You are on page 1of 7

WASPADA MIOMA UTERI DALAM KEHAMILAN

Penelitian Marino (2004) di Italia melaporkan 73 kasus 6 mioma uteri dari 341 wanita

terjadi pada usia 30-60 tahun dengan prevalensi 21,4%. Penelitian Pradan (2006) di Nepal

melaporkan 137 kasus mioma uteri dari 1.712 kasus ginekologi dengan prevalensi 8%. Penelitian

Elugwaraonu (2013) di Nigeria(Departement Nursing Sciences, Ambros Alli University, Ekpoma

Edo State, Nigeria) terdapat 150 kasus mioma uteri dan 77 kasus terjadi pada wanita umur 40-49

tahun dengan prevalensi 51% dan 45 kasus terjadi pada wanita umur lebih dari 50 tahun dengan

prevalensi 30%. Angka kejadian mioma uteri di Indonesia ditemukan 11.70% pada semua

penderita kasus ginekologi yang dirawat dirumah sakit. Menurut data yang tersedia dari dinas

kesehatan daerah istimewah Yogyakarta, tercatat kasus mioma uteri mengalami peningkatan.

Dari data beberapa kabupaten yang tersedia, kasus mioma uteri pada tahun 2014 sebanyak 701

kasus dengan 529 kasus rawat jalan dan 172 rawat inap (Anonim, 2013).

Pengertian Mioma Uteri

Mioma uteri merupakan salah satu tumor jinak pada daerah rahim atau lebih tepatnya otot

rahim dan jaringan ikat disekitarnya. Tumor jinak ini berasal dari otot uterus dan jaringan ikat

yang menumpanginya. Mioma uteri dikenal juga dengan istilah fibromioma, leoimioma atau

fibroid .Mioma ini paling sering ditemukan pada wanita usia 35-45 tahun (kurang lebih 25%) dan

jarang ditemukan pada wanita usia kurang dari 20 tahun. Wanita yang sering melahirkan sedikit

kemungkinannya untuk perkembangan mioma ini dibandingkan dengan wanita yang tidakpernah

hamil atau hanya satu kali hamil. Statistik menunjukkan 60% mioma uteri berkembang phada

wanita yang tidak pernah hamil atau hanya satu kali hamil. Prevalensi meningkat apabila

ditemukan riwayat keluarga, ras dan nulipara. Mioma uteri terjadi pada 10% wanita ras kaukasia
dan 30% wanita kulit hitam. Predisposisi genetik dan faktor-faktor lingkungan (misalnya, variasi

hormon) dapat menjadi pencetusnya. Setelah menopause, mioma menyusut karena stimulasi

estrogen sudah menurun. Sekitar 1 dari 1000 kasus mioma merupakan leiomiosarkoma atau

karsinoma (Sinclair dalam sungkar, 2010).

Berikut ini beberapa bahaya dan dampak miom pada kehamilan, seperti (Anonim.2016) :

1. Keguguran

2. Pendarahan

3. Persalinan prematur

4. Kelainan letak plasenta

5. Kelainan letak janin

6. Terhalangnya jalan lahir

7. Lemahnya kontraksi rahim saat proses persalinan normal

8. Perdarahan setelah proses persalinan normal

9. Gangguan pelepasan plasenta janin saat persalinan normal

10. Kematian pada janin

Penyebab Mioma Uteri

Penyebab Mioma Menurut : (Husnul,2016)

Penyebab miom pada rahim sampai saat ini masih terus diteliti oleh para ahli. Mayoritas

ahli memperkirakan miom tumbuh karena tidak normalnya kerja hormon estrogen pada

penderita. Setiap hormon mempunyai peran tersendiri dalam tubuh kita. Tetapi karena kondisi

tubuh dan beberapa penyebab eksternal yang lain dapat mengakibatkan perbedaan efek hormon

estrogen pada wanita.


