You are on page 1of 2

Sumber: Penyakit Tetanus – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan - MediskusOMEPENYAKIT

Penyakit Tetanus – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan Oleh dr. Ahmad Muhlisin Penyakit
Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yang menghasilkan racun
neurotoxin yang menyerang saraf sehingga dapat membuat kontraksi otot yang menyakitkan
terutama otot rahang dan leher serta dapat mempengaruhi otot-otot pernafasan sehingga dapat
mengancam jiwa. Penyebab Penyakit Tetanus Seperti telah disinggung sebelumnya bahwa
penyebab penyakit tetanus adalah bakteri. Bakteri penyebab tetanus adalah Clostridium tetani,
yang secara alami ditemukan di tanah, debu dan kotoran hewan. Merupakan sejenis bakteri
yang hanya dapat tumbuh dan berkembang pada situasi lingkungan yang kurang oksigen
(anaerob). Ketika bakteri ini memasuki luka yang dalam (miskin oksigen), spora bakteri dapat
menghasilkan toksin yang kuat, yang disebut tetanospasmin. Secara aktif toksin ini akan
mengganggu neuron motorik, yaitu saraf yang mengendalikan pergerakan otot manusia. Efek
racun pada neuron motorik yaitu menyebabkan kekakuan otot dan kejang yang menjadi tanda-
tanda utama dan gejala tetanus. Gejala Penyakit Tetanus Tanda dan gejala tetanus dapat
muncul kapan saja mulai dari beberapa hari sampai beberapa minggu setelah bakteri penyebab
tetanus masuk ke dalam tubuh melalui luka. Dengan rata-rata masa inkubasi tujuh sampai
delapan hari gejala tetanus baru muncul. Tanda-tanda dan gejala tetanus secara berurutan
adalah sebagai berikut: Spasme dan kaku pada otot rahang Dikuti kekakuan pada otot leher
Kesulitan menelan Otot perut menjadi kaku Kejang tubuh yang menyakitkan sampai tulang
punggung melengkung (epistotonus), berlangsung selama beberapa menit. Kejang ini biasanya
dipicu oleh kejadian kecil, seperti suara keras, sentuhan fisik atau cahaya Kematian dapat
terjadi karena kesulitan bernafas, lantaran otot-otot pernafasan tidak berfungsi normal. Tanda
dan gejala tetanus lainnya yang mungkin menyertai antara lain: Demam Berkeringat Tekanan
darah tinggi Denyut nadi atau jantung cepat Tetanus Neonatorum Tetanus juga dapat terjadi
pada bayi baru lahir sebelum berusia 1 bulan yang disebut tetanus neonatorum. Hal ini terjadi
karena alat-alat yang digunakan untuk persalinan (memotong tali pusar) tidak steril atau luka tali
pusar yang terkontaminasi, sedangkan bayi belum memiliki kekebalan terhadap tetanus, karena
sang ibu tidak melakukan imunisasi TT (tetanus toxoid), lebih lanjut silahkan baca : Imunisasi
TT pada Ibu hamil bayi dengan tetanus neonatorum Diagnosis Penyakit Tetanus Dokter
mendiagnosis penyakit tetanus berdasarkan pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan (luka pada
tubuh) dan riwayat imunisasi, serta tanda-tanda dan gejala tetanus yang khas yaitu kejang otot,
kekakuan dan nyeri seperti telah disebutkan di atas. Pemeriksaan laboratorium umumnya tidak
membantu diagnosis tetanus. Disamping itu ada pemeriksaan sederhana yang dapat dilakukan
untuk mendukung diagnosis tetanus, yaitu tes spatula. Tes ini dilakukan dengan cara
menyentuh dinding tenggorokan dengan spatula (semacam sendok), pada orang normal akan
memberikan reaksi mual dan menghindar, sedangkan pada penderita tetanus akan memberi
respon menggigit spatula dan menutup mulut. Pengobatan Penyakit Tetanus Karena belum
adanya obat tetanus yang cespleng, maka pengobatan terdiri dari perawatan luka, obat untuk
mengurangi gejala tetanus serta perawatan suportif. Perawatan luka untuk mencegah tetanus
Perawatan luka yang dimaskud yaitu membersihkan luka dengan baik, yaitu dilakukan dengan
cara menghilangkan kotoran, benda asing dan jaringan mati jika ada, terlebih pada luka yang
dalam dan kotor. Hal ini penting sebagai langkah awal untuk mencegah pertumbuhan spora
tetanus. Dalam sesi ini juga diperlukan pemberian suntikan vaksin TT (Tetanus Toxoid) untuk
yang mengalami luka dalam dan/atau kotor, jika suntik imunisasi TT terakhir lebih dari lima
tahun yang lalu atau tidak tahu kapan. Atau untuk jenis luka apapun yang terkontaminasi
dengan kotoran, kotoran hewan atau pupuk kandang, jika suntik imunisasi TT terakhir lebih dari
lima tahun yang lalu atau tidak tahu kapan. Obat Tetanus Antitoksin (Anti Tetanus Serum atau
ATS). Saat ini tersedi antitoksin tetanus, seperti tetanus immune globulin. Namun, antitoksin ini
hanya dapat menetralkan racun yang belum terikat jaringan saraf. Antibiotik. Antibiotik
diperlukan untuk membunuh bakteri penyabab tetanus, baik diberikan secara oral (diminum)
atau dengan suntikan (umumnya). Vaksin. Sekali mengalami tetanus tidak membuat seseorang
kebal terhadap serangan beriikutnya. Jadi, ia harus menerima vaksin tetanus untuk mencegah
infeksi tetanus di kemudian hari. Obat penenang. Dokter umumnya menggunakan obat
penenang kuat untuk mnegndalikan kejang otot, contohnya diazepam. Obat lain. Obat lain,
seperti magnesium sulfat (MgSO4) dan beta blockers tertentu, dapat digunakan untuk
membantu mengatur aktivitas otot tak sadar, seperti detak jantung dan pernafasan. Terapi
Suportif untuk Tetanus Pengobatan tetanus sering membutuhkan waktu yang lama sehingga
terkadang membutuhkan perawatan intensif. Karena obat penenang dapat menyebabkan
pernapasan dangkal, maka sangat mungkin perlu didukung sementara oleh alat bantu nafas
(ventilator). Itulah penjelasan ringkas mengenai penyakit tetanus. Ingat!! “mencegah lebih baik
daripada mengobati”
Sumber: Penyakit Tetanus – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan - Mediskus

You might also like