Professional Documents
Culture Documents
PENCEMARAN UDARA
Dr. Burhan Muslim, SKM. M.Si.
Kuat Prabowo, SKM. M.Kes.
Pendahuluan
U
dara adalah salah satu komponen lingkungan yang merupakan kebutuhan paling
mendasar bagi seluruh umat manusia dan juga mahluk hidup yang lain untuk
mempertahankan kehidupannya. Kita bisa membayangkan kalau di permukaan bumi
ini tidak ada udara. Kita tidak akan bisa melihat burung-burung yang terbang, pesawat
terbang, balon terbang, bahkan tidak pernah ada angin karena angin adalah udara yang
bergerak, tidak ada awan karena awan adalah gumpalan uap air yang mengambang di udara,
bahkan tidak pernah terjadi hujan. Proses metabolisme dalam tubuh manusia juga tidak
mungkin dapat berlangsung tanpa adanya oksigen yang berasal dari udara. Kita bisa
membayangkan, berapa lama kita bisa bertahan tanpa adanya udara ?. Tanpa adanya
makanan, diperkirakan manusia dapat bertahan hidup selama kurang lebih 5 minggu,
sedangkan tanpa adanya air, manusia dapat bertahan selama kurang lebih 5 hari. Namun
tanpa adanya udara, manusia hanya mampu bertahan hidup kurang lebih selama 5 menit “It
has been estimated that a man can live for 5 weeks without food, for 5 days without water, but only 5 minuts
without air” (Stern C Arthur, 1977). Pernyataan tersebut merupakan suatu pernyataan yang mengingatkan
kita betapa pentingnya udara, bukan sekedar udara biasa, tapi udara bersih yang memiliki fungsi sebagai
pendukung kehidupan, baik manusia, hewan ataupun tumbuhan. Namun sering kali kebutuhan akan
ketersediaan udara, selama ini kurang diperhatikan dibandingkan kebutuhan akan adanya
makanan dan minuman. Hal ini disebabkan karena udara dapat diperoleh secara gratis tanpa
harus membayar ataupun mengolahnya. Padahal dengan adanya udara inilah yang menjamin
keberlangsungan kehidupan kita di muka bumi ini. Dalam bernapas manusia menghisap udara
mengambil oksigen dan menghembuskan karbon dioksida kembali ke udara. Udara
merupakan kombinasi dari berbagai macam gas yang perbandingannya tidak tetap,
tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara, dan lingkungan sekitarnya. Udara yang
juga merupakan komponen sangat penting dalam sistem atmosfer berada di sekeliling bumi
yang fungsinya sangat penting bagi kehidupan di permukaan bumi ini.
Pencemaran udara sekarang ini terutama di kota-kota besar di Indonesia, sudah sampai
pada tingkat yang sangat menghawatirkan. Sumber pencemaran udara yang utama berasal
dari berbagai aktifitas manusia antara lain industri, transportasi, perkantoran, dan
perumahan. Berbagai aktifitas tersebut merupakan kontribusi terbesar dari pencemar udara
yang dibuang ke udara bebas. Sumber pencemaran udara juga dapat disebabkan oleh
Saudara mahasiswa pada topik 1 kita membahas tentang konsep dasar udara. Untuk itu
diharapkan mahasiswa mampu memahami tentang pengertian konsep dasar udara terlebih
dahulu. Atmosfer bumi adalah suatu lingkungan dimana manusia dan organisme lain hidup di
permukaan bumi. Di dalam atmosfir bumi terdapat udara, yaitu campuran gas-gas yang
mengelilingi lapisan atmosfer bumi. Atmosfer bumi ditentukan oleh kualitas udara yang
mengelilinginya. Fungsi utama atmosfer bumi dalam menopang kehidupan di permukaan
bumi adalah untuk mencegah pemanasan dan pendinginan suhu bumi, serta menyediakan
gas-gas tertentu bagi kehidupan organisme. Sehingga apabila kualitas udara di atmosfer bumi
mengalami pencemaran, maka akan dapat menimbulkan dampak buruk, baik bagi kesehatan
manusia maupun terhadap tanaman, hewan serta bahan/material lainnya.
Udara adalah faktor pendukung utama kehidupan manusia di bumi. Dan komponen
penyusun udara yang paling penting adalah oksigen. Ya, oksigen yang kita hirup dan mengalir
dalam darah kita.Tahukah anda, oksigen ternyata hanya 21% dari keseluruhan atmosfer bumi.
Komposisi terbesar adalah gas nitrogen yang kadarnya mencapai 77%. Sedangkan yang 1%
adalah gas-gas penyusun lainnya.
Oksigen memang berperan amat penting bagi kehidupan di bumi. Gas ini terlibat dalam
hampir semua reaksi kimia yang menghasilkan energi yang diperlukan oleh makhluk hidup
tingkat tinggi seperti manusia. Namun Allah telah menentukan kadar oksigen dalam udara
yang kita hirup dengan sangat tepat. Seorang profesor mikrobiologi terkenal, Michael Denton
dalam bukunya, Nature’s Destiny : How the Laws of Biology Reveal Purpose in the Universe,
bahwa oksigen adalah unsur yang sangat mudah bereaksi. Bahkan kandungan oksigen di
atmosfer yang sekarang, yakni 21% sangatlah mendekati ambang batas yang aman bagi
kehidupan pada suhu lingkungan. Kemungkinan terjadinya kebakaran hutan meningkat
sebesar 70% untuk setiap kenaikan 1% kandungan oksigen dalam atmosfer. Tingginya kadar
oksigen ini akan lebih memudahkan munculnya nyala api dan peristiwa pembakaran daripada
biasanya. Akibatnya, percikan api kecil saja sudah mampu memicu kebakaran besar. (Stern C
Arthur, 1977).
Kadar oksigen di atmosfer tidak bertambah dan tidak berkurang. Ini adalah hasil daur ulang
yang amat luar biasa yang melibatkan manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Manusia dan
hewan terus menerus menggunakan gas oksigen dan mengeluarkan gas karbon dioksida.
Sebaliknya, tumbuhan mengambil karbon dioksida untuk proses fotosintesis, dan melepaskan
oksigen. Tumbuhan membebaskan jutaan ton oksigen ke atmosfer setiap harinya. Dengan
adanya serangkaian peristiwa ini, kehidupan pun dapat terus berlanjut.
Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi.
Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konsistan. Komponen yang konsentrasinya
1. Troposfer
Lapisan troposfer yaitu lapisan atmosfer yang berada paling terendah dengan permukaan
bumi sampai pada ketinggian rata-rata 11 km dengan campuran gasnya yang paling ideal
2. Stratosfer
Lapisan kedua dari atmosfer adalah stratosfer yaitu berada pada ketinggian rata-rata 11
km sampai kira-kira 50 km, temperatur rata-rata naik dari -56 derajat celcius sampai -2 derajat
celcius di bagian atas (stratopause). (Petty, Grant W., 2008). Stratopause merupakan lapisan
transisi antara stratosfer dan mesosofer. Kenaikan temperatur yang terjadi utamanya karena
penyerapan radiasi ultraviolet oleh ozon di atmosfer. Stratosfer terletak pada ketinggian
antara 18 - 49 km dari permukaan bumi. Lapisan ini ditandai dengan adanya proses inversi
suhu, artinya suhu udara bertambah tinggi seiring dengan kenaikan ketinggian dari
permukaan bumi. Kenaikan suhu udara berdasarkan ketinggian mulai terhenti, yaitu pada
puncak lapisan stratosfer yang disebut stratopause dengan suhu udara sekitar 0°C.
