You are on page 1of 10

ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017]

PENGGUNAAN METILPREDNISOLON SEBAGAI PEREDA NYERI PADA


PASIEN NYERI PUNGGUNG BAWAH AKUT RAWAT JALAN RUMAH
SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA

Tiara Triasari1, Rizaldy Taslim Pinzon2


1Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma
2 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana

Korespondensi: tiaratriasari@gmail.com

ABSTRAK

Nyeri punggung bawah (NPB) akut merupakan penyakit umum dan


penyebab keterbatasan dalam bekerja maupun melakukan aktivitas sehari-hari
yang terjadi selama kurang dari 12 minggu atau terjadi selama 6 bulan dengan
interval tanpa nyeri. Pada penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa penambahan
metilprednisolon untuk terapi NPB tidak memberikan hasil yang baik bila
dibandingkan dengan tanpa metilprednisolon. Mengukur penurunan nilai VAS
serta mengidentifikasi outcome dan efek samping aktual yang terjadi pada
penambahan metilprednisolon pada pasien NPB akut di instalasi rawat jalan
rumah sakit Bethesda Yogyakarta. Observasional-analitik dengan rancangan
kohort. Subjek penelitian pada penelitian ini adalah pasien NPB akut yang
dikelompokkan berdasarkan jenis terapi yang diterima yaitu kelompok analgesik
nonsteroid dengan atau tanpa tambahan metilprednisolon 4 mg. Data diukur
dengan VAS (Visual Analog Scale), dan diidentifikasi dengan kuisioner subjektif
dan obyektif. Diperoleh 30 NPB akut yang terdiri dari 11 pasien laki-laki (36,67%)
dan 19 pasien perempuan (63,33%) dengan 40% pasien berusia >62 tahun,
46,67% 41-62 tahun, dan 13,33% pasien berusia 18-41 tahun. Sebanyak 15
pasien masuk dalam kelompok terapi NPB akut tanpa metilprednisolon dan 15
pasien masuk dalam kelompok dengan tambahan metilprednisolon 4 mg untuk
terapi NPB akut. Hasil analisis penambahan metilprednisolon 4 mg terhadap
pengurangan nyeri tidak terdapat perbedaan bermakna pada rata-rata penurunan
nilai VAS sebelum dan setelah terapi (p=0,253), outcome terapi berupa
pengurangan nyeri saat beraktivitas (p=0,589) dan menjelang atau saat tidur
(p=0,330), efek samping aktual pada kedua kelompok, dan rata-rata selisih nilai
VAS pada tiga kelompok berdasarkan regimen dosis metilprednisolon tidak
berbeda bermakna (p=0,792). Penambahan metilprednisolon untuk terapi NPB
akut dapat menurunkan nilai intensitas nyeri, tercapainya outcome terapi, dan
tidak terdapat perbedaan efek aktual namun tidak berbeda bermakna dengan
terapi NPB akut tanpa metilprednisolon.

Kata kunci: Nyeri Punggung Bawah, Metilprednisolon

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 467


[VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017] ISSN : 2460-9684

THE USE OF METHYLPREDNISOLONE AS A PAIN RELIEVER IN


ACUTE LOW BACK PAIN PATIENTS AT AMBULATORY DEPARTMENT
BETHESDA HOSPITAL YOGYAKARTA

Tiara Triasari1, Rizaldy Taslim Pinzon2


1Facultyof Pharmacy Sanata Dharma University
2Medical School of Duta Wacana Christian University

Correspondence: tiaratriasari@gmail.com

ABSTRACT

Acute low back pain (LBP) is a pain commonly known as the major cause of
working and daily activities limitation that happened in less than 12 weeks or it
happened in 6 months with intervals without pains. In previous researches the
results of the use of methylprednisolone didn’t give any better results in reducing
low back pain compared to reducing low back pain without methylprednisolone. To
measure the reducing of VAS score, and to identify therapy outcomes and actual
side effects of acute low back pain patients in ambulatory department of Bethesda
Hospital Yogyakarta. Observational-analytic with cohort design. Subjects of this
research are acute low back pain patients that were divided into two groups based
on addition of methylprednisolone 4 mg in acute low back pain therapy. Data
measured with VAS (Visual Analog Scale) and identified with subjective and
objective questionnaire. Tthere were 11 male patients (36,67%) and 19 female
patients (63,33%) with 40% of them are on age >62 years old, 46,67% are 41-62
years old and 13,33% are 18-40 years old. Fifteen patients are in analgetic alone
group and 15 patients are in analgetic with addition of methylprednisolon 4 mg for
acute low back pain therapy group. Results of the addition of methylprednisolone
for pain reducing analysis not significantly different on the average of VAS scores
before and after taking methylprednisolone (p=0,253), the therapy outcomes on
reducing pain while doing an activity (p=0,589) and reducing pain before or at sleep
time (p=0,330), the side effects between two groups, and the average of VAS score
differences between the three groups that were divided based on the dose regimen
of Methylprednisolone (p=0,792) compared to the analgetic alone group in low back
pain therapy. The use of methylprednisolone for acute low back pain reduced the
average of pain intensities before and after therapy, achieved the therapy outcomes,
and there were no differences in side effects but the statistically not significant
different compared to the analgetic alone group in low back pain therapy.

