You are on page 1of 9

Jurnal PSIK – FK Unsyiah Hasmila Sari

ISSN : 2087-2879
PENERAPAN TERAPI KELOMPOK SUPORTIF PADA IBU HAMIL DENGAN
ANSIETAS MELALUI PENDEKATAN TEORI MERCER DI KELURAHAN
BALUMBANG JAYA, BOGOR BARAT
Application of Supportive Therapy Group on Pregnant Women with Anxiety in
Balumbang Jaya, Bogor Barat
Hasmila Sari
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa dan Komunitas, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Mental Health and Community Health Nursing Department, School of Nursing, Faculty of Medicine,
Syiah Kuala University, Banda Aceh
E-mail: hasmila_sari@yahoo.com

ABSTRAK
Kehamilan bagi seorang wanita merupakan salah satu periode kritis dalam kehidupan dan merupakan suatu
keadaan yang dapat mempengaruhi kondisi psikologisnya. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok khusus
yang rentan mengalami berbagai masalah kesehatan terutama masalah psikososial. Masalah psikososial yang
sering dialami oleh ibu hamil adalah ansietas. Asuhan keperawatan terhadap ibu hamil dengan ansietas dapat
dilakukan di rumah sakit dan di komunitas. Ansietas pada ibu hamil adalah suatu kondisi psikologis yang
mengancam individu selama kehamilan atau menjelang persalinan dimana objek kecemasan itu tidak jelas
dikarenakan adanya perubahan-perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis
sehingga diperlukan suatu intervensi untuk mengurangi ansietas tersebut. Karya ilmiah ini bertujuan untuk
memaparkan penerapan Terapi Kelompok Suportif dalam manajemen kasus keperawatan spesialis pada ibu
hamil dengan ansietas sedang melalui pendekatan konsep adaptasi stress Stuart dan teori Mercer. Jumlah ibu
hamil yang dikelola sebanyak 13 orang. Hasil penerapan terapi ini menunjukkan bahwa terapi kelompok
suportif sangat efektif dilakukan pada ibu hamil yang mengalami ansietas sedang. Setelah mengikuti terapi,
kelompok ibu hamil tersebut mampu mengontrol ansietas dan mampu memberikan dukungan positif terhadap
ibu hamil yang lain serta mampu menyusun rencana tindak lanjut menghadapi persalinan.

Kata Kunci: Karakteristik, Kecemasan, Menopause

ABSTRACT
Pregnancy for a woman is one of the critical periods in life and is a condition that can affect the
psychological condition. Pregnant women are one of the special groups that are susceptible to a variety of
health problems, especially psychosocial problems. A psychosocial problem often experienced by pregnant
women is anxiety. Nursing care for pregnant women with anxiety can be done in the hospital and in the
community. Anxiety in pregnant women is a psychological condition that threatens individuals during
pregnancy or before delivery where the object of anxiety is not clear because of the physiological changes
that cause instability psychological condition that required an intervention to reduce the anxiety. This paper
aims to describe the application of Supportive Group Therapy in specialist nursing case management in
pregnant women with moderate anxiety through the Stuart concepts stress adaptation and theory of Mercer.
Number of pregnant women (samples) who managed as many as 13 people. Results showed that the
application of the supportive therapy group is very effective performed on pregnant women who experience
with moderate anxiety. After the therapy, the group of pregnant women is able to control the anxiety and be
able to provide positive support to other women who are able to plan and follow-up face of labor.

Keywords: group therapy, pregnant women, anxiety.

PENDAHULUAN yang berperan sebagai salah satu indikator


Kesehatan jiwa digambarkan dalam untuk menentukan bahwa seseorang dapat
sebuah rentang respon dari adaptif sampai dikatakan sehat. Masalah psikososial adalah
dengan maladaptif yang terdiri dari sehat setiap perubahan dalam kehidupan individu
jiwa, masalah psikososial dan gangguan jiwa baik yang bersifat psikologis ataupun sosial
(Stuart & Laraia, 2009). Kesehatan jiwa yang mempunyai pengaruh timbal balik dan
merupakan bagian integral dari kesehatan dianggap berpotensi cukup besar sebagai

