You are on page 1of 2

Tatalaksana Kanker Laring

1. Laringektomi

 Laringektomi parsial

Laringektomi parsial diindikasikan untuk kanker laring stadium I yang


tidak memungkinkan dilakukan radiasi, dan tumor stadium II.

 Hemilaringektomi atau vertikal.

Bila ada kemungkinan kanker termasuk pita suara satu benar dan satu
salah. Bagian ini diangkat sepanjang kartilago aritenoid dan setengah
kartilago tiroid. Trakeostomi sementara dilakukan dan suara pasien akan
parau setelah pembedahan

 Laringektomi supraglotis atau horisontal.

Bila tumor berada pada epiglotis atau pita suara yang salah, dilakukan
diseksi leher radikal dan trakeotomi. Suara pasien masih utuh atau tetap
normal. Karena epiglotis diangkat maka resiko aspirasi akibat makanan
peroral meningkat. Adalah tindakan pengangkatan seluruh struktur laring
mulai dari batas atas (epiglotis dan os hioid) sampai batas bawah cincin
trakea. Mengakibatkan kehilangan suara dan sebuah lubang ( stoma )
trakeostomi yang permanen.
2. Diseksi Leher Radikal

Tidak dilakukan pada tumor glotis stadium dini (T1 – T2) karena
kemungkinan metastase ke kelenjar limfe leher sangat rendah. Sedangkan
tumor supraglotis, subglotis dan tumor glotis stadium lanjut sering kali
mengadakan metastase ke kelenjar limfe leher sehingga perlu dilakukan
tindakan diseksi leher. Pembedahan ini tidak disarankan bila telah terdapat
metastase jauh.

3. Radioterapi

Radioterapi merupakan modalitas untuk mengobati tumor glotis dan


supraglotis T1 dan T2 dengan hasil yang baik (angka kesembuhannya
90%). Keuntungan dengan cara ini adalah laring tidak cedera sehingga
suara masih dapat dipertahankan. Dosis yang dianjurkan adalah 200 rad
perhari sampai dosis total 6000 – 7000 rad.

4. Kemoterapi

Diberikan pada kanker stadium lanjut, sebagai terapi adjuvant ataupun


paliatif. Obat yang diberikan adalah cisplatinum 80–120 mg/m 2 dan 5 FU
800–1000 mg/m2

You might also like