Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1|Page
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusi yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan YME. Berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab”. Untuk dapat mewujudkannya tersebut perlu disusun kurikulum sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan baik di tingkat pra sekolah, SD, SMP, SMA dan
perguruan tinggi.
1.3 Tujuan
2|Page
a. Dapat mengetahui definisi kurikulum
b. Dapat mengetahui fungsi dan tujuan dari kurikulum
3|Page
BAB II
PEMBAHASAN
4|Page
kepada peserta didik melalui berbagai mata pelajaran, pilihan disiplin
ilmu, rumusan masalah dalam kehidupan sehari-hari
f. Menurut Menurut Neagley dan Evans (1967) : Pengertian kurikulum
adalah semua pengalaman yang telah dirancang oleh pihak sekolah
untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada
kemampuan siswa yang paling baik
g. Menurut UU. No. 20 Tahun 2003 : Pengertian kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
h. Menurut Good V. Carter (1973) : Pengertian kurikulum adalah
kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang
dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor
i. Menurut Grayson (1978) : Pengertian kurikulum adalah suatu
perencanaan untuk mendapatkan pengeluaran (out-comes) yang
diharapkan dari suatu pembelajaran
j. Menurut Murray Print : Pengertian kurikulum adalah sebuah ruang
pembelajaran yang terencana diberikan secara langsung kepada siswa
oleh sebuah lembaga pendidikan dan pengalaman yang dapat
dinikmati semua siswa pada saat kurikulum diterapkan.
k. Menurut Crow and Crow : Pengertian kurikulum adalah rancangan
pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara
sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh
ijazah.
Komponen Kurikulum
5|Page
a. Komponen Tujuan
Kurikulum merupakan suatu sistem pembelajaran yang digunakan
untuk mencapai tujuan karan berhasil atau tidaknya ssistem
pembelajaran diukur dari banyaknya tujuan-tujuan yang tercapai.
Tujuan pendidikan menurut permendiknas No.22 Tahun 2007 pada
tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah ialah sebagai berikut.
1) Tujuan pendidikan dasar ialah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
2) Tujuan pendidikan menengah ialah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan keterampilan hidup
mandiri serta mengikuti pendidikan selanjutnya.
3) Tujuan pendidikan menengah kejurusan ialah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia dan
keterampilan hidup mandiri serta mengikuti pendidikan
selanjutnya sesuai kejurusan.
4) Tujuan pendidikan institusional ialah tujuan pendidikan yang
dikembangkan di kurikuler dalam setiap mata pelajaran
disekolah.
b. Komponen Isi ( Bahan Pengajaran )
Kurikulum dalam komponen isi ialah suatu yang diberikan kepada
anak didik untuk bahan bakar belajar mengajar guna mencapai tujuan.
Kurikulum memiliki kriteria yang membantu perencanaan pada
kurikulum. Kriteria kurikulum ialah sebagai berikut.
1) Sesuai, tepat dan bermakna bagi perkembangan siswa
2) Mencerminkan kenyataan sosial
3) Mengandung pengetahuan ilmiah yang tahan uji
4) Menunjang tercapainya tujuan pendidikan
c. Komponen Strategi
Kurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan
dan metode serta peralatan dalam proses belajar mengajar. Strategi
6|Page
dalam pembelajaran tergambar dari cara yang ditempuh dalam
pembelajaran, mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan
mengatur kegiatan baik umum maupun yang sifatnya khusus. Strategi
pelaksanaan ialah pengajaran, penilaian, bimbingan dan penyeluhan
kegiatan sekolah. Tercapainya tujuan ini diperlukan pelaksanaan yang
baik dalam menghantarkan peserta didik ke tujuan tersebut yang
merupakan tolak ukur dari program pembelajaran ( kurikulum ).
d. Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi dalam kurikulum ialah memeriksa tingkat
ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses dan hasil belajar
peserta didik yang memiliki peranan penting dalam memberikan
keputusan dari hasil evaluasi guna dalam pengembangan model
kurikulum sehingga dapat mampu mengetahui tingkat keberhasilan
suatu siswa dalam mencapai tujuannya.