Pada masa produktif, miom tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu.Perkembangan

mencapai puncaknya biasanya pada masa kehamilan. Hal in terjadi karena produksi hormon

estrogen pada saat hamil meningkat dibanding biasanya. Tetapi berdasarkan pengamatan ternyata

miom semakin mengecil ketika wanita memasuki masa menopause.Hormon progesteron diduga

juga mempunyai peranan dalam pertumbuhan miom pada rahim.

Selain faktor hormonal, adanya jamur dan infeksi dalam rahim juga bisa menjadi

penyebab timbul dan tumbuhnya miom. Jamur dan infeksi ini juga bisa menjadi sebab timbulnya

kembali miom setelah dioperasi atau diangkat. Oleh karena itu sangat penting bagi wanita untuk

menjaga kebersihan organ reproduksinya.

Tanda Dan Gejala

Beberapa Tanda & Gejala (Sungkar,2016) :

1. perdarahan menstruasi yang berlebihan,


2. nyeri pelvis atau nyeri akibat penekanan massa tumor,
3. abortus berulang, infeksi dan infertilitas (Sinclair, 2010).

4. Nyeri perut saat haid

5. Haid tidak teratur

6. Nyeri panggul

7. Pada mioma yang sudah membesar dapat terjadi penekanan pada organ

disekitarnya, yang ditandai dengan, gangguan buang air besar (sembelit),

gangguan buang air kecil (sering berkemih), nyeri saat berhubungan seksual

8. Pada bagian perut dekat rahim terasa penuh dan membesar


9. Keluarnya mioma melalui leher rahim dengan gejala nyeri yang sangat hebat, luka

dan infeksi

10. Bendungan pembuluh darah vena daerah tungkai

11. Penimbunan cairan di rongga perut

12. Gejala anemia karena kehilangan banyak darah.

Mioma uteri yang menjadi leiomiosarkoma ditemukan hanya 0,32%-0,6% dari seluruh mioma

dan merupakan 50-75% dari semua sarkoma uterus (Prawirohardjo dalam sungkar, 2007).

Penanganan

Pengobatan Mioma Uteri Menurut: (Sungkar 2016)

Pengobatan mioma uteri dengan gejala klinik di Indonesia pada umumnya merupakan

tixndakan operasi histerektomy (pengangkatan rahim) atau pada wanita yang ingin

mempertahankan kesuburannya, miomektomi (pengangkatan mioma) dapat menjadi pilihan.

Namun Sebelum memutuskan tindakan penanganan, dokter akan mempertimbangkannya

berdasarkan letak miom di dalam rahim. Misalnya, di mulut rahim, di rahim itu sendiri, atau di

atas rahim. Selain itu, juga dilihat posisi miom terhadap otot rahim (endometrium). Di dekat, di

dalam, atau di luar jaringan otot rahim.

Miom yang tumbuh pada jaringan serosa rahim (mioma uteri subserosa) dapat diangkat saat

proses persalinan. Miom di jaringan mukosa rahim (mioma uteri submukosa) biasanya

menyebabkan banyak perdarahan saat haid, dan mengganggu penempelan janin di dinding rahim

serta pertumbuhan janin.

Pada umumnya, miom tidak berbahaya bagi kesehatan janin maupun proses tumbuh-

kembang janin yang tengah berlangsung. Karena itu, biasanya dokter kandungan tidak
menganjurkan tindakan pengangkatan miom selama wanita tersebut menjalani masa kehamilan.

Begitu juga dengan tindakan kuretase untuk mengangkat miom tidak anjurkan.