Stratopause adalah lapisan batas antara stratosfer dengan mesosfer. Lapisan ini terletak
pada ketinggian sekitar 50 - 60 km dari permukaan bumi. Stratosfer terdiri atas tiga lapisan
yaitu, lapisan isotermis, lapisan panas dan lapisan campuran teratas. Umumnya suhu
3. Mesosfer
Mesosfer adalah lapisan udara ketiga, di mana suhu atmosfer akan berkurang dengan
pertambahan ketinggian hingga ke lapisan keempat, yang berada pada ketinggian rata-rata 50
km sampai dengan 85 km dari permukaan bumi. (Petty, Grant W., 2008). Profil temperaturnya
sama dengan troposfer, menurun dengan bertambahnya ketinggian, dari -2 derajat celcius
sampai sekitar -92 derajat celcius pada bagian lapisan paling atas (mesopause). Mesopause
merupakan lapisan transisi antara mesosfer dan termosfer. Mesosfer terletak pada ketinggian
antara 49 - 82 km dari permukaan bumi. Lapisan ini merupakan lapisan pelindung bumi dari
jatuhan meteor atau benda-benda angkasa luar lainnya. Udara yang terdapat di sini akan
4. Termosfer
Termosfer adalah lapisan udara keempat yang dimulai pada ketinggian 85 km sampai
dengan 500 km yang berisi lapisan gas dengan kerapatan rendah dan profil temperatur dapat
naik sampai 1200 derajat celcius. (Petty, Grant W., 2008). Kenaikan terjadi karena penyerapan
radiasi dengan panjang gelombang <200 nm oleh jenis gas-gas penyusun termosfer.
Temperatur pada lapisan termosfer ini sangat tergantung pada aktifitas matahari. Termosfer
merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-partikel yang dapat memberikan efek pada
perambatan/refleksi gelombang radio, baik gelombang panjang maupun pendek. Termosfer
terletak pada ketinggian antara 82 - 800 km dari permukaan bumi. Lapisan termosfer ini
disebut juga lapisan ionosfer. Lapisan ini merupakan tempat terjadinya ionisasi partikel-
partikel yang dapat memberikan efek pada perambatan/refleksi gelombang radio, baik
gelombang panjang maupun pendek. Disebut dengan termosfer karena terjadi kenaikan
temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 19820°C. Perubahan ini terjadi
karena serapan radiasi sinar ultra ungu. Radiasi ini menyebabkan reaksi kimia sehingga
membentuk lapisan bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang dapat
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit, lapisan ini berguna untuk
membantu memancarkan gelombang radio jarak jauh.
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan udara kelima yang terletak pada ketinggian antara 800 - 1000 km
dari permukaan bumi yang merupakan tempat terjadinya gerakan atom-atom secara tidak
beraturan. Lapisan ini merupakan lapisan paling panas dan molekul udara dapat meninggalkan
atmosfer sampai ketinggian 3.150 km dari permukaan bumi. Lapisan ini sering disebut pula
dengan ruang antar planet dan geostasioner. Lapisan ini sangat berbahaya, karena merupakan
tempat terjadi kehancuran meteor dari angkasa luar. (Petty, Grant W., 2008).
Atmosfer bumi adalah suatu lingkungan dimana manusia dan organisme lain hidup di
permukaan bumi. Di dalam atmosfer bumi terdapat udara, yaitu campuran gas-gas yang
mengelilingi lapisan atmosfir bumi. Atmosfir bumi ditentukan oleh kualitas udara yang
mengelilinginya. Fungsi utama atmosfir bumi dalam menopang kehidupan di permukaan bumi
adalah untuk mencegah pemanasan dan pendinginan suhu bumi, serta menyediakan gas-gas
tertentu bagi kehidupan organisme.
Tabel 1.
Komposisi gas-gas di udara kering dan bersih
Udara di atmosfir bumi tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih tanpa polutan sama
sekalai. Beberapa gas seperti sulfur dioksida (SO2), hidrogen sulfida (H2S), Karbon monoksida
(CO), dan gas-gas NOx, NH3 serta partikel selalu dibebaskan ke udara sebagai produk
sampingan dari proses-proses alami seperti aktivitas vulkanik, pembusukan sampah organik,
kebakaran hutan, industri dan pertambangan. Selain itu partikel-partikel padatan atau
cairan berukuran kecil dapat tersebar di udara oleh angin, letusan vulkanik atau gangguan
alam lainnya. Selain karena faktor alami partikel juga dilepaskan ke udara oleh aktivitas
manusia seperti pertambangan, proses industri dan pembakaran hutan.
B. Sifat-Sifat Udara
Pada umumnya benda yang terdapat di permukaan Bumi ini ada tiga jenis, yakni benda
padat, benda cair dan benda gas. Setiap jenis benda tersebut mempunyai bentuk dan juga
1. Berbentuk gas
Udara merupakan salah satu benda yang berbentuk gas. Selain itu udara yang ada di
permukaan Bumi ini terdiri atas berbagai macam gas. Hal ini mempunyai arti bahwasannya
udara adalah benda yang berbentuk gas. Benda- benda gas, khususnya udara ini tidak dapat
kita lihat, tidak dapat kita cium baunya namun dapat kita rasakan. Salah satu bukti kita bisa
merasakannya adalah ketika kita bisa menghirup udara dan juga ketika udara bergerak maka
kita akan bisa merasakan melalui pori- pori kulit kita.
3. Menempati ruang
Sifat dari udara yang selanjutnya adalah bahwa udara menempati ruang. Udara
merupakan benda yang sangat ajaib karena di berbagai sudut ruangan selalu ada udara. Selain
itu di celah terkecil pun dapat ditempati oleh udara. Sebagai bukti yang dapat kita rasakan
adalah kita bisa bernafas dimanapun kita berada, bahkan ketika berada di tempat yang
tertutup dan tanpa ventilasi sekalipun. Hal inilah yang terkadang menyadarkan kita bahwa
udara selalu ada dimana saja dan udara juga selalu ada bahkan di area tertutup sekalipun.
Namun perlu diketahui, untuk di tempat tertutup tanpa ventilasi, mula- mula kita bisa tetap
bernafas, namun lama- kelamaan kita tidak akan bisa bernafas apabila tidak ada sirkulasi
udara. Hal ini bukan karena udara habis, namun karena saat kita menghirup udara untuk
bernafas, maka kita akan menghirup Oksigen, sementara yang kita keluarkan adalah
Karbondioksida. Maka dari itulah kita bisa sesak nafas apabila kekurangan Oksigen dalam
pernafasan.
