Professional Documents
Culture Documents
ISSN : 2087-2879
PENERAPAN TERAPI KELOMPOK SUPORTIF PADA IBU HAMIL DENGAN
ANSIETAS MELALUI PENDEKATAN TEORI MERCER DI KELURAHAN
BALUMBANG JAYA, BOGOR BARAT
Application of Supportive Therapy Group on Pregnant Women with Anxiety in
Balumbang Jaya, Bogor Barat
Hasmila Sari
Bagian Keilmuan Keperawatan Jiwa dan Komunitas, PSIK-FK Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
Mental Health and Community Health Nursing Department, School of Nursing, Faculty of Medicine,
Syiah Kuala University, Banda Aceh
E-mail: hasmila_sari@yahoo.com
ABSTRAK
Kehamilan bagi seorang wanita merupakan salah satu periode kritis dalam kehidupan dan merupakan suatu
keadaan yang dapat mempengaruhi kondisi psikologisnya. Ibu hamil merupakan salah satu kelompok khusus
yang rentan mengalami berbagai masalah kesehatan terutama masalah psikososial. Masalah psikososial yang
sering dialami oleh ibu hamil adalah ansietas. Asuhan keperawatan terhadap ibu hamil dengan ansietas dapat
dilakukan di rumah sakit dan di komunitas. Ansietas pada ibu hamil adalah suatu kondisi psikologis yang
mengancam individu selama kehamilan atau menjelang persalinan dimana objek kecemasan itu tidak jelas
dikarenakan adanya perubahan-perubahan fisiologis yang menyebabkan ketidakstabilan kondisi psikologis
sehingga diperlukan suatu intervensi untuk mengurangi ansietas tersebut. Karya ilmiah ini bertujuan untuk
memaparkan penerapan Terapi Kelompok Suportif dalam manajemen kasus keperawatan spesialis pada ibu
hamil dengan ansietas sedang melalui pendekatan konsep adaptasi stress Stuart dan teori Mercer. Jumlah ibu
hamil yang dikelola sebanyak 13 orang. Hasil penerapan terapi ini menunjukkan bahwa terapi kelompok
suportif sangat efektif dilakukan pada ibu hamil yang mengalami ansietas sedang. Setelah mengikuti terapi,
kelompok ibu hamil tersebut mampu mengontrol ansietas dan mampu memberikan dukungan positif terhadap
ibu hamil yang lain serta mampu menyusun rencana tindak lanjut menghadapi persalinan.
ABSTRACT
Pregnancy for a woman is one of the critical periods in life and is a condition that can affect the
psychological condition. Pregnant women are one of the special groups that are susceptible to a variety of
health problems, especially psychosocial problems. A psychosocial problem often experienced by pregnant
women is anxiety. Nursing care for pregnant women with anxiety can be done in the hospital and in the
community. Anxiety in pregnant women is a psychological condition that threatens individuals during
pregnancy or before delivery where the object of anxiety is not clear because of the physiological changes
that cause instability psychological condition that required an intervention to reduce the anxiety. This paper
aims to describe the application of Supportive Group Therapy in specialist nursing case management in
pregnant women with moderate anxiety through the Stuart concepts stress adaptation and theory of Mercer.
Number of pregnant women (samples) who managed as many as 13 people. Results showed that the
application of the supportive therapy group is very effective performed on pregnant women who experience
with moderate anxiety. After the therapy, the group of pregnant women is able to control the anxiety and be
able to provide positive support to other women who are able to plan and follow-up face of labor.
153
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2
faktor penyebab terjadinya gangguan jiwa pada kelompok ibu hamil adalah ansietas.
(Depkes, 2005). Hasil riset kesehatan dasar Varcarolis (2000) menjelaskan bahwa
yang dilakukan pada tahun 2007 ansietas sebagai respon normal terhadap
mengidentifikasi prevalensi masalah situasi yang mengancam dan menjadi faktor
psikososial sebesar 11,6%. Provinsi dengan motivasi yang positif dalam kehidupan
masalah psikososial terbanyak adalah Jawa seseorang. Ansietas akan menjadi masalah
Barat sebesar 20,0% dikuti oleh Gorontalo ketika mengganggu perilaku adaptif,
16,5%, Sulawesi Tengah 16,0% dan menyebabkan gejala fisik dan menjadi berat
Nanggroe Aceh Darusalam sebesar 14, 1%. bagi individu. Peplau (1954, dalam
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Videbeck, 2008) mendefinisikan ansietas
prevalensi masalah psikososial lebih tinggi sebagai respon awal terhadap ancaman
dibandingkan gangguan jiwa (Riskesdas, psikis dan membagi ansietas menjadi empat
2007). tingkat yaitu ringan, sedang, berat dan panik.