Keywords: Low Back Pain, Corticosteroid, Methylprednisolone

468 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana


ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017]

PENDAHULUAN mediator inflamasi serta menurukan


permeabilitas vaskular pada daerah
Nyeri Punggung Bawah (NPB)
yang mengalami inflamasi.6
atau Low Back Pain (LBP) merupakan
Metilprednisolon
penyakit umum dan penyebab
diindikasikan untuk penekanan
keterbatasan dalam bekerja maupun
inflamasi dan kelainan hiper-
melakukan aktivitas sehari-hari.
sensitivitas, inflamasi bowel parah,
Nyeri punggung bawah (NPB) adalah
edema serebral disertai dengan
penyakit yang dapat menurunkan
keganasan, rematik, dan inflamasi
produktivitas penderitanya.1 Angka
kulit. Dosis metil-prednisolon untuk
kejadian NPB adalah 1 diantara 4
indikasi tersebut adalah 2-40
dewasa mengalami NPB dalam 1 hari
mg/hari secara peroral, sedangkan
selama rentang waktu 3 bulan atau
dosis dengan pemberian secara
mereka mengalami NPB sekali
intramuskular, intravena lambat
seumur hidupnya.2 Nyeri punggung
atau infus adalah 10-500 mg/hari.7
bawah yang terjadi selama kurang
Metilprednisolon mem-punyai waktu
dari 12 minggu atau kurang dari 3
paruh 18-36 jam dan dapat mencapai
bulan maka nyeri punggung tersebut
kadar plasma puncak (Cp max) dalam
masuk dalam nyeri punggung akut.
waktu minimal 1,1-2,2 jam.8
Nyeri punggung akut juga
Menurut Finckh, penggunaan
merupakan nyeri yang berulang
steroid pada pasien yang terdiagnosa
selama 6 bulan dengan adanya
sciatica efek terapi steroid tidak
interval tanpa nyeri.3 Populasi lanjut
berlangsung lama dan efek tidak
usia ataupun populasi produktif
teratur dalam beberapa hari.9 Pada
mempunyai faktor risiko untuk
penelitian yang dilakukan Friedman,
mengalami NPB.4 Nyeri punggung
et al, tentang penggunaan
bawah dapat disebabkan oleh
metilprednisolon pada pasien NPB
bermacam hal seperti kelainan pada
menunjukkan hasil bahwa pada
bagian tulang belakang, kelainan
kelompok plasebo dengan tambahan
kongenital, trauma minor, fraktur,
metilprednisolon mengalami per-
herniasis diskus intervertebralis,
baikan nilai nyeri dibanding
degeneratif, arthritis, tumor pada
kelompok kontrol stelah dilakukan
tulang primer, kelainan vaskular dan
terapi selama 1 bulan. Meskipun
sikap tubuh.5
rata-rata nilai intensitas nyeri pada
Obat-obat yang digunakan
kelompok plasebo dengan tambahan
untuk mengobati NPB adalah
metilprednisolon lebih baik, namun
golongan anti inflamasi, opiod,
uji statistik untuk intensitas nyeri
paracetamol dan muscle relaxant.
diperoleh p=0,10 (selang
Anti inflamasi yang diberikan
kepercayaan: 95%). Hasil penelitian
terdapat dua golongan yaitu obat anti
yang menunjukkan bahwa
inflamasi non steroid (OAINS) atau
penggunaan steroid berbeda tidak
non steroid anti inflamatory drugs
bermakna dibandingkan dengan
(NSAID) dan steroid.3 Kortikosteroid
kelompok kontrol mendukung tidak
merupakan golongan hormon steroid
digunakannya steroid sebagai terapi
yang sangat penting yang berefek
NPB di beberapa guideline.2
pada fisiologi manusia. Mekanisme
aksi kortikosteroid sebagai anti TUJUAN
inflamasi adalah dengan
Tujuan dari penelitian ini
menghambat sintesis asam
untuk mengukur efek metil-
arakidonat oleh pospolipid agar tidak
prednisolon dalam menurukan nyeri
membentuk prostaglandin dan
pada pasien NPB akut dan untuk
leukotrien untuk mengeluarkan
mengetahui efek samping dari

