, adil, halal, dan tidak merugikan salah satu
pihak adalah jual-beli yang sangat diridhai oleh Allah SWT.

Sementara itu, Sudarsono lewat bukunya Konsep Ekonomi Islam: Suatu Pengantar (2002)
menyusun 8 prinsip yang lebih meluas dalam pelaksanaan ekonomi syariah, yaitu:

1. Seluruh sumber daya yang ada di bumi dipandang sebagai pemberian atau titipan dari
Allah SWT kepada manusia.
2. Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3. Kekuatan penggerak utama ekonomi syariah adalah kerja sama.
4. Ekonomi syariah menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir
orang saja.
5. Ekonomi syariah menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan
untuk kepentingan banyak orang.
6. Pelaku ekonomi khususnya orang Muslim harus takut kepada Allah SWT dan hari
penentuan di akhirat nanti.
7. Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).
8. Islam melarang riba dalam segala bentuk.

22
D. Manfaat Ekonomi Syariah

Dalam perspektif keyakinan seorang muslim, setiap aktivitas yang didasarkan pada tuntunan
syariah akan membawa manfaat bagi kehidupannya.

Pengamalan ekonomi syariah jelas mendatangkan banyak manfaat yang besar bagi umat Islam
itu sendiri, di antaranya:

1. Keberkahan

Menerapkan dan mengamalkan ekonomi syariah akan mendapatkan keuntungan dunia dan
akhirat.Salah satu keunggulan dari ekonomi syariah adalah keberkahan.Dalam praktiknya,
seberapapun besarnya harta atau pendapatan yang Anda terima maka akan selalu cukup dengan
kebutuhan yang ditanggung.

2. Tanpa Ada Pihak yang Dirugikan


Dengan mempraktikan ekonomi berdasarkan syariah Islam, pelaku ekonomi akan mendapatkan
nilai ibadah sekaligus menjalankan keadilan.Sistem pembagian keuntungan ekonomi syariah
ditetapkan dengan sistem bagi hasil yang telah disepakati semua pihak.

3. Distribusi Merata
Dalam skala makro dapat dipastikan penerapan ekonomi syariah akan memeratakan distribusi
pendapatan dan kekayaan seperti halnya era Abdullah Ibnu Umar. Dari sinilah peran zakat, infaq,
dan sadaqah oleh negara kepada masyarakatnya.

4. Tahan terhadap Krisis


Banyak ahli yang telah mengakui salah satu keuntungan ekonomi syariah adalah mengurangi
kerentanan perekonomian akibat fenomena yang disebut sebagaidecoupling economy. Melalui
sistem bagi hasil, ekonomi syariah membuat tidak adanya jarak antara sektor keuangan dan
sektor riil.

23
5. ertumbuhan Entrepreneur Tanpa Riba
Sistem penerapan ekonomi syariah memiliki prinsip bagi hasil (lost and profit sharing) yang
merupakan implementasi keadilan dalam roda perekonomian.

Salah satu cerminannya adalah dalam produk-produk mudharabah dan musyarakahyang telah
diterapkan di Singapura dan Inggris.

24
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi bisa disimpulkan bahwa Komunikasi Bisnis adalah suatu proses pertukaran pesan
atau berita buat mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja pada pada struktur & sistem
organisasi. Dalam kegiatan komunikasi usaha, pesan hendaknya nir hanya sekedar informatif
tetapi juga haruslah Persuasif, agar pihak lain bersedia mendapat suatu paham atau keyakinan
atau melakukan suatu perbuatan atau aktivitas.

Bisnis Syariah merupakan “ Serangkaian aktivitas bisnis dalam berbagai


bentuknya(yang tidak di batasi),Namun di batasi dalam cara perolehan dan pendayaan hartanya
(ada aturan halal dan haram). Dalam arti, Pelaksanaan bisnis harus tetap berpegang pada
ketentuan syariat (aturan-aturan dalam Al-Quran Dan Al-Hadits ). Dengan demikian syariat
merupakan nilai utama yang menjadi paling strategis maupun taktis bagi pelaku kegaiatan
ekonomi (bisnis).

3.2 Saran

Sebagai penyusun saya merasa masih ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini
baik dalam segi penyusunan makalah, sumber informasi, dan penataan bahasa yang tertuang
dalam makalah. Beberapa hal diatas merupakan hal-halyang mempengaruhi isi dari makalah
yang penulis susun. Maka, kritik dan saran terbuka bagi pembaca kepada penulis atas isi
makalah yang penulis susun. Dengan ini penulis mengucap terima kasih atas atensi pemabca
dalam membaca makalah yang saya susun ini.

25
DAFTAR PUSTAKA

https://www.jurnal.id/id/blog/2017/pengertian-tujuan-dan-contoh-etika-bisnis-dalam-
perusahaan
Ahmad, Mustaq Etika Bisnis dalam Islam. (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar)2001
Badroen, Faishal dkk. Etika Bisnis Dalam Islam,(Jakarta : Kencana) 2007
Karim, Adiwarman, Ekonomi Islam, Suatu Kajian Ekonomi Makro, (Jakarta: IIIT
Indonesia)2002
Karim, M. Rusli Berbagai Aspek Ekonomi Islam, (Yogyakarta : PT. Tiara Wacana)1992
Suseno, Franz Magnis. Etika Bisnis : dasar Dan Aplikasinya, (Jakarta : Gramedia)1994
Taufik Abdullah, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi.(Jakarta: LP3ES)1982
Zubair, Achmad Charris. Kuliah Etika, (Jakarta : Rajawali Press)1995

Syekh Abi Husain ibu Mas’udi, Tafsir Baidhawi- Anwar Tanzil wa Asraril Takwil, Cairo: Maktabah
Taufiqiyah, t.t,

Imam Suyuthi dan Imam Jalaluddin, Hasyiah Sawi ala Jalalain, Bairut Libanon: Darul Fikri, 2014

Hafiz Ibnu Katsir, Tafsir Qur’an al-‘Adhim Juz 4, Qahirah: Darul Hadis, 2011.
Harjani Hefni, Kamunikasi Islam, Jakarta: Prenadamedia group, 2015.

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Bandung: Gema Risalah Press, 1992.

Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.

John Vivian, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008
Jalaluddin rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Kedua, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014

26

You might also like