Masalah psikososial merupakan salah Ansietas ringan merupakan keadaan positif
satu penyebab gangguan jiwa terbanyak di peningkatan kesadaran dan penajaman indra
masyarakat dan dapat mempengaruhi yang memungkinkan individu mempelajari
perkembangan manusia serta peningkatan perilaku baru dan menyelesaikan masalah.
kualitas hidup. Untuk mencapai kualitas Ansietas sedang meliputi penurunan lapang
hidup yang optimal harus dimulai dari persepsi dimana individu dapat
persiapan pra nikah, kehamilan, kelahiran, menyelesaikan masalah hanya jika dibantu.
bayi, balita, anak, remaja, dewasa sampai Videbeck (2008) menjelaskan pada
usia lanjut. Periode hamil, bersalin, nifas dan tahap ansietas ringan dan sedang, individu
menyusui merupakan bagian dari daur hidup dapat memproses informasi, belajar dan
yang membutuhkan perhatian khusus dalam menyelesaikan masalah. Pada kenyataannya,
bidang kesehatan termasuk kesehatan jiwa tahap ansietas ini dapat memotivasi
(Depkes, 2006). Periode tersebut memiliki pembelajaran dan perubahan perilaku
pengaruh yang sangat besar dalam dimana keterampilan kognitif mendominasi
pertumbuhan dan perkembangan manusia. tingkat ansietas ini. Menurut Fortinash
Dengan kata lain, walaupun kehamilan (2003), secara fisiologis pada ansietas ringan
merupakan bagian dari tugas kehidupan masih menunjukkan tanda-tanda vital dalam
yang spesifik tetapi perubahan situasi batas normal, adanya ketegangan otot ringan
tersebut berpotensi menimbulkan stres pada dan pupil berada pada kondisi normal atau
ibu hamil. kontriksi. Pada ansietas sedang, tanda
Penelitian di dunia mengenai depresi fisiologis yang ditampilkan adalah tanda-
pasca persalinan menunjukkan bahwa 70- tanda vital dalam kondisi normal atau mulai
80% ibu bersalin mengalami episode depresi terjadi peningkatan, terjadi ketegangan dan
ringan yang disebut baby blues dan 10-16% muncul perasaan tidak nyaman.
lainnya mengalami depresi sedang, berat Kehamilan bagi seorang wanita
sampai psikosis (Depkes, 2006). Untuk merupakan salah satu periode kritis dalam
mengurangi angka tersebut, pemerintah kehidupannya dan merupakan suatu keadaan
berinisiatif untuk mewujudkan hal tersebut yang dapat mempengaruhi kondisi
melalui penerapan Millenium Development psikologis ibu. Selama hamil perempuan
Goals (MDGs). Dalam mencapai target banyak mengalami perubahan, antara lain
pembangunan millenium tersebut, salah satu perubahan tubuh (fisik, hormon), psikologis
masalah yang mendapat perhatian adalah dan emosional. Secara emosi, ibu yang
kesehatan jiwa pada ibu hamil. Masalah sedang hamil mengalami perasaan yang
kesehatan jiwa ibu hamil, bersalin, nifas dan sensitif, suasana perasaan (mood) yang
menyusui mempunyai efek yang bermakna berubah-ubah, mungkin berperilaku tidak
terhadap tumbuh kembang anak khususnya rasional dan mudah menangis (Depkes,
kognitif dan emosi anak. Karena itulah 2006). Pengalaman baru ini memberikan
kesehatan jiwa pada kelompok khusus ini perasaan yang bercampur baur, antara
sangat perlu diperhatikan. Salah satu bahagia dan penuh harapan dengan
masalah psikososial yang sering ditemukan kekhawatiran tentang apa yang akan
154
Idea Nursing Journal Hasmila Sari
155
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2
156
Idea Nursing Journal Hasmila Sari
Tabel 1.3. Faktor Presipitasi Ansietas pada Ibu meliputi respon kognitif, afektif, fisiologis,
Hamil di RW 03 & 04 Kelurahan Balumbang perilaku dan respon sosial. Tabel 1.4 berikut
Jaya Periode Februari - Mei 2010 ini menjelaskan secara rinci distribusi
No Faktor Jumlah Prosentase penilaian terhadap stressor pada 13 orang
Presipitasi (n=13) (%)
ibu hamil dengan ansietas sedang.
