You are on page 1of 3

BUSINESS ETHICS

Professional Code of Conducts


Cases: Worldcom’s Creative Accounting

Disusun Oleh:
Fahad Hermawan Widodo
71 A / 191035

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS GADJAH MADA
2018
I. Landasan Teori
a. Organizational Culture
Budaya organisasi adalah serangkaian asumsi, kepercayaan, dan nilai yg berkembang dalam
suatu organisasi untuk menghadapi lingkungan eksternal dan internal dan diteruskan kepada
anggota-anggota baru dalam lingkungan tersebut. Budaya memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai
identitas bagi para anggotanya, komitmen para anggotanya, stabilitas, dan pengarahan perilaku.
Terdapat budaya organisasi dimana terdapat delegasi otoritas, yang dapat meningkatkan kesempatan
terjadinya pengambilan keputusan yang tidak etis. Akan tetapi, dengan penekanan nilai-nilai
oraganisasi, tindakan-tindakan tidak etis tersebut dapat dihindari.
b. Ciri-ciri Organisasi
Beberapa aspek dari budaya organisasi memerlukan perlakuan khusus untuk mengembangkan
pemahaman akan pengambilan keputusan yg etis.
- Iklim Organisasi
Terdapat sembilan iklim etik dalam organisasi, yaitu self-interest, company interest, efisiensi,
persahabatan, team interest, tanggung jawab sosial, moral personal, peraturan dan prosedur operasi,
hukum dan kode etik profesionalitas.
- Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi juga mempengaruhi etika dalam pengambilan keputusan. Akan tetapi banyak
tujuan-tujuan organisasi yang tidak mempengaruhi aspek etika dari keputusan, maka dari itu aspek
yang dilihat hanya peraturan organisasi dan struktur rewards.
c. Proses Pengambilan Keputusan
- Management Problem
Kepentingan etika harus diikutkan dalam proses pengambilan keputusan. Management problem
dapat berupa urusan strategis dan taktis. Urusan strategis melibatkan komitmen jangka panjang,
seperti penetapan lokasi pabrik baru. Sedangkan urusan taktis hanya terbatas pada penggunaan siber
daya dalam jangka pendek dan biasanya ditentukan oleh manajemen tingkat bawah.
- Alternatif Keputusan
Peraturan perusahaan sangat mempengaruhi pemilihan alternatif keputusan. Peraturan
perusahaan yang efektif dapat menghasilkan pengambilan keputusan yang etis. Selain itu struktur
reward dan kode etik profesionalitas juga dapat membantu menghasilkan pengambilan keputusan
yang etis.
- Dimensi Keputusan
Ketika serangkaian alternatif keputusan telah dibuat, setiap alternatif itu harus dievaluasi
berdasarkan kriteria ekonomi, politik, teknologi, sosial, dan etik.
- Proses Pengambilan Keputusan Dua Tahap
Tahap pertama adalah pengambilan keputusan berdasarkan kinerja minimum (minimum
performance level), misalnya pemilihan alternatif yang memiliki nilai ROI minimal seperti yang
diinginkan perusahaan. Kinerja minimum mungkin kurang menarik jika hanya aspek tersebut saja
yang diperhatikan, maka dari itu perlu diperhatikan aspek lain seperti teknologi, etik, dan lain-lain.
Tahap selanjutnya ada uji keuntungan total (total benefit test) alternatif-alternatif keputusan yang
telah melewati tahap pertama, kemudian diseleksi pada tahap ini. Pada tahap ini, pemilihan alternatif
berdasarkan kepada keuntungan keseluruhan yang dihasilkan oleh alternatif tersebut.
d. Membuat Keputusan yang Bermoral
Budaya Kinerja Tinggi dapat Meningkatkan Perilaku Etis
Faktor kunci dalam etika organisasi adalah nilai-nilai yang terkandung dalam suatu organisasi.
Karakteristik dari perusahaaan yang berkinerja tinggi adalah:
 Karakteristik Budaya
Karakteristik budaya harus kuat, sesuai dengan lingkungan dimana perusahaan beroperasi, dan
harus dapat membantu perusahaan dalam memprakirakan perubahan lingkungan dan dapat
menyesuaikan terhadap perubahan tersebut.
 Penekanan Sistem Nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi harus mengandung kepedulian terhadap stakeholders, memperhatikan
efek jangka panjang, dan menekankan integritas.
 Perilaku Korporasi
Nilai organisasi harus menekankan perilaku etis.
e. Ethic Tools