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 469


[VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017] ISSN : 2460-9684

penggunaan metilprednisolon pada menerima metilprednisolon sebelum-


pasien NPB akut di instalasi rawat nya namun tidak melanjutkan terapi
jalan rumah sakit Bethesda minimal 1 minggu. Kriteria inklusi
Yogyakarta. meliputi pasien dengan jenis kelamin
laki-laki maupun perempuan,
METODE PENELITIAN
usia>18 tahun, dan telah
Rancangan Penelitian terdiagnosis NPB akut, pasien
Jenis penelitian adalah menerima metilprednisolon untuk
observasional-analitik dengan racan- terapi farmakologi NPB akut untuk
gan kohort. Dalam penelitian ini pertama kalinya atau baru menerima
variabel bebas dibagi menajdi 2 metilprednisolon setelah menghenti-
kelompok yaitu kelompok terapi kan terapi minimal selama 1 minggu.
analgesik nonsteroid dan kelompok Kriteria eksklusi adalah pasien
terapi analgesik nonsteroid dengan dengan data rekam medik tidak
tambahan metilprednisolon. lengkap, tidak dapat difollow-up
Kelompok analgesik nonsteroid selama penelitian, tidak menyetujui
dengan metilprednisolon dibagi informed consent dan pasien telah
menjadi 2 kelompok berdasarkan rutin melakukan terapi dengan
regimen dosis pemberian metilprednisolon untuk penyakit lain.
metilprednisolon yaitu metil- Besar sampel minimal yang diperloeh
prednisolon 4 mg 2x/hari dan dengan meng-gunakan rumus adalah
metilprednisolon 4 mg 1x/hari. 11.
Variabel terikat adalah nilai VAS Perhitungan besar sampel
setelah terapi diberikan dan efek minimal menggunakan proporsi (p)
samping aktual pada pasien NPB 15,6% berdasarkan penelitian
akut di instalasi rawat jalan di rumah Rumawas dan Purba, dengan presisi
sakit Bethesda Yogyakarta. (e) yang diasumsikan peneliti sebesar
Subjek Penelitian 5% kesalahan yang dapat diterima
Subjek penelitian ini adalah dalam penelitian.10 Penelitian ini
pasien NPB akut dan menerima diambil 30 pasien NPB yang sesuai
metilprednisolon di instalasi rawat kriteria inklusi dan dibagi menjadi
jalan di rumah sakit Bethesda dalam 2 kelompok besar berdasarkan
Yogyakarta yang belum pernah terapi dimana masing-masing
mendapat terapi dengan metil- kelompok terdapat 15 subjek
prednisolon atau pasien yang penelitian.

Tabel 1. Deskripsi subjek Penelitian


Responden
Karakteristik
n %
Jenis kelamin
• Laki-laki 11 36,67
• Perempuan 19 63,33
Usia
• 18 - 40 tahun 4 13,33
• 41 - 62 tahun 14 46,67
• >62 tahun 12 40,00
Terapi
• Analgesik nonsteroid (kelompok 1) 15 50,00
• Analgesik nonsteroid +
metilprednisolon 4mg 1x/hari
(kelompok 2) 7 23,33

470 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana


ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017]

Responden
Karakteristik
n %
• Analgesik nonsteroid +
metilprednisolon 4mg 2x/hari
(kelompok 3) 8 26,67