1 Sifat stressor
d) Sumber koping, pengkajian sumber
Biologis 6 46,2
13 100 koping digolongkan berdasarkan skala
Psikologis
Sosial 11 84,6 ansietas. Berikut ini diuraikan sumber
budaya koping yang dimiliki oleh ibu hamil dengan
2 Asal stressor ansietas sedang seperti pada tabel 1.5
Internal 13 100 Tabel 1.5. Sumber Koping Ibu Hamil dengan
Eksternal 11 84,6 Ansietas di RW 03 & 04 Kelurahan Balumbang
3 Waktu dan Jaya Periode Februari - Mei 2010
lama stressor 8 61,5 No Sumber koping n =13 Prosenta
se (%)
1 – 2 5 38,5
minggu 1 Kemampuan personal
> 2 Belum mampu 5 38,5
mengontrol ansietas 8 61,5
minggu Mampu mengontrol
4 Jumlah ansietas
stressor 3 23,1 2 Dukungan Sosial
2 stressor 10 76,9 Keluarga tidak tahu 7 53,8
cara mengatasi 6 46,2
> 2 ansietas
stressor Keluarga tahu cara
mengatasi ansietas
stressor, asal stressor, waktu dan jumlah 3 Ketersediaan Material
stressor. Tabel 1.3 menyajikan distribusi Penghasilan keluarga 3 23,1
faktor presipitasi terjadinya masalah ansietas Jamkesmas 10 76,9
pada ibu hamil.
c). Penilaian terhadap stresor, 4 Keyakinan positif
Pasrah dan berdoa 3 23,1
penilaian terhadap stresor meliputi Kurang optimis 2 15,3
penentuan arti dan pemahaman terhadap selama kehamilan 8 61,5
pengaruh situasi yang penuh dengan stres Optimis selama
kehamilan
bagi individu. Penilaian terhadap stresor ini
Tabel 1.4. Penilaian Terhadap Stresor pada Ibu Hamil dengan Ansietas di RW 03 & 04 Kelurahan
Balumbang Jaya Periode Februari - Mei 2010
No Penilaian terhadap Stresor Jumlah (n=13) Prosentase (%)
1 Respon Kognitif
Terfokus pada masalah 4 30,7
Fokus pada hal yang penting 9 69,3
2 Respon Afektif
Bingung 2 15,3
Khawatir 11 84,6
3 Respon Fisiologis
Susah tidur 7 53,8
Susah makan 6 46,2
Wajah tampak tegang 4 30,7
4 Respon Perilaku
Produktifitas menurun 5 38,5
Banyak bertanya 8 61,5
Lebih banyak diam 3 23,1
5 Respon Sosial
Berbicara dengan orang lain 9 69,3
Mencari informasi tenakes 4 30,7
157
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2
158
Idea Nursing Journal Hasmila Sari
emosional dengan berbagai tugas ansietas dan depresi selama kehamilan yang
perkembangan yang kompleks. Pada tahapan ditemukan di komunitas berkisar antara 7-
usia ini, individu memiliki tanggung jawab 15% dari semua kehamilan tetapi angka
kemandirian yang tinggi terkait dengan tertinggi berasal dari ibu hamil dengan status
sosial ekonomi, sumber dukungan dan ekonomi rendah. Grote menemukan bahwa
kemampuan koping dalam menghadapi terdapat empat hal yang mempengaruhi
stress kehidupan termasuk ansietas tingkat stres selama kehamilan yaitu
dibandingkan pada tahapan kehidupan yang masalah finansial, pasangan, keluhan fisik
lain. dan pekerjaan.
