You are on page 1of 8

KONSEP SUPPLY CHAIN

Kompetisi antar perusahaan akhir-akhir ini tidak hanya sangat ketat sekali tetapi juga
terjadi antar banyak perusahaan dari banyak Negara. Untuk itu perusahaan-perusahaan
menempuh langkah-langkah seperti ‘continunous improvement process’ bahkan banyak yang
menempuh ‘business process reengineering’ (BPR).

Evolusi tantangan yang dihadapi perusahaan manufaktur

1970 Manufacturing, Mass production

1980 Quality SQC, TQM

1990 SCM dan e-SCM

Sebuah produk melewati proses yang panjang sebelum sampai ke tangan konsumen

Beberapa pengertian dari Supply Chain …

a. Supply chain (rantai pengadaan) adalah suatu sistem melalui mana suatu organisasi itu
menyalurkan barang produksi dan jasanya kepada para pelanggannya.
b. Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan yang bekerja secara bersama-
sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen
akhir/pelanggan. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah
(dibagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir).
c. seperangkat pendekatan digunakan untuk efisien mengintegrasikan pemasok, produsen,
gudang, dan toko-toko, sehingga barang yang diproduksi dan didistribusikan di jumlah
yang tepat, untuk lokasi yang tepat, pada waktu yang tepat, untuk meminimalkan biaya
operasional sementara tingkat kebutuhan pelayanan yang memuaskan

Konsep supply chain adalah konsep baru dalam melihat persoalan logistik. Melihat beberapa
pengertian diatas bahwa supply chain adalah logistics network. Dalam hubungan ini ada
beberapa pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai
kepentingan yang sama tersebut yaitu :

a. Suppliers
b. Manufacturer
c. Retail outlets
d. Customers

Dalam sebuah SC terdapat 3 aliran :

a. Material
b. Informasi
c. Uang/dana

Berikut ini struktur SC yang sederhana :


Berikut penjelasannya :

Chain 1 : Suppliers

Jaringan bermula dari sini yang merupakan sumber yang menyediakan bahan pertama, dmana
mata rantai penyaluran barang akan mulai. Bahan pertama in bisa dalam bentuk bahan baku,
mentah, bahan penolong, bahan daganngan, suku cadang dsb.

Chain 1-2: Suppliers ® Manufacturer

Rantai pertama dihubungkan dengan rantai kedua, yaitu manufacturer atau plans atau
assembler atau fabricator atau bentuk lain yang melakukan pekerjaan membuat, memfabrikasi,
mengasembling, merakit, mengkorversikan ataupun menyelesaikan barang (finishing).
Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah mmepunyai potensi untuk melakukan
penghematan. Misalnya, inventories bahan baku, bahan setengah jadi, dan bahan jadi yang
berada dipihak suppliers, manufacturer, dan tempat transit merupakan target untuk
penghematan ini. Tidak jarang penghematan sebesar 40% - 60% , bahkan lebih, dapat diperoleh
dari invetory carrying cost dimata rantai ini. Dengan menggunakan konsep supplier partnering
misalnya, penghematan ini dapat diperoleh.

Chain 1-2-3-4 : Suppliers ® Manufacturer ® Distribution ® Wholesaler

Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai harus disalurkan kepada
pelanggan. Walau tersedia banyak cara untuk penyaluran barang ke pelanggan, yang umum
adalah melalui distributor dan ini biasanya ditempuh oleh sebagian besar supply chain. Barang
dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor atau wholesaler atau pedagang
besar dalam jumlah besar dan pada waktunya nanti pedagang besar dalam jumlah besar dan
pada waktunya nanti pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada retails
atau pengecer.

Chain 1-2-3-4 : Suppliers ® Manufacturer ® Distribution ® Wholesaler ® Retail Outlets

Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gudang sendiri atau dapat juga menyewa dari
pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun arang sebelum disalurkan lagi ke pihak
pengecer. Sekali lagi disini ada kesempatan untuk memperoleh penghemtatan dalam bentuk
jumlah inventories dan biaya gudang, dengan car melakukan desain kembali pola-pola
pengiriman barang baik dari gudang manufacturer maupun ke toko pengecer (retail outlets)

Chain 1-2-3-4-5 : Suppliers ® Manufacturer ® Distribution ® Wholesaler ® Retail Outlets ®


Customers

Dari rak-raknya, para pengecer atau retails menawarkan barangnya langsung kepada para
pelanggan atau pembeli atau pengguna barang. Yang termasuk outlets adalah toko, warung,
toko serba ada, pasar swalayan, toko koperas, mal, club stores dss. Customer merupakan rantai
terakhir yang dilalui dalam supply chain dalam konteks ini sebagai end-user.