Bahan dan Instrumen Penelitian untuk memperoleh data terkait


Bahan penelitian ini adalah riwayat penyakit, pengobatan yang
catatan dalam rekam medis diterima melalui electronic
elektronik (Electronic Medical Record) prescription, dan data pendukung
di poliklinik saraf instalasi rawat yang tidak dapat diambil langsung
jalan rumah sakit Bethesda dari pasien.
Yogyakarta yang berisi data subjektif Data dianalisis univariat
dan obyektif pasien yang diisi oleh untuk melihat karakteristik subjek
dokter, electronic prescription, dan penelitian. Kemudian dilakukan
data kunjungan pasien. Instrumen analisis bivariat untuk mengetahui
dalam penelitian ini adalah lembar hubungan antara jenis terapi dan
VAS (Visual Analog Scale), lembar regimen dosis terhadap penurunan
data obyektif pasien dan kuisioner nilai VAS, outcome dan efek samping
terkait outcome terapi dan efek aktual. Nilai VAS sebelum dan
samping aktual yang dialami pasien sesudah terapi pada masing-masing
setelah menjalani terapi. kelompok diuji dengan uji Wilcoxon
signed rank. Selisih nilai VAS pada
Persiapan Penelitian
kelompok besar dianalisis dengan uji
Ethical clearance untuk
Mann-Whitney U dan selisih nilai VAS
penelitian dikeluarkan oleh komisi
pada kelompok kecil (analgesik
etik penelitian Fakultas Kedokteran
nonsteroid, analgesik nonsteroid +
Universitas Kristen Duta Wacana
metilprednisolon 4mg 1x/hari, dan
Yogyakarta dan surat izin penelitian
analgesik nonsteroid + metil-
dikeluarkan oleh rumah sakit
prednisolon 4 mg 2x/hari) dianalisis
Bethesda Yogyakarta. Disiapkan
dengan uji Kruskal-Wallis. Data
lembar informed concent sebagai
nominal dianalisis dengan uji Fisher’s
bukti kesediaan responden untuk
Exact. Semua uji statististik
terlibat dalam penelitian.
dilakukan dengan perangkat lunak
Pengambilan dan Analisis Data SPSS versi 22 lisensi Universitas
Pengambilan data dilakukan Gajah Mada Yogyakarta.
dengan mengukur nilai VAS pada
HASIL
pasien NPB pada saat belum
menerima terapi dan 3-14 hari Karakteristik Subjek Penelitian
setelah menjalankan terapi, Subjek penelitian ini adalah 30
pengisian kuisioner outcome dan pasien NPB akut di poliklinik saraf
kejadian efek samping, dan pengisian Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta
data obyektif pasien terkait terapi. yang memenuhi kriteria inklusi yang
Pengukuran nilai VAS digunakan terdiri dari 11 pasien laki-laki dan 19
untuk mengukur nilai nyeri sebelum pasien perempuan. Subjek penelitian
dan sesudah terapi NPB. Pengisian dibagi menjadi 2 kelompok
kuisioner digunakan untuk berdasarkan terapi yang diterima
menghitung persentase angka yaitu kelompok analgesik nonsteroid
kejadian efek samping dan outcome (kelompok 1) dan kelompok analgesik
terapi. Data obyektif digunakan nonsteroid dengan tambahan

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 471


[VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017] ISSN : 2460-9684

Metilprednisolon 4 mg (kelompok 2). 2 adalah 40-75 tahun dengan rata-


Rentang umur pada kelompok rata umur pasien adalah
analgesik tanpa metilprednisolon 57,67±10,33 tahun. Rata-rata umur
adalah 29-83 tahun dengan rata-rata pada kedua kelompok berbeda tidak
umur pasien adalah 59,0±15,26 bermakna (p=0,819).
tahun. Rentang umur pada kelompok

Tabel 2. Karakteristik Subjek Penelitian


Kelompok terapi
Analgesik
Analgesik
Karakteristik nonsteroid + Nilai p
nonsteroid
metilprednisolon
4mg
Mean±SD Usia (tahun) 59,00±15,26 57,67±10,33 0,819**
Jenis Kelamin
• Jumlah Pasien ( L: P) 15 (5 : 10) 15 (6:9) 1,00*
Menerima OAINS
• Ya 9 6
0,466*
• Tidak 6 9
Menerima analgesik non-opioid
• Ya 9 6
0,466*
• Tidak 6 9
Menerima celecoxib
• Ya 2 0
0,483*
• Tidak 13 15
Menerima analgesik nonsteroid
lebih dari 1 golongan
• Ya 6 5 1,00*
• Tidak 9 10
Menerima antikonvulsan
• Ya 6 8 0,718*
• Tidak 9 7
Menerima antidepressan
• Ya 3 1 0,598*
• Tidak 12 14
Menerima muscle relaxant
• Ya 4 6 0,700*
• Tidak 11 9
*Signifikansi p<0,05 uji Fisher’s Exact
**Signifikansi p<0,05 uji Mann-Whitney U