4. Mempunyai tekanan
Sifat yang dimiliki udara selanjutnya adalah bahwa udara memiliki tekanan. Tekanan yang
dimiliki udara ini berbeda- beda antara satu tempat dengan tempat yang lain. Salah satu hal
7. Berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang bertekanan
lebih rendah
Udara merupakan benda gas. Benda- benda gas termasuk udara ini memiliki sifat
sangat fleksibel, bahkan tingkat kefleksibelan yang dimilikinya jauh melebihi benda- benda
cair. Udara, dimana- mana selalu ada, bahkan d permukaan Bumi diliputi dengan lapisan-
lapisan udara. Udara dapat dengan bebas bergerak tanpa bisa kita lihat, tanpa bisa kita cium
namun terkadang dapat kita rasakan. Udara yang dapat bergerak bebas ini mempunyai pola
atau sifat. Seperti halnya air yang mengalir dari tempat yang lebih tinggi menuju ke tempat
yang lebih rendah maka udara berhembus dari tempat yang memiliki tekanan tinggi menuju
ke tempat yang mempunyai tekanan yang lebih rendah. Nah, inilah sifat gerak yang dimiliki
oleh udara.
Pencemaran udara berbeda pada satu tempat dengan tempat lain karena adanya
perbedaan kondisi pencahayaan, kelembaban, temperatur, angin serta hujan yang akan
membawa pengaruh besar dalam penyebaran dan difusi pencemar udara yang diemisikan
baik dalam skala lokal (kota tersebut) atau skala regional (kota dan sekitarnya).
(1). Kelembaban
Kelembaban udara menyatakan banyaknya uap air dalam udara. Kandungan uap air ini
penting karena uap air mempunyai sifat menyerap radiasi bumi yang akan menentukan
cepatnya kehilangan panas dari bumi sehingga dengan sendirinya juga ikut mengatur suhu
udara.
Fog (kabut) terbentuk ketika udara lembab dan mengembun, jenis partikel cair ini
merugikan karena memudahkan perubahan SO3 menajdi H2SO4. Selain itu fog yang terjadai di
daerah lembab akan menghalangi matahari memanasi permukaan bumi untuk memcah
inversi, akibatnya sering memperpanjang waktu kejadian pencemaran udara.
Kelembaban udara yang relatif rendah (< 60%) di daerah tercemar SO2 akan
mengurangi efek korosif dari bahan kimia tersebut sedangkan pada kelembaban relative lebih
atau sama dengan 80% di daerah tercemar SO2 akan terjadi peningkatan efek korosif SO2
tersebut.
Kondisi udara yang lembab akan membantu proses pengendapan bahan pencemar,
sebab dengan keadaan udara yang lembab maka beberapa bahan pencemar berbentuk
partikel (misalnya debu) akan berikatan dengan air yang ada dalam udara dan membentuk
partikel yang berukuran lebih besar sehingga mudah mengendap ke permukaan bumi oleh
gaya tarik bumi.
(2). Suhu
Salah satu karaktersitik atmosfir yang penting adalah kestabilan atmosfir itu sendiri
yaitu kecenderungan untuk memperbanyak atau menahan pergerakan udara vertikal. Pada
kondisi stabil pergerakkan udara ditahan atau tidak banyak terjadi pergerakkan vertikal.
Kondisi ini dipengaruhi oleh distribusi suhu udara secara vertikal.
Suhu udara menurun ± 1 °C per kenaikan ketinggian 100 meter, namun pada malam
hari lapisan udara yang dekat dengan permukaan bumi mengalami pendinginan terlebih
dahulu sehingga suhu pada lapisan udara di lapisan bawah dapat lebih rendah daripada
atasnya. Kondisi metereologi itu disebut inversi yaitu suhu udara meningkat menurut
ketinggian lapisan udara, yang memerlukan pada kondisi stabil dan tekanan tinggi. Gradien
tekanan pada kondisi tersebut menjadi lemah sehingga angin menjadi lambat yang
menyebabkan penurunan penyebaran zat pencemar secara horisontal. Sementara itu tidak
terjadi perpindahan udara vertikal yang menyebabkan penurunan zat pencemar secara
vertikal dan meningkatkan akumulasi lokal. Hal ini dapat berakibat buruk bagi kesehatan
manusia. Namun inversi dapat menghilang setelah pagi hari ketika radiasi matahari menyinari
permukaan bumi.
DI daerah industri, pengaruh dari lapisan inversi sangat penting untuk diperhatikan.
Penyebaran pencemar udara dari cerobong sangat dipengaruhi oleh keberadaan lapisan
inversi. Ketinggian Lapisan Inversi yang rendah dapat menyebabkan polutan terperangkap di
permukaan karena tidak dapat menembus Lapisan Inversi yang stabil sehingga menyebabkan
gangguan kesehatan terhadap wilayah pemukiman. Seperti yang terjadi pada kasus Great
Latihan
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!
1. Sebutkan dan Jelaskan karakteristik udara yang terdapat pada 5 (lima) lapisan atmosfer
bumi?
2. Jelaskan karakteristik kimia udara bersih yaitu komposisi gas-gas di atmosfir bumi dalam
keadaan normal?
3. Jelaskan sifat- sifat khas yang dimiliki oleh udara ?
4. Jelaskan aspek-aspek klimatologi pencemaran udara yang akan membawa pengaruh besar
dalam penyebaran dan difusi pencemar udara ?
5. Jelaskan apa yang dimaksud Inversi Suhu, dan bagaimana peranannya di dalam proses
terjadinya pencemaran udara.
Ringkasan
1. Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti permukaan padat dan cair
pada bumi yang terdiri atas 5 (lima) lapisan yaitu Troposfer, Stratosfer, Termosfer,
Mesofer, dan Eksosfer yang membentang ke atas sejauh berates ratus kilometer, dan
akhirnya bertemu dengan medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem
tata surya dan terdapat dari ketinggian 0 km di atas permukaan tanah sampai dengan
sekitar 560 km dari atas permukaan bumi.
2. Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada lapisan yang mengelilingi bumi
dengan komposisi yang tidak selalu konsistan dan merupakan campuran beberapa macam
gas yang perbandingannya tidak tetap, tergantung pada suhu dan tekanan udara dengan
komposisi udara kering yang bersih dan dikumpulkan disekitar laut terdiri atas , kurang
lebih 78 % Nitrogen, 21 % Oksigen, dan 1% gas-gas lain.
