Professional Documents
Culture Documents
Gastritis Akut
Gastritis Akut
GASTRITIS AKUT
Dosen Pengampu:
Di susun oleh
Kelompok 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang wajib di
penuhi seorang manusia untuk bertahan hidup. Keadaan ini dibuktikan
dengan adanya sistem pencernaan atau traktus gastrointestinal yang
merupakan salah satu sistem yang mendukung tubuh manusia. Sistem
pencernaan atau gastrointestinal terdiri dari beberapa organ, yaitu mulut,
esofagus, gaster, colon dan anus.
Sistem pencernaan akan terganggu apabila salah satu atau beberapa organ
pencernaan terjadi inflamasi, kerusakan, maupun ketidaknormalan. Salah satu
gangguan pencernaan yang paling sering dijumpai dan diderita masyarakat
adalah gastritis atau di masyarakat umum sering disebut dengan penyakit
maag atau dalam istilah kesehatan dikenal dengan gastritis.
Gastritis merupakan penyakit yang sering kita jumpai dalam masyarakat
maupun dalam bangsa penyakit dalam. Kurang tahunya dan cara penanganan
yang tepat merupakan salah satu penyebabnya. Gastritis adalah proses
inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa pada lambung. Pada orang
awam sering menyebutnya dengan penyakit maag. Gastritis merupakan salah
satu yang paling banyak dijumpai klinik penyakit dalam pada umumnya.
Masyarakat sering menganggap remeh panyakit gastritis, padahal ini akan
semakin besar dan parah maka inflamasi pada lapisan mukosa akan tampak
sembab, merah, dan mudah berdarah.
Penyakit gastritis sering terjadi pada remaja, orang-orang yang stres,
karena stres dapat meningkatkan produksi asam lambung, pengkonsumsi
alkohol dan obat-obatan anti inflamasi non steroid. Gejala yang timbul pada
penyakit gastritis adalah rasa tidak enak pada perut, perut kembung, sakit
kepala, mual, lidah berlapis. Penyakit gastritis sangat menganggu aktifitas
sehari -hari, karena penderita akan merasa nyeri dan rasa sakit tidak enak
pada perut. Selain dapat menyebabkan rasa tidak enak, juga menyebabkan
peredaran saluran cerna atas, ulkus, anemia kerena gangguan absorbsi
vitamin B12. Ada berbagai cara untuk mengatasi agar tidak terkena penyakit
gastritis dan untuk menyembuhkan gastritis agar tidak menjadi parah yaitu
dengan banyak minum kurang lebih 8 gelas/hari, istirahat cukup, kurangi
kegiatan fisik, hindari makanan pedas dan panas dan hindari stres.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian gastritis akut?
b. Bagaimana patofisiologi dari gastritis akut?
c. Bagaimana etiologi dari gastritis akut?
d. Bagaimanakah klasifikasi dari gastritis akut?
e. Bagaimanakah tanda dan gejala dari gastritis akut?
f. Bagaimana terapi farmakologi dan non farmakologinya?
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Gastritis
1. Definisi Gastritis
Gastritis adalah inflamasi pada dinding gaster terutama pada lapisan
mukosa gaster (Hadi, 1999). Gastritis adalah suatu keadaan peradangan
atas perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus,
atau lokal (Price, 2005). Gastritis adalah peradangan lokal atau
penyebaran pada mukosa lambung dan berkembang dipenuhi bakteri
(Charlene, 2001). Gastritis akut adalah inflamasi mukosa lambung, sering
diakibatkan dari pola diet yang sembarangan. Sedangkan gastritis kronik
adalah inflamasi mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan
baik oleh ulkus benigna atau maligna dari lambung, atau oleh bakteri
helicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2002). Dari keempat definisi
diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa gastritis adalah suatu
inflamasi atau peradangan yang sering terjadi pada dinding lambung yang
dapat bersifat akut, kronis, difus atau lokal.
