You are on page 1of 2

Annisa Nurul Hanifah

17/414887/SP/28014

YouTube: Rumah bagi content creator

Sebagai generasi yang tumbuh pada masa berkembangnya media baru, tentunya kita
sudah tak asing dengan YouTube, yang merupakan salah satu konten media paling
digandrungi muda-mudi di tahun 2017 ini. YouTube tak hanya menjadi platform untuk
berbagi dan menonton video secara daring, namun juga menjadi rumah bagi para content
creator dalam mengasah kreativitas mereka.

Situs ini didirikan oleh Steve Chen, Chad Hurley, dan Jawed Karim pada Februari
2005. Awalnya, YouTube didirikan karena ketiga pendiri mengalami kesulitan dalam
berbagi video. Setelah menerima investasi dari Sequola Capital, barulah situs resmi
YouTube dirilis. Dilansir dari laman merdeka, YouTube sendiri telah beralih kepemilikan
menjadi milik Google sejak akhir tahun 2006 hingga saat ini.

Video pertama yang diunggah di YouTube berjudul “Me at the zoo” yang
menayangkan salah satu pendiri YouTube saat berada di Kebun binatang San Diego. Video
ini diunggah pada 23 April 2005 dan masih dapat dilihat hingga saat ini. Untuk dapat
mengunggah video di YouTube sangatlah mudah, pengguna layanan internet cukup
melakukan registrasi untuk membuat channel dengan gratis. Sebagian besar konten di
YouTube diunggah oleh individu. Namun beberapa perusahaan media seperti CBS, BBC,
Vevo, Hulu, dan beberapa perusahaan lain juga menayangkan materi melalui situs
YouTube sebagai bentuk program kerja sama.

Tak hanya digunakan sebagai sarana bisnis dan berbagi video, YouTube juga
menjadi sarana bagi para content creator untuk berkarya. Dilansir dari laman Youthmanual,
content creator adalah seseorang yang membuat suatu konten, baik berupa tulisan, gambar,
video, suara, ataupun gabungan dari dua atau lebih materi. Konten-konten tersebut dibuat
untuk ditampilkan di media, terutama media digital.

Jika kita sudah tak asing dengan istilah review, unboxing, Q&A, Challenge, Vlog,
dan sebagainya, maka seharusnya kita tak asing dengan istilah content creator. Nah, video-
video yang sering kita lihat di YouTube ini merupakan karya mereka. Sosok-sosok content
creator di Indonesia diantaranya adalah Edho Zell, Chandra Liow, Tara Arts, Cameo
Project, dan semacamnya. Mereka berlomba-lomba menghasilkan konten agar menarik
perhatian serta menggunakan sarana YouTube untuk mengunggah video hasil karya di
channel-channel mereka untuk dinikmati secara gratis. Pemirsa kemudian boleh menilai,
konten mana yang mereka sukai dan layak dikomentari. Selain itu, pemirsa dapat men-
subscribe channel yang mereka sukai secara gratis pula.

Sebagai konten media sekaligus rumah dari para content creator, YouTube juga
memberikan penghargaan bagi mereka agar tetap semangat dalam berkarya dan
memperoleh subscribers sebanyak-banyaknya. Sebagai contoh, silver play button
diberikan kepada channel yang telah mencapai 100.000 subscribers. Dilansir dari laman
Kompas, silver play button adalah piagam bergambar ikon play YouTube yang terbuat dari
perak murni. Tak hanya silver play button, ada juga gold play button bagi channel YouTube
yang telah mencapai 1.000.000 subscribers, sementara di tingkat tertinggi ada diamond
play button untuk jumlah 10.000.000 subscribers.

Dengan demikian, diharapkan bagi para content creator agar tetap semangat
berkontribusi dan mengasah kreativitasnya di YouTube dengan terus mengunggah konten
yang berkualitas dan menghibur khalayak ramai. Diharapkan juga agar YouTube dapat
mengembangkan layanan sehingga menjadi wadah bagi content creator secara maksimal.

REFERENSI

http://tekno.kompas/com/read/2016/09/0817/420047/youtube.beri.piagam.tombol.perak.k
epengguna.indonesia

https://m.merdeka.co/teknologi/sejarah-singkat-youtube-situs-video-sharing-terbesar-
tekstory.html

https://www.hitsss.com/10-content-creator-yang-masuk-nominasi-social-media-awards-
2016/3/

https://www.youthmanual.com/profesi/media-dan-periklanan/content-creator

You might also like