You are on page 1of 6

Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662

Vol. 14, No. 3, Juli 2011, hal 87 - 92

INVERSI IMPEDANSI ELASTIK UNTUK MENGESTIMASI


KANDUNGAN RESERVOIR BATUPASIR LAPANGAN “Ve”
FORMASI CIBULAKAN CEKUNGAN JAWA BARAT
UTARA
Veratania Aisyah1, Udi Harmoko2 dan Mualimin3
1)
Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro
2)
Laboratorium Geofisika, Jurusan Fisika, FSM, Universitas Diponegoro
3)
Divisi Renbang Lapangan, PT. Pertamina EP Region Jawa

Abstract
An Elastic Impedance inversion was carried out to determine sandstone reservoir characterization
of “Ve” Field Cibulakan Formation, Northwest Java Basin. There are many steps of data processing to
analize a well log data in order to get sensitive angle of lithologic characterization. Mudrock Line equation
was applied to obtain Vs log data of the research target zone. The next step, we did Well seismic tie to
obtain horizon that approach the real geological zone. Initial model was made by used a control well and
DST 5 horizon. Sparse Spike inversion gives the most accurate result than two other one. According to the
volume inversion, we plotted to a map show the contrast of sandstone lithology. Based on Elastic Impedance
inversion analysis, we estimate the rangeof sandstone reservoir impedance:1348 (m/s)2gr/cc – 1365
(m/s)2gr/cc. Crossplot analysis result between log Elastic Impedance and log Gamma Ray shows that 350 is
the best angle of the sandstone and shale lithologic sparation.
Keyword: Elastic Impedance, AVO, inversion, Mudrock Lin

Abstrak
Telah dilakukan penelitian inversi impedansi elastik untuk karakterisasi reservoir batupasir di
Lapangan “Ve” Formasi Cibulakan, Cekungan Jawa Barat Utara. Penelitian ini menggunakan data seismik
dan hanya satu data sumur yang ada. Tahapan pengolahan data dengan melakukan analisis data sumur
agar diperoleh sudut yang sensitif dalam memisahkan litologi batupasir dan serpih. Digunakan persamaan
Mudrock Line karena log Vs yang tersedia tidak dapat menjangkau zona target penelitian. Metode well
seismic tie diterapkan untuk memperoleh horizon yang mendekati kondisi geologi yang sebenarnya. Model
awal dibuat dengan menggunakan kontrol satu buah sumur dan horizon DST 5. Dari ketiga jenis inversi
yaitu inversi Bandlimited, Sparse Spike dan Model Based, inversi Sparse Spike merupakan metode inversi
yang memberikan hasil akurat. Dari volum hasil inversi kemudian digunakan untuk pembuatan peta slicing
yang bertujuan untuk mengetahui sebaran litologi batupasir. Berdasar analisis inversi Impedansi Elastik
dapat diketahui bahwa estimasi kandungan reservoir batupasir berada pada lapisan yang memiliki
impedansi 1348 (m/s)2gr/cc – 1365 (m/s)2gr/cc. Sedang hasil analisis crossplot antara log Impedansi Elastik
dan log Gamma Ray menunjukkan bahwa sudut 350 merupakan parameter sudut yang paling bagus dalam
memisahkan litologi batupasir dan serpih. Dan dari hasil analisis peta slicing horizon DST 5 menunjukkan
bahwa daerah penyebaran reservoir batupasir memiliki arah orientasi utara hingga timur laut.
Kata Kunci: Impedansi Elastik, AVO, inversion, Mudrock Lin

Pendahuluan lain-lain dapat diekstrak dari data seismik 3D


Impedansi Elastik merupakan salah (Singh et al, 2006).
satu metode Amplitude Variation with Offset Inversi seismik pada awalnya
(AVO) yang mampu memisahkan litologi menggunakan data stack zero offset, yaitu
reservoir dan non reservoir serta kandungan data stack pada sudut datang 00 atau tegak
fluidanya. Informasi Amplitude Variation lurus bidang pantul untuk menghasilkan
with Offset (AVO) secara kuantitatif yang Impedansi Akustik. Tetapi teknik ini dinilai
meliputi ratio Poisson, substitusi fluida, dan memiliki keterbatasan karena terkadang