153
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa pada kelompok ibu hamil adalah ansietas.
(Depkes, 2005). Hasil riset kesehatan dasar Varcarolis (2000) menjelaskan bahwa
yang dilakukan pada tahun 2007 ansietas sebagai respon normal terhadap
mengidentifikasi prevalensi masalah situasi yang mengancam dan menjadi faktor
psikososial sebesar 11,6%. Provinsi dengan motivasi yang positif dalam kehidupan
masalah psikososial terbanyak adalah Jawa seseorang. Ansietas akan menjadi masalah
Barat sebesar 20,0% dikuti oleh Gorontalo ketika mengganggu perilaku adaptif,
16,5%, Sulawesi Tengah 16,0% dan menyebabkan gejala fisik dan menjadi berat
Nanggroe Aceh Darusalam sebesar 14, 1%. bagi individu. Peplau (1954, dalam
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Videbeck, 2008) mendefinisikan ansietas
prevalensi masalah psikososial lebih tinggi sebagai respon awal terhadap ancaman
dibandingkan gangguan jiwa (Riskesdas, psikis dan membagi ansietas menjadi empat
2007). tingkat yaitu ringan, sedang, berat dan panik.
Masalah psikososial merupakan salah Ansietas ringan merupakan keadaan positif
satu penyebab gangguan jiwa terbanyak di peningkatan kesadaran dan penajaman indra
masyarakat dan dapat mempengaruhi yang memungkinkan individu mempelajari
perkembangan manusia serta peningkatan perilaku baru dan menyelesaikan masalah.
kualitas hidup. Untuk mencapai kualitas Ansietas sedang meliputi penurunan lapang
hidup yang optimal harus dimulai dari persepsi dimana individu dapat
persiapan pra nikah, kehamilan, kelahiran, menyelesaikan masalah hanya jika dibantu.
bayi, balita, anak, remaja, dewasa sampai Videbeck (2008) menjelaskan pada
usia lanjut. Periode hamil, bersalin, nifas dan tahap ansietas ringan dan sedang, individu
menyusui merupakan bagian dari daur hidup dapat memproses informasi, belajar dan
yang membutuhkan perhatian khusus dalam menyelesaikan masalah. Pada kenyataannya,
bidang kesehatan termasuk kesehatan jiwa tahap ansietas ini dapat memotivasi
(Depkes, 2006). Periode tersebut memiliki pembelajaran dan perubahan perilaku
pengaruh yang sangat besar dalam dimana keterampilan kognitif mendominasi
pertumbuhan dan perkembangan manusia. tingkat ansietas ini. Menurut Fortinash
Dengan kata lain, walaupun kehamilan (2003), secara fisiologis pada ansietas ringan
merupakan bagian dari tugas kehidupan masih menunjukkan tanda-tanda vital dalam
yang spesifik tetapi perubahan situasi batas normal, adanya ketegangan otot ringan
tersebut berpotensi menimbulkan stres pada dan pupil berada pada kondisi normal atau
ibu hamil. kontriksi. Pada ansietas sedang, tanda
Penelitian di dunia mengenai depresi fisiologis yang ditampilkan adalah tanda-
pasca persalinan menunjukkan bahwa 70- tanda vital dalam kondisi normal atau mulai
80% ibu bersalin mengalami episode depresi terjadi peningkatan, terjadi ketegangan dan
ringan yang disebut baby blues dan 10-16% muncul perasaan tidak nyaman.
lainnya mengalami depresi sedang, berat Kehamilan bagi seorang wanita
sampai psikosis (Depkes, 2006). Untuk merupakan salah satu periode kritis dalam
mengurangi angka tersebut, pemerintah kehidupannya dan merupakan suatu keadaan
berinisiatif untuk mewujudkan hal tersebut yang dapat mempengaruhi kondisi
melalui penerapan Millenium Development psikologis ibu. Selama hamil perempuan
Goals (MDGs). Dalam mencapai target banyak mengalami perubahan, antara lain
pembangunan millenium tersebut, salah satu perubahan tubuh (fisik, hormon), psikologis
masalah yang mendapat perhatian adalah dan emosional. Secara emosi, ibu yang
kesehatan jiwa pada ibu hamil. Masalah sedang hamil mengalami perasaan yang
kesehatan jiwa ibu hamil, bersalin, nifas dan sensitif, suasana perasaan (mood) yang
menyusui mempunyai efek yang bermakna berubah-ubah, mungkin berperilaku tidak
terhadap tumbuh kembang anak khususnya rasional dan mudah menangis (Depkes,
kognitif dan emosi anak. Karena itulah 2006). Pengalaman baru ini memberikan
kesehatan jiwa pada kelompok khusus ini perasaan yang bercampur baur, antara
sangat perlu diperhatikan. Salah satu bahagia dan penuh harapan dengan
masalah psikososial yang sering ditemukan kekhawatiran tentang apa yang akan