Tabel 2 menunujukkan relaxant, antikonvulsan dan atau


perbandingan jenis kelamin pada menerima lebih dari sama dengan 2
kelompok analgesik nonsteroid dan jenis analgesik lain dianalisis dengan
analgesik nonsteroid dengan metil- uji Fisher’s Exact dan diperoleh nilai
prednisolon 4 mg adalah 5 : 10 dan p>0,05.
6:9 dengan nilai p yang diperoleh
dengan uji Fisher’s Exact adalah
(p=1,00) . Terapi lain yang diterima
pasien selain golongan analgesik
seperti antidepressan, muscle

472 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana


ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017]

Hubungan Kelompok Terapi Kejadian efek samping pada kedua


terhadap Penurunana nilai VAS, kelompok tidak berbeda atau sama.
Outcome Terapi dan Efek Samping Satu dari 15 (6,7%) pasien pada
Aktual kedual kelompok mengalami kejadian
Analisis ini digunakan untuk efek samping gastrointestinal,
menentukan ada tidaknya hubungan sedangkan untuk kejadian efek
antara jenis kelompok terapi pada samping insomnia dan peningkatan
NPB akut dengan outcome terapi nafsu makan tidak ditemukan pada
(tabel 5) dan efek samping aktual kedua kelompok.
yang terjadi. Data nilai VAS pada 2 Hasil analisis hubungan terapi
kelompok besar dianalisis dengan uji dengan nilai VAS sebelum dan
Mann Whitney U dan data nilai VAS sesudah terapi pada kedua kelompok
pada 3 kelompok kecil diuji dengan dengan uji Wilcoxon signed rank
uji Kruskal-Wallis dengan batas nilai diperoleh nilai p<0,05. Hasil tersebut
signifikansi p<0,05. Data nominal menunjukkan bahwa terdapat
outcome terapi dan efek samping perbedaan rata-rata nilai VAS
aktual dianalisis dengan uji Fisher’s sebelum dan setelah terapi atau
Exact dengan batas nilai signifikansi pemberian terapi pada kedua
p<0,05. kelompok mempengaruhi intensitas
Tiga dari 15 pasien (20%) pada nyeri yang diukur dengan VAS.
kelompok analgesik nonsteroid Selisih nilai VAS untuk
dengan tambahan metilprednisolon pemberian regimen dosis metil-
cenderung merasakan tidak adanya prednisolon yang berbeda dianalisis
pengurangan nyeri saat beraktivitas dengan uji Kruskal-Wallis dan
dan 4 dari 15 pasien (26,67%) pada diperoleh nilai p=0,792 (tabel 6)
kelompok tersebut juga mengeluhkan dimana tidak ada pengaruh regimen
nyeri saat atau menjelang tidur dosis metilprednisolon yang
setelah menerima terapi, namun ditambahkan pada terapi NPB akut
analisis data dengan uji Fisher’s terhadap selisih nilai VAS sebelum
Exact diperoleh nilai p >0,05 untuk dan sesudah terapi.
kedua outcome terapi (tabel 4).

Tabel 3. Penurunan Nilai VAS


Rata-rata±SD nilai VAS
Kelompok Terapi Nilai p*
Sebelum Terapi Sesudah terapi
Analgesik nonsteroid 5,65±2,94 3,17±2,43 0,002
Analgesik nonsteroid
+ metilprednisolon 4 6,6 3±2,43 4,50±3,17 0,001
mg
*Signifikansi p<0,05 uji Wilcoxon signed rank

PEMBAHASAN besar dibandingkan dengan


kelompok NPB akut tanpa
Pada penelitian ini analisis
tambahahan metilprednisolon.
statistik untuk penurunan intensitas
Menurut Friedman, et al,
nyeri pada kedua kelompok tidak
penggunaan metilprednisolon tidak
menunjukkan perbedaan yang
memberikan perbaikan yang
bermakna. Penambahan metil-
signifikan atau berbeda bermakna
prednisolon sebagai pereda nyeri
pada pasien NPB akut dibandingkan
dapat menurunkan nyeri pada
dengan pasien NPB akut tanpa
kelompok pasien NPB akut namun
metilprednisolon.2
penurunan intenitas tidak lebih