87
Veratania Aisyah dkk Inversi Impedansi Elastik ...

banyak dijumpai nilai Impedansi Akustik sebagai suatu teknik pembuatan model
untuk beberapa litologi yang memiliki nilai bawah permukaan dengan menggunakan
yang hampir sama (overlopping). data seismik sebagai input dan data sumur
Dibutuhkan metode yang lebih akurat untuk sebagai kontrol (Sukmono, 1999). Terdapat
dapat melakukan analisis estimasi beberapa macam teknik inversi, yaitu Teknik
kandungan fluida dalam reservoir batupasir. Inversi Bandlimited, Sparse Spike, dan
Model Based.
Dasar Teori
Seismik Refleksi Metode Penelitian
Metode seismik merupakan metode Proses pengolahan data dilakukan di PT.
geofisika yang lazim digunakan dalam PERTAMINA EP Region Jawa. Waktu
eksplorasi hidrokarbon. Metode ini penelitian adalah 16 April 2012 hingga 3
memanfaatkan penjalaran gelombang Agustus 2012 dengan menggunakan
seismik dalam medium bumi sehingga dapat software Paradigm yang terdiri dari Probe
digambarkan lapisan–lapisan yang berada di dan Vanguard.
bawah permukaan bumi (Sukmono, 1999). Pada penelitian ini digunakan beberapa
data untuk mendukung kelancaran studi ini,
Amplitude Variation with Offset (AVO) yaitu:
Analisis Amplitude Variation with a. Data seismik yang digunakan adalah data
Offset (AVO) bertumpu pada perubahan seismik 3D Pre Stack Time Migration
amplitudo sinyal terpantul terhadap jarak (PSTM) dan data Common Reflection
dari sumber gelombang ke geophone Point (CRP) gather
penerima (offset). Dalam hal ini semakin b. Data sumur, meliputi Log Gamma Ray,
besar jarak antara sumber ke geophone Log Density, Log Sonic.
penerima (offset) semakin besar pula sudut c. Data Model Kecepatan yang digunakan
datangnya (Chiburis dkk, 1993). adalah RMS velocity 3D.
Impedansi Elastik d. Persamaan Mudrock Line merupakan
Tahun 1999 Connolly hubungan linier antara kecepatan
memperkenalkan Elastic Impedance (EI) gelombang P (Vp) dengan kecepatan
dimana atribut ini menggunakan data input gelombang S (Vs) untuk saturasi cair
data seismik non zero offset dengan cara (Canning, 2000). Pada penelitian ini
melakukan Partial Stack data seismik pada digunakan nilai Mudrock line Vs = 0,85Vp
sudut datang tertentu. Sudut EI yang berada – 1134,6. Mudrock Line digunakan dalam
pada rentang antara 00 sampai dengan sekitar penelitian ini karena log Vs yang tersedia
450 ternyata memiliki karakter tersendiri tidak dapat menjangkau zona target yang
pada sudut–sudut tertentu dan memiliki berada di sekitar DST 5 pada interval
kesamaan dengan atribut tertentu. kedalaman (Measured Depth) 1315,1 m –
Untuk sudut yang lebih besar dari 1328 m.
300, maka dianggap bahwa tan2θ = sin2θ,
sehingga persamaan EI menjadi : Hasil dan Pembahasan
Analisis Data Sumur
Jika θ = 00 maka akan diperoleh : Analisis data sumur digunakan untuk
menentukan zona target mana yang akan
EI(00) = AI = Vp.ρ dilakukan interpretasi. Penelitian ini
mengambil zona target Formasi Cibulakan
Inversi Seismik yang terdiri dari perselingan batupasir
Pengertian secara lebih spesifik dengan serpih. Keduanya merupakan
tentang inversi seismik dapat didefinisikan reservoir hidrokarbon akan tetapi