7|Page
menjadi lebih kompleks. Dalam hal ini kurikulum menjadi sangat
penting, serta turut membantu dalam proses tersebut.
b. Peranan kreatif, perkembangan ilmu pengetahuan dan aspek-aspek
lainnya senantiasa terjadi setiap saat. Kurikulum melakukan kegiatan-
kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti menekankan bahwa
kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai
dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan
masyarakat pada masa sekarang dan masa mendatang. Kurikulum
harus mengandung hal-hal yang dapat membantu setiap siswa
mengembangkan semua potensi yang ada pada dirinya untuk
memperoleh pengetahuan-pengetahuan baru, serta cara berpikir baru
yang dibutuhkan dalam kehidupannya.
c. Peranan Kritis dan Evaluative, peranan ini dilatarbelakangi oleh
adanya kenyataan bahwa niali-nilai dan budaya yang hidup dalam
masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan
nilai-nilai dan budaya masa lalu kepada anak didik perlu disesuaikan
dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang. Selai itu
perkembangan yang terjadi masa sekarang dan masa mendatang
belum tentu sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Oleh karena itu peranan kurikulum tidak hanya mewariskan
nilai dan budaya yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru
yang terjadi, melainkan juga memiliki peranan untul menilai dan
memilih nilai dan budaya serta pengetahuan baru yang akan
diwariskan tersebut. Dalam hal ini kurikulum harus turut aktif
berpartisipasi dalam control atau filter social. Nilai-nilai social yang
tidak sesuai lagi dengan keadaan dan tuntunan masa kini dihilangkan
dan diadakan modifikasi atau penyempurnaan-penyempurnaan.
Secara umum fungsi kurikulum adalah sebagai alat untuk membantu peserta
didik untuk mengembangkan pribadinya ke arah tujuan pendidikan. Kurikulum
itu segala aspek yang mempengaruhi peserta didik di sekolah, termasuk guru dan
8|Page
sarana serta prasarana lainnya. Kurikulum sebagai program belajar bagi siswa,
disusun secara sistematis dan logis,diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum adalah niat, rencana dan harapan.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat
enam fungsi kurikulum sebagaimana yang dikemukakan Alexander Inglis dalam
bukunya Principle of secondary Education (1981), yaitu:
9|Page
proses belajar-mengajar yang mendorong perbedaan anak didik
tersebut dapat berpikir kreatif, kritis dan berorientasi kedepan.
d. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic Function), mengandung makna
bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus mampu
memepersiapakan anak didik agar mampu melanjutkan studi lebih
lanjut untuk suatu jangkau yang lebih jauh, baik itu melanjutkan ke
sekolah yang lebih tinggi maupun untuk belajar di masyarakat
seandainya ia tidak mungkin melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Mempersiapkan kemampuan sangat perlu, karena sekolah tidak
mungkin memberikan semua apa yang diperlukan atau semua apa
yang menarik minat mereka.
e. Fungsi Pemilihan (the selective function), antara keperbedaan dan
pemilihan mempunyai hubungan yang erat.Pengakuan atas perbedaan
berarti pula diberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa
yang dinginkan dan menarik minatnya. Ini merupakan kebutuhan
yang sangat ideal bagi masyarakat yang demokratis, sehingga
kurikulum perlu diprogram secara fleksibel.
f. Fungsi Diagnostik (the diacnostic function), salah satu segi pelayanan
pendidikan adalah membantu dan mengarahkan para siswa agar
mereka mampu memahami dan menerima dirinya sehingga dapat
mengembangkan semua potensi yang dimiliki.Ini dapat dilakukan
bila mereka menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimiliki
melalui eksplorasi dan prognosa. Fungsi kurikulum dalam
mendiagnosa dan membimbing siswa agar dapat mengembangkan
potensi siswa secara optimal.
Fungsi diagnostic mengandung makna bahwa kurikulum sebagai
alat pendidikan harus mampu membantu dan mengarahkan anak didik
untuk dapat memahami dan menerima potensi dan kelemahan yang
dimilikinya. Apabila anak didik sudah mampu memahami kekuatan
dan kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat
10 | P a g e
mengembangkan sendiri potensi kekuatan yang dimilikinya atau
memperbaiki kelemahannya.
Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia yang diharapkan sesuai dengan
tujuan yang diharapkan. Pendidikan suatu bangsa dengan bangsa lain tidak akan
sama karena setiap bangsa dan Negara mempunyai filsafat dan tujuan pendidikan
tertentu yang dipengaruhi oleh berbagai segi, baik segi agama, idiologi,
kebudayaan, maupun kebutuhan Negara itu sendiri. Dengan demikian, dinegara
kita tidak sama dengan Negara-negara lain, untuk itu, maka:
11 | P a g e
Fungsi kurikulum yang ada di atasnya
a. Fungsi Kesinambungan
Sekolah pada tingkat atasnya harus mengetahui kurikulum yang
dipergunakan pada tingkat bawahnya sehingga dapat menyesuaikan
kurikulm yang diselenggarakannya.
b. Fungsi Persiapan Tenaga
Bilamana sekolah tertentu diberi wewenang mempersiapkan tenaga
guru bagi sekolah yang memerlukan tenaga guru tadi, baik mengenai
isi, organisasi, maupun cara mengajar.
12 | P a g e
Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan
13 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
14 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
15 | P a g e