Sejak tahun 1980-an, telah dikembangkan istilah manajemen rantai pasok (supply chain
management, SCM). Istilah ini banyak digunakan, walaupun dengan beberapa kerancuan
pengertian.

Supply Chain Management

Pengertian dari beberap sumber mengenai Supply Chain Management (Manajemen Rantai
Pasok) :

a. Lambert (1998), menyatakan bahwa SCM merupakan integrasi atas proses-proses bisnis
dari pengguna akhir melalui pemasok awal yang menyediakan produk, jasa, dan informasi
yang memberikan nilai tambah bagi pelanggan.
b. Menurut Simchi-Levi (2002), SCM adalah suatu kumpulan pendekatan yang digunakan untuk
mengintegrasikan secara efisien antara pemasok, perusahaan manufaktur, pergudangan,
dan toko, sehingga barang diproduksi dan didistribusikan pada kuantitas, lokasi, dan waktu
yang benar, untuk meminimumkan biaya-biaya pada kondisi yang memuaskan kebutuhan
tingkat pelayanan.
c. Menurut Handfield (1999), SCM merupakan integrasi atas kegiatan-kegiatan dalam suatu
rantai pasok dengan hubungan yang diperbaiki, untuk mencapai suatu keunggulan bersaing
yang berkelanjutan.
d. Chopra & Meindl (2001), berpendapat bahwa SCM mencakup manajemen atas aliran-aliran
diantara tingkatan dalam suatu rantai pasok untuk memaksimumkan keuntungan total.
Supply Chain Management adalah manajemen terhadap aliran antar dan diantara tahapan
supply chain untuk memaksimalkan profitabilitas keseluruhan supply chain

DALAM KENYATAANNYA KITA BERHADAPAN DENGAN SEBUAH NETWORK


(JARINGAN) BUKAN SEBUAH RANTAI

(Chopra & (Chopra & Meindl Meindl, 2001)

SCM merupakan konsep yang semakin penting pada era perdagangan bebas dan globalisasi.
Dalam era tersebut, persaingan bukan lagi produk melawan produk atau perusahaan melawan
perusahaan akan tetapi lebih kepada rantai pasok (supply chain) melawan rantai pasok.

Misalnya, Supply chain dari pabrik kertas :

· Awal supply chain adalah hutan kayu yang menghasilkan bahan untuk kertas, atau gudang
bahan yang didaur ulang yang mengawali proses pembuatan kertas.

· Bahan baku kertas perlu dilengkapi dengan bahan penolong agar bahan baku dapat
diproses menjadikerjtas. Bahan penolongnya banyak sekali, misalnya air yang melimpah,
bahan kimia yang sangat banyak jenisnya, plastik dan alat pengikat untuk packaging dsb.

· Disamping itu, pabrik kertas banyak menggunakan berbagai jenis peralatan dan puluhan
ribu jenis material serta suku cadang, yang awal supply chainnya adalah pabrik baja dan
pabrik pembuat peralatan material, dan suku cadang tersebut.
· Pokoknya ada puluhan dan mungkin ratusan suppliers dan suppliers-suppliers (sub-
suppliers) yang terlibat.
Disamping itu perlu juga diketahui berbagai sifat pergerakan supply chain untuk berbagai
inventory.

Beberapa jenis inventory yaitu:

1. Barang baku (raw materials)

a. Mata rantai pertama ada dipabrik pembuat bahan baku dan mata rantai terakhir
ada di pabrik pembuat finished product (bukan dikonsumen akhir)

b. Barang baku ini di pabrik pembuat finished product digabung dengan bahan
penolong dan teknologi tertentu diolah menjadi bahan setengah jadi dan bahan
jadi
2. Barang setengah jadi (semi finished product)
a. Permulaan mata rantai ada dipabrik pembuat bahan jadi. Bahan setengah jadi
adalah hasil dari proses bahan baku.