154
Idea Nursing Journal Hasmila Sari

dialaminya semasa kehamilan. Kecemasan terapi supportif yang diberikan pada


tersebut dapat muncul karena masa panjang sekelompok anggota dengan karakteristik
saat menanti kelahiran, selain itu bayangan dan permasalahan yang relatif homogen.
tentang hal-hal yang menakutkan saat proses Berdasarkan penjelasan di atas, dapat
persalinan walaupun apa yang dinyatakan bahwa terapi suportif merupakan
dibayangkannya belum tentu terjadi. Situasi suatu terapi yang bersifat memberikan
ini dapat menimbulkan perubahan drastis, dukungan dan semangat kepada pesertanya
bukan hanya fisik tetapi juga psikologis. melalui kerjasama antar anggota. Di dalam
Beberapa penelitian mengisyaratkan pelaksanaan Terapi Suportif ada aturan
adanya peningkatan ketergantungan baik yang membedakannya dari psikoterapi
fisik dan psikologis pada perempuan hamil. kelompok lainnya, yakni adanya ‘saran’
Penelitian Werner (2000) menyimpulkan yang mendorong para anggota yang
bahwa perubahan fisik dan psikologis yang mengikutinya untuk melakukan interaksi di
terjadi pada wanita hamil meningkatkan luar sesi (Yalom, 1995).
dependency need. Penelitian tersebut juga Terapi ini dibuat untuk membantu
menunjukkan kebutuhan akan perhatian anggotanya bertukar pengalaman mengenai
yang lebih besar, keinginan memastikan masalah yang biasa dihadapi dan koping
bahwa bantuan yang dibutuhkan telah yang digunakannya. Penerapan Terapi
tersedia dan keinginan akan keterlibatan Suportif dapat dimulai dengan membahas
teman dan keluarga. Hal ini diperkuat masalah yang ringan atau sedang sampai
dengan penelitian Marks dan Kumar (2000, masalah yang berat. Dengan demikian dalam
dalam Oktavia, 2001) yang menunjukkan rangka meningkatkan kemampuan
bahwa kecemasan yang dialami oleh wanita anggotanya, pemberian terapi sangat tepat
hamil lebih banyak dialami oleh mereka karena anggotanya dapat memperoleh
yang kurang mendapat dukungan sosial. dukungan dari anggota lainnya sehingga
Faktor yang dapat mengurangi kecemasan merasa bebannya berkurang.
tersebut adalah adanya dukungan keluarga
yang dapat berupa dari suami, keluarga atau METODE
saudara lainnya, orang tua dan mertua.
Pendekatan teori dan konsep Metode penelitian yang diterapkan
keperawatan yang dapat dipergunakan untuk pada karya ilmiah ini adalah pendekatan
mengetahui dukungan terhadap proses manajemen kasus. Pelaksanaan manajemen
pencapaian peran dan proses menjadi keperawatan spesialis jiwa pada ibu hamil
seorang ibu adalah Teori Maternal Role dengan ansietas merupakan kegiatan yang
Attainment - Becoming a Mother yang terintegrasi dalam pemberian asuhan
dikembangkan oleh Ramona T. Mercer. keperawatan jiwa khususnya masalah
Model ini ditujukan agar keperawatan dapat psikososial di unit komunitas. Pemberian
memberikan dukungan kepada individu asuhan keperawatan diawali dari pengkajian
secara efisien dan efektif dengan tujuan berdasarkan konsep dan diagnosa
untuk menunjang kualitas kehidupan keperawatan yang dirumuskan berdasarkan
seseorang (Tomey & Alligood, 2006). Hal data yang ditemukan pada saat pengkajian.
inilah yang mendasari penulis untuk Kemudian ditentukan intervensi yang dapat
memilih model konsep Maternal Role diberikan sampai dengan terapi spesialis
Attainment - Becoming a Mother sebagai berdasarkan konsep, pelaksanaan
landasan untuk pemberian terapi kelompok implementasi sesuai kebutuhan klien dan
suportif pada ibu hamil. evaluasi terhadap pencapaian asuhan
Terapi Suportif termasuk salah satu keperawatan pada klien.
model psikoterapi yang biasanya sering Penatalaksanaan Terapi Kelompok
digunakan pada sistem klien di masyarakat Suportif (TKS) pada ibu hamil dengan
dan di Rumah sakit. Terapi Suportif dapat ansietas terdiri dari 13 orang ibu hamil yang
diberikan secara individu dan berkelompok mengalami ansietas sedang. Manajemen
(Scott & Dixon, 1995). Support Group kasus spesialis yang dilakukan meliputi
(Terapi Suportif) secara kelompok adalah karakteristik klien, hasil pengkajian,

