You are on page 1of 6

4.

4 pembahasan

Pada praktikum kali ini yaitu viskositas zat alir, percobaan dilakukan
dengan menggunakan alat berupa tabung kaca dan benda berupa kelereng.
Percobaan ini dilakukan untuk menentukan viskositas zat alir. Dalam menentukan
viskositas zat alir dilakukan dengan menggunakan metode stokes. Percobaan ini
menggunakan dua jenis minyak yaitu minyak SAE 50 dan minyak SAE 40.
Menurut penglihatan minyak SAE 40 lebih kental dibandingkan dengan minyak
SAE 50.

Pada percobaan pertama, praktikan menggunakan minyak SAE 50


percobaan ini dapat dimulai apabila semua alat telah tersusun dengan lengkap.
Setelah semuanya lengkap maka percobaan dapat dimulai. Pertama praktikan
dapat mengukur massa minyak dengan cara mengukur massa tabung kaca terlebih
dahulu, kemudian mengukur massa campuran yaitu masa minyak + massa tabung
kaca, kemudian menghitung massa minyak dengan cara hasil pengurangan antara
massa campuran dengan masa tabung kaca volume minyak yang praktikkan
gunakan yaitu 250 ml atau setara dengan 250 x 10−6 𝑚3 . Setelah itu, dapat
dihitung massa jenis dari minyak dengan cara perbandingan antara massa minyak
dengan volume minyak . Setelah itu, praktikan mengukur massa dari kelereng
yang akan digunakan. Pada percobaan ini digunakan 5 buah kelereng dengan
massa yang berbeda-beda. Untuk itu, praktikan menghitung massa dari tiap-tiap
kelereng tersebut,kemudian praktikan mengukur diameter dari kelereng tersebut
dengan menggunakan mikrometer sekrup untuk mendapatkan jari-jari dari
kelereng tersebut. Setetelah itu, praktikan melakukan perhitungan terhadap
4
volume kelereng dengan menggunakan volume bola yaitu v = 𝜋𝑟 3 dengan r
3

adalah jari-jari kelereng tersebut.selanjutnya, praktikan menghitung massa jenis


dari tiap-tiap kelereng tersebut dengan menggunakan perbandingan antara massa
kelereng dengan volume kelereng.
Percobaan dilakukan dengan cara mencelupkan kelereng ke dalam minyak.
Kelereng dicelupkan tepat di bagian tengah agar kelereng tidak menyentuh
bagian dinding tabung kaca. Saat mencelupkan kelereng tersebut, tombol
stopwatch ditekan saat kelereng berada tepat pada 230 ml atau setara dengan 250
x 10−6 𝑚3 telah itu saat sampai di dasar tabung. Ketinggian pada zat cair ini
dapat diukur dengan menggunakan mistar setelah itu pastikan dapat menghitung
besarnya kecepatan saat menyentuh dasar tabung dengan cara perbandingan antara
jarak atau ketinggian zat cair dengan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
sampai dasar tabung. Setelah kecepatan dari bola tersebut dapat didapat maka
pastikan dapat menentukan kekentalan zat alir dengan menggunakan persamaan :

2
n = 𝑟 2 . 𝑔 (𝜌 − 𝜌𝑜)
9

v
Dimana r adalah jari-jari dari kelereng yang digunakan pada massa jenis kelereng,
𝜌o adalah massa jenis minyak, v adalah kecepatan kelereng menyentuh dasar
tabung.

Nilai viskositas zat alir yang didapat berdasarkan percobaan ini yaitu n1 =
0,67poisse, n2 = 1,06 poisse, n3 = 0,71 poisse, n4 = 0,87 poisse, dan n5 = o,70
poisse. Jika dilihat dari hasil yang didapatkan di atas, terdapat perbedaan pada
masing-masing nilai viskositas. Nilai dari viskositas yang kedua lebih tinggi dari
yang lainnya, hal tersebut terjadi karena semakin kecil massa kelereng dan
semakin besar massa jenis kelereng maka viskositasnya akan semakin besar.
Sebaliknya, semakin besar massa dan semakin kecilnya massa jenis kelereng akan
semakin kecil serta semakin besar massa jenis benda maka semakin besar pula
viskositasnya.

Pada percobaan kedua praktikan menggunakan minyak SAE 40. Prinsip


kerja dari percobaan ini hampir sama dengan percobaan yang pertama yang
membedakannya hanya pada penggunaan minyak. Berdasarkan percobaan ini
didapatkan nilai kecepatan kelereng untuk sampai pada dasar tabung lebih kecil
daripada percobaan yang pertama. Hal ini dikarenakan semakin kental suatu zat
cair maka semakin sulit pula suatu benda bergerak di dalamnya.