3. Udara mempunyai beberapa sifat yang khas yakni : berbentuk gas, memiliki massa atau
berat, menempati ruang, mempunyai tekanan, akan memuai apabila dipanaskan, akan
menyusut apabila didinginkan, berhembus dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke
Tes 1
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1) Lapisan atmosfer bumi pada level yang terendah dengan campuran gasnya paling ideal
untuk menopang kehidupan di bumi karena lapisan ini relatif terlindung dari sengatan
radiasi yang dipancarkan oleh benda-benda langit lain disebut :
A. Stratosfer
B. Mesosfer
C. Troposfer
D. Termosfer
2) Salah satu lapisan atmosfer bumi terdapat lapisan Ozon yang menjadi semacam payung
pelindung permukaan bumi dari pancaran radiasi sinar ultrafiolet, sehingga tidak semua
radiasi dari matahari sampai dipermukaan bumi disebut :
A. Stratosfer
B. Mesosfer
C. Troposfer
D. Termosfer
3) Komposisi udara di atmosfir bumi yang diukur berdasarkan komposisi udara kering yang
bersih dan dikumpulkan disekitar laut, hampir 80 % terdiri dari gas berikut ini :
A. Nitrogen
B. Oksigen
C. Argon
D. Methan
4) Terdapat dua unsur utama yang jumlahnya paling banyak dalam susunan komposisi
udara normal. Salah satu dari dua unsur tersebut sangat diperlukan oleh manusia untuk
bernafas. Unsur tersebut juga dapat bertindak sebagai oksidator untuk menghasilkan
A. Nitrogen
B. Helium
C. Oksigen
D. Hidrogen
5) Perubahan suhu udara normal di permukaan bumi yang terbalik sehingga perubahan
suhu berbalik naik terhadap ketinggian sehingga dapat menyebabkan masalah
pencemaran yang serius, karena dapat menyebabkan pencemar terkumpul di dalam
atmosfer yang lebih rendah dan tidak menyebar, hal ini disebabkan karena adanya faktor
klimatologi sebagai berikut :
A. Kelembaban
B. Kecepatan angin
C. Curah Hujan
D. Lapisan inversi
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes 1 yang terdapat di bagian
akhir Bab 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi Topik 1.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Bagus, artinya Saudara sudah
memahami dengan baik materi Topik 1 dan dapat melanjutkan ke Topik 2. Jika masih dibawah
80 %, Saudara harus mengulangi materi Topik 1, terutama bagian yang belum dikuasai.
Berbagai kegiatan manusia, baik disengaja atau tidak dapat menyebabkan pencemaran
udara. Secara alamiah, sebenarnya alam (termasuk udara) mempunyai mekanisme
pembersihan diri (self purification), antara lain siklus hidrologi yang dapat membersihkan
atmosfer. Alam juga telah menyediakan unsur-unsur dasar yang dapat dipergunakan untuk
kehidupan mikroorganisme yang mampu menguraikan bahan pencemar dalam jumlah yang
cukup dan berkelenjutan, namun adanya penambahan pencemaran udara oleh aktivitas
manusia maka udara tidak dapat lagi membersihkan dirinya lagi, sehingga bahan pencemar
yang ada di udara, melebihi batas dan tidak mampu memenuhi fungsi untuk mendukung
kehidupan manusia dan lingkungan.
Menurut Chambers dalam Mukono (2008), pengertian pencemaran udara adalah
bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udara normal yang
mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia atau yang dapat dihitung
dan diukur, serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi dan material.
Sedangkan menurut Kumar dalam Mukono (2008), pengertian pencemaran udara ialah
adanya bahan polutan di atmosfer yang dalam konsentrasi tertentu akan mengganggu
keseimbangan dinamik atmosfer dan mempunyai efek pada manusia dan lingkungannya.
Dari pengertian Pencemaran udara tersebut di atas, dapat diartikan bahwa pencemaran
udara sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing di dalam udara yang menyebabkan
perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya. Kehadiran bahan atau zat
asing di dalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam waktu yang cukup
lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia. Bila keadaan seperti itu terjadi maka
dapat dikatakan udara telah tercemar.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian
Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah “masuknya atau
dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan
manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan
udara ambient tidak memenuhi fungsinya”.
Sedangkan Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkugan Hidup No.
KEP – 03 / MENKLH/ II / 1991 yang dimaksud dengan pencemaran udara ialah “masuk atau
dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukkannya”.
Dari pengertian pencemaran udara berdasarkan peraturan perundangan di atas,
pencemaran diakibatkan oleh kegiatan manusia, baik disengaja atau tidak, sedangkan
bencana alam seperti gunung meletus, gas alam, panas bumi tidak di katagorikan sebagai
pencemaran. Hal ini disebabkan karena peraturan tersebut berkaitan dengan sanksi tuntutan
hukum. Bencana alam tidak bisa dilakukan penuntutan hukum, meskipun bencana alam dapat
Ada beberapa bahan pencemar udara yang sering ditemukan di kota-kota. Dilihat dari ciri fisik,
bahan pencemar dapat berupa :
1. Partikulat (PM)
Partikel adalah pencemar udara yang dapat berada bersama-sama dengan bahan atau
bentuk pencemar lainnya. Partikel dapat diartikan secara murni atau sempit sebagai bahan
pencemar udara yang berbentuk padatan. Namun dalam pengertian yang lebih luas, dalam
kaitannya dengan masalah pencemaran lingkungan, pencemar partikel dapat meliputi
berbagai macam bentuk, mulai dari bentuk yang sederhana sampai dengan bentuk yang rumit
atau kompleks yang kesemuanya merupakan bentuk pencemaran udara.
Sumber pencemaran partikel dapat berasal dari peristiwa alami dan dapat juga berasal
dari aktivitas manusia. Pencemaran partikel yang berasal dari alam, adalah sebagai berikut :
a. Debu tanah/pasir halus yang terbang terbawa oleh angin kencang.
b. Abu dan bahan-bahan vulkanik yang terlempar ke duara akibat letusan gunung berapi.
c. Semburan uap air panas di sekitar daerah sumber panas bumi di daerah pegunungan.
Sumber pencemaran partikel akibat aktivitas manusia sebagian besar berasal dari
pembakaran batubara, proses industri, kebakaran hutan dan gas buangan alat transportasi.
SO3 biasanya diproduksi dalam jumlah kecil selama pembakaran. Hal ini disebabkan
oleh dua faktor yang menyangkut reaksi terakhir tersebut di atas. Faktor pertama adalah
kecepatan reaksi yang terjadi, dan faktor kedua adalah konsentrasi SO3 dalam campuran
ekuilibrium yang dihasilkan dari reaksi tersebut. Reaksi pembentukan SO3 berlangsung sangat
lambat pada suhu relatif rendah (misalnya pada 200oC), tetapi kecepatan reaksi meningkat
dengan kenaikan suhu. Oleh karena itu produksi SO3 dirangsang pada suhu tinggi karena faktor
kecepatan. Tetapi campuran ekuilibrium yang dihasilkan pada suhu rendah mengandung
persentase SO3 lebih tinggi daripada campuran yang dihasilkan pada suhu tinggi. Jadi faktor
konsentrasi ekuilibrium merangsang produksi SO3 pada suhu lebih rendah. Jelas bahwa kedua
faktor tersebut mempunyai kecenderungan untuk menghambat satu sama lain selama
pembakaran. Pada suhu tinggi reaksi mengakibatkan ekuilibrium tercapai dengan cepat
karena kecepatan reaksi tinggi, tetapi hanya sedikit SO3 terdapat di dalam campuran. Pada
suhu rendah, reaksi berlangsung sangat lambat sehingga kondisi ekuilibrium (sesuai dengan
konsentrasi SO3 tinggi) tidak pernah tercapai. Jadi produksi SO3 terhambat pada zona
pembakaran suhu tinggi karena kondisi ekuilibrium. Jika produk dijauhkan dari zona tersebut
dan didinginkan, kondisi ekuilibrium dapat tercapai, tetapi kecepatan reaksi akan
menghambat pembenutkan SO3 dalam jumlah tinggi.
