You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan


yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat
pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan
kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan
tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat.

Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para


penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai
kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar
pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan dan
para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas pengelolaan
pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam melakukan
pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang pendidikan.
Penyusunan dan pengembangan kurikulum tidak bisa dilakukan secara
sembarangan. Dibutuhkan berbagai landasan yang kuat agar mampu dijadikan
dasar pijakan dalam melakukan proses penyelenggaraan pendidikan, sehingga
dapat memfasilitasi tercapainya sasaran pendidikan dan pembelajaran secara lebih
efektif dan efisien.

Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting bagi berlangsungnya


pendidikan. Kurikulum menurut komponen-komponen seperti tujuan, isi, struktur
program, organisasi dan proses belajar mengaja. Oleh karenanya kurikulum
pendidikan harus ada.

Pendidikan sebagai sebuah wadah proses tentunya memiliki tujuan, seperti


dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan di Indonesia
adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan

1|Page
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusi yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”. Untuk dapat mewujudkannya tersebut perlu disusun kurikulum sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan baik di tingkat pra sekolah, SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi.

Tanpa adanya kurikulum maka pendidikan kan morat-marit, tidak tahu


kemana arah yang akan dicapai. Tetapi dengan adanya kurikulum akan
mempermudah untuk melaksanakan dan mengimplementasikan kurikulum dalam
kegiatan belajar mengajar. Kurikulum akan sangat bermanfaat bagi kepala sekolah
untuk dapat mengembangkan sekolah, kemudian guru untuk memperlancar
belajar mengajar di kelas, penulis buku ajar dalam menyusun buku sehingga
sesuai dengan kurikulum serta masyarakat sebagai pengguna output dari
kurikulum.

1.2 Rumusan Masalah

Penulis telah menyusun beberapa masalah yang akan dibahas dalam


makalah ini sebagai batasan dalam pembahasan. Beberaoa masalah tersebut antara
lain:

a. Apa definisi dari kurikulum?


b. Apa saja fungsi dan?
c. Apa saja tujuan dari kurikulum?

1.3 Tujuan

Melalui pemaparan topik ini mahasiswa diharapkan:

a. Mampu menjelaskan definisi kurikulum


b. Mampu menjelaskan fungsi dan tujuan dari kurikulum
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh antara lain:

2|Page
a. Dapat mengetahui definisi kurikulum
b. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan dari kurikulum

3|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Jadi,
kurikulum bukan hanya dokumen yang berisi tujuan dan garis bersar program
pengajaran akan tetapi akan berarti setelah diterjamahkan secara relevan dalam
bentuk proses belajar mengajar sebagai bentuk operasional system kurikulum.

Pengertian Kurikulum Menurut Definisi Para Ahli, antara lain:

a. Menurut Daniel Tanner dan Laurel Tanner, pengertian kurikulum


adalah pengalaman pembelajaran yang terarah dan terencana secara
terstuktur dan tersusun melalui proses rekontruksi pengetahuan dan
pengalaman secara sistematis yang berada dibawah pengawasan
lembaga pendidikan sehingga pelajar memiliki motivasi dan minat
belajar.
b. Menurut Inlow (1966) : Pengertian kurikulum adalah usaha
menyeluruh dirancang khusus oleh sekolah dalam membimbing murid
memperoleh hasil dari pelajaran yang telah ditentukan.
c. Menurut Hilda Taba (1962) : Pengertian kurikulum sebagai a plan of
learning yang berarti bahwa kurikulum adalah sesuatu yang
direncanakan untuk dipelajari oleh siswa yang memuat rencana untuk
peserta didik. Dalam bukunya "Curriculum Development Theory and
Pratice".
d. Menurut Kerr, J. F (1968) : Pengertian kurikulum adalah sebuah
pembelajaran yang dirancang dan dilaksanakan dengan individu dan
berkelompok baik di luar maupun di dalam sekolah.
e. Menurut George A. Beaucham (1976) : Pengertian kurikulum adalah
dokumen tertulis yang mengandung isi mata pelajaran yang diajar