88
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 14, No. 3, Juli 2011, hal 87 - 92

mempunyai sifat fisis dan karakteristik yang sumur VTA-01 pada interval kedalaman
berbeda. 1315,1 m – 1328 m.
Atribut yang dihasilkan dari angle stack
Crossplot Analisis Sensitivitas terdiri dari 3 macam, yaitu near angle stack,
Analisis sensitifitas data log sumur medium angle stack, dan far angle stack.
dilakukan dengan cara membuat crossplot Pada penampang near angle stack (00–150),
dua log sumur antara log Impedansi Elastik top DST 5 memiliki nilai reflektivitas –6
dengan log Gamma Ray yang bertujuan sampai –103. Pada penampang mid angle
untuk memisahkan litologi dan fluidanya stack (150–250), top DST 5 memiliki nilai
sehingga dapat diketahui arah dari proyeksi reflektivitas 9 sampai –90. Pada penampang
litologi maupun fluidanya. Crossplot far angle stack (250–350), top DST 5
tersebut dilakukan pada sudut 00 – 900 memiliki nilai reflektivitas 17 sampai 18.
dengan interval sudut 50.
Gambar 1 merupakan crossplot Analisis Model Awal dan Parameter
antara log Gamma Ray terhadap log Inversi
Impedansi Elastik pada sudut 00 terlihat Salah satu masukan dalam proses
bahwa litologi batupasir memiliki nilai inversi adalah model awal. Model awal ini
Impedansi 1593,0 (m/s)2gr/cc – 1728,3 digunakan sebagai tambahan data frekuensi
(m/s)2gr/cc, sedangkan nilai Impedansi rendah untuk memberikan jangkauan
serpih 1820,9 (m/s)2gr/cc – 2063,1 frekuensi yang lebih lebar dari data seismik
(m/s)2gr/cc. Gambar 2 merupakan crossplot yang bandlimited.
antara log Gamma Ray terhadap log Model awal dibuat dengan metode
Impedansi Elastik pada sudut 50 terlihat ordinary kriging karena metode ini tidak
bahwa litologi batupasir memiliki nilai menggunakan seismik sebagai eksternal drift
Impedansi 1595,7 (m/s)2gr/cc – 1732,0 sebagai range interpolasi.
(m/s)2gr/cc, sedangkan nilai Impedansi
serpih 1867,4 (m/s)2gr/cc – 2100,2 Analisis Penampang Impedansi Elastik
(m/s)2gr/cc. 350
Untuk crossplot log Gamma Ray Untuk mendapatkan penampang
terhadap log Impedansi Elastik pada sudut Impedansi Elastik dilakukan pemetaan
100 sampai sudut 900 memiliki nilai secara vertikal pada daerah zona target DST
impedansi yang sama dengan sudut 50. Hal 5. Dua arah pemetaan yang digunakan yaitu
ini berarti bahwa sudut–sudut tersebut sangat arah inline (utara–selatan) dan arah xline
sensitif dalam memisahkan litologi batupasir (timur–barat). Pemilihan sudut 350
dengan serpih. Sedang pada sudut 00 berdasarkan analisis sensitifitas data
menunjukkan nilai yang overlopping karena crossplot Impedansi Elastik dengan Gamma
pada penelitian ini menggunakan persamaan Ray, parameter Impedansi Elastik pada sudut
Mudrock Line. 350 merupakan parameter yang paling
sensitif terhadap perubahan litologi.
Analisis Atribut Amplitude Variation with Pada penampang Impedansi Elastik 350
Offset (AVO) menunjukkan bahwa nilai Impedansi Elastik
Analisis atribut Amplitude Variation with bervariasi untuk litologi yang berbeda. Nilai
Offset (AVO) dilakukan untuk melihat ada Impedansi Elastik yang rendah menunjukkan
tidaknya anomali yang mengindikasikan suatu reservoir batupasir. Sedangkan nilai
keberadaan hidrokarbon yang akan Impedansi Elastik yang tinggi menunjukkan
digunakan dalam proses analisis hasil suatu lapisan serpih atau lapisan penyekat
inversi. Analisis ini dilakukan pada batuan antar reservoir. Penggunaan color key
reservoir yang berada di sekitar DST 5 dimaksudkan untuk mempermudah dalam