Nilai viskositas zat cair yang didapat berdasarkan percobaan ini yaitu n1
= 0,96 poisse, n2 = 0,75 poisse,n3 = 0,76 poisse, n4 = 0,75 poisse, dan n5 = 0,97
poisse. jika dilihat dari hasil yang didapatkan di atas, terdapat beberapa perbedaan
pada nilai viskositas nilai dari viskositas yang pertama dan kelima lebih tinggi
dari yang lainnya. Hal tersebut terjadi karena semakin kecil nilai dari kecepatan
maka semakin besar nilai viskositasnya.

Berdasarkan kedua percobaan ini, didapatkan bahwa viskositas zat alir


bergantung pada massa suatu benda, kecepatan, ketinggian, serta massa jenis
benda dan minyak. Oleh karena itu, faktor-faktor ini sesuai dengan literatur.
Semakin besar kecil nilai semakin besar maka semakin besar pula viskositas dan
semakin tinggi suatu benda maka viskositas akan semakin kecil. Hasil yang
didapatkan pada percobaan ini bervariasi hal ini bergantung pada :

1. Adanya gaya atau kecepatan awal yang diberikan pada benda. Saat akan
dicelupkan. Jika benda tersebut diberi kecepatan awal maka benda
tersebut akan memiliki kecepatan yang lebih besar dari pada benda
tersebut hanya dilepaskan begitu saja tanpa adanya kecepatan awal.
2. Posisi benda tersebut dijatuhkan. Apabila benda tersebut saat dijatuhkan
mengenai dinding kaca gelas maka akan terdapat gaya gesekan yang
arahnya berlawanan dengan gaya atau arah kecepatan benda tersebut.
Sehingga kecepatan yang dihasilkan menjadi lebih kecil.

Selain itu, perbedaan ini juga dipengaruhi oleh beberapa faktor kesalahan lain
yaitu:
1. Kesalahan dalam menghitung waktu. Hal ini dikarenakan tempat
praktikan melakukan percobaan dalam keadaan cukup gelap sehingga
terdapat keterbatasan penglihatan oleh praktikan.
2. Kesalahan dalam cara kerja. Hal ini dikarenakan adanya keterlambatan
praktikan dalam menekan tombol start. Terlambat dan ini disebabkan
karena kurang fokusnya perhatikan dalam melakukan percobaan.
BAB V
PENUTUP

5.1 kesimpulan

Setelah melakukan percobaan ini, maka praktikan dapat menyimpulkan bahwa:


1. Praktikan dapat menentukan viskositas zat cair dengan menggunakan
metode stokes. Bahwa viskositas adalah kekentalan dalam fluida.
2
Viskositas dapat ditentukan dengan persamaan : n = 𝑟 2 . 𝑔 (𝜌 − 𝜌𝑜)
9

v
dimana r adalah jari-jari benda yang digunakan ,p adalah massa jenis bola
atau kelereng ,Po adalah massa jenis zat alir, dan v adalah kecepatan bola
atau kelereng dalam waktu tertentu untuk mencapai dasar tabung.
Semakin besar jarak atau ketinggian yang ditempuh oleh benda untuk
mencapai dasar maka besar viskositasnya akan semakin kecil dan semakin
besar kecepatan yang ditempuh oleh benda untuk mencapai dasar maka
semakin kecil pula nilai dari viskositasnya hal ini dikarenakan viskositas
berbanding terbalik dengan kecepatan benda .

5.2 saran
Adapun saran yang dapat praktikan berikan untuk percobaan ini yaitu :
1. Diharapkan kepada praktikan untuk memahami dan mendalami materi
tentang percobaan ini agar dapat meningkatkan wawasan praktikan.
2. Lebih baik jika praktikum ini dilakukan di luar ruangan, untuk
menghindari laboratorium menjadi kotor akibat tumpahan minyak
Evaluasi akhir

1. Hal-hal apakah yang mempengaruhi viskositas ?


Jawab : Hal-hal yang mempengaruhi viskositas adalah kecepatan benda,
ketinggian benda, massa benda dan massa benda.

2. Tunjukkan dengan persamaan bahwa jenis aliran itu tergantung pada


viskositaszat alir yang mengalir !
2
Jawab : n = 𝑟 2 . 𝑔 (𝜌 − 𝜌𝑜)
9

v
3. Apakah yang dimaksud denga SAE ?
Jawab : SAE adalah singkatan dari Society Of Automotive Engineers. Jika
pada oli atau minyak tertera sae sw menunjukkan pada suhu dingin oli
bekerja pada kekentalan rendah dan suhu panas bekerja pada kekentalan
50.
4. buat analisis dan kesimpulan dari percobaan tersebut !
Jawab: Bahwa semakin besar kecepatan benda, maka viskositasnya akan
semakin in besar massa jenis benda maka semakin besar viskositasnya dan
semakin tinggi kedudukan suatu benda maka nilai viskositas nya akan
semakin kecil.

You might also like