b. Bahan setengah jadi dapat langsung diproses di pabrik yang sama menjadi bahan
jadi, tetapi dapat juga dijual kepada konsumen sebagai komoditas.
3. Barang jadi (finished product)
a. Permulaan mata rantai bahan jadi ada di pabrik pembuatnya, sebagai hasil dari
pengolahan bahan baku menjadi bahan setengah jadi tadi.
b. Akhir mata rantai ada dikonsumen akhir pengguna atau pembeli hasil produksi
tersebut.
4. Materials dan suku cadang (MRO = Materials for maintenance, repair and operation)
a. Inventory yang digunakan untuk menunjang pabrik pembuat barang jadi
tersebut, yaitu untuk maintenance, repair, dan operasi peralatan pabriknya.
b. Mata rantai bermula dari pabrik pembuat material MRO tadi dan berakhir
diperusahaan pembuat barang jadi tersebut, sebagai final user (manufacturer).
5. Barang komoditas / commodity
a. Inventory jenis ini adalah barang yang dibeli oleh perusahaan tertentu sudah
dalam bentuk barang jadi dan diperdagangkan dalam arti dijual kembali kepada
konsumen.
b. Diperusahaan tersebut, barang ini dapat diproses lagi, misalnya diganti
bungkusnya atau diperkecil kemasannya, tetapi dapat juga dijual lagi langsung
dalam bentuk asli seperti saat dibeli.
c. Mata rantai inventory jenis bermula dari pabrik pembuat komoditas tersebut
dan berakhir pada konsumen akhir pengguna barang tsb.
6. Barang Proyek
a. Inventory jenis ini adalah material dan suku cadang yang digunakan untuk
membangun proyek tertentu, misalnya membuat pabrik baru.
b. Mata rantai panjangnya hampir sama dengan MRO materials, jadi bermula dari
pabrik pembuat barang-barang tersebut dan berakhir di perusahaan pembuat
barang jadi yang dimaksud.
Contoh : Supply Chain Dell Computer

a. Ketika customer membeli secara online dari Dell Computer, supply chain yang terlibat;
– Pelanggan
– Web site Dell menerima order pelanggan
– Pabrik perakitan Dell
– Pemasok Dell

b. Setelah mendapatkan produk yang dipilih, pelanggan memasukan informasi order dan
membayar. Customers dapat melihat pada Web site untuk mengecek status order
c. Dell’s assembly plant memenuhi customer’s order
d. Dell Computer menerima komponen dari beberapa suplier dan memasok produk melalui
beberapa transportasi
e. Dell computer tidak memiliki retailer, wholesaler and distributor

Atau di mana seorang pelanggan membeli secara online dari Dell Computer, supply chain
mencakup pelanggan, website Dell yang mengambil order, perangkai komponen Dell, dan
semua supplier Dell. Website itu menyediakan pelanggan informasi harga, ragam produk, dan
ketersediaan produk. Setelah memilih, pelanggan memasukkan informasi order dan membayar
produk. Pelanggan bisa kembali lagi ke website untuk mengecek status order.

Contoh ini mengilustrasikan bahwa pelanggan adalah bagian dari kesatuan supply chain. Tujuan
utama setiap supply chain adalah memenuhi kebutuhan pelanggan, di mana dalam prosesnya
ada proses penghasilan keuntungan. Supply chain dimulai dengan order pelanggan dan diakhiri
dengan pemb9ayaran dari pelanggan.
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DENGAN INTERNET
Era e-commerce telah mengubah cara berbisnis dan demikian juga penggunaan internet dapat
sangat membantu dalam supply chain management. Dalam bidang logistik, kalau dulu aliran barang
lebih difokuskan pada aliran barang secara linier dalam satu perusahaan atau organisasi, maka dalam
supply chain management, seolah-olah ada mata di atas yang mengatur dan mengawasi jaringan aliran
barang yang tidak lagi harus lurus atau linier. Pabrikan atau manufacturer kini dengan mudah dapat
berhubungan dengan banyak pihak tanpa harus bepergian sama sekali. Demikian pula pengaturan aliran
barang dapat dilakukan dari satu tempat tertentu. Dengan menggunakan internet, yaitu tanpa harus
mengembangkan sistem jaringan komputer sendiri, sebuah supermarket misalnya dapat mengetahui
banyak stock barang di setiap pemasoknya atau di setiap toko atau gudangnya. Demikian pula untuk
memuaskan konsumen, barang dapat dicari melalui internet (search engine) ke pelbagai pemasok
(supplier).

Supply chain management (SCM) seperti contoh diatas sudah mencakup antar SCM, jadi tidak
hanya satu rangkaian mata rantai, tetapi sudah gabungan dari beberapa rangkaian mata rantai (Gambar
dibawah ini).

contoh perusahaan yang baru-baru ini mengembangkan SCM dalam organisasinya ialah
perusahaan penerbangan Garuda Indonesia. Bagi BUMN ini, pengembangan SCM sangat membantu
dalam penjualan tiket. Pola penjualan tiket di perusahaan penerbangan nasional ini kini tidak lagi
menggunakan jalur linier pusat penjualan tiket-biro-konsumen.

supplier manufacturer distributor retailerconsumer

tugas 1.
Diskusikan buat ilustrasi perusahaan dalam menerapkan Suply chain pada proses operasional
produksinya

You might also like