Ibu hamil yang dikelola dengan Sebagian besar ibu hamil dengan
masalah ansietas rata-rata mempunyai latar ansietas yang dikelola sudah memasuki
belakang pendidikan rendah dan menengah trimester dua dan hanya sebagian kecil yang
yaitu SD dan SMP. Semua ibu hamil berada pada trimester tiga. Temuan ini
tersebut menunjukkan gejala ansietas yang sesuai dengan hasil penelitian Bennet dkk
sama walaupun memiliki latar belakang (2004 dalam Bowen, 2006) yang
pendidikan yang berbeda. Hasil penelitian menemukan bahwa angka gangguan
yang dilakukan oleh Kopelowicz, Liberman, emosional (depresi) meningkat pada akhir
dan Zarare (2002) serta Olayemi dkk (2007), trimester kedua kehamilan atau lebih pada
menyatakan bahwa semakin tinggi 51,4% populasi ibu hamil secara umum. Hal
pendidikan dan pengetahuan seseorang akan ini diduga karena pada trimester kedua, ibu
berkorelasi positif dengan ketrampilan hamil mulai mengalami perubahan fokus
koping yang dimiliki dimana perbedaannya emosi dimana identifikasi kehamilan sebagai
terletak pada kemampuan koping yang konsep abstrak telah berubah menjadi
dimanifestasikan dalam bentuk skala identifikasi yang nyata. Pada masa ini ibu
ansietas. Jika dikaitkan dengan temuan di hamil cenderung untuk memikirkan
atas, hal ini menunjukkan bahwa tidak ada kesehatan kandungannya, keadaan janin, dan
perbedaan yang bermakna antara tingkat berfantasi akan angan-angan yang akan
pendidikan rendah dengan menengah dalam dicapainya pada kelahiran nanti. Sedangkan
menghadapi ansietas. Hal ini diduga karena pada kehamilan trimester ketiga, kehidupan
sebagian besar ibu hamil tersebut psikologi dan emosional ibu hamil dikuasai
menganggap kehamilan dan berbagai oleh perasaan dan pikiran mengenai
kondisi penyertanya sebagai kodrat yang persalinan yang akan datang dan tanggung
harus mereka terima sehingga mereka telah jawab sebagai ibu yang akan mengurus
mengembangkan suatu mekanisme koping anaknya. Pada primipara, cenderung akan
yang merujuk pada sistem nilai dan merasa gelisah, was-was dan takut
kebudayaan yang dianut oleh orang tua menghadapi rasa sakit menjelang saat
mereka. melahirkan.
Hasil manajemen kasus pada ibu Hasil manajemen kasus pada ibu
hamil dengan ansietas teridentifikasi hamil diketahui bahwa sebagian ibu hamil
sebagian besar ibu tidak bekerja dan hanya merupakan primipara dan sebagian lagi
sebagian kecil yang bekerja sebagai buruh multipara. Hal ini sesuai dengan pendapat
cuci dan berjualan. Pekerjaan erat Olayemi dkk (2007) yang menemukan
hubungannya dengan pendapatan yang bahwa pengalaman persalinan sebelumnya
diterima oleh keluarga. Hampir semua ibu sangat mempengaruhi tingkat ansietas dan
hamil berasal dari latar belakang ekonomi kondisi emosional yang dialami oleh ibu
rendah dengan penghasilan keluarga di hamil khususnya primipara. Pada
bawah UMR daerah. Pendapatan yang manajemen kasus yang dikelola, gejala
rendah menjadi salah satu faktor pencetus ansietas yang diperlihatkan oleh kedua
masalah ansietas pada keluarga yang sedang kelompok tersebut disebabkan oleh
menunggu kedatangan anggota baru dalam penyebab yang berbeda. Pada kelompok
keluarganya. Penelitian Grote dkk (2009) primipara, adanya perubahan fisiologis yang
juga mendukung hasil di atas yang menimbulkan ketidakstabilan kondisi
menemukan bahwa prevalensi rata-rata psikologis selama kehamilan dapat
159
Idea Nursing Journal Vol. II No. 2
menumbuhkan kekhawatiran yang terus banyak jumlah stressor yang dialami maka
menerus dalam menghadapi persalinan, tingkat ansietas yang dialami oleh ibu hamil
khususnya berhubungan dengan keselamatan semakin meningkat. Sedangkan lama
diri dan bayinya, kemungkinan komplikasi stressor yang dirasakan berkisar antara 1-2
saat persalinan dan terhadap nyeri waktu minggu terakhir.