Adanya SO3 di udara dalam bentuk gas hanya mungkin jika konsentrasi uap air sangat
rendah. Jika usap air terdapat dalam jumlah cukup seperti biasanya, SO3 dan air akan segera
bergabung membentuk droplet asam sulfat (H2SO4). Setelah berada di atmosfer, sebagian SO2
akan diubah menjadi SO3 (kemudian menjadi H2SO4) oleh proses-proses fotolitik dan katalitik.
Jumlah SO2 yang teroksidasi menjadi SO3 dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk jumlah
air yang tersedia, intensitas, waktu dan distribusi spektrum sinar matahari.
4. Oksidan Fotokimia
Oksidan fotokimia adalah komponen atmosfer yang diproduksi oleh proses fotomikia,
yaitu suatu proses kimia yang mebutuhkan sinar, yang akan mengoksidasi komponen-
komponen yang tidak segera dapat dioksidasi oleh gas oksigen. Senyawa yang terbentuk
merupakan polutan sekunder yang diproduksi karena interaksi antara polutan primer
dengan sinar matahari. Hidrokarbon merupakan komponen yang berperan dalam produksi
oksidan fotokimia. Reaksi ini juga melibatkan siklus fotolitik NO2 . Polutan sekunder yang
paling berbahaya yang dihasilkan oleh reaksi hidrokarbon dalam siklus tersebut adalah ozon (
O3 ) dan peroksiasetilnitrat, yaitu salah satu komponen yang paling sederhana dari grup
peroksiasilnitrat (PAN).
Oksidan yang terutama adalah ozon (O3), nitrogen dioksida (NO2) dan
peroxyacylnitrate (PAN). NO2 berasal dari hasil reaksi fotokimia NO dengan oksigen di udara.
Sedangkan ozon dan PAN berasal dari reaksi fotokimia NO, NO2, SO2 dan radiakal hidrokarbon.
Ozon bukan merupakan hidrokarbon tetapi konsentrasi O3 di atmosfer naik sebagai
akibat langsung dari reaksi hidrokarbon, sedangkan PAN merupakan turunan hidrokarbon.
Hasil reaksi antara O dengan hidrokarbon merupakan produk intermediat yang sangat reaktif
yang disebut hidrokarbon radikal bebas (RO2 ). Radikal bebas semacam ini dapat bereaksi lebih
lanjut dengan berbagai komponen termasuk NO, NO2 , O2 , O3 , dan hidrokarbon lainnya.
Beberapa reaksi yang mungkin terjadi di antara bermacam-macam reaksi tersebut adalah
sebagai berikut (Fardiaz, 1992) :
a. Radikal bebas bereaksi cepat dengan NO membentuk NO2 . Karena NO dihilangkan dari
siklus tersebut, akibatnya mekanisme normal untuk menghilangkan O3 dari siklus tidak terjadi,
sehingga konsentrasi O3 meningkat.
b. Radikal bebas dapat bereaksi dengan O2 dan NO2 membentuk peroksiasilnitrat.
Latihan
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!
Ringkasan
1. Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 41 tahun 1999 mengenai Pengendalian
Pencemaran udara, yang dimaksud dengan pencemaran udara adalah masuknya atau
dimaksuknya zat, energi dan/atau komponen lain ke dalam udara ambient oleh kegiatan
manusia sehingga mutu udara ambient turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambient tidak memenuhi fungsinya.
2. Pencemaran udara dapat terjadi secara alamiah, misalnya asap kebakaran hutan, akibat
gunung berapi, debu meteorit dan pancaran garam dari laut, namun juga bisa disebabkan
oleh kegiatan manusia, misalnya akibat aktivitas transportasi, industri, pembuangan
sampah, baik akibat proses dekomposisi ataupun pembakaran serta kegiatan rumah
tangga
3. Bahan pencemar udara kimia di udara yang sering ditemukan di kota-kota besar dapat
berupa Partikulat (PM), Carbon Monooksida (CO), Sulfur Oksida (SOx), Nitrogen Oksida
(NOx), Ozon (O3), serta Hidrokarbon (HC).
Tes 2
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Salah satu gas pencemar tersebut memiliki daya ikat dengan Hemoglobin dalam darah
sangat kuat sehingga fungsi vital darah sebagai pengangkut oksigen terganggu. Senyawa
apakah yang menjadi polutan pada kasus tersebut diatas?
A. Karbonmonoksida (CO)
B. Ozon (O3)
C. Sulfurdioksida (SO2)
D. Nitrogen Dioksida (NO2)
3. Emisi gas Carbon Monooksida (CO) dari kendaraan bermotor dapat menyebabkan
pencemaran di dalam kabin kendaraan, sehingga dapat menyebabkan keracunan pada
pengendara ataupun penumpang yang berada di dalam kendaraan tersebut. Berdasarkan
cakupan wilayahnya, apa jenis pencemaran udara tersebut ?
A. Lokal
B. Regional
C. Global
D. Nasional
4. Kebakaran hutan terjadi setiap tahun di Indonesia. Salah satu dampaknya adalah
pencemaran udara oleh debu dan gas kimia. Pencemaran tidak hanya terjadi di Indonesia
tetapi juga dirasakan oleh beberapa negara tetangga.Berdasarkan cakupan wilayahnya,
apa jenis pencemaran udara tersebut ?
A. Regional
B. Lokal
C. Global
D. Nasional
5. Pencemaran udara dapat di sebabkan berbagai sumber pencemar yang akan mempengaruhi
kualitas udara di suatu tempat. Jalan raya di luar kota dengan lalulintasnya yang padat dapat
merupakan sumber pencemar yang akan mencemari lingkungan secara terus menerus.
Penentuan titik lokasi pengambilan contoh uji udara ambien dapat dilakukan pada suatu sumber
pencemaran tersebut. Sumber pencemar tersebut termasuk jenis sumber pencemar apa ?
A. Sumber garis
B. Sumber titik
C. Sumber kawasan
D. Sumber melingkar
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes 2 yang terdapat di bagian
akhir Bab 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi Topik 2.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Bagus, artinya Saudara sudah
memahami dengan baik materi Topik 2 dan Saudara dapat melanjutkan ke Topik 3. Jika masih
dibawah 80 %, Saudara harus mengulangi materi Topik 2, terutama bagian yang belum
dikuasai.
Topik 3
Kualitas Udara Dalam Ruang
A. Pengertian
Terdapat beberapa komponen kualitas fisik udara dalam ruangan. Beberapa parameter kualitas
udara dalam ruangan antara lain meliputi suhu udara, kelembaban udara, kecepatan aliran udara,
kebersihan udara, kualitas ventilasi, dan pencahayaan.