155
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

diagnosa keperawatan, diagnosa medis serta Hasil Pengkajian Kondisi Klinis


penatalaksanaan keperawatan dan medis. Pengkajian yang dilakukan terhadap
Jumlah ibu hamil dengan ansietas yang ibu hamil dengan diagnosa keperawatan
dirawat selama periode penelitian sebanyak ansietas sedang menggunakan pendekatan
8 orang dari RW 03 dan 6 orang dari RW konsep stres adaptasi oleh Stuart dan Laraia
04. Pelaksanaan TKS di RW 03 diikuti oleh (2009) yang dikembangkan dalam bentuk
7 orang ibu hamil karena 1 orang sudah scaning pengkajian meliputi faktor
melahirkan sebelum pelaksanaan TKS, predisposisi, faktor presipitasi, penilaian
sedangkan pelaksanaan TKS di RW 04 terhadap stresor, dan sumber koping.
diikuti oleh 6 orang ibu hamil yang rutin a) Faktor Predisposisi, menurut Stuart
mengikuti Kelas Ibu selama 3 kali. dan Laraia (2009), faktor predisposisi adalah
Manajemen kasus dan TKS dilaksanakan faktor resiko yang menjadi sumber
selama bulan Februari – Mei 2010. terjadinya stres yang mempengaruhi tipe dan
sumber dari individu untuk menghadapi
HASIL stres baik yang biologis, psikososial dan
Selanjutnya akan disampaikan hasil sosial kultural. Faktor predisposisi terjadinya
pelaksanaan manajemen kasus pada ibu masalah ansietas sedang pada ibu hamil
hamil dengan ansietas meliputi karakteristik, dapat dilihat pada tabel 1.2.
hasil pengkajian kondisi klinis dan diagnosa Tabel 1.2. Faktor Predisposisi Ansietas pada Ibu
keperawatan. Hamil di RW 03 & 04 Kelurahan Balumbang
Jaya Periode Februari - Mei 2010
Karakteristik Ibu Hamil dengan Ansietas No Faktor Jumlah Prosentase
Predisposisi (n=13) (%)
Karakteristik 13 orang ibu hamil
dengan ansietas sedang di RW 03 dan 04
yang dikelompokkan berdasarkan usia, 1 Biologis
 Riwayat 2 15,3
pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan 4 30,7
abortus
kategori kehamilan dapat dilihat pada
 Riwayat
tabel 1.1. penyulit 7 53,8
Tabel 1.1. Karakteristik Ibu Hamil dengan kehamilan
Ansietas di RW 03 & 04 Kelurahan Balumbang  Riwayat
Jaya Periode Februari - Mei 2010 penyakit
No Variabel Jumlah Prosentase fisik
(n=13) (%) 2 Psikologis
 Riwayat 5 38,5
1 Usia
persalinan
 18 – 24 8 61,5
sebelumnya 3 23,1
tahun 5 38,5
 Riwayat 7 53,8
 25 – 45
kehilangan
tahun
 Kepribadian
2 Pendidikan
tertutup
 SD 5 38,5
3 Sosial Budaya
 SMP 8 61,5
 Ekonomi 9 69,3
3 Pekerjaan rendah 5 38,5
 Bekerja 4 30,7 3 23,1
 Pendidikan
 Tidak 9 69,3
rendah
Bekerja  Riwayat
4 Usia Kehamilan hospitalisasi
 Trimester II 10 76,9 sebelumnya
 Trimester 3 23,1
III b) Faktor Presipitasi, faktor presipitasi
5 Kategori adalah stimulus internal maupun eksternal
Kehamilan 7 53,8 yang mengancam individu, dapat bersifat
 Primipara 6 46,2 biologis, psikologis maupun sosial
 Multipara tural. Aspek yang dikaji meliputi sifat

156
Idea Nursing Journal Hasmila Sari

Tabel 1.3. Faktor Presipitasi Ansietas pada Ibu meliputi respon kognitif, afektif, fisiologis,
Hamil di RW 03 & 04 Kelurahan Balumbang perilaku dan respon sosial. Tabel 1.4 berikut
Jaya Periode Februari - Mei 2010 ini menjelaskan secara rinci distribusi
No Faktor Jumlah Prosentase penilaian terhadap stressor pada 13 orang
Presipitasi (n=13) (%)
ibu hamil dengan ansietas sedang.
1 Sifat stressor
d) Sumber koping, pengkajian sumber
 Biologis 6 46,2
13 100 koping digolongkan berdasarkan skala
 Psikologis
 Sosial 11 84,6 ansietas. Berikut ini diuraikan sumber
budaya koping yang dimiliki oleh ibu hamil dengan
2 Asal stressor ansietas sedang seperti pada tabel 1.5
 Internal 13 100 Tabel 1.5. Sumber Koping Ibu Hamil dengan
 Eksternal 11 84,6 Ansietas di RW 03 & 04 Kelurahan Balumbang
3 Waktu dan Jaya Periode Februari - Mei 2010
lama stressor 8 61,5 No Sumber koping n =13 Prosenta
se (%)
 1 – 2 5 38,5
minggu 1 Kemampuan personal
 > 2  Belum mampu 5 38,5
mengontrol ansietas 8 61,5
minggu  Mampu mengontrol
4 Jumlah ansietas
stressor 3 23,1 2 Dukungan Sosial
 2 stressor 10 76,9  Keluarga tidak tahu 7 53,8
cara mengatasi 6 46,2
 > 2 ansietas
stressor  Keluarga tahu cara
mengatasi ansietas
stressor, asal stressor, waktu dan jumlah 3 Ketersediaan Material
stressor. Tabel 1.3 menyajikan distribusi  Penghasilan keluarga 3 23,1
faktor presipitasi terjadinya masalah ansietas  Jamkesmas 10 76,9
pada ibu hamil.
c). Penilaian terhadap stresor, 4 Keyakinan positif
 Pasrah dan berdoa 3 23,1
penilaian terhadap stresor meliputi  Kurang optimis 2 15,3
penentuan arti dan pemahaman terhadap selama kehamilan 8 61,5
pengaruh situasi yang penuh dengan stres  Optimis selama
kehamilan
bagi individu. Penilaian terhadap stresor ini
Tabel 1.4. Penilaian Terhadap Stresor pada Ibu Hamil dengan Ansietas di RW 03 & 04 Kelurahan
Balumbang Jaya Periode Februari - Mei 2010
No Penilaian terhadap Stresor Jumlah (n=13) Prosentase (%)
1 Respon Kognitif
 Terfokus pada masalah 4 30,7
 Fokus pada hal yang penting 9 69,3
2 Respon Afektif
 Bingung 2 15,3
 Khawatir 11 84,6