4|Page
kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin
ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari
f. Menurut Menurut Neagley dan Evans (1967) : Pengertian kurikulum
adalah semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak sekolah
untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada
kemampuan siswa yang paling baik
g. Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
h. Menurut Good V. Carter (1973) : Pengertian kurikulum adalah
kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang
dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor
i. Menurut Grayson (1978) : Pengertian kurikulum adalah suatu
perencanaan untuk mendapatkan pengeluaran (out-comes) yang
diharapkan dari suatu pembelajaran
j. Menurut Murray Print : Pengertian kurikulum adalah sebuah ruang
pembelajaran yang terencana diberikan secara langsung kepada siswa
oleh sebuah lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat
dinikmati semua siswa pada saat kurikulum diterapkan.
k. Menurut Crow and Crow : Pengertian kurikulum adalah rancangan
pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara
sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh
ijazah.

Komponen Kurikulum

Untuk komponen kurikulum ini memiliki 4 unsur yang


membentuk/penyusun kurikulum. 4 unsur komponen kurikulum ialah sebagai
berikut.

5|Page
a. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan karan berhasil atau tidaknya ssistem
pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai.
Tujuan pendidikan menurut permendiknas No.22 Tahun 2007 pada
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah ialah sebagai berikut.
1) Tujuan pendidikan dasar ialah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
2) Tujuan pendidikan menengah ialah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
3) Tujuan pendidikan menengah kejurusan ialah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan
keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
selanjutnya sesuai kejurusan.
4) Tujuan pendidikan institusional ialah tujuan pendidikan yang
dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran
disekolah.
b. Komponen Isi ( Bahan Pengajaran )
Kurikulum dalam komponen isi ialah suatu yang diberikan kepada
anak didik untuk bahan bakar belajar mengajar guna mencapai tujuan.
Kurikulum memiliki kriteria yang membantu perencanaan pada
kurikulum. Kriteria kurikulum ialah sebagai berikut.
1) Sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
2) Mencerminkan kenyataan sosial
3) Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
4) Menunjang tercapainya tujuan pendidikan
c. Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan
dan metode serta peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi

6|Page
dalam pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam
pembelajaran, mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan
mengatur kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi
pelaksanaan ialah pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyeluhan
kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan ini diperlukan pelaksanaan yang
baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang
merupakan tolak ukur dari program pembelajaran ( kurikulum ).
d. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum ialah memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar
peserta didik yang memiliki peranan penting dalam memberikan
keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan model
kurikulum sehingga dapat mampu mengetahui tingkat keberhasilan
suatu siswa dalam mencapai tujuannya.

2.2 Fungsi dan tujuan Kurikulum

Kurikulum sebagai program pendidikan yang telah direncanakan


mengemban peranan yang sangat penting bagi pendidikan. Apabila dianalisis
secara sederhana, paling tidak terdapat tiga jenis peranan kurikulum yang dinilai
sangat pokok, yaitu: Peranan Konservatif, Peranan Kreatif, Peranan kritis dan
evaluative.

a. Peranan Konservatif, menekankan bahwa kurikulum dapat diajadikan


sebagai sarana untuk mentransmisikan niali-nilai warisan budaya
masa lalu yang dianggap masih relevan dengan masa kini kepada anak
didik selaku generasi penerus.
Dengan demikian kurikulum bisa dikatakan konservatif karena
mentransmisikan dan menafsirkan warisan social kepada anak didik
atau generasi muda. Pada hakekatnya, pendidikan itu berfungsi untuk
menjembatani antara siswa selaku peserta didik dengan orang dewasa
didalam suatu proses pembudayaan yang semakin berkembang

7|Page
menjadi lebih kompleks. Dalam hal ini kurikulum menjadi sangat
penting, serta turut membantu dalam proses tersebut.
b. Peranan kreatif, perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek
lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Kurikulum melakukan kegiatan-
kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti menekankan bahwa
kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai
dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum
harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa
mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk
memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, serta cara berpikir baru
yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. Peranan Kritis dan Evaluative, peranan ini dilatarbelakangi oleh
adanya kenyataan bahwa niali-nilai dan budaya yang hidup dalam
masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan
nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada anak didik perlu disesuaikan
dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selai itu
perkembangan yang terjadi masa sekarang dan masa mendatang
belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Oleh karena itu peranan kurikulum tidak hanya mewariskan
nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru
yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untul menilai dan
memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan
diwariskan tersebut. Dalam hal ini kurikulum harus turut aktif
berpartisipasi dalam control atau filter social. Nilai-nilai social yang
tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntunan masa kini dihilangkan
dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.

Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta
didik untuk mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum
itu segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah, termasuk guru dan

8|Page
sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa,
disusun secara sistematis dan logis,diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah niat, rencana dan harapan.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat
enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis dalam
bukunya Principle of secondary Education (1981), yaitu:

a. Fungsi Penyesuaian (the adjust fine of adaptive function), karena


individu hidup dalam lingkungan , sedangkan lingkungan
tersebut senantiasa berubah dan dinamis, maka setiap individu harus
mampu menyesuaikan diri secara dinamis. Dan di balik lingkungan
pun harus disesuaikan dengan kondisi perorangan, disinilah letak
fungsi kurikulum sebagai alat pendidikan menuju individu yang well
adjusted.
b. Fungsi Pengintegrasian (the integrating function), mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu menghasilkan
pribadi-pribadi yang utuh. Dalam hal ini, orientasi dan fungsi
kurikulum adalah mendidik anak didik agar mempunyai pribadi yang
integral. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan bagian integral
dari masyarakat, pribadi yang integrasi itu akan memberikan
sumbangan dalam rangka pembentukan atau pengintegrasian
masyarakat.
c. Fungsi Perbedaan (the differentiating function), mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan individu anak didik. Pada prinsipnya,
potensi yang dimiliki anak didik itu memang berbeda-beda dan peran
pendidikanlah yang mengembangkan potensi-potensi yang ada,
sehingga anak didik dapat hidup dalam bermasyarakat yang senantiasa
beraneka ragam namun satu tujuan pembangunan tersebut. Jadi fungsi
kurikulum sebagai pembeda dapat dimulai dengan memprogram
kurikulum pendidikan yang relevan dan mengaplikasikannya dalam

9|Page
proses belajar-mengajar yang mendorong perbedaan anak didik
tersebut dapat berpikir kreatif, kritis dan berorientasi kedepan.
d. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function), mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
memepersiapakan anak didik agar mampu melanjutkan studi lebih
lanjut untuk suatu jangkau yang lebih jauh, baik itu melanjutkan ke
sekolah yang lebih tinggi maupun untuk belajar di masyarakat
seandainya ia tidak mungkin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Mempersiapkan kemampuan sangat perlu, karena sekolah tidak
mungkin memberikan semua apa yang diperlukan atau semua apa
yang menarik minat mereka.
e. Fungsi Pemilihan (the selective function), antara keperbedaan dan
pemilihan mempunyai hubungan yang erat.Pengakuan atas perbedaan
berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa
yang dinginkan dan menarik minatnya. Ini merupakan kebutuhan
yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga
kurikulum perlu diprogram secara fleksibel.
f. Fungsi Diagnostik (the diacnostic function), salah satu segi pelayanan
pendidikan adalah membantu dan mengarahkan para siswa agar
mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat
mengembangkan semua potensi yang dimiliki.Ini dapat dilakukan
bila mereka menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki
melalui eksplorasi dan prognosa. Fungsi kurikulum dalam
mendiagnosa dan membimbing siswa agar dapat mengembangkan
potensi siswa secara optimal.
Fungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan anak didik
untuk dapat memahami dan menerima potensi dan kelemahan yang
dimilikinya. Apabila anak didik sudah mampu memahami kekuatan
dan kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat

10 | P a g e
mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau
memperbaiki kelemahannya.

Kurikulum dalam pendidikan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan
sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan
tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi,
kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara
kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:

a. Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan


nasional,
b. Kuriulum merupakan program yang harus dilaksanakan oleh guru dan
murid dalam proses belajar mengajar, guna mencapai tujuan-tujuan
itu,
c. Kurikulum merupakan pedoman guru dan siswa agar terlaksana proses
belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.

Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan

Kurikulum Bagi Sekolah yang Bersangkutan mempunyai fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai alat mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan


b. Sebagai pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah
tersebut, fungsi ini meliputi:
1) Jenis program pendidikan yang harus dilaksanakan
2) Cara menyelenggarakan setiap jenis program pendidikan
3) Orang yang bertanggung jawab dan melaksanakan program
pendidikan.

11 | P a g e
Fungsi kurikulum yang ada di atasnya

a. Fungsi Kesinambungan
Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang
dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan
kurikulm yang diselenggarakannya.
b. Fungsi Persiapan Tenaga
Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga
guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai
isi, organisasi, maupun cara mengajar.

Fungsi Kurikulum Bagi Guru

Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum sesuai dengan


kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembangan kurikulum dalam
rangaka pelaksanaan kurikulum tersebut.

Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah

Bagi kepala sekolah, kurikulum merupakan barometer atau alat pengukur


keberhasilan program pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah
dituntut untuk menguasai dan mengontrol, apakah kegiatan proses pendidikan
yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.

Fungsi Kurikulum Bagi Pengawas

Bagi para pengawas, fungsi kurikulum dapat dijadikan sebagai pedoman,


patokan, atau ukuran dan menetapkan bagaimana yang memerlukan
penyempurnaan atau perbaikan dalam usaha pelaksanaan kurikulum dan
peningkatan mutu pendidikan.

Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat

Melalui kurikulum sekolah yang bersangkutan, masyarakat bisa mengetahui


apakah pengetahuan, sikap, dan nilai serta keterampilan yang dibutuhkannya
relevan atau tidak dengan kurikulum suatu sekolah.

12 | P a g e
Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan

Instansi atau perusahaan yang mempergunakan tenaga kerja yang baik


dalamarti kuantitas dan kualitas agar dapat meningkatkan produktivitas.

13 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Fungsi kurikulum menjelaskan kepada kita bahwa kurikulum sangat


dominan dalam kesuksesan pendidikan. Dengan mengacu pada fungsi kurikulum,
seorang pendidik akan memiliki wawasan yang luas dalam menjalankan tugasnya.

Kurikulum mempunyai komponen-komponen penting yang saling berkaitan


dan menunjang untuk mencapai tujuan dari kurikulum dengan melaksanakan
fungsi dan peranan kurikulum.. Komponen tersebut diantaranya: komponen
tujuan, komponen isi, komponen media, komponen strategi dan komponen proses
belajar mengajar.

Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik,


terdapat enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis
yaitu Fungsi Penyesuaian, Fungsi Pengintegrasian, Fungsi Perbedaan, Fungsi
Persiapan, Fungsi Pemilihan, Fungsi Diagnostik

14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Idi. 2007. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktik. Yogyakarta:


Ar Ruzz Media. Hal 211

Ardiansyah, Rahmad. “Fungsi dan Peranan Kurikulum”. 18 Februari 2018.


http://www.idsejarah.net/2014/01/fungsi-danperanan-kurikulum.html?m=1

Artikelsiana. “Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli”. 18 Februari 2018.


http://www.artikelsiana.com/2015/02/pengertian-kurikulum-definisi-para-
ahli-kurikulum.html?m=1

Edukasi PPKN. “Kurikulum Nasional”. 18 Februari 2018.


http://www.edukasippkn.com/2016/07/pengertian-tujuan-komponen-dan-
fungsi.html?m=1

Harmadi. “Pengelolaan Pembelajaran”. 18 Februari 2018.


http://Eprints.ums.ac.id/27442/2/03

Sam, Hisam. “Penjelasan Kurikulum Beserta Fungsi, Tujuan, dan Komponennya”


18 Februari 2018. http://www.dosenpendidikan.com/penjelasan-kurikulum-
beserta-fungsi-tujuan-dan-komponennya/

Khusnaini, Ulfah. “Makalah Kurikulum”. 18 Februari 2018.


http://ulfahkhusnaini23.blogspot.com/2014/11/definisi-peran-fungsi-prinsip-
dan.html?m=1

15 | P a g e

You might also like