bersalin. Sementara pada kelompok Pelaksanaan manajemen kasus pada
multipara lebih disebabkan karena ibu hamil dengan ansietas sedang dilakukan
kekhawatiran tidak segera memperoleh secara bertahap dan sistematis mulai dari
pertolongan ataupun perawatan yang pengkajian, penetapan diagnosa
semestinya dan mungkin pula cemas keperawatan, merencanakan tindakan
terhadap ancaman kematian, bahkan kadang- keperawatan, melaksanakan tindakan
kadang dapat timbul ansietas yang tidak keperawatan dan melakukan evaluasi
berhubungan langsung dengan proses terhadap tindakan yang dilakukan. Selama
kehamilannya, misalnya masalah rumah mengelola 13 orang ibu hamil dengan
tangga, mata pencaharian suaminya ataupun ansietas sedang, rencana tindakan
mengenai hubungan dengan suaminya. keperawatan dilakukan dengan cara melihat
Ada empat hal yang mempengaruhi masalah keperawatan yang terjadi pada klien
tingkat ansietas selama kehamilan yang serta dari hasil scaning psikodinamika pada
ditemukan di komunitas yaitu masalah ibu hamil dan dilakukan terapi spesialis
finansial, pasangan, keluhan fisik dan untuk menyelesaikan masalah tersebut.
pekerjaan. Masalah ekonomi menyangkut Sesuai dengan penerapan teori dalam karya
biaya untuk persiapan persalinan dan ilmiah ini, pelaksanaan TKS dilakukan
kelahiran merupakan faktor utama yang berdasarkan salah satu asumsi mayor yang
memicu ansietas pada ibu hamil dan dikemukakan oleh Mercer dalam revisi teori
keluarganya. Ibu hamil dengan latar ‘Becoming a Mother’ yaitu dukungan sosial
belakang ekonomi keluarga yang rendah yang dibutuhkan oleh ibu hamil selama
secara nyata memperlihatkan kekhawatiran kehamilan (Tahap Antisipasi). Pada tahap
dalam menjalani kehamilan terutama ini, ibu hamil mulai melakukan penyesuaian
menjelang masa persalinan. Hal ini diduga terhadap perubahan kondisi psikologis dan
terkait dengan kekhawatiran ibu jika sosial yang dialaminya. Ibu mempelajari
persalinannya tidak berjalan lancar atau harapan terhadap perannya, berfantasi
terjadi komplikasi pada bayi sehingga tentang peran, berhubungan dengan fetus
memerlukan pertolongan lebih lanjut dari dalam uterus dan mulai bermain peran.
tenaga kesehatan serta fasilitas yang lebih Dibutuhkan dukungan yang adekuat dari
lengkap. Otomatis hal ini akan anggota keluarga yang lain serta orang-
meningkatkan kekhawatiran yang dirasakan orang terdekat yang berarti bagi ibu hamil
ibu hamil dan keluarga untuk mengatasi terutama dari suami. Berdasarkan analisa
masalah tersebut. hubungan karakteristik dan hasil manajemen
Hasil manajemen kasus ansietas pada kasus spesialis pada ibu hamil dengan
ibu hamil yang diperkuat dengan beberapa ansietas sedang dapat disimpulkan bahwa
penelitian terkait lainnya mengidentifikasi karakteristik ibu hamil tidak mempengaruhi
bahwa faktor yang dianggap sebagai stressor hasil manajemen kasus ansietas pada ibu
utama adalah psikologis yaitu kekhawatiran hamil. Kemampuan seluruh klien mengalami
menghadapi persalinan baik pada primipara peningkatan dan tidak berhubungan dengan
maupun multipara. Asal stresor pada usia, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan
manajemen kasus tersebut berasal dari dan kategori kehamilan. Dengan demikian,
eksternal dan internal. Stresor eksternal pelaksanaan terapi kelompok suportif dapat
teridentifikasi dari stresor sosial budaya diberikan kepada semua klien tanpa
sedangkan stresor internal teridentifikasi memandang latar belakang dan kemampuan
dari stresor biologi dan psikologi. Jumlah klien. Perawat dapat memberikan bantuan
stresor yang ditemukan pada ibu hamil dan informasi kepada klien dan keluarga
dengan ansietas rata-rata berjumlah lebih tentang ansietas dan memberikan dukungan
dari satu sehingga dikatakan bahwa semakin kepada mereka seoptimal mungkin.
160
Idea Nursing Journal Hasmila Sari
161