3 Respon Fisiologis
 Susah tidur 7 53,8
 Susah makan 6 46,2
 Wajah tampak tegang 4 30,7

4 Respon Perilaku
 Produktifitas menurun 5 38,5
 Banyak bertanya 8 61,5
 Lebih banyak diam 3 23,1
5 Respon Sosial
 Berbicara dengan orang lain 9 69,3
 Mencari informasi tenakes 4 30,7

157
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

Diagnosa Keperawatan PEMBAHASAN


Masalah keperawatan ansietas Hasil pengkajian karakteristik ibu
merupakan diagnosa utama yang sering hamil dengan ansietas sedang di RW 03 dan
dialami oleh 04 Kelurahan Balumbang Jaya terdiri atas
ibu hamil. Masalah penyerta ansietas pada usia, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan,
ibu hamil adalah gangguan pola tidur, kategori kehamilan, faktor predisposisi,
koping individu tidak efektif dan gangguan faktor presipitasi, penilaian terhadap stressor
pemenuhan nutrisi. Diagnosa medis belum dan sumber koping. Berikut ini diuraikan
dapat ditegakkan karena belum terjalinnya pembahasan tentang karakteristik ibu hamil
kolaborasi dalam penanganan masalah dengan masalah ansietas sedang di RW 03
ansietas pada ibu hamil di Kelurahan dan RW 04.
Balumbang Jaya. Tabel 1.6 di bawah ini Rata-rata ibu hamil yang dikelola
menjelaskan tentang masalah keperawatan dengan masalah ansietas berusia antara 20-
utama dan penyerta yang dialami oleh ibu 35 tahun. Karakeristik usia yang
hamil dengan ansietas sedang. teridentifikasi dari hasil pelaksanaan
Tabel 4.6 Diagnosa Keperawatan Utama dan manajemen kasus spesialis pada ibu hamil
Penyerta Pada Ibu Hamil dengan Ansietas di dengan ansietas didukung oleh pendapat
RW 03 & 04 Kelurahan Balumbang Jaya Videbeck (2008) yang menyatakan bahwa
Periode Februari - Mei 2010 17% individu dewasa menunjukkan satu
Diagnosa Keperawatan Jumlah gangguan ansietas atau lebih dalam satu
Utama Penyerta tahun serta lebih sering dialami oleh wanita
yang berusia kurang dari 45 tahun. Hal ini
Ansietas Gangguan pola tidur 7
juga dikuatkan oleh pendapat Stuart dan
Sedang
Gangguan 4 Laraia (2009) yang melaporkan bahwa
pemenuhan nutrisi frekuensi tertinggi usia seseorang beresiko
Koping individu 2 mengalami gangguan jiwa yaitu pada usia
tidak efektif 25-44 tahun dengan distribusi terbanyak
Jumlah 13 pada ansietas berat.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (2007)
Evaluasi hasil kemampuan ibu hamil juga menyebutkan, prevalensi penduduk
dengan masalah ansietas setelah diberikan berusia lebih dari 15 tahun yang mengalami
terapi keperawatan dinilai dengan gangguan mental emosional ringan pada
membandingkan hasil pengkajian dengan perempuan 16 persen dan pada laki-laki 9
kemampuan ibu hamil setelah mendapatkan persen. Hal ini diduga karena usia dewasa
terapi. Tabel 1.7 menjelaskan tentang merupakan saat
kemampuan yang didapatkan oleh ibu hamil individu mencapai puncak
dengan ansietas setelah mendapat terapi kematangan dalam kehidupannya dimana
keperawatan baik generalis maupun pada tahap tersebut individu dianggap sudah
spesialis. mampu bertanggung jawab secara sosial dan
Tabel 1.7 Evaluasi Pemberian Terapi Keperawatan Pada Ibu Hamil dengan Ansietas di RW 03 & 04
Kelurahan Balumbang Jaya Periode Februari - Mei 2010
Terapi keperawatan
yang diberikan Kemampuan klien Ket