89
Veratania Aisyah dkk Inversi Impedansi Elastik ...

pengenalan variasi litologi maupun Impedansi Elastik ditandai dengan warna


identifikasi fluida di zona target. Dari hasil kuning hingga orange dengan nilai 1348
inversi, reservoir batupasir memiliki nilai (m/s)2gr/cc – 1365 (m/s)2gr/cc. Nilai–nilai
Impedansi Elastik 62 (m/s)2gr/cc – 75 Impedansi Elastik yang rendah tersebut
(m/s)2gr/cc, sedangkan untuk serpih yang mengindikasikan zona–zona porous yang
berada di atasnya memiliki nilai 112 berpotensi menjadi zona reservoir.
(m/s)2gr/cc – 125 (m/s)2gr/cc. Pada bagian barat laut dari daerah
penelitian juga ditemukan suatu tubuh
Analisis Penyebaran Litologi Reservoir litologi yang ditandai dengan warna kuning
Teknik horizon slicing merupakan dengan nilai Impedansi Elastik yang nilainya
pemetaan yang dilakukan dengan cara sama dengan nilai litologi batupasir. Namun
menyayat volume Impedansi Elastik dengan litologi ini belum dapat dikatakan sebagai
menggunakan hasil picking horizon. Jika di- litologi yang sama dengan litologi pada zona
overlay dengan peta struktur, maka akan target karena pada bagian barat laut dari zona
diperoleh persebaran nilai Impedansi Elastik target tidak terdapat data sumur yang
pada struktur tersebut. Slicing dilakukan digunakan sebagai kontrol dari proses inversi
dengan menggunakan window interval 6 ms Impedansi Elastik. Oleh karena itu, untuk
ke atas & 3 ms ke bawah horizon DST 5. penyebaran reservoir daerah yang lebih jauh
Berdasarkan distribusi nilai Impedansi dari sumur VTA-01 harus dibuktikan dengan
Elastik terlihat bahwa nilai Impedansi Elastik studi lebih lanjut dan data yang lebih banyak
bernilai rendah dengan arah distribusi dan untuk lebih memberikan akurasi yang lebih
berkembangnya reservoir di lapangan “Ve” baik.
relatif berarah utara hingga timur laut, hal ini
didukung oleh peta struktur. Litologi
batupasir pada DST 5 diwakili dengan nilai

Log Impedansi Elastik Log Gamma Ray


Kedalaman (m)

Gambar 1 Cross section (kiri) dan crossplot (kanan) log Gamma Ray dengan log Impedansi
Elastik sudut 00

90
Berkala Fisika ISSN : 1410 - 9662
Vol. 14, No. 3, Juli 2011, hal 87 - 92

Log Impedansi Elastik Log Gamma Ray

Kedalaman (m)

Gambar 2 Crossplot (kiri) dan cross section (kanan) log Gamma Ray
dengan log Impedansi Elastik sudut 50

Gambar 3 Peta Struktur (Time Migrate) Horizon DST 5

Gambar 4 Slicing hasil inversi Impedansi Elastik sudut 350 yang overlay dengan Peta Struktur (Time
Migrate) dengan tebal 6 ms ke atas dan 3 ms ke bawah horizon DST 5

91
Veratania Aisyah dkk Inversi Impedansi Elastik ...

Kesimpulan Daftar Pustaka


Berdasarkan penelitian yang telah [1] Chiburis, E., Leaney, S., Skidmore, C.,
dilakukan, dapat diambil kesimpulan Frank, C., and McHugo, S., 1993,
sebagai berikut : Hydrocarbon Detection with AVO,
1. Estimasi kandungan reservoir batupasir Oilfield Review.
dapat diketahui dari nilai impedansi [2] Connolly, P., 1999, Elastic Impedance,
antara 1348 (m/s)2gr/cc – 1365 The Leading Edge, 438–452.
(m/s)2gr/cc. [3] Singh, V.B., Baid., V. K., Biswal., S.
2. Sudut 350 merupakan parameter sudut and Subrahmaniam., D. 2006, Acoustic
yang paling sensitif dalam memisahkan to Elastic Impedance – A New Tool for
litologi dan fluida pada reservoir DST 5. Reservoir Characterisation, 6th
3. Penyebaran reservoir batupasir lapisan International Conference & Exposition
DST 5 sumur VTA-01 memiliki arah on Petroleum Geophysics “Kolkata
orientasi utara hingga timur laut. 2006”.
[4] Sukmono, S., 1999, Interpretasi
Seismik Refleksi, Departemen Teknik
Geofisika, ITB, Bandung.

92

You might also like