1. Suhu udara
Kualitas udara dalam ruang tidak hanya dipengaruhi oleh adanya pencemaran tetapi
juga dipengaruhi oleh adanya udara panas. Udara yang panas dapat menurunkan kualitas
udara dalam ruang dan mempengaruhi kenyamanan manusia yang tinggal atau bekerja dalam
ruang tersebut. Namun dari semua energi yang dihasilkan tubuh hanya 20 % saja yang
dipergunakan dan sisanya akan dibuang ke lingkungan. Panas dalam ruangan diproduksi oleh
tubuh sebagai proses biokimia yang berhubungan dengan pembentukan jaringan, konversi
2. Kelembaban udara
Air bukan merupakan polutan, namun uap air merupakan pelarut untuk berbagai
polutan dan dapat mempengaruhi konsentrasi polutan di udara. Uap air dapat menumbuhkan
dan mempertahankan mikroorganisme di udara dan juga dapat melepaskan senyawa-
senyawa volatile yang berasal dari bahan bangunan seperti formaldehid, amoni dan senyawa
lain yang mudah menguap, sehingga kelembapan yang tinggi melarutkan senyawa kimia lain
lalu menjadi uap dan akan terpajan pada pekerja (Fardiaz, 1992).
Kelembaban yang relativ rendah kurang dari 20% dapat menyebabkan kekeringan
selaput lender membrane, sedangkan kelembaban yang tinggi akan meningkatkan
pertumbuhan mikroorganisme. Kelembaban dan suhu yang ekstrim juga menjadi media
pertumbuhan beberapa jenis bakteri dan jamur. Sebagai contoh jamur dapat tumbuh dalam
suasana anaerob dengan kelembaban udara lebih dari 65% (Suma'mur, 1996).
Kecepatan aliran udara mempengaruhi gerakan udara dan pergantian udara dalam
ruang. Kecepatan aliran udara yang nyaman bagi suatu ruangan besarnya berkisar antara 0,15
sampai dengan 1,5 m/s. Kecepatan udara kurang dari 0,1 m/s atau lebih rendah menjadikan
ruangan tidak nyaman karena tidak ada pergerakan udara. Sebaliknya bila kecepatan udara
terlalu tinggi akan menyebabkan kebisingan dalam ruangan (Arismunandar, 1991). Agar
pertukaran udara ruang perkantoran dapat berjalan dengan baik, Ruang yang menggunakan
AC secara periodik harus dimatikan dan diupayakan mendapat pergantian udara secara
alamiah dengan cara membukan seluruh pintu dan jendela atau dengan kipas angin.
Saringan/filter udara AC juga harus dibersihkan secara periodik sesuai dengan ketentuan
pabrik. Tingkat kenyamanan panas dipengaruhi oleh kecepatan udara. Ketika pendinginan
diperluan, dapat dilakukan peningkatan kecepatan udara.
4. Kebersihan udara
Kebersihan udara berkaitan dengan keberadaan kontaminasi udara baik kimia maupun
mikrobiologi. Sistem ventilasi AC umumnya diperlengkapi dengan saringan udara untuk
mengurangi atau menghilangkan kemungkinan masuknya zat-zat berbahaya ke dalam
5. Pencahayaan
6. Kebisingan
Menurut Purdom P.W. (1980) secara fisik suara adalah energi berbentuk getaran yang
bergerak dari satu titik dan merambat pada media udara. Suara-suara yang tidak atau kurang
dikehendaki dan menimbulkan gangguan disebut kebisingan; hal ini berarti subjektifitas
seseorang terhadap suara tertentu atau sensitifitas orang terhadap kebisingan berbeda satu
sama lain. Namun secara umum batasan kebisingan ditentukan sesuai dengan peruntukan
bangunan.
2. Formaldehida
Formaldehid adalah gas yang tidak berwarna dengan bau yang menyengat. Banyak
bahan yang ada dalam ruang dapat mengemisikan gas formaldehid termasuk bahan yang
diisolasi, plafon, kayu lapis, furniture kantor, lem karpet, plastik, serat sintetis dalam karpet,
pestisida, cat, dan kertas. Tingkat emisi gas formaldehid naik sebanding dengan kenaikan suhu
(Pudjiastuti, 1998). Formaldehid adalah aldehida yang paling sederhana yang memiliki sifat
mudah menguap. Dalam industri sering digunakan sebagai bahan pelarut, perekat, dan
pengawet. Untuk kesehatan, formaldehid sering digunakan sebagai antiseptik, sterilisasi
khususnya untuk alat pembersih ginjal (Fardiaz, 1992).
Formaldehid merupakan salah satu pencemar udara dalam ruang dan dapat
menyebabkan terganggunya kesehatan manusai yang berada di dalam ruangan tersebut.
Formaldehid banyak didapati pada perlengkapan gedung. Selain itu, Formaldehid merupakan
molekul reaktif dan kovalen dengan protein serta Formaldehid dapat menimbulkan alergi
kontak dermatitis. Kebanyakan akibat Formaldehid yang dilaporkan adalah adanya iritasi pada
sistem pernapasan, iritasi pada mata dan tenggorokan serta sakit kepala. Sifat-sifat iritan
Formaldehid sebagian besar merupakan penyebab sejumlah keluhan yang berhubungan
dengan iritasi pada mata, saluran pernafasan atas dan kulit. Menurut Molhave pada tahun
1984 dalam suatu penyelidikan dan studi epidemiologi, iritasi membran mucus paling banyak
dijumpai. Ini termasuk iritasi mata, hidung, dan sinus, tenggorokan, hidung yang berair, dan
batuk.
Keluhan yang muncul ini termasuk kedalam golongan keluhan SBS. Jika terpapar
formaldehid dalam jumlah banyak, misalnya terminum, bisa menyebkan kematian. Dalam
tubuh manusia, formaldehid dikonversi menjadi asam format yang meningkatkan keasaman
darah, tarikan napas menjadi lebih pendek, hiportemia, juga koma, atau sampai kepada
kematiannya. Di dalam tubuh, formaldehid bisa menimbulkan terikatnya DNA oleh protein,
sehingga mengganggu ekspresi genetik yang normal. Ada studi yang menunjukkan apabila
formaldehid dalam kadar yang lebih sedikit, seperti yang digunakan dalam bangunan, tidak
menimbulkan pengaruh karsiogenik terhadap makhluk hidup yang terpapar zat (Hodgson,
2002).