Terapi generalis +  Mampu mengontrol ansietas Semua peserta


Terapi Kelompok  Mampu memberikan dukungan positif terhadap ibu hamil mengikuti sesi
Suportif yang lain serta menyusun rencana tindak lanjut sampai selesai
menghadapi persalinan.
Terapi generalis +  Mampu mengontrol ansietas. Semua peserta
relaksasi progresif +  Mampu menghentikan pikiran negatif mengikuti sesi
thought stoping +  Mampu memberikan dukungan positif terhadap ibu hamil sampai selesai
Terapi Kelompok yang lain serta menyusun rencana tindak lanjut
Suportif menghadapi persalinan.

158
Idea Nursing Journal Hasmila Sari

emosional dengan berbagai tugas ansietas dan depresi selama kehamilan yang
perkembangan yang kompleks. Pada tahapan ditemukan di komunitas berkisar antara 7-
usia ini, individu memiliki tanggung jawab 15% dari semua kehamilan tetapi angka
kemandirian yang tinggi terkait dengan tertinggi berasal dari ibu hamil dengan status
sosial ekonomi, sumber dukungan dan ekonomi rendah. Grote menemukan bahwa
kemampuan koping dalam menghadapi terdapat empat hal yang mempengaruhi
stress kehidupan termasuk ansietas tingkat stres selama kehamilan yaitu
dibandingkan pada tahapan kehidupan yang masalah finansial, pasangan, keluhan fisik
lain. dan pekerjaan.
Ibu hamil yang dikelola dengan Sebagian besar ibu hamil dengan
masalah ansietas rata-rata mempunyai latar ansietas yang dikelola sudah memasuki
belakang pendidikan rendah dan menengah trimester dua dan hanya sebagian kecil yang
yaitu SD dan SMP. Semua ibu hamil berada pada trimester tiga. Temuan ini
tersebut menunjukkan gejala ansietas yang sesuai dengan hasil penelitian Bennet dkk
sama walaupun memiliki latar belakang (2004 dalam Bowen, 2006) yang
pendidikan yang berbeda. Hasil penelitian menemukan bahwa angka gangguan
yang dilakukan oleh Kopelowicz, Liberman, emosional (depresi) meningkat pada akhir
dan Zarare (2002) serta Olayemi dkk (2007), trimester kedua kehamilan atau lebih pada
menyatakan bahwa semakin tinggi 51,4% populasi ibu hamil secara umum. Hal
pendidikan dan pengetahuan seseorang akan ini diduga karena pada trimester kedua, ibu
berkorelasi positif dengan ketrampilan hamil mulai mengalami perubahan fokus
koping yang dimiliki dimana perbedaannya emosi dimana identifikasi kehamilan sebagai
terletak pada kemampuan koping yang konsep abstrak telah berubah menjadi
dimanifestasikan dalam bentuk skala identifikasi yang nyata. Pada masa ini ibu
ansietas. Jika dikaitkan dengan temuan di hamil cenderung untuk memikirkan
atas, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kesehatan kandungannya, keadaan janin, dan
perbedaan yang bermakna antara tingkat berfantasi akan angan-angan yang akan
pendidikan rendah dengan menengah dalam dicapainya pada kelahiran nanti. Sedangkan
menghadapi ansietas. Hal ini diduga karena pada kehamilan trimester ketiga, kehidupan
sebagian besar ibu hamil tersebut psikologi dan emosional ibu hamil dikuasai
menganggap kehamilan dan berbagai oleh perasaan dan pikiran mengenai
kondisi penyertanya sebagai kodrat yang persalinan yang akan datang dan tanggung
harus mereka terima sehingga mereka telah jawab sebagai ibu yang akan mengurus
mengembangkan suatu mekanisme koping anaknya. Pada primipara, cenderung akan
yang merujuk pada sistem nilai dan merasa gelisah, was-was dan takut
kebudayaan yang dianut oleh orang tua menghadapi rasa sakit menjelang saat
mereka. melahirkan.
Hasil manajemen kasus pada ibu Hasil manajemen kasus pada ibu
hamil dengan ansietas teridentifikasi hamil diketahui bahwa sebagian ibu hamil
sebagian besar ibu tidak bekerja dan hanya merupakan primipara dan sebagian lagi
sebagian kecil yang bekerja sebagai buruh multipara. Hal ini sesuai dengan pendapat
cuci dan berjualan. Pekerjaan erat Olayemi dkk (2007) yang menemukan
hubungannya dengan pendapatan yang bahwa pengalaman persalinan sebelumnya
diterima oleh keluarga. Hampir semua ibu sangat mempengaruhi tingkat ansietas dan
hamil berasal dari latar belakang ekonomi kondisi emosional yang dialami oleh ibu
rendah dengan penghasilan keluarga di hamil khususnya primipara. Pada
bawah UMR daerah. Pendapatan yang manajemen kasus yang dikelola, gejala
rendah menjadi salah satu faktor pencetus ansietas yang diperlihatkan oleh kedua
masalah ansietas pada keluarga yang sedang kelompok tersebut disebabkan oleh
menunggu kedatangan anggota baru dalam penyebab yang berbeda. Pada kelompok
keluarganya. Penelitian Grote dkk (2009) primipara, adanya perubahan fisiologis yang
juga mendukung hasil di atas yang menimbulkan ketidakstabilan kondisi
menemukan bahwa prevalensi rata-rata psikologis selama kehamilan dapat