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 473


[VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017] ISSN : 2460-9684

Intesitas diukur dengan VAS tidak terdapat kejadian peningkatan


pada hari ke-3 hingga hari ke-14 nafsu makan pada kelompok terapi
setelah pasien menerima terapi analgesik dengan tambahan
untuk NPB akut. Hal tersebut metilprednisolon 4 mg ataupun
didasarkan kepada profil kelompok analgesik tanpa pe-
farmakokinetik metilprednisolon nambahan metilprednisolon 4 mg.
yang dikombinasikan dengan obat Obat-obatan golongan steroid dapat
golongan lain. Profil farmakokinetik mensupresi slow-wave sleep (SWS)
dapat mempengaruhi pencapaian sehingga seseorang akan sulit untuk
efek dan timbulnya efek samping dari tidur atau insomnia.14
metilprednisolon. Efek samping jangka panjang
Menurut Casazza dan dari metilprednisolon seperti deposit
Evaniew, et al., penggunaan steroid lemak pada jaringan lemak pipi dan
dapat menimbulkan efek samping lengan, imunosupresif, thromboem-
seperti gangguan gastrointestinal boli, pendarahan gastrointenstinal,
akibat penggunaan golongan steroid osteoporosis, DM, dan hipertensi
dikarenakan mekanisme dari steroid tidak berpontesi untuk terjadi karena
yang menghambat asam arakidonat penggunaan metilprednisolon pada
oleh pospolipase sehingga tidak terapi NPB akut hanya diresepkan
terbentuk prostaglandin termasuk untuk 8-10 hari dengan dosis 4-8
prostaglandin 1 (PGE1) dan mg/hari. Penghentian metil-
prostaglandin 2 (PGE2) yang prednisolon untuk penggunaan
berfungsi sebagai pelindung kurang dari 7 hari tidak memerlukan
gastrointestinal. 11,12 Pada penelitian tapering off karena tidak terjadi
Friedman, tidak ada laporan supresi hipotalamus-pituitari-
mengenai gangguan gastrointestinal adrenal (HPA) dan kadar kostisol
pada kelompok dengan tambahan dalam darah akan kembali normal
metilprednisolon.2 Hasil pada dalam waktu 5-7 hari.8
penelitian ini menunjukkan pada Keterbatasan utama dari
kedua kelompok terapi tidak terdapat penelitian ini adalah kurangnya
perbedaan terhadap kejadian waktu melakukan pengamatan.
gangguan gastrointestinal setelah Walaupun jumlah sampel yang
menerima terapi (p=1,00). Gangguan digunakan tidak besar dan kriteria
nafsu makan juga dapat terjadi pada inklusi yang tidak terlalu ketat
penggunaan steroid. Steroid dapat namun waktu penelitian yang
mempengaruhi Gonadal Steroid terbatas mempengaruhi jumlah
Hormone (GSH) untuk menstimulasi sampel.
nafsu makan.13 Pada penelitian ini

Tabel 4. Perbandingan Nilai VAS pada 2 Kelompok terapi


Analgesik Analgesik Nonsteroid
Nilai p*
Nonsteroid + Metiprednisolon 4mg
Mean±SD VAS sebelum 5,65 ±2,94 6,6±2,43 0,519
terapi
Mean±SD VAS sesudah 3,17 ±2,43 4,50±3,17 0,271
terapi
Mean ±SD Selisih VAS 2,75 ±1,94 2,12 ±1,88 0,253
*Signifikansi p<0,05 uji Mann-Whitney U

474 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana


ISSN : 2460-9684 [VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017]

Tabel 5. Outcome Terapi dengan tambahan metilprednisolon 4 mg pada terapi NPB


Akut
Analgesik
Analgesik Nonsteroid +
Outcome Nonsteroid metilprednisolon Nilai p*
4 mg
n % n %
Mengurangi nyeri saat
beraktivitas
• Ya 14 93,3 12 80 0,589
• Tidak 1 6,7 3 20
Mengurangi nyeri menjelang/saat
beristirahat (tidur)
• Ya 14 93,3 11 73,3 0,330
• Tidak 1 6,7 4 26,7
*Signifikansi p<0,05 uji Mann-Whitney U

