Professional Documents
Culture Documents
Komponen Pengaman Listrik
Komponen Pengaman Listrik
TEKNIK MEKATRONIKA
A. Komponen Pengaman Listrik
Bahaya listrik terdiri dari bahaya arus lebih dan bahaya arus bocor. Arus lebih adalah arus
yang besarnya melebihi arus nominal. Arus nominal adalah arus kerja yang dengan nilai tersebut
sistim instalasi listrik maupun peralatan listrik dapat beroperasi dalam waktu yang kontinyu tanpa
menimbulkan adanya kerusakan (PUIL 2000). Sedangkan arus bocor adalah arus listrik yang
mengalir tidak melalui kabel yang semestinya, yaitu arus yang tidak mengalir melalui kabel fase
atau kabel netral.
Bahaya listrik arus lebih dapat dapat disebabkan oleh beban listrik yang berlebih dan atau
disebabkan oleh adanya hubung singkat antara fasefase, fase-netral atau fase-ground. Arus lebih
jika dibiarkan mengalir dalam waktu yang lama, maka menyebabkan panas yang berlebih pada
kabel instalasi dan berpotensi membakar kabel dan material yang ada di sekitarnya.
Arus beban lebih disebabkan karena beban listrik yang tersambung pada instalasi melebihi
batas yang ditetapkan oleh arus nominal pengaman (fuse, MCB) yang terpasang. Misal arus
nominal pengaman 6A, maka dikatakan arus lebih jika beban listrik yang terpasang lebih besar
dari 6A. Aliran arus listrik dalam konduktor/kabel selalu membangkitkan PANAS karena ada
tahanan, I2R. Semakin besar aliran arus, semakin panas konduktor.
3. Pengaman manusia
Arus bocor ke tanah sangat membahayakan jiwa manusia. Hal ini dapat terjadi pada
peralatan listrik yang berbadankan logam yang mengalami kegagalan isolasi (kerusakan isolasi)
di dalamnya. Kondisi ini bisa diamankan dengan memasang ELCB (Earth Leakage Circuit
Breaker) atau RCCB (Residual Current Circuit Breaker).
B. Rangkaian Jog/Inch
1. Rangkaian start/stop/jogging menggunakan tombol tekan
Jika suatu mesin berpenampilan dengan putaran rendah, rangkaian kontrol yang
diperlukan gerakan „Inching‟ pada motor. Tujuan dari, rangkaian kontrol „Jog/Inch‟ untuk motor
tiga-fasa dirancang jika tombol tekan jog ditekan, motor berputar dan jika tombol tekan dilepaskan
motor berhenti (gambar 9). Secara umum jenis gerakan ini digunakan pada mesin perkakas.
Prinsip kerja
Seperti yang ditunjukkan pada rangkaian kontrol, kontak ganda tombol tekan jog
digunakan terdiri dari satu kontak NC dan satu kontak NO. Oleh sebab itu, jika tombol jog ditekan,
rangkaian pengunci kontaktor (K) terbuka oleh kontak NC tombol tekan Jog. Oleh sebab itu,
kontaktor (K) tidak akan mengunci, tetap bekerja selama tombol jog ditekan secara penuh. Jadi
gerakan „Inching/Jogging dapat direalisasikan.
Jika tombol tekan jog dilepas secara mendadak, selanjutnya jika kontak NC tertutup
sebelum kontak starter (K) dipertahankan terbuka, motor akan kontinyu berputar. Disini akan
menimbulkan bahaya terhadap pekerja dan mesin disekitarnya. Peralatan mekanik dapat
dipasang dengan meyakinkan bahwa rangkaian mula jalan tidak dibangun kembali jika tombol jog
dilepas terlalu cepat.
Rangkaian operasi berurutan (Sequence kontrol) digunakan apabila motor beroperasi tergantung kepada
motor lain, seperti belt conveyor dimana satu dengan yang lainnya saling beroperasi berkaitan.