Professional Documents
Culture Documents
Kultum Istiqomah
Kultum Istiqomah
QS Al-Fushilat 30:
Jadi pada intinya, istiqomah adalah teguh, konsisten, mantap, tegak berdiri.
Tetap berjalan sesuai dengan tujuannya. Dalam kultum ini saya mengeksplorasi
lebih lanjut bahwa istiqomah itu tidak hanya dikaitkan kepada ibadah (ritual)
saja, tetapi juga termasuk dalam menjalankan amalan atau perbuatan yang baik
dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam prakteknya untuk istiqomah itu selalu saja ada gangguan, hambatan,
sehingga kita gagal untuk istiqomah. Shalat, misalnya, diganggu dengan ide-ide
untuk meninggalkannya. Dari pada shalat, lebih baik tidur. Atau shalat
menghabiskan waktu. Ada orang-orang yang mengatakan, yang penting kita baik,
tidak perlu shalat. Jangan terpengaruh. Istiqomah tetap mengerjakan shalat.
Untuk perbuatan baik yang bukan ibadah ritual misalnya, ada orang yang rajin
membersihkan sampah di lingkungannya, tetapi melihat orang lain tidak
melakukannya maka dia merasa beda sendiri. Akhirnya dia jadi malas untuk
melakukan pekerjaan yang baik itu. Untuk apa kita beberesih sementara orang
lain tidak? Nah itu dia. Semestinya kita tetap istiqomah dengan amalan baik ini.
Pertama, kita harus yakin dulu bahwa apa yang kita kerjakan itu merupakan hal
yang baik. Hal yang harus dilakukan. Jika kita tidak yakin, maka akan mudah
digoyah. Kita menjadi ragu ketika orang-orang mengabaikan atau mencemooh
apa-apa yang kita lakukan. Kita tetap istiqomah dengan agama kita.
Tentu saja kita harus terus berdoa agar tetap dapat istiqomah. Berusaha dan
berdoa.
“Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha
Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).”
Semoga kultum ini dapat menjadi pengingat kembali agar kita tetap istiqomah.
Semangat!