Tabel 6. Perbandingan terapi NPB Akut dengan Analgesik Nonsteroid, Analgesik


Nonsteroid + metilprednisolon 4 mg 1x/hari dan Analgesik Nonsteroid +
metilprednisolon 4mg 2x/hari.
Analgesik Analgesik
Analgesik Nonsteroid + Nonsteroid +
Nilai p
Nonsteroid metiprednisolon metiprednisolon
4mg 1x/hari 4mg 2x/hari
Mean ±SD
2,75 ±1,88 1,81±1,35 1,96±2,30 0,792
Selisih VAS
*Signifikansi p<0,05 uji Kruskal-Wallis

10

8
Analgesik
NILAI VAS

2 Analgesik +
Metilprednisolon
0
sebelum sesudah
Gambar 1. Grafik Rata-rata Nilai VAS Sebelum dan Sesudah Terapi

KESIMPULAN terapi NPB akut tanpa


metilprednisolon.
Ada penurunan nilai VAS pada
penambahan metilprednisolon pada DAFTAR PUSTAKA
terapi NPB akut di instalasi rawat
1. Patrianingrum, M., Oktaliansah,
jalan rumah sakit Bethesda
E., Surahman, E., Prevalensi dan
Yogyakarta. Penurunan nilai VAS dan
Faktor Risiko Nyeri Punggung
kejadian efek samping pada
Bawah di Lingkungan Kerja
penggunaan metilprednisolon
Anestesiologi Rumah Sakit Dr.
berbeda tidak bermakna dengan

Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana 475


[VOLUME: 02 – NOMOR 03 – September 2017] ISSN : 2460-9684

Hasan Sadikin Bandung, Jurnal Comparative Evaluation of The


Anestesi Perioperatif, Vol. 3, 2015 Effect of Diclofenac Sodium with
2. Friedman, BW., Esses, D., or without Per-Orally
Solorzano, C., Choi, HK., Cole, Administrated
M., Davitt, Bijur, et al, A Methylprednisolone on The
Randomized Placebo Controlled Sequelae of Impacted Mandibular
Trial of Single Dose IM Third Molar Removal: A cohort
Corticosteroid for Radicular Low randomized double blind clinical
Back Pain, NIH Public Access, trial, Indian Journal of Dentistry,
2008 vol.7, 2016
3. Piccoliori, G., Engl A., Gatterer, 9. Finckh A, et al., Short-Term
D., Sessa, E., Schimetten, J.I.D., Efficacy of Intravenous Pulse
Abholz, H.H., Management of low Glucocorticoids in Acute
back pain in general practice – is it Discogenic Sciatica. A randomized
of acceptable quality: controlled trial. Spine., 2006
anobservational study among 25 10. Purba, JS., Rumawas AM., Nyeri
general practices in South Tyrol Punggung : Studi Epidemiologi,
(Italy), BMC Family Practice, Patofisiologi dan
14:148, 2013 Penanggulangan, Berkala
4. Docking, RE., Fleming, J., Brayne Neurosains, Vol. 7, 2006.
C., Zhao J., Macfarlane GJ., 11. Casazza B.A, Diagnosis and
Jones GT., Epidemiology of Back Treatment of Acute Low Back
Pain in Older Adults : Prevalence Pain, Indian Journal of Clinical
and Risk Factors for Back Pain Practice, Vol. 23, 2012
Onset, British Society for 12. Evaniew N., Noonan V.K., Fallah
Rheumatology, Oxford University N., Kwon B.K., Rivers C.S., Ahn
Press, 2011 H., et al, Methylprednisolone for
5. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, the Treatment of Patients with
et al., Back and Neck Pain. Acute Spinal Cord Injuries: A
Harrison’s Principles of Internal Propensity Score-Matched Cohort
Medicine. 17th Edition. McGraw- Study from a Canadian Multi
Hill, New York, 2008 Center Spinal Cord Injury
6. Gupta, P., Bhatia, V., Registry, Journal Of
Corticosteroid Physiology and Neurotrauma, 2015
Priciples Therapy, Indian Jurnal 13. Asarian, L., Geary, N., Modulation
Pediatric, vol.75, 2008 of Appetite by Gonadal Steroid
7. Royal Pharmaceutical Society, Hormon, The Royal Society, 2006
British National Formulary 69, 14. Malangu, N., Drug Inducing
Pharmaceutical Press, United Insomnia as an Adverse Effect,
Kingdom, 2015. dalam: Can’t Sleep? Issue of
8. Prashar, DV., Pahwa, D., Kalia, Being an Insomniac, South
V., Jindal, G., Kaur, R, A Africa, In Tech, 2012

476 Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana

You might also like