Karbon monoksida merupakan pencemaran udara yang paling besar dan umum
dijumpai. Sebagian besar CO terbentuk akibat proses pembakaran bahan-bahan karbon yang
digunakan sebagai bahan bakar secara tidak sempurna. Daya reaksi CO paling kecil
dibandingkan dengan bahan lain. Pengaruh beracun CO terhadap tubuh terutama disebabkan
oleh reaksi antara CO dengan hemoglobin (Hb) di dalam darah. Hb di dalam darah secara
normal berfungsi dalam sistem transpor untuk membawa oksigen dari paru-paru ke sel-sel
tubuh dan membawa CO2 dari sel-sel tubuh ke paru-paru. Dengan adanya CO, Hb, dapat
membentuk COHb. Jika terjadi demikian maka kemampuan darah untuk mentranspor oksigen
menjadi berkurang. Polusi udara oleh CO juga terjadi selama merokok. Konsentrasi CO yang
tinggi di dalam asap rokok yang terisap tersebut mengakibatkan kadar COHb di dalam
meningkat (Fardiaz, 1992). Jika CO terhirup dapat mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
a) Gangguan keseimbangan refleksi, sakit kepala, pusing, koma, kerusakan sel otak
dengan keterpajanan CO selama 1 jam atau lebih dengan konsentrasi 50-100 ppm.
b) Menyebabkan sakit kepala yang cukup berat, pusing, koma, kerusakan sel otak dengan
keterpajanan selama 2 jam dan konsentrasi CO sebesar 250 ppm.
c) Keterpajanan CO selama 1 jam dengan konsentrasi 750 menyebabkan kehilangan
kesadaran, keterpajanan 3-4 jam menyebabkan kematian.
5. Asap Rokok
Asap rokok merupakan sumber pencemar ruangan yang potensial. Asap rokok terdiri
dari berbagai zat kimia kompleks; yaitu bahan-bahan hasil pembakaran yang tidak sempurna,
pestisida yang digunakan pada waktu penanaman tembakau, bahan pengawet, perekat, dan
kertas rokok. Secara umum bahan-bahan tersebut dibedakan atas: nikotin, tar, CO, NOx, dan
gas lainnya. Bahaya asap rokok tidak saja mengganggu kesehatan perokok tetapi juga orang-
6. Ozon
Menurut Burkin et.al (2000) dalam (Suganda, 2010), sumber utama ozon dari kegiatan
manusia dalam ruangan berasal dari mesin fotokopi, pembersih udara elektrostatis, dan udara
luar. Ozon dapat menyebabkan iritasi pada mata dan bersifat toksik terhadap saluran
pernafasan, paparan ozon secara akut mengakibatkan sakit kepala, kelelahan dan batuk.
7. Bau
Bau merupakan faktor kualitas udara yang penting. Bau dapat menjadi penunjuk
keberadaan suatu zat kimia berbahaya seperti Hidrogen sulfida, Ammonia, dan lain-lain. Selain
itu bau juga dihasilkanoleh berbagai proses biologi oleh mikroorganisme. Kondisi ruangan
yang lembab dengan suhu tinggi dan aliran udara yang tenang biasanya menebarkan bau
kurang sedap karena proses pembusukan oleh mikroorganisme (Mukono, 2006).
Partikulat RSP ( Respirable Suspended Particulate ) adalah partikulat atau fiber yang
melayang-layang diudara, dan mempunyai ukuran cukup kecil untuk dapat dihirup oleh
manusia. Partikulat ini meliputi semua materi baik fisik maupun kimia, dan dalam bentuk cair
maupun padat, atau kedua-duanya. Umumnya partikulat berdiameter kurang dari 10m3.
Partikulat kecil ini bisa berasal dari material gedung, alat¬alat pembakaran, aktivitas penghuni
gedung, dan infiltrasi dari sumber¬sumber partikulat diluar gedung.
Sumber utama partikulat RSP di didalam ruangan adalah merokok . Sedangkan sumber
partikulat RSP di dalam ruangan yang lain adalah alat-alat pembakaran, material dari asbes,
dan partikulat rumah. Penggunaan aerosol spray dan kerusakan komponen gedung juga
merupakan sumber partikulat RSP. Diruang-ruang tertentu gedung perkantoran, partikulat
dari mesin fotocopy juga menjadi sebab tingginya kadar partikulat RSP di udara.
Sebagian partikulat RSP berasal dari luar gedung yang masuk melalui sistem pengatur
udara, ventilasi alami atau melalui infiltrasi. Pada umumnya konsentrasi partikulat RSP lebih
besar di dalam ruangan dibanding dengan konsentrasi diluar ruangan. Konsentrasi di dalam
ruangan biasanya sekitar 100 sampai dengan 500 ?gr/meter kubik dengan konsentrasi yang
paling tinggi berada diruangan para perokok. Walaupun pembakaran yang terjadi pada
kompor minyak merupakan sumber partikulat RSP didalam ruangan, tetapi kegiatan lain
Ventilasi merupakan salah satu faktor yang penting dalam menyebabkan terjadinya
Sick Building Syndrome (SBS). Menurut standar WHO, luas ventilasi ruangan yang kurang dari
10 % atau ventilation rate kurang dari 20 CFM memberikan risiko yang besar untuk terjadinya
gejala SBS. Ventilation rate yang baik untuk suatu gedung atau ruangan adalah 25 -50 CFM per
penghuni. Ventilasi yang paling ideal untuk suatu ruangan apabila ventilasi dalam keadaan
bersih, luas memenuhi syarat, sering dibuka, adanya cross ventilation sehingga tidak
menyebabkan adanya dead space dalam ruangan. Ketidakseimbangan antara ventilasi dan
pencemaran udara merupakan salah satu sebab terbesar gejala SBS.
Fungsi sebuah sistem ventilasi dalam lingkungan kerja dimaksudkan untuk mengatur
kondisi kenyamanan ruangan, memperbaruhi udara dengan pencemaran udara ruangan pada
batas normal, serta menjaga kebersihan udara dari kontaminasi berbahaya. Ventilasi ruangan
secara alami didapatkan dengan jendela terbuka yang mengalirkan udara luar ke dalam
ruangan.
Untuk memenuhi fungsi diatas, kita dapat memanfaatkan sistem AC (Air Conditioner).
Pada dasarnya mekanisme kerja AC dengan mengalirkan udara dari luar gedung, dilakukan
proses pendinginan, selanjutnya udara yang dingin itu dihembuskan ke dalam ruangan.
Terdapat dua jenis AC, yaitu AC sentral dan AC non sentral, dengan perbedaan utama pada
volume udara segar yang dipergunakan. Biasanya AC non sentral hanya memiliki gerakan
udara masuk (inlet), sedangkan outlet melalui lubang atau pintu yang sedang dibuka. Sistem
ventilasi AC non sentral memungkinkan masuknya zat pencemar dari udara ke dalam ruangan.
Pada sistem AC sentral, udara luar dihisap masuk kedalam chiller, mengalami proses
pendinginan, kemudian dihembuskan ke ruangan. Selanjutnya udara di ruangan yang masih
agak dingin dihisap lagi untuk didinginkan kembali kemudian dihembuskan lagi. Aliran udara
demikian disebut udara sirkulasi, dimana 85% – 100% berupa udara campuran. Bangunan atau
gedung yang menggunakan sistem sirkulasi artifisial umumnya dibuat relatif tertutup untuk
mengurangi penggunaan kalor (efisiensi energi), artinya kurang memiliki sistem pertukaran
udara segar dan bersih yang baik.
Latihan
Untuk dapat memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah Latihan
berikut!
1. Jelaskan mengapa selain kualitas udara ambien, kualitas udara dalam ruangan (indoor air
quality) juga merupakan faktor penentu penting bagi kesehatan manusia ?
2. Sebutkan jenis-jenis pencemar dalam ruang (indoor air polution) dan dampak kesehatan
dari pencemaran tersebut ?.