159
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2

menumbuhkan kekhawatiran yang terus banyak jumlah stressor yang dialami maka
menerus dalam menghadapi persalinan, tingkat ansietas yang dialami oleh ibu hamil
khususnya berhubungan dengan keselamatan semakin meningkat. Sedangkan lama
diri dan bayinya, kemungkinan komplikasi stressor yang dirasakan berkisar antara 1-2
saat persalinan dan terhadap nyeri waktu minggu terakhir.
bersalin. Sementara pada kelompok Pelaksanaan manajemen kasus pada
multipara lebih disebabkan karena ibu hamil dengan ansietas sedang dilakukan
kekhawatiran tidak segera memperoleh secara bertahap dan sistematis mulai dari
pertolongan ataupun perawatan yang pengkajian, penetapan diagnosa
semestinya dan mungkin pula cemas keperawatan, merencanakan tindakan
terhadap ancaman kematian, bahkan kadang- keperawatan, melaksanakan tindakan
kadang dapat timbul ansietas yang tidak keperawatan dan melakukan evaluasi
berhubungan langsung dengan proses terhadap tindakan yang dilakukan. Selama
kehamilannya, misalnya masalah rumah mengelola 13 orang ibu hamil dengan
tangga, mata pencaharian suaminya ataupun ansietas sedang, rencana tindakan
mengenai hubungan dengan suaminya. keperawatan dilakukan dengan cara melihat
Ada empat hal yang mempengaruhi masalah keperawatan yang terjadi pada klien
tingkat ansietas selama kehamilan yang serta dari hasil scaning psikodinamika pada
ditemukan di komunitas yaitu masalah ibu hamil dan dilakukan terapi spesialis
finansial, pasangan, keluhan fisik dan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
pekerjaan. Masalah ekonomi menyangkut Sesuai dengan penerapan teori dalam karya
biaya untuk persiapan persalinan dan ilmiah ini, pelaksanaan TKS dilakukan
kelahiran merupakan faktor utama yang berdasarkan salah satu asumsi mayor yang
memicu ansietas pada ibu hamil dan dikemukakan oleh Mercer dalam revisi teori
keluarganya. Ibu hamil dengan latar ‘Becoming a Mother’ yaitu dukungan sosial
belakang ekonomi keluarga yang rendah yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama
secara nyata memperlihatkan kekhawatiran kehamilan (Tahap Antisipasi). Pada tahap
dalam menjalani kehamilan terutama ini, ibu hamil mulai melakukan penyesuaian
menjelang masa persalinan. Hal ini diduga terhadap perubahan kondisi psikologis dan
terkait dengan kekhawatiran ibu jika sosial yang dialaminya. Ibu mempelajari
persalinannya tidak berjalan lancar atau harapan terhadap perannya, berfantasi
terjadi komplikasi pada bayi sehingga tentang peran, berhubungan dengan fetus
memerlukan pertolongan lebih lanjut dari dalam uterus dan mulai bermain peran.
tenaga kesehatan serta fasilitas yang lebih Dibutuhkan dukungan yang adekuat dari
lengkap. Otomatis hal ini akan anggota keluarga yang lain serta orang-
meningkatkan kekhawatiran yang dirasakan orang terdekat yang berarti bagi ibu hamil
ibu hamil dan keluarga untuk mengatasi terutama dari suami. Berdasarkan analisa
masalah tersebut. hubungan karakteristik dan hasil manajemen
Hasil manajemen kasus ansietas pada kasus spesialis pada ibu hamil dengan
ibu hamil yang diperkuat dengan beberapa ansietas sedang dapat disimpulkan bahwa
penelitian terkait lainnya mengidentifikasi karakteristik ibu hamil tidak mempengaruhi
bahwa faktor yang dianggap sebagai stressor hasil manajemen kasus ansietas pada ibu
utama adalah psikologis yaitu kekhawatiran hamil. Kemampuan seluruh klien mengalami
menghadapi persalinan baik pada primipara peningkatan dan tidak berhubungan dengan
maupun multipara. Asal stresor pada usia, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan
manajemen kasus tersebut berasal dari dan kategori kehamilan. Dengan demikian,
eksternal dan internal. Stresor eksternal pelaksanaan terapi kelompok suportif dapat
teridentifikasi dari stresor sosial budaya diberikan kepada semua klien tanpa
sedangkan stresor internal teridentifikasi memandang latar belakang dan kemampuan
dari stresor biologi dan psikologi. Jumlah klien. Perawat dapat memberikan bantuan
stresor yang ditemukan pada ibu hamil dan informasi kepada klien dan keluarga
dengan ansietas rata-rata berjumlah lebih tentang ansietas dan memberikan dukungan
dari satu sehingga dikatakan bahwa semakin kepada mereka seoptimal mungkin.