2. Patofisologi
b. Gastritis Kronik
Helicobacter pylori merupakan bakteri gram negatif. Organisme
ini menyerang sel permukaan gaster, memperberat timbulnya
desquamasi sel dan terjadilah respon radang kronis pada gaster yaitu
destruksi kelenjar dan metaplasia. Metaplasia adalah salah satu
mekanisme pertahanan tubuh terhadap iritasi, metapalasia ini juga
menyebabkan hilangnya sel mukosa pada lapisan lambung, sehingga
akan menyebabkan kerusakan pembuluh darah lapisan mukosa.
Kerusakan pembuluh darah ini akan menimbulkan perdarahan (Price,
1999).
b. Non Farmakologi
1. Konsumsi banyak cairan
Terapi non farmakologi penyakit gastritis yang pertama
adalah dengan konsumsi cairan sebanyak mungkin, hal ini
berguna untuk mengurangi gejala penyakit gastritis, seperti
nyeri ataupun perih. Cairan yang paling baik untuk penderita
penyakit gastritis adalah air putih. karena air putih lebih bersifat
netral. Usahakan untuk mengonsumsi air putih sehari minimal
8-10 gelas.
2. Mengurangi makanan berminyak
Makanan yang berminyak atau berlemak tinggi bisa menjadi
penyebab kambuhnya penyakit maag ini. Makanan yang tinggi
akan minyak atau lemak antara lain seperti gorengan, jerohan,
junkfood dan masih banyak lagi. Jika Anda mengidap penyakit
maag alangkah lebih baiknya bila menghindari makanan tersebut.
3. Makan teratur dan tidak telat
Salah satu penyebab lain adalah karena telat makan, telat
makan akan menyembabkan maag cepat kambuh, hal ini terjadi
karena lambung mengalami gesekan dengan dinding yang lain.
Oleh sebab itu jika Anda mengalami penyakit maag ini maka
usahakan makan secara teratur minimal 2 kali sehari, usahakan
selalu sarapan pagi, karena pagi hari perut dalam keadaan kosong.
4. Konsumsi buah kaya akan serat
Selain konsumsi air putih sebanyak mungkin, Anda juga harus
mengonsumsi buah yang banyak mengandung serat. Karena
walau bagaimana pun buah yang mengandung serat akan
memperlancar proses metabolisme dan juga pencernaan di dalam
tubuh, terutama pada bagian lambung. Buah yang mengandung
banyak serat contohnya seperti pepaya, mangga, jambu biji dan
lain sebagainya.
5. Perbanyak olahraga dan hindari kebiasaan buruk
Olahraga tidak hanya untuk terapi non farmakologi penyakit
gastritis saja akan tetapi juga sangat berguna untuk pengobatan
berbagai macam penyakit lainnya. Lakukan olahraga ringan saja
seperti jogging, jalan sehat, yoga, senam dan lain
sebagainya. Selain berolahraga, anda juga harus menghindari
kebiasaan-kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol,
minum kopi, begadang dan lain sebagainya.
6. Istirahat cukup
Banyak tuntutan aktivitas akan membuat otak bekerja lebih
keras, hal ini akan menimbulkan saraf otak menjadi menengang,
dari sinilah produksi asam lambung atau HCl akan meningkat
secara drastis. Oleh sebab itu akan sangat penting bila penderita
penyakit lambung untuk selalu menghindari kelelahan ataupun
stress secara berlebih. Dengan begitu seluruh organ yang berada
didalam tubuh termasuk lambung akan berkerja secara optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner and Suddarth. 2002. Buku ajar keperawatan medikal bedah. Edisi 8
Vol. 2. Jakarta: EGC
Guyton A.C. and Hall J.E. 2006. Textbook of Medical Physiology. 11th.
Philadelphia: Elsevier Inc.
Hadi, Soeparman. (1999). Ilmu Penyakit Dalam, jilid kedua. Depok: Balai
Pustaka FKUI.
Katzung, B.G, and Trevor, A.J.. 2002. Drug Interactions in Master, S., B.,
Pharmacology, sixth edition, 531, Lange medical book/McGraw-Hill,
Newyork.
Tarigan, P. 2001. Buku ajar penyakit dalam jilid 1 Edisi 3 Sirosis hati. Jakarta:
Balai Penerbit FKUI.