Dalam evaluasi nilai etik dari sebuah keputusan dibutuhkan sebuah alat atau model, yaitu
decision support model.
1. Mengumpulkan informasi yang relevan
Informasi yang dikumpulkan termasuk pengaruh terhadap stakeholders dari alternatif
keputusan yang ada. Selain itu, seorang manajer juga harus memperhatikan hypernorms yang
relevan dan norma-norma yang ada dalam komunitas. Jika terjadi konflik antara norma-norma
tersebut, maka digunakan skala prioritas.
2. Faktor-faktor utama
Dalam beberapa kasus, beberapa norma lebih penting dari pada norma lainnya. Misalnya pada
perusahaan baja, faktor keamanan adalah hal yang sangat penting. Maka dari itu perlu diadakan
tes narkoba, walau pun itu melanggar hak privasi dari pegawai.
Faktor penting lainnya adalah incapacitation atau ketidakmampuan seorang manajer dalam
memilih suatu alternatif karena keterbatasan informasi.
3. Dimensi keputusan
Sama seperti pada “Budaya Organisasi”, dimensi-dimensi keputusan diperlukan dalam decision
support model.
Ringkasan kasus : WorldCom’s Creative Accounting
Pada tahun 1996, Betty Vinson menjabat sebagai akuntan level menengah di WorldCom yang
merupakan perusahaan telekomunikasi skala kecil jarak jauh di Jackson, Mississippi. Selama beberapa
tahun, WorldCom berkembang dengan cepat setelah mengakuisisi beberapa perusahaan seperti Brooks
Fiber, MCI, Skytel, UUNet. Setelah bergabung selama 2 tahun di WorldCom, Vinson dipromosikan
menjadi senior manager. Vinson dan 10 anggota timnya bertugas untuk menyusun laporan triwulan
operating expenses dan loss reserves.
Laba WorldCom meningkat drastis hingga tahun 2000 saat industri komunikasi menghadapi
masalah sehingga mengalami penurunan laba secara signifikan. Dengan adanya biaya perusahaan dan
biaya sewa jaringan kepada perusahaan telekomunikasi lainnya membuat biaya WorldCom meningkat.
Rasio tersebut diamati secara seksama oleh wallstreet sebagai sebuah indikator kesehatan perusahaan.
Bernard Ebbers (CEO) dan Scott Sullivan (CFO) mengingatkan wallstreet bahwa pendapatan pada
semester kedua tahun tersebut akan turun dibawah ekspektasi. Pada kuarter ketiga, WorldCom
mengalami kerugian $685 juta.
Vinson, Yates, dan Troy Normand akuntan yang bertugas memonitor biaya tetap perusahaan
mencari sebuah cara untuk menutupi kekurangan dalam persiapan mempublikasi laporan keuangan
kuartal ketiga. Mereka mampu untuk menempatkan $50 juta untuk menutupi tagihan yang belum
terbayar. Pada bulan Oktober Yates bertemu dengan Vinson dan Normand dan mengatakan kepada
mereka bahwa Sullivan dan David Myers mengarahkan mereka untuk mengambil $828 juta dari dana
cadangan (reserve account) yang didesain untuk menutupi biaya. Hal ini akan mengurangi biaya yang
seharusnya dan meningkatkan pendapatan. Ketiga akuntan ini sadar bahwa tindakan ini tidak sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku. Tetapi akhirnya mereka setuju untuk tetap melakukannya
setelah diyakinkan oleh Yates bahwa hal ini hanya dilakukan sekali itu saja.
Vinson berencana untuk mengundurkan diri namun tidak diperbolehkan oleh Sullivan dan
David Myers. Baik Vinson dan Norman diperbolehkan untuk mengundurkan diri sampai masalah
mengenai keuangan perusahaan dapat diatasi. Mereka khawatir apabila dituntut untuk bertanggung
jawab atas perbuatannya. Vinson membutuhkan pekerjaan ini karena kondisi ekonomi keluarganya dan
kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang baru. Akhirnya mereka memutuskan untuk tetap bekerja
di WorldCom.
Pada 2001 mereka menghadapi kasus yang sama, dengan kerugian $771 juta. Sullivan
memerintahkan mereka untuk mencatatkan biaya operasional menjadi biaya modal karena mereka
sudah tidak memiliki reserve account. Vinson, Normand, dan Yates akhirnya menuruti perintah
Sullivan walaupun mereka terpaksa melakukannya. Mereka masih melakukan tindakan ini sampai 3
kuartal kedepan. Karena tindakan mereka ini, Vinson dipromosikan menjadi Director of Management
Reporting, Normand menjadi Director of Legal Entity Accounting.

You might also like