160
Idea Nursing Journal Hasmila Sari

KESIMPULAN DAN SARAN Kopelowicz, A., Liberman, P., & Zarare, R.


Pelaksanaan Terapi Kelompok (2002). Psychosocial treatment for
Suportif pada ibu hamil dengan ansietas shizhophrenia. New York: Oxford
sedang dilakukan berdasarkan salah satu University Press.
asumsi mayor yang dikemukakan oleh
Marks, M. & Kumar, R. C. 1998. Depression
Mercer dalam revisi teori ‘Becoming a
After Childbirth. Dalam S.
Mother’ yaitu dukungan sosial yang
Checkley(Ed). The Management Of
dibutuhkan oleh ibu hamil selama kehamilan
Depression. Oxford: Blackwell Science.
(Tahap Antisipasi). Terapi Kelompok Ltd
Suportif dengan pendekatan teori Mercer
yang dilakukan pada ibu hamil dengan Olayemi dkk. (2007). Attitude & Preferences
ansietas sedang memperlihatkan hasil yang of Nigerian Antenatal Women to Social
efektif untuk mengurangi ansietas tanpa Support During Labour. Cambridge
dipengaruhi oleh karakteristik ibu hamil. University Press.
Untuk itu diharapkan pihak terkait (Dinas
Kesehatan dan pihak Puskesmas) hendaknya Pusat Penelitian dan Perkembangan Depkes
dapat berupaya meningkatkan kerjasama RI. (2008). Riset Kesehatan Dasar
lintas program (Keswa dan KIA) melalui 2007. www.litbang.go.id, diperoleh
upaya pelatihan dan pembekalan kepada tanggal 26 Februari 2009
bidan dan perawat Puskesmas khususnya
yang bertanggung jawab terhadap pelayanan Scott, J.E. & Dixon, L.B. (1995).
kesehatan jiwa dan KIA agar dapat Psychological Interventions for
diterapkan di wilayah kerja masing-masing Schizophrenia, 13,
serta adanya supervisi yang berjenjang dan http://www.schizophreniabulletin.oxfor
terjadual untuk pelaksanaan Terapi djournals.org, diperoleh tanggal 2 Maret
Kelompok Suportif. 2009.

Stuart, G.W & Laraia, M.T (2009). Principles


KEPUSTAKAAN and Practice of psychiatric nursing.
(9th edition). St Louis: Mosby
Bowen dkk. (2006). Antenatal Depression.
The Canadian Nurse. Tomey, A.M. & Alligood, M.R. (2006).
www.proquest.com. pqdauto. diperoleh Nursing Theorist and Their Work. Sixth
tanggal 27 April 2010 edition. St. Louis Missouri. Mosby
Elsevier
Depkes. (2005). Masalah-Masalah Psikososial
di Indonesia. www.depkes.go.id. Varcarolis, E.M. (2006), Psychiatric Nursing
diperoleh tanggal 26 Februari 2009 Clinical Guide; Assesment Tools and
Diagnosis . Philadelphia. W.B Saunders
Depkes. (2006). Pedoman Kesehatan Jiwa Co
pada Ibu Hamil, Bersalin, Nifas dan
Menyusui. Direktorat Bina Pelayanan Videbeck, Sheila. L.(2008), Buku Ajar
Kesehatan Jiwa. Jakarta Keperawatan Jiwa. Jakarta. EGC.
Fortinash, K.M & Worret, P.A.H. (2004). Yalom, Irvin D. (1995). The Theory and
Psychiatric Mental Health Nursing. (3rd Practice of Group Psychotherapy. Third
ed) St.Louis Missouri : Mosby. Edition. New York: Basic Books, Inc.
Publishers.
Grote dkk. (2009). A Randomized Controlled
Trial of Culturally Relevant, Brief Zanden, J. V; Crandell, T. L; Crandell, C. H.,
Interpersonal Psychotherapy for 2007. Human Development:Eight
Perinatal Depression. Psychiatric Edition. New York: Mc. Graw – Hill
Services. Arlington. International Edition.
www.proquest.com.pqdauto. diperoleh
tanggal 27 April 2010

161

You might also like