Ringkasan
1. Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi kesehatan manusia, karena hampir 90%
hidup manusia berada dalam ruangan. Sebanyak 400 sampai 500 juta orang khususnya di
negara yang sedang berkembang sedang berhadapan dengan masalah polusi udara dalam
ruangan. Di Amerika, isu polusi udara dalam ruang ini mencuat ketika EPA pada tahun 1989
mengumumkan studi polusi udara dalam ruangan lebih berat daripada di luar ruangan.
2. The National Institute of Occupational Safety and Health (NIOSH) dalam penelitiannya
menyebutkan ada lima sumber pencemaran di dalam ruangan yaitu:
Pencemaran dari alat-alat di dalam gedung seperti asap rokok, pestisida, bahan-bahan
pembersih ruangan.
Pencemaran di luar gedung meliputi masuknya gas buangan kendaraan bermotor, gas
dari cerobong asap atau dapur yang terletak di dekat gedung, dimana kesemuanya
dapat terjadi akibat penempatan lokasi lubang udara yang tidak tepat.
Pencemaran akibat bahan bangunan meliputi pencemaran formaldehid, lem, asbes,
fibreglass dan bahan-bahan lain yang merupakan komponen pembentuk gedung
tersebut.
Pencemaran akibat mikroba dapat berupa bakteri, jamur, protozoa dan produk
mikroba lainnya yang dapat ditemukan di saluran udara dan alat pendingin beserta
seluruh sistemnya.
Gangguan ventilasi udara berupa kurangnya udara segar yang masuk, serta buruknya
distribusi udara dan kurangnya perawatan sistem ventilasi udara.
3. Dampak pencemaran udara dalam ruangan terhadap tubuh terutama pada daerah tubuh
atau organ tubuh yang kontak langsung dengan udara meliputi organ sebagai berikut:
Iritasi selaput lendir: iritasi mata, mata pedih, mata merah, mata berair
Iritasi tenggorokan, sakit menelan, gatal, batuk kering.
Gangguan neurotoksik: sakit kepala, lemah/capai, mudah tersinggung, sulit
berkonsentrasi
4. Beberapa parameter kualitas fisik udara dalam ruangan antara lain meliputi suhu udara,
kelembaban udara, kecepatan aliran udara, kebersihan udara, bau, kualitas ventilasi,
pencahayaan, kadar debu / partikulat ( respirable suspended perticulate).
5. Beberapa parameter kualitas kimia udara dalam ruangan antara lain meliputi Volatile
Organic Compound (VOC), Formaldehida, Carbon dioksida (CO2), Carbon Monooksida
(CO), Ozon (O3), Bau, Asap Rokok, dan partikulat (respirable suspended perticulate).
6. Pencemaran Mikrobiologi udara dalam ruang dapat berasal dari lingkungan luar ruang
(seperti serbuk sari, jamur, dan spora) dan dapat pula berasal dari dalam ruangan (seperti
serangga,jamur, pada ruang yang lembab, kutu binatang peliharaan, bakteri).
Tes 3
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Pencemar dalam ruang yang berbentuk gas tidak berwarna dengan bau yang menyengat
yang di emisikan oleh bahan plafon, kayu lapis, furniture kantor, lem karpet, plastik, serat
sintetis dalam karpet, pestisida, cat, dan kertas. Adalah sebagai berikut :
A. Carbon Monooksida
B. Carbon Dioksida
C. Formaldehid
D. Ozon (O3)
2. Pencemaran udara yang paling besar dan umum dijumpai di dalam ruangan, terbentuk
akibat proses pembakaran bahan-bahan karbon yang digunakan sebagai bahan bakar
secara tidak sempurna adalah :
A. Ozon (O3)
B. Carbon Monooksida
C. Carbon Dioksida
D. Formaldehid
3. Kumpulan gejala-gejala yang terjadi berdasarkan pengalaman para pemakai gedung selama
mereka berada di dalam gedung antara lain sakit kepala, kehilangan konsentrasi, tenggorokan
kering, iritasi mata dan kulit, disebut
A. Cumulative Trauma Disorders (CTD)
B. Musculoskeletal Disorders (MSDs)
4. Pencemar udara dalam ruang yang berbentuk gas bersifat inert dan tidak dapat bereaksi
dengan material bangunan, memiliki berat jenis yang lebih tinggi dari udara sehingga
terakumulasi di tempat-tempat yang lebih rendah dan bersumber dari hasil pernapasan
manusia adalah :
A. Ozon (O3)
B. Carbon Monooksida
C. Carbon Dioksida
D. Formaldehid
5. Pencemar udara dalam ruang yang bersumber dari kegiatan manusia dalam ruangan
berasal dari mesin fotokopi, pembersih udara elektrostatis, dan udara luar yang dapat
menyebabkan iritasi pada mata dan bersifat toksik terhadap saluran pernafasan, paparan
secara akut mengakibatkan sakit kepala, kelelahan dan batuk adalah :
A. Ozon (O3)
B. Carbon Monooksida
C. Carbon Dioksida
D. Formaldehid
Cocokkanlah jawaban Saudara dengan Kunci Jawaban Tes 3 yang terdapat di bagian
akhir Bab 1 ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaan Saudara terhadap materi Topik 3.
Apabila mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih Bagus, artinya Saudara sudah
memahami dengan baik materi Topik 3. Jika masih dibawah 80 %, Saudara harus mengulangi
materi Topik 3, terutama bagian yang belum dikuasai.
Depkes RI.Parameter Pencemar Udara dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jakarta: Dirjen
Bina Kesmas Depkes; 2009.
Mukono, H.J. (2011). Aspek Kesehatan Pencemaran Udara. Surabaya: Airlangga University
Press.
Mukono, H.J. (2008). Pencemaran Udara dan Pengaruhnya Terhadap Gangguan Saluran
Pernapasan. Surabaya : Airlangga University Press.
Purdon, P.Walton. (1980). Environmental Health. 2nd Edition. New York: Academic Press, Inc.
Rau, JG dan Wooten, DC. (1980). Environmental Impact Analysis Handbook. New York:
McGraw Hill Book Company.
Stoker, H.S. and Seager, S.L. (1972). Environmental Chemistry: Air and Water Pollution,
Glenview, Illinois: Scott Foresman.
Stern, Arthur Cecil (1977). Air Pollution Third edition Volume II, The Effects of Air Pollution.
New York : Academic Press inc.
Soedomo, Pencemaran Udara (2000). Kumpulan Karya Ilmiah, Institut Teknologi Bandung.
Wisnu Arya Wardhana. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan (Edisi Revisi). Yogyakarta:
Penerbit Andi
World Health Organization (WHO). (2014) Ambient (Outdoor) Air Quality and Health.
https://swarabumi.wordpress.com/2010/02/05/inversi-dan-pencemaran-udara
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/lapisan-udara
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/udara/sifat-sifat-udara
http://www.indonesian-publichealth.com/pedoman-who-kualitas-udara-dalam-ruangan/
http://Artikelkesehatanwanita.com/tanaman-penyerap-polusi-udara.html