Hanya saja, bagi ibu hamil yang memiliki miom di dalam rahimnya, perlu berhati-hati

menjalani kehamilan selama rentang trimester pertama. Sebab, kehamilannya dapat terancam

keguguran. Ini dapat terjadi karena miom yang membesar dapat mendorong embrio yang sedang

tumbuh dan berkembang di dalam rahim, sehingga tidak mampu menempel dengan cukup kuat

pada dinding rahim. Kondisi ini yang menyebabkan janin berisiko mengalami keguguran. Selain

itu, resiko keguguran juga dapat terjadi apabila miom yang tumbuh di rahim letaknya sangat

berdekatan dengan plasenta atau bahkan saling bersentuhan secara langsung.(Sungkar, 2016)

Pencegahan

Beberapa cara pencegahan mioma pada kehamilan Menurut : (William,2015)

1. Hindari berbagai jenis makanan yang bisa memicu tumbuhnya miom, seperti:

a) Semua makanan yang mengandung lemak tinggi

b) Makanan dan minuman mengandung kafein

c) Semua bumbu penyedap dan garam (baca: bahaya MSG bagi ibu hamil – ibu hamil

makan makanan mengandung MSG)

d) Semua jenis gula refinasi atau pemanis (baca: bahaya pemanis buatan bagi janin dan

ibu hamil – bahaya pemanis buatan bagi ibu hamil)

e) Semua minuman yang mengandung alkohol, karbonasi dan kafein.

f) Semua jenis makanan dan minuman olahan.

2. Konsumsi semua jenis makanan yang bisa mencegah tumbuhnya miom, seperti:
a) Makanan dan minuman organik non proses

b) Semua jenis sayuran hijau seperti bayam, kol, kangkung, brokoli, sawi.

c) Semua jenis makanan yang mengandung beta karoten tinggi seperti ubi, wortel,

kentang, bayam dan kol.

d) Semua jenis makanan yang mengandung zat besi tinggi seperti lentil dan kacang-

kacangan.

e) Semua jenis biji-bijian utuh seperti gandum, oat, dan beras merah.

3. Biasakan untuk mengkonsumsi berbagai jenis makanan yang diolah dengan minyak sehat

seperti minyak canola, minyak zaitun dan minyak kelapa murni. Hindari konsumsi

makanan yang digoreng dengan minyak sawit atau minyak nabati yang tidak sehat.

4. Biasakan untuk mengelola berat badan yang sehat dengan cara mengkonsumsi makanan

yang sehat dan melakukan latihan secara rutin.

5. Biasakan untuk mengurangi berbagai paparan bahan kimia dalam makanan dan

lingkungan seperti tempat makan plastik dan lingkungan dengan pencemaran tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013.http://eprints.ums.ac.id/35918/4/BAB%20I.pdf. Diakses tanggal 15 agustus 2017.

Anonim. 2014. Masalah Kehamilan Miom.http://hamil.co.id/masalah


kehamilan/miom/penyebab-miom. Diakses tanggal 15 agustus 2017.

Anonim. 2015. Konsep Dasar Hamil Dengan Mioma Uteri.


https://www.scribd.com/document/259565152/Konsep-Dasar-Hamil-Dengan-Mioma-Uteri.
Diakses tanggal 15 agustus 2017.

Husnul.2016.Bahaya dan Dampak Miom Pada Kehamilanhttp://www.kolomherbal.com/bahaya


dan-dampak-miom-pada-kehamilan/.Diakses tanggal 15 agustus 2017.

Sungkar, Ali. 2016. Penangan Miom PadaKehamilan.http://www.ayahbunda.co.id/kehamilan-


tanya-jawab/penanganan-miom-pada-kehamilan. Diakses tanggal 15 agustus 2017.

Anonim.2017. Tanda dan Gejala Mioma Uteri.


http://www.obatpenyakitasmabronkial.rahasiaherbal.com/tanda-dan-gejala-mioma-uteri/ .
Diakses tanggal 15 agustus 2017.

Anonim. Waspada Mioma Uteri Pada Kehamilan. http://www.ayahbunda.co.id/kehamilan-gizi-


kesehatan/hamil3a-waspada-mioma-uteri-dan-kelainan-jantung. Diakses tanggal 15 agustus
2017.

You might also like